Anda di halaman 1dari 8

ELVIRA NOVITA SARI

1912142010016

ASKEP KEMATIAN
• Definisi
Kematian (Death) merupakan kondisi terhentinya pernafasan, nadi dan tekanan
darah, serta hilangnya respon terhadap stimulus eksternal, ditandai dengan terhentinya
aktivitas listrik otak, atau dapat juga dikatakan terhentinya fungsi jantung dan paru
secara menetap atu terhentinya kerja otak secara menetap
• Proses kematian :
• Tahap preagonal (awal sakaratul maut).
             Terjadi gangguan peredaran darah, tekanan darah nadi menurun dan sesak
napas. Kesadaran masih ada tapi agak berkabut.
• Tahap agonal (sakaratulmaut).
            Hilang kesadaran, refleks mata tidak ada, pernapasan yang terputus-putus,
gerak nadinya tidak terasa lagi, tapi masih dapat diraba pada bagian pembuluh darah
leher.
• Tahap mati - klinik.
    Tanda - tanda hidup yang dapat diperiksa dari luar, tidak dapat ditemukan lagi.
Jantung dan pernapasan berhenti sama sekali.
Makna Kematian Menurut Agama – Agama :
• 1. Agama Kristen
Kitab Suci memandang kematian sebagai hal yang alami dan sebagai akibat dosa.
Kematian ialah perpisahan antara tubuh dan roh
• 2. Agama Islam
Maut atau mati adalah terpisahnya “roh dari zat, jiwa dari badan atau keluarnya roh
dari badan atau jasmani
• . Agama Budha
Ada 3 (tiga) jenis kematian dalam agama Budha:
• Khanika Marana
• Sammuti Marana
• Samuccheda Marana
• Agama Hindu
Menurut agama Hindu, kematian itu merupakan saat yang sangat penting, bahkan saat
menentukan arti kehidupan seseorang.

• Jenis – jenis Kematian :


Mati Klinis
Adalah henti nafas (tidak ada gerak nafas spontan) ditambah henti sirkulasi 
(jantung) total dengan semua aktivitas otak terhenti, tetapi tidak irreversible.

• Mati Biologis (Kematian semua organ)


Selalu mengikuti mati klinis bila tidak dilakukan resusitasi jantung paru (RJP) atau bila
upaya resusitasi dihentikan
• Mati Serebral (Kematian Korteks)
Adalah kerusakan kedua hemisfer otak yang ireversibel, kecuali batang
otak dan serebelum, sedangkan kedua sistem lainnya yaitu sistem
pernapasan dan kardiovaskuler masih berfungsi dengan bantuan alat.
• Mati otak (MO)
Adalahbilaterjadikerusakanseluruhisi neuronal intrakranial yang ireversibel,termasuk
batang otak dan serebelum.
Mati suri (near-death experience (NDE), suspend animation, apparent death) adalah
terhentinya ketiga sistem penunjang kehidupan yang ditentukan oleh alat kedokteran
sederhana
• Mati seluler (mati molekuler
Adalah kematian organ atau jaringan tubuh yang timbul beberapa saat setelah
kematian somatis.Daya tahan hidup masing-masing organ atau jaringan berbeda - beda,
sehingga terjadinya kematian seluler pada tiap organ atau jaringan tidak bersamaan.
• Kematian dapat dibagi menjadi 2 fase, yaitu:
Somatic death (Kematian Somatik)
Merupakan fase kematian dimana tidak didapati tanda tanda kehidupan seperti
denyut jantung, gerakan pernafasan, suhu badan yang menurun dan tidak adanya
aktifititas listrik otak pada rekaman EEG.
• Biological death (Kematian Biologik)
Dalam waktu 2 jam, kematian somatik akan diikuti fase kematian biologik yang
ditandai dengan kematian sel
• Perubahan Tubuh setelah Kematian :
• 1.      Algor Mortis (Penurunan Suhu Jenazah)
Merupakan salah satu tanda kematian yaitu terhentinya produksi panas, sedangkan
pengeluaran  berlangsung terus – menerus, akibat adanya perbedaan panas antara
mayat dan lingkungan.
• Factor yang mempengaruhi Algor Mortis yaitu :
a.       Factor lingkungan
b.      Suhu tubuh saat kematian (suhu meningkat makin lama)
c.       Keadaan fisik tubuh serta pakaian yang menutupinya
d.      Aliran udara, kelembapan udara
e.       Aktivitas sebelum meninggal, konstitusi tubuh
f.       Sebab kematian, posisi tubuh
• Tanda – Tanda Setelah Kematian (Morbund Signs) :
1.      Setelah meninggal, perubahan pada tubuh terus berlanjut.
2.      Pupil dilatasi permanen.
3.      Panas tubuh hilang secara bertahap.
4.      Pasien urinasi, defekasi atau flatus.
5.      Darah mengumpul di area yang berada dibawah yang menimbulkan diskolorasi
ungu di area tersebut.
6.      Tubuh menjadi kaku dalam 6-8 jam (Rigor Mortus).
7.      Jika tidak dibalsem dalam 24 jam, akan ada indikasi pemecahan protein yang
progresif.

Anda mungkin juga menyukai