Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH ASUHAN KEBIDANAN PADA PERIMENOPAUSE

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PERIMENOPAUSE PADA NY “Y”


DENGAN GANGGUAN MENSTRUASI DI PRAKTEK MANDIRI BIDAN RIA
REMAYA Amd.Keb RAMBAH TENGAH BARAT

KABUPATEN ROKAN HULU

Dosen Pengampu :

Ibu Sri Wulandari, MPH, CBMT.

NIDN : 1004028501

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 :

1. Dinda Mutia Khairani 11. Widya lestari 21. Hafni syaifulloh


2. Ria Remaya 12. Kasmawati 22. Asmawati
3. Oci Yuliana Martha 13. Elsa Manora 23. Rumiati
4. Fitri Yeni 14. Fitri Arya Ningsih 24. Tri Supraningsih
5. Setia 15. Gita Widiastuti 25. Tri Haryanti
6. Suherlinda 16. Nurlela 26. Revi Yanti
7. Khoirun nisa 17. Winta Gusneri 27. Hanik Rokhanah
8. Nirma suriani 18. Ernita 28. Sabarita Karo-Karo
9. Daryanti 19. Sulastri
10. Dewi Novita Sari 20. Maulik Syaifulloh
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Allah SWT atas limpahan dan karunia-nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Makalah yang berjudul “MANAJEMEN
ASUHAN KEBIDANAN PERIMENOPAUSE PADA NY “Y” DENGAN GANGGUAN
MENSTRUASI DI PRAKTEK BIDAN MANDIRI RIA REMAYA Amd.Keb RAMBAH
KABUPATEN ROKAN HULU” Penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa banyak
kekurangan dalam penyelesaian makalah, berkat bimbingan, pengarahan dan bantuan semua
pihak makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu.

Dalam hal ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dari berbagai pihak, karena itu
pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terima kasih. Akhirnya penulis
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan semoga Allah SWT senantiasa
melindungi kita semua, Amin.

Pasir pengaraian, 08 oktober 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perimenopause adalah proses alamiah kehidupan seorang perempuan. Selain
gangguan siklus haid memang menimbulkan gejala-gejala dan keluhan disertai
perubahan secara fisik dan psikis. Gejala yang timbul dari tiga komponen utama yaitu,
menurunnya kegiatan ovarium yang diikuti dengan defisiensi hormonal terutama
esterogen, yang memunculkan berbagai gejala dan tanda menjelang, selama serta
menopause. Faktor-faktor sosial-budaya yang ditentukan oleh lingkungan perempuan,
faktor psikologis yang tergantung dari struktur karakter perempuan.
Masa transisi antara premenopause dan postmenopause. Perimenopause di
mulai dengan menstruasi tidak teratur dan gejalanya antara usia 45 dan 55 tahun,
sedangkan periode perimenopause terdiri dari pramenopause (usia 45-48 tahun),
menopause (usia 49-51 tahun) pascamenopause (usia 52-55 tahun). Semua wanita
yang memasuki masa ini mengalami penurunan hormone tertentu yang berhubungan
dengan reproduksi yaitu hormone estrogen dan progesteron
Perubahan fisik yang terasa dan menimbulkan rasa tidak nyaman adalah
adanya semburan panas (hot flushes) dari dada ke atas yang sering terjadi disusul
dengan keringat banyak. Perbahan dan keluhan lain yang dirasakan lagi seperti
berdebar-debar (palpitis),vertigo,migraine, nafsu seks (libido) menurun, gelisah, lekas
marah, depresi, susah tidur (insomnia),rasa kekurangan, rasa kesunyian,ketakutan
keganasan, tidak sabaran, rasa lelah,keropos tulang,nyeri tulang belakang,dan lain-
lain.
Menurut data dari WHO (2012) (World Health Organization),setiap tahunnya
sekitar 25 wanita diseluruh dunia diperkirakan mengalami menopause. sekitar 467
juta wanita berusia 50 tahun keatas menghabiska hidupnya dalam keadaan pasca
menopause, dan 40 % dari wanita pasca menopause tersebut tinggal dinegara
berkembang dengan usia rata-rata mengalami menopause pada usia 51 tahun. Menurt
WHO,di asia pada tahun 2025 jumlah wanita menopause akan melunjak dari 107 juta
jiwa. Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 mengenai
premenopause terdapat 4,3 juta seluruh jumlah penduduk Indonesia yang sebesar 240
-250 juta pada tahun 2012. Dalam kategori wanita tersebut (USIA dari 46-49 tahun)
18 % wanita Indonesia telah mengalami premenopause dengan segala akibat serta
dampak yang menyertainya (Depkes RI, 2012).

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Perimenopause?
2. Apa saja tahapan-tahapan perimenopause?
3. Apa saja tanda dan gejala perimenopause?
4. Apa saja tanda dan gejala perimenopause?
5. Bagaimana cara pencegahan dan penanganan perimenopause?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Perimenopause
2. Mengetahui tahapan-tahapan perimenopause
3. Mengetahui tanda dan gejala perimenopause
4. Mengetahui tanda dan gejala perimenopause
5. Mengetahui Bagaimana cara pencegahan dan penanganan perimenopaus
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian
Premenopause merupakan masa peralihan antara masa reproduksi dan masa
senium. Biasanya masa ini disebut juga dengan pra menopause, antara usia 46-50
tahun, ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur, dengan pendarahan haid
yang memanjang dan relative banyak. Premenopause merupakan bagian dari masa
klimakterium yang terjadi sebelum premenopause (kusmiran, 2011).
Premeopause adalah masa sekitar usia 46-50 thn dengan dimulainya dengan
siklus haid yang tidak teratur, memanjang, sedikit atau banyak, yang kadan
kadang disertai dengan rasa nyeri. Pada beberapa wanita telah muncul keluhan
vasomotorik atau keluhan sindrom prahaid. Dari hasil analisa hormonal dapat
ditemukan kadar FSH dan estrogen yang tinggi atau normal. Kadar FSH yang
tinggi dapat menyebabkan terjadinya stimulasi ovarium yang berlebihan
( hiperstimulasi ), sehingga kadangkadang dijumpai kadar estrogen yang tinggi.
Keluhan yang muncul dapat disebabka karena hormon yang normal maupun
tinggi. Sedangkan keluhan yang muncul pada masa pascamenopause disebabkan
karena kadar hormon yang rendah. Premenopause merupakan masa sebelum
menopause.
Premenopause merupakan masa sebelum menopause dimana mulai terjadi
perubahan endokrin, biologis, dan gejala klinik sebagai awal perubahan dari
menopause dan mencakup juga satu tahun atau dua belas 6 bulan pertama setelah
terjadi menopause. Perubahan premenopause dan proses penuaan itu diantaranya
seperti seperti perubahan pola pendarahan, hot flash, gangguan tidur, perubahan
atropik, perubahan psikologi, perubahan berat badan, perubahan kulit, seksualitas
dan perubahan fungsi tiroid (varney, 2009).
Premenopause merupakan periode menuju menopause (ketika muncul
keluhan/gejala endokrin, biologis, dan manifestasi klinik dari menopause) dan
satu tahun setelah menopause terjadi. Transisi menopause/ menopausal transition;
periode atau waktu sebelum haid terakhir (Final Menstrual Period/FMP) ketika
terjadi perubahan siklus menstruasi. Premenopause; adalah istilah yang digunakan
untuk masa reproduktif sampai dengan terjadinya FMP. Meskipun WHO telah
membuat definisi yang telah diterima luas, namun untuk mempermudah
kepentingan klinis dan riset maka pada tahun 2011 Stage of Reproductive Aging
Workshop (STRAW) mengadakan workshop dan membagi masa transisi
menopause ke dalam beberapa fase.

B. Fisiologis Premenopause
Proses menjadi tua pada dasarnya telah dimulai ketika sorang wanita
memasuki usia 40 tahun. Pada waktu lahir, seorang wanita memiliki jumlah
folikel sebanyak ± 750.000 buah dan jumlah ini akan terus berkurang seiring
berjalannya usia hingga akhirnya tinggal beberapa ribu buah saja ketika
mengalami menopause. Semakin bertambah usia, khususnya ketika memasuki
masa perimenopause, folikel-folikel itu akan mengalami peningkatan resistensi
terhadap rangsangan gonadotropin. Hal ini mengakibatkan pertumbuhan folikel,
ovulasi, dan pembentukan korpus luteum dalam siklus ovarium berhenti secara
perlahan-lahan. Pada wanita diatas 40 tahun, 25% diantaranya mengalami siklus
haid yang anovulatoar. Resistensi folikel terhadap gonadotropin ini
mengakibatkan penurunan peroduksi estrogen dan peningkatan kadar hormon
gonadotropin. Tingginya kadar gonadotropin ini menyebabkan rendahnya
estrogen sehingga tidak ada umpan balik negatif dalam poros hipotalamus dan
hipofisis. Walaupun secara endrokinologi terjadi perubahan hormonal, namun
tidak ada kriteria khusus pengukuran kadar hormon untuk menentukan fase awal
atau akhir dari masa transisi menopause.
Perimenopause adalah fase klimakterium. Klimakterium merupakan masa
transisi antara usia reproduktif dan usia tua. Pada masa ini, banyak istilah yang
digunakan pada masa dewasa akhir, salah satunya adalah menopause, dan
menopause dibagi menjadi empat tahap.
 Pramenopause
Pramenopause adalah waktu sebelum akhir menstruasi, biasanya sebelum
timbulnya gejala. Premenopause terjadi pada usia 40 tahun (Suparni &
Astutik, 2016: 9).
 Perimenopause
Perimenopause adalah waktu sebelum dan sesudah menopause dan terjadi
pada wanita di atas usia 45-55 tahun selama sekitar dua tahun. Pada titik
ini, wanita mulai mengalami tanda dan gejala menopause seperti
menopause, hot flashes, vagina kering, depresi, nyeri tulang dan otot, serta
mudah tersinggung (Masri, 2014).
 Menopause
Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang permanen
akibat hilangnya folikuler ovarium. Tahap menopauseyaitu 12 bulan
berturut-turut tidak mengalami menstruasi.
 Pascamenopause
Pascamenopause adalah masa hidup seorang wanita setelah ia melewatkan
suatu periode sekurang-kurangnya satu tahun.
C. Etiologi Perimenopause
Penyebab menopause adalah “matinya” (burning out) ovarium. Sepanjang
kehidupan seksual seorang wanita, kira-kira 400 folikel primordial tumbuh
menjadi folikel matang dan berovulasi, dan beratusratus dari ribuan ovum
berdegenerasi. Pada usia sekitar 45 tahun, hanya tinggal beberapa folikel-folikel
primordial yang akan dirangsang oleh FSH dan LH, dan produksi estrogen dari
ovarium berkurang sewaktu jumlah.
folikel primordial mencapai nol. Ketika produksi estrogen turun di bawah nilai
kritis, estrogen tidak lagi menghambat produksi gonadotropin FSH dan LH.
Sebaliknya, gonadotropin FSH dan LH (terutama FSH) diproduksi sesudah
menopause dalam jumlah besar dan kontinu, tetapi ketika folikel primordial yang
tersisa menjadi atretik, produksi estrogen oleh ovarium turun secara nyata menjadi
nol (Guyton, 2011).
Bertolak belakang dengan keyakinan umum, kadar estrogen perempuan sering
relatif stabil atau bahkan meningkat di masa pramenopause. Kadar itu tidak
berkurang selama kurang dari satu tahun sebelum periode menstruasi terakhir.
Sebelum menopause, estrogen utama yang dihasilkan tubuh seorang wanita adalah
estradiol. Namun selama masa premenopause, tubuh wanita mulai menghasilkan
lebih banyak estrogen dari jenis yang berbeda, yang dinamakan estron, yang
dihasilkan di dalam indung telur maupun dalam lemak tubuh. Kadar testosteron
biasanya tidak turun secara nyata selama pramenopause. Kenyataannya, indung
telur pascamenopause dari kebanyakan wanita mengeluarkan testosterone lebih
banyak daripada indung telur pramenopause. (Wijayanti, 2009).
Menurut Fritz (2010), kadar estradiol serum pada wanita pasca menopause
sekitar 10-20pg/mL dan sebagian besar merupakan hasil konversi estron, yang
diperoleh dari konversi perifer androstenedion. Kadar estrogen pada wanita
menopause sangat bergantung dari konversi androstenedion dan testosteron
menjadi estrogen. Sebuah penelitian di Australia menemukan bahwa kadar
testosteron dalam sirkulasi tidak.
D. Tanda Dan Gejala Perimenopause
Kurang lebih 70% wanita usia peri dan pascamenopause mengalami keluhan
vasomotor, keluhan psikis, depresi, dan keluhan lainnya dengan derajat berat-ringan
yang berbeda-beda pada setiap individu. Keluhan tersebut akan mencapai puncaknya
pada saat menjelang dan setelah menopause kemudian berangsur-angsur berkurang
seiring dengan bartambahnya usia dan tecapainya keseimbangan hormon pada masa
senium. Adapun tanda dan gejala nya yaitu:
1. Haidnya yang keluar banyak sekali atau malah sedikit sekali
2. Menstruasi menjadi tidak lancer
3. Berkeringat terus- menerus
4. Munculnya gangguan fasotoris berubah penyempitan atau pelebaran pembuluh
darah
5. Merasa pusing – pusing dan sakit yang terus menerus
6. Neuralgia atau nyeri saraf terus-menerus

 Gejala Psikologis
1. Mudah tersinggung
2. Depresi
3. Mudah lelah
4. Tidak bersemangat
5. Cemas
6. Suasana hati (mood) yang tidak menentu
7. Susah berkonsentrasi
 Gelaja Fisik
1. Hot flushes/ rasa panas (pada wajah, leher, dada yang berlangsung selama beberapa
menit, dan juga merasakan pusing, lemah atau sakit)
2. Berdebar – debar
3. Susah tidur (insomnia)
4. Sakit kepala
5. Desing dalam telinga
6. Keringat malam yang banyak

 Gejala – gejala organic


1. Osteoporosis
2. Nyeri senggama
3. Gangguan kardiovaskular
4. Gangguan kemih ( Dysuria)

 Disfungsi seksual pada wanita masa perimenopause


1. Gangguan minat/keingan seksual (desire disorders) Gangguan minat adalah
pikiran yang berkurang, tidak terpikirkan, fantasi seksual, dan minat seksual atau
ketakutan dan penghindaran terhadap seks.
2. Gangguan perangsangan/birah (arousal disorder) Ini adalah ketidakmampuan
untuk memperoleh atau menyimpan informasi dan kenikmatan seksual subjektif
dan ditandai dengan kurangnya cairan atau lendir (lubrikasi) di dalam vagina.
3. Gangguan orgasme (orgasmic disorder) Gangguan orgasme ini sulit atau tidak
mungkin untuk mencapai orgasme, meskipun rangsangan dan tahap gairah seksual
yang tepat.
4. Gangguan nyeri seksual (sexual pain disorder) Gangguan nyeri seksual termasuk
dispareunia biasanya timbul nyeri saat berhubungan seksual (penetrasi) yang
terjadi saat penis masuk ke dalam vagina atau kontraksi atau kejang saat
berhubungan seksual dan di sepertiga bagian bawah vagina otot yang melakukan
hal ini sebelum atau saat berhubungan seksual adalah penis. Penetrasi ke dalam
vagina karena membuat itu sulit untuk dilakukan.
5. Gejala sistomatik Ada beberapa gejala sistomatik yang dapat menyerang
perempuan selama masa perimenopause adalah sakit kepala, pusing, palpitas, serta
payudara membesar dan cenderung terasa nyeri. Kemudian gejala tersebut bersifat
secara umum dan dapat menganggu aktifitas sehari-hari pada wanita
perimenopause. Dengan hal tersebut tidak begitu membahayakan serta akan
sangat mempengaruhi kualitas hidup dari perempuan itu sendiri (Ayu Desta,
2018).

E. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Perimenopause


1. Aktifitas fisik
Tingkat aktifitas fisik berbanding terbalik dengan kadar estradiol pada wanita di
akhir transisi menopause. Tingkat aktifitas juga berbanding terbalik dengan kadar
hormon testoteron. Semakin tinggi tingkat aktifitas fisik maka kadar estradiol dan
testoteron pada wanita yang mengalami masa transisi menopause akan semakin
rendah. Adapaun hormon lainnya tidak terpengaruh secara signifikan oleh aktifitas
fisik yaitu luteinizing hormone (LH) dan follicle-stimulating hormone (FSH). Dan
hal ini juga berkaitan dengan gejala pada masa transisi menopause.
2. Jumlah kelahiran Wanita nullipara akan memasuki masa peimenopause lebih awal
dibandingkan dengan wanita multipara. usia premenopause berkisar antara 46
sampai 50 tahun.
3. Oophorectomy Wanita yang mangalami oophorectomy unilateral akan mengalami
perimenopause lebih
4. Siklus haid Wanita dengan siklus haid yang akan memendek lebih awal memasuki
masa perimenopause.
5. Faktor sosial ekonomi Insiden sindroma perimenopause 1,75 kali lebih tinggi dan
umur rata-rata dimulainya perimenopause 1,2 tahun lebih muda pada wanita yang
memiliki riwayat keadaan ekonomi yang sulit di masa kanak-kanak dan dewasa
dalam hidupnya bila dibandingkan dengan wanita yang tidak mengalami kesulitan
ekonomi dalam hidupnya.
6. Indeks masa tubuh Sebuah penelitian pada wanita Spanyol menunjukkan bahwa
obesitas berhubungan dengan munculnya gejala menopause yang berat. Indeks
masa tubuh yang tinggi merupakan faktor predisposisi bagi seorang wanita untuk
lebih sering mengalami hot flushes.
7. Merokok Sebuah penelitian menunjukkan bahwa merokok memiliki hubungan
positif dengan gejala vasomotor. Merokok dapat memicu seorang wanita untuk
mengalami hot flushes lebih sering dan lebih berat.
8. Factor budaya dan lingkungan Budaya memiliki pengaruh yang sangat kuat
terhadap bagaimana perempuan mempersepsikan proses berhentinya menstruasi
atau menopause. Pengaruh budaya dan lingkungan telah terbukti memiliki
pengaruh besar pada apakah. perempuan dapat diselamatkan pada fase
perimenopause awal atau tidak (Lubis, 2016:21).
9. Penggunaan obat-obat KB Karena obat-obat KB menekan fungsi hormone dari
indung telur, kelihatannya wanita yang menggunakan pil KB lebih lama baru
memasuki masa menopause.

F. Hal Yang Dilakukan Pada Saat Melewati Masa Premenopause


1. Mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin seperti buah dan sayur
2. Berolahraga teratur
3. Makanan yang baik dan bergizi
4. Melakukan hobi
5. Mengurangi mengkosumsi kopi, the, meniman soda dan alcohol
6. Menghindari rokok
7. Tetaplah berkarya dan usahakan dapat memberikan manfaat bagi orang lain.
8. Berfikir bahwa menopause itu adalah sesuatu yang wajar
9. Terlibat dalam aktivitas-aktivitas keagamaan dan sosial.
10. Besilaturahmi dengan teman bersama untuk bertukar fikiran
11. Mengkomunikasikan masalah dengan pasangan
12. Tingkatkan ibadah (Aqila, 2010)
BAB III

PENDOKUMENTASI

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PERIMENOPAUSE PADA NY “Y”


DENGAN GANGGUAN MENSTRUASI DI PRAKTIK BIDAN MANDIRI
RIA REMAYA RAMBAH TENGAH BARAT KABUPATEN ROKAN
HULU

Tempat Praktek/Ruang : praktek bidan mandiri ria remaya


Nomor MR :
Masuk RS/klinik. H/Tgl :senin, 17 oktober 2022
Pembimbing lahan/CI : Ria remaya Amd.Keb
Pengkajian tanggal : senin,17 oktober 2022
Jam 10:10 Oleh kelompok 1
Sumber data :

I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
Identitas Ibu Identitas Ayah
Nama Ny. Yeni Tn. Aldo

NIK 1406037012760001 140603191750001

Umur 48 tahun 50 tahun

Gol darah B A

Pendidikan SMA SMP

Pekerjaan IRT Petani

Agama Islam Islam

Alamat Kaiti Kaiti

No Telpon 0821671032653 082210653478


B. RIWAYAT KEHAMILAN
Hamil ke /G..P..A.. …………………… Tgl Haid ………………………
… Terakhir …
Jumlah Anak Hidup 3 Perkiraan ………………………
Persalinan …
Usia Anak terakhir 14 tahun Riwayat Tidak ada
Kehamilan ini Ya/Tidak Penyakit ibu / ...............................
direncanakan keluarga
Kehamilan ini Ya/Tidak
diinginkan
Mengikuti Kelas Ibu Ya / Tidak
Memanfaatkan Ya/ Tidak
kelas Ibu

C. DETEKSI DINI RESIKO TINGGI DAN TANDA BAHAYA KEHAMILAN


*Berilah tanda (√) sesuai kondisi ibu
 Resiko Tinggi Pada Ibu Hamil
1. Umur ibu kurang dari 20 Th 11. Riwayat Persalian Caesar
2. Umur Ibu lebih dari 35 Th 12. Riwayat keguguran
berulang
(Lebih dari 1 kali)
3. Kehamilan ke 4 atau lebih 13. Riwayat Melahirkan Bayi
besar (lebih dari 4 Kg)
4. Usia anak terakhir kurang 14. Riwayat melahirkan anak
dari 2 Th Kembar
5. Ibu Pendek (TB < 145 cm) 15. Riwayat melahirkan janin
mati atau dengan
kelainan bawaan
6. Ibu tampak kurus / LILA < 23,5 16. Ibu menderita penyakit
cm dan atau BB < 45 Kg penyerta
(Asma,DM, jantung,
hipertensi, TBC, Gangguan
Ginjal, Anemia, PMS,
Malaria, tiroid dll)
 penyakit disendirikan/
dibuat kolom sendiri
7. Terlalu lambat hamil pertama 17. Terlalu lama hamil lagi (≥
(≥ 4 tahun) 10 tahun)
8. Riwayat persalinan dengan 18. Riwayat persalinan
Ekstraksi Vakum {EV) dengan Tranfusi darah
9. Riwayat persalinan dengan 19. Riwayat persalinan
Manual Plasenta kurang bulan
10. Riwayat IUFD 20. Riwayat persalinan lebih
Bulan

 Tanda Bahaya Kehamilan (Pada Kehamilan sekarang) (isikan dengan kode (√)
1. Ibu tidak mau makan dan 11. Ibu mengeluh sesak
atau muntah terus nafas
menerus
2. Perdarahan lewat jalan 12. Demam / Panas Tinggi
lahir
3. Pusing yang hebat 13. Kejang
4. Bengkak pada kaki sampai 14. Keluar air ketuban
tangan dan wajah
5. Nyeri dada / ulu hati/ 15. Gerakan janin berkurang
jantung berdebar-debar
6. Letak melintang 16. Presentasi bokong
7. Gemelli 17. Hidramnion
8. Tekanan darah tinggi 18. Anemia (HB ˂ 11 gr%)
9. Diare berulang 19. Batuk lama ≥ 2 minggu
10. Terasa sakit pada saat 20. Sulit tidur dan cemas
kencing/keputihan/gatal berlebihan
di daerah kemaluan

D. RIWAYAT KELAHIRAN SAAT INI


KELAHIRAN ke : ……………………………..
/P..A..Ah..
Tanggal : ……………………………..
KELAHIRAN/Pukul
Umur Kehamilan : ……………………………..

Pendamping : Suami/Ibu Kandung/Ibu Mertua/keluarga lain


KELAHIRAN
Transportasi : Motor/Mobil/Lainnya

KELAHIRAN

Tempat : Rumah/PMB/RB/Puskesmas/
KELAHIRAN RS............................................................
Penolong : Dokter/Bidan/Lain-lain
KELAHIRAN
Cara KELAHIRAN : Normal/Tindakan (Ekstraksi Vakum/SC)

Tindakan Induksi : Ya/Tidak


KELAHIRAN
Keadaan ibu : Sehat
Sakit (Perdarahan/Demam/Kejang
infeksi) Meninggal
Komplikasi saat : ( ) Distosia bahu
KELAHIRAN ( ) Retensio
Placenta ( )
Perdarahan
( ) Rupture Uteri
Riwayat Rujukan : Ya/Tidak

Tanggal Dirujuk : .....................................

Alasan Rujukan :  Pre Eklampsia-Eklampsia


 Perdarahan
 KPD
 Infeksi
 Penyakit yang menyertai : Jantung, Asma, Diabetes Mellitus,
Thyroid, Epilepsi
 Lain-lain
Dirujuk Ke : RS PONEK/RS NONPONEK
Tindakan : Pemasangan Infus
Sementara saat Pemberian Obat
merujuk Lain-lain : ........................
Penggunaan JKN : Ya/Tidak

E. LNGKUNGAN DAN PERILAKU


 Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari
1 Pemenuhan Nutrisi 1. Pemenuhan Kebutuhan
Istirahat
a. Pola gizi seimbang Ya / a. Tidur malam paling Ya / tdk
Tdk sedikit 6-7 jam
b. Porsi lebih banyak dari Ya / tdk b. Tidur siang atau Ya / tdk
sebelum hamil berbaring 1-2 jam
Posisi tidur miring kiri
c. Makan beragam Setiap c. Bersama suami Ya / tdk
makanan (variasi hari / melakukan stimulasi pada
makanan) jarang janin dengan sering
mengelus-elus perut ibu
dan mengajak janin
berbicara sejak usia 4
bulan
d. Kebiasaan Konsumsi Setiap
Buah dan Sayur hari /
jarang
e. Kebiasaan konsumsi Setiap 4. Hubungan seksual selama Ya / tdk
protein hewani hari / kehamilan
jarang
3 Personal Hygiene 5. Aktifitas Fisik
a. Cuci tangan dengan sabun Jarang/ a. Beraktifitas sesuai kondisi Ya / tdk
dengan air mengalir Sering
sebelum makan dan
sesudah
BAK/BAB
b. Menyikat gigi teratur Jarang/ b. Suami membantu untuk Ya / tdk
minimal setelah sarapan Sering melakukan pekerjaan
dan sebelum sehari-hari
tidur
c. Mandi 2x sehari Jarang/ c. Mengikuti senam Ya / tdk
Sering hamil sesuai anjuran
nakes
d. Bersihkan payudara Jarang/
dan daerah kemaluan Sering
e. Ganti pakaian dalam Ya / tdk
setiap hari

 Lingkungan dan Perilaku yang merugikan kesehatan


1. Ibu sering terpapar Ya / Tidak
asap rokok atau polusi 5. Bagaimana Lingkungan tempat tinggal
ibu ?

2. Beban pekerjaan ibu Ya / Tidak a. Kebiasaan cuci Ya /


terlalu berat tangan pakai sabun Tidak
3. Kebiasaan Minum jamu Ya / Tidak b. Kepemilikan jamban Ya /
atau obat tanpa resep c. Sumber Air Bersih Tidak Ada
dokter /
Tidak
4. Memiliki hewan Ya/tidak d. Sarana Pembuangan Terbuka
peliharaan/lingkungan Air Limbah (SPAL) / Tertutup
sekitar dekat dengan
peternakan
e. Sarana Pembuangan Terbuka
Sampah / Tertutup

F. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum (Sumber Buku KIA)
No Jenis Pemeriksaan Tanggal Kunjungan
TM 1 TM 2 TM 3 TM 3
1. Keadaan Umum Ibu
2. Berat Badan
3. Tinggi Badan
4. Tekanan Darah
5.. Status TT
6. Lingkar Lengan Atas (LILA)
7. Tinggi Fundus Uteri (TFU)
8. Presentasi Janin
9. Tablet Fe
10. Test Laboratorium Sederhana
a. HB
b. Protein Urine
c. Glucose Urine
d. Gula darah
11. Ditawari Test HIV
12. Konseling
13. Rujukan

2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
1) Rambut
Warna : Hitam
Kebersihan : Bersih
Mudah rontok/tidak : Tidak

2) Telinga
Kebersihan : Bersih
Gangguan Pendengaran : Tidak ada
3) Mata
Konjungtiva : Tidak Anemis
Sklera : Tidak Ikhterik
Kebersihan : Bersih
Kelainan : TIdak ada
Gangguan penglihatan : Tidak ada
4) Hidung
Kebersihan : Bersih
Polip :Tidak ada
5) Mulut
Warna bibir :Merah muda
Integritas jaringan : Tidak ada
Kebersihan lidah :Bersih
Ganggan pada mulut : Tidak ada
b. Leher
Pembesaran kelenjar limfe : Tidak ada
Dada

Simetris/tidak : Simetris
Besar payudara simetris/tidak : Simetris
Nyeri :
Hiperpigmentasi : Tidak ada
Kolostrum : Tidak ada
Keadaan puting : Menonjol
Kebersihan puting : Bersih

c. Perut
Inspeksi :

Bentuk : Simetris
Bekas luka operasi : Tidak ada
Striae : Tidak ada
Linea : Tidak ada
TFU :-

Hasil palpasi
Leopold I : ……………………………………………
Leopold II : ……………………………………………
Leopold III : ……………………………………………
Leopold IV : ……………………………………………
TBJ : ……………………………………………
DJJ : frekuensi/irama/intensitas/punctum maksimum
d. Ekstremitas
1) Atas
Kelainan : Tidak ada
Kebersihan : Bersih
Bawah
Oedema : Tidak ada
Varises : Tidak ada
Perkusi reflek patellla : positif (ka/ki )
e. Genital
Kebersihan : Berish
Pengeluaran pervaginam : Tidak ada
Tanda infeksi vagina : Tidak ada
f. Anus
Hemmoroid : Tidak ada
Kebersihan : Bersih

II. INTERPRETASI DATA


A. Diagnosa Kebidanan
Ny Y umur 48 tahun mengalami hipomenorea
Data Dasar :
DS : Ibu mengatakan mengalami haid yang sedikit seperti bercak darah yang
lamanya 1-2 hari, badan terasa panas dan sakit disertai dengan pusing, hal ini
sudah terjadi selama 2 tahun terakhir.
DO : keadaan umum baik, tidak ada kelainan genetalia.
B. Masalah : Ny. Y mengalami haid yang sedikit dan badan terasa panas dan pusing.
C. Kebutuhan : Health education dan Konseling

III. MENENTUKAN DIAGNOSA POTENSIAL


Asuhan Kebidanan pada ibu perimenopause dengan gangguan haid Ibu mengalami haid yang
sedikit seperti bercak darah dan terjadi haid 1- 2 hari, badan terasa panas dan sakit disertai dengan
pusing. Dilakukanlah pemeriksaan pada ibu dari tekanan darah 130/90, nadi 80 x/menit, respirasi
21 x/menot, suhu 36,7 C. Dilakukan juga pemeriksaan fisik pada ibu ibu mulai mengalai haid
terganggu kurang lebih 5 tahun yang lalu dengan haid yang tidak teratur sesuai dengan kasus perlu
dilakukan nya perlu dilakukannya asuhan Perimenopause sesuai dengan kasus yang ada, dengan
pemenuhan gizi yang baik pada Ny. Y di masa perimenopouse.

IV. MENENTUKAN TINDAKAN ANTISIPASI/SEGERA :-


V. MEMBUAT PERENCANAAN
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan.
2. Memberitahu ibu tentang informasi perimenopause
3. Memberitahu ibu untuk memakan makanan yang mengandung vitamin
4. Menganjurkan ibu untuk olahraga rutin
5. Memberitahu ibu tidak menggunakan sabun ant septic yang berbau

VI. IMPLEMENTASI
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yaitu : BB: 56 kg TD : 130/90 mmHg, Nadi : 80
x/m, Respirasi : 21 x/m Suhu : 36,7°C Pada pemeriksaan genetalia, tampak bercak
darah haid. ”ibu mengetahui hasil pemeriksaan.
2. Memberitahu ibu bahwa bercak darah haid yang di alami ibu adalah hal yang normal
dan menjelas kan penyebab bercak darah haid yang di alami ibu yaitu karena itu
adalah hal yang terjadi pada ibu perimenopause “ ibu mengerti penjelasan yang
diberikan.
3. Menjelaskan kepada ibu tentang premenopause adalah Premenopause adalah masa
sekitar usia 46-50 tahun dengan dimulainya dengan siklus yang tidak
teratur,memanjang,sedikit atau banyak, yang kadang disertai dengan rasa nyeri.
4. Menjelaskan tentang rasa panas dan pusing yang di alami adalah merupakan tanda-
tanda gejala yang di alami pada saat akan memasuki masa premenopause.
5. Menganjurkan ibu untuk mengatasi keluhan dan lebih menjaga kebersihan
6. Menganjurkan ibu untuk tidak menggunakan pemakaian sabun anti septic yang
berbau atau berbahan kimia.
7. Menganjurkan pada ibu untuk memakan yang mengandung vitamian seperti buah
apel, anggur, jeruk, dan lain-lain dan sayuran wortel, tomat, 45 kedelai, slada, brokoli
dan laian-lain. serta berolahraga seperti senam lansia,senam dipagi hari dan
menggerakan tangan kaki ketika bangun tidur untuk mengatasi sakit pada badan ibu

VII. EVALUASI
1. Ibu mengerti dengan ahsil pemeriksaanya
2. Ibu mengerti dengan penjelasan yang telah diberikan tentang keadaan nya sekarang ini
3. Ibu bersedia melakukan yang di anjurkan tenaga kesehatan
4. Ibu mengerti apa saja yang boleh dilakukan

Pembimbing Akademik Pembimbing Mahasiswa


kLINIK/CI

(.................................)
(................................) (...........................)
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Perimenopause adalah proses alamiah kehidupan seorang perempuan. Selain
gangguan siklus haid Perimenopause di mulai dengan menstruasi tidak teratur dan
gejalanya antara usia 45 dan 55 tahun, sedangkan periode perimenopause terdiri
dari pramenopause (usia 45-48 tahun), menopause (usia 49-51 tahun)
pascamenopause (usia 52-55 tahun). Semua wanita yang memasuki masa ini
mengalami penurunan hormone tertentu yang berhubungan dengan reproduksi yaitu
hormone estrogen dan progesterone. Adapun tanda dan gejala nya yaitu :
1. Haidnya yang keluar banyak sekali atau malah sedikit sekali
2. Menstruasi menjadi tidak lancer
3. Berkeringat terus- menerus
4. Munculnya gangguan fasotoris berubah penyempitan atau pelebaran
pembuluh darah
5. Merasa pusing – pusing dan sakit yang terus menerus
6. Neuralgia atau nyeri saraf terus-menerus.
• Gejala Psikologis
• Gelaja Fisik
• Gejala – gejala organic
Adapun cara menanganinya yaitu :
a.Mengomsumsi makanan yang mengandung vitamin seperti buah dan sayur
b. Melakukan pola hidup sehat
c. Terapi sulih hormone atau Hormon Replacement Therapy (HRT)
d. Aktivitas fisik Bentuk-bentuk aktivitas fisik yang baik bagi perempuan pada
usia perimenopause.
B. Saran
Pada pembahasan ini tentang perimenopause, betapa pentingnya benar-benar
diperhatikan dan dapat bermanfaat bagi kita semua untuk mengantisipasi dari pada
bentuk ketidaknyamanan dan rasa cemas yang sering kali tidak diperhatikan pada
masa perimenopause.
DAFTAR PUSTAKA

Aqila, Smart, 2010. Bahagia di Usia Menopause. Yogyakarta: Rohima Press.

Elvira, D. 2016. Disfungsi Seksual pada Perempuan. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.

Departemen Kesehatan RI. 2012. Survei Demografi Kesehatan Indonesia dan Angka
Kematian Ibu {internet}. {diakses 2019 Maret 5}. Tersedia pada:
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatinibu.pdf.

Fritz MA, Speroff L. 2010. Clinical Gynecologic Endrocinology and Infertility. Jakarta:
Salemba Medika.

Guyton, Hall JE. 2011. Textbook of Medical Physiology 13th ed. Philadelphia (PA):
Elsevier, Inc.

Hidayat, A, 2010. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba
Medika

Kurmalasari, Andhyantoro. 2012. Kesehatan Reproduksi Untuk Kebidanan Dan


Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Kusmiran, E. 2011. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta: Salemba Medika.

Manan E. 2013. Bebas dari Ancaman Disfungsi Seksual Khusus Wanita. Jakarta: Buku Biru.

Mubarak. 2012. Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsep Dan Aplikasi Dalam Kebidanan.
Jakarta: Salemba Medika.

Muslihatun. 2009. Dokumentasi Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya.

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai