Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KONSEP KEPERAWATAN IBU DENGAN MASALAH REPRODUKSI

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Maternitas

Dosen Pengampu : Hj. Een Sukaedah SKM, M.Kes

Disusun Oleh :

1. Andini Rahmayani (P27901119056)


2. Cecep Cipta Wiwaha (P27901119062)
3. Evangeline Ayu U (P27901119067)
4. Hanifa Nur Esha (P27901119073)
5. Khilda Najah Fadilah (P27901119077)
6. Nurhaeni (P27901119088)
7. Siti Badriyah (P27901119098)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN

TANGERANG

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “KONSEP KEPERAWATAN
IBU DENGAN MASALAH REPRODUKSI” dengan baik dan tepat pada waktu yang
ditentukan.

Adapun makalah konsep proses keperawatan kami susun guna memenuhi tugas, kami
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang secara langsung maupun tidak langsung
membantu penyusun dalam menyelesaikan makalah sehingga makalah ini tersusun baik.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Untuk itu diharapkan
dapat memberikan masukan berupa kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga
makalah ini memenuhi kriteria penilaian dan bermanfaat bagi pembaca.

Tangerang, 24 Januari 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................ 1
KATA PENGANTAR ................................................................................... 2
DAFTAR ISI .................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 4
C. Tujuan................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Reproduksi........................................................................ 5
B. Macam-macam Gangguan Reproduksi.............................................. 6
C. Asuhan Keperawatan Pada Ibu Dengan Masalah Reproduksi .......... 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masalah Kesehatan Reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan
sosial dan semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsinya. Ruang
lingkup kesehatan reproduksi secara nasional, antara lain: kesehatan ibu dan bayi baru
lahir (BBL), keluarga berencana (KB), pencegahan dan penanggulangan penyakit
menular seksual termasuk PMS dan HIV/AIDS, kesehatan reproduksi remaja,
pencegahan dan penanggulangan aborsi, kesehatan reproduksi remaja. 1 Di Indonesia
angka kematian ibu dan bayi masih terbilang tinggi dibandingkan dengan Negara
ASEAN lainnya.

Kesehatan ibu dan bayi baru lahir menjadi upaya prioritas dalam pelayanan
kesehatan reproduksi. Upaya yang dilakukan pemerintah untuk mencapai derajat
kesehatan yang optimal adalah pelayanan kesehatan, sarana kesehatan yang memadai,
tenaga kesehatan yang berkualitas baik yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah
daerah dan atau masyarakat itu sendiri. Kesehatan termasuk salah satu unsur
kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia
sebagaimana tertera pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 alinea ke empat. Pemerintah perlu bekerja keras menghadapi
masalah kesehatan salah satunya dengan melakukan pemerataan tenaga kesehatan di
setiap wilayah agar seluruh penduduk Indonesia mendapatkan pelayanan kesehatan
yang optimal terutama masalah kesehatan ibu dan bayi baru lahir.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian reproduksi?
2. Apa saja macam-macam gangguan reproduksi?
3. Apa penyebab gangguan reproduksi?
4. Asuhan keperawatan pada ibu dengan masalah reproduksi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian reproduksi
2. Untuk mengetahui macam-macam masalah reproduksi
3. Untuk mengetahui penyebab reproduksi
4. Untuk mengetahui askep pada ibu dengan masalah reproduksi

4
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Reproduksi & Kelainan Sistem Reproduksi


Reproduksi adalah proses biologis suatu individu untuk menghasilkan individu
baru. Reproduksi merupakan cara dasar mempertahankan diri yang dilakukan oleh
semua bentuk kehidupan oleh pendahulu setiap individu organisme untuk
menghasilkan suatu generasi selanjutnya.
1. Kelainan Sistem Reproduksi Karena Gangguan Hormon

Kelainan sistem reproduksi karena gangguan hormone pada wanita dapat


menyebabkan berbagai masalah karena proses reproduksi wanita dipengaruhi oleh
hormon seperti estrogen, progesteron, dan prolaktin. Hormon hormon pada wanita,
Estrogen adalah hormon yang berfungsi untuk perkembangan sifat seksual wanita.
Hormon progesteron berfungsi untuk persiapan hamil. Prolaktin merupakan hormon
untuk persiapan menyusui.
Selain ketiga hormon tersebut wanita juga memiliki hormon yang berperan
seperti sifat seksual pria. walaupun kadarnya rendah. yaitu hormon androgen. Peranan
hormon sangat penting bagi proses reproduksi wanita sehingga jika mengami
gangguan pada ketiga hormon tersebut dapat menyebabkan beberapa gangguan pada
fungsi tubuh lainnya.
Terdapat beberapa jenis gangguan yang disebabkan oleh gangguan hormon,
diantaranya adalah gangguan perkembangan sel telur. gangguan ovulasi, gangguan
haid, gangguan reproduksi. keluarnya air susu sebelum waktunya, dan munculnya
sifat kelaki-lakian.

2. Kelainan Sistem Reproduksi Karena Ketidaknormalan

Kelainan congenital system reproduksi dapat disebabkan oleh faktor


lingkungan, nutrisi,penyakit metabolik, infeksi virus, obat teratogenik, dan lain-lain
yang terjadi pada masa kehamilan. Banyak dari kelainan tersebut tidak melibatkan
ovarium atau genitalia eksterna sehingga gejala tidak nampak sebelum menarche atau
menikah. Kelainan kongenital tersebut juga dapat disebabkan oleh kelainan
kromosom khususnya kromosom seks dan gangguan hormonal.

5
B. Macam-macam Gangguan Reproduksi
1. Endometriosis
Endometriosis adalah kondisi ketika jaringan yang membentuk lapisan dalam
dinding rahim tumbuh di luar rahim. Jaringan yang disebut endometrium ini dapat
tumbuh di indung telur, usus, tuba falopi (saluran telur), vagina, atau di rektum
(bagian akhir usus yang terhubung ke anus).
Sebelum menstruasi, endometrium akan menebal sebagai tempat untuk
menempelnya sel telur yang sudah dibuahi. Bila tidak dalam kondisi hamil,
endometrium tersebut akan luruh, lalu keluar dari tubuh sebagai darah menstruasi.
Pada kasus endometriosis, jaringan endometrium di luar rahim tersebut juga ikut
menebal, tetapi tidak dapat luruh dan keluar dari tubuh. Kondisi tersebut dapat
menimbulkan keluhan nyeri, bahkan dapat menyebabkan kemandulan.
 Stadium Endometriosis
Endometriosis terbagi menjadi empat tingkatan, yang tergantung kepada lokasi,
jumlah, ukuran, dan kedalaman lapisan endometrium. Berikut ini adalah empat
tingkatan endometriosis dan ciri-cirinya:
 Endometriosis minimal. Muncul jaringan endometrium yang kecil dan
dangkal di indung telur. Peradangan juga dapat terjadi di sekitar rongga
panggul.
 Endometriosis ringan. Terdapat jaringan endometrium yang kecil dan
dangkal di indung telur dan dinding panggul.
 Endometriosis menengah. Terdapat beberapa jaringan endometrium yang
cukup dalam di indung telur.
 Endometriosis berat. Terdapat jaringan endometrium yang dalam di indung
telur, dinding panggul, saluran indung telur, dan usus.
 Penyebab dan Gejala Endometriosis
Endometriosis diduga terkait dengan gangguan sistem kekebalan tubuh, atau
aliran darah menstruasi yang berbalik arah.Kondisi ini umumnya ditandai
dengan beberapa gejala, seperti:
 Nyeri di perut bagian bawah dan panggul.
 Volume darah yang berlebihan saat menstruasi.
 Sakit saat buang air besar atau buang air kecil.

6
 Pengobatan Endometriosis
Pemilihan metode pengobatan tergantung tingkat keparahan dan apakah
penderita masih ingin memiliki anak. Pengobatan endometriosis meliputi:
 Pemberian obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS).
 Terapi hormon untuk menghentikan produksi hormon estrogen.
 Prosedur operasi, seperti laparoskopi, laparotomi, histerektomi.

2. Endometritis
Infeksi rahim atau endometritis adalah peradangan pada dinding rahim yang
umumnya disebabkan oleh infeksi. Infeksi rahim perlu diobati dengan segera
untuk menghindari kemungkinan terjadinya komplikasi berupa infertilitas alias
mandul.
Infeksi rahim terbagi menjadi dua, yaitu endometritis yang terkait kehamilan dan
endometritis yang terkait penyakit radang panggul. Risiko wanita terserang
infeksi rahim meningkat setelah menjalani prosedur ginekologis, seperti kuret dan
pemasangan IUD (KB spiral), mengalami keguguran, atau melahirkan melalui
operasi caesar.
 Penyebab Infeksi Rahim
Endometritis umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri yang masuk ke dalam
rahim. Hal-hal yang dapat menyebabkan infeksi rahim adalah:
 Infeksi menular seksual (IMS) seperti chlamydia dan gonore.
 Tuberkulosis di luar paru.
 Penyebaran kuman dari vagina.
 Biopsi endometrium atau prosedur medis untuk mengambil sampel jaringan
dari lapisan rahim.
 Adanya sisa jaringan setelah proses persalinan atau keguguran pada rahim.
 Infeksi ketuban.
 Ketuban pecah dini dan persalinan lama.
Risiko mengalami infeksi rahim akan meningkat apabila:
 Baru saja keguguran ataupun baru melahirkan, terutama jika melahirkan
melalui operasi caesar.
 Menjalani prosedur medis yangmelibatkan memasukkan alat dari mulut
rahim menuju ke rahim. Hal itu dapat menciptakan jalan masuk bagi

7
bakteri.Misalnya histeroskopi,  pemasangan kontrasepsi spiral, serta dilatasi
dan kuretase.
 Menderita anemia.
 Melahirkan di fasilitas kesehatan yang tidak steril.
 Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya karena infeksi HIV
atau penggunaan obat-obatan penekan sistem kekebalan tubuh.
 Gejala dan Tanda dari Infeksi Rahim
Infeksi rahim dapat menimbulkan tanda gejala yang bervariasi. Berikut ini
berbagai gejala dan tanda infeksi rahim yang mungkin terjadi:
 Merasa tidak enak badan.
 Demam.
 Nyeri pada perut bagian bawah dan panggul.
 Perut membengkak.
 Pendarahan tidak normal pada vagina (di luar waktu haid).
 Keputihan yang tidak normal disertai bau.
 Nyeri saat berhubungan seksual atau berkemih.
 Merasa tidak nyaman saat buang air besar, termasuk mengalami konstipasi.
 Diagnosis Infeksi Rahim
Pemeriksaan fisik umum dan panggul akan dilakukan dokter untuk memastikan
diagnosis infeksi rahim. Beberapa tes tambahan ini juga diperlukan untuk
memastikan diagnosis endometritis, yaitu:
 Pemeriksaan cairan yang keluar dari vagina.
 Tes urine dan pemeriksaan darah lengkap juga perlu dilakukan untuk
menghitung jumlah sel darah putih dan juga laju endap darah.
 Tes terhadap bakteri yang mungkin menyebabkan infeksi chlamydia atau
gonore.
 Pemeriksaan radiologis seperti CT-scan dan USG panggul.
 Pengambilan sampel jaringan dari dinding rahim atau biopsi dinding rahim.
 Laparoskopi.
 Cara Mengobati Infeksi Rahim
Infeksi rahim umumnya diobati dengan antibiotik, dan untuk mencegah terjadinya
komplikasi. Pastikan untuk menghabiskan antibiotik yang diresepkan oleh dokter.
Apabila keadaan umum Anda lemah dan infeksi rahim yang terjadi cukup serius,

8
terutama yang terjadi setelah proses melahirkan, Anda perlu dirawat di rumah
sakit. Pengobatan di rumah sakit termasuk pemberian cairan dan obat-obatan
melalui infus dan istirahat.Pasangan juga perlu mendapatkan perawatan jika
infeksi rahim disebabkan oleh penyakit menular seksual.
Apabila infeksi rahim tidak segera ditangani, maka berisiko muncul komplikasi,
di antaranya:
 Terjadinya infertilitas atau kemandulan.
 Munculnya nanah atau abses di panggul atau rahim.
 Mengalami infeksi panggul dan rongga perut (peritonitis).
 Sepsis atau infeksi darah.
 Syok septik yang menyebabkan tekanan darah yang sangat rendah. Kondisi ini
dapat berakibat fatal dan membutuhkan penanganan darurat di rumah sakit.
 Pencegahan Infeksi Rahim
Untuk menurunkan risiko mengalami infeksi rahim karena proses persalinan
ataupun karena menjalani prosedur ginekologi, Anda bisa memastikan peralatan
maupun teknik yang dilakukan tetap steril. Anda juga akan diresepkan antibiotik
sebelum menjalani operasi caesar.
Sedangkan untuk menghindari infeksi rahim yang disebabkan oleh infeksi
menular seksual, Anda bisa mempraktikkan hubungan seksual yang aman,
misalnya dengan menggunakan kondom.

C. Asuhan keperawatan Ibu dengan Masalah Reproduksi

Nama : Sutil Maimun

I. DATA ANAMNESA
A. Identitas Klien
1. Nama : Ny. S
2. Umur : 53 tahun
3. Alamat : Jl. Sukamaju
4. Pendidikan terakhir: SMA
5. Agama : Islam
6. No. Medrek : 1308342
B. Identitas Penanggung Jawab
1. Nama : Tn. O

9
2. Umur : 53 tahun
3. Alamat : Jl. Sukamaju
4. Pendidikan terakhir : SMA
5. Agama : Islam
6. Hubungan dengan klien : suami
C. Keluhan utama saat pengkajian
Nyeri di bokong dan anus sejak 9 bulan yang lalu disertai panas perih di
abdominalis anterior, keinginan BAB sering 5x sehari.
D. Riwayat kesehatan sekarang
Alergi : tidak ada
Imunisasi : polio, campak, cacar
Tes krining :-
Aktivitas : Bekerja sebagai PNS ABRI (aktif)
Diet dan terapi: banyak makan sayur-sayuran dan buah-buahan, terapi
pronstan
II. PENGKAJIAN FISIK
1. Penampilan umum
- Perubahan mood : tidak ada
- Kelelahan : tidak ada
2. TTV
TD : 160/100mmGH
S : 36,6oC
RR : 17x/mt
HR : 88x/mt
3. Kulit : kering, sedikit keriput

4. Payudara : tidak terkaji


5. Abdomen : pembesaran pada perut sebesar bola tenis
6. Eksternal genitalia : tidak terkaji
7. Introitus : tidak terkaji
8. Urination : BAK normal
9. Pemeriksaan Penunjuang : belum ada hasil
10. Psikologis dan social

10
1) Pengkajian psikologis : ibu merasa pasrah terhadap penyakit
yang dia derita dan berkeinginan untuk sembuh namun tidak ingin dikemo.
2) Ketakutan akan pengobatan : ibu menyatakan tidak ingin dikemo.
3) Ketakutan pada nyeri : tidak
4) Apakah apsien mengalami stress? Tidak
5) Pengetahuan: penyakit, terapi, perawatan  ibu mengetahui tentang
penyakit yang dia derita dan pengobatan yang akan dia jalani.
11. Pengkajian spiritual : baik, sering ikut pengajian seminggu
sekali.
III. ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI MASALAH


KEPERAWATAN
DS : Pasien mengatakan Nyeri Infasi sel kanker Nyeri kronis b.d nekrosis
di bokong dan anus sejak 9 ↓ jaringan pada serviks
bulan yang lalu disertai panas Nekrosis jaringan akibat penyakit kanker
perih di abdominalis anterior, serviks serviks.
keinginan BAB sering 5x ↓
sehari. Nyeri
DO : Pembesaran abdomen
anterior, pasien mengkonsumsi
pronstan untuk mengatasi rasa
nyeri.
TD : 160/100mmGH
RR : 17x/mt
HR : 88x/mt

IV. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL


KEPERAWATAN
Nyeri kronis b.d Setelah 1. Lakukan 1. Membantu
nekrosis jaringan pada diberikan pengkajian nyeri membedakan
serviks akibat penyakit asuhan secara penyebab nyeri dan
kanker serviks. keperawatan komprehensif memberikan informasi

11
selama …x ( catat keluhan, tentang kemajuan atau
24 jam, lokasi nyeri, perbaikan penyakit,
diharapkan frekuensi, durasi, terjadinya komplikasi
nyeri pasien dan intensitas dan keefektifan
berkurang (skala 0-10) dan intervensi.
atau tindakan
terkontrol. penghilangan nyeri
Kriteria hasil: yang dilakukan.
1. Pasien 2. Pantau TTV 2. Peningkatan
mengatakan nyeri akan
skala nyeri mempengaruhi TTV
yang 3. Ajarkan 3. Memungkinkan
dialaminya teknik distraksi dan pasien untuk secara
menurun relaksasi misalnya aktif mengontrol rasa
2. TTV dengan nafas nyeri yang dialami.
pasien dalam, membaca
dalam batas buku, menonton tv,
normal  dan sentuhan
HR: 60- terapeutik.
100x/mt, 4. Berikan 4. Memberikan
RR: 16- posisi yang rasa nyaman pada
24x/mt, TD: nyaman sesuai pasien, meningkatkan
100-140/60- kebutuhan pasien. relaksasi, dan
90 mmHg membantu pasien
3. Pasien memfokuskan kembali
tampak perhatiannya.
tenang 5. Dorong 5. Dapat
(tidak pengungkapan mengurangi ansietas
gelisah perasaan pasien dan rasa takut,
4. Pasien sehingga mengurangi
dapat persepsi pasien akan
melakukan 6. Evaluasi intensitas rasa sakit.
teknik upaya 6. Tujuan yang
relaksasi penghilangan ingin dicapai melalui

12
dan nyeri/ control pada upaya control adalah
distraksi pasien. control nyeri yang
dengan maksimum dengan
tepat sesuai pengaruh/ efek
indikasi samping yang
untuk 7. Tingkatkan minimum.
mengontrol tirah baring 7. Menurunkan
nyeri. gerakan yang dapat
8. Kolaborasi meningkatkan nyeri.
pemberian 8. Pemberian
analgetik sesuai analgetik dapat
indikasi. mengurangi nyeri yang
dialami pasien.

13
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kelainan sistem reproduksi karena gangguan hormone pada wanita dapat
menyebabkan berbagai masalah karena proses reproduksi wanita dipengaruhi oleh
hormon seperti estrogen, progesteron, dan prolaktin. Hormon hormon pada wanita,
Estrogen adalah hormon yang berfungsi untuk perkembangan sifat seksual wanita.
Hormon progesteron berfungsi untuk persiapan hamil. Prolaktin merupakan hormon
untuk persiapan menyusui.

Kelainan congenital system reproduksi dapat disebabkan oleh faktor


lingkungan, nutrisi,penyakit metabolik, infeksi virus, obat teratogenik, dan lain-lain
yang terjadi pada masa kehamilan. Banyak dari kelainan tersebut tidak melibatkan
ovarium atau genitalia eksterna sehingga gejala tidak nampak sebelum menarche atau
menikah. Kelainan kongenital tersebut juga dapat disebabkan oleh kelainan
kromosom khususnya kromosom seks dan gangguan hormonal.

14
DAFTAR PUSTAKA

Yatim, Wildan,Dr.1994.Reproduksi dan Embriologi.Bandung.Tarsito


Wibowo,Daniel S.2005. Anatomi Tubuh Manusia.Jakarta.PT Grsindo
http://id.wikipedia.org/wiki/Hormon
http://members.tripod.com/layananeb
https://www.alodokter.com/

15

Anda mungkin juga menyukai