Anda di halaman 1dari 37

ASUHAN KEBIDANAN PADA KELUARGA TN.

“H” DI
KELURAHAN BAKUNG KEC. BIRINGKANAYA
KOTA MAKASSAR TANGGAL 29 MEI 2021

OLEH

RAHMAH NATSIR
PO713211181069

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
JURUSAN KEBIDANAN
PRODI D.III
2021

i
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan Praktik ini telah diperiksa dan disetujui oleh Pembimbing Institusi

dan diketahui oleh Ketua Program Studi D.III Kebidanan.

Makassar, 05 Juni 2021

Mengetahui

Ketua Program Studi D. III Pembimbing Institusi

Maria Sonda, S.SiT, M.Kes. Hastuti Husain, S.ST, M.Keb


Nip. 196005171981032002 Nip. 198211162005012001

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu

Wata’alaatas segala rahmat dan karunia-Nya yang berupa kesehatan,

kekuatan serta kesempatan yang dianugerahkansehingga penulis dapat

menyelesaikan ”Laporan Asuhan Kebidanan Komunitas Dalam Konteks

Keluarga”. Keberhasilan dalam penyusunan laporan ini tidak lepas dari

bimbingan dan dukungan berbagai pihak yang diberikan kepada penulis.

Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah

membantu selama penyusunan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih belum

sempurna. Hal ini karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang

penulis miliki. Oleh karena itu besar harapan penulis kepada pembaca atas

kontribusinya baik berupa saran maupun kritik yang sifatnya membangun

untuk perbaikan karya selanjutnya.

Makassar, 29 Mei 2021

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

Halaman Judul.....................................................................................i

Lembar Pengesahan...........................................................................ii

Kata Pengantar....................................................................................iii

Daftar Isi..............................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................1

A. Latar Belakang...............................................................1

B. Rumusan Masalah..........................................................2

C. Tujuan............................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................4

A. Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Komunitas................4

B. Konsep Manajemen Asuhan Keluarga...........................5

C. Konsep Permasalahan Keluarga....................................6

D. Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Keluarga..................7

BAB III TINJAUAN KASUS................................................................. 14

A. Pengkajian Data.............................................................14

B. Perumusan Diagnosa/Masalah Dalam Keluarga............22

C. Intervensi/Rencana Tindakan.........................................23

D. Implementasi..................................................................24

E. Evaluasi..........................................................................24

BAB IVPEMBAHASAN KASUS........................................................... 27

iv
BAB V PENUTUP................................................................................ 28

A. Kesimpulan..................................................................... 28

B. Saran...............................................................................28

Daftar Pustaka

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Asuhan kebidanan pada keluarga merupakan asuhan kebidanan

komunitas yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan

keluarga. Dalam sebuah keluarga biasanya dijumpai permasalahan

kesehatan. Misalnya adalah keluarga Tn. H terdapat satu masalah.

Keluarga Tn. H terdiri dari sembilan anggota keluarga yaitu Tn. H

sebagai kepala keluarga dan Ny. M sebagai seorang istri serta memiliki

lima anak dimana anak pertama berumur 14 tahun, anak kedua berumur

10 tahun, anak ketiga 6 tahun, anak keempat 3 tahun dan bayi baru lahir

permasalahan kesehatan yaitu terdapat padaibu yang belum ber-KB

karena kurangnya pengetahuan tentang KB dan ada kepala keluarga

yang merokok karena kurangnya pengetahuan tentang dampak bahaya

rokok terhadap kesehatan. Dari masalah tersebut akan dijadikan sebagai

masalah prioritas dan menemukan bagaimana penyelesaiannya.

B. Rumusan Masalah

Bagaimanakah asuhan kebidanan pada keluarga Tn. H di

Kelurahan Bakung Kec. Biringkanaya Kota Makassar.

1
C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Melakukan asuhan kebidanan pada keluarga Tn. H untuk

meningkatkan derajat kesehatan dalam keluarga sehingga terwujud

keluarga sehat dan sejahtera.

2. Tujuan Khusus

1. Melakukan pengkajian data pada keluarga Tn. H

2. Merumuskan diagnosa/masalah kesehatan pada keluarga Tn. H

3. Melakukan perencanaan sesuai dengan masalah pada keluarga Tn.

4. Melakukan implementasi sesuai dengan perencanaan pada

keluarga Tn. H

5. Melakukan evaluasi dari tindakan pada keluarga Tn. H

6. Melakukan pendokumentasian dalam bentuk SOAP pada keluarga

Tn. H.

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Komunitas

1. Definisi Pelayanan Kebidanan komunitas

Pelayanan kebidanan komunitas merupakan bagian integral dari

pelayanan kesehatan, yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan

keluarga yang berkualitas. Pelayanan kebidanan merupakan layanan

yang diberikan oleh bidan sesuai dengan kewenangan yang

diberikannya dengan maksud untuk meningkatkan kesehatan ibu dan

anak dalam rangka tercapainya keluarga berkualitas, bahagia dan

sejahtera (Hamdani M, 2015 : 1).

2. Tujuan Pelayanan Kebidanan Komunitas

Pelayanan kebidanan komunitas adalah bagian dari upaya

kesehatan keluarga. Kesehatan keluarga merupakan salah satu

kegiatan dari upaya kesehatan dimasyarakat yang ditujukan kepada

keluarga. Penyelenggaraan kesehatan keluarga bertujuan untuk

mewujudkan keluarga kecil, sehat, bahagia dan sejahtera. Kesehatan

anak diselenggarakan untuk mewujudkan pertumbuhan dan

perkembangan anak.

3
Jadi tujuan dari pelayanan kebidanan komunitas adalah

meningkatkan kesehatan ibu, bayi, anak balita dan PUS di dalam

keluarga sehingga terwujud keluarga sehat sejahtera dalam komunitas

tertentu.

B. Konsep Manajemen Asuhan Keluarga

Dalam memecahkan masalah pasiennya, bidan menggunakan

manajemen yaitu suatu metode yang digunakan oleh bidan dalam

menentukan dan mencari langkah-langkah pemecahan masalah serta

melakukan tindakan untuk menyelamatkan pasiennya dari gangguan

kesehatan.

Langkah - langkah kebidanan komunitas adalah sebagai berikut :

1. Analisis

Tujuan analisis adalah menggunakan data yang terkumpul dan

mencari kaitan satu dengan lainnya sehingga ditemukan berbagai

masalah, melalui proses analisis ditemukan jawaban tentang

hubungan antara penyakit atau kasus kesehatan dengan lingkungan

keadaan sosial budaya (perilaku). Pelayanan kesehatan serta faktor

keturunan yang berpengaruh terhadap kesehatan.

4
2. Perumusan masalah

Perumusan masalah dapat dikumpulkan berdasarkan hasil analisis.

Dalam rumusan masalah mencakup masalah utama dan penyebabnya

serta masalah potensial.

3. Rencana dan Tindakan

Bila sudah diketahui masalah utama serta penyebannya, maka

disusun rencana dan tindakan yang dilakukan. Tindakan dilakukan

berdasarkan rencana yang disusun.

4. Evaluasi

Tujuan evaluasi adalah mengetahui ketepatan dan kesempurnaan

antara hasil yang dicapai dengan tujuan yang ditetapkan. Suatu

pengkajian dinyatakan berhasil bila evaluasi menunjukan data yang

sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Bila tujuan tidak tercapai,

maka perlu dikaji kembali penyebabnya. Bila kegiatan berhasil

mencapai tujuan maka identifikasi dilakukan dalam mengantisipasi

kemungkinan terjadi masalah lain yang timbul akibat keberhasilan

tersebut.

C. Konsep Permasalahan Keluarga

Setelah dilakukan pengkajian dan ditemukan prioritas masalah atau

masalah utama dalam keluarga Tn. Hyaitu adanya ibu yang belum ber-

KB karena kurangnya pengetahuan tentang KB.

5
D. Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Keluarga

1. Pengertian Asuhan Kebidanan Keluarga

Asuhan Kebidanan Keluarga adalah serangkaian kegiatan yang

merupakan implementasi dari ilmu kebidanan yang diberikan melalui

praktik kebidanan dengan sasaran keluarga dan ditujukan untuk

mengatasi masalah kesehatan yang dialami keluarga dengan

pendekatan asuhan kebidanan.

2. Peran Bidan Dalam Pelayanan Asuhan Kebidanan Keluarga

Dalam memberikan asuhan kebidanan keluarga, terdapat beberapa

peranan yang dapat dilakukan oleh bidan, diantaranya adalah :

a) Health Monitor

Bidan dapat membantu keluarga untuk mengenal masalah

kesehatan terutama yang terkait dengan ilmu kebidanan dengan

menganalisa data secara obyektif, serta berpera untuk membuat

keluarga sadar akan akibat masalah tersebut dalam perkembangan

keluarga.

b) Pemberi pelayanan pada anggota keluarga yang sakit dengan

memberikan asuhan kebidanan kepada anggota keluarga yang

memerlukan.

c) Koordinator pelayanan kesehatan keluarga khususnya masalah

kesehatan yang terkait dengan praktik kebidanan.Dalam hal ini,

6
Bidan berperan dalam mengkoordinir pelayanan kesehatan

keluarga khusunya terkait dengan praktik kebidanan, baik secara

berkelompok maupun individual.

d) Sebagai Fasilitator, yaitu mampu menjadikan pelayanan kesehatan

khususnya dalam lingkup kebidanan itu mudah dijangkau oleh

keluarga serta mampu mencarikan cara pemecahan masalahnya.

e) Pendidik kesehatan, yaitu untuk merubah perilaku keluarga dari

perilaku yang kurang/tidak sehat menjadi perilaku sehat.

f) Sebagai penyuluh dan konsultan yang berperan dalam memberikan

petunjuk tentang asuhan kebidanan dasar dalam keluarga.

Dalam melaksanakan perannya ini, seorang Bidan tidak dapat

bekerja sendiri, melainkan perlu berkolaburasi atau bekerja sama

dengan profesi lain dalam rangka mencapai asuhan kebidanan

keluarga yang komprehensif, efektif dan efisien. (Setiadi,2008).

3. Tanggung Jawab Bidan Dalam Asuhan Kebidanan Keluarga

Bidan sebagai bagian utama dalam pelayanan Asuhan

Kebidanan Keluarga mempunyai tanggung jawab yang besar,

diantaranya adalah :

a) Memberikan asuhan/pelayanan secara langsung

Pelayanan secara langsung harus diberikan secara intermiten

khususnya yang terkait dengan praktik kebidanan sesuai dengan

7
tugas dan kewenangan Bidan. Namun demikian, pelayanan yang

diberikan di rumah (dalam konteks keluarga) hendaknya lebih

melibatkan anggota keluarga tersebut dalam upaya memberikan

kesadaran bahwa semua anggota keluarga mempunyai tanggung

jawab yang sama terhadap kesehatan.

b) Pendokumentasian proses asuhan kebidanan

Pendokumentasian terhadap proses pelayanan/asuhan

kebidanan selama dalam keluarga sangat penting terutama untuk

melihat kemajuan status kesehatan keluarga khususnya dan

kemajuan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan yang

sedang dialami pada umumnya.

c) Koordinasi dengan tim pelayanan kesehatan lain dan manajemen

kasus

Bidan mempunyai tanggung jawab untuk mengkoordinasikan

atau berkolaburasi dengan profesi kesehatan lain dalam

memberikan pelayanan kepada keluarga, sehingga masalah

kesehatan yang dihadapi kleuarga tersebut dapat diatasi secara

komprehensif.

d) Menentukan Frekuensi dan Lamanya Asuhan/Pelayanan Kebidanan

Frekuensi asuhan/pelayanan kebidanan yang dimaksud

adalah kekerapan kunjungan yang dilakukan selama periode waktu

8
tertentu dalam proses asuhan kebidanan yang diberikan.

Sedangkan lamanya Asuhan/Pelayanan Kebidanan adalah lamanya

waktu asuhan/pelayanan kebidanan yang dilakukan di rumah atau

di dalam keluarga.

4. Tujuan Asuhan Kebidanan Keluarga

Peningkatan status kesehatan keluarga tentunya akan

merupakan tujuan akhir yang diharapkan dapat dicapai dari

pelayanan/asuhan kebidanan keluarga yang diberikan. Karena dengan

meningkatnya status kesehatan seluruh anggota keluarga pasti akan

meningkatkan pula produktivitas keluarga tersebut dan dengan

meningkatnya produktivitas keluarga, maka kesejahteraan keluarga

juga akan semakin meningkat.

Secara lebih rinci tujuan asuhan kebidanan keluarga adalah

sebagai berikut (Setiadi, 2008) :

a. Tujuan umum

Untuk menigkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan keluarga

dalam meningkatkan, mencegah, dan memelihara kesehatan

mereka sehingga status kesehatannya semakin meningkat serta

mampu melaksanakan tugas-tugas mereka secara produktif.

b. Tujuan khusus

Secara khusus, asuhan kebidanan keluarga ditujukan untuk :

9
1) Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengidentifikasi

masalah kesehatan yang dihadapi khusunya yang berkaitan

dengan kesehatan ibu, bayi baru lahir dan anak (KIBBLA).

2) Meningkatkan kemampuan keluarga dalam menanggulangi

masalah kesehatan dasar dalam keluarga.

3) Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengambil

keputusan yang tepat.

4) Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memberikan

pelayanan terhadap anggota keluarga yang sakit.

5) Meningkatkan produktivitas keluarga dalam rangka meningkatkan

mutu hidup keluarga.

5. Langkah - Langkah dalam Asuhan Kebidanan Keluarga

Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh Bidan dalam

memberikan asuhan kebidanan keluarga antara lain :

a. Membina hubungan yang baik dengan seluruh anggota keluarga,

dengan cara

1) Mengadakan kontak dengan keluarga.

Hal ini bisa dilakukan dengan cara kontak sosial yang

memandang keluarga sebagai system, dimana mereka hidup di

masyarakat yang mempunyai struktur organisasi

kemasyarakatan tersendiri. Sehingga sebelum melakukan kontak

10
dengan keluarga, sebaiknya menyampaikan dan menjelaskan

maksud dan tujuan terlebih dahulu kepada struktur

kemasyarakatan yang ada.

2) Menyampaikan maksud dan tujuan serta minat untuk membantu

keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan mereka.

3) Menyatakan kesediaan untuk membantu memenuhi kebutuhan

kesehatan yang dirasakan oleh keluarga.

4) Membina komunikasi dua arah yang harmonis dengan keluarga.

b) Melaksanakan pengkajian untuk menentukan adanya masalah

kesehatan keluarga.

c) Menganalisa data untuk menentukan masalah kesehatan keluarga,

dengan melakukan pengelompokan data.

d) Merumuskan masalah dan mengelompokkan masalah dengan

mengacu kepada tipologi dan sifat masalah kesehatan keluarga

dengan kriteria

e) Menentukan sifat dan luasnya masalah dan kesanggupan keluarga

untuk melaksanakan tugastugas keluarga dalam bidang kesehatan.

f) Menentukan skala priotitas masalah kesehatan keluarga dengan

mempertimbangkan .

11
g) Menyusun rencana asuhan kebidanan keluarga sesuai dengan

urutan prioritas masalah yang telah disusun dengan langkah-

langkah.

h) Melaksanakan/mengimplementasikan asuhan kebidanan keluarga

sesuai dengan rencana yangtelah disusun.

i) Melaksanakan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan.

j) Meninjau kembali masalah kesehatan keluarga yang belum teratasi

dan merumuskan kembali rencana asuhan kebidanan yang baru.

12
ASUHAN KEBIDANAN PADA KELUARGA TN. “H” DI KELURAHAN
BAKUNG KEC. BIRINGKANAYA KOTA MAKASSAR
TANGGAL 29 MEI 2021

Tanggal Pengkajian : 29 Mei 2021 Pukul :08.00 Wita

Nama Pengkaji : Rahmah Natsir

I. Pengkajian

1. Struktur dan Sifat Keluarga

a. Kepala Keluarga

Nama : Tn. “H”

Umur : 39 tahun

Nikah/Lamanya : 1x / ±15 Tahun

Suku : Bugis

Agama : Islam

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Buruh bangunan

Penghasilan : ± Rp.2.000.000/bln

Alamat : Jalan Laikang

13
b. Susunan keluarga

Hubungan
No Nama JK Umur Agama Pendidikan Pekerjaan
Keluarga

Buruh
1. Tn. H Suami L 39 Thn Islam SMA
bangunan

2. Ny. M Istri P 30 Thn Islam SD IRT

3. An. A Anak P 14 Thn Islam SMP -

4. An. N Anak L 10 Thn Islam SD -

5. An.I Anak P 6 Thn Islam - -

6. An. A Anak P 3 Thn Islam - -

7. BBL Anak P 1 Hari Islam - -

c. Tipe Keluarga

Tipe keluarga adalah keluarga inti, yang paling dominan dalam

pengambilan keputusan adalah suami sebagai kepala keluarga. Dan

hubungan dalam keluarga cukup harmonis.

14
d. Genogram

66 60
58 67
2

60 39 28 17 30
2

14 10 6 3 BB
L
1

Keterangan

: Laki-laki

: Perempuan

: Laki-laki meninggal

: Garis keturunan

: Keluarga serumah

2. Faktor Sosial, Ekonomi dan Budaya

a. Konsep diri

Keluarga selalu bersikap terbuka, menerima kami dengan baik

di rumahnya, dan ibu menjawab dengan ramah setiap pertanyaan

15
yang diajukan serta memberi informasi mengenai kondisi dalam

keluarganya .

b. Interaksi dalam keluarga dan lingkungan

Pola interaksi keluarga dan lingkungan sangat baik. Bahasa

yang digunakan sehari-hari adalah bahasa makassar.

c. Sumber daya keluarga

Pencari nafkah dalam keluarga adalah suami dengan

penghasilan Rp. ±2.000.000/bulan dari hasil buruh bangunan.

pengeluaran dalam keluarga tiap bulan tidak menetap Akan tetapi

pemenuhan kebutuhan keluarga cukup untuk keperluan sehari-hari.

d. Kebiasaan budaya dalam keluarga

Kebiasaan dalam keluarga yaitu setiap mengambil keputusan

selalu dimusyawarahkan terlebih dahulu, dan kebiasaan gotong

royong dalam keluarga selalu diterapkan, kadang suami membantu

ibu dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga maupun mengurus

anak.

3. Status Kesehatan Keluarga

a. Status Kesehatan Umum

Bila ada anggota keluarga yang sakit langsung berobat ke pustu atau

puskesmas dan jenis penyakit yang sering diderita keluarga seperti

sakit kepala, demam dan batuk.

16
b. Status Kesehatan Kepala Keluarga

Kepala keluarga mempunyai kebiasaan merokok di dalam dan di

luar rumah. Kepala keluarga atau suami merokok sudah sejak lama

dan menurutnya sulut untuk di berhentikan.

c. Status Kesehatan Anak

Anak pertama yang berumur 14 tahun telah mendapat imunisasi

lengkap dan juga vitamin A dan mendapatkan ASI Ekslusif. Anak

ke dua yang berumur 10 tahun telah mendapatkan imunisasi

lengkap, vitamin A dan mendapatkan ASI Ekslusif. Anak ketiga yang

berumur 6 tahun telah mendapatkan imunisasi lengkap, vitamin A

dan mendapatkan ASI Ekslusif. Anak keempat yang berumur 3

tahun telah mendapatkan imunisasi lengkap, vitamin A dan

mendapatkan ASI Ekslusif.

d. Status Kesehatan Istri

Istri Tn. H dalam masa nifas, mengetahui tanda bahaya masa nifas,

tidak pernah menjadi akseptor KB dan ibu kurang mengetahui

tentang KB, manfaat KB, jenis metode kontrasepsi serta efek

samping dari jenis kontrasepsi KB.

17
4. Riwayat Kehamilan, persalinan, dan Nifas yang lalu

Kehamilan Persalinan Nifas


N
o Tahun Umur Penolong JK BB/PB Tempat Keadaa Lama
persalinan n menyusui

1. 2006 Aterm Bidan ♀ 2800 Puskesmas Normal 2 tahun

2. 2011 Aterm Bidan ♂ 2700 Puskesmas Normal


2 tahun
3 2014 Aterm Bidan ♀ 2600 Puskesmas
2 tahun
4 2018 Aterm Bidan ♀ 2900 PMB Hj
Normal
Irma Dewi 2 tahun

5. 2021 Aterm ♀ 3100 PMB Hj. Normal -


Irma Dewi

5. Status Kesehatan lingkungan

a. Denah rumah

Tempat Tempat Tempat


tidur tidur tidur

Dapur
Ruang Ruang
tamu keluarga Kamar
mandi
&WC

Tempat duduk/teras rumah

Jalan Raya

18
Keluarga TN. “H” memiliki bentuk rumah permanen, ventilasi

rumah cukup baik dan pertukaran udara baik, serta pencahayaan

matahari masuk di dalam rumah dan kondisi lantai yang bersih.

b. Sumber air bersih

Sumber air minum yang dikonsumsi keluarga adalah air PDAM,

sumber air yang digunakan untuk memasak dan mencuci berasal dari

air PDAM, dari segi warna jernih dan tidak berbau air tergolong

bersih, volume air cukup dan terpenuhi.

c. Jamban keluarga

Keluarga TN. “H” mempunyai jamban permanen dengan model

jongkok yang berada di dalam rumah (dalam kamar mandi) dan

jamban selalu dibersihkan 3 kali seminggu.

d. Tempat pembuangan

Keluarga TN. H tidak memiliki SPAL (sistem pembuangan air

limbah) dan air limbah disalurkan melalui pipa yang langsung

meresap ke tanah. Sedangkan sampah rumah tangga dibuang di

tempat pembuangan sampah yang berada di belakang rumah dan

dibakar.

6. Pola Hidup Sehari-hari

a. Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi

19
Keluarga TN.“H” makan tiga kali sehari dengan makanan pokok

nasi yang dilengkapi dengan lauk pauk seperti ikan, telur, tahu,

tempe dan sayur kadang daun kelor, daun ubi, ataupun bayam yang

dimasak di dapur oleh ibu sendiri, dan kadang juga mengkonsumsi

buah seperti pepaya atau pisang, dan minum susu.

b. Istirahat

Kebiasaan istirahat dan tidur anggota keluarga baik dan teratur,

dimana tidur siang sekitar 2 jam setelah makan siang kecuali kepala

keluarga dan istri yang jarang tidur siang berhubung karena

pekerjaan. Dan biasanya keluarga TN.“H” istirahat pada malam hari

mulai pukul 22.00 wita dan bangun pukul 05.00 wita.

c. Personal hygiene

Penampilan umum ibu dan keluarga tampak bersih, kebiasaan

mandi 2 kali sehari, ibu keramas 3 kali seminggu, menggosok gigi 2

kali sehari yaitu sesudah makan dan sebelum tidur, dan keluarga

menggunakan alas kaki pada saat keluar rumah.

7. Pemenuhan Kebutuhan Aktifitas dan Hiburan

a. Aktivitas

Sehari-hari ibu bertugas untuk mengurus anak, mencuci,

membersihkan rumah dan menyiapkan makanan untuk keluarga.

Sedangkan suami sebagai pencari nafkah dalam keluarga yaitu

20
bekerja sebagai Buruh bangunan dan juga kadang membantu istri

untuk mengurus anak dan pekerjaan rumah.

b. Hiburan/Rekreasi

Keluarga TN “H” memiliki sarana hiburan keluarga berupa

televisi dan biasanya keluarga pergi rekreasi dua atau tiga kali dalam

setahun.

8. Pemeriksaan Fisik

a. Tn. H (39 thn)

 TB : 160 cm

 BB : 60 kg

 Tanda-tanda vital :

TD : 110/70 mmHg S : 36,5C

N : 78 x/menit P : 20 x/menit

b. Ny. M (37 thn)

 TB : 150 cm

 BB : 40 kg

 Tanda-tanda vital :

TD : 120/80 mmHg S : 37 C

N : 74 x/menit P : 18 x/menit

c. An. A (14 thn)

 TB : 149 cm

21
 BB : 35 kg

d. An. A (10 thn)

 TB : 130 cm

BB : 30 kg

II. Perumusan Diagnosa / Masalah Kesehatan Keluarga

1. Analisis Data

Ny “M” umur 30 tahun P5A1 dengan masalah tidak ber-KB dan kepala

keluarga merokok.

1) Data Subjektif : Ibu berumur 37 tahun, Ibu mengatakan tidak

pernah ber-KB, Jarak persalinan antara anak kedua dan ketiga

selisih 2 tahun. dan suami merokok

2) Data Objektif ;Ibu tidak memakai KB, Ibu tidak mengetahui tentang

KB, manfaat KB, jenis metode kontrasepsi dan efek samping dari

jenis kontrasepsi KB dan kurangnya pengetahuan ibu tentang

pentingnya imunisasi dan bahaya merokok.

2. Prioritas Masalah

Untuk mengetahui masalah dalam keluarga TN. “H” perlu dilakukan

prioritas masalah kesehatan yang mana masalah kesehatan yang dapat

mengancam kesehatan keluarga. Agar dapat menentukan prioritas

22
masalah dalam keluarga TN.”H” maka dilakukan pembobotan masalah

dengan kriteria sebagai berikut :

a. Ny “M” umur 30 tahun P5A1 dengan masalah tidak ber-KB

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran


1 Sifat Masalah 2/3 x 1 0,7 Masalah tersebut dapat
mengancam kesehatan
karena bila dibiarkan
akan berdampak buruk
bagi kesehatan ibu.
2 Kemungkinan 2/2 x 2 2 Masalah tersebut dapat
masalah dapat diubah dengan mudah
diubah karena dengan
diberikan penjelasan
tentang KB, jenis
metode kontrasepsi dan
efek sampingnya, ibu
dapat mengerti dan
melaksanakannya.
3 Potensi masalah 3/3 x 1 1 Masalah tersebut
untuk dicegah berpotensi tinggi untuk
dicegah karena ibu
berencana akan ber-
KB.
4 Menonjolnya 0/2 x 1 0 Ibu tidak menyadari
masalah untuk mengatasi
masalah tersebut.
Total skor 3,7

b. Kurangnya pengetahuan tentang bahaya merokok.

No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran


1 Sifat Masalah 2/3 x 1 0,7 Masalah tersebut dapat
mengancam kesehatan
semua anggota
keluarga.

23
2 Kemungkinan 2/2 x 2 2 Masalah dapat diubah
masalah dapat dengan memberikan
diubah pendidikan kesehatan.
3 Potensi masalah 3/3 x 1 1 Masalah dapat dicegah
untuk dicegah dengan memberikan
penyuluhan kesehatan.
4 Menonjolnya 0/2 x 1 0 Keluarga tidak
masalah menyadari dampak
merokok bagi
kesehatan.
Total skor 3,7

Setelah dilakukan pembobotan maka prioritas masalah

kesehatan pada keluarga TN. “H” adalah ibu tidak ber-KB dengan

skor 3,7 dan kurangnya pengetahuan tentang bahaya merokok

dengan skor 3,7.

III. Intervensi/Rencana Tindakan

a. Lakukan pendekatan pada ibu dan keluarga.

b. Lakukan pemeriksaan TTV pada ibu

c. Dukung dan memotivasi ibu untuk ber-KB.

d. Memberikan konseling kepada ibu dan suami tentang KB, jenis metode

kontrasepsi dan efek samping dari jenis kontrasepsi KB.

e. Jelaskan kepada keluarga dan suami tentang bahaya yang ditimbulkan

dari kebiasaan merokok.

IV. Implementasi

a. Melakukan pendekatan pada ibu dan keluarga.

b. Melakukan pemeriksaan TTV pada ibu.

c. Mendukung dan memotivasi ibuuntuk ber-KB

24
d. Memberikan konseling kepada ibu dan suami tentang KB, jenis metode

kontrasepsi dan efek samping dari jenis kontrasepsi KB.

e. Menjelaskan kepada keluarga dan suami tentang bahaya yang

ditimbulkan dari kebiasaan merokok.

V. Evaluasi

1. Ibu dan keluarga menerima dengan baik dan bersikap ramah terhadap

mahasiswa serta menjawab setiap pertanyaan yang diajukan.

2. Hasil pemeriksaan keadaan ibu baik

3. Ibu memahami penjelasan yang telah diberikan dan bersedia

menggunakan kontrasepsi. Ibu berniat untuk menggunakan KB suntik 3

bulan.

4. Suami memahami tentang bahaya merokok dan mengurangi jumlah

frekuensi merokok dan mencoba berhenti secara perlahan-lahan.

25
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN PADA KELUARGA TN.”H”

DI KELURAHAN BAKUNG KEC. BIRINGKANAYA KOTA MAKASSAR

TANGGAL 29 Mei 2021

Tangal 29 Mei 2021, Pukul 09.00 Wita

Data Subjektif

1. Ibu berumur 37 tahun

2. Ibu mengatakan tidak pernah ber-KB

3. Jumlah anak tiga

4. Jarak persalinan antara anak keempat dengan kelima yaitu 2 tahun

5. Kepala keluarga merokok

Data Objektif

1. Keadaan umum ibu baik

2. Tanda-tanda vital :

a. TD : 120/70 mmHg

b. N : 74 x/menit

c. P : 18 x/menit

d. S : 37 c

26
3. Ibu tidak memakai KB

4. Ibu belum mengetahui tentang KB, manfaat KB, jenis metode kontrasepsi

dan efek samping dari jenis kontrasepsi KB.

5. Keluarga dan suami kurang mengetahui bahaya merokok.

Asessment

Ny. “M” umur 30 tahun P5A1 dengan masalah tidak ber-KB dan kurangnya

pengetahuan tentang bahaya merokok.

Planning
1. Melakukan pendekatan pada ibu dan keluarga; ibu menerima dengan baik

dan ramah terhadap mahasiswa serta menjawab setiap pertanyaan yang

diajukan

2. Melakukan pemeriksaan TTV pada ibu; keadaan ibu baik.

3. Mendukung dan memotivasi ibu untuk ber-KB; Ibu ingin membicarakan

terlebih dahulu dengan suaminya untuk meminta persetujuan

menggunakan KB.

4. Memberikan konseling kepada ibu dan suami tentang KB, jenis metode

kontrasepsi dan efek samping dari jenis kontrasepsi KB.

5. Menjelaskan kepada keluarga dan suami tentang bahaya yang ditimbulkan

dari kebiasaan merokok.

27
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Asuhan kebidanan komunitas memfokuskan pemberian pelayanan

pada setiap keluarga yang berada dalam wilayah kerjanya. Bentuk

pemberian pelayanan yang dilaksanakan adalah menyelesaikan berbagai

permasalahan di bidang kesehatan khususnya kesehatan ibu dan anak.

Kegiatan-kegiatan tersebut tentunya bertujuan akhir untuk menurunkan

angka kematian ibu dan kematian bayi. Dengan memberikan penyuluhan

diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai

permasalahan kesehatan mereka sendiri sehingga masyarakat akan

lebih mandiri dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang ada di

lingkungannya. Begitu juga dengan keluarga Tn. H setelah diberikan

konseling mengenai masalah yang ada, kini keluarga Tn. H sudah lebih

memahami apa dan bagaimana cara mengatasi masalah kesehatannya.

B. Saran

1. Petugas Kesehatan

28
Petugas kesehatan diharapkan memberikan penyuluhan kepada

masyarakat tentang pentingnya menggunakan KB, dan dampak

bahaya rokok terhadap kesehatan.

2. Mahasiswa

Mahasiswa diharapkan dapat menggali lebih dalam lagi

mengenai masalah kesehatan dalam keluarga sehingga masalah

tersebut benar – benar dapat di tangani dan dengan memberikan

konseling diharapkan keluarga dapat mengenali masalah kesehatan

serta mampu mencari penyelesaian secara mandiri.

29
DAFTAR PUSTAKA

Setiadi, 2008. Konsepdan Proses


KeperawatanKeluarga.Yogyakarta :GrahaIlmu

Effendi N, 1998. Dasar - DasarKeperawatanKesehatanMasyarakat. Jakarta :


EGC

Kemenkes RI. 2007. KeputusanMenteriKesehatan RI No.


369/Menkes/SK/III/2007 tentangStandarProfesiBidan. Jakarta:
Kemenkes RI.

30
Lampiran :

31
32

Anda mungkin juga menyukai