Anda di halaman 1dari 12

Makalah

Askep klimaksterium

Dosen Pembimbing :

Ns.Liza Merianti, S.Kep,M.Kep

Disusun

Oleh
KELOMPOK 6

Afifah djasmen
Elvira novita sari
Miftahul jannah
Tania ramadhani nelsa
Riri fitri ramadhani

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)

YARSI SUMBAR BUKITTINGGI

TA.2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah kelompok kami dengan baik.Makalah ini kami buat untuk
memenuhi tugas mata kuliah MATERNITAS 2 dengan bahan kajian askep
klimaksterium.Tidak lupa kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan
dalam pembuatan makalah ini, baik yang disengaja maupun tidak
disengaja.
Kami mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
membimbing kami untuk menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah kami masih jauh dari kata
sempurna,untuk itu kami sangat menerima kritik dan saran dari pembaca.
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang................................................................................................
B. Rumusan masalah..........................................................................................
C. Tujuan ...........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi ..........................................................................................................
B. Etiologi...........................................................................................................
C. Patofisiologi...................................................................................................
D. Manifestasi.....................................................................................................
E. Pemeriksaan fisik...........................................................................................
F. Pencegahan Terhadap Sindrom Klimakterium..............................................
G. Diagnosis.......................................................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................
B. Saran ..............................................................................................................
C. Daftar pustaka................................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian

Klimakterium merupakan periode peralihan dari fase reproduksi


menuju fase usia tua (senium) yang terjadi akibat menurunnya fungsi
generatif ataupun endokrinologik dari ovarium. Klimakterium
merupakan periode peralihan dari fase reproduksi menuju fase usia tua
(senium) yang terjadi akibat menurunnya fungsi generatif ataupun
endokrinologik dari ovarium (Baziad, 2003). Klimakterium adalah masa
peralihan yang dilalui seorang wanita dari periode reproduktif ke
periode non reproduktif. (Kasdu, 2002).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa klimakterium merupakan
suatu fase yang normal yang terjadi pada setiap wanita karena
menurunnya fungsi degeneratif sehingga berubah dari periode produktif
menjadi periode non produktif.
Masa-masa Klimakterium:

 Pra Menopause (kurun waktu 4-5 tahun sebelum


menopause)

 Menopause (Berhentinya siklus haid seseorang, biasanya


terjadi pada usia 50 tahun).
 Pasca Menopause (kurun waktu 3-5 tahun setelah
menopause).

 Ooforopause (Saat ovarium kehilangan sama sekali


fungsi hormonalnya).

2. Etiologi

Menurut Kasdu (2002) beberapa faktor yang mempengaruhi menopause


yaitu:
a. Usia saat haid pertama sekali

Semakin muda seorang mengalami haid pertama sekali,


semakin tua atau lama ia memasuki masa menopause.
b. Faktor Psikis

Wanita yang tidak menikah dan bekerja diduga


mempengaruhi perkembangan psikis seorang wanita. Menurut
beberapa penelitian mereka akan mengalami masa menopause lebih
muda, dibandingkan mereka yang menikah dan bekerja.
c. Jumlah anak

Beberapa penelitian menemukan bahwa makin sering


seorang wanita melahirkan, maka makin tua mereka memasuki
menopause. Hal ini dikarenakan kehamilan dan persalinan akan
memperlambat sistem kerja organ reproduksi wanita dan juga
memperlambat penuaan tubuh.

3. Patofisiologi

Pada usia 40-50 tahun, siklus seksual biasanya menjadi tidak


teratur, dan ovulasi sering tidak terjadi. Sesudah beberapa bulan sampai
beberapa tahun, siklus terhenti sama sekali. Periode ketika siklus
terhenti dan hormon-hormon kelamin wanita menghilang dengan cepat
sampai hampir tidak ada disebut sebagai menopause. Penyebab
menopause adalah “matinya” (burning out) ovarium. Sepanjang
kehidupan seksual seorang wanita, kira-kira 400 folikel primordial
tumbuh menjadi folikel matang dan berovulasi, dan beratus-ratus dari
ribuan ovum berdegenerasi. Pada usia sekitar 45 tahun, hanya tinggal
beberapa folikel- folikel primordial yang akan dirangsang oleh FSH dan
LH, dan produksi estrogen dari ovarium berkurang sewaktu jumlah
folikel primordial mencapai nol. Ketika produksi estrogen turun di
bawah nilai kritis, estrogen tidak lagi menghambat produksi
gonadotropin FSH dan LH. Sebaliknya, gonadotropin FSH dan LH
(terutama FSH) diproduksi sesudah menopause dalam jumlah besar dan
kontinue, tetapi ketika folikel primordial yang tersisa menjadi sedikit,
produksi estrogen oleh ovarium turun secara nyata menjadi nol (Guyton,
2011).

Saat lahir, wanita memiliki


750.000 folikel
Jumlah folikel
(dipengaruhi usia, siklus haid menurun
dan apoptosis)

Terjadinya proses penuaan


Produksi estrogen menurun
dan penurunan fungsi
dan kadar gonadotropin
ovarium
meningkat

Ovarium tidak mampu


menjawab rangsangan
Pembentukan folikel, ovulasi,
hipofisis untuk menghasilkan
korpus luteum, siklus ovarium
hormon steroid
berhenti secara perlahan

Menopause
4. Manifestasi

a. Pramenopause : perdarahan tidak teratur, seperti oligomenore


(panjang siklus haid memanjang yaitu lebih dari 35 hari),
polimenore (panjang siklus haid kurang dari 21 hari, normalnya
21-35 hari), dan hipermenore
(perdarahan haid yang banyak dan lebih lama dari keadaan normal
yaitu lebih dari 80 ml ).
b. Gangguan nerovegetatif : gejolak panas ( hotflushes), keringat
banyak, rasa kedinginan, sakit kepala, desing dalam telinga, jari-
jari atrofi.
c. Gangguan psikis : mudah tersinggung, mudah lelah, semangat
berkurang, susah tidur.
d. Gangguan organik : infark miokard, aterosklerosis, osteoporosi,
artritis, dan gangguan libido.
Beberapa keluhan fisik yang merupakan tanda dan gejala dari menopause
yaitu:

 Ketidakteraturan Siklus Haid

Setiap wanita akan mulai mengalami siklus haid yang tidak


teratur, dapat menjadi lebih panjang atau lebih pendek sampai
akhirnya berhenti. Terdapat perdarahan yang datangnya tidak
teratur dalam rentang beberapa bulan kemudian berhenti sama
sekali.
 Gejolak rasa panas (hot flushes)

Terdapat sekitar 40% wanita mengeluh bahwa siklus haidnya


tidak teratur. Keadaan ini meningkat sampai 60% pada waktu 1-
2 tahun menjelang haid berhenti total atau menopause. Rasa
panas ini sering disertai dengan warna kemerahan pada kulit dan
berkeringat.
 Kekeringan Vagina

Kekeringan vagina terjadi karena leher rahim sedikit sekali


mensekresikan lendir. Penyebabnya adalah kekurangan estrogen
yang menyebabkan liang vagina menjadi lebih tipis, lebih
kering dan kurang elastis. Alat kelamin
mulai mengerut, liang senggama kering sehingga menimbulkan
nyeri pada saat senggama, menahan kencing terutama pada saat
batuk, bersin, tertawa dan orgasme.
 Menurunnya gairah seks

Wanita mengalami penurunan dalam kadar testosteron mereka


selama pra menopause ini dapat mengakibatkan hilangnya hasrat
seksual. Tapi bagi sebagian wanita masalah libido terkait dengan
kurangnya hormon estrogen atau menipisnya jaringan vagina.
(Baziad, 2003)

5. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan tahunan terhadap wanita yang sedang berada pada masa


klimakterium harus mencakup hal-hal yang penting seperti :
 Tinggi badan, wanita mungkin akan kehilangan tinggi
badan sebanyak 2,5 cm atau lebih. Sewaktu mengukur
tinggi badan merupakan kesempatan untuk
mendiskusikan postur, pergerakan tubuh, latihan dan
osteoporosis.
 Kulit : evaluasi terhadap integritas, dan adanya luka.

 Mulut, gigi dan gusi.

 Pemeriksaan panggul, dengan perhatian terhadap


perubahan yang menyertai proses penuaan ; spekulum
Pederson mungkin optimal untuk wanita paska
menopause.
 Rektum : periksa adanya massa dan fisura-fisura.
6. Pencegahan Terhadap Sindrom Klimakterium

 Pengaturan makanan ( rendah lemak / kolesterol, cukup vitamin


A, C, D, E dan cukup serat ).
 Mengkonsumsi makanan yang mengandung fitoestrogen seperti
Isiflavon, terdapat pada kacang-kacangan, Lignan; terdapat pada
padi, sereal dan sayur-sayuran, Caumestran; terdapat pada daun
semanggi. Mengkonsumsi makanan dengan kadar gula rendah
dan tidak berlebihan.
 Tambahan Asupan Kalsium 1000-15000 mg / hari dan vitamin D.

 Kontrol rutin 1 tahun sekali ( Pap Smear ).

7. Diagnosis

a. Usia 40-60 tahun

b. Tidak haid>12 bulan atau haid tidak teratur

c. FSH dan LH ( FSH = 10-12 x, LH 5-10 x / estrogen rendah )

d. Sitologi ( Pap Smear)


PENUTUP

1. Kesimpulan

Krimakterium merupakan fase yang akan dialami oleh setiap


wanita dan merupakan fase yang normal. Setiap wanita mestinya
mengetahui gejala apa yang akan terjadi pada fase pra menopause, fase
manopause dan fase setelah menopause.

2. Saran

Sebagai perawat, kita harus memberikan edukasi terkait


krimakterium yang akan dialami ibu-ibu yang sudah menginjak usia 40-
50 tahun. Sehingga ibu dapat mengetahui tanda dan gejala yang akan
dialaminya nanti.
DAFTAR PUSTAKA

Baziad, Ali. 2003. Menopause dan Andropause. Jakarta : Yayasan Bina


Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
Guyton, A.C., dan Hall, J.E. 2011. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta:
EGC Kasdu, D, 2002. Kiat Sehat dan Bahagia di Usia Menopause. Bekasi :
Puspa Swara.

Anda mungkin juga menyukai