Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PSIKOLOGI

TENTANG
TREND DAN ISU PERKEMBANGAN PSIKOLOGI KEPERAWATAN

DI SUSUN OLEH:

1. Angelia Jahnatul (213310715)


2. Dea Ananda Irfan (213310719)
3. Isra hayati oktavia lisni (213310728)
4. Radhit Febrianto Putra (213310737)
5. Rifqah Kinasih (213310739)
6. Riyan Adi Pratama (213310740)
7. Ummi Uttari Pratama (213310745)
8. Wilda Arafianti (213310748)

Prodi Ners Tingkat 1

DOSEN PEMBIMBING :

Renidayati,SKp, M.Kep,SP.Jiwa

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI PADANG

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PADANG

SEMESTER GANJIL 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Trend Dan Isu Perkembangan
Psikologi Keperawatan” sebagai tugas dari mata kuliah Psikologi.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu, Renidayati,SKp, M.Kep,SP.Jiwa selaku


dosen mata kuliah, dan kepada teman-teman yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas
makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.Akhir kata, kami mengucapkan terimakasih, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
berbagai pihak.

Padang,25 Agustus 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1

1.1 Latar belakang........................................................................................................................1

1.2 Rumusan masalah..................................................................................................................1

1.3 Tujuan Khusus.......................................................................................................................2

1.4 Tujuan Umum........................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................3

2.1 Tren Dan Isu Perkembangan Psikologi Keperawatan............................................................3

2.2 Keperawatan Psikososial.........................................................................................................

BAB III PENUTUP..........................................................................................................................

3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................16

3.2 Saran...................................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................iii

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan perkembangan zaman banyak hal-hal baru yang kita jumpai dan isu-isu
mengenai tren dan isu keperawatan khususnya keperawatan jiwa. Ada banyak hal-hal penting
yang harus kita perhatikan dan pelajari dalam keperawatan psikologi. Perawat tidak hanya
sekedar mengobati tetapi juga harus bisa memahami dan memberikan kenyamanan dalam
menangani tugasnya.
Perawat juga harus bisa menyesuaikan cara sikapnya dengan klien agar mental dan
psikologi tetap terjaga maka pelayanan keperawatan harus bagus dan sesuai dengan tren yang
beredar sesuai zaman tanpa harus meninggalkan norma-norma dalam keperawatan.
Suatu masa transisi/pergeseran pola kehidupan masyarakat dimana pola kehidupan
masyarakat tradisional berubah menjadi masyarakat yang maju. Keadaan itu menyebabkan
berbagai macam dampak pada aspek kehidupan masyarakat khususnya aspek kesehatan baik
yang berupa masalah fisik maupun psikologi atau kejiwaan.
Dengan banyaknya masalah-masalah yang ada dalam keperawatan jiwa yang kini kita
hadapi, maka kita perlu mengkaji ulang faktor yang mempengaruhi masalah-masalah
keperawatan jiwaTelah terbukti bahwa upaya pencegahan jauh lebih baik daripada upaya
pengobatan. Untuk itu masyarakat luas perlu diberikan informasi tentang kesehatan jiwa
beserta permasalahan, pencegahan dan penanganannya.
Upaya pelayanan kesehatan jiwa terhadap masyarakat pada saat ini tidak mungkin
dilaksanakan oleh petugas kesehatan saja, tetapi perlu peran serta seluruh masyarakat dan
keluarga klien untuk memfasilitasi peran aktif kesehatan dalam upaya kesehatan jiwa. Untuk
itu pada makalah ini akan membahas bagaimana tren dan isu keperawatan psikologi atau
kejiwaan.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimanakah tren dan isu perkembangan keperawatan psikologi?

1.3 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui bagaimana tren dan isu keperawatan psikologi

3
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud Dengan Keperawatan maternitas.
1.4 Tujuan Umum
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen dalam mata kuliah
Psikologi.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian trend and issue


Trend adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak orang saat ini dan
kejadiannya berdasarkan fakta. Sedangkan Issue adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh
banyak namun belum jelas faktannya atau buktinya.
A. Keperawatan maternitas.
Keperawatan Maternitas merupakan persiapan persalinan serta kwalitas pelayanan
kesehatan yang dilakukan dan difokuskan kepada kebutuhan bio-fisik dan psikososial dari
klien, keluarga , dan bayi baru lahir. (May & Mahlmeister, 1990)
Keperawatan Maternitas merupakan sub system dari pelayanan kesehatan dimana
perawat berkolaborasi dengan keluarga dan lainnya untuk membantu beradaptasi pada masa
prenatal, intranatal, postnatal, dan masa interpartal.
Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan professional berkwalitas yang
difokuskan pada kebutuhan adaptasi fisik dan psikososial ibu selama proses konsepsi /
kehamilan, melahirkan, nifas, keluarga, dan bayi baru lahir dengan menekankan pada
pendekatan keluarga sebagai sentra pelayanan.
B. Upaya menghadapi Trend Keperawatan Maternitas.
Pada masyarakat yang menuju ke arah moderen, terjadi peningkatan kesempatan untuk
meningkatkan pendidikan yang lebih tinggi, peningkatan pendapatan dan meningkatnya
kesadaran masyarakat terhadap hukum dan menjadikan masyarakat lebih kritis. Kondisi itu
berpengaruh kepada pelayanan kesehatan dimana masyarakat yang kritis menghendaki
pelayanan yang bermutu dan diberikan oleh tenaga yang rofesional.
Keadaan ini memberikan implikasi bahwa tenaga kesehatan khususnya keperawatan
dapat memenuhi standart global internasional dalam memberikan pelayanan
kesehatan/keperawatan, memiliki kemampuan professional, kemampuan intelektual dan
teknik serta peka terhadap aspek social budaya, memiliki wawasan yang luas dan menguasi
perkembangan Iptek.
a. Contoh trend an issue psikologi keperawatan

5
1. Tren dan issue keperawatan maternitas.
a. Masalah
1. Penyebab angka kematian masi tinggi
kematian pada bayi disebabkan oleh penyakit menular seperti radang paru-paru,
diare dan malaria, Penyakit yang merenggut paling banyak korban jiwa adalah
radang paru-paru 18 persen, atau sebanyak 1,58 juta anak diare (15 persen, 1,34
juta) dan malaria 8 persen, 0.73 juta anak.
2. Penyebab angka kelahiran bayi masih tinggi.
Penyebab angka kelahiran bayi tinggi adalah pelayanan kesehatan yang semakin
meningkat, kurangnya pengetahuan masyarakat progam KB.
3. Angka kematian ibu aki.
Angka Kematian Ibu (AKI) tiap tahun atau dua ibu tiap jam meninggal oleh sebab
yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan nifas (Depkes RI,Dirjen
Binkesmas, 2004) Penyebab kematian ibu cukup kompleks, dapat digolongkan
atas faktor- factor reproduksi, komplikasi obstetrik, pelayanan kesehatan dan
sosio-ekonomi.Penyebab komplikasi obstetrik langsung telah banyak diketahui
dan dapat ditangani, meskipun pencegahannya terbukti sulit. Perdarahan sebagai
penyebab kematian ibu terdiri atas perdarahan antepartum dan perdarahan
postpartum. Perdarahan antepartum merupakan kasus gawat darurat yang
kejadiannya masih banyak dari semua persalinan, penyebabnya antara lain
plasenta previa, solusio plasenta, dan perdarahan yang belum jelas sumbernya
(Chalik TMA, 1997).
Secara sempit, risiko obstetrik diartikan sebagai probabilitas kematian dari
seorang perempuan atau ibu apabila ia hamil. Indikator yang lebih kompleks
adalah adalah risiko seumur hidup (lifetime risk) yang mengukur probabilitas
kematian perempuan atau ibu sebagai akibat kehamilan dan persalinan yang
dialaminya selama hidup. Bila istilah pertama hanya mencantumkan kehamilan
maka yang kedua mempunyai dimensi yang lebih lebar yaitu kemampuan dan
jumlah fertilitas.
Tingginya kematian ibu sebagian besar disebabkan oleh timbulnya penyulit
persalinan yang tidak dapat segera dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih

6
mampu. Keterlambatan merujuk disebabkan berbagai faktor seperti masalah
keuangan, transportasi dsb. (Depkes RI, Dirjen Yanmedik, 2005).
4. Penyakit menular seksual.
Penyakit menular seksual, atau PMS adalah berbagai infeksi yang dapat menular
dari satu orang ke orang yang lain melalui kontak seksual.. Kelompok remaja dan
dewasa muda (15-24 tahun) adalah kelompok umur yang memiliki risiko paling
tinggi untuk tertular PMS, 3 juta kasus baru tiap tahun adalah dari kelompok ini.
Hampir seluruh PMS dapat diobati. Namun, bahkan PMS yang mudah diobati
seperti gonore telah menjadi resisten terhadap berbagai antibiotik generasi lama.
PMS lain, seperti herpes, AIDS, dan kutil kelamin, seluruhnya adalah PMS yang
disebabkan oleh virus, tidak dapat disembuhkan. Beberapa dari infeksi tersebut
sangat tidak mengenakkan, sementara yang lainnya bahkan dapat mematikan.
Sifilis, AIDS, kutil kelamin, herpes, hepatitis, dan bahkan gonore seluruhnya
sudah pernah dikenal sebagai penyebab kematian. Beberapa PMS dapat berlanjut
pada berbagai kondisi seperti Penyakit Radang Panggul (PRP), kanker serviks dan
berbagai komplikasi kehamilan. Sehingga, pendidikan mengenai penyakit ini dan
upaya-upaya pencegahan penting untuk dilakukan.
b. Penemuan teknologi baru.
a. alat Kontrasepsi Implan Terbaru
UGM berhasil menemukan alat kontrasepsi implant atau susuk KB generasi ke
tiga yang dinamakan Gestplan. Kelebihan alat kontresepsi ini bias bertahan hingga
7 tahun di badingkan implant saat ini yang ber umur 5 tahun. Penemuan ini hasil
dari penelitian dari jurusan Farmatologi dan Toksikologi UGM.
b. Water birth
Proses persalinan atau proses melahirkan yang dilakukan di dalam air,
manfaaatnya ibu akan merasakan lebih relaks karena semua otot yang berkaitan
dengan proses persalinan menjadi lebih elastic. Metode ini juga akan
mempermudah proses mengejar sehingga rasa nyeri selama persalinan tidak
terlalu dirasakan, di dalam air proses proses pembukaan jalan lahir akan lebih
cepat
c. USG ( Ultrasonografi ) 3D dan 4D

7
Alat USG ( Ultrasonografi ) 3D dan 4D adalah alat USG yang berkemampuan
menampilkan gambar 3 dan 4 dimensi di teknologi ini janin dapat terlihat utuh
dan jelas seperti layaknya bayi yang sesungguhnya .Alat USG ini bahkan dapat
memperlihatkan seluruh tubuh bayi berikut gerak- geriknya teknologi 3 dan 4
dimensimenjadi pelengkap bila di duga janin dalam keadaan tidak normal dan
perlu di cari kelainan bawaannya seperti bibir sumbing, kelaina pada jantung dan
sebagainya.Secara lebih detail kelebihan USG ( Ultrasonografi ) 3D dan 4D ini
pada janin dapat terbaca secara lebih akurat, karena teknologi ini dikembangkan
untuk meningkatkan ketepatan diagnosa.
d. Pil KB terbaru
Pil KB dengan dorspirenone merupakan pil KB terbaru yang memberikan
perlindungan kontrasepsi yang dapat diandalkan, dengan berbagai manfaat
tambahan dalam suatu kombinasi yang unik Pil Kb dengan dorspirenone adalah
pil yang membuat seseorang merasa lebih nyaman. Mengandung progestin baru
dorspirenone yaitu homon yang sangat menyerupai progesteron salah satu hormon
dalam tubuh.
Dorspirenone mempunyai profil farmakologis yang sangat mirip dengan
progesteron alami dengan karateristik memiliki efek antimineralokortoid dan
antiandrogenik tidak memiliki aktifitas ekstrogenik, androgenik, glukortikoid
dengan sifat antineralokortikoid. Pil KB dengan dorspirenone dapat memberikan
manfaat tambahan yaitu tidak menaikkan berat badan, mengurangi gejala
kembung, Haid menjadi teratur, mengurangi nyeri haid, dan mengatur keluarnya
darah haid, tidak menaikan tekanan darah dengan androgennya. Pil KB dengan
dorspirenone dapat memberikan manfaat tambahan yaitu mengurangi jerawat, dan
mempercantik rambut dan kulit.
e. Robot yang akan di gunakan untuk mengobati orang sakit.
Diagnostik ini robot akan menggunakan penelitian global untuk memberikan
pendapat ahli, beberapa dokter yang akan berani untuk diabaikan. Pelatihan medis
akan beralih dari apa yang orang tahu, untuk mendapatkan data yang akurat yang
robot bisa membuat keputusan, dan menyediakan “high-touch” dukungan
emosional. Ahli bedah akan selalu berada pada premium, bersama-sama dengan

8
tangan-on wali yang akan semakin berbasis masyarakat, dengan kualifikasi yang
sangat khusus. Operasi remote akan menjadi bagian rutin setiap pusat spesialis
rutin. Batas antara dokter dan perawat akan terus kabur sebagai perawat
berwenang untuk membuat lebih banyak keputusan. Akibatnya pelatihan perawat
akan semakin panjang dan perawat kelas atas akan lebih mahal.
2. Tren dan isuue keperawatan anak senam otak.
Beberapa riset menunjukkan bahwa keberuntungan dan peluang bermula dari
cara berpikir seseorang yang menentukan pola tindakannya, Banyak orang sukses di
Indonesia dan negara Timur lainnya, menggunakan intuisi untuk menyelesaikan
masalah yang dihadapi.
Di pihak lain, orang yang juga sukses di Barat justru lebih banyak menggunakan
rasionya. Berarti kesuksesan akan lebih mudah diperoleh bila kita mampu menggunakan
intuisi (otak kanan) dan rasio (otak kiri). Sayangnya, menurut riset yang pernah
dilaporkan, hanya 3% penduduk dunia yang menggunakan otaknya secara seimbang
Berikut adalah cara melatih agar otak kiri dan otak kanan anak berkembang sama
baiknya dan menjadi seimbang.
Seimbang antara kecerdasan emosional (EQ) dan Intelektual (IQ) sehingga
munculah kecedasan spritual (SQ) yang baik juga. Latihan yang bisa dilakukan adalah :
a. Tangan kanan menepuk-nepuk kepala, tangan kiri melakukan gerakan memutar di
atas perut. Lakukan dalam 8 hitungan, lalu lakukan yang sebaliknya.
b. Kepalkan tangan kanan dan lakukan gerakan seperti menumbuk pada paha kanan,
sementara tangan kiri melakukan mengelus paha kiri. Lakukan dalam 8 hitungan,
lalu lakukan yansebaliknya.
3. Tren dan isu keperawatan dewasa.
Hospice adalah suatu sistem asuhan keperawatan yang diberikan kepada
pasien sakit kronis atau terminal bersama keluarganya. Sistem ini khusus didesign
untuk memenuhi tujuan perawatan yang berpusat pada keluarga dan dapat melibatkan
perawatan dirumah.
Perawatan pada unit day care dan tempat hospice yang sebenarnya (unit
perawatan terminal).Hospice care telah mengembangkan filosofi yang menyatakan
bahwa kematian adalah sebuah proses alami yang tidak boleh dipercepat atau ditunda

9
dan bahwa orang tersebut harus tetap dalam keadaan nyaman.Hospice care adalah:
§ Perawatan yang diberikan pada orang-oranng penderita penyakit terminal yang
harapan hidupnya enam bulan atau kurang.

§ Jika diperlukan,melibatkan perawatan fisik langsung. Bersifat mendukung keluerga


pasien.

§ Diberikan difasilitasi khusus hospic,di fasilitasi peerawatan lain di rumah. Lebih


banyak dilakukan oleh asisten perawatan rumah atau asisten keperawatan dibawah
arahan pemberi asuhan kesehatan profesional.

§ Dilakukan konseling kehilangan untuk membantu orang-orang yang masih hidup


agar menerima kematian orang yang dicintainya.

§ Sebuah program di mana sukarelawan memainkan peran penting, melakukan


kunjungan pribadi yang teratur ke pasien dan keluarga.

Hospice care diberikan oleh tim yang bekerja sama dengan Penderit penyakit
terminal dan keluarganya.
Tim tersebut biasanya terdiri dari dokter, perawat profesional, asisten
keperawatan, dan profesional lain seperti pekerja sosial dan pemuka agama jika
dibutuhkan dan diinginkan.
Tujuan hospice care antara lain:
1. Pengendalian nyeri sehingga individudapat tetap berpartisipasi aktif dalam hidup
sampai ia meninggal.
2. Mengkoordinasikan layanan dukungan psikologis, spiritual dan sosial untuk pasien dan
keluarga.
3. Mengadakan konseling hukumdan finansial untuk pasien dan keluarga.
Karena hospice care bersifat filosofi, hal tersebut menjadi bagian dari panduan
tindakan perawat ketika merawat orang yang berpenyakit terminal. Perawatan ini
diberikan sebagai mana perawat memberikan perawatan yang biasa.

10
Karena hospice care bersifat filosofi, hal tersebut menjadi bagian dari panduan
tindakan perawat ketika merawat orang yang berpenyakit terminal. Perawatan ini
diberikan sebagai mana perawat memberikan perawatan yang biasa. Tetapi ada
beberapa hal yang harus diingat:
1. Melaporkan nyeri dengan segera dan memberi perhatian ketat untuk tindakan yang
memberi rasa nyaman.
2. Menganjurkan orang tersebut untuk melakukan sendiri perawatan diri sebanyak
mungkin.
3. Siap sedia untuk mendengarkan. Habiskan waktu bersama pasien sebanyak mungkin
dan sebanyak yang di iginkannya.
4. Mengenal keluarga dan mendukungnya.
5. Memberi perawatan yang sama dengan yang akan diberikan jika diagnosa terminal
belum di putuskan.
6. Melakukan semua aktivitas dengan hormat dan menghargai.
Perawatan paliatif adalah perawatan yang di lakukan secara aktif pada
penderita yang sedang sekarat atau dalam fase terminalakibat penyakit yang di
deritanya. Pasien sudah tidak memiliki respon terhadap terapi kuratif yang di
sebabkan oleh keganasan ginekologis. Perawatan ini mencakup penderita serta
melibatkan keluarganya.
Menurut WHO pada 2005 perawatan palliative adalah sistem perawatan
terpadu yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup, dengancara merigankan rasa
nyeri dan penderitaan lain, memberikan dukungan spiritual dan psikososial mulai
saat diagnosa di tegakkan sampai akhir hayat dan dukungan terhadap keluarga yang
kehilangan/berduka. Lebih lanjut, organisasi kesehatan dunia (WHO) menekankan
lagi bahwa pelayanan palliative berpijak pada pola dasar berikut ini:
1. Meningkatkan kualitas hidup dan menganggap kematian sebagai proses yang normal.
2. Tidak mempercepat atau menunda kematian
3. Menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang mengganggu
4. Menjaga keseimbangan psikologis dan spiritual
5. Berusaha agar penderita tetap aktif sampai akhir hayatnya.

11
6. Berusaha membantu mengatasi suasana duka cita pad keluarga.
Tujuannya adalah meningkatkan kualitas hidup penderita kanker pada stadium
terminal. Upayanya dengan pencegahan, deteksi dini, serta mengatasi gejala dan
masalah psikososial
7. Trend dan issue dalam keperawatan jiwa (psikososial)
Ada beberapa trend penting yang menjadi perhatian dalam keperawatan jiwa
diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Kesehatan jiwa dimulai masa konsepsi

Dahulu bila berbicara masalah kesehatan jiwa biasanya dimulai pada saat
onsetterjadinya sampai klien mengalami gejala-gejala. Di Indonesia banyak
gangguan jiwaterjadi mulai pada usia 19 tahun dan kita jarang sekali melihat
fenomena masalahsebelum anak lahir. Perkembangan terkini menyimpulkan bahwa
berbicara masalahkesehatan jiwa harus dimulai dari masa konsepsi atau bahkan harus
dimulai dari masa pranikah. Banyak penelitian yang menunjukkan adanya
keterkaitan masa dalamkandungan dengan kesehatan fisik dan mental seseorang di
masa yang akan datang.Penelitian-penelitian berikut membuktikan bahwa kesehatan
mental seseorang dimulai pada masa konsepsi

2) Trend peningkatan masalah kesehatan jiwa

Masalah jiwa akan meningkat di era globalisasi. Sebagai contoh jumlah


penderitasakit jiwa di provinsi lain dan Daerah Istimewa Yogyakarta terus
meningkat.Penderita tidak lagi didominasi masyarakat kelas bawah, kalangan pejabat
danmasyarakat lapisan menengah ke atas juga tersentuh gangguan psikotik dan
depresif.Kasus-kasus gangguan kejiwaan yang ditangani oleh para psikiater dan
dokter di RSJmenunjukkan bahwa penyakit jiwa tidak mengenal baik strata sosial
maupun usia.

3) Kecenderungan faktor penyebab gangguan jiwa

12
Terjadinya perang, konflik, lilitan krisis ekonomi berkepanjangan merupakan salah
satu pemicu yang memunculkan stress, depresi, dan berbagai gangguan kesehatan
jiwa pada manusia. Menurut data World Health Organization (WHO), masalah
gangguan kesehatan jiwa di seluruh dunia memang sudah menjadi masalah
yangsangat serius. WHO (2001) menyataan, paling tidak ada satu dari empat orang
didunia mengalami masalah mental.

4) Kecenderungan situasi di era globalisasi

Perkembangan IPTEK yang begitu cepat dan perdagangan bebas sebagai


ciriglobalisasi, akan berdampak pada semua faktor termasuk kesehatan. Perawat
dituntutmampu memberikan askep yang profesional dan dapat mempertanggung
jawabkansecara ilmiah. Perawat dituntut senantiasa mengembangkan ilmu dan
teknologi di bidang keperawatan khususnya keperawatan jiwa. Perawat jiwa dalam
era globalharus membekali diri dengan bahasa internasional, kemampuan
komunikasi dan pemanfaatan teknologi komunikasi, skill yang tinggi dan jiwa
entrepreneurship.

5) Perubahan Orientasi Sehat

Pengaruh globalisasi terhadap perkembangan pelayanan kesehatan termasuk


keperawatan adalah tersedianya alternatif pelayanan dan persaingan penyelenggaraan
pelayanan.(persaingan kualitas).tenaga kesehatan(perawat “jiwa”) harusmempunyai
standar global dalam memberikan pelayanan kesehatan, jika tidak ingin ketinggalan.
Fenomena masalah kesehatan jiwa, indicator kesehatan jiwa di masa mendatang
bukan lagi masalah klinis seperti prevalensi gangguan jiwa. melainkan berorientasi
pada konteks kehidupan sosial. Fokus kesehatan jiwa bukan hanya menangani orang
sakit, melainkan pada peningkatan kualitas hidup. Jadi konsepkesehatan jiwa buka
lagi sehat atau sakit, tetapi kondisi optimal yang ideal dalam perilaku dan
kemampuan fungsi social Paradigma sehat Depkes, lebih menekankanupaya proaktif

13
untuk pencegahan daripada menunggu di RS, orientasi upayakesehatan jiwa lebih
pada pencegahan (preventif) dan promotif.

Penangan kesehatan jiwa bergeser dari hospital base menjad community base.Empat
Ciri Pembentuk Struktur Masyarakat Yang Sehat :
a) Suatu masyarakat yang di dalamnya tak ada seorang manusia pun yg diperalatoleh
orang lain. Oleh karena itu seharusnya tidak ada yang diperalat/ memperalatdiri
sendiri, dimana manusia itu menjadi pusat dari semua aktivitas ekonomimaupun
politik diturunkan pada tujuan perkembangan diri manusia.
b) Mendorong aktivitas produktif setiap warganya dalam pekerjaannya, merangsang
perkembangan akal budi dan lebih jauh lagi, mampu membuat manusia untuk
mengungkapkan kebutuhan batinnya berupa seni dan perilaku normatif kolektif.
c) Masyarakat terhindar dari sifat-sifat rakus, eksploitatif, pemilikan
berlebihan,narsisme, tidak mendapatkan kesempatan meraup keuntungan material
tanpa batas.
d) Kondisi masyarakat yang memungkinkan orang bertindak dalam dimensi-
dimensiyang dapat dipimpin dan diobservasi. Partisipasi aktif dan bertanggung
jawabdalam kehidupan masyarakat. Untuk mewujudkan struktur masyarakat
sehat,kuncinya : Setiap orang harus meningkatkan kualitas hidup yang dapat
menjaminterciptanya kondisi sehat yang sesungguhnya. Mandiri dan tidak
bergantung padaorang lain merupakan orientasi paradigma kesehatan jiwa

6) Kecenderungan Penyakit
Masalah kesehatan jiwa akan menjadi “The global burdan of disease“ (Michard
&Chaterina, 1999). Hal ini akan menjadi tantangan bagi ”Public Health Policy” yang
secara tradisional memberi perhatian yang lebih pada penyakit infeksi. Standar
pengukuran untuk kebutuhan kesehatan global secara tradisional adalah angka
kematian akibat penyakit. Ini telah menyebabkan gangguan jiwa seolah-olah bukan
masalah. Dengan adanya indikator baru, yaitu DALY (Disabilitty Adjusted Lfe
Year)diketahuilah bahwa gangguan jiwa merupakan masalah kesehatan utama secara
internasional. Perubahan sosial ekonomi yang amat cepat dan situasi sosial politik

14
yang tidak menentu menyebabkan semakin tigginya angka pengangguran,
kemiskinan, dankejahatan, situasi ini dapat meningkatkan angka kejadian krisis dan
gangguan jiwadalam kehidupan manusia ( Antai Otong, 1994)

7) Meningkatknya Post Traumatic Syndrome Disorder

Trauma yang katastropik, yaitu trauma di luar rentang pengalaman trauma


yangumum di alami manusia dlm kejadian sehari-hari. Mengakibatkan keadaan stress
berkepanjangan dan berusaha untuk tidak mengalami stress yang demikian.
Merekamenjdi manusia yang invalid dlam kondisi kejiwaan dengan akibat akhir
menjaditidak produktif. Trauma bukan semata2 gejala kejiwaan yang bersifat
individual,trauma muncul sebagai akibat saling keterkaitan antara ingatan sosial dan
ingatan pribadi tentang peristiwa yang mengguncang eksistensi kejiwaan.

8) Meningkatnya Masalah Psikososial


Lingkup masalah kesehatan jiwa, sangat luas dan kompeks juga saling
berhubungandengan segala aspek kehidupan manusia.

15
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Dari paparan materi diatas dapat kita simpulkan bahwa sesuai dengan tren dan isu
keperawatan psikologi yang berkembang ada beberapa tren penting yang menjadi perhatian
dalam keperawatan. Fokus kesehatan jiwa bukan hanya menangani orang sakit, melainkan
pada peningkatan kualitas hidup.

3.2 Saran
Adapun saran yang dapat kita ambil dari paparan materi diatas yakni kita hendaknya bisa
memahami dan melihat bagaimana tren dan isu keperawatan psikologi, serta apa saja hal
penting yang menjadi perhatian dalam keperawatan psikologi atau keperawatan jiwa.

16
DAFTAR PUSTAKA

And Thahir,Ed.D.2016.Psikologi Perkembangan.Jakarta


Hartono Dudi.2016.Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan Psikologi.Jakarta Selatan:Pusdik
SDM Keperawatan
https://id.scribd.com/document/330180786/Tren-Dan-Isu-Keperawatan-Psikologi
https://komangedy.wordpress.com/2015/02/16/trend-dan-issue-dalam-keperawatan/
Nurhalimah.2016.Keperawatan Jiwa.Jakarta:Kementerian kesehatan RI Indonesia

17
18

Anda mungkin juga menyukai