Anda di halaman 1dari 55

LAPORAN INDIVIDU

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA PADA KELUARGA TN. S

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA RAPAK

BALIKPAPAN TAHUN 2021

OLEH :

NOOR AZIZAH

NIM: P07224118020

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN

KALIMANTAN TIMUR JURUSAN KEBIDANAN

PRODI D-III KEBIDANAN BALIKPAPAN

2021
1
LEMBAR PERSETUJUAN

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA PADA KELUARGA TN. S

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA RAPAK

BALIKPAPAN TAHUN 2021

Laporan Individu Program Pendidikan Kebidanan Komunitas (PPKK) Telah

Memenuhi Persyaratan dan Disetujui Tanggal 2021

Pembimbing

SUSI PURWANTI S, SiT. MPH

2
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA PADA KELUARGA TN. A

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA RAPAK

BALIKPAPAN TAHUN 2021

Laporan Individu Program Pendidikan Kebidanan Komunitas (PPKK) Telah

Memenuhi Persyaratan dan Disetujui Tanggal 2021

Pembimbing

SUSI PURWANTI S, SiT. MPH

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas

berkat dan RahmatNya penulis dapat menyelesaikan penulisan Laporan Askeb

Keluarga ini tepat pada waktunya, dimana laporan ini menjadi sala satu penerapan

dari mata kuliah Askeb Keluarga. Dalam penulisan laporan ini, penulis tidak berjalan

sendiri tetapi dengan dukungan berbagai pihak. Oleh Karena itu, penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. H. Supriadi B, S.Kp, M.Kep, selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes

Kalimantan Timur.

2. Inda Corniawati, S, SiT., M.Keb, selaku Ketua Prodi Kebidanan Politeknik

Kesehatan Kemenkes Kalimantan Timur.

3. Ernani Setyawati, M.Keb selaku Ketua Prodi Studi D-III Kebidanan Balikpapan

Politeknik Kesehatan Kemenkes Kalimantan Timur.

4. Susi Purwanti S,SiT.MPH selaku Dosen Pembimbing Laporan Askeb Keluarga

Prodi Studi D-III Kebidanan Balikpapan Politeknik Kesehatan Kemenkes

Kalimantan Timur.yang senantiasa mengingatkan dan memberi motivasi penulis

untuk segera menyelesaikan.

5. Keluarga Tn.S dan Ny.S selaku klien yang sangat kooperatif sehingga

memudahkan penulis dalam menyusun Laporan Askeb Keluarga ini.

4
Demikian laporan ini dibuat sebagai bentuk pertanggungjawaban dan hasil

evaluasi terakhir dari berbagai rangkaian kegiatan PK 3. Penulis menyadari bahwa

penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu demi

menyempurnakan penulisan laporan ini penulis mengharapkan saran, tanggapan yang

membangun dari berbagai pihak. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.

Balikpapan, 2021

Penulis

5
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN..........................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................ii

KATA PENGANTAR................................................................................................iii

DAFTAR ISI................................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................7

A. Latar Belakang...................................................................................................7

C. Tujuan................................................................................................................8

D. Manfaat..............................................................................................................8

BAB II TINJAUAN TEORI.........................................................................................9

A. KONSEP DASAR KEBIDANAN KELUARGA.............................................9

B. KONSEP DASAR MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA

.11

C. ROKOK...........................................................................................................18

BAB III PENGKAJIAN.............................................................................................23

BAB IV PENUTUP....................................................................................................38

A. KESIMPULAN................................................................................................38

B. SARAN............................................................................................................38

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................40

6
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Asuhan Kebidanan Keluarga dikembangkan dalam rangka

meningkatkanderajat kesehatan ibu dan anak sehingga dapat mengurangi tingkat

mortalitas dan morbiditas ibu dan anak. Bidan yang melaksanakan tugas di

keluarga dankelompok masyarakat perlu mengkaitkan upaya yang

dilakukannya untukmewujudkan “Kesehatan untuk semua” (Syahlan, 1996).

Asuhan Kebidanan keluarga adalah aktifitas atau intervensi upaya

yangdilaksanakan oleh bidan kepada klien yang mempunyai kebutuhan masalah

khususnya dalam bidang KIA/KB disuatu komunitas. Selain itu peran bidan

sebagai pendidik pemberi pelayanan dan penelitian (Bapelkes, 2004).

Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yangsaling

berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan itu sendiri. Demikian

pula pemecahan masalah kesehatan masyarakat, tidak hanya dilihat dari seluruh

segi yang ada pengaruhnya terhadap masalah “sehat sakit” atau kesehatan

tersebut.

Banyak factor yang mempengaruhi kesehatan, baik kesehatan individu

maupun kesehatan masyarakat. Keempat factor tersebut

(keturunan,lingkungan, perilaku dan pelayanan kesehatan) disamping

berpengaruh langsung kepada kesehatan, juga saling berpengaruh satu sama

lainnya. Status kesehatan akan tercapai secara optimal bilamana keempat factor
7
tersebut secara bersama-sama mempunyai kondisi yang optimal pula. Salah satu

factor saja berada dalam keadaan yang terganggu (tidak optimal) maka status

kesehatan akan tergeser kearah dibawah optimal.

Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa

lebih jantan. Di balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu terkandung

bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang di sekitar

perokok yang bukan perokok.

Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia yang 200

diantaranya beracun dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh.

Beberapa zat yang sangat berbahaya yaitu tar, nikotin, karbon monoksida, dsb.

Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan pemicu

kanker di udara dan 50 kali mengandung bahan pengeiritasi mata dan

pernapasan. Semakin pendek rokok semakin tinggi kadar racun yang siap

melayang ke udara. Suatu tempat yang dipenuhi polusi asap rokok adalah tempat

yang lebih berbahaya daripada polusi di jalanan raya yang macet.

B. Tujuan

a. Tujuan Umum

Memberikan asuhan kebidanan keluarga pada keluarga Tn. S dengan

masalah utama merokok di Kelurahan Muara Rapak.

b. Tujuan Khusus

1. Melakukan pengkajian data dasar pada keluarga, kemudian

melakukan analisa data, perumusan masalah, menentukan prioritas

masalah.

2. Menentukan atau menghitung skor pada masalah keluarga


8
3. Melakukan perencanaan dan pelaksanaan asuhan kebidanan keluarga

4. Melaksanakan tindakan asuhan kebidanan pada keluarga

5. Melaksanakan evaluasi asuhan kebidanan pada keluarga.

C. Manfaat

1. Bagi keluarga

a. Keluarga mampu mengenal permasalahan kesehatan yang di alami

b. Keluarga mampu mengenal penyebab masalah kesehatan yang di alami

c. Keluarga mampu mengatasi masalah kesehatan yang di alami

2. Bagi mahasiswi

a. Mahasiswi mampu mengaplikasikan Asuhan Kebidanan Keluarga dalam

praktek kerja lapangan.

b. Mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar dalam mengenali masalah

kesehatan dan menentukan langkah penyelesaiannya.

9
BAB II

DASAR TEORI

A. KONSEP DASAR ASUHAN KELUARGA

1. Pengertian

Keluarga merupakan perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh

darah, perkawinan atau adopsi dan tiap-tiap anggota keluaga selalu berinteraksi

satu dengan yang lain (Mubarak, 2011)

keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga

dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah

suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Setiadi, 2012). Asuhan

kebidanan merupakan Kebidanan Keluarga yang bertujuan untuk

meningkatkan derajat kesehatan keluarga. Dalam sebuah keluarga biasanya

dijumpai lebih dari satu permasalahan.

2. Fungsi keluarga

Fungsi keluarga berbeda sesuai dengan sudut pandang terhadap keluarga. Akan

tetapi, dari sudut kesehatan keluarga yang sering digunakan adalah fungsi

keluarga yang disusun oleh friedman, antara lain :

a. Fungsi efektif yaitu perlindungan psikologi, rasa aman, interaksi,

mendewasakan dan mengenal identitas dari individu.

b. Fungsi sosialisai peran yaitu fungsi dan peran di masyarakat, serta sasaran

untuk kontak sosial didalam /diluar rumah.

10
c. Fungsi reproduksi yaitu menjamin kelangsungan generasi dan kelangsungan

hidup masyarakat.

d. Fungsi memenuhi kebutuhan fisik dan perawatan merupakan pemenuhan

sandang, pangan dan papan serta perawatan kesehatan.

e. Fungsi ekonomi adalah fungsi untuk pengadaan sumber dana,

pengalokasian dana serta pengaturan keseimbangan.

f. Fungsi pengontrolan/pengaturan adalah memberikan pendidikan dan norma-

norma.

3. Tugas keluarga

Tugas keluarga dalam bidang kesehatan adalah sebagai berikut :

a. Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan

b. Keluarga mampu mengambil keputusan untuk melakukan tindakan

c. Keluarga mampu melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang

sakit

d. Keluarga mampu menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan

kesehatan

e. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat di

lingkungan setempat

11
B. KONSEP DASAR MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA

Penerapan pembinaan kesehatan dituangkan dalam bentuk asuhan kebidanan

melalui pendekatan family approach, degan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Pengkajian

a. Dilakukan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan thd individu dan

seluruh keluarga dengan cara:Membina hubungan kerjasama yang baik,

yakni mengadakan kontak dengan keluarga, menyampaikan tujuan kegiatan

praktik

b. Mengenal masalah kesehatan dengan menggunakan format pengumpulan

data masyarakat.

2. Analisa Data

Komponen yang perlu diperhatikan dalam melihat perkembangan kesehatan

keluarga, yaitu:

a. Keadaan kesehatan setiap anggota keluarga, meliputi fisik dan psiko-

sosial, tumbang, status gizi, imunisasi, kehamilan & KB

b. Keadaan rumah dan sanitasi lingkungan

c. Karakteristik keluarga, meliputi

1) Sifat-sifat keluarga

2) Dinamika dalam keluarga

3) Komunikasi dlm keluarga

4) Interaksi antar anggota keluarga

5) Kesanggupan keluarga mengikuti perkembangan anggota

keluarga

12
6) Kebiasaan dan nilai-nilai yg berlaku dlm keluarga

3. Perumusan Masalah

Kategori masalah dalam keluarga dapat dirumuskan berdasarkan tipologi sifat

masalah, antara lain:

a. Pertama: ancaman kesehatan, yaitu keadaan-keadaan yang memungkinkan

terjadinya masalah dalam kesehatan atau kegagalan dalam mencapai potensi

kesehatan, misalnya:

1) Riwayat persalinan sulit

2) Imunisasi anak tidak lengkap

3) Penyakit keturunan

4) Keluarga/anggota keluarga yg menderita penyakit menular

5) Jumlah anggota keluarga terlalu besar dan tidak sesuai dengan

kemampuan sumber daya keluarga

6) Ada kencenderungan terjadi kecelakaan dlm keluarga karena kondisi

rumah dan fasilitas kurang mendukung

7) Gangguan status gizi anggota keluarga

8) Ada kecenderungan terjadi stres terhadap anggota keluarga karena

hubungan kurang harmonis.

b. Kedua, kurang/tidak sehat, yaitu kegagalan dalam memelihara dan atau

mempertahankan kesehatan, misalnya:

1) Pertumbuhan dan perembangan yang tidak sesuai

2) Ada anggota keluarga yg sedang menderita penyakit

13
c. Ketiga, situasi krisis, yaitu situasi yg menuntut individu atau keluarga dalam

menyesuaikan diri terhadap situasi atau masalah yang dialami. Yang

termasuk dalam situasi krisis adalah:

1) Perkawinan

2) Kehamilan

3) Persalinan

4) Masa nifas menjadi ortu

5) Penambahan anggota keluarga

6) Abortus

7) Anak masuk sekolah

8) Anak memasuki masa remaja

9) Kehilangan pekerjaan

10) Kematiaan anggota keluarga

11) Pindah rumah

4. Prioritas masalah

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam prioritas masalah:

a. Tidak mungkin masalah kesehatan yang ditemukan dalam suatu

keluarga dapat diatasi sekaligus

b. Masalah dapat mengancam kehidupan keluarga

c. Respon dan perhatian terhadap asuhan yang akan diberikan

d. Keterlibatan keluarga dalam memecahkan masalah yang dihadapi

e. Sumber daya keluarga yang dapat menunjang pemecahan masalah kes

dialami termasuk pengetahuan dan kebudayaan keluarga

14
Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan prioritas berkaitan dengan

rumusan masalah, antara lain:

a. Pertama, sifat masalah.

Dalam menentukan sifat masalah, bobot yang paling besar diberikan kepada

keadaan sakit atau yang mengancam kehidupan keluarga, misalnya dalam

keadaan sakit atau pertumbuhan anak tidak sesuai dengan usia, kemudian

melihat situasi yang mengancam kesehatan keluarga dan selanjutnya kepada

situasi krisis dalam keluarga, dimana terjadi situasi yang menuntut

penyesuaian dalam keluarga.

b. Kedua, kemungkinan masalah dapat diubah

Faktor-faktor yang mempengaruhi masalah dapat diubah adalah:

pengetahuan dan tindakan-tindakan untuk menangani masalah, sumber daya

keluarga (keuangan, tenaga, sarana dn prasarana), sumber daya masyarakat

dalam bentuk fasilitas, organisasi seperti posyandu, polindes dan

sebagainya.

c. Ketiga, potensi masalah untuk dicegah

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melihat potensi pencegahan masalah:

1) Kepelikan atau beratnya masalah sehingga keluarga mendapatkan

kesulitan menangani masalah yang dialami

2) Lamanya masalah, hal ini berhubungan dengan jangka waktu

terjadinya masalah

3) Tindakan yang sudah dan sedang dijalankan

4) Adanya kelompok resiko tinggi dalam keluarga

15
d. Keempat, masalah yang menonjol

Adapun penentuan dalam prioritas masalah dapat dijabarkan sbb:

1) Sifat masalah, dikelompokkan :

Ancaman kesehatan bobotnya .....................2

Keadaan sakit/kurang sehat .........................3

Situasi krisis ................................................1

2) Kemungkinan masalah dapat diubah, dikelompokkan:

Dengan mudah .............................................2

Hanya sebagian ............................................1

Tidak dapat ...................................................0

3) Potensi masalah untuk dicegah, dikelompokkan :

Tinggi.............................................................3

Cukup ............................................................2

Rendah ...........................................................1

4) Masalah yang menonjol, dikelompokkan:

Masalah berat harus ditangani...................... 2

Masalah yang tidak perlu segera ditangani... 1

Masalah tidak disarankan ............................. 0

16
Cara Menyusun skala prioritas masalah keluarga, sebagai berikut

KRITERIA NILAI BOBOT

Sifat masalah
Skala :
Situasi Krisis 1
Ancaman kesehatan 2 1
Tidak/kurang sehat. 3
Kemungkinan masalah dapat diubah.
Skala :
Dengan mudah
Hanya sebagian 2
Tidak dapat 1 2
Potensi masalah untuk diubah 0
Skala :
Tinggi
Cukup 3
Rendah 2 1
Menonjolnya masalah 1
Skala :
Masalah berat hrs ditangani.
Masalah yang tidak perlu segera 2
ditangani. 1 1
Masalah tidak dirasakan.
0

Skoring:

Tentukan skor untuk setiap kriteria

Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikan dengan bobot.

skor
xbobot
angkatertinggi

Jumlah skor untuk semua kriteria.

Skor tertinggi 5 dan sama untuk semua bobot.

5. Perencanaan dan pelaksanaan asuhan

Merupakan sekumpulan tindakan yang telah direncanakan bersama keluarga

sebagai dasar untuk memecahkan masalah kesehatan yang dialami keluarga.

Ciri-ciri rencana asuhan keluarga:


17
a. Berpusat pada tindakan yang dapat meringankan atau memecahkan

masalah yang dialami keluarga

b. Merupakan cara untuk mencapai tujuan dan berlangsung terus

menerus

c. Berhubungan dengan masa yang akan datang

Komponen dalam perencanaan dan pelaksanaan asuhan

a. Adanya sasaran yang jelas dan dapat diukur.

Sasaran adalah keadaan atau situasi yang diharapkan setelah tindakan

dilaksanakan. misalnya: imunisasi sasarannya adalah bayi, ANC adalah

bumil.

b. Adanya rumusan tujuan

Tujuan merupakan pernyataan yang rinci dan berdasarkan kriteria tentang

hasil yang diharapkan. Kriteria tujuan ditentukan, apakah jangka

pendek/panjang

1) Jangka pendek, ditekankan pada keadaan yang mengancam kehidupan.

misalnya bayi yg belum diimunisasikan

2) Jangka panjang, ditekankan pada perubahan tingkah laku terutama yang

merugikan kesehatan dan mengarah pada kemampuan secara mandiri

untuk mengatasi masalah sendiri. misalnya: bumil mau ANC minimal 4

kali

18
6. Evaluasi

Merupakan tahap yang menentukan apakah tujuan tercapai atau belum karena

selalu berkaitan dengan tujuan pengukuran evaluasi asuhan disesuaikan dengan

standar dan dari 3 dimensi:

a. Psikologis dan sikap positif keluarga terhadap asuhan yang diberikan.

misalnya keluarga dapat menjelaskan efektifitas jenis alat kontrasepsi

b. Perubahan perilaku, misalnya keluarga telah memilih jenis kontrasepsi yang

akan digunakan

c. Keadaan fisik, misalnya keluarga telah menjadi akseptor KB

C.SADARI DAN SADARNIS

1. Pengertian SADARI dan Kanker payudara

Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah tindakan

deteksi dini terhadap adanya gejala-gejala kanker payudara.

Sedangkan SADANIS pemeriksaan payudara klinis yang

pemeriksaannnya dilakukan oleh tenaga kesehatan. Metode ini

sangat sederhana, namun diharapkan dapat menekan tingginya

angka penderita kanker payudara, karena semakin awal

terdeteksi maka semakin cepat proses pengobatan yang

diperlukan.

19
Kanker payudara adalah adanya benjolan di payudara, borok,

atau luka yang tidak  sembuh, cairan yang keluar dari puting, dan

adanya nyeri di payudara.  Namun umumnya, kanker payudara ini

pada mulanya tidak menimbulkan nyeri sehingga penderita datang

dalam keadaan terlambat, apalagi bila umurnya sudah tua

(Abdurahman,dkk, 2009).

2. Gejala Kanker Payudara

Gejala awal berupa sebuah benjolan yang biasanya

dirasakan berbeda dari jaringan payudara di sekitarnya, tidak

menimbulkan nyeri dan biasanya memiliki pinggiran yang tidak

teratur.

Pada stadium awal, jika didorong oleh jari tangan, benjolan bisa

digerakkan dengan mudah di bawah kulit.

Pada stadium lanjut, benjolan biasanya melekat pada dinding

dada atau kulit di sekitarnya. Pada kanker stadium lanjut, bisa

terbentuk benjolan yang membengkak atau borok di kulit

payudara. Kadang kulit diatas benjolan mengkerut dan tampak seperti

kulit jeruk.

Gejala lainnya yang mungkin ditemukan :

- Benjolan atau massa di ketiak 

- Perubahan ukuran atau bentuk payudara

- Keluar cairan yang abnormal dari puting susu (biasanya berdarah

20
atau berwarna

kuning sampai hijau, mungkin juga bernanah)

- Perubahan pada warna atau tekstur kulit pada payudara, puting

susu maupun areola (daerah berwana coklat tua di sekeliling

puting susu)

- Payudara tampak kemerahan

- Kulit di sekitar puting susu bersisik 

- Puting susu tertarik ke dalam atau terasa gatal

-  Nyeri payudara atau pembengkakan salah satu payudara .

Pada stadium lanjut bisa timbul nyeri tulang, penurunan berat

badan, pembengkakan lengan atau ulserasi kulit (Medicastore,

2010).

3. Faktor Resiko Kanker Payudara 

a. Usia.

Sekitar 60% kanker payudara terjadi pada usia diatas 60 tahun.

Resiko terbesar  ditemukan pada wanita berusia diatas 75 tahun.

b. Pernah menderita kanker payudara.

Wanita yang pernah menderita kanker in situ atau kanker invasif

memiliki resiko tertinggi untuk menderita kanker payudara.

Setelah payudara yang terkena diangkat, maka resiko terjadinya

kanker pada payudara yang sehat meningkat sebesar 0,5-

1%/tahun.
21
c. Riwayat keluarga yang menderita kanker payudara.

Wanita yang ibu, saudara perempuan atau anaknya menderita

kanker, memiliki resiko 3 kali lebih besar untuk menderita kanker

payudara.

d. Faktor genetik dan hormonal.

Telah ditemukan 2 varian gen yang tampaknya berperan dalam

terjadinya kanker payudara, yaitu BRCA1 dan BRCA2. Jika seorang

wanita memiliki salah satu dari gen tersebut, maka kemungkinan

menderita kanker payudara sangat besar. Gen lainnya yang juga

diduga berperan dalam terjadinya kanker payudara adalah p53,

BARD1, BRCA3 dan  Noey2. Kenyataan ini menimbulkan dugaan

bahwa kanker payudara disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel yang

secara genetik mengalami kerusakan. Faktor hormonal juga penting

karena hormon memicu pertumbuhan sel. Kadar hormon yang

tinggi selama masa reproduktif wanita, terutama jika tidak 

diselingi oleh perubahan hormonal karena kehamilan, tampaknya

meningkatkan peluang tumbuhnya sel-sel yang secara genetik

telah mengalami kerusakan dan menyebabkan kanker.

e. Pernah menderita penyakit payudara non-kanker.

Resiko menderita kanker payudara agak lebih tinggi pada wanita

yang pernah menderita penyakit payudara non-kanker yang

menyebabkan bertambahnya jumlah saluarn air susu dan terjadinya

kelainan struktur jaringan payudara (hiperplasia atipik).


22
f.   Menarke (menstruasi pertama) sebelum usia 12 tahun, menopause

setelah usia 55 tahun, kehamilan pertama setelah usia 30 tahun

atau belum pernah hamil. Semakin dini menarke, semakin besar

resiko menderita kanker payudara. Resiko menderita kanker

payudara adalah 2-4 kali lebih besar pada wanita yang mengalami

menarke sebelum usia 12 tahun. Demikian pula halnya dengan

menopause ataupun kehamilan pertama. Semakin lambat

menopause dan kehamilan pertama, semakin besar resiko

menderita kanker payudara

g. Pemakaian pil KB atau terapi sulih estrogen.

Pil KB bisa sedikit meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara,

yang tergantung kepada usia, lamanya pemakaian dan faktor

lainnya. Belum diketahui berapa lama efek pil akan tetap ada setelah

pemakaian pil dihentikan. Terapi sulih estrogen yang dijalani selama

lebih dari 5 tahun tampaknya juga sedikit meningkatkan resiko kanker

payudara dan resikonya meningkat jika pemakaiannya lebih lama.

h. Obesitas pasca menopause.

Obesitas sebagai faktor resiko kanker payudara masih

diperdebatkan. Beberapa penelitian menyebutkan obesitas

sebagai faktor resiko kanker payudara kemungkinan karena

tingginya kadar estrogen pada wanita yang obes.

i.   Pemakaian alkohol.

23
Pemakaian alkoloh lebih dari 1-2 gelas/hari bisa meningkatkan

resiko terjadinya kanker payudara.

j.  Bahan kimia.

Beberapa penelitian telah menyebutkan pemaparan bahan kimia

yang menyerupai estrogen (yang terdapat di dalam pestisida dan

produk industri lainnya) mungkin meningkatkan resiko terjadinya

kanker payudara.

k.  DES (dietilstilbestrol).

Wanita yang mengkonsumsi DES untuk mencegah keguguran

memiliki resiko tinggi menderita kanker payudara.

l.  Penyinaran.

Pemaparan terhadap penyinaran (terutama penyinaran pada dada),

pada masa kanak-kanak bisa meningkatkan resiko terjadinya

kanker payudara.

m.  Faktor resiko lainnya.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kanker rahim, ovarium

dan kanker usus besar serta adanya riwayat kanker dalam keluarga

bisa meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara (Medicastore,

2010).

4. Pencegahan Kanker Payudara 

a. Kesadaran akan payudara itu sendiri.

b. Berikan ASI pada bayi.

24
c. Jika menentukan benjolan, segera ke dokter.

d. Cari tahu apakah ada sejarah kanker payudara pada keluarga.

e. Perhatikan konsumsi alkohol.

f. Perhatikan berat badan.

g. Olahraga secara teratur.

h. Kurangi makanan berlemak.

i. Jika lebih dari 50 tahun, lakukan screening payudara secara teratur.

j. Belajar relaks (Wibsono, 2009).

5. Deteksi Dini Kanker Payudara.

a. Metode lain dari deteksi dini adalah SADARI atau SADANIS.

Wanita di atas usia 20 tahun harus rutin melakukan SADARI

setiap bulan (waktu terbaik adalah seminggu setelah menstruasi).

Ikuti langkah-langkah berikut :

 Berdiri di depan cermin dan angkat satu lengan di atas

kepala. Periksa apakah ada perubahan pada payudara dan

puting.

 Berbaring dan secara sistematis periksa/raba payudara

dengan tiga jari untuk merasakan ada tidaknya benjolan.

 Pijat puting untuk mengetahui adanya cairan dan

periksa/raba ketiak apakah ada benjolan/bengkak.

 Pemeriksaan payudara dapat dilakukan dengan melihat

perubahan di hadapan cermin dan melihat perubahan

bentuk payudara dengan cara berbaring.

25
6. Cara pemeriksaan Payudara Sendiri

a. Melihat Perubahan Di Hadapan Cermin.

 Lihat pada cermin , bentuk dan keseimbangan bentuk

payudara (simetris atau tidak)

 Melihat perubahan bentuk dan besarnya payudara,

perubahan puting susu, serta kulit payudara di depan

kaca. Sambil berdiri tegak depan cermin, posisi kedua

lengan lurus ke bawah disamping badan.

b. Periksa payudara dengan tangan diangkat di atas kepala. Dengan

maksud untuk  melihat retraksi kulit atau perlekatan tumor

terhadap otot atau fascia dibawahnya

c. Berdiri tegak di depan cermin dengan tangan disamping

kanan dan kiri.

d. Miringkan badan ke kanan dan kiri untuk melihat perubahan pada

payudara.

e. Menegangkan otot-otot bagian dada dengan berkacak pinggang/

tangan menekan pinggul dimaksudkan untuk menegangkan otot di

daerah axilla.

f. Melihat Perubahan Bentuk Payudara Dengan Berbaring.

 Dimulai dari payudara kanan. Baring menghadap ke kiri

dengan membengkokkan kedua lutut Anda. Letakkan bantal

atau handuk mandi yang telah dilipat di bawah bahu

26
sebelah kanan untuk menaikan bagian yang akan diperiksa.

Kemudian letakkan tangan kanan Anda di bawah kepala.

Gunakan tangan kiri Anda untuk memeriksa payudara

kanan .Gunakan telapak jari-jari Anda untuk memeriksa

sembarang benjolan atau penebalan. Periksa payudara Anda

dengan menggunakan V ertical  Strip dan Circular.

F. Memeriksa seluruh bagian payudara dengan cara vertical,  dari

tulang selangka di bagian atas ke bra  -li  ne di bagian bawah, dan

garis tengah antara kedua payudara ke garis tengah bagian ketiak

Anda. Gunakan tangan kiri untuk mengawali pijatan pada ketiak.

Kemudian putar dan tekan kuat untuk merasakan benjolan.

Gerakkan tangan Anda perlahan-lahan ke bawah bra    li  ne dengan

putaran ringan dan tekan kuat di setiap tempat. Di bagian bawah 

bra    l  ine, bergerak kurang lebih 2 cm kekiri dan terus ke arah

atas menuju tulang selangka dengan memutar dan menekan.

Bergeraklah ke atas dan ke bawah mengikuti pijatan dan meliputi

seluruh bagian yang ditunjuk.

G. Berawal dari bagian atas payudara Anda, buat putaran yang besar.

Bergeraklah sekeliling payudara dengan memperhatikan benjolan

yang luar biasa. Buatlah sekurang- kurangnya tiga putaran kecil

sampai ke puting payudara. Lakukan sebanyak 2 kali. Sekali dengan

tekanan ringan dan sekali dengan tekanan kuat. Jangan lupa periksa

bagian bawah areola mammae.

27
H. Menggunakan kedua tangan, kemudian tekan payudara Anda untuk

melihat adanya cairan abnormal dari puting payudara.

I. Letakkan tangan kanan Anda ke samping dan rasakan ketiak Anda

dengan teliti, apakah teraba benjolan abnormal atau tidak

28
BAB III

PENKAJIAN

I. PENGKAJIAN

Struktur dan sifat keluarga

b. Anggota Keluarga (AK)

Tanggal : 01 Juli 2021


Pewawancara : NOOR AZIZAH

DATA KULTURAL

a. Kepala Keluarga (KK) Ny. Dala Nayla Ayu


Nama : Tn. Dala Prayitno Prayitno Winarsih Nur Aisyah An.Px
Umur : 34tahun 34 tahun 12 tahun Ardani Ny.Dala
Jenis Kelamin: Laki-laki Perempuan Perempuan 5 tahun 1 bulan
Agama : Islam Islam Islam Perempuan Perempuan
Alamat : Jl.DI.PANJAITAN NO.55 Jl.DI.PA Jl.DI.PANJAITA Islam Islam
Pendidikan terakhir : SMA NJAITA N NO.55 Jl.DI.PANJA Jl.DI.PANJA
Wiraswasta N NO.55 siswa ITAN NO.55 ITAN NO.55
Penghasilan : SMA siswa Belum
+-3.000.000 IRT - - sekolah
Perkawinan ke: Pertama - - - -
Lamanya perkawinan: 12 tahun Perempuan - - -
Suku Bangsa : Bugis 3 tahun - - -
Hubungan dengan AK: (1) Istri, (2) Bugis - - -
Anak (3) dll Bugis Bugis -
Bugis

KEADAAN KESEHATAN
(Riwayat Kesehatan dalam 1 Tahun
terakhir termasuk penyakit menular,
tidak menular dan gangguan jiwa )

a. Riwayat
Penyakit Jenis Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Penyakit:
29
Lamany
a sakit:
Tempat pelayanan Kesehatan:

b. Anggota Keluarga Yang


Meninggal
(Dalam 1 tahun terakhir) Tidak ada

Penyebab kematian : Tidak ada

GENOGRAM (3 generasi)

Suami Istri

(Tn.D) (Ny.R)

Anak Anak Anak

(An. N) (An. N) (An. R)

30
Sifat Keluarga

a. Anggota keluarga yang menonjol dalam mengambil keputusan:

(1)Ayah (2 ) Ibu (3) Mertua (4) anak laki-laki tertua (5 ) Anak-anak

(6 ) Lain-lain

b. Kebiasaan hidup sehari-hari (kebiasaan istirahat/tidur, makan, rekreasi,

kebersihan diri, dll).

c. Pola Makan:

1). Pengadaan makanan keluarga sehari-hari:

(1) Membeli ( 2) Memasak sendiri (3) Dll...........................

2). Komposisi jenis makanan:

Jenis Makanan Tidak Kadang – kadang Selalu ada

pernah
Makanan pokok √
Lauk-pauk: Protein √
hewani Protein √
nabati √
Sayur, buah, susu √
3). Cara penyajian makanan dalam keluarga:

(1) Terbuka (2) Tertutup (3) Kadang-kadang tertutup/terbuka

4) Pantangan terhadap makanan dalam keluarga:

(1) Ada (2) Tidak ada Jika ada, sebutkan.........................

5). Kebiasaan keluarga dalam mengelola air minum:

(1)Dimasak (2) Kadang-kadang dimasak (3) Tidak dimasak

(air minum beli)

31
6). Kebiasaan keluarga dalam mengola makanan/sayur:

(1) Tidak dicuci (2) Dipotong-potong baru dicuci (3) Di cuci baru

dipotong

7). Bagaimana kebiasaan makan dalam keluarga:

(1) Bersama (2) Sendiri-sendiri (3) Lain-lain

d. Istirahat Tidur

1) Apakah tiap anggota keluarga mempunyai kebiasaan tidur pada siang hari:

(1) Ya (2) Tidak

2) Apakah setiap anggota keluarga memiliki kamar tidur masing-masing:

(1) Ya (2) Tidak

Jika tidak, bagaimana pembagian kamarnya

e. Aktifitas Olah Raga

1) Apakah keluarga senang olah raga:

(1) Ya (2) Tidak Jika ya,sebutkan jenisnya bersepeda dan joging

2) Kapan olah raga biasa dilakukan:

(1) Setiap hari (2) Setiap minggu (3) Tidak tentu (4) Dll

f. Kebersihan diri (untuk tiap anggota keluarga)

1) Mandi : 2x per hari

2) Sikat gigi : 3x per hari

3) Cuci rambut : 2 hari sekali

4) Ganti baju/pakaian dalam : 2x per hari

g. Rekreasi/waktu senggang

1) Apakah keluarga mempunyai kebiasaan rekreasi yang teratur:


32
(1)Ya (2) Tidak

Faktor sosio, ekonomi, dan budaya

a. Penghasilan dan pengeluaran

Lamanya jam kerja : 07.00-19.00 (+-12 jam perhari)

Pemenuhan kebutuhan : tercukupi

Simpanan keuangan : dikelola oleh istri

Penentu dalam keluarga : ditentukan oleh suami

b. Peranan anggota dalam keluarga : anggota keluarga telah menjalankan

perannya masing-masing dengan baik

c. Hubungan keluarga dengan masyarakat : anggota Tn. Dala prayitno dapat

bersosialisasi dengan baik kepada masyarakat

Pengkajian psikososial

a. Status emosi

1) Bagaimana respon keluarga jika ada salah satu anggota keluarga yang

berhasil

(1) Bangga (2) Acuh tak acuh (3) Lain-lain............

2) Bagiamana respon keluarga terhadap kehilangan, jelaskan anggota Tn.

Dala Prayitno merasa sedih terhadap sesuatu yang kehilangan.

b. Konsep diri

1) Apakah keluarga menerima dirinya sebagai sesuatu yang berharga atau

penting:

(1) Ya (2) Tidak

2) Adakah konflik harga diri sehubungan dengan tahapan tumbuh kembang:

(1) Ya (2) Tidak


33
3) Apakah ada perubahan/konflik/ketidak sesuaian peran dalam keluarga:

(1) Ada (2) Tidak ada

c. Pola Interaksi

1) Kapan paling sering terjadi interaksi dalam keluarga:

(1)Pagi hari (2) Siang hari (3) Malam hari (4) Tidak tentu

2) Dalam situasi apa interaksi terjadi:

(1)Makan bersama (2) Nonton TV (3) Rekreasi (4) Lain-lain

3) Gambaran pola interaksi keluarga:

( antara ayah dengan ibu, ayah dengan anak,ibu dengan anak, anak dengan

anak)

Hubungan antara suami dengan istri baik dan harmonis

4) Apa yang dirasakan sebagai masalah keluarga dalam interaksi:

(1)Bahasa (2) Budaya (3) Lain-lain, sebutkan tidak ada

5) Sejauh mana interaksi tersebut berlangsung:

(1)Hanya sekedar (2) Tidak ada interaksi (3) Diskusi/sharing perasaan

6) Adakah konflik dalam keluarga tentang pola interaksi

(1)Ada (2) Tidak ada

d. Pola pertahanan dalam keluarga

1) Mekanisme penanggulangan masalah dalam keluarga diatasi secara:

(1)Mandiri (2) Minta bantuan orang lain (3) Bersama-sama (4) Lain-lain

2) Bagaimana respon keluarga jika salah satu anggota keluarga

bermasalah dengan pola pertahannya:

(1)Membantu mencari jalan keluar (3) Acuh tak acuh

(2)Minta bantuan orang lain (4) Lain-lain, sebutkan..........


34
3) Jika masalah tidak teratasi bagaimana keluarga menanganinya:

(1)Putus asa (2) Acuh tak acuh (3) Pasrah

(4) Mencari jalan keluar (5) Lain-lain, sebutkan..........

PENGETAHUAN TENTANG PMS : (1). Tahu, (2) Tidak Tahu

a. Pengertian tentang PMS : (1). Tahu, (2) Tidak Tahu


b. Jenis PMS : (1). Tahu, (2) Tidak Tahu
c. Penyebab PMS : (1). Tahu, (2) Tidak Tahu
d. Cara penularan PMS : (1). Tahu, (2) Tidak Tahu
e. Pencegahan PMS : (1). Tahu, (2) Tidak Tahu
PENGETAHUAN TENTANG PAP SMEAR & IVA

a. Pengertian : (1). Tahu, (2) Tidk Tahu

b. Tujuan Pap smear : (1). Tahu, (2) Tidak Tahu

c. Tempat pelaksanaan : ………………….

PENGETAHUAN TENTANG SADARI & SADARNIS

a. Pengertian Sadari & Sadarnis : (1). Tahu, (2) Tidak Tahu

b. Tujuan Sadari & Sadarnis : (1). Tahu, (2) Tidak Tahu

c. Tempat pelaksanaa : ………………….

PENGETAHUAN TENTANG IMUNISASI WAJIB DAN BOOSTER

a. Pengertian : (1). Tahu (2) Tidak Tahu


b. Tujuan : (1). Tahu (2) Tidak Tahu
c. Jenis : (1). Tahu (2) Tidak Tahu

TANGGAPAN KELUARGA TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN


(1). Kurang (2) Cukup (3) Baik
Jelaskan : Pandangan terhadap pelayanan baik selama melakukan pemeriksaan
kesehatan selalu dilayani dengan baik, jika sakit keluarga segera periksa
35
DATA KIA/KB

Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu (< 5 thn terakhir)

Keadaan
Kehamilan Persalinan Nifas Bayi

No Thn Umur T4 Pemeriksa Penyulit Jenis Penolong Tempat Penyulit Perlan Sehat,
kehamilan ANC Persalinan gsung hidup
meninggal
1.2021 39-40 BPM Bidan Tidak ada Normal Bidan BPM Tidak ada Normal Sehat,
minggu Asmini Asminiwati Asminiwati hidup
wati

Keadaan Kehamilan Sekarang

Tidak ada anggota yang sedang hamil saat ini

Gizi Masa Hamil dan Nifas

Masa Nifas Sekarang:

1. Tanggal melahirkan: 28/06/2021.

2. Keluhan masa nifas: (1) ada (2) tdk ada Jika ada sebutkan:…………............

3. fundus uteri pertengahan pusat pusat (cm)

4. Lokia: 1) jenis rubra 2) warna merah kehitaman 3) bau darah 4) banyaknya

setengah pembalut

5. Laktasi

36
Ibu menyusui : (1) Ada (2) Tidak ada Jika tidak,

alasannya…………...............................

Frekuensi menyusui bayi: (1) bila bayi menangis (2) 4 kali sehari .(3) 6 kali

sehari (4) Lain-lain sebutkan……......................................

6. Lamanya menyusui: (1) < 10 menit (2) > 10 menit (3) sampai bayi kenyang

7. Kemampuan merawat bayi:

(1) Ya (2) Tidak

8. Apakah ibu mendapatkan Vitamin A:

(1) Ya (2) Tidak

9. Tempat konsultasi masa nifas:

(1) PKM (2) Pustu (3) Posyandu (4) BPM

Gizi Masa Hamil dan Nifas


No Keadaan Gizi Masa Hamil Masa Bufas
1. Lila, Tinggi Badan 24 /149./
25/149
2. Berat Badan 58
56
Jenis Makan: (1) Nasi (2) Lauk, (3) Sayur, (4) Buah 1,2,3,4
1,2,3,4
3. Frekuensi makan 4X/hari
4X/hari
4. Porsi makan Piring Sedang
Piring
5. Pantang makanan: Sedang
(1) Ada (2) Tidak (2) (2)
6. Jumlah Minum (cc) 8 gelas bisa 8 gelas bisa
lebih lebih

Keluarga Berencana

Tidak ada Akseptor Kb

37
Keadaan Bayi dan Balita

Imunisasi

No Anak Nama Umur BBL Imunisasi


KN KN
1 2
Pengawasan Kes; 1. RS
ke anak (Bln) (Gram) BCG DPT Polio Hepatitis Campak 2. PKM 3. BPS
1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4. Posyandu 5. Dukun
6. Lain-lain
1. 3 AN.a 1 Bln 3.800 √
gram

Jika tidak diimunisasi, alasanya...................

Gizi Bayi / Anak Balita


Vit. Umur
No Anak Umur KMS/ Gizi A ASI PMT PASI anak
1. Sari buah.
Krg/ 2. Bubur, mulai
ke (Bln) BKIA Baik Sedang buruk Eksklusif Penyuluhan Pemulihan Rujukan Susu. di
3. Nasi.
4. Bubur
Biasa sapih
1. 3 1 bulan √ √ √ √ - - - ASI -

KESEHATAN REMAJA

38
Berapa usia remaja:12 tahun (Belum Haid)

Pengetahuan Kesehatan Reproduksi

a. Apakah anda tahu tentang kesehatan reproduksi remaja: 1.(Ya) 2.(Tidak)

Jika ya, sebutkan alat kelamin perempuan dan laki-laki.

b. Dari mana anda mendapatkan informasi tentang kesehatan reproduksi remaja:

(1). Teman (2). Orang Tua (3). Guru

(4). Media masa (Buku/ majalah,/Televisi/ Internet)

(5) Lain-lain, sebutkan..............

c. Apakah anda tahu tentang ciri-ciri seks kelamin Primer : (1) Ya (2) Tidak

d. Apakah anda tahu tentang ciri-ciri seks kelamin Sekunder : (1) Ya (2) Tidak

e. Apakah anda mengetahui apa yang dimaksud masa subur: (1) Ya (2) Tidak

f. Apakah anda mengetahui tentang anatomi dan fisiologi sistem reproduksi:

(1) Ya (2) Tidak Jika ya, sebutkan vagina dan payudara

g. Tahukah anda bahwa sekali berhubungan seks dapat menyebabkan

kehamilan: 1.(Ya) 2. (Tidak)

h. Tahukah anda dampak kehamilan bagi remaja: (1) Ya (2) Tidak Jika ya,

sebutkan. Diberhentikan dari sekolah, bikin malu keluarga

i Apakah anda mengetahui tentang penyakit menular seksual/HIV/AIDS: (1) Ya

(2) Tidak Jika ya, sebutkan jenis-jenisnya…………

j. Apakah anda tahu cara penularan PMS/HIV/AIDS: (1) Ya (2) Tidak Jika ya

sebutkan melalui mana saja:

(1) berhubungan badan yang tidak aman

KESEHATAN USIA LANJUT (USILA)


39
Tidak ada anggota keluarga yang lansia

Data Khusus Lingkungan

a. Rumah (ukuran, ventilasi, kelembaban, dapur dll)


Ukuran: 4X 5 m²
Ventilasi: (1) Cukup (2) Kurang
Kelembaban: (1) Tinggi (2) Rendah
Dapur: (1) Ada (2) Tidak ada
b. Sumber air bersih: (1) Sumur gali (2) PAM (3) SPT dangkal (4) Kran
Umum (5) Lain-lain
c. Jenis JAGA yang dimiliki: (1) Leher angsa (2) Cemplung (3) Lain-lain…..
d. Jenis SPAL: (1) Tertutup (2) Terbuka
e. Tempat Pembuangan Sampah:
(1) TPS (2) TPA (3) Sembarang Tempat (4) Bakar
PENGKAJIAN PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG TUMBUH

KEMBANG (lakukan pengkajian DDST/DDTK dengan melampirkan hasil

pemeriksaan enggunakan form.)

JAMINAN LAYANAN KESEHATAN YANG DIGUNAKAN

(BPJS/JAMINAN LAIN *coret yeng tidak perlu),jika ada sebutkan:

BPJS

APAKAH ADA YANG MENDERITA (HIPERTENSI/TB

PARU/GANGGUAN JIWA* coret yang tidak perlu), jika ada apakah

terkontrol kondisi tsb oleh tenaga kesehatan?

Tidak Ada

ADAKAH ANGGOTA KELUARGA YANG MEROKOK?,

Jika ada sebutkan Tn. Dala Prayitno (Suami)

KAPANKAH ANDA TERAKHIR MELAKUKAN PEMERIKSAAN

40
KESEHATAN, DAN HASILNYA BAGAIMANA? (TERMASUK HASIL

PEMERIKSAAN FISIK SEBELUMNYA DAN LABORATORIUM

Tidak ada

HARAPAN KELUARGA TERHADAP BIDAN

Harapan anggota keluarga Tn. Dala prayitno terhadap bidan yaitu semoga

bidan dapat mempertahankan kualitas pelayanan yang diberikan kepada

masyarakat dan menjadi lebih baik lagi kedepannya

II. KLASIFIKASI DATA

A. Subjektif :

1. Ibu belum mengetahui PMS

2. Ibu belum mengetahui mengetahui tentang SADARI & SADARNIS

3. Bapak merokok

B. Objektif :

1. ibu tampak tidak mengetahui PMS

2. ibu tampak tidak mengetahui SADARI & SADARNIS

3. bapak sedang merokok

C. pemeriksaan tanda- tanda vital

1. Bapak

a. TD: 110/80 mmgh

b. Nadi: 88 x/menit

c. Rr: 19x/m

41
d. Suhu: 36,5 o C

2. Ibu

a. TD: 110/80 mmhg

b. Nadi : 90x/menit

c. Rr : 21x/menit

d. Suhu : 36,7 0 C

III. ANALISA DATA

a. Keadaan kesehatan
Setiap anggota keluarga, meliputi fisik dan psikologis-sosisal, tumbuh kembang,
status gizi, imunisasi, kehamilan dan KB.
Jika dilihat dari keadaan kesehatan Keluarga Tn. D
1. Kurangnya pengetahuan PMS
2. Kurangnya pengetahuan tentang dan belum melakukan SADARI dan
SADANIS
3. Bapak Merokok
b. Keadaan rumah dan sanitasi lingkungan
Lingkungan rumah keluarga Tn.D dalam keadaan baik
c. Karakteristik keluarga
Sifat-sifat keluarga, dinamika dalam keluarga, komunikasi dlm keluarga, interaksi
antar anggota keluarga, kesanggupan keluarga mengikuti perkembangan anggota
keluarga, kebiasaan dan nilai-nilai yg berlaku dlm keluarga.
Jika dilihat dari karakteristik keluarga, tampak:
Tn. D memiliki pekerjaan sebagai karyawan swasta dengan penghasilan Rp.
3.000.000
IV. RUMUSAN MASALAH

a. Kurangnya pengetahuan PMS

b. Kurangnya pengetahuan tentang dan belum melakukan SADARI dan SADANIS

42
c. Bapak Merokok ( ancaman Kesehatan)

V. PRIORITAS MASALAH

Keluarga Tn. D memiliki memiliki rumusan 3 masalah yang dapat diprioritaskan

berdasarkan hasil besaran perhitungan skoring sbb: (*skoring dilakukan Bersama

dan Melibatkan keluarga).

1. Kurangnya pengetahuan PMS


Kriteria Perhitungan Skor Pembesaran
Sifat masalah 2/3 x 1 2/3 Ancaman kesehatan
Kemungkinan 1/ 2 x 2 1 Masalah dapat
masalah dapat diubah/dicegah dengan
diubah mudah jika keluarga
memahami penjelasan yang
diberikan
Potensi pencegahan 1/3 x 1 1/3 Masalah dapat dicegah
karena keluarga bersedia
mendengarkan penkes yang
diberikan
Penonjolan masalah 0/2 x 1 0 Masalah sama sekali tidak
diketahui oleh keluarga
yaitu IVA dan PAP
SMEAR yang hanya
diketahui sedikit oleh
keluarga sebagai suatu
masalah
Jumlah skor 2

2. Kurangnya pengetahuan dan belum melakukan SADARI dan SADANIS


Kriteria Perhitungan Skor Pembesaran
Sifat masalah 2/3 x 1 2/3 Ancaman kesehatan
Kemungkinan 1/ 2 x 2 1 Masalah dapat
masalah dapat diubah/dicegah dengan
diubah mudah jika keluarga
memahami penjelasan yang
diberikan
Potensi pencegahan 1/3 x 1 1/3 Masalah dapat dicegah
karena keluarga bersedia
mendengarkan penkes yang
diberikan
Penonjolan 0/2 x 1 0 Masalah sama sekali tidak
masalah diketahui oleh keluarga yaitu
SADARI dan SADANIS

43
yang hanya diketahui sedikit
oleh keluarga sebagai suatu
masalah
Jumlah skor 2

3. Bapak perokok
Kriteria Perhitungan Skor Pembesaran
Sifat masalah 2/3 x 1 2/3 Ancaman kesehatan
Kemungkinan 1/ 2 x 2 1 Masalah dapat di ubah jika
masalah dapat bapak D bersedia untuk berhenti
diubah merokok untuk kesehatan diri
sendiri
Potensi 1/3 x 1 1/3 Masalah penyebaran penyakit
pencegahan akibat bapak D merokok bisa
diatasi dengan diberikan pankes
mengenai bahaya merokok
Penonjolan 0/2 x 1 0 Keluarga tidak menganggap ini
masalah sebagai suatu masalah.
Jumlah skor 2

Berdasarkan hasil perhitungan skoring maka prioritas masalah dapat tersusun

berdasarkan skoring sebagai berikut:

1. Kurangnya pengetahuan PMS

2. Kurangnya pengetahuan tentang dan belum melakukan SADARI dan

SADANIS

3. Lingkungan rumah yang kurang sehat karena bapak merokok

VI. INTERVENSI

1. lingkungan rumah yang kurang sehat karena bapak merokok

Sasaran: suami

Tujuan

a. jangka pendek : untuk tercapainya mengurangi kebiasaan merokok.

b. jangka panjang : dapat terhindar dari kecanduan zat kimia rokok yang dapat
44
merusak otak.

Rencana Asuhan :

a. memberikan penkes tentang bahaya merokok bagi kesehatan diri dan keluarga.

b. memberikan Leaflet mengenai bahaya merokok.

2. Minimnya pemahaman PMS

Sasaran : ibu

Tujuan

a. Jangka pendek : tercapainya penambahan ilmu ibu tentang PMS

b. Jangka Panjang : ibu dapat memahami tentang PMS

Rencana Asuhan :

a. memberikan penkes mengenai PMS

b. Memberikan lifleat mengenai PMS

3. minimnya pemahaman kesehatan keluarga tentang SADARI & SADARNIS

Sasaran : ibu

Tujuan :

a. Jangka pendek : tercapainya penambahan ilmu ibu tentang pemeriksaan

Payudara

b. Jangka panjang : Dapat melalukan pemeriksaan pemeriksaan payudara sendiri

dirumah.

Rencana Asuhan :

a. memberikan penkes mengenai pemeriksaan Sadari dan Sadarnis

b. Memberikan Lifleat mengenai pemeriksaan Sadari dan Sadarnis

VII. IMPELEMENTASI
45
1. melalukan pendekatan pada keluarga

Hasil : keluarga bersikap ramah dan memberikan penerimaan yang baik terhadap

mahasiswa

2. memberitahu masalah yang ada pada keluarga (keluarga dalam lingkungan

yang tidak sehat karena bapak merokok)

Hasil: keluarga mengetahui permasalah yang ada.

3. membahas tindakan yang akan dilakukan terhadap masalah yang ada bersama

keluarga

A. keluarga Tn . D dalam lingkungan rumah yang kurang sehat dan kondusif

yang dimana Asap rokok dapat membahayakan dan dapat menimbulkan

penyakit jantung , penyakit paru, kanker paru, diabetes, impotensi,

menimbulkan kebutaan, dan penyakit mulut.

B. ibu belum mengetahui tentang PMS, sehingga kita memberikan

penyuluhan dan mengenalkan tentang penyakit PMS.

Hasil : ibu sudah memahami

C.ibu belum melakukan pemeriksaan sadari yang berguna untuk mendeteksi

secara dini kanker payudara dan mendeteksi apakah ibu memiliki kelainan

dan masalah pada payudara, karena itu kita lakukan konseling mengenai

sadari dan mengajarkan ibu gerakan sadari

Hasil : ibu sudah memahami dan sudah bisa melakukan gerakan sadari.

VIII. EVALUASI

A. psikologis dan sikap positif keluarga terhadap asuhan yang diberikan:

1) keluarga dapat mengerti dampak negative merokok bagi kesehatan diri sendiri

dan keluarga .
46
2) ibu mengerti dan memahami PMS

3) ibu mengerti dan memahami pemeriksaan SADARI dan SADARNIS.

B. perubahan prilaku :

1) Bapak D sudah mulai mengurangi merokok dan berusaha untuk berhenti

merokok.

2) ibu telah melakukan pemeriksaaan SADARI dengan mempraktikan apa yang

sudah di penkeskan.

C. Keadaan Fisik :

1) keluarga menjadi sehat karena anggota keluarga tidak ada yang merokok

2) ibu telah memeriksakan payudara tidak terdapat benjolan atau tanda-tanda

kanker payudara maupun tumor.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

47
1. Pengkajian data masalah Keluarga Tn. D ditemukan masalah Bapak

merokok dan Ibu tidak tahu apa itu PMS , SADARI & SADARNIS.

Setelah dilakukan prioritas masalah, masalah utama yang dihadapi

keluarga Tn, D yaitu Bapak merokok.

2. Interpretasi data diperoleh masalah Tn. D yaitu kurangnya pengetahuan

tentang tentang bahaya merokok bagi kesehatan dan cara menghindari

merokok serta kurangnya pengetahuan Ibu mengenai PMS, dan SADARI

& SADARNIS.

3. Diagnosa Masalah Potensial yaitu Masalah pengetahuan yang kurang

tentang bahaya merokok, potensial terjadi penyakit paru-paru.

4. Antisipasi Diagnosa Masalah Potensial yaitu memberikan pendidikan

kesehatan akan membantu meningkatkan pengetahuan tentang bahaya

merokok bagi kesehatan dan cara menghindari merokok.

5. Intervensi yaitu anjuran atau saran dan pemberian pendidikan kesehatan

tentang bahaya merokok bagi kesehatan dan cara menghindari merokok

serta memberikan pengetahuan mengenai PMS,SADARI & SADARNIS.

6. Implementasi yaitu memberikan pendidikan kesehatan tentang bahaya

merokok bagi kesehatan dan cara menghindari merokok serta

memberikan pengetahuan mengenai PMS, dan payudara SADARI &

SADARNIS.

7. Evaluasi diperoleh hasil bahwa Ibu dan keluarga dapat memahami tentang

bahaya merokok bagi kesehatan dan cara menghindari merokok serta ibu

telah mengetahui pemeriksaan payudara SADARI & SADARNIS serta

PMS.
48
B. Saran

1. Bagi Bidan Setempat

Dapat digunakan untuk menambah wawasan, kajian dan literatur petugas

kesehatan setempat dalam memberikan dan meningkatkan pelayanan

yang bermutu bagi masyarakat sebagai pengguna jasa pelayanan

kesehatan masyarakat dan untuk memberikan penyuluhan.

2. Bagi Masyarakat

Sebagai sumber informasi untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan

serta memperluas pola pikir dan sudut pandang masyarakat khususnya

tentang tentang bahaya merokok bagi kesehatan dan cara menghindari

merokok serta menambah pengetahuan ibu bagaimana cara pemeriksaan

payudara .

DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, Eny Retna dan Rismintari, Y. Sriati. 2010. Asuhan Kebidanan

49
Komunitas, plus contoh Askeb. Yogyakata : Numed

Andarmoyo, Sulistyo. 2012. Keperawatan Keluarga, Konsep Teori, Proses dan

Praktik Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu

Ambarwati, Eny Retna dan Rismintari, Y. Sriati. 2010. Asuhan Kebidanan

Komunitas, plus contoh Askeb. Yogyakata : Numed

Andarmoyo, Sulistyo. 2012. Keperawatan Keluarga, Konsep Teori, Proses dan

Praktik Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu

Depkes RI. 2008. Riskesda.(Riset Kesehatan Dasar) 2007. Jakarta : Badan

Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI

tahun 2007

Dermawan, Deden. 2012. Buku Ajar Keperawatan Komunitas. Yogyakarta :

Gosyen Publishing

Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah, 2010. Laporan Riskesda Jawa Tengah.

Jhonson dab Leny, R. 2010. Keperawatan Keluarga Plus Contoh Askep Keluarga.

Yogyakarta : Numed

Manuaba, I Gde. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita, edisi 2. Jakarta:

EGC

Manuaba Ida Bagus Gde. 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan

50
Keluarga Berencana, Edisi Revisi. Jakarta : EGC.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Pudiastuti, Ratna Dewi. 2012. Buku Ajar Kebidanan Komunitas teori dan aplikasi

dilengkapi contoh Askeb. Yogyakarta : Numed

Saifuddin Abdul Bari, dkk, 2008. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.

Jakarta : JNPKKR-POGI, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Setiadi. 2008. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Jakarta : Graha Ilmu

Winkjosastro Hanifa. 2008. Ilmu Kebidanan, Edisi 3, Jakarta : Yayasan Bina

Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

LAMPIRAN MEDIA

Lifleat tanda bahaya merokok

51
Lifleaf PMS

52
Lifleat SADARI & SADARNIS

53
54
55

Anda mungkin juga menyukai