DASA WISMA
Disusun Oleh:
KELOMPOK 8
Ririn rianti 200119017
Selly Puspita Sari 200119018
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang mengenai dasa wisma. Makalah
ini telah penulis buat berdasarkan ide pemikiran dan referensi lainnya sehingga menghasilkan
makalah yang kiranya dapat dipertanggungjawabkan hasilnya.
Penulis berterimakasih kepada seluruh pihak terkait yang turut serta dalam pembuatan
proposal kewirausahaan kesehatan ini, khususnya kepada dosen pembimbing yang selalu
meyertai kami. Mungkin di dalam pembuatan proposal kewirausahaan kesehatan ini masih
banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis meminta kritik dan saran guna
menjadikan makalah ini lebih baik lagi.
Makalah pos kesehatan desa ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami
mengharapkan segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami
harapkan demi perbaikan pada tugas selanjutnya. Penulis berharap kiranya makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca sekalian. Terimakasih.
Kelompok 5
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Terpenuhinya gizi balita merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas
sumber daya manusia (SDM) dimasa depan, namun pada pencapaiannya masih
dihadapkan pada berbagai masalah diantaranya masih banyaknya balita yang belum
terpenuhi gizinya sesuai kebutuhannya (kurang gizi). Kekurangan gizi akan
menyebabkan beberapa efek serius seperti; kegagalan pertumbuhan fisik, menurunnya
perkembangan kecerdasan, menurunkan produktifitas, menurunkan daya tahan tubuh
terhadap penyakit serta meningkatkan resiko terserang penyakit yang berakibat pada
kematian. Anak balita merupakan kelompok yang menunjukkan pertumbuhan yang
pesat sehingga memerlukan perhatian yang lebih untuk kondisi kesehatannya.
Olehnya peran ibu dalam meningkatkan status gizi balita sangat menentukan
kehidupan masa depan anak, sebab ibu merupakan orang yang paling bertanggung
jawab terhadap tumbuh kembangnya anak terutama dalam memberi asupan gizi
seimbang bagi balitanya. Begitu pentingnya peran ibu dalam memperbaiki gizi
balitanya, maka dari itu perlu ditingkatkan pengetahuan dan keterampilannya terutama
dalam mengetahui berbagai hal yang berkaitan dengan pemenuhan status gizi balita.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan pengetahuan ibu rumah
tangga tentang peningkatan gizi balita adalah melalui peran serta ibu ibu rumah tangga
dalam kegiatan kelompok Dasa Wisma.
Melalui kegiatan kelompok Dasa Wisma ibu rumah tangga dapat mengakses
informasi banyak hal seperti sanitasi atau kesehatan lingkungan, sumber-sumber
penyebab penyakit, pengendalian terhadap penyakit baik upaya preventif maupun
upaya kuratif. Selain itu kelompok Dasa Wisma juga melakukan kegiatan lainnya
seperti arisan, pembuatan jamban, sumur, mengembangkan dana sehat (PMT,
pengobatan ringan, membangun sarana sampah dan kotoran). Secara umum kegiatan
yang dilakukan oleh kelompk Dasa Wisma hakikatnya adalah terciptanya sistem
kewaspadaan dan kesiapsiagaan dini di masyarakat terhadap ancaman muncul atau
berkembangnya penyakit atau masalah kesehatan yang disebabkan antara lain oleh
status gizi, kondisi lingkungan dan prilaku masyarakat. Hasil pemantauan tersebut oleh
ketua Dasa Wisma diinformasikan kepada petugas kesehatan atau unit yang
1
bertanggung jawab untuk dapatnya diambil tindakan penanggulangan secara efektif dan
efisien.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat disimpulkan bahwasannya
rumusan masalahnya adalah :
o Apa fungsi dari dasa wisma
o Apa yang dimaksud dengan dasa wisma
o Bagaimana kegiatan dasa wisma ini dilakukan
C. TUJUAN
Tujuan adanya makalah ini adalah :
• Untuk mengetahu apa yang dimaksud dengan dasa wisma
• Untuk mengetahui kegiatan apa saja yang dilakukan di dasa wisma
• Untuk mengetahui fungsi dari ada nya dasa wisma bagi lingkungan dan
kehidupan sehari hari
• Untuk mengetahui kerangka berpikir yang ada pada dasa wisma
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
ancaman muncul atau berkembangnya penyakit/masalah kesehatan yang
disebabkan antara lain oleh status gizi, kondisi lingkungan dan perilaku
masyarakat (surveilans).
4
menjadi ujung tombak pelaksanaan 10 program pokok PKK dan program pemerintah
karena sebagai mitra.
Banyak hal yang dapat dilakukan melalui dasawisma seperti melaksanakan
kegiatan kerjabakti, mengadakan lomba mengambil jentiknya sehingga dapat
mengantisipasi munculnya penyakit demam berdarah. Selainitu, terutama dalam hal
administrasi, dengan mengupdate data di setiap kepala keluarga, usaha perbaikan gizi
keluarga dan keluarga berencana (KB).
Dengan begitu Keberadaan dasawisma akan mempermudah koordinasi dan
jaringan, sehingga program-program PKK maupun yang melibatkan PKK dapat
berjalan tepat sasaran. Peran serta masyarakat akan diperluas sampai ketingkat keluarga
dengan sepuluh keluarga sebagai satuan untuk pembinaan dalam bidang kesehatan
secara swadaya. Salah seorang dari anggota keluarga persepuluhan untuk dipilih oleh
mereka sendiri dan dijadikan pimpinan dan pembina atau penghubung.
Tujuan pengamatan dan pemantauan oleh masyarakat, agar tercipta sistem
kewaspadaan dan kesiap-siagaan dini masyarakat terhadap kemungkinan terjadinya
penyakit dan masalah kesehatan, bencana, dan kegawat daruratan, yang akan
mengancam dan merugikan masyarakat sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan
dan penanggulangan secara efektif dan efisien.
Bidan yang di tempatkan di desa akan membina pemimpin kelompok
persepuluhan tersebut secara berkala dan menerima rujukan masalah kesehatan dari
para anggota persepuluh tersebut dalam wilayah kerjanya. Salah satu organisasi yang
telah ada dan diakui manfaatnya bagi masyarakat, terutama dalam upaya meningkatkan
keberdayaan dan kesejahteraan keluarga adalah gerakan Pemberdayaan dan
Kesejahteraan Keluarga (PKK). Selain ekonomi atau pendapatan keluarga, yang tak
kalah penting diberdayakan dalam PKK adalah peningkatan kesehatan dan spritual.
Disini yang paling berperan adalah dasawisma, yakni unit terkecil kelompok
PKK yang terdiridari 10 anggota rumah tangga. Dari 10 anggota itu, ada seorang
penanggung jawab untuk memantau kondisi rumah tangga yang lain. Prinsip
dasawisma adalah pengawasan dan pemberdayaan hingga kemasyarakat bawah dan
menyentuh unit masyarakat terkecil, yakni keluarga.
Peran PKK diharapkan dapat menggugah masyarakat agar termotivasi untuk
selalu dinamis, maumengubah keadaan kepada yang lebih maju lagi. Seperti dalam hal
upaya peningkatan kesejahteraan keluarga. PKK bukanlah tempat arisan dan pengajian
saja, tetapi merupakan wadah bagi pemberdayaan masyarakat. Kalau arisan dan
5
pengajian, setiap perkumpulan beberapa orang bisa saja dilakukan. Tapi PKK lebih
dari itu, merupakan wadah pemberdayaan.
Dasawisma sebagai kelompok terkecil dari kelompok-kelompok PKK memiliki
peran strategis mewujudkan keluarga sejahtera. Untuk itu, di harapkan agar Dasawisma
menjadi ujung tombak pelaksanaan 10 program pokok PKK dan program pemerintah
karena sebagai mitra.
Selain itu, melalui dasawisma tersebut diharapkan dapat memantau sekaligus
mengantisipasi muncul serta berkembangkan penyakit yang belakangan
menghebohkan, dan banyak menimpa anak-anak seperti demam berdarah.
Banyak hal yang dapat dilakukan melalui dasawisma seperti melaksanakan kegiatan
kerjabakti, mengadakan lomba mengambil jentiknya sehingga dapat mengantisipasi
munculnya penyakit demam berdarah. Selainitu, terutama dalam hal administrasi,
dengan mengupdate data di setiap kepala keluarga, usaha perbaikan gizi keluarga dan
keluarga berencana (KB). Dengan begitu Keberadaan dasawisma akan mempermudah
koordinasi dan jaringan, sehingga program-program PKK maupun yang melibatkan
PKK dapat berjalan tepatsasaran.
Pengetahuan dan keterampilan mutlak dimiliki bagi kader PKK, untuk
memajukan serta meningkatkan mutu dan kemampuan organisasi. Karena,
kesejahteraan bangsa dimulai dari kesejahteraan keluarga yang merupakan salah satu
sasaran pembangunan. Juga mengingatkan semua yang tergabung dalam wadah
organisasi PKK harus lebih mampu untuk berperan di masyarakat, baik sebagai
motivator, komunikator, dinamisator pembangunan dan sebagainya yang mampu
menyerap segala aspirasi yang tumbuh di masyarakat untuk membuktikan manfaat dan
keberadaan PKK itu sendiri secara nyata.
7
Figure 3 kegiatan dasawisma dalam kesehatan
8
• Meningkatkan pemahaman peraturan perundangan yang berkaitan dengan
pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), pencegahan
perdagangan orang (Trafficking), peningkatan pemahaman penyalahgunaan
narkoba melalui life skill dan parenting skill.
• Meningkatkan kesadaran hidup bergotong royong, kesetiakawanan sosial,
keamanan lingkungan, Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD dan
lain-lainnya.
• Memberdayakan LANSIA dalam kegiatan yang produktif dan menjadi
teladan dalam keluarga dan lingkungan.
2. POKJA II
mengelola Program Pendidikan dan Ketrampilan serta Pengembangan
Kehidupan Berkoperasi.
Tugas :
• Meningkatkan pendidikan dan ketrampilan dalam keluarga, peningkatan
jenis dan mutu kader, peningkatan pengetahuan TP PKK dan kelompok-
kelompok PKK dan Dasawisma melalui penyuluhan, orientasi dan
pelatihan.
• Melaksanakan dan mengembangkan kegiatan program Bina Keluarga Balita
(BKB)
• Memantapkan Kelompok Belajar (Kejar) Paket A, B, dan C.
• Meningkatkan pengetahuan dan menumbuhkan kesadaran dalam keluarga
tentang pentingnya pendidikan anak sejak usia dini (0-6) tahun agar anak
tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan usianya.
• Membantu program Keaksaraan Fungsional (KF) dalam rangka
meningkatkan pendidikan keluarga.
• Meningkatkan kelompok dan kualitas Usaha Peningkatan Pendapatan
Keluarga (UP2K) PKK.
• Memotivasi keluarga tentang manfaat koperasi sebagai salah satu upaya
perbaikan ekonomi keluarga dan mendorong terbentuknya koperasi yang
dikelola oleh PKK.
• Berpartisipasi dalam Forum PAUD berkerjasama dengan Pokja IV yang
difasilitasi oleh Kementrian Pendidikan Nasional.
9
• Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pendidikan
dasar untuk semua sesuai dengan tujuan MGDs yaitu agar setiap anak laki-
laki dan perempuan mendapatkan dan menyelesaikan pendidikan dasar.
• Meningkatkan kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan, kesadaran
dan ketarmpilan keluarga yang mempunyai anak balita mengenai tumbuh
kembang anak balita secara optimal.
• Menyusun modul pelatihan BKB dabi TP PKK dan mengadakan pelatihan
BKB.
• Meningkatkan mutu dan jumlah pelatih PKK dengan mengadakan
pelatihan/ Training of Trainer (TOT)
• Menyempurnakan modul-modul pelatihan TPK3PKK, LPPKK dan
DAMAS PKK sesuai dengan perkembangan serta mensosialisasikannya
antara lain melalui pelatihan-pelatihan: TPK3PKK, LP3PKK, dan DAMAS
PKK.
• Meningkatkan pengetahuan PKK dalam kegiatan Pos PAUD melalui
kegiatan PAUD yang diintegarsikan dengan BKB ddan Posyandu dengan
pereman mitra PAUD bekerjasama dengan Pokja IV.
• Meningkatkan jumlah pengetahuan dan ketrampilan kader dalam mendidik
anak usia dini melalui pelatihan bekerjasama dengan instansi terkait dan
HIMPAUDI.
• Meningkatkan ketrampilan kecakapan hidup (Life Skill) perempuan
maupun laki-laki sehingga mampu berusaha secara bersama atau mandiri
untuk memperkuat kehidupann diri dan keluarganya.
• Mengadakan manitoring dan evaluasi kegiatan Pos APUD di TP PKK
Provinsi untuk mengetahui sejauh mana pengintegrasian PAUD, BKB, dan
Posyandu.
• Meningkatkan kejar paket A, B, dan C melaui pelatihan Tutor Kejar Paket
A, B, dan C bekerjasama dengan insansi terkait.
• Meningkatkan dan menyuluh keluarga tentang Wajib Belajar Pendidikan
Dasar Sembilan Tahun (Wajar Dikdas 9 Tahun).
• Meningkatkan pendidikan dan ketrampilan keluarga serta pengembangan
Keaksaraan Fungsional (KF) dengan pendampingan melalui penyuluhan,
oreintasi dan pelatihan.
10
3. PROGRAM POKJA III
Pokja III mengelola program pangan, sandang, perumahan dan tata laksana
rumah tangga.
Tugas :
o Mengupayakan ketahanan keluarga dibidang pangan sesuai dengan UU No. 17
Tahun 1996 tentang Pangan.
o Meningkatkan penganekaragaman tanaman pangan dalam upaya peningkatan
gizi keluarga menuju keluarga yang berkualit
o Menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi makanan yang
beragam, bergizi, berimbang (3B), yang aman dan berbasis sumber daya lokal.
o Mengusahakan pemanfaatan lahan baik darat maupun air minimal untuk
pemenuhan kebutuhan pangan keluarga.
o Berperan dan membantu dalam program Cadangan Pangan Masyarakat.
o Memantapkan Gerakan Halaman, Asri, Teratur, Indah dan Nyaman
(HATINYA PKK).
o Memanfaatkan Teknologi Tepat Guna (TTG) dalam upaya meringankan beban
kerja sehingga hasilnya lebih efektif dan efisien.
o Membudayakan “Aku Cinta Makanan Indonesia” dan “Aku Cinta Produk
Indonesia” sehingga menumbuhkan rasa bangga.
o Mensosialisasikan pola pangan 3B untukkeluarga khususnya bagi balita dan
lansia.
4. POKJA IV :
Tugas :
• Bidang Kesehatan;
• Bidang Kelestarian Lingkungan Hidup;
• Perencanaan Sehat.
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dasawisma sebagai kelompok terkecil dari kelompok-kelompok PKK memiliki peran
strategis mewujudkan keluarga sejahtera. Untuk itu, di harapkan agar Dasawisma menjadi
ujung tombak pelaksanaan 10 program pokok PKK dan program pemerintah karena
sebagai mitra.
Banyak hal yang dapat dilakukan melalui dasawisma seperti melaksanakan kegiatan
kerjabakti, mengadakan lomba mengambil jentiknya sehingga dapat mengantisipasi
munculnya penyakit demam berdarah. Selainitu, terutama dalam hal administrasi, dengan
mengupdate data di setiap kepala keluarga, usaha perbaikan gizi keluarga dan keluarga
berencana (KB).
Dengan begitu Keberadaan dasawisma akan mempermudah koordinasi dan jaringan,
sehingga program-program PKK maupun yang melibatkan PKK dapat berjalan tepat
sasaran. Peran serta masyarakat akan diperluas sampai ketingkat keluarga dengan sepuluh
keluarga sebagai satuan untuk pembinaan dalam bidang kesehatan secara swadaya. Salah
seorang dari anggota keluarga persepuluhan untuk dipilih oleh mereka sendiri dan
dijadikan pimpinan dan pembina atau penghubung.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis dapat memberikan saran saran sebagai
berikut :
• Untuk menunjang aktivitas terhadap pemanfaatan pekarangan rumah sebaiknya
kelompok-kelompok Dasa Wisma memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
terkait dengan cara mengaktifkan diri untuk mengikuti penyuluhan maupun
pelatihan yang dilaksanakan di Desa melalui wadah PKK.
• Keaktifan dan kreatifitas kelompok Dasa Wisma yang selalu bersikap peduli
memanfaatkan pekarangan, kedepan usaha-usaha yang digiatkan tersebut dapat
berkontribusi untuk mewujudkan kehidupan keluarga bahagia dan sejahtera.
12
DAFTAR PUSTAKA
Administrasi. (2019, Desember 04). Dasa Wisma menuju Kesejahteraan Bersama. Retrieved
from Wibsite Resmi Dasa Besan: https://besan.desa.id/artikel/2019/12/4/dasa-wisma-
menuju-kesejahteraan-bersama
Mutsani, H. (2019, Agustus 28). Pengertian Dasa Wisma Beserta Penjelasannya Lengkap.
Retrieved from Forbes.id: https://forbes.id/pengertian-dasa-wisma-lengkap/
PKK, T. P. (2015, Oktober 05). Dasawisma PKK. Retrieved from TIM PENGGERAK PKK:
https://pkk.kebumenkab.go.id/sim/index.php/web/read/51/Dasawisma-PKK
Tempo.co. (2021, Oktober 29). Berdayakan Kader Dasawisma untuk Bangun Jakarta.
Retrieved from TEMPO.CO: https://nasional.tempo.co/read/1522524/berdayakan-
kader-dasawisma-untuk-bangun-jakarta/full&view=ok
13