Anda di halaman 1dari 13

antropologi kesehatan

MAKALAH

ETIKA KEBIDANAN

NAMA KELOMPOK :
AMELIA AZZAHRA (20154011010)
krisna dwi yunarni (20154011012)
Bela sapitri (20154011011)
Monika Ica safutri (20154011007)
Dwi Giarti Portun (20154011006)
Debbi yurista 20154011013)
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA HUSADA PALEMBANG
2020/2021

KATA PENGANTAR

i
kata pengantar puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada ada mata
kuliah Etika Kebidanan.

Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambahpengetahuan etika kebidanan.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya Sadari makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna Oleh karena
itu kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makala
lanjutnya.

                                                                                                Palembang , 7 Maret 2021

                                                                                                                    

DAFTAR ISI

ii
Kata Pengantar................................................................................................................. ii
Daftar isi............................................................................................................................ iii
BAB I Pendahuluan......................................................................................................... 1
1.1              Latar Belakang........................................................................................ 1
1.2              Rumusan Masalah................................................................................... 1
1.3              Tujuan......................................................................................................... 1
BAB II Pembahasan............................................................................................................ 2
 A. Pengertian Dasar Etika.............................................................................. 2
B.  Konsep Berduka......................................................................................... 2
C. Kode Etik Bidan Indonesia ........................................................................ 3

D. Etika Moral dan Nilai Dalam Praktik Kebidanan ................................... 4


E. Ciri-ciri Profesional Bidan ........................................................................ 4
F. Perilaku Etis Profesional Bidan................................................................. 5
G. Hak dan Kewajiban Pasien......................................................................... 5
H. Hak dan Kewajiban Bidan.......................................................................... 5
I. Etika Pelayanan Kebidanan...................................................................... 6
J. Pelaksanaan Etika dalam Pelayanan Kebidanan................................... 7

BAB III Penutup................................................................................................................  8


3.1       Kesimpulan.................................................................................................  8
3.2       Saran...........................................................................................................  8
Daftar Pustaka..................................................................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Istilah “etika” berasal dari bahasa Yunani kuno. Kata Yunani etos dalam bentuk tunggal mempunyai
arti kebiasaan-kebiasaan tingkah laku manusia; adat; akhlak; watak; perasaan; sikap; dan cara
berfikir. Dalam bentuk jamak ta etha mempunyai arti adat kebiasaan. Menurur filsuf Yunani
Aristoteles, istilah etika sudah dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Sehingga berdasarkan asal
usul kata, maka etika berarti : ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat
kebiasaan.

Etik merupakan bagian dari filosofi yang berhubungan erat dengan nilai manusia dalam menghargai
suatu tindakan, apakah benar atau salah dan apakah penyelesaiannya baik atau salah (Jones, 1994).
Penyimpangan mempunyai konotasi yang negative yang berhubungan dengan hukum. Seseorang
bidan dikatakan professional bila ia mempunyai kekhususan. Sesuai dengan peran dan fungsinya
seorang bidan bertanggung jawabmenolong persalinan. Dalam hal ini bidan mempunyai hak untuk
mengambil keputusan sendiri yang harus mempunyai pengetahuan yang memadai dan harus selalu
memperbaharui ilmunya dan mengerti tentang etika yang berhubungan dengan ibu dan bayi.

Derasnya arus globalisasi yang semakin mempengaruhi kehidupan sosial masyarakat dunia, juga
mempengaruhi munculnya masalah/penyimpangan etik sebagai akibat kemajuan teknologi/ilmu
pengetahuan yang menimbulkan konflik terhadap nilai. Arus kesejahteraan ini tidak dapat
dibendung, pasti akan mempengaruhi pelayanan kebidanan. Dengan demikian penyimpangan etik
Mungkin saja akan terjadi juga dalam praktek kebidanan misalnya dalam praktek mandiri, tidak
seperti bidan yang bekerja di RS, RB atau institusi Kesehatan lainnya, mempertanggung jawabkan
sendiri apa yang dilakukan. Dalam hal ini bidang yang praktek mandiri menjadi pekerja yang bebas.
Mengontrol dirinya sendiri. Situasi ini akan besar sekali pengaruhnya terhadap kemungkinan
terjadinya penyimpangan etik.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana penyerapan dan pembentukan nilai etika kebidanan pada bidan terhadap masyarakat

1.3 Tujuan Penulisan


Untuk mendapatkan bagaimana penyerapan dan pembentukan nilai etika kebidanan dan dapat
mengaplikasikan dalam kehidupan masyarakat.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Dasar Etika

Istilah atau kata etika sering kita dengar, baik di ruang kuliah maupun dalam kehidupan sehari-hari
tidak hanya dalam segi keprofesian tertentu, tetapi menjadi kata-kata umum yang sering digunakan,
termasuk diluar kalangan cendekiawan. Dalam profesi bidan “etika” lebih dimengerti sebagai filsafat
moral.

Istilah “etika” berasal dari bahasa Yunani kuno. Kata Yunani etos dalam bentuk tunggal mempunyai
arti kebiasaan-kebiasaan tingkah laku manusia; adat; akhlak; watak; perasaan; sikap; dan cara
berfikir. Dalam bentuk jamak ta etha mempunyai arti adat kebiasaan. Menurur filsuf Yunani
Aristoteles, istilah etika sudah dipakai untuk menunjukkan filsafat moral. Sehingga berdasarkan asal
usul kata, maka etika berarti : ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat
kebiasaan.

B. Pengenalan Etika Umum

1. Hati Nurani
Hati nurani akan memberikan penghayatan tentang baik atau buruk berhubungan dengan tingkah
laku nyata kita. Hati nurani memerintahkan atau melarang kita untuk melakukan sesuatu sekarang
dan disini. Ketika kita tidak mengikuti hati nurani berarti kita menghancurkan integritas kepribadian
kita dan mengkhianati martabat terdalam kita. Hati nurani berkaitan erat dengan kenyataan bahwa
manusia mempunyai esadaran. Berikut ini ada beberapa contoh-contoh pengalaman hati nurani
sesuai lingkup pemgalaman tugas sebagai bidan

2. Hati Nurani
Terdapat hubungan timbal balik antara kebebasan dan tanggung jawab, sehingga pengertian
manusia bebas dengan sendirinya menerima juga bahwa manusia itu bertanggung jawab tanpa
kebebasan.

Batas-batas kebebasan meliputi :

a. Faktor internal

b. Lingkungan

c. Kebebasan orang lain

d. Generasi penerus yang akan datang

3. Nilai dan Norma

Nilai merupakan sesuatu yang baik , sesuatu yang menarik, sesuatu yang dicari, sesuatu yang
menyenangkan, sesuatu yang disukai, sesuatu yang diinginkan.

2
4. Hak dan Kewajiban
Hak berkaitan degan kewjiban yang bebas, terlepas dari segala ikatan dengan hukum objek.

5. Amoral dan Immoral


Menurut Oxford Dictionary kata amoral dijelaskan sebagai unconcerned with, out of spere of moral,
non moral, diluar etis,Non moral. Sedabgkan Immoral berarti opposed to morality, morally evil, yang
berarti tertengtang dengan moralitas yang baik, secara moral butuk, tidak etis.

6. Moral dan Agama


Agama mempunyai hubungan erat dengan moral. Dasar terpenting drai tingkah lak moral dalh
agama. Mengapa perbuatan itu boleh atau tidak boleh dilakukan, dasarna adalah agama melarang
untuk melakukannya. Agama mengatur bagaimana cara kita hdup. Setiap agama mengandung ajaran
moral yang menjadi pegangan bagi setiap penganutnya. Dalam agama kesalahan moral adalah dosa,
tetapi dari sudut filsafat moral , kesalahan moral adalah pelanggaran prinsip etis,. Bagi penganut
agama, Tuhan adalah jaminanberlakunya tatanan moral.

C. Kode Etik Bidan Indonesia

Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 369/ Mengkes/SK/III/2007 Tentang
Standar Profesi Bidan, didalamnya terdapat Kode Etik Bidan Indonesia. Deskripsi Kode Etik Bidan
Indonesia adalah merupakan suatu ciri profesi yang bersumber dari nilai-nilai internal dan eksternal
suatu disiplin ilmu dan merupakan pernyataan komprehensif suatu profesi yang memberikan
tuntunan bagi anggota dalam melaksanakan pengabdian profesi. Berikut ini merupakan kode etik
Bidan Indonesia.

1. Mukadimah

Dengan rahmat Tuhan yang Maha Esa dan didorong oleh keinginan yang luhur demi tercapainya :

a. Masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar
1945.

b. Pembangunan manusia Indonesia seutuhnya.

c. Tingkat kesehatan yang optimal bagi setiap warga Negara Indonesia.

Maka Ikatan Bidan Indonesia sebagai organisasi profesi kesehatan yang menjadi wadah persatuan
dan kesatuan para bidan di Indonesia Mensiptakan Kode Etik Bidan Indonesia yang disusun atas
dasar penekanan keselamatan klien diatas kepentingan lainnya.

Terwujudnya kode etik ini merupakan bentuk kesadaran dan kesungguhan hati dari setiap bidan
untuk memberikan pelayanan kesehatan pada umumnya, KIA/KB dan Kesehatan Keluarga pada
khususnya.

Mengupayakan segala sesuatu agar kaumnya pada detik-detik yang sangat menentukan pada saat
menyambut kelahiran insan generasi secara selamat, aman dan nyaman merupakan tugas sentral
dari para bidan.

3
D. Etika Moral dan Nilai Dalam Praktik Kebidanan

Kemajuan ilmu pngetahuan dan tehnologi dalam segala bidang berpengaruh terhadap meningkatya
kritis masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan terutama pelayanan kebidanan. Menjadi
tantangan bagi profesi bidan untuk mengembangkan kompetensi dan profesionalisme dalam
menjalankan praktik kebidanan serta dalam memberikan pelayanan berkualitas.

Sikap etis profesional bidan akan mewarnai dalam setiap langkahnya, termasuk dalam mengambil
keputusan dalam merespon situasi yang muncul dalam usaha. Pemahaman tentang etika dan moral
menjadi bagian yang fundamental dan sangat penting dalam memberikan asuhan kebidanan.
dengan senantiasa menghormati nilai-nilai pasien.

Etika merupakan suatu pertimbangan yang sistematis tntang perilaku benar atau salah, kebajikan
atau kejahatan yang berhubungan dengan perilaku. Etika berfokus pada prinsip dan konsep yang
membimbang manusia berfikir dan bertindak dalam kehidupannya dilandasi nilai-nilai yang
dianutnya.

E. Ciri-ciri Profesional Bidan

1. Menurut T. Raka Joni, 1990 adalah sebagai berikut

- Menguasai visi yang mendasari ketrampilan

- Mempunyai wawasan filosofi

- Mempunyai pertimbangan rasional

- Memiliki sifat yang positif serta mengembangkan mutu kerja

2. Menurut CV. Good

- Memerlukan persiapan dan pendidikan khusus bagi pelaku

- Memiliki kecakapan profesional sesuai persyaratan yang telah dibakukan (organisasi profesi,
pemerintah)

- Mendapat pengakuan dari masyarakat dan pemerintah

3. Menurut Scein EH

- Terikat degan pekerjaan seumur hidup

- Mempunyai motivasi yang kuat atau panggilan sebagai landasan pemilihan kariernya dan
mempunyai komitmen seumur hidup

- Memiliki kelompok ilmu pengetahuan dan keterampilan khusus melalui pendidikan dan
pelatihan

- Mengambil keputusan demi kliennya, berdasarkan aplikasi prinsip-prinsip dan teori

- Berorientasi pada pelayanan menggunakan keahlian demi kebutuhan klien

4
- Pelayanan yang diberikan kepada klien berdasarkan kebutuhan objektif klien

- Lebih mengetahui apa yang baik untuk klien mempunyai otonomi dalam mempertahankan
tindakannya

- Membentuk perkumpulan profesi peraturan untuk profesi

- Mempunyai kekuatan status dalam bidang keahliannya, pengetahuan mereka dianggap


khusus

- Tidak diperolehkan mengadakan advertensi klien

F. Perilaku Etis Profesional Bidan

Bidan harus memiliki komitmen yang tinggi untuk memberikan asuhan kebidanan yang berkualatas
berdasarkan standar perilaku yang etis dalam praktek asuhan kebidanan. Pengetahuan tentang
perilaku etis dimulai dari pendidikan bidan dan berlanjut pada forum atau kegiatan ilmiah baik
formal atau non formal dengan teman, sejawat, profesi lain maupun masyarakat. Salah satu perilaku
etis adalah bila bidan menampilkan prilaku pengambilan keputusan yang etis dalam membantu
memecahkan masalah klien. Dalam membantu memecahkan masalah ini bidan menggunakan dua
pedekatan dalam asuhan kebidanan, yaitu :

1. Pendekatan berdasarkan prinsip

Pendekatan berdasarkan prinsip sering dilakukan dalam etika kedokteran atau kesehatan untuk
menawarkan bimbingan tindakan khusus.

2. Pendekatan berdasarkan asuhan atau pelayanan

Bidan memandang care atau asuhan sebagai dasar dan kewajiban moral. Hubungan bidan dengan
pasien merupakan pusat pedekataan berdasarkan asuhan, dimana memberikan perhatian khusus
kepada pasien.

G. Hak dan Kewajiban Pasien

1. Hak pasien

Hak pasien adalah hak-hak pribadi yang dimiliki manusia sebagai pasien :

· Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan Peraturan yang berlaku di
Rumah sakit atau institusi pelayanan kesehatan

· Pasien berhajk atas pelayanan yang manusiawi adil dan makmur

· Pasien berhak memperoleh pelayanan kebidanan sesuai dengan profesi bidan tanpa
diskriminasi

· Pasien berhak memperoleh asuhan kebidanan sesuai dengan profesi bidan tan diskriminasi

· Pasien berhak memilih bidan untuk menolongnya sesuai dengan keinginannya

5
· Pasien berhak mendapat informasi yang melipiti kehamilan persalinan, nifas dan bayinya yang
baru dilahirkan

· Pasien berhak mendapat pendamping suami selama proses persalinan berlangsung

· Pasien berhak memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan sesuai
dengan peraturan yang berlaku di rumah sakit,dll

2. Kewajiban pasien

· Pasien dan keluarganya berkewajiban untuk mentaati segala peraturan dan tata tertib rumah
sakit atau institusi pelayanan kesehatan

· Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala instruksi dokter, bidan, perawat yang
merawatnya

· Pasien dan atau penanggungnya berkewajiban untuk melunasi semua imbalan atas jasa
pelayanan rumah sakit atau institusi pelayanan kesehatan, dokter bidan dan perawat

· Pasien atau penanggungnya berkewajiban memenuhi hal-hal yang selalu disepakati/perjanjian


yang telah dibuatnya

H. Hak dan Kewajiban Bidan

1. Hak bidan

· Bidan berhak mendapat perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
profesinya

· Bidan berhak untuk bekerja sesuai dengan standar profesi pada setiap tingkat/jenjang
pelayanan kesehatan

· Bidan berhak menolak keinginan pasien /klien dan keluarga yang bertentangan dengan
peraturan perundangan, dan kode etik profesi

· Bidan berhak atas privasi/kedirian dan menuntut apabila nama baiknya dicemarkan baik oleh
pasien, keluarga maupun profesi lain

· Bidan berhak atas kesempatan untuk meningkatkan jenjang karir dan jabatan yang sesuai

· Bidan berhak atas kesempatan untuk meningkatkan diri baik melalui pendidikan maupun
pelatihan

· Bidan berhak mendapat kompensasi dan keseahteraan yang sesuai

2. Kewajiban bidan

· Bidan wajib mematuhi peraturan rumah sakit sesuai dengan hubungan hukum antara bidan
tersebut dengan rumah bersalin dan sarana pelayanan dimana ia bekerja

· Bidan waib memberikan pelayanan asuhan kebidanan sesuai dengan standar profesi dengan
menghormati hak-hak pasien

6
· Bidan wajib merujuk pasien dengan penyulit kepada dokter yang mempunyai kemampuan dan
keahlian sesuai dengan kebutuhan pasien

· Bidan wajib memberi kesempatan kepada pasien untuk didampingi oleh suami atau keluarga

· Bidan wajib memberi kesempatan kepada pasien untuk didampingi oleh suami atau keluarga

· Bidan wajib memberikan kesempatan kepada pasien untuk didampingi oleh suami atau
keluarga

· Bidan wajib memberikan kesempatan kepada pasien untuk didampingi oleh suami atau
keluarga

· Bidan wajib memberikan kesempatan kepada pasien untuk menjalankan ibadah sesuia dengan
keyakinan

· Bidan wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui tentang seorang pasien

· Bidan wajib memberi informasi yang akurat tentang tindakan yang akan dilakukan serta resiko
yang mungkin dapat timbul

· Bidan wajib meminta persetujuan tertulis atau tindakan yang akan dilakukan

· Bidan wajib mendokumentasikan asuhan kebidanan yang diberikan.

· Bidan wajib mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi serta menambah ilmu
pengetahuannya melalui pendidikan formal atau non formal

· Bidan wajib bekerja sama dengan profesi lain dan pihak yang terkait secara timbal balik dalam
memberikan asuhan kebidanan

I. Etika Pelayanan Kebidanan

Pelayanan kebidanan merupakan bagian yang tidak terpisahkan oleh layanan kesehatan. Pelayanan
kebidanan tergantung bagaimana struktur sosial budaya masyarakat dan termasuk kondisi sosial
ekonomi, sosial demografi.

Parameter sosial demografi dalam pelayanan kebidanan, antara lain : perbaikan status gizi bayi,
cakupan pertolonggan persalinan, menurut angka kematian Ibu, menurunnya angka kelahiran bayi,
cakupan penanganan kasus beresiko, meningkatkan cakupa pemeriksaan antenatal.

Bidan sebagai tenaga pemberi jasa pelayanan harus menyiapkan diri untuk mengantisipasi
perubahan kebutuhan masyarakat atau pelayanan kebidanan. Keadilan dalam sumber daya
pelayanan dimulai dari : pemenuahan kebutuhan klien sesuai, sumber daya pelayanan dalam
kebidanan untuk meningkatkan pelayan kebidanan, dan keterjangkauan tempat pelayanan. Tingkat
ketersediaan ini merupaka syarat utama untuk terlaksananya pelayan kebidanana. Sikap bidan harus
tanggap terhadap klien, sesuai kebutuhan klien, tidak membedakan pelayanan siapapun.

J. Pelaksanaan Etika dalam Pelayanan Kebidanan

7
Pelayanan kebidanan di suatu institusi memiliki norma dan budaya yang unik. Setiap institusi
pelayanan memiliki norma sendiri dalam memberikan pelayanan yang terdiri dari beberapa praktisi
atau profesi kesehatan. Walaupun demikian subjek pelayanan hanya satu, yaitu manusia atau
individu. Sehingga setiap individu harus jelas batas wewenangnya. Area kewenangan bidan tertuang
dalam Kepmenkes 900/Menkes/SK/VII/2002 tentang registrasi dan praktik bidan. Mengenai kejelas
peran bidan diatur dalam standar praktik kebidanan dan standar pelayanan kebidanan.

1. Etika dalam pelayanan kontrasepsi

Dalam merencanakan jumlah anak, seorang ibu telah merundingkan dengan suami dan telah
menetapkan metode kontrasepsi yang akan digunakan. Sehingga keputusan untuk memilih
kontrasepsi, merupakan hak klien dan berada diluar kompetensi bidan. Jika klien belum mempunyai
keputusan karena disebabkan ketidaktahuan klien tentang kontrasepsi,maka menjadi kewajiban
bidan untuk memberikan informasi tentang kontrasepsi. Yang dapat dipergunakan klien, dengan
memberikan informasi yang lengkap mengenai alat kontrasepsi dan beberapa alternatif sehingga
klien dapat memilih sesuai dengan pengetahuan dan keyakinannya.

2. Etika dalam penelitian kebidanan

Menurut Kode Etik Bidan Internasional adalah bahwa bidan seharusnya meningkatkan
pengetahuannya melalui berbagai proses seperti dari pengalaman pelayanan kebidanan dan dari
riset keidanan. Tuntutan masyarakat terhadap mutu pelayanan kebidanan makin tinggi, karena
semakin majunya jaman, dan kita memasuki era globalisasi, dimana akses informasi bagi masyarakat
juga seamkin meningkatkan.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Istilah atau kata etika sering kita dengar, baik di ruang kuliah maupun dalam kehidupan sehari-hari
tidak hanya dalam segi keprofesian tertentu, tetapi menjadi kata-kata umum yang sering digunakan,
termasuk diluar kalangan cendekiawan. Dalam profesi bidan “etika” lebih dimengerti sebagai filsafat
moral. Berdasarkan pembahasan diatas kita telah mengetahui etika serta nilai dalam profesi
kebidanan. Dengan kita mengetahui nilai etika kebidanan maka dalam penyerapan dan
pembentukan nilai oleh tenaga bidan dapat dilakukan dengan tepat dan tidak melenceng dari nilai
serta kode etik kebidanan.

B. Saran

Diharapkan tenaga bidan memhami tentang apa itu etika kebidanan sehingga dengan mudah
menyerap dan membetuk nilai etika kebidanan. Sehingga pelayanan yang diberikan kepada
masyarakat tidak mengecewakan dan tidak ada pihak yang dirugikan

DAFTAR PUSTAKA
Ø http://www.scribd.com/doc/20520862/Issue-Etik-Pelayanan-Kebidanan

Ø http://www.artikelkebidanan.com/konsep-dasar-etika-205.html

Ø http://www.artikelkebidanan.com/pengenalan-etika-umum-208.html

Ø http://www.artikelkebidanan.com/kode-etik-bidan-indonesia-214.html

Ø http://www.artikelkebidanan.com/etika-moral-dan-nilai-dalam-praktik-kebidanan-216.html

The Gau’ 2011 : www.muhsakirmsg.blogspot.com/

etika kebidanan/html.

Ø http://www.artikelkebidanan.com/ciri-ciri-profesional-bidan-225.html

Ø http://www.artikelkebidanan.com/perilaku-etis-profesional-228.html

Ø http://www.artikelkebidanan.com/hak-dan-kewajiban-pasien-231.html

Ø http://www.artikelkebidanan.com/hak-dan-kewajiban-bidan-233.html

Ø http://www.artikelkebidanan.com/etika-pelayanan-kebidanan-235.html

Ø http://www.artikelkebidanan.com/pelaksanaan-etika-dalam-pelayan

9
10

Anda mungkin juga menyukai