Anda di halaman 1dari 18

Asuhan

Kebidanan
Menopause
Elfira Nurul Aini, SST, M.Keb

PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


JURUSAN KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
Agenda Page
Penyampaian Kontrak

Definisi Menopause

Tanda gejala Menopause


LATAR BELAKANG

PENDAHULUAN
• Visi dan Misi Kementerian Kesehatan tahun 2020-2024
"Menciptakan manusia yang sehat, produktif, mandiri dan
berkeadilan”
• Strategis Kementerian Kesehatan
1. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui pendekatan
siklus hidup
2. Penguatan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
3. Peningkatan pencegahan dan pengendalian penyakit dan pengelolaan
kedaruratan kesehatan masyarakat
4. Peningkatan sumber daya kesehatan
LATAR Profil Kesehatan Indonesia Th 2020
12,5% dari penduduk perempuan sudah memasuki

BELAKANG usia menopause (45-54 tahun)


Pengertian Menopause
Kata Menopause berasal dari bahasa Yunani, yaitu kata “men” yang berarti
“bulan” dan “peuseis” yang berarti “penghentian sementara”

Secara linguistik adalah “menocease” yang berarti “masa berhentinya


menstruasi”.
Diagnosis menopause pada seorang wanita dapat ditegakkan apabila
mengalami amenorhea (tidak haid) selama sekurang-kurangnya satu tahun
berturut-turut tanpa adanya masalah patologis.

(Suparni dan Astutik, 2016)


TAHAPAN MENOPAUSE
Manuaba (2009) dalam Irfana (2021)
Pramenopause Menopause Pascamenopause
1 Premenopause yaitu masa belum 2 Pada fase ini menstruasi telah Pascamenopause adalah suatu
5 masa tahap lanjut dari fase
berlangsungnya menopause yang mana 3 berhenti secara permanen dan menopause yang biasanya terjadi
dimulai sejak fungsi reproduksi perubahan fisik dan psikologis
mulai terganggu, sehingga yang terjadi makin nyata. Fase ini pada usia 60-65 tahun. Pada tahap
cenderung mengalami penurunan, berlangsung sekitar 3-4 tahun yang ini biasanya wanita telah
sampai timbulnya keluhan-keluhan terjadi pada rentang usia 56-60 beradaptasi terhadap perubahan-
atau tanda-tanda terjadinya menopause tahun. perubahan yang terjadi pada masa
seperti pola menstruasi yang kacau, Ketika menstruasi telah berhenti menopause baik fisik maupun
terjadi perubahan fisik dan psikologis secara permanen minimal 1 psikologis dan keluhan yang
atau kejiwaan. Fase ini biasanya tahun yang terjadi karena dirasakan semakin berkurang.
berlangsung selama 4-5 tahun dan hilangnya aktivitas folikel
terjadi pada rentang usia 48 hingga 55 ovarium.
tahun.
MACAM-MACAM MENOPAUSE

Menopause Menopause Buatan


Menopause Alamiah
Prematur/ (Bedah/paScaoperatif)
Kondisi alamiah yang dialami seorang Menopause Dini Menopause buatan merupakan
Wanita dimana yang terjadi secara Terjadi pada usia 30-40 menopause yang terjadi karena
bertahap dan biasanya terjadi pada usia
45-55 tahun. tahun tindakan operasi pengangkatan
atau adanya gagguan pada fungsi
reproduksi yang
mengharuskan tindakan
pengangkatan ovarium.

Tagliaferri & Tripathy (2006) dalam Diandra (2019)


Faktor Yang
Mempengaruhi
Kondisi yang mempercepat:
1. Genetik, perempuan di Asia dan Eropa berbeda saat
datangnya menopause
2. Nullipara (tidak pernah hamil)
3. Perempuan dengan diabetes mellitus (kencing
manis)
4. Perokok Berat
5. Kurang Gizi/ social ekonomi rendah
6. Perempuan Vegetarian
7. Perempuan yang hidup pada ketinggian lebih dari
4000 meter

Kepmenkes 229/MENKES/SK/II/2010
Faktor Yang
Mempengaruhi
Kondisi yang memperlambat:
1. Perempuan yang sering melahirkan
2. Konsumsi daging
3. Mengkonsumsi alcohol dalma jumlah tertentu

Kepmenkes 229/MENKES/SK/II/2010
Tanda dan Gejala Menopause

Esposito et al., (2007) dalam Nurlina (2021) menyebutkan bahwa


lebih dari 80% wanita pada masa menopause mengalami keluhan
fisik dan psikologis dengan berbagai tekanan dan ganguan
penurunan kualitas hidup.

Dalam Pratiwi dan Yane, 2021, Sekitar 80% wanita setidaknnya


memiliki satu gejala menopause dan ditemukan 45% wanita pada
masa menopause mengalami masalah.
Perubahan Fisik

Ketidakteraturan Siklus Haid Gejolak Rasa Panas (Hot Flushes)


Gangguan siklus haid akibat perubahan hormon. Gejolak rasa panas ini terjadi akibat peningkatan aliran darah di
Ketidakteraturan siklus haid ini sering disertai dalam pembuluh darah wajah, leher, dada dan punggung
dengan hipermenorhea (jumlah darah yang sehingga kulit menjadi merah dan hangat disertai keringat yang
sangat banyak atau >80 ml). berlebihan (night sweat) terutama pada malam hari.
Penyebab dari timbulnya gejala hot flushes atau gejolak panas
masih belum diketahui secara pasti, namum kemungkinan
disebabkan oleh ketidakseimbangan pusat termoregulator
tubuh dihipotalamus yang diinduksi oleh penurunan kadar
hormon estrogen dan progesteron
Kekeringan Vagina dan
berkurangnya elastisitas Perubahan Kulit

Drynes Vaginal atau Kekeringan pada vagina Saat terjadi menopause dan penurunan produksi hormon
terjadi karena produksi lendir yang sedikit oleh estrogen akan berdampak kepada berkurangnya elastisitas
leher rahim yang disebabkan oleh penurunan kulit khususnya pada daerah sekitar wajah, leher dan
hormon estrogen sehingga liang vagina menjadi lengan dan kulit akan terasa lebih tipis. Kantong mata akan
lebih tipis, lebih kering dan kurang elastis. Selain semakin jelas terlihat dan kehitaman pada bagian daerah
bawah semakin terlihat dan akan bersifat permanen.
Perubahan Fisik
Saluran uretra mengering, menipis,
Keringat di Malam Hari dan kurang elastis
Keringat berlebih atau disebut juga hiperhidrosis Pada saat menopause saluran uretra juga akan mengering,
nocturnal pada masa menopause biasanya terjadi menipis, dan berkurang keelastisannya akibat penurunan
pada malam hari sehingga dapat mengganggu kadar estrogen. Perubahan ini akan menyebabkan wanita
kualitas tidur seorang wanita pada masa menopause rentan terkena infeksi saluran kencing yang
menopase ini. terkadang ditampakkan dengan rasa selalu ingin kencing
dan ngompol yang biasa disebut dengan inkontinensia.

Sulit Tidur Kerapuhan Tulang

Adanya keringat yang berlebih pada malam hari Penurunan kadar hormon estrogen menyebabkan
sehingga menimbulkan rasa panas dan penurunan penyerapan kalsium yang terdapat dalam
menimbulkan rasa tidak nyaman, selain itu juga makanan. Pada saat tubuh kekurangan kalsium, tubuh
bisa diakibatkan oleh intensitas buang air kecil akan mengatasainya dengan dengan menyerap kembali
yang sering sehingga harus bolak-balik kekamar kalsium yang terdapat dalam tulang, sehingga dapat
mandi. membuat tulang menjadi keropos dan rapuh.
Perubahan Fisik

Badan Menjadi Gemuk Perubahan Kardiovaskuler


Perubahan kelenjer pada masa menopause dapat Katup jantung menebal ddan kaku, pembuluh darah juga
membuat sebagain orang mengalami kaku/ tidak elastis bahkan terjadi penyempitan pembuluh
penambahan berat badan, namun yang juga darah.
menjadi penyebab lazim terjadinya penambahan
berat badan ini yaitu asupan makanan dan
minuman yang jauh melebihi dari yang
dibutuhkan.
Perubahan
Psikologis
Perubahan Kognitif
Penurunan kadar ekstrogen berpengaruh
terhadap neurotransmitter yang ada di otak.
Neurotransmitter yang terdapat di otak antara
lain: dopamin, serotonin dan endorphin
dimana endorphin menjalankan fungsi yang
berhubungan dengan ingatan dan perasaan
seperti rasa nyeri dan sakit.

Perubahan Emosi
Referesi
• Kemenkes RI (2021) Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta.
• Suparni, I.E & Astutik, R.Y. 2016. Menopause Masalah Dan Penangannannya.
Yogyakarta: Deepublish
• Irfana.2021.Faktor Determinan Kejadian Menopause. Bandung: Media Sains
Indonesia
• Diandra, D. L. 2019. Perbedaan Gamma Glutamyltransferase Dan Estrogen Pada
Wanita Menopause Alami Dan Menopause Paska Bedah. Jurnal Pembangunan
Wilayah & Kota
• Kepmenkes 229/MENKES/SK/II/2010
• Nurlina. 2021. Kualitas Hidup Wanita Menopause. Bandung: CV Media Sains
Indonesia.
• Pratiwi, L. and Yane Liswanti. 2021. Serba-serbi Menopause (Sudut Pandang Teori
dan Penelitian). Sukabumi: CV Jejak.
TUGAS
Dibagi 9 Kelompok

1. Mencari minimal 3 jurnal tentang Penyebab, factor yang mempengaruhi,


penatalaksanaan
a. Hot Flushes
b. Perubahan pola menstruasi
c. Gangguan urogenital (inkontinensia, sering berkemih, dll)
d. Berat badan/ status gizi menopause
e. Gangguan kardiovaskuler : hipertensi
f. Gangguan tidur
g. Kecemasan pada menopause
h. Gangguan daya ingat pada menopause
i. Osteoporosis pada menopause

2. Dimuat dalam bentuk rangkuman atau secara deskriptif sesuai hasil


diskusi kelompok

3. Diskusi bersama

Kepmenkes 229/MENKES/SK/II/2010

Anda mungkin juga menyukai