Anda di halaman 1dari 2

P : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan dampak/efektivitas antara madu dan minyak

zaitun dalam penyembuhan kaki diabetik. Populasi penelitian ini adalah 45 pasien yang dirujuk ke rumah
sakit terkait ke Yasuj University of Medical Sciences.

I : pada penelitian diambil 45 sampel pasien dengan ulkus diabetikum, kemudian dari sampel tersebut
dibentuk dalam 3 kelompok uji coba, kelompok 1 perawatan luka diabetikum dengan dressing madu,
kelompok 2 perawatan luka diabetikum dengan dressing minyak zaitun, dan kelompok 3 perawatan luka
diabetikum tanpa menggunakan dressing (hanya penggunaan irigasi harian yang dilakukan Rumah Sakit
pada umumnya, seperti ; saline normal steril dan balut dengan kain kasa steril). Uji coba ini dilakukan
secara rutin selama 1 bulan. Intervensi dilakukan dengan cara luka diirigasi terlebih dahulu
menggunakan steril saline normal berdasarkan rutinitas rumah sakit. Lalu lukanya dipakaikan kain kasa
dengan madu. Perawatan ini dilakukan secara rutin setiap hari selama 1 bulan. Madu yang digunakan
dalam penelitian itu dibeli dari perusahaan penghasil madu di Iran.

C : Intervensi pembanding nya yaitu kelompok sampel yang mendapat perawatan luka diabetikum
dengan dressing minyak zaitun, intervensi dilakukan dengan cara luka diairi terlebih dahulu
menggunakan larutan garam biasa berdasarkan rutinitas rumah sakit. Kemudian lukanya dibalut

menggunakan kain kasa dengan minyak zaitun (4 mL). Minyak zaitun digunakan dalam penelitian dibeli
dari sebuah perusahaan penghasil minyak zaitun di Iran.

Intervensi pembanding kedua adalah kelompok sampel (group control) tanpa menggunakan intervensi
madu ataupun minyak zaitun (hanya penggunaan irigasi harian yang dilakukan Rumah Sakit pada
umumnya, seperti ; saline normal steril dan balut dengan kain kasa steril).

O : berdasarkan hasil penelitian, perbandingan hasil setelah pemberian intervensi antara perawatan luka
diabetikum dengan dressing madu, minyak zaitun, dan kelompok kontrol (tidak ada intervensi) adalah
138,0, 147,9, dan 153,1 mg / dL, masing-masing (p = 0,69). Dengan demikian, grade Luka dalam tiga
kelompok ini setelah intervensi itu 87.3, 82.7, dan 66.3, masing-masing (p <0,0001); skor rata-rata
drainase luka adalah 97,0, 89,0, dan 74,0, masing-masing (p = 0,02); dan skor rata-rata penyembuhan
luka adalah 371,5, 330,5, dan 268,0, masing-masing (p = 0,002). Maka dapat disimpulkan bahwa
pemberian madu sebagai dressing sangat efektif dalam percepatan pengobatan luka diabetikum.

T : pada jurnal penelitian ini tidak dicantumkan tanggal dilakukan penelitian. Penelitian ini dilakukan
sebagai perawatan luka diabetikum secara rutin setiap hari selama 1 bulan.

Anda mungkin juga menyukai