DISUSUN OLEH:
YUNIA WARDAH
NPM.07200200052
Disusun Oleh :
Menyetujui
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunianya sehingga penulis dapat meyelesaikan Laporan Individu Keluarga Binaan
Kebidanan Komunitas pada Ny.”S” dengan Konseling Keluarga Berencana di RW 03 Kelurahan
Tanah Sereal Kecamatan Tanah Sereal kota Bogor dengan baik dan tepat waktu.
Dalam menyusun laporan ini, penulis menghadapi beberapa hambatan dan tantangan.
Tetapi hal ini tidak mengurangi semangat dalam melaksanakan dan menyelesaikan semua
rangkaian kegiatan Kebidanan Komunitas di RW 03 Kelurahan Tanah Sereal Kecamatan Tanah
Sereal kota Bogor yang dilaksanakan pada tanggal 2 sampai 30 September 2021.
Pada kesempatan kali ini ijinkan penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan baik
moril dan support kepada :
1. Drs. H. Jakub Chatib selaku Ketua Yayasan Indonesia Maju Jakarta
2. Dr. dr. H. M. Hafizurrachman, MPH selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia
Maju Jakarta
3. Dr. Sobar Darmaja, S.Psi, MKM selaku Wakil Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia
Maju Jakarta
4. Hidayani, SKM, MKM selaku Ketua Program Studi Kebidanan Program Studi Kebidanan
Program Sarjana Terapan Ilmu Kesehatan Indonesia Maju Jakarta
5. Retno Sugesti, S.ST, M.Kes selaku Koordinator Program Studi Kebidanan Program Sarjana
Terapan Ilmu Kesehatan Indonesia Maju Jakarta
6. Madinah Munawaroh Hayatullah, S.ST, M.Kes selaku Dosen Pembimbing Kebidanan
Komunitas di RW 03 Kelurahan Tanah Sereal Kecamatan Tanah Sereal Kota Bogor
Penulis menyadari bahwa laporan yang disusun ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
mohon kritik dan yang membangun untuk perbaikan dimasa yang akan dating. Semoga Laporan
Kebidanan Komunitas ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
5.2.1 Bagi Mahasiswa
5.2.2 Bagi Institusi Pendidikan
5.2.3 Bagi Keluarga Binaan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan hak dasar manusia dan salah satu faktor yang sangat
menentukan kualitas sumber daya manusia, disamping itu kesehatan juga merupakan
karunia tuhan. Oleh karena itu, kesehatan perlu dipeliharadan ditingkatkan kualitasnya
serta di lindungi dari ancaman yang merugikan.
Kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial
yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya sebagai inventasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang
produktif secara sosial dan ekonomis.
Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) adalah mengkajian kegiatan
masyarakat dan swadaya dalam rangka menolong diri sendiri dalam memecahkan masalah
untuk memenuhi kebutuhannya di bidang kesehatan dan bidan lain yang berkaitan, agar
mampu mencapai sehat sejahtera.
Program Indonesia sehat 2010 dicanangkan oleh pemerintah adalah suatu upaya
untuk mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat, mendorong, memelihara,
dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata dan terjangkau. Memelihara dan
meningkatkan kesehatan individu keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya.
Kebidanan komunitas adalah pelayanan kebidanan profesional yang ditunjukan
kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dengan upaya
mencapai derajat kesehatan yang optimal melelui pencegahan penyakit, peningkatan
kesehatan, menjamin keterjangkuan pelayanan kesehatan yang dibutukan dan dilibatkan
klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan kebidanan.
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat dimana masalah kesehatan dapat
timbul, berupamasalah KIA/KB, KESLING, TUMBANG, PENYAKIT, KRR.
Dalam hal ini penulis mengambil kasus pada keluarga Ny. S pada RW 03
Kelurahan Tanah Sereal Kecamatan Tanah Sereal Kota Bogor sebagai bukti pelaksanaan
praktek kebidanan komunitas dan melaksanakan implementasi sesuai dengan prioritas
masalah. Diharapkan keluarga lebih mengerti dan memahami tentang Keluarga berencana.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Dapat melaksanakan Asuhan Kebidanan Komunitas Tentang Konseling Keluarga
Berencanan MKJP pada Ibu Ny “S“ Di RW 03 Kelurahan Tanah Sereal Kecamatan
Tanah Sereal Kota Bogor.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Melaksanakan pengkajian pada ibu Ny “S“ Di RW 03 Kelurahan Tanah Sereal
Kecamatan Tanah Sereal Kota Bogor
2. Melaksanakan perumusan diagnosa dan atau masalah kebidanan pada ibu Ny “S“
Di RW 03 Kelurahan Tanah Sereal Kecamatan Tanah Sereal Kota Bogor
3. Melaksanakan perencanaan pada ibu Ny “S“ Di RW 03 Kelurahan Tanah Sereal
Kecamatan Tanah Sereal Kota Bogor
4. Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu Ny “S“ Di RW 03 Kelurahan Tanah
Sereal Kecamatan Tanah Sereal Kota Bogor
5. Melaksanakan evaluasi pada ibu Ny “S“ Di RW 03 Kelurahan Tanah Sereal
Kecamatan Tanah Sereal Kota Bogor
6. Melaksanakan pencatatan asuhan kebidanan pada ibu Ny “S“ Di RW 03
Kelurahan Tanah Sereal Kecamatan Tanah Sereal Kota Bogor
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Penulis
1. Mendapatkan pengalaman langsung kepada masyarakat dalam menerapkan
manajemen kebidanan dan memberikan asuhan kebidanan pada keluarga
berencana sehingga pada saat bekerja di lapangan dapat dilakukan secara sistematis
yang pada akhirnya meningkatkan mutu pelayanan yang akan memberikan dampak
menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
1.3.3 Bagi Institusi Pendidikan
1. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan praktik kebidanan
komunitas dilapangan setelah mendapatkan teori yang lengkap dalam mata kuliah
Kebidanan Komunitas agar mendapatkan lulusan Sarjana Terapan Kebidanan yang
memiliki kompetensi dan professional.
2. Mengetahui adanya kesenjangan dan faktor-faktor penyebab kesenjangan antara
teori dan praktek sebagai bahan analisa untuk pendidikan praktik kebidanan
komunitas yang akan datang.
1.3.4 Bagi Keluarga Binaan
Sebagai bahan masukan dan dapat menjadi suatu pengetahuan bagi keluarga Ny.S
untuk meningkatkan kemampuan keluarga dalam menyelesaikan masalah kesehatan
secara mandiri sehingga terciptanya keluarga yang berkualitas, sehat dan sejahtera.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.3 KB
2.3.1 Pengertian KB
Keluarga berencana merupakan usaha suami istri untuk mengukur jumlah dan
jarak anak yang diinginkan. Usaha yang dimaksud termasuk kontrasepsi atau
pencegahan kehamilan dan perencanaan keluarga. Prinsip dasar metode kontrasepsi
adalah mencegah sperma laki laki mencapai dan membuahi telur wanita
(fertilisasi) atau mencegah telur yang sudah dibuahi untuk berimplantasi
(melekat) dan berkembang didalam rahim (Purwoastuti, 2015).
2.3.2 Tujuan Program KB
Tujuan dilaksanakan program KB yaitu untuk membentuk keluarga
kecil sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara
pengaturan kelahiran anak agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang
dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.Tujuan program KB lainnya yaitu untuk
menurunkan angka kelahiranyang bermakna, untuk mencapai tujuan tersebut
maka diadakan kebijakaan yang dikategorikan dalam tiga fase (menjarangkan,
menunda, dan menghentikan) maksud dari kebijakaan tersebut yaitu untuk
menyelamatkan ibu dan anak akibat melahirkan pada usia muda, jarak kelahiran
yang terlalu dekat dan melahirkan pada usia tua.
2.4 Kontrasepsi
2.4.1 Pengertian Kontrasesi
Kontrasepsi adalah suatu upaya mencegah kehamilan yang bersifat sementara ataupun
menetap dan dapat dilakukan tanpa menggunakan alat secara mekanis, menggunakan obat
atau alat atau secara operasi.
Pelayanan kontrasepsi mempunyai dua tujuan yaitu:
1. Tujuan umum: pemberian dukungan dan pemantapan penerimaan gagasan KB yaitu
dihayatinya NKKBS.
2. Tujuan pokok: penurunan angka kelahiran yang bermakna.
Guna mencapai tujuan tersebut maka ditempuh kebijaksanaan mengkategorikan tiga fase
untuk mencapai sasaran, yaitu:
a. Fase menunda perkawinan/kesuburan
b. Fase menjarangkan kehamilan
c. Fase menghentikan kehamilan atau kesuburan
Maksud kebijaksanaan tersebut yaitu untuk menyelamatkan ibu dan anak akibat
melahirkan pada usia muda, jarak kelahiran yang terlalu dekat dan melahirkan pada
usia tua.
2.4.2 Cara Kerja Kontrasepsi
Bermacam –macam tetapi pada umumnya mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Mengusahakan agar tidak terjadi ovulasi.
2. Melumpuhkan sperma.
3. Menghalangi pertemuan sel telur dengan sperma
2.4.3 Macam-macam Metode Kontrasepsi
Metode kontrasepsi meliputi kontrasepsi oral (pil pengontrol kehamilan), kondom dan
preparat yang menghentikan atau membunuhsperma pada saat bersentuhan
(sperimisida-pada busa vagina, krem, jel ),pencabutan sebelum ejakulasi, diafragma,
penutup leher rahim ,metode kalender, kontrasepsi implantasi, kontrasepsi suntikan
dan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR). Kontrasepsi dapat digunakan oleh
pasangan suami istri yang secara fisik dapat hamil dan memiliki hubungan seks
dengan seseorang lawan jenisnya namun tidak ingin memiliki bayi pada saat itu.
Setelah mempelajari tentang kegunaan dan berbagai metode kontrasepsi, seseorang
dapat memilih metode yang paling cocok.
3.1 Manajemen Asuhan Kebidanan Kunjungan Ke 1 Pada Ny.S Tanggal 4 September 2021
RW 03 Kelurahan Tanah Sereal Kecamatan tanah Sereal Kota Bogor
Hari Sabtu tanggal 4 September 2021 dilakukan kunjungan pertama ke rumah Ny.S. Pengkaji
melakukan pengkajian pada Ny.S dengan metode wawancara menggunakan asuhan
kebidanan yaitu SOAP.
Dari hasil anamnesa didapatkan hasil Data Subjektif :
Ny.S berumur 34 tahun, agama islam, suku sunda, pendidikan SMA, pekerjaan ibu rumah
tangga. Suami Ny.S bernama Tn.B berusia 38 tahun, agama islam, pendidikan terahir SMA,
suku sunda, pekerjaan POLRI. Ny.S telah menikah selama 10 tahun dan memiliki 3 orang
anak. Didapatkan masalah potensial pada Ny.S yaitu sudah 2 tahun KB suntik 3 bulan berat
badannya selalu naik (BB sebelum KB 49 kg, setelah KB 58 kg) dan mens tidak teratur serta
tidak ingin memiliki anak lagi. Memberitahu ibu efek samping dari suntuk KB 3 bulan,
diantaranya adalah menstruasi yang tidak teratur. Selanjutnya pengkaji meminta izin kepada
Ny.S bahwa akan menjadi keluarga binaan dan Ny.S bersedia. Pengkaji memberitahu
banhwa akan melakukan kunjungan kedua pada hari senin tanggal 6 September 2021 jam
15.30 WIB.
Berdasarkan hasil kunjungan pertama yang dilakukan kepada Ny.S didapatkan data
sunjektif, yaitu Ny.S berusia 34 tahun, agama islam, suku sunda, pendidikan terahir SMA,
pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat tinggal di Rt 04 RW 03 Kelurahan Tanah sareal kota
Bogor. Ny.S memiliki suani bernama Tn.B berusia 38 tahun, agama islam, pendidikan terahir
SMA, suku sunda, pekerjaan POLRI.
Ny.S mengatakan menarche pada usia 12 tahun, memiliki siklus haid 28 hari, lama haid
7-8 hari, mengganti pembalut 2-3 kali sehari. Ny.S telah menikah selama 10 tahun dan sudah
memiliki 3 orang anak dengan jenis kelamin anak pertama perempuan usia 10 tahun, anak kedua
perempuan usia 5 tahun, anak ketiga perempuan usia 4 tahun. Pada saat ini Ny.S menggunakan
KB suntik 3 bulan dan sudah berlangsung selama 2 tahun, dan tidak ingin memiliki anak lagi.
Dari hasil data objektif didapatkan keadaan umum baik, kesadaran composmentis, TD
110/70 mmHg, nadi 80x/menit, pernafasan 20x/menit, suhu 36,5 derajat celcius, BB 58 kg, TB
153,5cm.
Setelah melakukan observasi didapatkan masalah didalam keluarga Ny.S yaitu, mens
tidak teratur selama menggunakan KB suntik 3 bulan dan BB terus bertambah. Ny.S ingin sekali
mens teratur, mengganti metode kontrasepsi tetapi masih bingung untuk menggunakan
kontrasepsi apa yang sesuai dengan keinginannya.
Dari penjelasan Ny.S, penulis memutuskan untuk menjadikan ny.S sebagai keluarga
binaan dan memberikan konseling terkait KB MKJP. Hal ini sesuai dengan teori Yusuf, dkk
(2016) konseling individu adalah hubungan yang dilakukan secara tatap muka antara konselor
dengan klien, yang mana konselor sebagai seseorang yang memiliki kompetensi khusus
memberikan suatu situasi belajar kepada klien yang sebagai orang normal untuk dibantu dalam
mengetahui dirinya sendiri, situasi yang dihadapi dan masa depan, sehingga klien dapat
menggunakan potensinya untuk mencapai kebahagiaan pribadi maupun social dan lebih lanjut
klien akan belajar mengenai bagaimana memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhan di masa
depan.
Selanjutnya pada kunjungan ketiga penulis memberikan konseling kepada Ny.S tentang
KB MKJP. Konseling yang diberikan yaitu tentang Metode Kontrasepsi Jangka Panjang yang
diantaranya yaitu dengan menggunakan IUD, Implat, Tubektomo dan Vasektomi. Selama proses
konseling, Ny.S menyimak dengan baik apa yang disampaikan penulis dan kooperatif dengan
menyampaikan beberapa pertanyaan kepada penulis disela-sela konseling saat sedang
dilaksanakan. Setelah konseling dilakukan penulis melakukan evaluasi dengan menanyakan
keputusan Ny.S terkait KB atau metode apa yang akan digunakan oleh Ny.S. lalu Ny.S
menjawab akan melakukan diskusi dahulu dengan suaminya.
PENUTUP
2.7 Kesimpulan
Setelah melakukan asuhan pada Ny. S usia 34 tahun dengan KB MKJP, maka penulis
menyimpulkan :
1. Telah mampu melakukan pengkajian data subjektif dan objektif pada Ny. S usia 34 tahun.
2. Telah mampu melakukan pengkajian diagnosa, masalah dan kebutuhan pada Ny.S usia 34
tahun.
3. Telah mampu melakukan asuhan kebidanan pada Ny.S usia 34 tahun tentang perencanaan
kehamilan.
4. Telah mampu memberikan konseling tentang perencanaan kehamilan kepada Ny.S usia 394
tahun.
5. Telah mampu mengajarkan cara menghitung masa subur kepada Ny.S usia 34 tahun.
6. Telah mampu melakukan evaluasi pada hasil asuhan yang diberikan dengan metode SOAP
pada Ny.S usia 34 tahun.
5.1 Saran
Berdasarkan kunjungan yang sudah dilaksanakan maka penulis dapat memberikan saran
sebagai berikut :
5.2.1 Bagi Mahasiswa
Agar menerapkan manajemen kebidanan dan memberikan asuhan kebidanan serta
memberikan konseling dan penyuluhan dilakukan secara sistematis sehingga pada saat
bekerja di lapangan dapat menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan yang akan
memberikan dampak menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
5.2.2 Bagi Institusi
Agar mengetahui adanya kesenjangan dan faktor-faktor penyebab kesenjangan antara
teori dan praktek sebagai bahan analisa untuk pendidikan praktik kebidanan komunitas
yang akan datang
5.2.3 Bagi Keluarga Binaan
Agar tetap melakukan pola hidup sehat, tetap menerapakn protocol kesehatan, dan
dapat menggunakan potensinya untuk mencapai kebahagiaan pribadi maupun social
dan sehingga bisa memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhannya di masa depan
demi terciptanya keluarga yang berkualitas, sehat dan sejahtera.
DAFTAR PUSTAKA
BKKBN.2017. Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) Lebih Aman dan Pasti. Retrieved
from https://keluargaindonesia.id/infografik/metode-kontrasepsi-jangka-panjang-mkjp-lebih-
aman-dan-pasti
Fauziah, S.ST.,M.Kes. 2020 Buku Ajar Praktik Asuhan Pelayanan Keluarga Berencana.
Jawa Tengah: Cv.Pena Persada
Friedman, M. 2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori, Dan Praktek. Edisi Ke-
5. Jakarta: EGC.
Handayani, Sih Rini Dan Triwik Sri Mulyati. 2017. Bahan Ajar Kebidanan Dokumentasi
Kebidanan. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Wahyuni, Elly Dwi. 2018. Bahan Ajar Kebidanan Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Yusuf, A.H., Dkk.2016. Kebutuhan Spiritual (Konsep dan Aplikasi Keperawatan). Jakarta:
Mitra Wacana Media.
LAMPIRAN
Kunjungan I
Tempat : RT 04 RW 03 Kelurahan Tanah Sareal
Pada Tanggal : 4 September 2021
Pukul : 13.00 WIB
Nama Pengkaji : Yunia Wardah
I. Pengumpulan Data
A. Data Subyektif
1. Identitas / Biodata
Nama Ibu : Ny. S Nama Suami : Tn. B
Umur : 34 Tahun Umur : 38 Tahun
Suku : Sunda Suku : Sunda
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : POLRI
Alamat : RT 04 RW 03 Kelurahan tanah Sareal Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor
2. Keluhan Utama : Ibu mengatakan bahwa mens tidak lancar dan berat badan selalu naik
selama menggunakan kontrasepsi KB suntik 3 bulan
1) Riwayat Perkawinan
a. Riwayat perkawinan sah, kawin 1 kali
b. Menikah usia 24 tahun dengan suami usia 28 tahun. Lama pernikahan 10 tahun,
memiliki 3 orang anak.
2) Riwayat Menstruasi
a. Menarche : usia 12 tahun
b. Siklus : 28 hari
c. Lama : 6 - 7 hari
d. Banyaknya : 2-3 kali ganti pembalut per hari
e. Teratur /tidak teratur : Teratur
f. Sifat darah : Encer
g. Dismenorhoe : tidak
h. Riwayat Persalinan :
NO Tgl/Thn Tempat Umur Jenis Penolong Anak Nifas Keadaan
Partus Partus Kehamilan Partus Anak
JK BB PB Keadaan Meny Sekarang
usui
1 RB 38 mgg spontan Bidan P Sehat/ 2 Sehat/
Normal tahun Normal
2 RB 36 mgg spontan Bidan P Sehat/ 1 Sehat/
Normal tahun Normal
3 RB 38 mgg spontan Bidan P Sehat/ 2 Sehat/
Normal tahun Normal
3. Riwayat KB
Ibu mengatakan KB suntik 3 bulan
4. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit serius seperti jantung,
diabetes,hipertensi,TBC dan tidak ada riwayat penyakit menular seksual.
5. Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan keluarga tidak ada riwayat penyakit serius seperti jantung,
diabetes,hipertensi,TBC dan tidak ada riwayat penyakit menular seksual.
6) Riwayat pemenuhan kebutuhan dasar
a. Nutrisi
Ibu mengatakan makan 3x sehari dengan nasi, sayur dan lauk. Minum air putih
kurang lebih 1,5 liter.
b. Pola eliminasi
1. BAB : Ibu BAB 1 kali sehari, konsistensi lunak, warna kuning kecoklatan
2. BAK :Ibu BAK 5-6 kali sehari, warna kuning, jernih, bau khas feses
c. Pola istirahat
Ibu mengatakan tidur malam sekitar 7-8 jam, jarang tidur siang
d. Pola hygine
Ibu mengatakan mandi 2x sehari, gosok gigi 2x sehari, keramas 3x seminggu dan
ganti pakaian dalam 2x sehari.
e. Pola seksual
Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual dengan baik dengan suaminya.
f. Pola aktifitas
Ibu mengatakan setiap pagi menyapu, mengepel, memasak dan menemani anaknya
sekolah online.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TB : 153,5 cm
BB : 58 kg
Tanda-Tanda Vital : TD : 110/70 mmHg RR : 20 x/m
N : 80 x/m S : 36,5 C
2. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Rambut bersih, tidak rontok, tidak ada ketombe, tidak ada odema
Mata : Simetris Ka/Ki, konjungtiva merah muda Ka/Ki, sklera tidak ikterus Ka/Ki,
tidak ada odema Ka/Ki
Muka : Simetris, tidak odema
Hidung : Simetris, tidak ada polip, tidak ada sekret
Telinga : Simetris Ka/Ki, tidak ada serumen Ka/Ki
Mulut/gigi : bibir lembab, tidak ada stomatitis, tidak ada caries, lidah bersih
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran vena
jungularis
Payudara : Simestris Ka/Ki, tidak ada benjolan Ka/Ki, puting menonjol Ka/Ki
Abdomen : Simetris, tidak ada bekas luka operasi
Genetalia : Tidak dilakukan
Anus : Tidak dilakukan
Ekstermitas Atas : Simetris kanan kiri Ka/Ki, jari lengkap Ka/Ki, kuku bersih Ka/Ki,
tidak ada oedema Ka/Ki, tidak ada varises Ka/Ki, pergerakan baik Ka/Ki dan refleks
patella positif Ka/Ki
Ekstermitas Bawah : Simetris kanan kiri Ka/Ki, jari lengkap Ka/Ki, kuku bersih Ka/Ki,
tidak ada oedema Ka/Ki, tidak ada varises Ka/Ki, pergerakan baik Ka/Ki dan refleks
patella positif Ka/Ki
3. Pemeriksaan Penunjang : Tidak dilakukan
II. Analisis Data
Ny. S umur 34 tahun P3A0 Akseptor Kb suntik 3 bulan
III. Masalah Potensial
Mens tidak teratur dan BB naik selama menggunakan kontrasepsi suntik KB 3 bulan
IV. Tindakan Segera
Melakukan Konseling kepada Ny.S tentang KB MKJP
V. Perencanaan
1. Beritahu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan kepada Ny.S.
2. Edukasi ibu tentang efek samping KB suntik 3 bulan
3. Beritahu Ny.S bahwa akan dijadikan keluarga binaan
4. Beritahu kepada Ny. S bahwa akan dilakukan kunjungan kedua pada tanggal 6 September
2021
5. Dokumentasi hasil kunjungan.
VI. Pelaksanaan
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan kepada Ny.S.
2. Memberikan edukasi tentang efek samping Kb suntik 3 bulan bahwa salah satu efek
samping KB suntik 3 bulan yaitu mens tidak teraur.
3. Memberitahu kepada Ny.S bahwa akan dijadikan keluarga binaan
4. Memberitahu kepada Ny. S bahwa akan dilakukan kunjungan kedua pada tanggal 6
September 2021
5. Mendokumentasikan hasil kunjungan.
VII. Evaluasi
1. Ny. S sudah tahu dan mengerti hasil pemeriksaan yang dilakukan kepada Ny.S.
2. Ny. S mengerti dan faham bahwa efek samping KB suntik 3 bulan salah satunya yaitu
mens tidak teratur
3. Ny.S bersedia untuk menjadi keluarga binaan
4. Ny. S sudah tahu dan bersedia akan dilakukan kunjungan kedua pada tanggal 6
September 2021
5. Sudah dilakukan dokumentasi hasil kunjungan.
1. Setelah Mengikuti Konseling, Mahasiswa Dapat Mengerti Dan Memahami Tentang Prosedur
Melakukan Konseling KB MKJP.
2. Mahasiswa Dapat Melakukan Konseling Secara Individu Sesuai Dengan Teori.
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas Kepala Keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan
saling ketergantungan.
Keluarga berencana merupakan usaha suami istri untuk mengukur jumlah dan jarak
anak yang diinginkan. Usaha yang dimaksud termasuk kontrasepsi atau pencegahan
kehamilan dan perencanaan keluarga. Prinsip dasar metode kontrasepsi adalah mencegah
sperma laki laki mencapai dan membuahi telur wanita (fertilisasi) atau mencegah telur
yang sudah dibuahi untuk berimplantasi (melekat) dan berkembang didalam rahim
(Purwoastuti, 2015).
Kontrasepsi adalah suatu upaya mencegah kehamilan yang bersifat sementara ataupun
menetap dan dapat dilakukan tanpa menggunakan alat secara mekanis, menggunakan obat atau
alat atau secara operasi.
MKJP adalah alat kontrasepsi untuk menunda, menjarangkan kehamilan serta
menghentikan kesuburan yang digunakan dalam jangka panjang. Selain itu, MKJP lebih rasional
dan mempunyai efek samping sedikit.
1. Lembar Balik KB
REFERENSI
Fauziah, S.ST.,M.Kes. 2020 Buku Ajar Praktik Asuhan Pelayanan Keluarga Berencana.
Jawa Tengah: Cv.Pena Persada
PROSEDUR PELAKSANAAN
N
LANGKAH KLINIK ILUSTRASI GAMBAR
O
Key point :
Key point :
3 Mencuci Tangan
Key point :
Melakukan cuci tangan 6 langkah dengan
cairan antiseptik
4 Menyiapkan Alat
Key point :
Menyiapkan lembar balik
5 Melakukan konseling tentang KB MKJP
Key point :
Key point :
2. Kompetensi Dasar
Mahasiswa dapat menjelaskan tentang KB MKJP.
3. Indikator
Setelah mengikuti pembelajaran tentang KB MKJP mahasiswa dapat:
a. Mampu menjelaskan kepada pasien tentang KB MKJP
b. Mampu menjelaskan pengertian KB MKJP
c. Mamp u menjelaskan manfaat KB MKJP
d. Mampu menjelaskan jenis-jenis KB MKJP
e. Mampu menjelaskan efektivitas KB MKJP
f. Mampu menjelaskan efek samping KB MKJP
B. Materi
Keluarga berencana merupakan usaha suami istri untuk mengukur jumlah dan
jarak anak yang diinginkan. Usaha yang dimaksud termasuk kontrasepsi atau
pencegahan kehamilan dan perencanaan keluarga. Prinsip dasar metode kontrasepsi
adalah mencegah sperma laki laki mencapai dan membuahi telur wanita (fertilisasi)
atau mencegah telur yang sudah dibuahi untuk berimplantasi (melekat) dan
berkembang didalam rahim (Purwoastuti, 2015).
Tujuan dilaksanakan program KB yaitu untuk membentuk keluarga
kecil sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara
pengaturan kelahiran anak agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya.Tujuan program KB lainnya yaitu untuk menurunkan
angka kelahiranyang bermakna, untuk mencapai tujuan tersebut maka diadakan
kebijakaan yang dikategorikan dalam tiga fase (menjarangkan, menunda, dan
menghentikan) maksud dari kebijakaan tersebut yaitu untuk menyelamatkan ibu dan
anak akibat melahirkan pada usia muda, jarak kelahiran yang terlalu dekat dan
melahirkan pada usia tua.
Kontrasepsi adalah suatu upaya mencegah kehamilan yang bersifat sementara
ataupun menetap dan dapat dilakukan tanpa menggunakan alat secara mekanis,
menggunakan obat atau alat atau secara operasi.
Metode kontrasepsi meliputi kontrasepsi oral (pil pengontrol kehamilan), kondom
dan preparat yang menghentikan atau membunuhsperma pada saat bersentuhan
(sperimisida-pada busa vagina, krem, jel ),pencabutan sebelum ejakulasi, diafragma,
penutup leher rahim ,metode kalender, kontrasepsi implantasi, kontrasepsi suntikan dan
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR). Kontrasepsi dapat digunakan oleh pasangan
suami istri yang secara fisik dapat hamil dan memiliki hubungan seks dengan seseorang
lawan jenisnya namun tidak ingin memiliki bayi pada saat itu. Setelah mempelajari tentang
kegunaan dan berbagai metode kontrasepsi, seseorang dapat memilih metode yang paling
cocok.
MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) adalah alat kontrasepsi untuk menunda,
menjarangkan kehamilan serta menghentikan kesuburan yang digunakan dalam jangka
panjang. Selain itu, MKJP lebih rasional dan mempunyai efek samping sedikit.
Manfaat MKJP
1. Efektif mencegah kehamilan hingga 99%
2. Jangka waktu pemakaian lebih lama
3. Biaya terjangkau
4. Tidak mempengaruhi produksi ASI
5. Tidak ada perubahan fungsi seksual
6. Merencanakan kehamilan dan masa depan anak
7. Mencegah resiko kematian ibu saat melahirkan
Jenis MKJP
A. Alat kontrasepsi DALAM Rahim (IUD)
1) Profil
a. Sangat efektif, reversible, dan berjangka panjang (dapat sampai 10 tahun : Cut-
380A)
b. Haid menjadi lebih lama dan banyak
c. Pemasangan dan pencabutan membutuhkan pelatihan
d. Dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduksi
e. Tidak boleh dipakai oleh perempuan yang terpapar PMS
2) Jenis
a. AKDR Cut-380A
Kecil, kerangka dari plastic yang fleksibel, berbentuk huruf T, disebulungi oleh
kawat halus yang terbuat dari tembaga (Cu)
b. AKDR yang lain beredar di Indonesia adalah NOVA T (Schering)
3) Mekanisme kerja
a. Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopi
b. Mempengaruhi fertilitas sebelum ovum mencapai kavum uteri
c. AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun AKDR
membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan
mengurangi kemampuan sperma untuk fertilitas
d. Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus
4) Indikasi
a. Usia reproduksi
b. Keadaan nulipara
c. Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang
d. Menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi
e. Setelah melahirkan dan tidak menyusui banyinya
f. Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi
g. Risiko rendah dari IMS
h. Tidak mengehendaki metode hormonal
i. Tidak menyukai untuk mengingat ingat minum pil setiap hari
j. Tidak menghendaki kehamilan setelah 1-5 hari senggama
5) Kontraindikasi
a. Sedang hamil atau di duga hamil
b. Perdrahan pervaginam yang belum jelas diketahui penyebanya
c. Sedang menderita infeksi genetalia
d. Kelainan bawaan uterus yang abnormal/tumor jinak rahim yang dapat dipengaruhi
kavum uteri
e. Penyakit trofoblas yang ganas
f. Diketahui menderita TBC pelvic
g. Kanker alat genetalia
h. Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm
6) Efek samping
a. Amenore
b. Kejang
c. Perdarahan vagina yang hebat dan tidak teratur
d. Benang yang hilang
e. Adanya pengeluaran cairan dari vagina/di curigai adanya PRP
7) Waktu penggunaan
a. Setiap waktu dalam siklus haid, yang dapat dipastikan klien tidak hamil
b. Hari pertama sampai ke-7 siklus haid
c. Segera setelah melahirkan, selama 48 jam pertama atau setelah 4 minggu
pascapersalinan, setelah 6 bulan apabila menggunakan metode amenore laktasi
(MAL)
d. Perlu diingat angka ekspulsi tinggi pada pemasangan segera atau selama 48 jam
pascapersalinan
e. Setelah abortus atau keguguran (segera atau dalam waktu 7 hari) apabila tidak
gejala infeksi
f. Selama 1 sampai 5 hari setelah senggama yang tidak dilindungi
8) Cara pemasangan AKDR
a. Jelaskan kepada klien apa yang akan dilakuakn dan mempersilakan klien
mengajukan pertanyaan
b. Sampaikan kepada klien kemungkinan akan merasa sedikit sakit pada beberapa
langkah waktu pemasangan dan nanti akan diberitahu bila sampai pada langkah-
langkah tersebut
c. Pastikan klien telah mengosongkan kandung kencingnya
d. Periksa genetalia eksterna
e. Lakukan pemeriksaan speculum
f. Lakukan pemeriksaan panggul
g. Lakukan pemeriksaan mikroskopik
h. Masukkan lengan AKDR Copper T 380A di dalam kemasan sterilnya
i. Masukkan speculum dan usap vagina dan serviks dengan larutan antiseptic
j. Gunakan tenakulum untuk menjepit serviks
k. Masukkan sonde uterus
l. Pasang AKDR Copper T 380A
B. Implant
1) Profil
a. Dua kapsul tipis, fleksibel berisi levonorgestrel (LNG) yang disipkan di
bawah kulit lengan atas seseorang wanita
b. Efektif 5 tahun untuk Norplant, 3 tahun untuk Jadena, Indoplant atau
Implanon
c. Nyaman
d. Dapat di pakai oleh semua ibu dalam usia reproduksi
e. Pemasangan dan pencabutan oleh bidan/dokter terlatih
f. Kesuburan segera kembali setelah implant dicabut
2) Cara Kerja
a. Lendir serviks menjadi kental
b. Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi
c. Mengurangi transportasi sperma
d. Menekan ovulasi
3) Efektifitas
Sangat efektif (kegagalan 0,2-1 kehamilan per 100 perempuan)
4) Keuntungan kontrasepsi
a. Daya guna tinggi
b. Perlindungan jangka panjang
c. Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan
d. Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
e. Bebas dari pengaruh estrogen
f. Tidak mengganggu kegiatan senggama
g. Tidak mengganggu ASI
5) Keuntungan Non kontrasepsi
a. Mengurangi nyeri haid
b. Mengurangi jumlah darah haid
c. Mengurangi/ memperbaiki anemia
d. Melindungi terjadinya kanker endometrium
e. Menurunkan angka kejadian kelainan jinak payudara
f. Melindungi diri dari beberapa penyebab penyakit radang panggul
C. Tubektomi (Pada Perempuan)
Tindakan operasi pengikatan atau pemotongan pada saluran telur wanita. Metode ini
untuk pasangan usia subur yang tidak menginginkan anak lagi. Efektif mencegah
kanker ovarium. Tindakan dilakukan di Rumah Sakit.
D. Vasektomi (Pada Laki-Laki)
Ketika bersenggama cairan mani yang keluar tidak mengandung sperma karena adanya
sayatan kecil dan pengikat pada salurannya. Biaya murah, sekali tindakan dan dapat
segera beraktivitas. Vasektomi tidak mempengaruhi kejantanan pada pria.
C. Alat
Lembar Balik KB
D. Metode dan Media
Metode : Konseling/ penyuluhan dan Tanya jawab
Media : Lembar Balik KB
E. Langkah Pembelajaran
NO Tahap Kegiatan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
Pembukaan 1. Memberi salam 1. Klien menjawab salam
( 5 menit) 2. Memperkenalkan diri 2. Klien mendengarkan dengan
3. Menjelaskan tujuan kunjungan seksama
3. Klien mengerti dengan tujuan
kunjungan yang disampaikan
F. Evaluasi
1. Struktural
a. Persiapan tempat
b. Persiapan waktu (kontrak waktu)
2. Proses
a. Selama konseling, klien aktif dalam bertanya
b. Mahasiswa mampu menjelaskan materi dengan jelas dan mudah dimengerti
3. Hasil
Mahasiswa mampu melakukan konseling tentang KB MKJP dan membantu pasien
memilih KB atau merencanakan KB yang akan digunakan.
(Madinah, S.ST,M.KM)
DAFTAR TILIK
KONSELING KB MKJP
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sebagai berikut :
0. Kurang : Bila langkah klinik tidak dilakukan
1. Cukup : Langkah klinik dilakukan tetapi tidak mampu mendemonstrasikan sesuai prosedur
2. Mampu : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang terampil atau kurang Cek dalam
mendemonstrasikan dan waktu yang diperlukan relative lebih Lama menyelesaikan tugas
3. Baik : Langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang percaya diri.
Kadang- Kadang tampak cemas dan memerlukan waktu yang dapat dipertanggung
jawabkan
4. Sangat Baik : Langkah klinik dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan teknik dalam lingkup
kebidanan dan waktu efisien
PENILAIAN
No Langkah Kerja
A PERSIAPAN
PERSIAPAN TEMPAT
Tempat yang nyaman, aman dan bersih
PERSIAPAN ALAT
Lembar Balik KB
TINDAKAN
Mengucap salam
Memperkenalkan diri
Mencuci tangan
Menjelaskan maksud dan tujuan konseling
Menjelaskan pengertian KB MKJP, manfaat,
jenis-jenis Kb MKJP, efektiitas dan efek
samping KB MKJP
Mempersilahkan ibu untuk bertanya jika ada
yang ingin ditanyakan
Mengucapkan terima kasih kepada ibu dan
berpamitan dengan mengucapkan salam
TEKNIK
Pembimbing
(Madinah, S.ST,.M.K.M)
LEMBAR BALIK KB