Anda di halaman 1dari 13

PRESENTASI

DEFINISI
FISIOLOGI
KLIMAKTERIUM/
PREMENOPAUSE
KELOMPOK 1
Tahun Ajaran 2023/2024
NAMA KELOMPOK 1
KHAIRINA RIA MAULIDA
RINI SILVIANI NOVI SRI RAHAYU
FITRI KAMILAH NOVITA DAMAYANTI LUTHFIYYA ASILAH
P NADYA RAHMAWATI
GUSTI AYU PUTU P.N KARTIKA
DIAN PUSPITASARI ANA NURDIANA
NI GEDE YOFI P INA MUNAWAROTUL P
MAWARNI SIHOMBING KIKI IRAWATI
AI YULIAWATI SARY PURWANINGSIH
MIA AUDINA KOMANG MARIANA
DEBI OKTARIA WA ODE FARNI
NELLY FUJIYANTI IRMA FITIANI N
LUSI NURWIANI TITIN WAHIDIYAWATI
SITI HANIFAH N.K RINI APRIANI
RIKA PUTRIANI DEVINA ANDILIANI
UMI LESTARI DARMISIH
MARIA LELY SURYA P
HERAWATI RIADY

Pengertian menopause

World Health Organization (WHO) mendefinisikan Menopause


dengan berhentinya siklus menstruasi secara permanen yang
diakibatkan oleh hilangnya aktivitas folikular pada ovarium.
Setelah 12 bulan amenorea
berturut-turut, periode menstruasi terakhir secara retrospektif
dan hal tersebut ditetapkan sebagai saat menopause.
Menopause dapat diartikan sebagai berhentinya secara fisiologis
siklus menstruasi yang berkaitan langsung dengan
bertambahnya usia
seorang wanita. Seorang wanita yang mengalami menopause secara
alamiah sama sekali tidak dapat mengetahui apakah saat menstruasi tertentu benar-
benar merupakan menstruasi yang terakhir sampai satu tahun berlalu

Usia menopause

Usia menopause pada setiap wanita berbeda-bera. Menurut Saifuddin (2012), fase
menopause pada umumnya dimulai pada umur 50-51 tahun. Usia menopause yang
biasa terjadi di Indonesia maupun negara-negara Barat dan Asia relatif sama antara
yaitu pada umur sekitar 50 tahun (Saifuddin, 2012). Perimenopause biasanya dimulai
dari siklus haid yang mulai tidak teratur dan adanya beberapa keluhan yang dialami
wanita pada kisaran umur 45 tahun sampai 55 tahun. Jadi masa perimenopause terdiri
atas pramenopause (usia 45-
48), menopause (usia 49-51) dan postmenopause (usia 52-55)
Fase klimakterium
Menurut Sastrawinata (2014), klimakterium merupakan
masa peralihan antara masa reproduksi dengan masa
senium (Sastrawinata, 2014). Bagian klimakterium sebelum
menopause disebut pramenopause sedangkan bagian sesudah
menopause disebut pascamenopause.
Klimakterium bukanlah suatu keadaan patologik,
Klimakterium dapat diartikan suatu masa peralihan yang
normal. Fase Klimakterium terbagi dalam beberapa fase:
a. Pramenopause
b. Menopause
c. Pascamenopause
d. Senium
Fisiologi menopause
Pada usia 40-50 tahun, kebanyakan siklus seksual menjadi tidak
teratur dan ovulasi tidak terjadi. Sesudah beberapa bulan
sampai
beberapa tahun, siklus haid tidak terjadi lagi. Periode ketika siklus haid terhenti
dan hormonhormon kelamin wanita menghilang disebut
sebagai menopause. Penyebab 9 utama dari fase menopause ini sendiri adalah
matinya atau burning out yang terjadi pada ovarium. pada fase pramenopause
kadar estrogen perempuan sering relatif stabil atau
bahkan meningkat.menghasilkan lebih banyak estrogen jenis berbeda,
yang dinamakan estron Kadar testosteron kebanyakan tidak
mengalami penurunan selama pramenopause.Wanita kebanyakan
memproduksi testosterone lebih banyak dibandingkan indung telur
pramenopause (Wijayanti, 2009)
TANDA DAN GEJALA DARI MENOPAUSE
YAITU SEBAGAI BERIKUT:

a. Ketidakteraturan siklus haid


b. Gejolak rasa panas (hot flushes)
c. Kekeringan vagina
d. Menurunnya gairah seks
Perubahan fungsi seksual pada
menopause

Dalam kasus kekurangan hormon estrogen mengakibatkan


aliran darah ke vagina berkurang dan sel-sel epitel vagina
menjadi tipis dan mudah cedera. Penelitian membuktikan
bahwa kadar estrogen yang cukup merupakan faktor 12
penting untuk kesehatan dan mencegah vagina dari
kekeringan sehingga tidak menimbulkan rasa nyeri
Mekanisme Perubahan Endokrin pada
Masa Menopause
Pada waktu dilahirkan, bayi mempunyai sekurang-kurangnya 750.000 oogonium.
Jumlah ini berkurang akibat pertumbuhan dan degenerasi folikel-folikel. Pada anak
berumur 6-15 tahun ditemukan 439.000 oogonium dan pada umur 16-25 tahun hanya 34.000 oogonium. Pada masa
menopause semua oogonium menghilang
Wanita dengan siklus haid yang normal, estrogen terbesar adalah estradiol yang berasal dari ovarium. Di samping
estradiol terdapat pula estron yang berasal dari konversi androstenadion di jaringan perifer.
Selama siklus haid pada masa reproduks, kadar estradiol dalam darah bervariasi. Pada awal fase folikuler kadar estradiol
berkisar 40-80 pg/ml, pada pertengahan fase folikuler berkisar 100-400 pg/ml dan pada
fase luteal berkisar 100-200 pg/ml. Kadar rata-rata estradiol selama siklus haid normal adalah 80 pg/ml sedangkan
kadar estron berkisar antara 40-400 pg/ml. Memasuki masa pra menopause aktivitas folikel
dalam ovarium mulai berkurang. Ketika ovarium tidak menghasilkan ovum dan berhenti memproduksi estradiol,
kelenjar hipofise berusaha merangsang ovarium untuk menghasilkan estrogen, sehingga
terjadi peningkatan produksi FSH. Meskipun perubahan ini mulai terjadi 3 tahun sebelum menopause, penurunan
produksi ovarium baru tampak sekitar 6 bulan sebelum menopause. Terdapat pula
penurunan kadar hormone
androgen seperti androstenadion dan testosterone yang sulit dideteksi pada masa pra
menopause. Pada pasca menopause kadar LH dan FSH akan meningkat, FSH
biasanya lebih tinggi dari LH sehingga rasio FSH/LH menjadi lebih
besar dari satu.
Hal ini disebabkan oleh hilangnya mekanisme umpan balik negative dari steroid varium dan
inhibin terhadap pelepasan gonadotropin. Diagnosis menopause dapat ditegakan bila kadar
FSH lebih dari 30mlU/ml Kadar estradiol pada wanita pasca
menopause lebih rendah dibandingkan wanita usia reproduksi pada setiap fase dari siklus
haidnya. Ada wanita pasca menopause estradiol dan estron berasal dari
konversi androgen adrenal di hati, ginjal, otak, kelenjar adrenal dan jaringan
adipose. Pada wanita pasca menopause kadar estradiol menjadi 13-18 pg/ml. Proses
aromatisasi yang terjadi di perifer berhubungan dengan berat badan wanita. Wanita yang
gemuk mempunyai kadar estrogen lebih tinggi dibandingkan wanita yang
kurus karena meningkatnya proses aromatisasi perifer
Perubahan Endokrin pada Masa
Menopause

Sistem endokrin adalah sistem yang mengatur semua zat penting di dalam tubuh yang dikenal
sebagai hormon. Dua hormonpenting yang dihasilkan adalah estrogen dan progesteron. Salah satu
bagian tubuh yang menghasilkan hormon estrogen adalah ovarium. Keduanya berfungsi dan
diperlukan untuk pelepasan jaringan dinding rahim. Pada wanita menopause terjadi penurunan
kadar hormon estrogen yang relatif cepat. Kelenjar pituitari, yaitu kelenjar endokrin yang mengatur
seluruh kelenjar-kelenjar endokrin tubuh lainnya kemudian mengeluarkan LH (luteinizing
hormone). LH merangsang ovarium untuk memproduksi lebih banyak estrogen. LH inilah yang
menyebabkan terjadinya gangguang-gangguan khas pada wanita menopause seperti wajah atau
badan panas, keringat berlebih, gangguan emosional dan sebagainya
PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA
MENOPAUSE
Perubahan psikologis pada masa menopause
antara lain perasaan murung, kecemasan,
irritabilitas dan perasaan yang berubah-ubah,
labilitas emosi, merasa tidak berdaya, gangguan
daya ingat, konsentrasi berkurang, sulit
mengambil keputusan, merasa tidak berharga.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai