E USIA 55 TAHUN
RESIKO TINGGI PENGGUNAAN KB PIL PADA USIA
PRAMENOUPOSE DI RT 03 RW 07 KAMPUNG KARYAWANGI
KECAMATAN PARONGPONG KABUPATEN BANDUNG BARAT
TAHUN 2020
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Akhir Kerja Lapangan Kebidanan
1
2
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA NY. E USIA 55 TAHUN
RESIKO TINGGI PENGGUNAAN KB PIL PADA USIA
PRAMENOUPOSE DI RT 03 RW 07 KAMPUNG KARYAWANGI
KECAMATAN PARONGPONG KABUPATEN BANDUNG BARAT
TAHUN 2020
Mengetahui,
Ketua Prodi D III Ilmu Kebidanan
STIKES Rajawali
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
berkah, rahmat, dan karunia – Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
laporan Individu mengenai “ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA
NY. E USIA 55 TAHUN RESIKO TINGGI PENGGUNAAN KB PIL PADA
USIA PRAMENOUPOSE DI RT 03 RW 07 KAMPUNG KARYAWANGI
KECAMATAN PARONGPONG KABUPATEN BANDUNG BARAT
TAHUN 2020” tepat pada waktunya. Laporan individu ini disusun sebagai salah
satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Kerja Lapangan Kebidanan
(KLK).
Berkat dukungan dan bantuan dari semua pihak, akhirnya penulis dapat
mengatasi berbagai kesulitan dalam penyusunan laporan individu ini. saya
mendapat pengarahan dari berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini saya
mengucapkan banyak terimakasih kepada yang terhormat:
1. Tonika Tohri, S.kp., M.Kes. selaku ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Rajawali Bandung.
2. Erni Hernawati., S. S. T., M.M., M.Keb selaku Ketua Program Studi
Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Rajawali Bandung.
3. Liawati, S.S.T., M.Kes. selaku Koordinator Kerja Lapangan Kebidanan
(KLK)
4. Liawati, S.S.T., M.Kes selaku Pembimbing Kerja Lapangan Kebidanan
(KLK)
5. Seluruh dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Rajawali Bandung yang
telah memberikan ilmu sebagai bekal pelaksanaan melakukan praktik
Kerja Lapangan Kebidanan.
Secara khusus saya mengucapkan terimakasih banyak kepada
pembimbing studi yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada saya
selama penyusun laporan praktik ini. Tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada
seluruh mahasiswa kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Rajawali Bandung,
serta kepada pihak yang bersangkutan.
4
Penulis
5
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengaplikasikan kemampuan dan keterampilan dalam
Asuhan Kebidanan di Komunitas khususnya pada Ny. U dengan cara
memberikan penyuluhan mengenai resiko penggunaan kontrasepsi pil pada
usia pramenoupouse
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Menggambarkan tingkat pengetahuan Ny. U tentang metode
kontrasepsi dengan pemakaian kontrasepsi jangka panjang
6
7
1.3 Manfaat
1.3.1 Manfaat Teoritis
Bagi perkembangan ilmu pengetahuan diharapkan dapat memberikan
pengetahuan serta wawasan baru bagi bidan dimasa yang akan datang
mengenai tindakan yang harus dilakukan untuk memberikan asuhan
kebidanan pada ibu pramenoupose tentang metode kontrasepsi dan
pemakaian kontrasepsi jangka panjang.
1.3.2 Manfaat Praktis
1. Bagi Keluarga Ny. E
Dapat memberikan informasi kepada ibu praqmenoupose tentang
metode kontrasepsi dan pemakaian kontrasepsi jangka panjang.
2. Bagi RW dan RT
Menambah pengetahuan masyarakat tentang permasalahan yang ada
dilingkungan setempat dan dapat meningkatkan peran serta masyarakat.
Pada saat bersosialisasi dengan masyarakat diharapkan RW.07 RT.03
Desa Karyawangi dapat menambahkan penyuluhan ibu pramenoupuse
tentang metode kontrasepsi dan pemakaian kontrasepsi jangka panjang.
3. Bagi STIKes Rajawali Bandung
Dapat memberikan gambaran, informasi dan mafaat bagi lembaga
pendidikan untuk mengembangkan pengetahuan dan membandingkan
mengenai penerapan teori perkuliahan baik di institusi pendidikan
maupun dilahan praktik khususnya dalam asuhan kebidanan komunitas.
7
8
8
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 KB
2.1.1 Pengertian
Keluarga berencana (KB) merupakan suatu program pemerintah yang
dirancang untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah
penduduk. Program Keluarga Berencana menurut pemerintah adalah agar
keluarga sebagai unit terkecil kehidupan bangsa diharapkan menerima
Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) yang berorientasi
pada pertumbuhan yang seimbang (Irianto, 2014).
Keluarga berencana adalah (family planning) adalah gerakan untuk
mewujudkan keluarga kecil sejahtera dan bahagia melalui penurunan
tingkat kelahiran secara bermakna. Keluarga berencana merupakan upaya
peningkatan kepedulian masyarakat dalam mewujudkan keluarga kecil
yang bahagia sejahtera (Yanti, 2011).
Kontrasepsi adalah pencegahan kehamilan yang disadari. Metode
kontrasepsi meliputi metode barier, kontrasepsi hormonal, alat kontrasepsi
dalam rahim (AKDR), sterilisasi, dan metode perilaku, sedangkan
kontrasepsi darurat efktif hingga beberapa hari setelah berhubungan seks
(Marmi, 2016).
9
Metode yang paling efektif adalah yang tahan lama dan tidak
memerlukan kunjungan perawatan kesehatan secara terus-menerus.
Kontrasepsi mantap, kontrasepsi implant, dan alat kontrasepsi dalam rahim
(AKDR) memiliki tingkat kegagalan pada tahun pertama kurang dari 1%.
Pil kontrasepsi hormonal, koyo atau cincin, dan metode amenore laktasi
(MAL), bila digunakan dengan ketat, juga memiliki tingkat kegagalan
pada tahun pertama (atau untuk MAL, enam bulan pertama) kurang dari
1% (Marmi,2016).
2.1.2 Jenis Kontrasepsi
Metode kontrasepsi dapat dikelompokkan menurut :
1. Pemakainya yaitu untuk laki-laki atau perempuan.
a. Kontrasepsi untuk wanita
1) Metode mekanis :
a) Kap serviks (cervical cap)
b) Diafragma
c) Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/ intra uterine device
(IUD)
2) Metode hormonal/kimiawi
a) Pil KB
b) Suntikan KB
c) Implant/ susuk KB
d) Spermaticide
3) Metode operatif : Medis Operatif Wanita (MOW)/Tubektomi
b. Kontrasepsi untuk laki-laki :
1) Metode mekanis : kondom KB
2) Metode operatif : Medis Operatif Pria (MOP)Vasektomi
2. Metodenya yaitu sederhana atau modern.
a. Metode kontrasepsi sederhana/ Alamiah/ Tradisional :
1) Metode kalender/ pantang berkala/ metode ritmil dari knaus dan
ogino (The Safe Period)
2) Metode suhu basal
26
27
b. Menyusui.
c. Perdarahan pervaginaan yang belum jelas penyebabnya.
d. Penyakit hati akut.
e. Usia > 35 tahun yang merokok.
f. Riwayat penyakit jantung, stroke, atau dengan tekanan darah tinggi >
180/110 mmHg.
g. Riwayat kelainan tromboemboli atau dengan kencing manis > 20
tahun.
h. Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala atau
migrain.
i. Keganasan pada payudara (Marmi, 2016).
2.2.11 Implant / Susuk KB
Implant adalah alat kontrasepsi berupa kapsul kecil karet terbuat
dari silikon, berisi levonorgestrel, terdiri 6 kapsul kecil dan panjang 3 cm
sebesar batang korek api yang disusukan di bawah kulit lengan atas bagian
dalam oleh dokter atau bidan yang sudah terlatih (Marmi, 2016).
1. Jenis Implant
A. Non Biodegradable Implant
1) Norplant Terdiri dari (6 kapsul) berisi hormon levonegestrel daya
kerja 5 tahun, Norplan-2 (2 batang) berisi hormon levonegestrel
daya kerja 3 tahun, Satu batang berisi ST-1455 daya kerja 2
tahun. Direncana telah siap pakai tahun 2000, satu batang berisi
hormon 3-kote desogestrel daya kerja 3,5-4 tahun.
2) Biodegradable Implant
Biodegradable Implant melepaskan progestin dan bahan pembawa
/ pengangkut yang secara perlahan – lahan larut di dalam jaringan
tubuh pembawa sama sekali tidak diperlukan untuk dikeluarkan
lagi seperti pada norplant (Marmi, 2016).
2. Keuntungan Implant
a. Daya guna tinggi.
b. Perlindungan jangka panjang.
38
1. Jenis AKDR
a. AKDR CuT-380A
Kecil, kerangka dari plastic yang fleksibel, berbentuk huruf T
diselubungi oleh kawat halus yang terbuat dari tembaga (Cu).
b. AKDR Nova T (schering) (Affandi, 2014).
2. Cara Kerja
a. Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopi.
b. Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri.
c. AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu.
d. Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus
(Affandi, 2014).
3. Keuntungan
a. AKDR dapat efektif segera setelah pemasangan.
b. Metode jangka panjang.
c. Sangat efektif karena tidak perlu lagi mengingat-ngingat.
d. Tidak mengganggu hubungan seksual.
e. Tidak mempengaruhi kualitas ASI.
f. Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus.
41
BAB III
TINJAUAN KASUS
k. Genogram :
Tn. U Ny. E
An. N
Keterangan :
= KK Binaan
1. Sifat Keluarga
a. Anggota keluarga yang berpengaruh dalam mengambil keputusan :
Ibu
b. Kebiasaan hidup sehari-hari
1) Kebiasaan makan
a) Waktu makan : Teratur
b) Frekuensi makan : 3 kali/hari
c) Jenis makanan
a. Makanan pokok : Nasi
b. Lauk pauk : Ikan
c. Sayuran : Berbagi jenis sayuran
d. Buah-buahan : Jeruk
e. Susu : Kadang-kadang
f. Makanan tambahan/selingan : Ada
Jika ada, sebutkan : Roti
d) Cara pengolahan makanan
47
KEBIASAAN
NAMA ANGGOTA
NO. YANG ALASAN KET.
KELUARGA
MERUGIKAN
1. Tn. U - - -
2. Ny. E - - -
bahagia sejahtera.
3. Macam-macam KB
a. Pil KB bersifat temporer dan dibagi
ke dalam 2 golongan, yaitu jenis yang
mengandung hormon progesteron dan
kombinasi progesteron-estrogen.
tingkat keberhasilan dalam
penggunaan alat kontrasepsi ini
terbilang cukup baik, tingkat kegagalan
hanya 8% jika penggunanya
menggunakan secara teratur.
b. kb suntik
1) kontrasepsi suntik progestin
Tersedia duajenis kontrasepsi suntikan
yang mengandung progestin
a. Depo Medrokisprogesteron
Asetat (depo provera) yang
diberikan setiap 3 bulan dengan
cara disuntik dibagian
intramuskuler.
b. Depo Nerotisteron Enantat
(Depo Noristerat) diberikan
setiap 2 bulan dengan cara
disuntik dibagian ntramuskuler.
2) kontrasepsi suntik kombinasi
Suntikan yang diberikan sebulan
sekali secara intra muscular (bagian
bokong).
53
C. Implan
Merupakan metode kontrasepsi
hormonal yang efektif, tidak permanen
dan dapat mencegah terjadinya
kehamilan antara tiga hingga lima
tahun .
D. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
Yaitu adalah perangkat kontrasepsi
berukuran kecil, sering berbentuk 'T',
mengandung tembaga atau
levonorgestrel, yang dimasukkan ke
dalam rahim. Alat ini adalah salah satu
bentuk kontrasepsi jangka panjang
reversibel yang merupakan metode
pengendalian kelahiran yang paling
efektif. IUD adalah metode penundaan
kehamilan yang paling
direkomendasikan untuk mencegah
kehamilan, terutama untuk menjaga
jarak antar kehamilan.
Lembar Kegiatan
Wakt KEGIATAN
No Kegiatan
u Penyuluh Pendengar
Memberi Menjawab
salam salam
Perkenalan Memahami
3 Memberitah tentang
Pembukaa u tentang tujuan dari
1 meni
n tujuan penyuluhan
t
penyuluhan Menyepakati
Melakukan kontrak
kontrak waktu
waktu penyuluhan
Menyampai Mendengark
kan materi an
yang akan Memperhati
dibahas kan
Definisi
10 Penyuluha kontrasepsi
2
meni n Jenis-jenis
kontrasepsi,
Manfaat,
Keuntungan,
Keterbatasan
Kontrasepsi.
3 5 Pengulang Pemateri Menjawab
55
menanyakan pertanyaan
kembali dari pemateri
materi yang Menanyakan
telah materi yang
disampaikan belum paham
Menjawab
meni pertanyaan
an Materi
t dari peserta
Memberikan
sedikit
cindra mata
untuk yang
bisa
menjawab
Menyimpulka Menjawab salam
n dari materi
yang telah
disampaikan
Melakukan
2 evaluasi dari
Penut kegiatan
4 men
up penyuluhan
it
perilaku
penyimpangan
seksual ini
Mengucapkan
terimakasih
dan salam
56
DAFTAR PUSTAKA
Marmi. 2016. Buku Ajar Pelayanan KB. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Sulistyawati, Ari. 2011. Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta: Salemba Medika
Ida Bagus Gde Manuaba. 2001. Kapita SelektaPenatalaksanaan Rutin Obstreti
Ginekologi dan KB. Jakarta : EGC
Riono Notodiharjo. 2002. Reproduksi, Kontrasepsi, dan Keluarga Berencana.
Surabaya : Kanisius
Manuaba IBG. 2008. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan &
Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan.Jakarta: EGC
Abdul Bari Saifuddin, dkk. 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepasi.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Everett, S., 2007. Buku saku kontrasepsi & kesehatan seksual reproduktif.
Jakarta :EGC
Glasier Anna dkk, 2005. Keluarga Berencana &Kesehatan Reproduksi.Jakarta:
EGC
Dinkes Kota Bandung. Laporan Tahunan 2017.[serial online] 2018.[cited 19
Desember];Availlable
from:http://www.bandungkab.go.id/public/uploads/LAPTAH
%202016%20GABUNGAN.pdf
Karwati. 2011. Asuhan Kebidanan V (Kebidanan Komunitas). Jakarta : CV Trans
Info Medika
Kementerian Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2018
Meilani Niken, Nanik Setiyawati, Dwiana Estiwidani, Suherni. 2012. Pelayanan
Keluarga Berencana. Yogyakarta : Fitramaya
Hudin Farid. 2015. Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti. Jakarta: Sagung Seto
Yulifah Rita, Tri Johan AY. 2014. Asuhan Kebidanan Komunitas Edisi 2. Jakarta:
Salemba Medika
57
58
59
60
LAMPIRAN