Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS : DISMENORE

A. Konsep dasar
1. Definisi
Dismenore merupakan nyeri pada abdomen yang dirasakan sesaat
sebelum atau pada saat menstruasi dan mengganggu aktivitas perempuan,
bahkan sering kali mengharuskan penderita beristirahat dan meninggalkan
pekerjaannya selama berjam-jam akibat dismenore. Dismenore dimulai
saat perempuan berumur 2-3 tahun setelah menarche. Ada beberapa
gangguan yang dialami oleh perempuan berhubungan dengan menstruasi
diantaranya hipermenore, hipomenore, polimenore, oligomenore, amenore
dan dismenore (Bobak, 2014).
Dismenorea adalah nyeri menstruasi yang memaksa wanita untuk
istirahat atau berakibat pada menurunnya kinerja dan berkurangnya
aktifitas sehari-hari (Proverawati, 2019).
Dismenorea adalah menstruasi yang nyeri disebabkan oleh kejang
otot uterus (Mitayani, 2011).
2. Etiologi
Menurut Mityani (2011), ada faktor predisposisi dan faktor pretisipasi
dari dismenore, yaitu sebagai berikut :
a. Faktor predisposisi
1) Kelainan atau gangguan pada sistem reproduksi, misalnya fibroid
uterus, radang panggul, endometriosis atau kehamilan ektopik.
2) Stress
3) Faktor kejiwaan: Pada gadis – gadis yang secara emosional tidak
stabil, apalagi jika mereka tidak mendapat penerangan yang baik
tentang proses haid, mudah timbul dismenore
4) Obstruksi kanalis servikalis: Salah satu teori yang paling tua untuk
menerangkan terjadinya dismenorea perimer ialah stenosis kanalis
servikalis.
5) Faktor endokrin: Pada umumnya ada anggapan bahwa kejang yang
terjadi dismenorea primer disebabkan oleh kontraksi uterus yang
berlebihan.
6) Endometrium dalam fase sekresi memproduksi Prostaglandin F2
yang menyebabkan kontraksi otot – otot polos. Jika jumlah
Prostaglandin yang berlebihan dilepaskan ke peredaran darah
b. Faktor presipitasi
1) Mengkonsumsi alkohol.
2) Merokok dapat meningkatkan lamanya mensruasi dan
meningkatkan lamanya dismenore.
3) Tidak pernah berolah raga
3. Klasifikasi
Menurut Mityani (2011), klasifikasi dismenore terbagi menjadi 2 :
a. Dismenorea primer
Dismenorea primer biasanya terjadi akibat adanya kelainan pada
gangguan fisik yang mendasarinya, sebagian besar dialami oleh wanita
yang telah mendapatkan haid, lokasi nyeri dapat terjadi di daerah
suprapublik, terasa tajam, menusuk, merasa diremas, atau sakit sekali.
Biasanya terjadi terbatas pada daerah paha dan pinggang. Selain rasa
nyeri, dapat disertai dengan gejala sistematik, yaitu berupa mual, diare,
sakit kepala, dan gangguan emosional. Dismenore primer tidak
ditemukan penyebab pasti yang mendasarinya biasanya terjadi sebelum
mencapai usia 20 tahun
b. Dismenorea sekunder
Dismenorea sekunder biasanya terjadi selama 2 – 3 hari selama
siklus dan wanita yang mengalami dismenorea sekunder ini biasanya
siklus haid yang tidak teratur atau tidak normal. Pemeriksaan dengan
laparaskopi sangat diperlukan untuk menemukan penyebab jelas
dismenore sekunder ini
4. Pathway
Gambar 1. Pathway Disminore

Mityani (2011):

5. Manifestasi Klinis
Gejala klinis dismenorea menurut Mityani (2011):
a. Nyeri tidak lama timbul sebelum atau bersama-sama dengan
permulaan haid dan berlangsung beberapa jam atau lebih
b. Bersamaan dengan rasa nyeri dapat dijumpai rasa mual, muntah, sakit
kepala, diare dan sebagainya.
6. Komplikasi
Menurut Mityani (2011), komplikasi yang sering terjadi adalah syok
dan penurunan kesadaran
Menurut Kowalak, Welsh, dan Mayer (2011), Komplikasi yang sering
terjadi, kendati jarang ditemukan, adalah dehidrasi akibat nausea, vornitus
dan diare.
7. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang menurut (Mityani, 2011) yang dapat
dilakukan pada klien dismenore adalah:
a. Tes laboratorium
1) Pemeriksaan darah lengkap: normal
2) Urinalisis: normal
b. Tes diagnostik tambahan
Laparoskopi: penyikapan atas adanya endomeriosi atau kelainan
pelvis yang lain.
8. Terapi (Farmakologis-Non farmakologis)
a. Terapi Farmakologis
1) Untuk mengurangi rasa nyeri bisa diberikan obat anti peradangan
non-steroid (misalnya ibuprofen, naproxen dan asam mefenamat).
Obat ini akan sangat efektif jika mulai diminum 2 hari sebelum
menstruasi dandilanjutkan sampai hari 1-2 menstruasi (Nugroho,
2014).
2) Untuk mengatasi mual dan muntah bisa diberikan obat anti mual,
tetapi mual dan muntah biasanya menghilang jika kramnya telah
teratasi. Gejala juga bisa dikurangi dengan istirahat yang cukup
serta olah raga secara teratur (Nugroho, 2014).
3) Apabila nyeri terus dirasakan dan mengganggu kegiatan sehari-
hari, maka diberikan pil KB dosis rendah yang mengandung
estrogen dan progesteron atau diberikan medroxiprogesteron
b. Terapi Non Farmakologis
1) Istirahat yang cukup.
2) Olah raga yang teratur (terutama berjalan).
3) Pemijatan.
4) Yoga atau senam
5) Orgasme pada aktivitas seksual.
6) Kompres hangat di daerah perut
A. Konsep Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
Pengkajian adalah tahap awal dan dasar proses keperawatan
merupakan tahap yang paling menentukan bagi tahap berikutnya.
Pengkajian fisik keperawatan pada anak merupakan pengkaian yang di
lakukan pada anak yang bertjuan untuk memperoleh data status kesehatan
anak serta dapat di jadikan sebagai dasar dalam menegakkan diagnosea
keperawatan (Arina 2016)
Data yang dikumpulkan berupa subjektif dan obektif. Data subjektif
didapat dengan cara wawancara dan interaksi, sedangkan data objektif
didapat dengan infeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi.
a. Pengumpulan data
Kegiatan pengumpulan data dimulai saat pasien masuk dan
dilanjutkan secara terus menerus selama proses keperawatan
berlangsung data yang dikumpulkan data subjektif dan objektif.
1) Data subjektif
Adalah data yang didapatkan dari pasien sbagai salah satu
pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian. Pada pasien
gastroenteritis di dapatkan keluhan BAB mencret lebih dari 3-4 kali,
keluhan mual, muntah dan tidak nafsu makan serta nyeri abdomen.
2) Data objektif
Adalah data yag di observasi dan diukur melalui inspeksi,
palpasi, perkusi dan auskultasi. Pada pasien gastroenteritis di
dapatkan data sering buang air besar dengan konsentrasi encer atau
cair, terdapat tanda-tanda dehidrasi seperti mata dan ubun-ubun
cekung, turgor kulit jelek, membrane mukosa kering, mual, muntah,
lemah, pucat, terjadi perubahan tanda-tanda vital, seperti nadi dan
pernafasan cepat, terjadi distensi abdomen, saat perkusi terdapat
bunyi timpani.
3) Identitas
Identitas yang mencakup identitas pasien dan penanggung jawab
a) Identitas pasien meliputi : nama, umur , jenis kelamin , agam ,
tanggal masuk rumah sakit , anak ke, diagnose medis.
b) Riwayat kesehtan sekarang
Merupakan pengembangan dari keluhan utama yang terdiri
dari paliatif (p), yaitu factor penyebab, qualitative (Q), bagaimana
gejala dirasakan, region (R) dimana gejala dirasakan apakah
menyebar, safety (S) atau skala nyeri berapa tinggi tingkat nyeri
yang dirasakan, time (T) kapan gejala mulai timbul.
c) Riwayat kesehtan dahulu
Menerangkan medikasi yang telah dilakukan dan
hospitalisasi sebelumnya tau terapi yang dilakukan.
d) Riwayat kesehatan keluarga
Menerangkan keadaan keluarga apakah ditemukan penyakit
yang sama seperti yang dialami pasien, dan ada tidaknya penyakit
menular atau penyakit keturunan.
e) Genogram
f) Riwayat kehamilan dan persalinan
Menjelaskan tentang keadaan ibu pada saat kehamilan
(prenatal), persalinan (natal), dan post natal (setelah melahirkan
atau setelah anak lahir), apakah telah mengalami infeksi tali pusat
atau keluhan lain. Dan bagaimana tahap tumbuh kembangnya.
g) Riwayat imunisasi
Menjelaskan jenis-jenis imunisasi apa saja yang diberikan
dan pada usia berapa imunisasi diberikan.
h) Riwayat nutrisi
Menerangkan tentang pemberian ASI dan PASI, pemberian
makanan, jenis makan dan pada saat usia berapa makanan
tersebut diberikan.
i) Riwayat pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan menjelaskan pertumbuhan fisik berat badan
lahir, badan sebelum sakit, berat badan sekarang, panjang badan.
Perkembangan menjelaskan tentang motorik kasar anak yang
berhubungan dengan pergerakan dan sikap tumbuh, motorik halus
aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk
mengamati sesuatu, dan melakukan kegiatan yang melibatkan
bagian-bagian tubuh tertentu, bahasa dan kecerdasan anak, social,
dan kemandirian anak.
j) Riwayat social
Kemampuan anak untuk bersosialisasi seperti partisipasi anak
dalam bermain dan pola asuh keluarga.
k) Data psikologis
Menjelaskan psikologis anak apakah penelitian atau rewel
dan apakah pasien menerima dengan hadirnya perawat, dokter
dan psikologis kelurga apakah ada kecemasan pada keluarga.
Pada pasien anak dengan gastroenteritis biasanya rewel dan sulit
menerima kehadiran perawat atau dokter, dan pada keluarga
diidapatkan cemas dengan keadaan anaknya.
l) Data biologis
Menjelaskan tentang penemuan nutrisi pada saat di rumah
sakit dan di rumah, perbedaan pola tidur, eliminasi, personal
hygiene, atau kebersihan anak, pola aktivitas anak pada saat di
rumah dan di rumah sakit, pada pasien dengan gastroenteritis
pemenuhan nutrisi di rumah sakit mengalami perubahan biasanya
dikarenakan anak mengeluh tida nafsu makan, adanya mual,
muntal. Sedangkan pola tidur cenderung kurang terpenuhi
dikarenakan anak seringnya BAB waktu malam hari. Untuk
eliminasi anak dengan gastroenteritis yaitu BAB encer atau cair
yang lebih dari 3-4 kali. Personal hygiene pun mengalami
perubahan karena anak rewel dan tidak mau untuk melakukan
personal hygiene seperti mandi, gosok gigi, atau kuku yang
panjang, serta aktrivitas pola makan anak yang terbatas, dipasang
infus atau lemah.
4) Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan Umum : Memeriksa penampilan pasien pada saat dikaji,
pasien dengan gastroenteritis saat dikaji terlihat lemah atau pucat,
menjelaskan tingkat kesadaran pasien dari segi kualitas ataupun
kuantitas.
b) Tanda-tanda Vital
Mengukur tekanan darah, suhu, pernapasan dan nadi. Pada
pasien dengan gastroenteritis tekanan darah akan menurun. Suhu
badan meningkat pernapasan dan nadi cepat.
c) Sistem pernapasan
Dalam sistem pernapasan kaji ketajaman penciuman, bentuk
dada, adanya nyeri tekan atau tidak, bunyi suara nafas. Pada
pasien gastroenteritis biasanya pernafasan cepat.
d) Sistem kardiovaskuler
Dalam sistem kardiovaskuler kaji apakah ada peningkatan
vena jugularis, capillary refill time, frekuensi nadi, bunyi jantung
e) Sistem Gastrointestinal
Dalam sistem gastrointestinal kaji mengenai nafsu makan,
kebiasaan defekasi, intoleransi makan, mual, muntah dan nyeri.
Pada pasien dengan gastroenteritis didapatkan anoreksia, bsising
usus meningkat melebihi nilai normalnya yaitu 8-15 kali/menit,
disertai adanya mual, muntah, dan nyeri atau distensi abdomen.
f) Sistem Perkemihan
Pada sistem perkemihan kaji frekuensi buang air kecil, warna
apakah ada nyeri saat buang air kecil.
g) Sistem Muskuloskeletal
Kaji bentuk ukuran dan kekuatan otot ekstremitas atas dan
bawah apakah ada kelainan atau tidak.
h) Sistem Endokrin
Menjelaskan, pertumbuhan dan perkembangan, polipagia,
poliurea, polidipsi.
i) Sistem Integumen
Warna kulit, tekstur kulit, turgor kulit, suhu, oedema, infeksi.
Pada pasien gastroenteritis kulit pucat, turgor jelek, suhu tubuh
meningkat.
j) Sistem Reproduksi
k) Sistem Genetalia
Memeriksa kemungkinan adanya iritasi dan infeksi
l) Data Penunjang
Pemeriksaan penunjang rutin terdiri dari pemeriksaan Feses
Pada pasien gastroenteritis biasanya dalam fese adanya bakteri,
virus, jamur atau penyakit.
b. Analisa Data
Analisa data adalah data-data pasien yang telah di peroleh dari
proses pengumpulan data di kelompokan berdasarkan masalah
kesehatan yang dialami pasien dan sesuai dengan kriteria
permasalahannya. Setelah data di kelompokan maka perawat dapat
mengidentifikasi masalah kesehatan pasien dan dapat mulai menegakan
diagnosa keperawatannya (Nursalam, 2011).
2. Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul
a. Nyeri akut berhubungan dengan dismenore
b. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan nyeri disminore
c. Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
3. Intervensi Keperawatan

Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


Nyeri akut Tujuan: a. Posisi yang nyaman akan
a. Lakukan pengkajian nyeri
berhubungan Dapat mengenali kapan membantu memberikan
komprehensif yang meliputi
dengan terjadi nyeri, kesempatan pada otot untuk
lokasi, karakteristik,
dismenore menggambarkan faktor relaksasi seoptimal mungkin
onset/durasi, frekuensi, kualitas,
penyebab, melaporkan b. Untuk mengetahui tingkat nyeri
intensitas atau beratnya nyeri
nyeri yang terkontrol, yang dirasakan sehingga dapat
dan faktor pencetus
ekspresi wajah tidak membantu menentukan
b. Kendalikan faktor lingkungan
meringis. menentukan intervensi yang
yang dapat mempengaruhi
kriteria hasil: tepat
respon klien terhadap
a. Nyeri berkurang
kenyamanan (misalnya, suhu c. Perubahan TTV merupakan salah
b. Pasien menyatakan rasa
ruangan, pencahayaan, suara satu indikasi peningkatan nyeri
nyaman setelah nyeri
bising) yang dialami oleh klien
berkurang
c. Tempatkan klien dalam posisi d. Teknik relaksasi dapat membuat
c. Mampu mengontrol nyeri
terapeutik yang sudah di rancang pasien merasa sedikit nyaman
d. TTV normal
d. Ajarkan klien teknik dan distraksi dapaat mengalihkan
e. Mampu mengenali nyeri
distraksi/pengalihan (contohnya:
perhatian pasien terhadap nyeri
musik, berhitung, televisi,
sehingga dapat membantu
membaca, video/game genggam,
mengurangi nyeri yang dirasakan
atau teknologi realitas maya)
e. Obat- obatan analgetik akan
e. Ajarkan teknik relaksasi nafas
memblok reseptor nyeri sehingga
dalam
nyeri tidak dapat dipersepsikan
f. Kolaborasi pemberian analgetik

Intoleransi Tujuan : a. Beri lingkungan yang tenang dan a. Posisi yang nyaman akan
aktifitas Klien dapat mengidentifikasi perode istirahat tanpa gangguan, membantu memberikan
berhubungan faktor faktor yang dorong istirahat sebelum makan kesempatan pada otot untuk
dengan nyeri memperberat dan b. Observasi adanya pembatasan relaksasi seoptimal mungkin
disminore memperingan intoleransi klien klien dalam melakukan b. Untuk mengetahui Batasan klien
aktivitas. aktivitas dalam melakukan aktivitas
Kriteria hasil : c. Berikan bantuan sesuai kebutuhan c. Mmebantu klien dalam melakukan
Klien mampu beraktivitas d. Kaji adanya factor yang aktivitas
menyebabkan kelelahan d. Untuk mengetahui factor yang
e. Monitor pasien akan adanya menyebabkan adanya kelelahan
kelelahan fisik dan emosi secara e. Untuk mengetahui adanya kelelahan
berlebihan fisik dan emosi yang secara berlebih
Ansietas Tujuan :
berhubungan
Pasien menyatakan kesadaran
dengan
perasaan ansietas
kurangnya
pengetahuan
Pasien menunjukan relaksasi

Pasien menunjukan prilaku


untuk menangani stress
DAFTAR PUSTAKA

R. Yunitasari, “Karakteristik Dan Tingkat Stres Siswi Dengan Kejadian


Dismenore Primer Di Smp N 3 Sragi Pekalongan,” Perpus Unimus, vol. 53,
no. 9, hal. 1689–1699, 2017, [Daring]. Tersedia pada:
http://repository.unimus.ac.id/937/.

B. A. B. Ii, “http://repository.unimus.ac.id,” hal. 6–34, 2013.


LAPORAN KASUS

A. Pengkajian
1. Pengumpulan data
2. Identitas
a. Identitas pasien
Nama : Nn. Y
Umur : 17 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Tidak bekerja
Suku bangsa : Sunda, Indonesia
Status Perkawinan : Belum kawin
Golongan darah :O
No.BPJS :-
Tanggal masuk :-
Tanggal pengkajian : 30 Januari 2021
Diagnosa medis : Disminore
Alamat : Dusun Sindang Hurip RT 01 RW
04, Desa Sindang Mukti,
Kecamatan Panumbangan,
Kabupaten Ciamis
b. Identitas penanggung jawab
Nama : Ny. Y
Umur : 56 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku bangsa : Sunda, Indonesia
Hubungan dengan : Ibu
klien
Alamat : Dusun Sindang Hurip RT 01 RW
04, Desa Sindang Mukti,
Kecamatan Panumbangan,
Kabupaten Ciamis

3. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
Klien mengatakan nyeri di sekitar abdomen
b. Riwayat penyakit sekarang
Pada saat dilakukan pengkajian tanggal 30 Januari 2021
pukul 10.00 WIB,klien mengeluh nyeri di sekitar abdomen
hingga ke kaki,nyeri dirasakan seperti ditusuk—tusuk dengan
skala nyeri 4 (0-10),nyeri dirasakan apabila beraktifitas dan
sedikit berkurang jika istirahat. Nyeri menyebar ke pinggul
hingga kaki.
c. Riwayat penyakit dahulu
Klien mengatakan pernah menderita penyakit yang sama
sejak klien mengalami menstruasi
d. Riwayat penyakit keluarga
Klien mengatakan dikeluarganya tidak ada yang
mempunyai penyakit sama dengan dengannya

4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
a) Penampilan Umum : Klien tampak tenang
b) Kesadaran : Komposmentis
Kuantitas : E = 4, V= 5, M=6 (GCS = 15)
c) Tanda – Tanda Vital
Tekanan Darah : 110/70 MmHg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,5 C
Respirasi : 20x/menit
b. Sistem Pernafasan
a) Hidung
Keadaan bersih, tidak terdapat sekret, tidak terdapat
pernafasan cuping hidung, fungsi dan penciuman baik.
b) Dada
Inspeksi : Bentuk dada simetris,
Palpasi : Tidak terdapat pembengkakan pada daerah
dada
Perkusi : Tidak ada masalah
Auskultasi : Bunyi nafas normal
c. Sistem Kardiovaskuler
Palpasi : Nadi 80x/menit
Auskultasi : Bunyi jantung normal, tidak ada bunyi
tambahan
d. Sistem Pencernaan
a. Mulut dan kerongkongan
Klien mampu mengunyah dan menelan, mampu
membedakan rasa, mukosa bibir lembab, warna lidah
merah muda, tidak nampak pembesaran tonsil, fungsi
pengecapan baik, klien dapat membedakan rasa asam,
pahit, asin, manis, jumlah gigi tidak lengkap.
b. Abdomen
Inspeksi : Tidak terdapat lesi
Palpasi : Terdapat nyeri tekan
e. Sistem Muskuloskeletal
a. Ekstermitas atas
Inspeksi :Bentuk simetris, tidak terdapat edema
dikedua tangan
Palpasi : Tidak ada nyeri
b. Ekstrermitas bawah
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak terdapat edema di
kedua kaki pergerakan bebas
c. Kekuatan otot

5 5
5 5

f. Sistem Integumen
1. Kulit
Inspeksi : Kulit bersih, tidak ada lesi
Palpasi : Turgor kulit baik
2. Rambut
Inspeksi : Warna rambut hitam, keadaan bersih.
Palpasi : Tidak ada benjolan.
g. Sistem Reproduksi
Jenis kelamin perempuan
5. Pola Aktivitas

No Jenis Pengkajian Sebelum sakit Sesudah sakit


1 Pola nutrisi
a. Nutrisi
1) Frekuensi 3x1 3x1
2) Jenis Nasi Nasi
3) Porsi makan 1 porsi tiap makan 1 porsi tiap makan
4) Cara Mandiri Mandiri
5) Keluhan Tidak ada Tidak ada
b. Cairan
1) Frekuensi 6-7 gelas/ hari 6-7 gelas/ hari
2) Jenis Air Putih Air Putih
3) Cara Mandiri Mandiri
4) Keluhan Tidak ada Tidak ada
2 Pola Eliminasi
a. BAB
1) Frekuensi 1 x sehari 1 x sehari
2) Konsistensi Padat Padat
3) Warna Kuning Khas Kuning Khas
4) Cara Mandiri Mandiri
5) Keluhan Tidak ada Tidak ada
b. BAK
1) Frekuensi 5-6x / hari 7-8x / hari
2) Warna Kuning jernih Kuning jernih
3) Bau Tidak ada Tidak ada
4) Cara Mandiri Mandiri
5) Keluhan Tidak ada Tidak ada
3 Pola Istirahat Tidur
A. Siang
1. Lama tidur 1 Jam 1 Jam
2. Kesulitan memulai Tidak Ada Tidak Ada
tidur
3. Gangguan tidur Tidak Ada Tidak Ada
B. Malam
1. Lama tidur 6 Jam 6 Jam
2. Kesulitan memulai Tidak Ada Tidak Ada
tidur
3. Gangguan tidur Tidak Ada Tidak Ada
4 Personal Hygine
a. Mandi 2 Kali / Hari 1 Kali / Hari
b. Gosok gigi 2 Kali / Hari 1 Kali / Hari
c. Ganti pakaian 3 Kali / Hari 1 Kali / Hari
d. Cara Mandiri Mandiri
e. Keluhan Tidak Ada Tidak Ada
6. Data Psikologis
a. Status Emosi
Emosi klien stabil, mau bekerja sama saat dilakukan
pemeriksaan dan tindakan oleh perawat.
b. Konsep Diri
1) Gambaran Diri
Klien mengatakan semua bagian tubuhnya sangat berguna
dan saling melengkapi. Klien tidak merasa malu dengan
keadaannya.
2) Ideal Diri
Klien beranggapan harus menjadi seorang anak yang sehat
dan tidak merepotkan keluarga
3) Harga Diri
Klien merasa keluarga serta kerabatnya tetap menghargai
dan memberi perhatian kepadanya.
4) Peran Diri
Klien mengatakan sekarang dia tahu bahwa sekarang dia
sedang sakit dan dirawat dirumah
5) Identitas Diri
Klien mengatakan bahwa ia adalah seorang ke 3 dari 4
bersaudara
c. Kecemasan
Klien tampak tenang

7. Data Sosial
Klien dapat berhubungan dengan keluarga dan tetangganya,
dan dapat bersosialisasi dengan baik terhadap orang-orang
disekitarnya.

8. Data Spiritual
Klien mempercayai adanya sehat dan sakit, klien percaya
bahwa sakit yang dideritanya merupakan bagian ujian yang
diberikan oleh Allah. Klien selalu melakukan shalat 5 waktu tanpa
terlewat.

a. Analisa Data

No Symptom Etiologi Problem


1. Ds: Klien mengatakan Gangguan Nyeri Akut
nyeri abdomen menstruasi

Do: Klien tampak


meringis kesakitan

Skala nyeri 4 (0-10)

2. Ds : Klien mengatakan Nyeri dismenore Intoleransi


selama sakit ia tidak aktivitas
bisa beraktivitas seperti
biasa

Do: Klien tampak lemah


dan kurang bersemangat

3. DS : Defisit Kurang
pengetahuan pengetahuan
Klien mengatakan
kurang mengerti tentang
penyakitnya

DO :

Klien tampak
kebingungan saat
ditanya mengenai
penyakitnya

b. Diagnosa keperawatan
1) Nyeri akut berhubungan dengan gangguan menstruasi
2) Intoleransi aktifitas berhubungan dengan nyeri dismenore
3) Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
Perencanaan
No.
Tujuan Dan Kriteria Implementasi Evaluasi
Diagnosa Intervensi Rasional
Hasil
1 Setelah dilakukan Kaji keluhan nyeri, Membantu dalam 30 Januari 2021 S:Klien mengatakan
tindakan keperawatan perhatikan lokasi, lamanya, mengidentifikasi tidak ada nyeri
Mengkaji keluhan
selama 1x24 jam dan intensitas (skala 0-10). derajat ketidak
nyeri, perhatikan O : Skala nyeri klien
diharapkan setelah Perhatiakan petunjuk verbal nyamanan dan
lokasi, lamanya, dan 0
diberikan tindakan dan non verbal kebutuhan/keefektifan
intensitas (skala 0-10).
diharapakan nyeri pasien analgesik
A : Masalah teratasi
Bantu dalam memberikan
hilang /terkontrol dengan
Hasil :
posisi yang nyaman Peningkatan lengan
kriteria hasil : P:Hentikan
,ukuran baju dan
P : nyeri dirasakan intervensi
Ajarkan tentang teknik
Mengekpresikan adanya drain
ketika klien menstruasi
nonfarmakologi (relaksasi
penurunan nyeri atau mempengaruhi
napas dalam)
ketidak nyamanan kemampuan pasien Q : nyeri seperti
untuk rileks dan tertusuk tusuk
Tampak rileks, mampu
tidur/istirahat secara
tidur /istirahat dengan R : nyeri menyebar ke
efektif.
cepat Teknik relaksasi dapat panggul hingga kaki
mengurangi
Berikan kompres hangat S : skala nyeri 4
ketegangan otot otot,
pada perut
menciptakan perasaan
T : nyeri hilang timbul
rilek
Mengobservasi TTV
Meningkatkan
sirkulasi pada otot Hasil :
yang meningatkan
Tekanan Darah :
relaksasi dan
110/70 MmHg
mengurangi
ketegangan
Nadi : 80x/menit

Suhu : 36,5 C

Respirasi : 20x/menit

Mengajarkan tentang
teknik nonfarmakologi
(relaksasi napas
dalam)
Hasil :
Klien mengerti apa
yang diajarkan oleh
perawat dan
mempraktekkan teknik
relaksasi nafas dalam

Membantu dalam
memberikan posisi
yang nyaman

Hasil :

Klien mengatakan
nyaman tertidur
dengan posisi semi
fowler
Memberikan kompres
hangat pada perut

Hasil :

Klien dikompres
dengan air hangat di
bagian perut
2 Setelah diberikan asuhan Anjurkan klien untuk Istirahat yang cukup 30 Januari 2021 S:Klien mengatakan
keperawatan selama 1x24 menghindari seringnya dapat menurunkan Menganjurkan klien sudah mampu
jam diharapkan klien melakukan intervensi yang stress dan untuk beristirahat yang beraktivitas seperti
menunjukan perbaikan tidak penting yang dapat meningkatkan cukup dan anjurkan biasanya
toleransi aktifitas dengan membuat lelah, berikan kenyamanan. klien untuk
O: Klien tampak
kriteria hasil klien dapat istirahat yang cukup. mengurangi aktivitas
beraktivitas kembali
melakukan aktifitas
Anjurkan klien untuk Hasil :
A: Masalah teratasi
istirahat cukup dan tidur 8 –
Klien mengerti dan
10 jam tiap malam.
Istirahat cukup dan P: Hentikan
mengatakan akan
tidur cukup intervensi
. mengurangi aktivitas
menurunkan kelelahan serta beristirahat yang
dan meningkatkan cukup
resistensi terhadap
infeksi.
3 Setelah dilakukan Berikan penyuluhan Mengenal penyakit 30 Januari 2021 S : Klien
tindakan keperawatan kesehatan tentang penyakit dismenore Memberikan mengatakan
selama 1x24 jam disminore penyuluhan kesehatan mengerti dan senang
Keluarga mampu
diharapkan kurang tentang dismenore mengetahui
Diskusikan dengan keluarga mengerti tentang
pengetahuan teratasi mengenai penyakit
tentang penyakit disminore penyakit dismenore Hasil :
dengan kriteria hasil : yang dideritanya

Klien mengerti
Klien mengerti mengenai O : Klien mampu
penyakit dismenore
penyakit dismenore menyebutkan cara
mengurangi nyeri
Mendiskusikan dengan
dan cara menjaga
keluarga tentang
kebersihan saat haid
penyakit dismenore

A : Masalah teratasi.
Hasil :

P : Hentikan
Keluarga mengerti intervensi
penyakit dismenore
SATUAN ACARA PENYULUHAN DISMENORE

Pokok Pembahasan : Dismenore


Sasaran : Nn. Y
Jam : 10.00 WIB
Waktu : 20 menit
Tanggal : 21 Januari 2021
Tempat : Rumah Nn. Y
Nama Penyuluh : Yuliana Siti Nurazizah

A. Tujuan Umum :

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan para peserta mampu


mengetahui dan memahami lebih luas mengena penyakit asma
bronchial

B. Tujuan Khusus :

Setelah dilakukan penyuluhan selama 20 menit, diharapkan Nn.


Y dapat :

1. Menjelaskan pengertian dismenore


2. Menyebutkan tanda dan gejala dismenore
3. Menjelaskan penyebab dismenore
4. Menyebutkan cara mengurangi nyeri dismenore

B. Materi Penyuluhan
1. Definisi dismenore
2. Tanda dan gejala disminore
3. Penyebab dismenore
4. Cara mengurangi nyeri dismenore

C. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

D. Media
Leaflet
E. Kegiatan Belajar Mengajar

Tahap Waktu Keterangan Pengajar Kegiatan Peserta Metode Media


f. Mengucapkan salam 1. Menjawab
g. Memperkenalkna diri salam
Pendahulu
5 menit h. Menjelaskan judul materi serta tujuan yang akan 2. Menyetujui Ceramah
an
dicapai kontrak waktu
i. Kontrak waktu 3. Mendengarkan
1. Mendengarkan Leaflet
1. Memulai materi
materi
2. Menjelaskan peserta tentang :
penyuluhan
3. Menjelaskan apa itu dismenore
yang di berikan
Penyajian 10 menit 4. Menjelaskan tanda dan gejala dismenore Ceramah
2. Membaca leaflet
5. Menjelaskan penyebab dismenore
sebagai
6. Menjelaskan cara mengurangi nyeri dismenore
pendukung

1. Memberikan
1. Memberikan umpan balik kepada peserta pertanyaan, jika
(memberikan pertanyaan) ada hal yang
2. Tanya jawab tidak
Penutup 5 menit 3. Menjawab pertanyaan dimengerti Ceramah
4. Menyimpulkan hasil penyuluhan 2. Menjawab
5. Mengucapkan terima kasih umpan balik
6. Menutup acara penyuluhan yang diberikan
oleh penyuluh
F. Evaluasi
1. Peserta dapat mengajukan pertanyaan
2. Peserta dapat menjawab umpan balik yang diberikan oleh penyuluh
3. Peserta dapat menyebutkan kembali hal-hal penting yang ada dalam
materi yang telah disampaikan

DISMENORE

A. Definisi Dismenore
Dismenore (nyeri haid) merupakan gejala yang timbul menjelang
dan se- lama mentruasi ditandai dengan ge- jala kram pada perut bagian
bawah.

B. Tanda dan Gejala Dismenore


1. Nyeri perut atau kram pada perut bagian bawah
2. Payudara terasa kencang dan sakit saat terkena baju
3. Punggung dan ping- gang terasa nyeri
4. Sakit kepala

C. Penyebab Dismenore
Biasanya disebabkan karena otot rahim berkontraksi dalam upaya
meluruhkan lapisan dinding rahim, rasa nyeri (kram) umumnya juga turut
menyertai.

D. Cara Mengurangi Nyeri Dismenore


1. Perbanyak minum air putih
2. Kurangi minum kopi, karena kopi akan memperparah kram dan
membuat tubuh tidak nyaman
3. Istirahat yang cukup sambil melakukan tarik napas panjang dan
hembuskan perlahan
4. Kompres bagian yang nyeri dengan air hangat, kompres tersebut dapat
melemaskan otot yang kaku sekaligus memberi rasa nyaman pada
tubuh
5. Pijat lembut bagian perut un- tuk memberikan rasa nyaman dan
mengurangi nyeri.

Anda mungkin juga menyukai