SGD 1 LBM 1
ANGGOTA KELOMPOK :
AGUNG SEMARANG
2020
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN TUTORIAL
SGD 1 LBM 1
“Gara-gara hormone niii?”
Tutor Tanggal
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………1
BAB I : PENDAHULUAN
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 14
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pubertas merupakan suatu masa ketika seorang anak mengalami perubahan dari masa anak-
anak menjadi remaja.Perubahan tersebut meliputi perubahan hormon,perubahan fisik serta perubahan
psikis.Pubertas juga dapat diartikan sebagai proses pematangan fisik dan seksual pada diri
seseorang.Fase kematangan fisik dan seksual dapat membuat organ reproduksi seorang remaja dapat
berfungsi untuk bereproduksi.
Pada seorang wanita pubertas ini ditandai dengan terjadinya beberapa perubahan
organ seks sekunder yang diakibatkan karena hormon esterogen yang mulai diproduksi pada
tubuh.Perubahan-perubahan tersebut diantaranya adalah pembesaran payudara,tumbuhnya rambut di
sekitar ketiak dan alat kemaluan serta deposisi lemak dalam tubuh.Ciri khas bahwa seorang wanita
telah memasuki masa pubertas ialah ketika ia telah mengalami menarche.Menarche merupakan proses
luruhnya dinding endometrium pada seorang wanita untuk pertama kalinya.Siklus menstruasi ini akan
berlangsung hingga seorang wanita sudah tidak memproduksi hormon esterogen lagi atau sering
disebut sebagai fase menopause.
Menopause merupakan fase terakhir dimana perdarahan haid seorang wanita berhenti sama
sekali. Pada usia 50 tahun, perempuan memasuki masa menopause sehingga terjadi penurunan atau
hilangnya hormon estrogen yang menyebabkan perempuan mengalami keluhan atau gangguan yang
seringkali mengganggu aktivitas sehari-hari bahkan dapat menurunkan kualitas hidupnya. Sindrom
menopause dialami oleh banyak wanita hampir di seluruh dunia.
Monopause merupakan proses alami yang dialami setiap wanita. Namun bagi sebagian wanita,
masa menopause merupakan saat yang paling menegangkan dalam hidup. Ada banyak kekhawatiran
yang menyelubungi pikiran wanita ketika memasuki fase ini. Kekhawatiran ini berawal dari pemikiran
bahwa dirinya akan menjadi tidak sehat, tidak bugar, dan tidak cantik. Kondisi tersebut memang tidak
menyenangkan bagi wanita. Kadangkala diantara kaum wanita yang memasuki masa menopause ada
yang mengalami goncangan. Tidak puas dengan keadaan, kurang bergairah, dilanda rasa kesepian,
takut ditinggal suami, khawatir bahwa rumah tangga akan terancan, atau bahkan segera akan menjadi
seorang janda
4
B. SKENARIO
Seorang perempuan usia 60 tahun mengeluhkan mulut kering,mood swing,area urogenital terasa
kering,mudah lelah dan insomnia. Ia merasakan berbagai keluhan tersebut sejak beberapa tahun
terakhir tepatnya sejak menopause. Ia sadar betul bahwa perempuan mempunyai organ tubuh yang
berbeda dari laki-laki. Dari saat pubertas hingga menopause ia merasakan perubahan bentuk tubuh dan
kondisi psikologis yang kadang tidak stabil. Naun ia selalu menjaga organ reproduksinya karena
Kesehatan perempuan dipengaruhi oleh kesehatan organ reproduksinya beserta hormone-hormon yang
diproduksinya
C. IDENTIFIKASI MASALAH
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI
1. Bagaimana mekanisme terjadinya menopause dan bagaimana perubahan bentuk tubuhnya ?
Ovarium memilki oosit dalam jumlah tertentu saat seorang wanita dilahirkan. Selama masa
reproduksi secara bertahap jumlah folikel berkurang akibat dari ovulasi dan atresia. Penurunan
jumlah folikel menyebabkan penurunan kadar inhibin B, sehingga umpan balik negatif ke
hipofisis berkurang. Produksi follicle-stimulating hormone (FSH) meningkat yang kemudian
menyebabkan perekrutan folikel dalam jumlah yang lebih besar, sehingga kehilangan folikel
ovarium menjadi lebih cepat. Akhirnya, akibat penurunan jumlah folikel yang terus menerus
folikel yang tersisa tidak bisa merespon FSH dan akibatnya tidak terjadi lonjakan luteinizing
hormone (LH) dan pada akhirnya tidak terjadi ovulasi. Akibat tidak terjadI ovulasi maka siklus
menstruasi menghilang, yang mengakibatkan berkurangnya jumlah sel granulosa. Penurunan
jumlah sel granulosa mengakibatkan kadar estrogen mengalami penurunan secara drastis.
Periode pasca menopause ditandai oleh peningkatan kadar LH dan FSH dalam darah, estrogen
dalam jumlah kecil masih ditemukan yang merupakan hasil konversi dari testosteron.
7
c. Vagina Kering/Lichen Sclerosus merupakan salah satu tanda menopause ini terjadi karena
penurunan produksi hormon estrogen dimana hormon estrogen ini berfungsi untuk
menjaga lapisan vagina tetap elastis, tebal, sehat serta membantu produksi pelumas alami
pada vagina. Sehingga ketika produksi hormon estrogen yang menurun maka dapat
menyebabkan produksi cairan pelumas alami vagina menjadi berkurang akhirnya
mengakibatkan vagina akan menjadi kering.
d. Insomnia disebabkan karena kadar estrogen dan progesteron dalam tubuh menurun.
Sehingga wanita yang memasuki fase awal menopause akan lebih mudah untuk terbangun
dan sulit untuk tidur kembali serta kualitas tidurpun juga ikut menurun.
3. Hormone apa saja yang diproduksi oleh organ reproduksi pada wanita?
1) Luteinizing Hormone (LH)
Pada wanita LG mnestimulasi sekresi hormone steroid dan organ reproduksi.
Sel sel diovarium akibat stimulasi LH ini akan mensekresikan testoseron yang kemudian
diubah menjadi estrogen oleh granulosa. Pelepasan dari sel telur yang matang diovarium
dipicu oleh lonjakan sekresi LH yang besar. Sel sel yang tersisa dalam folikuel ovarium
berprolifersi menjadi corpus luteum,yang kemudian mensekresikan hormone steroid
progesterone.
2) Follicle Stimulating Hormon (FSH)
FSH menstimulasi pematangan folikel ovarium primary folikel yang terdiri atas
satu lapisan sel, oleh FSH akan berkembang menjadi folikel skunder yang ditandai dengan
terbentuknya sel-sel granulosa. FSH ini mamaku superovulasi atau perkembangan folikel
ovarium
3) Estrogen
Hormone ini disekresikan oleh sel sel granulosa penyusun folikel ovarium.
Estrogen dibentuk oleh sel sel granulosa dalam folikel ovarium melalui komersi melalui
reaksi enzimatis. Estrogen juga berperan penting dalam perkembangan lapisan dalam
endometrium. Jika produksi estrogen terkondisi baik,maka akan terjadi pendarahan dan
pelepasan dalam endometrium sacara teratur(menstruasi)
4) Progesterone
Hormone ini merupakan hormone steroid yang disekresi oleh korpus luteum,hormone
ini berperan dalam peristiwa menstruasi serta kehamilan.
a. Pubertas pada wanita
Pubertas terjadi sebagai akibat peningkatan sekresi gonadotropin releasing hormone (GnRH)
dari hipotalamus, diikuti oleh sekuens perubahan sistem endokrin yang kompleks yang melibatkan
sistem umpan balik negatif dan positif. Selanjutnya, sekuens ini akan diikuti dengan timbulnya
8
tanda tanda seks sekunder, pacu tumbuh, dan kesiapan untuk reproduksi. Gonadotropin releasing
hormone disekresikan dalam jumlah cukup banyak pada saat janin berusia 10 minggu, mencapai
kadar puncaknya pada usia gestasi 20 minggu dan kemudian menurun pada saat akhir kehamilan.1
Hal ini diperkirakan terjadi karena maturasi sistim umpan balik hipotalamus karena peningkatan
kadar estrogen perifer. Pada saat lahir GnRH meningkat lagi secara periodik setelah pengaruh
estrogen dari plasenta hilang. Keadaan ini berlangsung sampai usia 4 tahun ketika susunan saraf
pusat menghambat sekresi GnRH.2 Pubertas normal diawali oleh terjadinya aktivasi aksis
hipotalamus– hipofisis–gonad dengan peningkatan GnRH secara menetap.
Kontrol neuroendokrin untuk dimulainya pubertas masih belum diketahui secara pasti. Terdapat
berbagai faktor yang dianggap berperan dalam awitan pubertas, antara lain faktor genetik, nutrisi,
dan lingkungan lainnya.3 Secara genetik terdapat berbagai teori yang mengatur awitan pubertas,
antara lain pengaturan oleh gen GPR54, suatu G-coupled protein receptor. Mutasi pada gen GPR54
dapat menyebabkan terjadinya hipogonadotropik hipogonadisme idiopatik. Pada tikus percobaan,
defisiensi gen GPR54 menyebabkan volume testis tikus jantan menjadi kecil, sedangkan pada tikus
betina menyebabkan terlambatnya maturasi folikel dan pembukaan vagina.Menstruasi pada wanita
11
dari saluran reproduksi pria di dalam vagina wanita, dimana akan melepaskan cairan mani yang
berisi sel-sel sperma ke dalam saluran reproduksi wanita. Jika senggama terjadi dalam sekitar masa
ovulasi (disebut masa subur wanita), maka ada kemungkinan sel sperma dalam saluran reproduksi
wanitaakn bertemu dangan ovum yang baru dikeluarkan pada saat ovulasi. Pertemuan sperma
dengan ovum inilah yang disebut pembuahan.
Didalam ovarium terjadi siklus perkembangan folikel, mulai dari folikel yang belum matang
/folikel primordial menjadi folikel yang sudah masak/ matang (follicel de graff). Pada siklus haid,
folikel yang sudah matang akan pecah menjadi suatu korpus yang disebut corpus rubrum yang
mengeluarkan hormon esterogen, saat hormon LH(luteinizing hormone) meningkat sebagai sebagai
reaksi tubuh akibat naiknya kadar esterogen yang disebut dengan corpus luteum / massa jaringan
kuning di ovarium yang akan menghambat kerja hormon FSH (follicel stimulating hormone)
dengan menghasilkan hormon progesteron dan berdegenerasi, 14 jika tidak terjadi pembuahan
korpus ini akan berubah menjadi corpus albican/ badan putih dan siklus baru pun dimulai.
d. Menopause
Menopause adalah menstruasi yang terakhir atau saat terjadinya menstruasi yang terakhir. Masa
peralihan antara fase premenopause dan pascamenopause disebut klimakterium. Fase klimakterium
dibagi menjadi fase premenopause, perimenopause, menopause, dan pascamenopause. Fase
premenopause dimulai sejak umur 40 tahun dan ditandai dengan siklus menstruasi yang tidak
teratur, memanjang, sedikit atau banyak dan disertai nyeri. Pada fase perimenopause, siklus
menstruasi semakin tidak teratur, pada umumnya lebih dari 38 hari dan 40%bersifat anovulatorik.
Kadar FSH, LH dan esterogen bervariasi. Kadang pada fase ini sudah timbul gejala vasomotoriPada
fase menopause (berhentinya siklus menstruasi), jumlah folikel yang mengalami atresia dan
bertambah banyak, kadar FSH tinggi (>40nIU/mL) sedangkan kadar estradiol rendah. Diagnosis
menopause ditegakkan setelah mengalami amenorrhea selama 12 bulan. Pada fase pasca
menopause, ovarium sudah tidak berfungsi sama sekali, kadar estradiol antar 20-30pg/ml dan
12
gonadotropin meningkat karena produksi inhibin oleh folikel terhenti. Karena kadar estradiol
rendah, maka endometrium akan mengalami atropik sehingga tidak terjadi siklus menstruasi.
Namun pada wanita yang gemuk, masih didapatkan cadangan estrogen di dalam lemaknya yang
kadang-kadang di ubah menjadi estradiol vasomotorik. Lebih dari 70% wanita pada fase peri dan
pasca menopause mengalami gejala vasomotor, depresi, dan keluhan somatik lainnya yang
mencapai puncaknya sebelum dan sesudah menopause vasomotorik. Perubahan karakteristik pada
aksis hipotalamus-pituitari-ovarium selama transisi menopause karena penurunan feedback inhibin
dan estradiol karena peningkatan FSH.
13
d.Saluran ejakulasi, merupakan saluran yang pendek dana menghubungkan
vesikula seminalis dengan urethra. Urethra merupakan saluran panjang
terusan dari saluran ejakulasi dan terdapat di penis.
B. WANITA Dibedakana menjadi organ kelamin luar dan organ kelamin dalam.
Organ reproduksi luar terdiri dari :
a. Vagina,merupakan saluran yang menghubungkan organ uterus dengan tubuh bagian
luar. Berfungsi sebagai organ kopulasi dan saluran persalinan keluarnya bayi sehingga
sering disebut dengan liang peranakan. Di dalam vagina ditemukan selaput dara.
b. Vulva merupakan suatu celah yang terdapat di bagian luar dan terbagi menjadi 2 bagian
yaitu : Labium mayor merupakan sepasang bibir besar yang terletak di bagian luas dan
membatasi vulva. Labium minor merupakan sepasang bibir kecil yang terletak di bagian
dalam dan membatasi vulva
Organ reproduksi dalam terdiri dari:
a. Ovarium merupakan organ utama pada wanita. Berjumlah sepasang dan terletak di
dalam rongga perut pada daerah pinggang sebelah kiri dan kanan. Berfungsi untuk
menghasilkan sel ovum dan hormon wanita.
b. Fimbriae merupakan serabut/silia lembut yang terdapat di bagian pangkal
ovarium berdekatan dengan ujung saluran oviduct. Berfungsi untuk menangkap sel
ovum yang telah matang yang dikeluarkan oleh ovarium.
c. Fundibulum merupakan bagian ujung oviduct yang berbentuk
corong/membesar dan berdekatan dengan fimbriae. Berfungsi menampung sel ovum
yang telah ditangkap oleh fimbriae.
d. Tuba fallopi merupakan saluran memanjang setelah infundibulum yang
bertugas sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan
bantuan silia pada dindingnya.
14
e. Oviduct merupakan saluran panjang kelanjutan dari tuba fallopi. Berfungsi sebagai
tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada
dindingnya.
f. Uterus merupakan organ yang berongga dan berotot. Berbentuk seperti buah pir dengan
bagian bawah yang mengecil. Berfungsi sebagai tempat pertumbuhan embrio. Tipe
uterus pada manusia adalah simpleks yaitu dengan satu ruangan yang hanya untuk satu
janin. Uterus mempunyai 3 macam lapisan dinding yaitu :
Perimetrium yaitu lapisanyang terluar yang berfungsi sebagai pelindung uterus.
Miometrium yaitu lapisan yang kaya akan sel otot dan berfungsi untuk kontraksi dan
relaksasi uterus dengan melebar dan kembali ke bentuk semula setiap bulannya.
Endometrium merupakan lapisan terdalam yang kaya akan sel darah merah. Bila tidak
terjadi pembuahanmaka dinding endometrium inilah yang akan meluruh bersamaan
dengan sel ovum matang.
g. Cervix merupakan bagian dasar dari uterus yang bentuknya menyempit sehingga
disebut juga sebagai leher rahim. Menghubungkan uterus dengan saluran vagina dan
sebagai jalan keluarnya janin dari uterus menuju saluran vagina.
h. Saluran vagina merupakan saluran lanjutan dari cervic dan sampai pada vagina.
i. Klitoris merupakan tonjolan kecil yang terletak di depan vulva. Sering disebut dengan
klentit.
15
B. Kerangka Konsep
Sistem Reproduksi
Manusia
Organ Reproduksi
Hormon
Wanita
Pria
A. Testosteron
Menopause A. Androgen
B. Progesteron
C. Estrogen B. Testosteron
Menstruasi
D. FSH
Pubertas E. LH
s F. HCG
Kehamilan
Siklus Menstruasi
BERHENTI
Menopause
16
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan mengenai hubungan hormone dengan organ reproduksi dapat
ditarik kesimpulan untuk menjawab pertanyaan pada identifikasi masalah, yaitu sebagai berikut :
Hormon memiliki peran yang besar didalam tubuh manusia khususnya pada organ-organ
reproduksi.Hormon ini dapat berpengaruh mulai dari masa pubertas hingga masa
menopause.Hormon akan memberikan perubahan-perubahan yang sangat signifikan dalam tubuh
manusia.Contohnya saja ketika masa pubertas hormone esterogen mampu merubah ciri sex
sekunder pada seorang wanita seperti pembesaran payudara,tumbuhnya rambut disekitar ketiak dan
kemaluan serta deposisi lemak didalam tubuh.
17
DAFTAR PUSTAKA
- John E. Hall, Ph. D. 2011.Guyton And Hall Textbook of Medical Physiology Twelfth Edition. Saunders
Elsevior. Amerika
- Wayan Sugiritama dan I Nyoman Adiputra.2019.Potensi Antosianin Dalam Manajemen Menopause.
Jurnal Fakultas Kedokteran UNAND Vol. 8 No. 1
- Ita Eko Suparni dan Reni Yuli Astutik. 2016. Menopause, Masalah Dan Penanganannya. Ebook.
Deepublish. Yogyakarta
- Lauralle Sherwood. Sherwood’s introduction to human physiology edisi 8
- Zaitun, dkk 2020.Penerapan Dalam Menghadapi Menopause Pada Ibu Usia 40-45 Tahun di
Kemukiman Unoe Kecamatan Glumpang Baro Kabupaten Pidie. Jurnal Pengabdian Masyarakat
(Kesehatan) Vol. 2 No. 1
- Yhanti Widjayanti. 2018. Gambaran Kualitas Tidur Wanita Menopause. Jurnal Penelitian Kesehatan.
Vol. 6 No. 1
- Erlina Nasulita dan Jekti Prihatin .2017.Kontrasepsi Hormonal Jenis,Fisiologi dan Pengaruhnya bagi
Rahim.Jurnal Universitas Jember
- Jose RL Batubara.2010.Perkembangan pada Anak. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta
- Treistiana Prahest.2016. Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Ovulasi. Jurnal Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.Jakarta
- Sumiati.2015.Sistem Reproduksi Manusia.Jurnal BIologi.Universitas Mataram
18