Anda di halaman 1dari 17

ii

TUGAS

Makalah
“GIZI SEIMBANG PERIMENOPAUSE”

Oleh:
Neni Indriani

Dosen Pengampu : Vitria Komala Sari, S.ST., M.Keb

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN


UNIVERSITAS FORT DE KOCK
KOTA BUKITTINGGI
TAHUN 2023
iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan karunia,

rahmat dan hidayahnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan dengan

dosen empunya Ibu Vitria Komala Sari, S.ST., M.Keb ini. Shalawat dan Salam

tak lupa disampaikan kepada junjungan dan suri tauladan umat manusia, yang

telah membawa manusia dari kegelapan hingga ke masa yang terang benderang

yang dirasakan hingga saat ini, Nabi Muhammad SAW dan beserta keluarga dan

pengikut beliau. Adapun judul makalah ini adalah; “Gizi Seimbang

Perimenopause”.

Dalam penyusunan penulisan tidak lepas dari dukungan berbagai pihak,

baik berupa kesempatan, bimbingan moril maupun dukungan materil. Pada

kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya

kepada keluarga tercinta yang telah memberi cinta kasih, semangat dan dorongan

moril.

Akhirnya penulis sangat menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan

dan masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan. Akhir kata semoga

Makalah ini dapat diterima dan bermanfaat bagi pembaca.

Bukittinggi, 27 April 2023

Penulis,

i
iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... iii

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................................. 2

BAB II : PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Perimenopause ............................................................. 3
B. Konsep Gizi Seimbang Perimenopause ............................................... 6

BAB III : PENUTUP


A. Kesimpulan .......................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perimenopause adalah suatu keadaan wanita mengalami masa keluhan

puncak yang terjadi pada 1-2 tahun sebelum dan sesudah menopause. Pada

masa ini wanita mengalami haid terakhir sampai berhentinya haid terakhir

sampai berhentinyan haid secara total (Locsin & Slvador, 2021). Setiap

perempuan terjadi menopause pada usia yang berbeda-beda. Umunya

perimenopause terjadi pada usia 30 tahun keatas sampai usia 40 tahun tetapi

perimenopause dapat juga terjadi lebih cepat yang disebabkan berbagai faktor.

Pada masa perimenopause, terjadi perubahan hormone yang fluktuatuf

dalam tubuh wanita yang ditandai dengan siklus menstruasi irregular.

Menstruasi irregular merupakan gejala utama dari mulainya fase

perimenopause. Terjadinya kondisi ini disebabkan ovulasi yang dapat di

prediksi. Terjadi perubahan dalam durasi mensruasi yang dapat berubah

menjadi memanjang atau memendek. Selain itu, level esterogen dalam tubuh

dapat melonjak dan turun selam perimenopause seiring dengan kenaikan

hormone FSH. Siklus menstruasi dapat berubah menjadi memanjang atau

memendek, dengan keluhan volume darah menstruasi menjadi lebih banyak

atau sedikit.

Wanita yang memasuki masa perimenopause memiliki kebutuhan gizi

yang berbeda dengan wanita pada umumnya. Perubahan hormonal yang

terjadi ketika memasuki masa perimenopause berpotensi menyebabkan

beberapa gangguan kesehatan jika tidak ditangani secara serius. Takaran gizi
2

dan pilihan makanan dapat membantu menjaga keseimbangan fisik dan

psikologis wanita yang berada pada fase menjelang menopause ini. Salah satu

nutrisi yang paling penting untuk dipenuhi selama masa perimenopause adalah

zat besi. Zat besi berguna untuk menjaga metabolisme tubuh agar tetap

berjalan dengan normal. Jumlah kebutuhan zat besi rata-rata wanita ketika

memasuki masa menopause adalah sebanyak 8 mg per hari.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan

permasalahan dalam penulisan makalah ini Gizi Seimbang Perimenopause,

terkait:

1. Apa itu Perimenopause?

2. Bagaimana Gizi Seimbang Perimenopause?

C. Tujuan Penulisan

Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui Analisis Kebijakan

Kesehatan terkait:

1. Mengetahui tentang Perimenopause

2. Mengetahui Gizi Seimbang Perimenopause


3

BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Perimenopause

1. Pengertian Perimenopause

Perimenopause Perimenopause adalah masa transisi menuju

menopause yang ditandai dengan gejala-gejala perimenopause (Calvin

et.al 2017). Masa menopause terjadi pada usia 40 sampai 55 tahun. Pada

masa ini wanita mengalami perubahan fisi, psikologi dan rasa tidak

nyaman akibat dari perubahan hormone esterogen (Liauw et al., 2007).

Perimenopause adalah masa sebelum, selama dan sesudah

menopause. Perimenopause terjadi karena turunnya jumlah folikel pada

indung telur sehingga estrogen mengalami penurunan jumlah produksi.

Akibat dari penurunan estrogen terjadi gejala- gejala seperti timbul

misalnya rasa panas membakar di wajah yang sering timbul pada malam

hari, kekeringan pada vagina, siklus menstruasi tidak teratur dan tanda

perubahan lainnya. Usia perimenopause wanita biasanya 45 tahun sampai

terjadinya menopause, atau 5 tahun sebelum terjadinya menopause.

Perimenopause merupakan fase klimakterium. Klimakterium

adalah masa peralihan antara masa reproduksi dan masa senium.

Klimakterium terdiri atas masa:

a. Pramenopause: waktu sebelum periode menstruasi berakhir,

biasanya sebelum gejala mulai muncul yang terjadi pada umur 40

tahun.

b. Perimenopause: masa sebelum, selama dan setelah menopause.


4

c. Menopause: keadaan wanita yang tidak mendapat haid selama 12

bulan disertai adanya tanda tanda menopause sampai menuju

senium.

d. Menopause terjadi pada usia antara 45 sampai 51 tahun.

e. Pascamenopause atau postmenopause: waktu dalam kehidupan

wanita setelah periode berhenti paling tidak satu tahun.

2. Masalah dan gejala perimenopause

a. Gangguan vasomotor. Gangguan ini ditandai dengan gejala hot

flush atauoperasaan panas dari dada hingga wajah sehingga wajah

dan leher menjadi kemerahan dan berkeringat. Hal ini disebabkan

oleh peningkatan pengeluaran hormon adrenalin dan neurotensin

oleh tubuh wanita tersebut. selain itu terjadi juga penurunan sekresi

hormon noradrenalin sehingga terjadi vasidilatasi pembuluh darah

kulit menjadikan temperature kulit meningkat dan timbul perasaan

panas.

b. Drynes vaginal (kekeringan pada vagina). Meningkatknya usia

maka makin sering dijumpai gangguan seksual. Hal ini terjadi

karena adanya perubahan pada vagina seperti kekeringan, sel epitel

vagina menjadi tipis dan mudah cidera yang akan membuat daerah

vagina sakit saat berhubungan. Libido atau gairah seksual wanita

menurun dikarenakan perubahan hormonal, kegelisahan, atau citra

tubuh yang tidak baik.


5

c. Penurunan daya ingat dan mudah tersinggung. Masalah ini

disebabkan karena adanya penururnan kadar estrogen berpengaruh

terhadap neurotransmitor yang ada di otak. Neurotransmiter yang

dapat di otak yaitu dopamine, serotonin dan endrofin. Produksi

endrofin pada premenopause mengalami penurunan hal ini terjadi

kadar estrogen dalam darah juga mengalami penurunan. Penurunan

kadar endrofin, dopamine dan serotonin mengakibatkan gangguan

yang berupa menurunnya daya ingat dan suasana hati yang sering

berupa menurunnya daya ingat dan suasana hati yang sering

berubah atau mudah tersinggung.

d. Inkontinensia urine. Kadar estrogen yang rendah akan

menyebabkan penipisan pada jaringan kandung kemih dan saluran

kemih. Hal ini menyebabkan terjadinya penurunan control dari

kandung kemih sehingga sulit untuk menahan buang air kecil.

e. Ketidakaturan siklus haid. Gejala ini biasanya akan terlihat pada

awal permulaan masa menopause. Perdarahan akan terlihat

beberapa kali dalam rentang beberapa bulan dan akhirnya akan

berhenti sama sekali.

f. Perubahan kulit. Perubahan lain meliputi kulit kering, banyak

berkeringat, pengerutan, perubhan fungsi pelindung dan kulit

menjadi tipis. Lemak di bawah kulit juga berkurang sehingga kulit

juga menjadi kendur dan mudah terbakar sinar matahari. Kulit yang

terbakar sinar matahri akan berpigmentasi serta menjadi hitam atau

timbul bintik bintik hitam.


6

B. Konsep Gizi Seimbang Perimenopause

1. Kebutuhan Gizi Pada Masa Perimenopause

Perempuan yang mengalami menopause membutuhkan zat esensial

dari beberapa jenis vitamin dan mineral. Ada 4 alasan vitamin dan

mineral dibutuhkan yaitu: memperlambat proses penuaan; sering

mengalami masalah pencernaan; berkurangnya cadangan dan simpanan

vitamin dan meinral dalam tubuh dengan semakin meningkatnya usia;

dapat menolong perempuan menopause dalam menghadapi sidrom

menopause. Walaupun kebutuhan vitamin dan mineral meningkat tetapi

tidak boleh mengkonsumsinya berlebihan, terutama dalam bentuk

suplemen. Asupan yang berlebihan akan menyebabkan kerusakan pada

system pembersih tuuh yaitu menurunkan fungsi ginjal dan system

detoksifikasi.

Pentingnya asupan esterogen pada perempuan menopause, diman

memiliki manfaat mengurangi resiko kanker payudara, mencegah

osteoporosis dan meringankan syndrome menopause. Sumber esterogen

alam yang berasal dari makanan yang mengandung fitoesterogen dan

boron (mengandung kedelai) harus diusahakan tersaji dalam menu

hidangan sehari-hari. Begitu pula kebutuhan akan vitamin dan mineral

yang tinggi dimasa menopause menyebakan buah dan sayuran harus ada

setiap hari.
7

2. Konsumsi makanan yang cukup dan seimbang untuk perempuan

perimenopause

a. Energi

Kebutuhan energy pada perempuan perimenopause

menurun sehubungan dengan penurunan metabolism basal (sel-sel

banyak yang inaktif) dan kegiatan fisik cenderung menurun.

Kebutuhan kalori akan menurun sekitar 5% pada usia 40-49 tahun,

dan 10% pada usia 50-59 tahun.

b. Protein

Dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan protein nabati dan

hewani dengan perbandingan 3:1. Hindari konsumsi protein

berlebih karena akan memberatkan fungsi hati dan ginjal.

c. Lemak

Kebutuhan lemak lebih sedikit, konsumsi lemak dibatasi

jangan lebih dari seperempat kebutuhan energi

d. Karbohidrat

Penggunaan relative menurun, karena kebutuhan kalori

juga menurun. Dianjurkan mengkonsumsi karbohidrat komple

karena mengandung vitamin, mineral dan serat.

e. Vitamin

Dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan kaya vitamin A,

D, dan E untuk mencegah penyakit degenerative (sebagai

antioksidan), selain itu diajurkan untuk mengkonsumsi makanan


8

yang banyak mengandung vitamin B12, asam folat, B1 untuk

mencegah risiko penyakit jantung.

f. Mineral

Dianjurkan untuk mnegkonsumsi makanan kaya FE, ZN,

Selenium dan Calsium untuk mencegah anemia dan pengeroposan

tulang.

g. Air dan serat

Air sangat penting untuk mengeluarkan isi pembakaran

energy tubuh, dan serat dianjurkan untuk memperlancar buang air

besar.

3. Sumber Bahan Makanan Yang Penting Pada Masa

Perimenopause

a. Tempe

Tempe merupakan hasil fermentasi kedelai oleh kapang

Rhizopus sp. Tempe merupakan sumber esterogen alami. Tempe

merupakan bahan pangan yang kaya vitamin B12 yang terbentuk

dari aktivitas bakteri Klebsielln Pireumoiriaeue. Kekurangan

Vitamin B12 bisa mengakibatkan terhambatnya embentukan sel

darah merah sehingga menyebabkan anemia pernisiosa.

b. Tahu

Sebagai sumber protein nabati, tahu meiliki banyak

kandungan, diantaranya:

1) Mengandung fito esterogen (isoflavon) yang berperan sebagai

esterogen saat diserap tubuh.


9

2) Mengandung zat fitokimia, yang dapat melindungi tubuh dari

kanker dan menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) sekaligus

menaikkan kadar kolesterol baik (HDL).

3) Memiliki kandungan mineral, kalsium, zat besi, fosfat, kalium,

natrium serta vitamin seperti kolin, vitamin B dan Vitamin E

yang Tinggi.

4) Kandungan asam lemak jenuh pada tahu relative rendah dan

tahu bebas kolesterol.

c. Tauco

Dalam tauco terdapat 17 asam amino antara lain: arginine,

prolin, leusin, tirosin dan valin. Selain itu juga mengandung asam

organic seperti asam laktat dan asam suksinat.

d. Susu Kedelai

Bagi wanita menopause sangat baik dikomsumsi tiap hari

sebagi sumber fitoesterogen.

e. Wortel

Mengandung fitoestrogen yaitu lignin (346mg/100g) dan

iso flafonoid serta mineral boron (3,6/100g). tinggi kandungan

vitamin A (1800 RE), kalsium (39 mg) dan fosfor (37 mg/100g).

f. Brokoli

Brokoli bermanfaat untuk ,mencegah kanker payudara dan

kanker rahim. Selain itu brokoli tinggi kandungan Vitamin C, E,

Beta Karoten, asam folat dan kalsiumnya.


10

g. Kol

Mengadung vitamin C, A dan B1 cukup tinggi. Mineral

yang terdapat dalam kol antara lain kalium, klor yodium, fosfor,

natrium dan sulfur. Bagian kol yang beresarna mengandung 40%

kalsium lebih banyak dibanding bagian dalamnya. Selain itu, kol

juga mengadung fitoesterogen yaitu lignin dan isoflavonoid serta

boron.

h. Bayam

Sumber Vitamin A, Vitamin C, besi, Kalsium dan kalium.

Kandungan zat besinya dua kali lebih tinggi. Bayam mempunyai

kandungan Karotenoid yang tinggi untuk mencegah kanker. Bayam

juga mampu menurunkan kadar kolesterol darah. Kandungan

mangan yang terdapat dalam berkhasiat anti diabetes. Bayam juga

mengandung fitoesterogen (lignin) dan boron.

i. Tomat

Kandungan Vitamin A yang tinggi yaitu 225 RE. tomat

mempunyai tipe karoten jenis yang berungsi sebagi anti kanker,

pelindung dari usus buntu akut dan memindahkan racun terutama

asam urat dari system peredaran darah.

j. Jagung

Kandungan magnesium pada jagung mengandung fosfor

yang berperan dalam kerja otak dan system saraf. Jagung

mengandung fitoesterogen (lignin) dan Boron.


11

k. Mentimun

Mwngandung fitoesterogen (isoflavonoid) dan boron.

Mentimun banyak mengandung air kulitnya mengandung mineral

penting termasuk silica yang dapat memperkuat jaringan konektif.

l. Alpukat

Alpukat mengadung boron dan besi serta tembaga yang

membantu dalam proses regenerasi darah merah dan mencegah

anemia.

m. Pisang

Kalium dalam pisang berfungsi untuk menjaga

keseimbangan air dalam tubuh, kesehatan jantung, menurunkan

tekanan darah, dan membantu mengirim oksigen kedalam otak.

n. Jeruk

Kombinasi vitamin C dan flavonoid meningkatkan manfaat

jeruk dalam sitem pertahanan tubuh, mendukung jaringan konektif,

mendukung kesehatan tubuh secara keseluhan dan mencegah

serangan kanker.

o. Anggur

Anggur kaya akan zat gizi yang sangat baik untuk

membentuk sel darah merah. Anggur mengandung flavonoid yang

berfungsi sebagai anti oksidan yang dapat mencegah terjadinya

aterosklerosis.
12

p. Papaya

Kandungan vitamin C, karopten dan flavonoid dapat

berfungsi sebagai anti kanker. Papaya dapat memperlancar

keluarnya feses karena enzim papain yang dikandungnya dapat

memmecahkan serta makanan sisa sehingga menjadi lebih lunak

dan mudah dikeluarkan.

q. Apel

Mengadung fitoesterogen (isoflavonoid) dan boron.

Kandungan vitamin A pada apel 50% lebih banyak dibandingkan

jeruk. Apel juga mempunyai kandungan vitamin C dan B yang

penting untuk mempertahankan kesehatan urat saraf.

r. Manga

Kandungan Vitamin A dan Vitamin C yang tinggi

berfungsi sebagai anti oksidan untuk mencegah kanker. Manga

mengandung boron yang dapat menggandakan jumlah esterogen

dalam tubuh.
13

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Perimenopause adalah masa sebelum, selama dan sesudah menopause.

Perimenopause merupakan fase klimakterium. Klimakterium adalah masa

peralihan antara masa reproduksi dan masa senium. Klimakterium terdiri atas

masa pramenopause, perimenopause, menopause dan postmenopause. 3.

Masalah atau gejala yang sering muncul pada perimenopause yaitu gangguan

vasomotor, drynes vaginal (kekeringan pada vagina), penurunan daa ingat,

mudah tersinggung, inkontinensia urine, ketidakaturan siklus haid dan

perubahan kulit.

Pentingnya asupan esterogen pada perempuan menopause, diman

memiliki manfaat mengurangi resiko kanker payudara, mencegah osteoporosis

dan meringankan syndrome menopause. Sumber esterogen alam yang berasal

dari makanan yang mengandung fitoesterogen dan boron (mengandung

kedelai) harus diusahakan tersaji dalam menu hidangan sehari-hari. Begitu

pula kebutuhan akan vitamin dan mineral yang tinggi dimasa menopause

menyebakan buah dan sayuran harus ada setiap hari.

B. Saran

Mahasiswa dan para pembaca dapat mengambil ilmu dan mempelajari

materi yang ada di makalah ini. Serta dapat mengambil intisari dan manfaat.
14

DAFTAR PUSTAKA

Wilujeng, Rachel Dwi. 2013. Modul Kesehatan Reproduksi. AKBID Griya


Husada.Available from: https://griyahusada.id/files/bahanajar/Bahan
%20Ajar%20Kespro.

Romauli, Suryati. 2012. Kesehatan Reproduksi. Nuhamedika. Yogyakarta

Keptusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


229/MENKES/SK/II/2010

Anda mungkin juga menyukai