Oleh:
Lilis M. Koncara
PURWAKARTA
2009
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, akhirnya kami bisa
menyelesaikan makalah yang berjudul “Perubahan Psikologis Pada Masa Kehamilan” ini,
Sebagaimana telah disebutkan di atas, bahwa pada makalah ini kami berusaha
untuk mengupas tentang bagaimana perubahan psikologis yang terjadi pada proses dan
Terima kasih banyak kami haturkan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi
Dan kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk:
a. Memperoleh gambaran tentang proses kehamilan.
b. Mengetahui kondisi psikologis ibu hamil pertama.
c. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi psikologisnya.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.2.1 Trimester Pertama
Trimester pertama sering dianggap sebagai periode penyesuaian terhadap
kenyataan bahwa ia sedang mengandung. Sebagian besar wanita merasa sedih dan
ambivalen tentang kenyataan bahwa ia hamil. Kurang lebih 80% wanita mengalami
kekecewaan, penolakan, kecamasan, defresi, dan kesedihan.
Fokus wanita adalah pada dirinya sendiri yang akan menimbulkan ambivalensi
mengenai kehamilannya seiring usahanya menghadapi pengalaman kehamilan yang
buruk, yang pernah ia alami sebelumnya, efek kehamilan terhadap kehidupannya
kelak (terutama jika ia memiliki karir), tanggung jawab yang baru atau tambahan yang
akan ditanggungnya, kecemasan yang akan berhubungan dengan kemampuannya
untuk menjadi seorang ibu, masalah-masalah keuangan dan rumah tangga, dan
keberterimaan orang terdekat terhadap kehamilannya. Perasaan ambivalen ini
biasanya berakhir dengan sendirinya seiring ia menerima kehamilannya, sementara
itu, beberapa ketidaknyamanan pada trimester pertama, seperti nausea, kelemahan,
perubahan nafsu makan, kepekaan emosional, semua ini dapat mencerminkan konflik
dan defresi yang ia alami dan pada saat bersamaan hal-hal tersebut menjadi
pengingat tentang kehamilannya.
Trimester pertama sering menjadi waktu yang menyenangkan untuk melihat
apakah kehamilan akan dapat berkembang dengan baik. Hal ini akan terlihat jelas
terutama pada wanita yang telah beberapa kali mengalami keguguran dan bagi para
tenaga kesehatan profesional wanita yang cemas akan kemungkinan terjadi
keguguran kembali atau teratoma.
Berat badan sangat bermakna bagi wanita hamil selama trimester pertama.
Berat badan dapat menjadi salah satu uji realitas tentang keadaannya karena
tubuhnya menjadi bukti nyata bahwa dirinya hamil.
Validasi kehamilan dilakukan berulang-ulang saat wanita mulai memeriksa
dengan cermat setiap perubahan tubuh, yang merupakan bukti adanya kehamilan.
Bukti yang paling kuat adalah terhentinya menstruasi.
Hasrat seksual pada trimester pertama sangat bervariasi antara wanita yang
satu dan yang lain. Meski beberapa wanita mengalami peningkatan hasrat seksual,
tetapi secara umum trimester pertama merupakan waktu terjadinya penurunan libido
dan hal ini memerlukan komunikasi yang jujur dan terbuka terhadap pasangan
3
masing-masing. Banyak wanita merasakan kebutuhan kasih sayang yang besar dan
cinta kasih tanpa seks. Libido secara umum sangat dipengaruhi oleh keletihan,
nausea, depresi, payudara yang membesar dan nyeri, kecemasan, kekhawatiran, dan
masalah-masalah lain merupakan hal yang sangat normal terjadi pada trimester
pertama.
4
2.2.3 Trimester Ketiga
Trimester ketiga sering disebut periode penantian dengan penuh
kewaspadaan. Pada periode ini wanita mulai menyadari kehadiran bayi sebagai
makhluk yang terpisah sehingga ia menjadi tidak sabar menanti kehadiran sang bayi.
Ada perasaan was-was mengingat bayi dapat lahir kapanpun. Hal ini membuatnya
berjaga-jaga sementara ia memperhatikan dan menunggu tanda dan gejala persalinan
muncul.
Trimester ketiga merupakan waktu, persiapan yang aktif terlihat dalam
menanti kelahiran bayi dan menjadi orang tua sementara perhatian utama wanita
terfokus pada bayi yang akan segera dilahirkan. Pergerakan janin dan pembesaran
uterus, keduanya menjadi hal yang terus menerus mengingatkan tentang keberadaan
bayi. Wanita tersebut lebih protektif terhadap bayinya. Sebagian besar pemikiran
difokuskan pada perawatan bayi. Ada banyak spekulasi mengenai jenis kelamin dan
wajah bayi itu kelak.
Sejumlah ketakutan muncul pada trimester ketiga. Wanita mungkin merasa
cemas dengan kehidupan bayi dan kehidupannya sendiri. Seperti: apakah nanti
bayinya akan lhir abnormal, terkait persalinan dan pelahiran (nyeri, kehilangan kendali,
hal-hal lain yang tidak diketahui), apakah ia akan menyadari bahwa ia akan bersalin,
atau bayinya tidak mampu keluar karena perutnya sudah luar biasa besar, atau
apakah organ vitalnya akan mengalami cedera akibat tendangan bayi.
Ia juga mengalami proses duka lain ketika ia mengantisipasi hilangnya
perhatian dan hak istimewa khusus lain selama kehamilan, perpisahan antara ia dan
bayinya yang tidak dapat dihindari, dan perasaan kehilangan karena uterusnya yang
penuh secara tiba-tiba akan mengempis dan ruang tersebut menjadi kosong. Depresi
ringan merupakan hal yang umum terjadi dan wanita dapat menjadi lebih bergantung
pada orang lain lebih lanjut dan lebih menutup diri karena perasaan rentannya.
Wanita akan kembali merasakan ketidaknyamanan fisik yang semakin kuat
menjelang akhir kehamilan. Ia akan merasa canggung, jelek, berantakan, dan
memerlukan dukungan yang sangat besar dan konsisten dari pasangannya. Pada
pertengahan trimester ketiga, peningkatan hasrat seksual yang terjadi pada trimester
sebelumnya akan menghilang karena abdomennya yang semakin besar menjadi
halangan. Alternatif untuk mencapai kepuasan dapat membantu atau dapat
5
menimbulkan perasaan bersalah jika ia merasa tidak nyaman dengan cara-cara
tersebut. Berbagi perasaan secara jujur dengan pasangan dan konsultasi mereka
dengan anda menjadi sangat penting.
6
gas buang kendaraan yang mengandung timah hitam yang berbahaya bagi
perkembangan kecerdasan otak janin.
4. Jaga Penampilan
Perhatikanlah penampilan fisik dengan menjaga kebersihan dan berpakaian yang
sesuai dengan kondisi badan Anda yang sedang berbadan dua. Jangan lupa
untuk melakukan latihan fisik ringan, seperti berenang atau jalan kaki ringan untuk
memperlancar persalinan.
5. Kurangi Kegiatan
Lakukanlah penyesuaian kegiatan dengan kondisi fisik saat hamil. Memasuki
masa persalinan, Anda dan suami harus sudah siap dengan berbagai perubahan
yang akan terjadi setelah kelahiran sang bayi.
6. Dengarkan Musik
Upayakan berbagai cara agar terhindar dari stres. Atasilah kecemasan maupun
emosi negatif lainnya dengan mendengarkan musik lembut, belajar memusatkan
perhatian, berzikir, yoga atau relaksasi lainnya.
7. Senam Hamil
Bergabunglah dengan kelompok senam hamil sejak usia kandungan menginjak
usia 5-6 bulan. Jangan lupa untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter
kandungan. Senam hamil tidak hanya bermanfaat melatih otot-otot yang
diperlukan dalam proses persalinan, melainkan juga memberi manfaat psikologis.
Pertemuan sesama calon ibu biasanya diisi dengan acara berbagi pengalaman
yang dapat dijadikan pelajaran positif. Melalui kegiatan itu pula secara perlahan
kesiapan psikologis calon ibu dalam menghadapi persalinan menjadi semakin
mantap.
8. Latihan Pernafasan
Lakukanlah latihan relaksasi dan latihan pernapasan secara teratur. Latihan ini
bermanfaat untuk ketenangan dan kenyamanan sehingga kondisi psikologis bisa
lebih stabil.
7
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Proses kehamilan itu terjadi ketika sperma ( benih pria ) bertemu dengan sel telur (
benih wanita ), dan hal itu hanya bisa terjadi apabila hubungan kelamin dilakukan di sekitar
masa subur. Masa subur itu terjadi semenjak ovulasi ( keluarnya sel telur ) dari ovarium (
indung telur ) hingga akhir masa hidupnya ( kira kira 12-24 jam ). Sementara itu sel sperma
yang masuk hingga tuba fallopii bisa bertahan 1 hingga x 24 jam. Jadi hubungan seksual
yang dilakukan 1- 2 hari sebelum masa subur masih mungkin bisa terjadi kehamilan.
Dengan demikian meskipun hanya sekali saja melakukan hubungan seks, bisa saja terjadi
kehamilan kalau waktunya di sekitar masa ovulasi.
Dari pembahasan di atas, jelas sekali bahwa keadaan dan perubahan psikologis
ibu selama masa kehamilan dapat mempengaruhi keadaan dirinya serta janin yang
dikandungnya.Keadaan janin, baik fisik maupun mental akan terganggu dan akan
menyebabkan hal yang mengerikan nantinya.
1.2 Saran
Kehadiran anak biasanya dinantikan oleh pasangan muda, sebagai wujud buah
cinta. Satu hal yang paling penting adalah kesiapan kedua orang tua, terutama calon ibu,
yang meliputi kesiapan fisik, mental dan gizi. Generasi yang baik merupakan buah dari
kesiapan orang tua, yang dimulai sejak janin belum terbentuk.
Ketika seorang ibu hamil tidak siap untuk menerima kehamilan, maka secara fisik
ia semakin terasa berat. Ini akan menjadi suatu hal yang sangat tidak menyenangkan.
Penolakan terhadap kehamilan akan tercetus dalam ketidakstabilan emosi yang berlebih,
seperti perasaan dan suasana hati yang tidak menentu selama kehamilan.
Menurut penelitian di Amerika, 10% dari ibu hamil yang depresi akan menularkan
secara biokimia kesedihannya pada janinnya, yang akan meningkatkan hormon stress dan
aktivitas otak sang janin.
Untuk menghindarinya, ibu hamil harus mempersiapkan diri dalam hal berikut:
Kesiapan menghadapi perubahan bentuk fisik
Ibu hamil pastinya akan mengalami perubahan luar biasa terhadap bentuk
tubuhnya. Ia akan merasa tidak menarik dan tidak nyaman dengan bentuk
8
tubuhnya yang baru. Ini akan mempengaruhi suasana hati ibu hamil. Yakini,
perubahan ini sifatnya hanya sementara. Setiap ibu hamil pasti mengalaminya.
Kesiapan menghadapi perubahan peran
Seorang ibu akan menyandang peran yang sangat berbeda daripada sebelumnya.
Ini perlu dipersiapkan dengan baik, antara keinginan menggebu untuk segera
menimang bayi dan ketakutan luar biasa terhadap peran yang awam bagi dirinya.
Peninjauan kembali motivasi hamil
Sikap ibu hamil yang paling positif terhadap kehamilan adalah mereka yang
memandang peran orang tua sebagai kesiapan untuk mengembangkan diri.
Dengan sikap positif dan dukungan dari suami, maka ibu hamil akan lebih siap
menghadapi hari-hari sulit selama kehamilan.
Berikut beberapa saran bagi ibu hamil agar kehamilan menjadi optimal :
Menjalani konseling prahamil
Menyembuhkan penyakit yang ada
Menghentikan minum pil KB
Hindari rokok dan alcohol
Menjaga berat badan, usahakan berat badan normal.
Perhatikan lingkungan kerja, apakah berdampak negative atau tidak.
Sering berolahraga
Terus merawat diri dan menjaga kesehatan dengan baik, terutama pada periode 3
bulan pertama.
Perbanyak membaca, mempelajari segala sesuatu sesuatu tentang kehamilan,
melahirkan, bayi dan perawatan, serta proses pengasuhan anak.
Lakukan pemeriksaan secara berkala.
Hal lain yang perlu ibu hamil perhatikan adalah masalah gizi. Menurut penelitian,
seorang wanita yang sejak masa kanak-kanak, remaja, dewasa, dan selama hamil
keadaan gizinya selalu baik akan memiliki kemungkinan lebih besar untuk melahirkan bayi
yang sehat, tanpa komplikasi.
Sedangkan ibu hamil yang berat badannya sebelum hamil di bawah batas normal,
maka akan melahirkan bayi yang berat badannya juga kurang, atau bahkan tidak berumur
panjang.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/
http://kuliahbidan.wordpress.com/
http://ibuanak.co.cc/pregnancy/
http://www.ayahbunda.co.id/
http://digilib.gunadarma.ac.id/
http://id.answers.yahoo.com/
http://www.dechacare.com/
http://www.hypno-birthing.web.id/
http://www.anneahira.com/
Varney Helen, dkk. 2006. Buku Ajar – Asuhan Kebidanan. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran