Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN TUTORIAL

SGD 1 LBM 1

“Gara-gara hormone niii? ”

ANGGOTA KELOMPOK :

1. 31102000095 Dhimas Priyo Aji Prayoga


2. 31102000049 Mifthahul Jannah
3. 31102000054 Nabila Marsha Diva
4. 31102000059 Naufal Maulana
5. 31102000064 Qaanitha Azzuhra Rivaleony Afrizan
6. 31102000069 Rosalita Amelia Febriyanti Anandita
7. 31102000075 Sarah Tyas Anin Dita
8. 31102000080 Shelly Novia Aldianis Putri
9. 31102000086 Widhi Aditya Ilmi

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN

AGUNG SEMARANG

2020
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN TUTORIAL
SGD 1 LBM 1
“Gara-gara hormone niii?”

Telah Disetujui oleh :

Tutor Tanggal

drg. Rosa Pratiwi 11 Desember 2020

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………1

LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................................ 2

DAFTAR ISI ................................................................................................................ 3

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................................................... 4


B. Skenario ................................................................................................................. 5
C. Identifikasi Masalah .............................................................................................. 5

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori ....................................................................................................... 6


B. Kerangka Konsep .................................................................................................. 13

BAB III : Penutup

A. Kesimpulan ............................................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 15

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pubertas merupakan suatu masa ketika seorang anak mengalami perubahan dari masa anak-
anak menjadi remaja.Perubahan tersebut meliputi perubahan hormon,perubahan fisik serta perubahan
psikis.Pubertas juga dapat diartikan sebagai proses pematangan fisik dan seksual pada diri
seseorang.Fase kematangan fisik dan seksual dapat membuat organ reproduksi seorang remaja dapat
berfungsi untuk bereproduksi.

Pada seorang wanita pubertas ini ditandai dengan terjadinya beberapa perubahan
organ seks sekunder yang diakibatkan karena hormon esterogen yang mulai diproduksi pada
tubuh.Perubahan-perubahan tersebut diantaranya adalah pembesaran payudara,tumbuhnya rambut di
sekitar ketiak dan alat kemaluan serta deposisi lemak dalam tubuh.Ciri khas bahwa seorang wanita
telah memasuki masa pubertas ialah ketika ia telah mengalami menarche.Menarche merupakan proses
luruhnya dinding endometrium pada seorang wanita untuk pertama kalinya.Siklus menstruasi ini akan
berlangsung hingga seorang wanita sudah tidak memproduksi hormon esterogen lagi atau sering
disebut sebagai fase menopause.

Menopause merupakan fase terakhir dimana perdarahan haid seorang wanita berhenti sama
sekali. Pada usia 50 tahun, perempuan memasuki masa menopause sehingga terjadi penurunan atau
hilangnya hormon estrogen yang menyebabkan perempuan mengalami keluhan atau gangguan yang
seringkali mengganggu aktivitas sehari-hari bahkan dapat menurunkan kualitas hidupnya. Sindrom
menopause dialami oleh banyak wanita hampir di seluruh dunia.

Monopause merupakan proses alami yang dialami setiap wanita. Namun bagi sebagian wanita,
masa menopause merupakan saat yang paling menegangkan dalam hidup. Ada banyak kekhawatiran
yang menyelubungi pikiran wanita ketika memasuki fase ini. Kekhawatiran ini berawal dari pemikiran
bahwa dirinya akan menjadi tidak sehat, tidak bugar, dan tidak cantik. Kondisi tersebut memang tidak
menyenangkan bagi wanita. Kadangkala diantara kaum wanita yang memasuki masa menopause ada
yang mengalami goncangan. Tidak puas dengan keadaan, kurang bergairah, dilanda rasa kesepian,
takut ditinggal suami, khawatir bahwa rumah tangga akan terancan, atau bahkan segera akan menjadi
seorang janda

4
B. SKENARIO

Seorang perempuan usia 60 tahun mengeluhkan mulut kering,mood swing,area urogenital terasa
kering,mudah lelah dan insomnia. Ia merasakan berbagai keluhan tersebut sejak beberapa tahun
terakhir tepatnya sejak menopause. Ia sadar betul bahwa perempuan mempunyai organ tubuh yang
berbeda dari laki-laki. Dari saat pubertas hingga menopause ia merasakan perubahan bentuk tubuh dan
kondisi psikologis yang kadang tidak stabil. Naun ia selalu menjaga organ reproduksinya karena
Kesehatan perempuan dipengaruhi oleh kesehatan organ reproduksinya beserta hormone-hormon yang
diproduksinya

C. IDENTIFIKASI MASALAH

1. Bagaimana mekanisme terjadinya menopause dan bagaimana perubahan bentuk tubuhnya ?


2. Bagaimana mekanisme menopause dapat menyebabkan mulut kering,mood swing,area urogenital
terasa kering,mudal Lelah,dan insomnia?
3. Hormone apa saja yang diproduksi oleh organ reproduksi pada wanita?
4. Apa yang membedakan organ reproduksi pada wanita dan laki-laki?

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI
1. Bagaimana mekanisme terjadinya menopause dan bagaimana perubahan bentuk tubuhnya ?
Ovarium memilki oosit dalam jumlah tertentu saat seorang wanita dilahirkan. Selama masa
reproduksi secara bertahap jumlah folikel berkurang akibat dari ovulasi dan atresia. Penurunan
jumlah folikel menyebabkan penurunan kadar inhibin B, sehingga umpan balik negatif ke
hipofisis berkurang. Produksi follicle-stimulating hormone (FSH) meningkat yang kemudian
menyebabkan perekrutan folikel dalam jumlah yang lebih besar, sehingga kehilangan folikel
ovarium menjadi lebih cepat. Akhirnya, akibat penurunan jumlah folikel yang terus menerus
folikel yang tersisa tidak bisa merespon FSH dan akibatnya tidak terjadi lonjakan luteinizing
hormone (LH) dan pada akhirnya tidak terjadi ovulasi. Akibat tidak terjadI ovulasi maka siklus
menstruasi menghilang, yang mengakibatkan berkurangnya jumlah sel granulosa. Penurunan
jumlah sel granulosa mengakibatkan kadar estrogen mengalami penurunan secara drastis.
Periode pasca menopause ditandai oleh peningkatan kadar LH dan FSH dalam darah, estrogen
dalam jumlah kecil masih ditemukan yang merupakan hasil konversi dari testosteron.

Penyebab menopause disebabkan karena matinya ovarium. Sepanjang kehidupan seks


seorang perempuan, 400 folikeltumbuh menjadi folikel matang dan berovulasi, dan ratusan ribu
ovum akan berdegenerasi. Pada usia sekitar 45 tahun, hanya tinggal sedikit folikel yang harus
dirangsang oleh hormon FSH dan LH. Kemudian estrogen dari ovarium akan menurun. Ketika
produksi hormon estrogen menurun, akhirnya estrogen tidak dapat lagi untuk menghambat
produksi FSH dan LH.
Pada prubahan bentuk wanita dari pubertas hingga menopause antara lain seperti:
1. Payudara
Pada saat pubertas payudara akan tumbuh kemudian saat menopause payudara akan
mengalami atrofi atau akan menyusut dan menjadi datar. Keadaan ini disebabkan
6
oleh atrofi yang mempengaruhi kelenjar payudara. Kelenjar ptituary akan
mempengaruhi secara fungsional. Pada pascamenopause, terjadi pelebaran air susu.
Saluran air susu yang melebar ini berisi cairan, timbul lasesasi, dan payudara akan
terasa sakit.
2. Kulit Keriput
Disebabkan oleh kehilanagn jaringan lemak, menurunnya cairan dan kehilangan
jaringan adiposa, kulit pucat dan terdapat bintik-bintik hitam akibat menurunnya
aliran darah ke kulit dan menurunnya sel pigmen. Selain itu kuku dan jari tangan
maupun jari kaki akan mudah rapuh dan menjadi lebih tebal. Karena hormon
estrogen yang mempengaruhi kadar kolagen.
3. Uterus
Uterus mengecil selain disebabkan oleh menciutnya selaput lendir rahim (Atrofi
endometrium ) juga disebabkan hilangnya cairan dan perubahan bentuk jaringan ikat
antar sel.
4. Tuba falopi
Lipatan-lipatan tuba menjadi lebih pendek, menipis, dan mengerut serta rambut
getar dalam tuba (silia) menghilang
5. Ovarium (indung telur) Semakin tua jumlah folikel primodial tersebut akan makin
berkurang sehingga siklus haid menjadi anovulasi
6. Serviks
Servik akan mengerut sampai terselubung oleh dinding vagina,

2. Bagaimana mekanisme menopause dapat menyebabkan mulut kering,mood swing,area urogenital


terasa kering,mudal Lelah,dan insomnia?
a. Mulut Kering
Terjadinya menopause pada wanita diikuti dengan penurunan kadar hormon reproduksi
yaitu hormon estrogen dan progesterone. Estrogen merupakan hormon steroid yang
mempunyai reseptor di kelenjar saliva dan mukosa mulut .Pada saat hormone esterogen
menurun maka aliran saliva juga akan ikut menurun.Oleh sebab itu, pada wanita
menopause akan terjadi perubahan mulut menjadi kering.
b. Mood swing
Dikarenakan kadar serotonin yang menurun sebagai akibat jumlah estrogen yang kadarnya
juga menurun menyebabkan enzim mao(monoamine oksidase) yang dapat menginaktivasi
serotonin. Serotonin berperan dalam mempengaruhi suasana hati seseorang, jika kadar
serotonin dalam tubuh menurun, hal ini akan menyebabkan depresi.

7
c. Vagina Kering/Lichen Sclerosus merupakan salah satu tanda menopause ini terjadi karena
penurunan produksi hormon estrogen dimana hormon estrogen ini berfungsi untuk
menjaga lapisan vagina tetap elastis, tebal, sehat serta membantu produksi pelumas alami
pada vagina. Sehingga ketika produksi hormon estrogen yang menurun maka dapat
menyebabkan produksi cairan pelumas alami vagina menjadi berkurang akhirnya
mengakibatkan vagina akan menjadi kering.
d. Insomnia disebabkan karena kadar estrogen dan progesteron dalam tubuh menurun.
Sehingga wanita yang memasuki fase awal menopause akan lebih mudah untuk terbangun
dan sulit untuk tidur kembali serta kualitas tidurpun juga ikut menurun.

3. Hormone apa saja yang diproduksi oleh organ reproduksi pada wanita?
1) Luteinizing Hormone (LH)
Pada wanita LG mnestimulasi sekresi hormone steroid dan organ reproduksi.
Sel sel diovarium akibat stimulasi LH ini akan mensekresikan testoseron yang kemudian
diubah menjadi estrogen oleh granulosa. Pelepasan dari sel telur yang matang diovarium
dipicu oleh lonjakan sekresi LH yang besar. Sel sel yang tersisa dalam folikuel ovarium
berprolifersi menjadi corpus luteum,yang kemudian mensekresikan hormone steroid
progesterone.
2) Follicle Stimulating Hormon (FSH)
FSH menstimulasi pematangan folikel ovarium primary folikel yang terdiri atas
satu lapisan sel, oleh FSH akan berkembang menjadi folikel skunder yang ditandai dengan
terbentuknya sel-sel granulosa. FSH ini mamaku superovulasi atau perkembangan folikel
ovarium
3) Estrogen
Hormone ini disekresikan oleh sel sel granulosa penyusun folikel ovarium.
Estrogen dibentuk oleh sel sel granulosa dalam folikel ovarium melalui komersi melalui
reaksi enzimatis. Estrogen juga berperan penting dalam perkembangan lapisan dalam
endometrium. Jika produksi estrogen terkondisi baik,maka akan terjadi pendarahan dan
pelepasan dalam endometrium sacara teratur(menstruasi)
4) Progesterone
Hormone ini merupakan hormone steroid yang disekresi oleh korpus luteum,hormone
ini berperan dalam peristiwa menstruasi serta kehamilan.
a. Pubertas pada wanita
Pubertas terjadi sebagai akibat peningkatan sekresi gonadotropin releasing hormone (GnRH)
dari hipotalamus, diikuti oleh sekuens perubahan sistem endokrin yang kompleks yang melibatkan
sistem umpan balik negatif dan positif. Selanjutnya, sekuens ini akan diikuti dengan timbulnya

8
tanda tanda seks sekunder, pacu tumbuh, dan kesiapan untuk reproduksi. Gonadotropin releasing
hormone disekresikan dalam jumlah cukup banyak pada saat janin berusia 10 minggu, mencapai
kadar puncaknya pada usia gestasi 20 minggu dan kemudian menurun pada saat akhir kehamilan.1
Hal ini diperkirakan terjadi karena maturasi sistim umpan balik hipotalamus karena peningkatan
kadar estrogen perifer. Pada saat lahir GnRH meningkat lagi secara periodik setelah pengaruh
estrogen dari plasenta hilang. Keadaan ini berlangsung sampai usia 4 tahun ketika susunan saraf
pusat menghambat sekresi GnRH.2 Pubertas normal diawali oleh terjadinya aktivasi aksis
hipotalamus– hipofisis–gonad dengan peningkatan GnRH secara menetap.

Kontrol neuroendokrin untuk dimulainya pubertas masih belum diketahui secara pasti. Terdapat
berbagai faktor yang dianggap berperan dalam awitan pubertas, antara lain faktor genetik, nutrisi,
dan lingkungan lainnya.3 Secara genetik terdapat berbagai teori yang mengatur awitan pubertas,
antara lain pengaturan oleh gen GPR54, suatu G-coupled protein receptor. Mutasi pada gen GPR54
dapat menyebabkan terjadinya hipogonadotropik hipogonadisme idiopatik. Pada tikus percobaan,
defisiensi gen GPR54 menyebabkan volume testis tikus jantan menjadi kecil, sedangkan pada tikus
betina menyebabkan terlambatnya maturasi folikel dan pembukaan vagina.Menstruasi pada wanita

b. Menstruasi pada wanita


Menstruasi adalah pelepasan dinding endometrium yang disertai dengan pendarahan yang
terjadi secara berulang setiap bulannya kecuali pada saat kehamilan. Siklus menstruasi yang normal
sekitar 24-31 hari tetapi ada juga yang kurang atau lebih dari siklus menstruasi yang normal. Siklus
ini tidak selalu sama setiap bulannya. Perbedaan siklus ini ditentukan oleh beberapa faktor,
misalnya gizi, stres dan usia. Pada masa remaja biasanya memang mempunyai siklus yang belum
teratur, bisa maju atau mundur beberapa hari. Pada masa remaja, hormon-hormon seksualnya belum
stabil. Semakin dewasa biasanya siklus menstruasi menjadi lebih teratur, walaupun tetap saja bisa
maju atau mundur karena faktor stres atau kelelahan
9
Fase-fase dalam siklus menstruasi
Setiap siklus menstruasi terdapat 4 fase perubahan yang terjadi dalam uterus. Fase ini
merupakan hasil kerjasama yang sangat terkoordinasi antara hipofisis anterior, ovarium, dan uterus.
Rata-rata terdapat sekitar 300.000 calon telur yang belum matang/folikel (follicles) di kedua indung
telur selama masa pubertas. Normalnya, hanya satu atau beberapa sel telur yang tumbuh setiap
periode menstruasi dan sekitar hari ke 14 sebelum menstruasi berikutnya, ketika sel telur tersebut
telah matang maka sel telur tersebut akan dilepaskan dari ovarium dan kemudian berjalan menuju
tuba falopi untuk kemudian dibuahi. Proses pelepasan ini disebut dengan ovulasi.
Pada permulaan siklus, sebuah kelenjar di dalam otak melepaskan hormon yang disebut Follicle
Stimulating Hormone (FSH) ke dalam aliran darah sehingga membuat sel-sel telur tersebut tumbuh
didalam ovarium. Salah satu atau beberapa sel telur kemudian tumbuh lebih cepat daripada sel telur
lainnya dan menjadi dominan hingga kemudian mulai memproduksi hormon yang disebut estrogen
yang dilepaskan kedalam aliran darah. Hormone estrogen bekerjasama dengan hormone FSH
membantu sel telur yang dominan tersebut tumbuh dan kemudian memberi signal kepada rahim
agar mempersiapkan diri untuk menerima sel telur tersebut. Hormone estrogen tersebut juga
menghasilkan lendir yang lebih banyak di vagina untuk membantu kelangsungan hidup sperma
setelah berhubungan intim. Pada hari pertama menstruasi, terjadi perdarahan akibat peluruhan
dinding rahim (endometrium) yang disebabkan oleh penurunan level hormon progesteron. Hal ini
terjadi karena ovum (sel telur) yang dilepas pada siklus sebelumnya tidak mengalami pembuahan,
sehingga dinding rahim yang dimaksudkan untuk menangkap ovum yang terbuahi tidak diperlukan
lagi. Peluruhan dinding rahim ini berlangsung selama beberapa hari, atau rata-rata lima hari. Pada
saat perdarahan menstruasi ini berlangsung, hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone) serta
hormon LH (Luteinizing Hormone) mulai dilepas oleh tubuh, yang berfungsi untuk mematangkan
ovum yang akan dilepas pada siklus ini. Saat ovum matang, tubuh mengalami peningkatan hormon
estrogen, dan hormon FSH dan LH mengalami penurunan. Dengan hormon estrogen ini, dinding
10
rahim baru perlahanlahan terbentuk. Seiring dengan meningkatnya estrogen, lendir leher rahim,
yang berfungsi untuk membantu aliran sperma, mulai terbentuk. Pada saat level hormon estrogen
mencapai puncaknya ketebalan dinding rahim juga mencapai maximum, produksi lendir leher
rahim juga mencapai maximum dan leher rahim berada dalam kondisi terbuka dan dalam keadaan
lembut. Setelah tahap pra-ovulasi dalam siklus menstruasi, setelah estrogen mencapai titik
puncaknya dan mulai menurun, terjadi pengeluaran hormon LH dan FSH yang tinggi secara
mendadak yang disebut juga sebagai LH Surge, dan hal ini menyebabkan folikel ovum untuk pecah
dan mendorong ovum itu sendiri untuk keluar dari ovarium. Sel telur biasanya dilepaskan dalam
waktu 16-32 jam setelah terjadi peningkatan LH. Setelah ovum dilepaskan dari ovarium, folikel
yang ada membentuk corpus luteum yang mulai melepaskan hormon progesteron. Hormon inilah
yang menyebabkan kenaikan suhu basal tubuh dibandingkan suhu basal tubuh di hari - hari
sebelumnya. Selepas ovulasi, progesteron dan sedikit estrogen menahan dinding rahim agar tidak
luruh. Hal ini dimaksudkan apabila terjadi pembuahan pada sel telur yang dilepaskan tadi, maka
dinding rahim akan dapat menangkapnya dan terjadilah kehamilan. Selepas ovulasi, produksi lendir
leher rahim mengalami penurunan drastis dan posisi leher rahim mulai menutup dan tidak lagi
lembut. Lama kelamaan, corpus luteum menjadi hancur produksi progesteron menurun sehingga
tidak kuat menahan dinding rahim, terjadilah peluruhan

c. Kehamilan(fertilisasi) pada wanita


Menurut Federasi Obstetri Ginekoloigi Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi
atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.
Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari atau
40 minggu dihitumg dari hari pertama terakhir hingga di mulainnya persalinan sejati. Yang
menandai awal periode antepartum. Setiap wanita melepaskan satu atau dua sel telur dari indung
telur yang ditangkap oleh umbai-umbai fimbrane dan masuk ke dalam sel telur. Waktu
persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjutajuta sperma bergerak memasuki
rongga rahim lalu masuk ke sel telur. Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian
yang mengembang dari tuba fallopi. Pada sekeliling sel telur banyak berkumpul sperma yang
mengeuarkan ragi untuk mencairkan zat yang melindungi ovum kemudian pada tempat yang paling
mudah dimasuki, masuklah satu sperma dan kemudian bersatu dengan ovum. Peristiwa ini disebut
proses pembuahan fertilisasi. Ovum yang telah dibuahi ini membelah dari sambil bergerak oleh
rambut getar tuba menuju rahim kemudian melekat pada rahim untuk selanjutnya bersarung di
ruang rahim. Peristiwa ini disebut nidasi . Dari pembuahan sampai nidasi diperlkan waktu kira-kira
6 – 7 hari. Untuk menyuplai darah dan zat-zat makanan bagi mudigah dan janin, disiapkan uru
plasenta. Jadi, dapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus ovum, spermatozoa,
pembuahan, nidasi, dan plasenta. Pada saat kopulasi antara pria dan wanita terjadi ejakulasi sperma

11
dari saluran reproduksi pria di dalam vagina wanita, dimana akan melepaskan cairan mani yang
berisi sel-sel sperma ke dalam saluran reproduksi wanita. Jika senggama terjadi dalam sekitar masa
ovulasi (disebut masa subur wanita), maka ada kemungkinan sel sperma dalam saluran reproduksi
wanitaakn bertemu dangan ovum yang baru dikeluarkan pada saat ovulasi. Pertemuan sperma
dengan ovum inilah yang disebut pembuahan.
Didalam ovarium terjadi siklus perkembangan folikel, mulai dari folikel yang belum matang
/folikel primordial menjadi folikel yang sudah masak/ matang (follicel de graff). Pada siklus haid,
folikel yang sudah matang akan pecah menjadi suatu korpus yang disebut corpus rubrum yang
mengeluarkan hormon esterogen, saat hormon LH(luteinizing hormone) meningkat sebagai sebagai
reaksi tubuh akibat naiknya kadar esterogen yang disebut dengan corpus luteum / massa jaringan
kuning di ovarium yang akan menghambat kerja hormon FSH (follicel stimulating hormone)
dengan menghasilkan hormon progesteron dan berdegenerasi, 14 jika tidak terjadi pembuahan
korpus ini akan berubah menjadi corpus albican/ badan putih dan siklus baru pun dimulai.

d. Menopause
Menopause adalah menstruasi yang terakhir atau saat terjadinya menstruasi yang terakhir. Masa
peralihan antara fase premenopause dan pascamenopause disebut klimakterium. Fase klimakterium
dibagi menjadi fase premenopause, perimenopause, menopause, dan pascamenopause. Fase
premenopause dimulai sejak umur 40 tahun dan ditandai dengan siklus menstruasi yang tidak
teratur, memanjang, sedikit atau banyak dan disertai nyeri. Pada fase perimenopause, siklus
menstruasi semakin tidak teratur, pada umumnya lebih dari 38 hari dan 40%bersifat anovulatorik.
Kadar FSH, LH dan esterogen bervariasi. Kadang pada fase ini sudah timbul gejala vasomotoriPada
fase menopause (berhentinya siklus menstruasi), jumlah folikel yang mengalami atresia dan
bertambah banyak, kadar FSH tinggi (>40nIU/mL) sedangkan kadar estradiol rendah. Diagnosis
menopause ditegakkan setelah mengalami amenorrhea selama 12 bulan. Pada fase pasca
menopause, ovarium sudah tidak berfungsi sama sekali, kadar estradiol antar 20-30pg/ml dan
12
gonadotropin meningkat karena produksi inhibin oleh folikel terhenti. Karena kadar estradiol
rendah, maka endometrium akan mengalami atropik sehingga tidak terjadi siklus menstruasi.
Namun pada wanita yang gemuk, masih didapatkan cadangan estrogen di dalam lemaknya yang
kadang-kadang di ubah menjadi estradiol vasomotorik. Lebih dari 70% wanita pada fase peri dan
pasca menopause mengalami gejala vasomotor, depresi, dan keluhan somatik lainnya yang
mencapai puncaknya sebelum dan sesudah menopause vasomotorik. Perubahan karakteristik pada
aksis hipotalamus-pituitari-ovarium selama transisi menopause karena penurunan feedback inhibin
dan estradiol karena peningkatan FSH.

4. Apa yang membedakan organ reproduksi pada wanita dan laki-laki?


A. PRIA
Dibedakan menjadi organ kelamin luar dan organ kelamin dalam.
Organ reproduksi luar terdiri dari :
a. Penis, merupakan organ kopulasi yaitu hubungan antara alat kelamin jantan dan betina
untuk memindahkan semen ke dalam organ reproduksi betina. Penis diselimuti oleh
selaput tipis yang nantinya akan dioperasi pada saat dikhitan/sunat.
b. Scrotum, merupakan selaput pembungkus testis yang merupakan pelindung testis serta
mengatur suhu yang sesuai bagi spermatozoa.
Organ reproduksi dalam terdiri dari :
a. Testis,merupakan kelenjar kelamin yang berjumlah sepasang dan akan menghasilkan
sel-sel sperma serta hormone testosterone. Dalam testis banyak terdapat saluran halus
yang disebut tubulus seminiferus.
b. Epididimis merupakan saluran panjang yang berkelok yang keluar dari testis.
Berfungsi untuk menyimpan sperma sementara dan mematangkan sperma.
c.Vas deferens, merupakan saluran panjang dan lurus yang mengarah ke atas
dan berujung di kelenjar prostat. Berfungsi untuk mengangkut sperma menuju
vesikula seminalis.

13
d.Saluran ejakulasi, merupakan saluran yang pendek dana menghubungkan
vesikula seminalis dengan urethra. Urethra merupakan saluran panjang
terusan dari saluran ejakulasi dan terdapat di penis.

B. WANITA Dibedakana menjadi organ kelamin luar dan organ kelamin dalam.
Organ reproduksi luar terdiri dari :
a. Vagina,merupakan saluran yang menghubungkan organ uterus dengan tubuh bagian
luar. Berfungsi sebagai organ kopulasi dan saluran persalinan keluarnya bayi sehingga
sering disebut dengan liang peranakan. Di dalam vagina ditemukan selaput dara.
b. Vulva merupakan suatu celah yang terdapat di bagian luar dan terbagi menjadi 2 bagian
yaitu : Labium mayor merupakan sepasang bibir besar yang terletak di bagian luas dan
membatasi vulva. Labium minor merupakan sepasang bibir kecil yang terletak di bagian
dalam dan membatasi vulva
Organ reproduksi dalam terdiri dari:
a. Ovarium merupakan organ utama pada wanita. Berjumlah sepasang dan terletak di
dalam rongga perut pada daerah pinggang sebelah kiri dan kanan. Berfungsi untuk
menghasilkan sel ovum dan hormon wanita.
b. Fimbriae merupakan serabut/silia lembut yang terdapat di bagian pangkal
ovarium berdekatan dengan ujung saluran oviduct. Berfungsi untuk menangkap sel
ovum yang telah matang yang dikeluarkan oleh ovarium.
c. Fundibulum merupakan bagian ujung oviduct yang berbentuk
corong/membesar dan berdekatan dengan fimbriae. Berfungsi menampung sel ovum
yang telah ditangkap oleh fimbriae.
d. Tuba fallopi merupakan saluran memanjang setelah infundibulum yang
bertugas sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan
bantuan silia pada dindingnya.

14
e. Oviduct merupakan saluran panjang kelanjutan dari tuba fallopi. Berfungsi sebagai
tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada
dindingnya.
f. Uterus merupakan organ yang berongga dan berotot. Berbentuk seperti buah pir dengan
bagian bawah yang mengecil. Berfungsi sebagai tempat pertumbuhan embrio. Tipe
uterus pada manusia adalah simpleks yaitu dengan satu ruangan yang hanya untuk satu
janin. Uterus mempunyai 3 macam lapisan dinding yaitu :
Perimetrium yaitu lapisanyang terluar yang berfungsi sebagai pelindung uterus.
Miometrium yaitu lapisan yang kaya akan sel otot dan berfungsi untuk kontraksi dan
relaksasi uterus dengan melebar dan kembali ke bentuk semula setiap bulannya.
Endometrium merupakan lapisan terdalam yang kaya akan sel darah merah. Bila tidak
terjadi pembuahanmaka dinding endometrium inilah yang akan meluruh bersamaan
dengan sel ovum matang.
g. Cervix merupakan bagian dasar dari uterus yang bentuknya menyempit sehingga
disebut juga sebagai leher rahim. Menghubungkan uterus dengan saluran vagina dan
sebagai jalan keluarnya janin dari uterus menuju saluran vagina.
h. Saluran vagina merupakan saluran lanjutan dari cervic dan sampai pada vagina.
i. Klitoris merupakan tonjolan kecil yang terletak di depan vulva. Sering disebut dengan
klentit.

15
B. Kerangka Konsep

Sistem Reproduksi
Manusia

Organ Reproduksi

Hormon

Wanita
Pria

A. Testosteron
Menopause A. Androgen
B. Progesteron
C. Estrogen B. Testosteron
Menstruasi
D. FSH
Pubertas E. LH
s F. HCG
Kehamilan

Siklus Menstruasi

BERHENTI

Menopause

Perubahan bentuk yang


Faktor Menopause : terjadi :
1. Jumlah anak 1. Serviks
2. Usia saat pertama 2. Uterus
haid 3. Tuba falopi
3. Pemakaian alat
kontraseksi hormonal
4. Kebiasaan merokok
dan minum alcohol
5. Penyakit

16
BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan mengenai hubungan hormone dengan organ reproduksi dapat
ditarik kesimpulan untuk menjawab pertanyaan pada identifikasi masalah, yaitu sebagai berikut :
Hormon memiliki peran yang besar didalam tubuh manusia khususnya pada organ-organ
reproduksi.Hormon ini dapat berpengaruh mulai dari masa pubertas hingga masa
menopause.Hormon akan memberikan perubahan-perubahan yang sangat signifikan dalam tubuh
manusia.Contohnya saja ketika masa pubertas hormone esterogen mampu merubah ciri sex
sekunder pada seorang wanita seperti pembesaran payudara,tumbuhnya rambut disekitar ketiak dan
kemaluan serta deposisi lemak didalam tubuh.

17
DAFTAR PUSTAKA

- John E. Hall, Ph. D. 2011.Guyton And Hall Textbook of Medical Physiology Twelfth Edition. Saunders
Elsevior. Amerika
- Wayan Sugiritama dan I Nyoman Adiputra.2019.Potensi Antosianin Dalam Manajemen Menopause.
Jurnal Fakultas Kedokteran UNAND Vol. 8 No. 1
- Ita Eko Suparni dan Reni Yuli Astutik. 2016. Menopause, Masalah Dan Penanganannya. Ebook.
Deepublish. Yogyakarta
- Lauralle Sherwood. Sherwood’s introduction to human physiology edisi 8
- Zaitun, dkk 2020.Penerapan Dalam Menghadapi Menopause Pada Ibu Usia 40-45 Tahun di
Kemukiman Unoe Kecamatan Glumpang Baro Kabupaten Pidie. Jurnal Pengabdian Masyarakat
(Kesehatan) Vol. 2 No. 1
- Yhanti Widjayanti. 2018. Gambaran Kualitas Tidur Wanita Menopause. Jurnal Penelitian Kesehatan.
Vol. 6 No. 1
- Erlina Nasulita dan Jekti Prihatin .2017.Kontrasepsi Hormonal Jenis,Fisiologi dan Pengaruhnya bagi
Rahim.Jurnal Universitas Jember
- Jose RL Batubara.2010.Perkembangan pada Anak. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta
- Treistiana Prahest.2016. Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur Tentang Ovulasi. Jurnal Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.Jakarta
- Sumiati.2015.Sistem Reproduksi Manusia.Jurnal BIologi.Universitas Mataram

18

Anda mungkin juga menyukai