Anda di halaman 1dari 12

RISET KEPERAWATAN

“Pengaruh Menstruasi Terhadap Tingkat Emosional Wanita”

DISUSUN OLEH:

M. BAGAS. D

OLIVIA TAASIRINGAN

BRAMANTYO. R

BYAS ARUMING. P

HANNY VITA . N

RAISITA. R

YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA

AKADEMI KEPERAWATAN RSPAD GATOT SOEBROTO

JAKARTA

2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Nyeri haid (dismenorhea) atau nyeri menstruasi adalah karakteristik nyeri yang terjadi
sebelum atau selama menstruasi. Terjadi pada hari pertama sampai beberapa hari selama
menstruasi. Rasa nyeri pada saat menstruasi tentu saja sangat menyiksa bagi wanita. Sakit
menusuk, nyeri yang hebat di sekitar bagian perut bawah dan bahkan kadang mengalami
kesulitan berjalan sering dialami ketika haid menyerang (Harahap, 2001). Nyeri haid
(dismenorhea)dapat disertai dengan rasa mual, muntah, diare dan kram, sakit seperti kolik
diperut. Beberapa wanita bahkan pingsan dan mabuk, keadaan ini muncul cukup hebat
sehingga menyebabkan penderita mengalami “kelumpuhan” aktifitas untuk sementara
(Saryono, 2009). Saat menstruasi, sering muncul keluhan, khususnya para wanita usia
produktif. Sebagian wanita, saat menjelang menstruasi sering merasa tak nyaman bahkan
sangat sering mengganggu aktifitas sehari-hari, seperti sakit perut hingga bagian pinggang,
mual atau pusing (Kasdu, 2005). Menstruasimerupakan bagian dari proses reguler yang
mempersiapkan tubuh wanita setiap bulannya untuk kehamilan.

Hal ini adalah satu dari sekian banyak masalah ginekologi, mempengaruhi lebih dari
50% wanita dan menyebabkan ketidakmampuan beraktifitas selama 1-3 hari tiap bulan pada
wanita tersebut. Absensi pada wanita dewasa saat sekolah akibat dismenore mencapai 25%
(Suhartatik, 2003). Nyeri haid (dismenorhea)yang dialami saat terjadi menstruasi bisa sangat
menyiksa. Kadang-kadang perempuan membungkukkan tubuh atau merangkak lantaran tidak
mampu menahan rasa nyeri bahkan ada yang sampai berguling-guling di tempat tidur. Hal ini
sangat mengganggu aktifitas perempuan sehari-hari dan dapat berdampak pada turunnya
produktivitas kerja. Nyeri haid (dismenorhea) ada dua bentuk yaitunyei haid (dismenorhea)
primer dan sekunder. Nyeri haid (dismenorhea) primer biasa timbul pada hari pertama atau
kedua dari menstruasi.

Nyerinya bersifat kolik atau kram dan dirasakan pada abdomen bawah. Beberapa
faktor yang dikaitkan dengan dismenorhea primer yaitu prostaglandin uterine yang tinggi,
dan faktor emosi/psikologis. Belum diketahui dengan jelas bagaimana prostaglandin bisa
menyebabkan dismenorhea tetapi diketahui bahwa wanita dengan dismenorhea mempunyai
prostaglandin yang 4 kali lebih tinggi dari pada wanita tanpa dismenore (Siswandi, 2007).
Dampak yang terjadi jika nyeri haid (dismenorhea)tidak ditangani adalah gangguan aktifitas
hidup sehari-hari, Retrograd menstruasi (menstruasi yang bergerak mundur), infertilitas
(kemandulan), kehamilan atau kehamilan tidak terdeteksi ektopik pecah, kista pecah,
perforasi rahim dari IUD dan infeksi. Selain dari dampak diatas, konflik emosional,
ketegangan dan kegelisahan semua itu dapat memainkan peranan serta menimbulkan
perasaan yang tidak nyaman dan asing. Ketegangan biasanya menambah parahnya keadaan
yang buruk setiap saat. Sedikit tidak merasa nyaman dengan cepat berkembang menjadi suatu
masalah besar dengan segala kekesalan yang menyertainya. Dengan demikian kegelisahan,
perasaan tidak gembira atau juga perasaan tertekan semua itu bukanlah hal yang tidak biasa.

Pada saat nyeri haid (dismenorhea) ini tidak ada pencegahannya. Cara mengatasi
dismenorheayang paling sederhana adalah mencoba mengalihkan rasa nyeri pada kegiatan
lain, seperti mandi air hangat, meletakkan sesuatu yanghangat di perut, ataupun olahraga
ringan. Hindari juga kafein yang dapat meningkatkan pelepasan prostaglandin atau atasi
dengan obat-obatan; kontrasepsi oral menghambat ovulasi sehingga meredakan gejala,
Mirena atau Progestasert AKDR dapat mencegah kram, obat pilihan lainnya adalah
Ibuprofen, 200-250 mg diminum per oral setiap 4-12 jam tergantung dosis namun tidak
melebihi 600 mg dalam 24 jam, Aleve (natrium naproksen) 200 mg juga bias diminum per
oral setiap 6 jam. Bilatidak juga teratasi harus dilakukan pemeriksaanlanjutan seperti USG
untuk melihat apakah adakista ovarium ataupun laparoskopi untuk melihat endometriosis.
Nyeri haid (dismenorhea) akibat kelainanseperti endometriosis tentu saja yang harus diatasi
adalah kelainannya tersebut (Endif, 2008). Pasien mungkin diobati dengan pil KB, Lupron,
atau obat-obatan lain, sesuai anjuran dokter (Geri Morgan 2009).

Masa remaja (Adolescence) merupakan masa di mana terjadi transisi masa kanak-
kanak menuju dewasa, biasanya antara usia 13 dan 20 tahun, yang mengalami perubahan
psikologis, kognitif, dan seksualitas. Anak usia sekolah mengalami perubahan mulai dari 6-
18 tahun sangat luas dan mencakup seluruh area pertumbuhan dan perkembangan (Potter &
Perry, 2009). Menurut World Health Organization [WHO] (2014), remaja adalah penduduk
dalam rentang usia 10-19, dan masa remaja terbagi atas masa 2 remaja awal (early
adolescence) berusia 10-13 tahun, masa remaja tengah (middle adolescence) berusia 14-16
tahun dan masa remaja akhir (late adolescence) berusia 17-19 tahun.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014, remaja adalah penduduk
dalam rentang usia 10- 18 tahun dan menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
(BKKBN) rentang usia remaja adalah 10-24 tahun dan belum menikah (Pusat Data dan
Informasi Kementrian Kesehatan RI, 2014).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan yaitu bagaimana pengaruh menstruasi terhadap tingkat emosional wanita ?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan Umum:

Mengetahui pengaruh menstruasi terhadap emosional pada wanita

Tujuan Khusus :

1. Mengidentifikasi nyeri haid pada remaja akper RSPAD gatot soebroto.


2. Mengidentifikasi aktivitas sehari – hari yang dilakukan saat terjadi nyeri haid pada
remaja akper RSPAD gatot soebroto
3. Menganailis pengaruh nyeri haid pada aktivitas sehari- hari pada remaja akper
RSPAD gatot soebroto

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis
a. Bagi IPTEK
Dapat dijadikan bahan penelitian lebih lanjut sebagai dasar untuk lebih
memantapkan dan memberi informasi adanya hubungan pengaruh nyeri haid
(dismenorhea) terhadap aktifitas sehari-hari pada remaja perempuan.
b. Bagi Institusi( Fakultas Ilmu Kesehatan ) Bagi dunia pendidikan keperawatan
khususnya institusi Prodi DIII Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Muhammadiyah Ponorogo untuk pengembangan ilmu dan teori keperawatan.

c. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan


dan wawasan peneliti tentang pengaruh nyeri haid (dismenorhea) terhadap
aktifitas sehari-hari pada remaja perempuan, sekaligus sebagai bahan masukan
atau sumber data penelitian selanjutnya dan mendorong pihak yang
berkepentingan untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan atau informasi pada remaja
perempuan tentang hal-hal yang perlu dilakukan dalam menghadapi nyeri
haid(dismenorhea) sehingga tidak terlalu mengganggu pada aktifitas sehari-hari
mereka.
BAB 2 Tinjauan Pustaka

1. Definisi .....................................................................................................
2. Jenis – jenis menstruasi.............................................................................
3. Siklus menstruasi ......................................................................................
4. Siklus serviks ............................................................................................
5. Siklus vagina .............................................................................................
6. Fase siklus menstruasi...............................................................................
7. Faktor-faktor yang mempengaruhi siklus menstruasi ...............................
8. Gangguan menstruasi ................................................................................
BAB II

TINJAUAN TEORI

1. Definisi Menstruasi

Menstruasi adalah keluarnya darah dari dalam uterus, yang di akibatkan oleh
terelepasnya lapisan dinding rahim disetai pelepasan endometrium dan terjadi setiap
bulan. Menstruasi ini dinilai berdasarkan 3 hal, pertama siklus haid yaitu berkisar 21-
35 hari, kedua lama haid yaitu lebih dari 15 hari , ketiga yaitu jumlah darah 20-80 ml
(Anwar,2011; Perry,2010; Chandranita,2009).
Menstruasi atau haid adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus,
disertai pelepas (deskuamasi) endometrium.proses terjadinya menstruasi ini akan
terjadi melalui 4 tahap yaitu fase menstruasi , fase ploriferasi ,fase luteal/sekresi, dan
fase iskemik (Proverawati,2009; Perry ,2010).
Menstruasi adalah pengeluaran darah yang terjadi akibat perubahan hormon
yang terus menerus dan mengarah pada pembentukan endometrium, ovulasi sehingga
terjadi peluruhan dinding rahim jika kehamilan tidak terjadi ( Verawaty,2012).
Panjang siklus haid ialah jarak antara tanggal mulainya haid yang lalu dan
mulainya haid berikut. Hari mulainya perdarahan dinamakan hari pertama siklus.
Karena jam mulainya haid tidak diperhitungkan dan tepatnya waktu keluar haid dari
ostium uteri eksternum tidak dapat diketahui, maka panjang siklus mengandung
kesalahan kurang lebih satu hari. Panjang siklus haid yang normal atau dianggap
sebagai siklus haid yang klasik ialah 28 hari, tetapi variasinya cukup luas, bukan saja
antara beberapa wanita tetapi juga pada wanita yang sama. Juga pada kakak beradik
bahkan saudara kembar, siklusnya tidak terlau sama.
Jumlah darah yang keluar rata-rata 33,2 ± 16 cc atau 40 mL. Pada wanita yang
lebih tua biasanya darah yang keluar lebih banyak. Pada wanita dengan anemia
defisiensi besi jumlah darah haidnya juga lebih banyak. Jumlah darah haid lebih dari
80 cc dianggap patologik dan dapat menimbulkan anemia. Darah haid tidak
membeku; ini mungkin disebabkan fibrinolisin (Hanafiah, 2009). Suatu cara yang
mudah untuk menjelaskan siklus menstruasi endometrium adalah memulainya segera
setelah menstruasi berhenti dan mengikuti siklus ini sampai menstruasi berikutnya
karena siklus ini melewati fase proliferatif dan sekresi (luteal) (Jones, 2002).

2. Jenis- Jenis Menstruasi


a. Menstruasi teratur adalah menstruasi yang berlangsung selama beberapa hari
dengan perhitungan yang tetap, berhenti selama beberapa minggu, dan kembali
lagi seterusnya tidak mengalami pergeseran baik waktu ataupun tanggal sampai
wanita tersebut mengalami menopause.
b. Menstruasi yang tidak teratur adalah menstruasi yang terjadi dengan kadar waktu
yang tidak menentu baik kadar waktu tanggal atau ukuran jumlah darah kotor
yang keluar. Hal ini disebabkan karena Seorang wanita yang memiliki jumlah
hormon estrogen dan progesterone yang lebih banyak sehingga dapat
memungkinkan terjadinya menstruasi yang dikarenakan oleh faktor hormonal.
Efek tidak teraturnya siklus menstruasi ini adalah wanita tersebut akan
mengalami gannguan kesuburan Rahim.Hal ini dapat diatasi dengan suntikan
untuk mempercepat pematangan sel telur.

3. Siklus Menstruasi
Siklus menstruasi terjadi di nilai dari 3 hal, yaitu siklus menstruasi yang
berkisar antara 28 hari, kedua lama menstruasi yaitu 3-6 hari , ketiga yaitu jumlah
darah yang keluar selama siklus menstruasi 20-80ml. Proses ini diawali dengan
terangsangnya hipotalamus yang akan di teruskan ke hipofisis anterior, sehingga
dapat muncul hormon gonadotropik/GnRH (gonadotropin releasing hormon) yang
akan merangsang FSH (follice stimulating hormone) dan kemudian akan diteruskan
oleh folikel primordial (folikel primer yang merangsang hormon estrogen sehingga
akan di tandai dengan munculnya seks sekunder).

4. Siklus Serviks
Selama fase folikular, kelenjar-kelenjar yang melapisi celah-celah di kanalis servikalis
berproliferasi dan mensekresi mucus yang lengket, sehingga membentuk anyaman
kompleks di dalam kanalis servikalis. 13 Tepat sebelum ovulasi, lonjakan medadak
estrogen mengubah sifatsifat mukus serviks sehingga membentuk helaian-helaian tipis
dan panjang yang memperlihatkan saluran-saluran heliks. Setelah ovulasi, progesteron
mengubah sifat mukus sehingga menjadi kental kental kembali dan tidak dapat
ditembus (Jones, 2002).
5. Siklus Vagina
Perubahan-perubahan siklik terjadi di epitelium vagina, yang tergantung pada rasio
estrogen dan progesteron. Sel-sel superfisial dan intermediet yang besar mendominasi
pada fase folikular. Ketika menjelang ovulasi, proporsi sel superfisial meningkat dan
dapat dilihat beberapa leukosit. Setelah ovulasi terjadi perubahan nyata ketika
disekresi progesteron. Sel-sel superfisial digantikan sel-sel intermediet, dan jumlah
leukosit meningkat sehingga membuat pulasan tampak kotor (Jones, 2002)

6. fase siklus menstruasi


beberapa fase yang terjadi selama siklus menstruasi berlangsung menurut
(Verawaty,2012;Perry,2010)

a. fase menstruasi
merupakan fase pertama yaitu luruhnya sel ovum yang matang yang tidak
dibuahi bersamaan dengan dinding endometrium yang robek. Dapat
diakibatkna juga oleh berhentinya sekresi hormon estrogen dan progesteron
sehingga produksi hormon hormon estrogen dan progesteron menurun.

b. Fase ploriferasi
Ditandai dengan menurunnya hormon progesteron sehingga memacu kelenjar
hipofisis untuk mensekresikan FSH dan merangsang folike dalam ovarium,
serta dapat membuat hormon estrogen diproduksi kembali. Sel folikel
berkembag menjadi folikel de graaf yang masak dan menghasilkan hormon
yang merangsang keluarnya LH dan hipofisis.

c. Fase luteal/sekresi
Ditandai dengan LH yang memacu matangnya sel ovum pada hari ke 14
sesudah menstruasi pertama. Sel ovum yang matang akan meninggalkan
folikel dan folikel akan mengkerut dan berubah menjadi corpus lutean.
Dimana corpus lutean berfungsi menghasilkan hormon progesteron yang
berfungsi untuk mempertebal dinding endometrium yang kaya akan pembuluh
darah.

d. Fase iskemik
Ditandai dengan corpus luteum yang mengecil dan rigit dan berubah menjadi
corpus albican yang berfungsi untuk menghambat sekresi hormon estrogen
dan progesteron sehingga hipofisis aktiv menseksresi FSH dan LH.
7. Faktor- faktor yang mempengaruhi siklus menstruasi
a. Stress
Menyebabkan perubahan siskemik dalam tubuh, khususnya sistem persyarafan
dalam hipotalamus melalui perubahan hormon reproduksi (Kusmiran ,2011)
b. Penyakit kronis
c. Gizi buruk
Penurunan berat badan yang akut akan menyebabkan gangguan pada fungsi
ovarium.
d. Aktivitas fisik
Tingkat aktivitas yang sedang maupun berat dapat mempengaruhi kerja
hipotalamus yang akan mempengaruhi hormon menstruasi.
e. Komsumsi obat-obatan tertentu seperti antidepresan antipsikotik, tiroid dan
beberapa obat lainnya.
f. Ketidakseimbangan hormon
Dimana kerja hormon ovarium (estrogen dan progesteron )bila tidak seimbang
akan mempengaruhi siklus menstruasi (roverawaty,2009).

8. Gangguan Menstruasi
Gangguan pada proses mensruasi adalah sebagai berikut :

a. Dysminorhoea
adalah menstrual disorder atau irregular menstrual period artinya gannguan siklus
haid atau menstruasi . hal ini terjadi karena kurang lancarnya aliran darah menstruasi
sehingga menyebabkan nyeri pada vagina pada saat menstruasi.

b. Hipermenorea atau menorhagia


Hipermenorea adalah perdarahan menstruasi yang banyak dan lebih lama dari normal
hal ini terjadi karena

 adanya mioma utreri (tumor jinak dari otot rahim, infeksi pada rahim atau
hyperplasia endometrium).
 kelainan darah seperti anemia, gangguaan pembekuan darah dan lain- lain,
 kelainan hormon (gangguan endokrin).

c. Amenorhoe
Amenore adalah keadaan dimana terjadi keterlambatan atau tidak adanya menstruasi
untuk sedikitnya 3 bulan berturut- turut. Amenoreaini terjadi pada saat sebelum
pubertas, kehamilan dan menyusui,dan setelah menopause.
d. Polimenorea / Epimenoragia
Polimenorea adalah fase menstruasi yang lebih memendek dari siklus menstruasi
biasanya yaitu berkurangnya jumlah hari atau bertambah, sedangkan pendarahan
relative sama atau lebih banyak dari biasanya.

e. Mastodinia (mastalgia)
Mastodinia (mastalgia) yaitu terasa pembengkakan dan pembesaran payudara yang
disebabkan oleh peningkatan hormone estrogen sehingga terjadi retensi air dan garam.
Hal ini perlu diperhatikan menghindari kemungkinan adanya radang payudara atau
tumoe payudara, diperlukan pemeriksaan rutin.
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.unimus.ac.id/953/3/BAB%20II.pdf

http://digilib.unila.ac.id/20885/13/BAB%20II.pdf

https://www.berpendidikan.com/2017/04/pengertian-dan-siklus-menstruasi.html#!

http://eprints.umpo.ac.id/2166/1/jkptumpo-gdl-deviekawid-437-1-abstrak%2C-i.pdf

http://eprints.ums.ac.id/7499/1/B200050069.pdf

Anda mungkin juga menyukai