Anda di halaman 1dari 2

Kesadaran perpajakan

Salah satu sumber penerimaan Negara untuk membiayai pembangunan,penerimaan pajak haruslah
selalu ditingkatkan.Meningkat atau tidaknya suatu penerimaan pajak sangatlah tergantung dari
kesadaran wajib pajaknya.Kesadaran pajak menjadi permasalahan utama bangsa.Dalam APBN
2016,sebesar 74,6 % penerimaan negara berasal dari pajak. Masalah yang muncul adalah masih banyak
Wajib Pajak Perorangan maupun badan (lembaga/instansi dan lain-lain) yang masih belum sadar dalam
memenuhi kewajiban perpajakan. Laporan yang disampaikan masih belum sesuai dengan harta dan
penghasilan yang sebenarnya dimiliki, bahkan banyak kekayaannya yang disembunyikan. Masih banyak
warga negara yang belum terdaftar sebagai Wajib Pajak, tidak membayar pajak tetapi ikut menikmati
fasilitas yang disediakan oleh pemerintah. Harusnya hal tersebut tidak terjadi, akan tetapi karena
kurangsadarnya masyarakat akan kesadaran untuk membayar pajak, hal tersebut sering dijumpai di
berbgai macam pembangunan maupun fasilitas umum. Misalnya,menikmati manfaat pembangunan
tanpa berkontribusi melalui pajak yaitu seperti penumpang kereta api yang tidak membeli tiket tetapi
menikmati manfaat transportasi.Sebaliknya, karena kurang sadarnya Wajib pajak (WP) dalam membayar
pajak sehingga mereka merasa impas,misalnya terdapat sebuah fasilitas Jalan raya yang kurang
memadai atau bahkan bisa dibilang jalan yang sering dilewatinya dalam keadaan yang rusak atau
berlubang. Maka dari itu mereka dapat merasakan ketidakanyamanan karena ulah atau kesadaran diri
sendiri dalam membayar pajak. Oleh karena itu adanya pendidikan pancasila merupakan termasuk
peran penting dalam mengatasi masalah kesadaran perpajakan bagi Masyarakat terutama Mahasiswa
dalam kesadaran Membayar Pajak.

Dekadensi Moral

Deladensi moral merupakan bentuk-bentuk perubahan sosial dimana kondisi moral mengalami
perubahan yang jatuh,kemerosotan atau mengalami kemunduran sehingga jauh dari ciri-ciri kelompok
sosial. Dan perubahan tersebut sifatnya sementara ataupun terus menerusbaik disengaja maupun tidak
disengaja dan sulit untuk dikembalikan atau diarahkan seperti keadaan semula.

Dewasa ini, fenomena materialisme, pragmatisme, dan hedonisme makin menggejala dalam kehidupan
bermasyarakat. Paham-paham tersebut mengikis moralitas dan akhlak masyarakat, khususnya generasi
muda. Fenomena dekadensi moral tersebut terekspresikan dan tersosialisasikan lewat tayangan
berbagai media massa. Perhatikan tontonan-tontonan yang disuguhkan dalam media siaran dewasa ini.
Begitu banyak tontonan yang bukan hanya mengajarkan kekerasan, melainkan juga perilaku tidak
bermoral seperti pengkhianatan dan perilaku pergaulan bebas. Bahkan, perilaku kekerasan juga acapkali
disuguhkan dalam sinetron-sinetron yang notabene menjadi tontonan keluarga. Sungguh ironis,
tayangan yang memperlihatkan perilaku kurang terpuji justru menjadi tontonan yang paling disenangi.
Hasilnya sudah dapat ditebak, perilaku menyimpang di kalangan remaja semakin meningkat.Lantas,
yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana mencegah makin merosotnya moralitas masyarakat?
Bagaimana caranya meningkatkan kontrol sosial dalam masyarakat yang notabene semakin permisif?
Apakah cukup memadai apabila hanya dilakukan dengan cara meningkatkan pelaksanaan fungsi dan
peran dari lembaga sensor film dan Komisi Penyiaran Indonesia? Bukankah upaya mencegah dekadensi
moral tersebut juga merupakan tantangan bagi Anda?.

Cara mencegah makin merosotnya moralitas masyarakat dengan Faktor yang paling dominan yaitu
pengawasan dari orangtua, yang harusnya mendapatkan perhatian dan pengawasan yang bisa dibilang
ketat dan memberikan pemahaman pentingnya melilih dan memilah mana yang baik dan mana yang
buruk,sehingga tidak mencari kebahagiaan dan menghilangkan stress dengan kegiatan yang
bertentangan denganajaran agama maupun moralitas dan tatanan dalam masyarakat.sedangkan cara
meningkatkan kontrol sosial dalam masyarakat yang notabennya semakin permisif dalam arti serba
memperbolehkan segala sesuatu atau merupakan sikap dan pandangan yang memperbolehkan dan
mengizinkan segala-galanya, yaitu dengan salah satunya membuat aturan-aturan atau komitmen
tersendiri,adanya kosekuensi jika melakukan hal yang melanggar moralitas bangsa yang sangat
berhubungan dengan dekadensi moral,serta selalu mengetahui bagaimana cara menolak keinginan yang
akan merusak moral. Bahwasannya Upaya-upaya yang dilakukan tidak cukup memadai apabila hanya
dilakukan dengan cara meningkatkan pelaksanaan fungsi dan peran dari lembaga dan Komisi Penyiaran
Indonesia saja melainkan peran yang paling penting yakni kesadaran diri sendiri yang bisa merubah
mindset masing-masing sehingga tidak sampai masalah dekadensi moral bangsa Indonesia ini. Oleh
karena itu adanya pendidikan pancasila merupakan termasuk peran penting dalam mengatasi masalah
Degradasi Moral bagi Masyarakat terutama Mahasiswa.

Anda mungkin juga menyukai