NAMA KELOMPOK
1. ACU SAMSUDIN
2. ALDY WAHYU
3. ASTRI RAHMA S
4. BELLA EVITASARI
5. DINI SUCI F
DEFINISI KLIMAKTERIUM
A. Pengkajian
1. Identitas klien (Nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan,
pekerjaan, status perkawinan, alamat)
2. Riwayat Kesehatan Saat Ini (Keluhan Utama)
3. Riwayat Penyakit
4. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
5. Klien pertama kali haid (menarche)
6. Riwayat Obstetrik dan abortus
7. Riwayat Kesehatan Keluarga
8. Riwayat Psikospritual (kecemasan, harapan, hubungan dengan
keluarga, keagamaaan, hubungan dengan masyarakat)
9. Kebutuhan dasar
10. Pola sehari hari (pola makan, tidur, eliminasi)
B. Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum : TTV
• Kulit: mulai keriput, tidak ada lesi, kemerahan.
• Kepala: simetris tegak lurus dengan garis tengah tubuh, kulit kepala
bersih, rambut mulai beruban.
• Muka: tampak cemas, kemerahan, hangat, tumbuh bercak-bercak
kecoklatan.
• Mata: ikterus (-), pupil isokhor kiri dan kanan, anemis (-), palpebra hitam
• Telinga: bentuk simetris kiri dan kanan, pendengaran tidak terganggu.
• Hidung: bentuk simetris, fungsi penciuman baik, polip (-) tidak ditemukan
darah/cairan keluar dari hidung.
• Mulut: bibir agak kering, sianosis (-), lidah dapat dijulurkan dengan
maksimal dan dapat bergerak bebas.
• Leher: tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid, dapat digerakkan dengan
bebas.
• Dada: bentuk dan gerakan simetris, tidak ada nyeri tekan.
• Abdomen: tidak ada pembesaran hati, limpa
• Tungkai/ekstremitas: simetris kiri dan kanan, dapat melakukan aktivitas
dengan baik
• Kuku: pendek, bersih
C. Diagnosa Keperawatan
• Disfungsi seksual berhubungan dengan
perubahan struktur/fungsi seksual
• Gangguan pola tidur berhubungan dengan hot
flash
• Kecemasan berhubungan dengan stres
psikologis, perjalanan proses penyakit
Intervensi 1
Diagnosa tujuan intervensi rasional
keperawatan
Disfungsi Setelah Mandiri: 1. Kebanyakan
seksual diberikan 1. Ciptakan klien kesulitan
berhubungan tindakan lingkungan untuk
saling percaya berbicara
dengan keperawatan
dan beri dengan subjek
perubahan diharapkan kesempatan sensitive
struktur/fungsi klien kepada klien 2. Informasi akan
seksual mengungkapka untuk membantu
n disfungsi mengungkapk klien
seksual teratasi an memahami
Hasil: masalahnya situasinya
1. Nyeri hilang 2. Beri informasi sendiri
tentang
2. Klien tidak kondisi klien
menolak bila Kolaborasi:
diajak 3. Beri obat
berhubungan sesuai indikasi 3. Memulihkan
3. Vagina (misalnya: atrofi
lembab dan estrogen genetalia,
elastis pengganti kekeringan
fagina dan
uretra
Intervensi 2
Diagnosa tujuan intervensi rasional
keperawatan
Gangguan pola Klien Mandiri: 1. Tingkat
tidur menunjukan 1. Evaluasi ansietas dapat
berhubungan tindakan santai keluhan nyeri mempengaruh
atau i persepsi atau
dengan hot dan mampu
ketidaknyama reaksi
flash berpartisipasi nan, terhadap nyeri
dalam perhatikan 2. Mempertahan
beraktivitas dan intensitas kan kekuatan
tidur dengan nyeri dari atau mobilitas
tepat skala 1 – 10 otot yang sakit
Hasil: 2. Lakukan dan
1. Nyeri awasi aktivitas
ROM aktif dan 3. Pemberian
terkontrol pasif rutin ADP
mempertahan
Kolaborasi: kan kadar
3. Kolaborasi analgetik
pemberian darah
analgetik yang adekuat,
dikontrol (ADP mencegah
fluktuasi dan
penghilang
Intervensi 3
Diagnosa tujuan intervensi rasional
keperawatan
Kecemasan Setelah 1. Ciptakan 1. Meminimalisir
berhubungan diberikan lingkungan terjadinya
dengan stres tindakan aman pada cedera/jatuh
lingkungan 2. Memudahkan
psikologis, keperawatan
yang sering klien
perjalanan diharapkan dijangkau menjangkau
proses penyakit klien terhindar klien tempat
dari keadaan – 2. Upayakan tidurnya dan
keadaan yang tempat tidur mencegah
dapat agar tidak jatuh
mengakibatkan terlalu tinggi 3. Mencegah
cedera 3. Beritahukan terjadinya
cara fraktur/cedera.
Hasil: mengangkat
1. Klien tidak barang yang
mengalami baik
cedera