Anda di halaman 1dari 8

ELVIRA NOVITA SARI

1912142010016

ASKEP BERDUKA
• Definisi berduka
 Berduka adalah respon emosi yang diekspresikan terhadap kehilangan yangdimanifestasikan
adanya perasaan sedih, gelisah, cemas, sesak nafas, susah tidur, dan lain-lain.Berduka merupakan
respon normal pada semua kejadian kehilangan.
• Teori dari Proses Berduka
Tidak ada cara yang paling tepat dan cepat untuk menjalani proses berduka. Konsep danteori
berduka hanyalah alat yang hanya dapat digunakan untuk mengantisipasi kebutuhanemosional
klien dan keluarganya dan juga rencana intervensi untuk membantu merekamemahami kesedihan
mereka dan mengatasinya. Peran perawat adalah untuk mendapatkangambaran tentang perilaku
berduka, mengenali pengaruh berduka terhadap perilaku danmemberikan dukungan dalam bentuk
empati
proses berduka mempunyai beberapa fase yang dapat diaplokasikan pada seseorang
yang sedang berduka maupun menjelang ajal.
• -Fase I (shock dan tidak percaya)
Seseorang menolak kenyataan atau kehilangan dan mungkin menarik diri, duduk
malas,atau pergi tanpa tujuan. Reaksi secara fisik termasuk pingsan, diaporesis, mual, 
diare, detak jantungcepat, tidak bisa istirahat, insomnia dan kelelahan.
• -Fase II (berkembangnya kesadaran)
Seseoarang mulai merasakan kehilangan secara nyata/akut dan mungkin mengalami
putus asa.Kemarahan, perasaan bersalah, frustasi, depresi, dan kekosongan jiwa tiba-
tiba terjadi.
• -Fase III (restitusi)
Berusaha mencoba untuk sepakat/damai dengan perasaan yang hampa/kosong,
karenakehilangan masih tetap tidak dapat menerima perhatian yang baru dari
seseorang yang bertujuanuntuk mengalihkan kehilangan seseorang.
• Fase IV
Menekan seluruh perasaan yang negatif dan bermusuhan terhadap almarhum. Bisa
merasa bersalah dan sangat menyesal tentang kurang perhatiannya di masa lalu
terhadap almarhum.
• -Fase V
Kehilangan yang tak dapat dihindari harus mulai diketahui/disadari. Sehingga pada
fase inidiharapkan seseorang sudah dapat menerima kondisinya.
• Kesadaran baru telah berkembang.
ASKEB BERDUKA DISFUNGSIONAL
1.      Kemungkinan Etiologi (“yang berhubungan dengan”)
• Berduka yang nyata atau dirasakan dari beberapa konsep nilai untuk individu
• berdukayang terlalu berat (penumpukan rasa berduka dari kehilangan multiple
yang belum terselesaikan)
• Menghalangi respon berduka terhadap suatu kehilangan
• Tidak adanya antisipasi proses berduka
• Perasaan bersalah yang disebabkan oleh hubungan ambivalen dengan konsep
kehilangan.
2.      Batasan Karakteristik (“dibuktikan dengan”)
• Idealisasi kehilangan (konsep)
• Mengingkari kehilangan
• Regresi perkembangan
• Gangguan dalam konsentrasi
•   Sasaran/Tujuan
a.Sasaran jangka pendek
-Pasien akan mengekspresikan kemarahan terhadap konsep kehilangan dalam 1 minggu.
b. Sasaran jangka panjang
-Pasien akan mampu menyatakan secara verbal perilaku-perilaku yang berhubungan
dengan tahap-tahap berduka yang normal
• Intervensi dengan Rasional Tertentu
1.Tentukan pada tahap berduka mana pasian terfiksasi. Identifikasi perilaku-perilaku yang
berhubungan dengan tahap ini.
2.Kembangkan hubungan saling percaya dengan pasien. Perlihatkan empati dan
perhatian. Jujur dan tepati semua janji.
3.Perlihatkan sikap menerima dan membolehkan pasien untuk mengekspresikan
perasaannya secara terbuka.
4.Dorong pasien untuk mengekspresikan rasa marah. Jangan menjadi defensif jika
permulaan ekspresi kemarahan dipindahkan kepada perawat atau terapis
5.Bantu pasien untuk mengeluarkan kemarahan yang terpendam dengan
berpartisipasi dalam aktivitas-aktivitas motorik kasar (mis, joging, bola voli,dll).
6.Ajarkan tentang tahap-tahap berduka yang normal dan perilaku yang berhubungan
dengan setiap tahap
7.Dorong pasien untuk meninjau hubungan dengan konsep kehilangan. Dengan
dukungan dan sensitivitas, menunjukkan realita situasi dalam area-area dimana
kesalahan presentasi diekspresikan.
8.Komunikasikan kepada pasien bahwa menangis merupakan hal yang dapat diterima.
Menggunakan sentuhan merupakan hal yang terapeutik dan tepat untuk kebanyakan
pasien.
9.Bantu pasien dalam memecahkan masalahnya sebagai usaha untuk menentukan
metoda-metoda koping yang lebih adaptif terhadap pengalaman kehilangan. Berikan
umpan balik positif untuk identifikasi strategi dan membuat keputusan.
10.Dorong pasien untuk menjangkau dukungan spiritual selama waktu ini dalam
bentuk apapun yang diinginkan untuknya.
• Peran perawat pada pasien berduka
 adalah untuk mendapatkan gambaran tentang perilaku berduka, mengenali pengaruh
berduka terhadap perilaku dan memberikan dukungan dalam bentuk empati.

Hasil Pasien yang Diharapkan/Kriteria Pulang


1.Pasien mampu untuk menyatakan secara verbal tahap-tahap proses berduka yang
normal dan perilaku yang berhubungan debgab tiap-tiap tahap.
2.Pasien mampu mengidentifikasi posisinya sendiri dalam proses berduka
danmengekspresikan perasaan-perasaannya yang berhubungan denga konsep
kehilangan secara jujur.
3.Pasien tidak terlalu lama mengekspresikan emosi-emosi dan perilaku-perilaku yang
berlebihan yang berhubungan dengan disfungsi berduka dan mampu melaksanakan
aktifitas-aktifitas hidup sehari-hari secara mandiri.

Anda mungkin juga menyukai