Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PERSIAPAN KIE

PERSIAPAN MENUJU MONEPOUSE

DISUSUN OLEH KELOMPOK 2 :


1. AMELIA AZZAHRA 20154011010
2. DEBBY YURISTA 20154011013
3. BELA SAPITRI 20154011011
4. MONICA ICA SAPUTRI 20154011007

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA HUSADA


PALEMBANG
2020-2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
berkah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu meskipun
melalui banyak kesulitan.
Sholawat beriringkan salam kita hadirkan kepada baginda kita Nabi Muhammad SAW.
Semoga kita semua dan para pengikutnya mendapatkan syafaatnya hingga ke akhir zaman.
Adapun tujuan utama penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
KESEHATAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA semester genap, dan judul
makalah ini adalah “ Pensiapan “.
Kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah, dan kami
juga sangat mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari pembaca, agar dapat menjadi
bahan pertimbanagan untuk perbaikan makalah.

Palembang, 13 April 2021

Penulis
Amelia

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii
BAB I
Latar Belakang ......................................................................................................................1
Rumusan Masalah ................................................................................................................2
Tujuan ...................................................................................................................................2
BAB II
Pengertian KIE .....................................................................................................................5
Tujuan KIE ............................................................................................................................6
Jenis jenis KIE .....................................................................................................................6
Prinsip langkah kie ................................................................................................................6
Kesempatan yang dapat dijumpai ………………………………………….……….………7
Cara memberikan penerangan dan motivasi di fasilitas ………….…..…………...………..9
Pedoman pemilihan metode penyuluhan ........................................................................... 10
BAB III
Kesimpulan …………..….....................................................................................................14
Saran .....................................................................................................................................15
Daftar Pustakan ....................................................................................................................116

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Pada era globalisasi sekarang ini kesehatan menjadi hal yang sangat berharga. Terutama
pada kesehatan reproduksi yang sekarang ini menjadi perhatian dunia. Masalah kesehatan
reproduksi tidak hanya menyangkut kehamilan dan persalinan, namun lebih luas lagi yaitu
menarche sampai menopause. Sebagian besar wanita merasa gelisah saat menghadapi
masa-masa menopause, sehingga banyak masalah yang sederhana menjadi hal yang begitu
besar dan bahkan bisa membuat putus asa seorang wanita saat menghadapi menopause.
Menopause merupakan suatu istilah yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat, berasal
dari bahasa yunani yang berarti berhenti haid (apause in the menses). Menopause
merupakan peristiwa biologis yang terkait berhentinya reproduksi wanita sebagai konsekuensi dari
proses penuaan fisiologis. Menopause menandai akhir masa reproduksi seorang wanita dan
biasanya terjadi pada wanita berusia antara 45 dan 55 tahun dengan usia rata – rata 51 tahun .
Berhentinya menstruasi disebabkan oleh berkurangnya sekresi hormon ovarium yang terjadi secara
alami atau disebabkan oleh operasi, kemoterapi, atau radiasi. Menopause terjadi pada perempuan
yang memasuki usia menjelang 50 tahun. Melalui usia tersebut bagian universal dan irreversibel
dari keseluruhan proses penuaan yang melibatkan sistem reproduksi dimana siklus haid setiap
bulannya mulai terganggu dan akhirnya menghilang sama sekali. Terganggunya atau sampai
hilangnya proses haid pada wanita tersebut disebabkan penurunan dan hilangnya hormon
estrogen, hal ini merupakan masalah yang normal, yang sadar atau tidak akan dilalui oleh
perempuan dalam kehidupannya. Sehubungan menopause merupakan masalah normal sedangkan
penerimaannya berbeda – beda diantara para perempuan maka alangkah baiknya masalah ini
diketahui secara jelas oleh setiap perempuan. Menopause ini disebabkan oleh penuaan ovarium
yang mengarah kepenurunan produksi ovarium Gonadotropin, Estrogen, dan Progesteron.

3
Kekurangan hormon ini memunculkan berbagai somatik, vasomotor, seksual dan gejala psikologis
lainnya yang mengganggu. Menurut WHO, di Asia pada tahun 2025 jumlah wanita yang berusia
lanjut akan meningkat dari 107 juta jiwa menjadi 373 juta jiwa. Menurut Purwatyastuti sindroma
pramenopause dan menopause dialami oleh banyak wanita di dunia, sekitar 70-80% di Eropa, 60 %
di Amerika, 57% di Malaysia, 18% di Cina dan 10% di Jepang dan Indonesia[5]. Julianto
mengemukakan bahwa gejala yang paling banyak dari seluruh jumlah wanita premenopause yaitu
40% merasa hot flashes, 38 % mengalami susah tidur, 37 % mengalami lebih cepat lelah dalam
bekerja, 35 % mengatakan menjadi lebih sering lupa, 33 % mengatakan mudah tersinggung, 26 %
mengatakan mengalami nyeri sendi dan 21 % mengatakan sering sakit kepala berlebihan[5] . Data
yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2015 jumlah perempuan di Indonesia
yang hidup pada masa pre menopause (umur 40 – 50) sebanyak 17,21 juta jiwa, sedangkan yang
memasuki menopause (umur 50 tahun keatas) mencapai 21,22 juta jiwa. Diperkirakan pada tahun
2035 jumlah penduduk perempuan di Indonesia akan mencapai 152,69 juta jiwa dengan jumlah
perempuan yang hidup dalam umur pra menopause sekitar 20,36 juta jiwa dari jumlah tersebut
mengalami gejala-gejala menopause. Gejala ini merupakan gejala fisik dan psikis[6] . Beberapa
gejala fisik yang dialami oleh seorang perempuan yang memasuki fase menopause yaitu rasa panas
atau hot flues yang merupakan sensasi tiba – tiba panas dan berkeringat terutama pada tubuh
bagian atas. Hot flashes terutama dan yang paling intensif terjadi pada wanita peri dan pasca
menopause berkeringa

1. Apa pengertian KIE?


2. Apa tujuan KIE?
3. Apa jenis-jenis kegiatan dalam KIE?
4. Apa prinsip langkah KIE?
c. TUJUAN

Memberikan Penyuluhan Persiapan Menghadapi Menopause kepada para ibu ibu tentang bagaimana
gejala dan cara menghadapi menopause.

4
BAB II

ISI

A. PENGERTIAN
Komunikasi adalah penyampaian pesan secara langsung ataupun tidak langsung melalui
saluran komunikasi kepada penerima pesan, untuk mendapatkan suatu efek (DEPKES RI, 1984).
Menurut Effendy (1998), komunikasi adalah pertukaran pikiran atau keterangan dalam
rangka menciptakan rasa saling mengerti dan saling percaya, demi terwujudnya hubungan yang baik
antara seseorang dengan orang lain. Komunikasi adalah pertukaran fakta, gagasan, opini atau emosi
antara dua orang atau lebih.
Komunikasi kesehatan adalah usaha yang sistematis untuk mempengaruhi secara positif
perilaku kesehatan masyarakat , dengan menggunakan berbagai prinsip dan metode komunikasi,
baik menggunakan komunikasi antar pribadi maupun komunikasi massa (Notoatmodjo, 2003).
Informasi adalah keterangan, gagasan, maupun kenyataan-kenyataan yang perlu diketahui
oleh masyarakat (BKKBN, 1993). Sedangkan menurut DEPKES, 1990 Informasi adalah pesan yang
disampaikan.
Edukasi adalah proses perubahan perilaku kearah yang positif (DEPKES RI, 1990). Menurut
Effendy (1998), pendidikan kesehatan merupakan salah satu kompetensi yang dituntut dari tenaga
kesehatan, karena merupakan salah satu peranan yang harus dilaksanakan dalam setiap memberikan
pelayanan kesehatan, baik itu terhadap individu, keluarga, kelompok ataupun masyarakat.
Dapat disimpulkan bahwa KIE adalah Suatu proses penyampaian pesan ,informasi yang
diberikan kepada masyarakat tentang program KB baik menggunakan media seperti:Radio,T ,Pers,
Film,Mobil unit penerangan ,penerbitan ,kegiatan promosi ,pameran dengan tujuan utama adlah
untuk memecahkan masalah dalam lingkungan masyarakat dalam persiapan monepouse.

5
B. TUJUAN KIE
1. Tujuan

a. Meletakkan dasar bagi mekanisme sosio cultural yan dapat menjamin berlangsungnya proses
penerimaan.
b. Untuk mendorong terjadinya proses perubahan perilaku kearah yang positif, peningkatan
pengetahuan, sikap dan praktik masyarakat (klien) secara wajar
sehingga masyarakat melaksanakannya secara mantap sebagai perilaku yang sehat dan
bertanggung jawab

C. JENIS – JENIS KEGIATAN DALAM KIE


1. KIE MASSA
Suatu proses KIE tentang program persiapan monepouse yang dapat dilakukan secara langsung
maupun tidak langsung kepada masyarakat dalam jumlah besar.
2. KIE KELOMPOK
Suatu proses KIE timbul secara langsung antara petugas KIE dengan kelompok (2-15 orang)
3. KIE PERORANGAN/INDIVIDU
Suatu proses KIE timbul secara langsung antara petugas KIE dengan individu

Media yg digunakan

kegiatan kie dapat diperinci sebagai berikut :

1. Televisi
2. Mobil unit penerangan
3. Penerbitan/ publikasi
4. Pers/ surat kabar
5. Kegiatan promosi

D. PRINSIP LANGKAH KIE


Berikut adalah prinsip yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan KIE.

6
1. Memperlakukan klien dengan sopan, baik dan ramah.
2. Memahami, menghargai, dan menerima keadaan klien (status pendidikan, sosial ekonomi, dan
emosi) sebagaimana adanya.
3. Memberikan penjelasan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.
4. Menggunakan alat peraga yang menarik dan mengambil contoh dari kehidupan sehari – hari.
5. Menyesuaikan isi penyuluhan dengan keadaan dan resiko yang dimiliki klien.

Langkah-Langkah yang dilakukan sebagai berikut:


1. Menentukan sasaran
2. Srategi Isi
3. Pesan Indikator
4. Keberhasilan
5. Waktu
6. Tempat
.
Dalam hal ini petugas monepouse hendaknya dapat memberikan bimbingan dan pembinaan
terus-menerus ,serta tidak merasa kecewa karena individu seperti ini masih mempunyai 2
kemungkinan yaitu sbb:
a. Terus Menolak
Kalau individu tersebut merasa tidak puas dan tidak senang maka ia akan menolak
b. Kemungkinan Menolak
Kalau kemudian ternyata ia merasa puas dan senang ,sesudah mendapat bantuan petugas,
maka ia akan menerima.

E. CARA MEMBERIKAN PENERANGAN DAN MOTIVASI PERSIAPAN MONEPOUSE


1. Wawancara
Wawancara adalah salah satu cara penyuluhan kesehatan dengan jalan mengadakan tanya jawab
dan pengarahan,
a. Ciri khas wawancara
1. Adanya dua pihak, yaitu yang bertanya (disebut pewawancara atau Interviewer) dan
pihak yang ditanya ( disebut terwawancara atau interviewee).

7
2. Seluruh percakapan dikendalikan oleh pihak pewawancara.
b. Syarat yang harus diperhatikan dalam melakukan wawancara,
Sikap dan faktor yang harus dimiliki oleh petugas yang akan melakukan wawancara adalah
sebagai berikut.
 Terbuka, jujur dan dapat dopercaya.
 Sopan dan menghormati terwawancara.
 Dapat mengendalikan persoalan-persoalan dan perasaan sendiri.
 Menunjukan pengertian pada masalah yang dikemukakan oleh terwawancara.
 Mudah menyesuaikan diri pada setiap perubahan lingkunagan.
 Mudah memahami individu dan masalah-masalahnya.
 Mempunyai sifat mendidik dan mempunyai rasa tanggung jawab.
c. Persiapan Wawancara
1. Tentukan tujuan mengadakan wawancara
a) Memperoleh keterangan.
b) Membujuk atau memerintah secara halus agar sesuatu ide diterima.
c) Mendidik, yaitu menolong orang lain untuk menolong dirinya sendiri.
d) Ataukah gabungan dari semua tujuan – tujuan itu.
2. Pesan yang akan disampaikan mengenai pesiapan monepouse dalam wawancara.
a) Arti monepouse
b) Lain lain
Waktu wawancara tersebut akan diadakan. Hal ini tergantung dari tersedianya waktu,
baik petugas maupun bagi terwawancara. Setiap masyarakat (keluarga) mempunyai
waktu-waktu di mana anggotanya tidak berada dalam suasana kerja, inilah waktu yang
baik untuk melakukan wawancara.
3. Sedapat mungkin beritahukan kepada orang yang akan diwawancarai mengenai maksud
kedatangan kita.
a) Jelaskan maksud dan tujuan wawancara , hari, dan jam berapa kita datang.
b) Apa yang perlu disiapkan dalam rangka kedatangan kita.
c) Apa yang akan kita harapkan dari wawancara tersebut, dan hal-hal lain jika ada.
4. Apakah hal-hal yang akan ditanyakan atau yang akan disampaikan, buatlah dalam bentuk
catatan-catatan atau daftar yang sudah tersusun rapi , hal ini untuk memudahkan dan
mengarahkan berjalannya wawancara.

8
5. Bawalah buku catatan, untuk segala hal yang dianggap perlu dicatat dalam wawancara
tersebut.
6. Pikirkanlah bagaimana caranya mencari rumah yang akan didatangi, apakah dengan
sepeda, angkutan umum, bus, jalan kaki, dan lain-lain.
7. Pelajarilah keadaan keluarga dengan sungguh sebelum dikunjungi dapat dipelajari dalam
kartu keluarga (jika ada), mengenal latar belakang kehidupan orang yang diwawancara
memudahkan kita untuk menetukan sikap dan cara pengarahan wawancara. Bahasa
adalah suatu hal yang harus diperhatikan dalam wawancara.
d. Pelaksanaan wawancara
1. Perkenalan diri, lalu jelaskan maksud dan tujuan kunjungan, apa yang diharapkandari
kunjungan tersebut, serta bantuan pa yang dikehendaki dari anggota keluarga (misalnya
supaya mereka menjawab p[ertanyaan-pertanyaan dengan sebenarnya serta
memperhatikan masalah yang akan disampaikan).
2. Ciptakan hubunagn yang baik dan suasana menyenagkan dalam wawancara.
3. Rumuskan dengan jelas dan jelajahi situasi persoalan dengan kata-kata sederhana dan
dengan kerendahan hati serta sikap bersahabat.
4. Mulailah dengan persoalan-persoalan yang menjadi perhatian terwawancara
(selanjutnay kita arahkan pada persoalan pokok),
5. Hubungkan pokok pembicaraan dengan hal-hal yang menjadi perhatian terwawancara.
6. Timpulkan kesan pada terwawancara bahwa apa yang diucapkannya adalah penting dan
mendapatkan perhatian penuh dari saudara, katakan bahwa kerjasamanya sangat
diperlukan.
7. Berikan terwawancara kesempatan untuk berbicara dan dengarkan dengan penuh
perhatian. Hal ini akan menjadikan mereka mulai merasa aman untuk mengatakan apa
saja sebelum pertanyaan-[ertanyaan yang mendalam dilanjutkan.
8. Jangan berbicara terlalu cepat atau terlalu lambat. Berikanlah bimbingan dan arah
supaya terrwawancara lebih banyak. Pergunakan bahasa yang mudah dimengerti.
Hindari istilah-istilah teknis asing bagi mereka.
9. Jika sudah dianggap cukup atau selesai, maka tinjaulah sekali lagi apa yang sudah
dibicaran sehingga hal ini dapat mengingatkan terwawancara hal-hal yang sudah
disetujui.

9
e. Akhirilah wawancara dalam waktu yang tidak terlalu lama, di mana terwawancara masih
dalam keadaan membutuhkan. Ucapakan terima kasih atas waktu yang sudah diberikan
sehingga wawancara dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan.
f. Penilaian wawancara
Tanda-tanda umum berikut dapat digunakan sebagai pegangan untuk menilai apakah suatu
wawancara berjalan baik atau dapat dianggap berhasil.
1. Suasana wawancara yang ramah sehingga tidak ada tekanan sama sekali saat berbicara.
2. Pembicaraan berjalan dengan lancar tanpa kecurigaan.
3. Setiap pertanyaan dijawab dengan sewajarnya (tidak dibuat-buat).
4. Hal-hal yang perlu ditanyakan atau disampaikan pada umumnya sudah dimengerti oleh
terwawancara.
5. Terwawancara sedikit-sedikit sudah ada minat dan perhatian pada persoalan yang
dikemukakan. Apabila tanda-tanda umum itu tidak ada, maka dapat dikatakan bahwa
wawancara itu tidak berhasil.
2. Ceramah Diskusi
Ceramah adalah salah satu cara dalam penyuluhan kesehatan di mana kita menerangkan atau
menjelaskan seseuatu dengan lisan disertai tanya jawab (diskusi) kepada sekelompok pendengar,
serta dibantu oleh beberapa alat peraga yang dianggap perlu.
a. Ciri ceramah
1) Ada sekelompok pendengar yang sudah dipersiapkan.
2) Ada suatu ide yang akan disampaikan dengan lisan (uraian lisan)
3) Ada kesempatan bertanya bagi pendengar yang harus dijawab oleh penceramah.
b. Persiapaan Penyelenggaraan Ceramah
Langkah-langkah berikut dapat dipakai sebagai pedoman dalam mempersiapkan
penyelenggaraan ceramah.
1) Tentukan maksud dan tujuan ceramah.
a. Sekedar untuk menyampaikan ide.
b. Dalam rangka mengikutsertakan masyarakat.
c. Dalam rangka mencari cara untuk memecahkan suatu persoalan.
2) Jumlah pendengar hendaknya tidak terlalu banyak, sebaiknya tidak melebihi 30 orang.
3) Tentukan atau siapkan materi (pesan-pesan) yang akan disampaikan dalam ceramah
mengenai MONEPOUSE (lihat pesan-pesan yang ada dalam wawancara).

10
4) persiapkan dan undang mereka yang diperluakan untuk mendengarkan ceramah itu.
Dalam taraf persiapan, diberitahu pula informasi mengenai hal-hal berikut.
a. tujuan ceramah
b. isi ceramah
c. orang yang memberkan ceramah
d. waktu dan tempat pelaksanaan ceramah.
5) Usiapkan bahan-bahan bacaan yang dapat dibagikan kepada para pendengar ceramah
seperti booklet, leaflet, brosur, dan lain-lain.

c. Pelaksanan ceramah
1. Dimulai dengan memperkenalkan diri, serta menyampaikan maksud dan tujuan
dilaksanakannya ceramah serta harapan-harapan yang hendak dicapai.
2. Menyampaikan penjelasan secara sistematis mengenai isi ceramah.
3. Menyampaikan ceramah dengan suara yang cukup keras dan nada yang dinamis
sehingga tidak membosankan bagi pendengar.
4. Diselingi dengan humor yang segar, untuk memusatkan kembali perhatian pendengar
tentang isi ceramah
5. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh pendengar.
6. Mengusahakan agar suasana ceramah menyenangkan sehingga pendengar merasa
bebas bertanya dan mengemukakan pendapatnya.
7. Memberikan kesempatan kepada pendengar untuk bertanya, setiap kira-kira lima menit
setelah memberikan penjelasan. Hal ini dilakukan untuk :
a) mencegah kebosanan dan menjaga terpeliharanya perhatian,
b) mengurangi atau menghindari terjadinya tafsiran yang tidak tepat,
c) mengembangkan komunikasi dua arah
8. Menjawab setiap pertanyaan secara meyakinkan dan jujur sehingga dapat memuaskab
penanya.
9. Mengusahakan agar setiap pertanyaan dijadikan bahan diskusi sehingga pendengar lain
dapat diikutsertakan.
10. Ketika akan mengakhiri untuk bertanya sebelum ceramah ditutup.
11. Berikan kesempatan terakhir untuk bertanya sebelum ceramah ditutup.

11
12. Mintalah perhatian dan kesadaran pendengar terhadap pentingnya masalah monepouse
yang perlu disukseskan bersama-sama.
13. Ucapkan terima kasih atas perhatian yang telah diluangkan untuk mendengarkan
ceramah.
14. Setelah ceramah, luangkan waktu untuk beramah tamah sebentar dengan para
pendengar, sebab mungkin ada pertanyaan-pertanyaan yang tidak dapat diajukan dalam
suasana ceramah resmi, tetapi dalam suasana hubungan tidak resmi dapat diajukan.
d. Penilaian
Setiap ceramah perlu diadakan penilaian secara langsung dan tidak langsung untuk dapat
mengetahui taraf pengertian dan pengetahuan pendengar tentang isi ceramah.
1. Caranya penilaian
a. Mengajukan pertanyaan secara lisan selama ceramah diberikan.
b. Membuat angket pertanyaan yang perlu diisi oleh pendengar dengan tidak usah
mencantumkan nama.
c. Mengadakan wawancara setelah ceramah kepada beberapa orang pendengar.
d. Mengadakan observasi selama ceramah mengenai perhatian dan keterangan serta
pertanyaanyang diajukan.
2. Hal yang perlu dinilai
a. Pengetahuan tentang isi ceramah.
b. Tanggapan tentang ceramah, yaitu isi, penceramah, dan cara penyampaian.
c. Manfaat ceramah menurut pendapat pendengar
d. Kesanggupan untuk menerima atau melaksanakan ide yang disampaikan dalam
ceramah.
3. Komentar umum tentang ceramah
a. Tempat pelaksanaan.
b. Tempat duduk
c. Dan lain-lain

12
F. PEDOMAN MEMILIH METODE PENYULUHAN
Sebelum memilih metode atau media penyuluhan yang akan digunakan dalam rangka motivasi
persiapan monepouse, maka harus diperhatikan terlebih dahulu hal – hal sebagai berikut.
1. Suatu metode/media penyuluhan yang berhasil digunakan pada seorang individu atau kelompok
masyarakat yang menjadi sasaran penyuluhan belum tentu berhasil pula jika diterapkan pada
individu atau kelompok masyarakat yang lain.
2. Gabungan beberapa metode/media penyuluhan selalu lebih bermanfaat daripada hanya
menggunakan satu metode/media penyuluhan.
3. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalammemilih media penyuluhan yang tepat.
a) Efektivitas.
b) Efisiensi.
c) Situasi dan kenyamanan.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
KIE adalah Suatu proses penyampaian pesan ,informasi yang diberikan kepada masyarakat tentang
persiapan monopouse

Tujuan dilaksanakannya KIE yaitu

a) Meningkatkan pengetahuan, sikap dan persiapan monepouse sehingga tercapai penambahan


peserta baru.
b) Membina
c) Meletakkan dasar bagi mekanisme sosio cultural yan dapat menjamin berlangsungnya proses
penerimaan.
d) Untuk mendorong terjadinya proses perubahan perilaku kearah yang positif, peningkatan
pengetahuan, sikap dan praktik masyarakat (klien) secara wajar
sehingga masyarakat melaksanakannya secara mantap sebagai perilaku yang sehat dan
bertanggung jawab
Jenis-jenis kegiatan dalam KIE yaitu:
a) KIE massa
b) KIE kelompok
c) KIE perorangan
Menurut media yang digunakan, kegiatan kie dapat diperinci sebagai berikut :
a) Televisi
b) Mobil unit penerangan
c) Penerbitan/ publikasi
d) Pers/ surat kabar
e) Film
f) Brosur
Prinsip yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan KIE.
a) Memperlakukan klien dengan sopan, baik dan ramah.

14
b) Memahami, menghargai, dan menerima keadaan klien (status pendidikan, sosial ekonomi, dan
emosi) sebagaimana adanya.
c) Memberikan penjelasan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.
d) Menggunakan alat peraga yang menarik dan mengambil contoh dari kehidupan sehari – hari.
e) Menyesuaikan isi penyuluhan dengan keadaan dan resiko yang dimiliki klien.

i. Saran
Dalam memberikan KIE sebaiknya memperhatikan prinsip-prinsip KIE yaitu
memperlakukan klien dengan sopan, baik dan ramah, memahami, menghargai, dan menerima
keadaan klien (status pendidikan, sosial ekonomi, dan emosi) sebagaimana adanya, memberikan
penjelasan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, menggunakan alat peraga yang
menarik dan mengambil contoh dari kehidupan sehari – hari dan menyesuaikan isi penyuluhan
dengan keadaan dan resiko yang dimiliki klien.

15
DAFTAR PUSTAKA

Sulistyawati, Ari.2011.Pelayanan Keluarga Berencana.Jakarta:Salemba Medika

Hartanto, Hanafi.2002.KB Keluarga Berencana Dan Kontrasepsi.Jakarta:Pustaka Sinar Harapan

http://kuliahbidanonline.blogspot.com diakses pada hari Kamis,21 Maret 2013 pukul 19.21 WIB

ile:///C:/Users/Acer /Penyuluhan_Persiapan_Menghadapi_Menopause.pdf

16

Anda mungkin juga menyukai