Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL TERAPI BERMAIN PADA BALITA ATAU ANAK

DENGAN METODE MEWARNAI GAMBAR

Disusun untuk memenuhi tugas keperawatan anak

Dosen pembimbing : pak Andan Firmansyah

Oleh : Alisa Fikri Aulia N. H. A

Nim : 1901277036

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN

STIKes MUHAMMADIYAH CIAMIS

JL.KH.Ahmad Dahlan No.20 Tlp.(0265) 771931 Fax. (0265) 771931

Website : stikesmucis.ac.id Email : mucis06@yahoo.com


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang masih memberikan kesehatan,
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas pembuatan proposal ini dengan judul “terapi bermain pada
balita atau anak dengan metode mewarnai gambar ”.

Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat saya harapkan dari para
pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki pembuatan makalah pada tugas yang lain dan
pada waktu mendatang.

Saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu saya
dalam menyusun makalah ini. Saya juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah keperawatan anak

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Aktıvitas bermain merupakan salah satu stimulasi bagi perkembangan anak secara

optimal. Dalam kondisi sakit atau anak dirawat di rumah sakit. aktıvitas bermain ini

tetap dilaksanakan. namun harus disesuaikan dengan kondisi anak. Pada saat

dirawat di rumah sakit, anak akan mengalami berbagai perasaan yang sangat tidak

menyenangkan, seperti marah, takut, cemas, sedih , dan nyeri Perasaan tersebut

merupakan dampak dari hospitalisasi yang dialami anak karena menghadapi

beberapa stressor yang ada di lingkungan rumah sakit. Untuk itu dengan melakukan

permainan anak akan terlepas dari ketegangan dan stress yang dialaminya karena

dengan melakukan permainan anak akan dapat mengalihkan rasa sakitnya pada

permainannya (dıstraksi) dan relaksasi melalui kesenangannya melakukan

permainan. Tujuan hermain di rumah sakit pada prinsipnya adalah agar dapat

melanjutkan fase pertumbuhan dan perkembangan secara optimal, mengembangkan

kreatifitas anak, dan dapat beradaptasi lebih efektif terhadap stress Bemain sangat

penting bagi mental, emosional, dan kesejahteraan anak seperti kebutuhan

perkembungan dan kebutuhan bermain tidak juga terhenti pada saat anak sakit atau

anak di rumah sakit (Wong. 2009)

Berdasarkan sensus penduduk pada tahun 2003 didapatkan jumlah anak usia toddler

(3- 6 tahun) di Indonesa alalah 13.50 juta anak Anak-anak pada usia toxkller dapat

memainkan sesuatu dengan tangannya serta senang bermain dengan warna, oleh

karena itu bermain dengan mewarnai gambar menjadi alernatif untuk mengembangkan kreatifias anak
dan dapat menurunkan tingkat kecemasan pada anak selama dirawat. Mewamai gambar dapat menjadi
salah satu media bagi perawat untuk mampu mengenali tingkat perkembangan anak. Dinamika secara
psikologis menggambarkan bahwa selama anak bermain dengannsesuatu yang menggunakan alat
mewarnai seperti crayon atau pensil wana akan membantu anak untuk menggunakan tangannya secara
aktıf sehingga merangsang motorik halusnya Oleh karenanya sangat penting kegiatan bermain terhadap
tumbuh kembang anak dan untuk mengurangi kecemasan akibat hospitalisai, maka akan dilaksanakan
terapi bermain pada anak usia toddler dengan cara mewarnai gambar

1.2 TUJUAN

1. TUJUAN UMUM

Meminimalkan dampak hospitalisasi pada anak.

2 TUJUAN KHUSUS

1 Untuk mengurangi kejenuhan anak pada saat menjalani prawatan

2. Untuk meningkatkan adaptasi efektif pada anak terhadap stress karena

penyakit dan dirawat

3. Untuk meningkatkan kemampuan daya tangkap atau konsentrasi anak.

4. Untuk menangkatkan koping yang efektif untuk mempercepat penyembuhan.

5 Untuk menambah pengetahuan mengenali warna

6. Untuk mengembangkan imajinasi pada anak

BAB II

LAMPIRAN TEORI

2.1 PENGERTIAN BERMAIN

Bermain merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh kesenangan, tanpa
mempertumbangkan hasil akhir. Ada orang tua yang berpendapat bahwa anak yang terlalu banyak
bermain akan membuat anak menjadi malas bekerja dan bodoh. Anggapan ini kurang bijaksana. karena
beberapa ahli psikokog mengatakan bahwa permainan sangat besar pengaruhnyan terhadap
perkembangan jiwa anak Bermain adalah kegiatan yang dilakukan berulang-ulang secara sukaria untuk
memperoleh kesenangan atau kepuasan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir (Erlita, 2006). Bermain
merupakan suatu aktivitas dimana anak dapat melakukan atau mempraktekkan ketrampilan,
memberikan ekspresi terhadap pemikiran, menjadi kreatif, mempersiapkan diri untuk berperan dan
berperilaku dewasa (Aze A. 20NI5). Jadi kesimpulannya bermain adalah cara untuk memperoleh
kesenangan agar anak dapat kreatif dan mengekspresikan pikiran.tanpa mempertimbangkan hasil akhir.
Terapi bermain adalah bagian perawatan pada anak yang merupakan salah satu intervensi yang efektif
bagi anak untuk menurunkan atau mencegah kecemasan sebelum dan sesudah tindakan operatif.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa didalam perawatan pasien anak, terapi bermain merupakan
suatu kegiatan didalam melakukan asuhan keperawatan yang sangat penting untuk mengurangi efek
hospitalisasi bagi pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya ( Nur salam, 20005)

Terapi bermain ini bertujun untuk mempraktekkan keterampilan, memberikan ekspresi terhadap
pemikiran, menjadi kreatif dan merupakan suatu aktifitas yang memberikan stimulasi dalam
kemampuan keterampilan kognitif dan afektif Anonim, 2010)

2.2 KATEGORI BERMAIN

1 Bermain Aktif : Anak banyak menggunakan energi inisiatif dari anak

Itu sendiri

Contoh. bermain sepak bola

2 Bermain Pasif : Energi yang dikeluarkan sedikit, anak tidak perlu melakukan

aktivitas (hanya melihat)

Contoh: Memberikan support.

2.3 CIRI-CIRI BERMAIN

1 Selalu bermain dengan sesuatu atau benda

2 Selalu ada timbal balik interaksi

3 Selalu dinamis

4.Ada aturan tertentu

5. Menuntut ruangan tertentu

2.4 KLASIFIKASI BERMAIN MENURUT ISI

1 Social affective play

Anak belajar memberi respon terhadap respon yang diberikan oleh

Iingkungan dalam bentuk permainan. misalnya orang tua berbicara

memanjakan anak tertawa senang. dengan bermain anak diharapkan dapat

bersosialisasi dengan lingkungan.

2. Sense of pleasure play


Anak memperoleh kesenangan dari satu obyek yang ada di sekitarnya.

dengan bermain anak dapat merangsang perabaan alat, misalnya bermain air atau pasir

3. Skill play

Memberikan kesemppatan bagi anak untuk memperoleh ketrampilan tertentu

dan anak akan melakukun secara berulang-ulang misalnya mengendarai

sepeda

4. Dramatıka play role play

Anak berfantasi menjalankan peran tertentu misalnya menjadi ayah atau

ibu

2.5 KLASIFIKASI BERMAIN MENURUT KARAKTERISTIK SOSIAL

1. Solitary play

Jenis permaminan dimana anak bermain sendir walaupun ada beberapa

orang lain yang bermain disekitarnya. Biasa dilakukan oleh anak balita

Toxdtler

2 Paralel play

Permananan sejenis dilakukan oleh suatu kelompok anak masing-masıng

mempunyai mainan yang sama telapi yang satu dengan yang lannya tidak

ada interaksi dan tadak salıng tergantung. biasanya dilakukan oleh anak pre

school.

Contoh bermain halok

3. Asostatif play

Permainan dimana anak bermain dalam keluarga dengan aktivitas yang

sama tetap: belum terorganisasi dengan baik. belum ada pembagian tugas.

anak bermain sesukanya.

4. Komoperatif play
Anak bermain bersama dengan sejenisnya permainan yang terorganisasi

dan terencana dan ada aturan tertentu Biasanya dilakukan oleh anak usia

sekolah Adelesen.

2.6 FUNGSI BERMAIN

Anak dapat melangsungkan perkembangannya

1. PERKEMBANGAN SENSORIK MOTORIK

Membantu perkembangan gerak dengan memainkan obyek tertentu.

misalnya meraih pensil.

2. PERKEMBANGAN KOGNITIF

Membantu mengenal benda sekitar warna. bentuk kegunaan).

3. KREATIFITAS

Mengembungkan kreatifitas mencoba ide buru misalnya menyusun hakok.

4. PERKEMBANGAN SOSIAL

Diperoleh dengan belajar berinteraksi dengan orang lain dan mempelajari

Belajar dalam kelompok.

5. KESADARAN DIRI (SELF AWARENESS)

Bermain belajar memahami kemampuan diri, kelemahan, dan tingkah laku

terhadap orang lain.

6. PERKEMBANGAN MORAL

Interaksi dengan orang lan, bertingkah laku sesuai harapan teman, menyesuaikan dengan aturan
kelompok

Contoh dapat menerapkan kejujuran

7. TERAPI

Bermain kesempatan pada anak untuk mengeskpresikan perasaan yang

tidak enak, misalnya : marah, takut, benci.

KOMUNIKASI
Bermain sebagai alat komunikası terutama bagi anak yang belum dapat

mengatakan secara verbal, misalnya melukis, menggambar, bermain peran

2.7 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKTIVITAS BERMAIN

1. Tahap perkembangan, tiap tahap mempunyai potensi keterbatasan

2. Status keschatun. anak sakit > perkembangan psikomotor kognitif terganggu

3. Jenis kelamin

4. Lingkungan → lokasi, negara, kultur

5. Alat permainan → senang dapat menggunakan

6. Intelegensia dan status sosal ekonomi

2.8 TAHAP PERKEMBANGAN BERMAIN

1Tahap eksplorasi

Merupakan tahapan menggali dengan melihat cara bermain

2 Tahap permainan

Setelah tahu cara bermain, anak mulai masuk dalam tahap permainan

3. Tahap bermain sungguhan

Anak sudah ikut dalam permainan

4. Tahap melamun

Merupakan tahapan terakhir anak membayangkan permainan berikutnya.

2.9 BERMAIN DI RUMAH SAKIT

A TUJUAN

I.Melanjutkan tugas kembang selama perawatan

2 Mengembangkan kreativitas melalui pengalaman permaman yang tepat

3 Beradaptasi lebih efektif terhadap stress karena sakit atau dırawat

B PRINSIP

1Tidak banyak energi, sıngkat dan sederhana


2 Mempertumbangkan keamanan dan infeksi silang

3 Kelompok umur sama

4 Melibatkan keluarga orangtua

C. UPAYA PERAWATAN DALAM PELAKSANAAN BERMAIN

1 Lakukan saat tindakan keperawatan

2 Sengaja mencari kesempatan khusus

D. BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

I Alat bermain

2 Tempat bermain

E.PELAKSANAAN BERMAIN DI RS DIPENGARUHI OLEII

I Faktor pendukung

Pengetahuan perawat, fasilitas kebijakan RS. kerjasama Tm dan keluarga

2 Faktor penghambat

Indak semua RS mempunyai fasilıtas bermain

2.10 BERMAIN MEWARNAI GAMBAR

a Detinis

Mewarnai adalah proses menber warna pada suatu media Mewarnai

gambar diartikan sebagai proses memberi warna pada media yang sudah

Bergambar. Mewarnai gambar merupakan terapi permainan yang kreatif

untuk mengurangi stress dan kecemasan serta meningkatkan komunikasi pada anak

b Manfaat

Memberikan kesempatan pada anak untuk behas berekspresi dan sangat

terapeutik (sebagai permainan penyembuh "therapcutic play")

2 Dengan bereksplorasi menggunakan gambar. anak dapat membentuk.mengembangkan imajinasi dan


bereksplorası dengan ketrampilan motorik

halus.
3)Mewarnai gamhar juga aman untuk anak usia toddier. karena menggunakan

media kertas gambar dan crayon

4)Anak dapat mengeskpresikan perasaannya atau memberikan pada anak

suatu cara untuk berkomunikasi, tanpa menggunakan kata

5)Sebagai terapi kognitif, pada anak menghadapi kecemasan karena proses

Hospitalisasi karena pada keadaan cemas dan stress. kognitifnya tidak

akurat dan negalive

6) Bermain mewarnai gambar dapat memberikan peluang untuk meningkatkan

ekspresi emosinal anak, termasuk pelepasan yang aman dari rasa marah

dan benci.

7) Dapat digunakan sebagai terapi permainan kreatif yang merupakan metode

penyuluhan kesehatan untuk merubah perilaku anak selama dirawat di

rumah sakit

PREPLANING PROGRAM BERMAIN

PADA ANAK USIA 3-6 TAHUN

DI RUANG MAWAR RS. BRAYO BARAT KERTOSARI

1.Terapi bermain "mewarnai gambar"

Alasan : Terapi bermain "mewarnai gambar" judul ini dipilih untuk menambah pengetahuan mengenali
warna. dan mengembangkan imajinasi pada anak

2. Karakteristık permainan. Anak dibimbing untuk mewarnai sebuah pola yang disediakan

dengan warna pilihannya sendiri

3. Sasaran

 Anak usia (2 -6 tahun)


 Anak yang dirawat di ruang anak mawar
 Tidak mempunyat keterbatasan (fisik atau akibat terapi lain yang dapat menghalangi proses
tetapi bermain
 Kooperatif dan mampu mengikuti proses kegiatan sampai selesai
 Anak yang dapat memegang crayon /pensil wama
 Anak yang mau berpartisipasi dalam terapi bermain mewarnai gambar

4. Tujuan

TUJUAN UMUM

Meminımalkan dampak hospitalisası pada anak.

TUJUAN KIIUSUS

 Untuk mengurangi kejenuhan anak pada saat menjalani perawatan.


 Untuk meningkatkan adaptası efektif pada anak terhadap stress karena penyakit dan dırawat
 Untuk meningkatkan kemampuan daya tangkap atau konsentrası anak
 Untuk meningkatkan koping yang efektif untuk mempercepat penyembuhan
 Untuk menambah pengetahuan mengenali warna
 Untuk mengembangkan imajinasi pada anak.

5. Waktu Pelaksanaan

 Han Tanggal :
 Pukul :
 Tempat :Tempat bermain anak diruang anak mawar

6. Media

 Pensil warna /crayon


 Kertas bergambar
 Meja
 Tissue dan lembar penilaian jika perlu

7. Strategi bermain

No Waktu Kegiatan Peserta

1 10  Pra kegiatan
menit
Memfasilitasi media terapi bermain

Mempersiapkan anggota terapi bermain

Mempersiapkan peserta

2 5  Pembukaan
menit
Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam Menjawab salam
Memperkenalkan diri Mendengarkan

Menjelaskan tujuan dari terapi bermain Memperhatikan

Kontrak waktu anak dan orang tua

3 15  Kegiatan bermain
menit
Menjelaskan tata cara pelaksanaan terapi Memperhatikan
bermain mewarnai gambar kepada anak
Bingung
Memberi kesempatan kepada anak untuk
Antusias saat menerima peralatan
bertanya jika belum jelas
Memulai untuk mewarnai gambar
Membagikan kertas gambar dan crayon /Pensil
warna Menjawab pertanyaan
Fasilitator mendampingi anak dan memberikan Mendengarkan
motivasi kepada anak
Memperhatikan
Menanyakan kepada anak apakah sudah selesai
mewarnai gambar

Memberitahu anak bahwa waktu yang diberikan


telah selesai

Memberikan pujian terhadap anak yang mampu


mewarnai gambar sampai selesai

4 10  Kegiatan penutup
menit
Memotivasi anak untuk menyebutkan apa yang Menceritakan
di warnai
Gembira
Mengumumkan nama anak yang dapat
mewarnai dengan baik

Membagikan reward atau hadiah kepada seluruh


peserta yang telah mengikuti kegiatan mewarnai
gambar

5 5  Terminasi
menit
Memberikan motivasi dan pujian kepada seluruh Memperhatikan
anak yang telah mengikuti program terapi
Mendengarkan
bermain

Mengucapkan terimakasih kepada orang tua dan


anak Menjawab salam

Mengucapkan salam penutup

8. Analisa tugas

a Anak dibimbing memberi warma sesuai gambar yang tersedia sesuai dengan kemampuan anak
masing-masing

b. Anak dibimbing memilih warna sesuai warna kesukaannya sendiri

e Anak dilatih untuk mewarnai gambar sesuai garis pola yang tersedia

d Kriteria Penelitian :

Berhasil bila anak mewarnai dengan 5 warma yang berbeda (nilai 100)

Anak mewarnai dengan warna yang berbeda (75)

Anak mewarnai dengan 2 warna (50)

Anak tidak memberi warna pada gambar yang tersedia (0)

9 Aspek kognitif

a Pengetahuan atau hafalan anak tentang warna.missal daun berwarna hijau.

b Pemahaman anak tentang gambar .contoh mengerti bahwa itu gambar bunga

c. Penerapan anak member warna hijau pada daun.

10. Aspek psikomotor

a. Moterik halus

Pengetahuan dan pemahaman anak tentang gambar contoh: mengerti bahwa itu gambar

bunga

b Motorik kasar

Anak dibımbıng untuk mewarnai gambar berpola.

Hasılnya dapat dıukur melalui

 Pengamatan langsung dan penilaian tingkah laku anak selama proses bermain.
 Anak mampu mengikuti proses berman darı awal hıngga akhır

11. Aspek afektif

Anak dapat member respon rangsangan darı pembımbıng.

12. Aspek sosial

Anak dapat berinteraksı dengan ibu.teman sebaya dan pembimbıng

13. Perkiraan hambatan

a) Jadwal terapi bermain yang kurang sesuan (lebih lambat dari yang di jadwalkan)

b) Anak rewel atau ingin keluar dari terapi bermain

14. Antisipasi hambatan masalah

 Jadwal terapi bermain disesuaikan (tidak pada waktu terapi )


 Melakukan kerjasama dengan orang tua untuk mendampingi anak selama program

terapi

15 Pengorganisasıan

1) Pembimbing Pendidikan

2) Pembimbing Ruangan

3) Leader perawat

Tugas Pengkoordinir anggota kelompok dan mengawasi jalannya acara dari awal hingga akhir

4) Moderator perawat

Tugas Mengawal dan mengawasi jalannya terapi yang menjadi tanggung jawab agar

berjalan sesuai dengan topic

5) Observer Perawat

Tugas Membuat interpretasi terhadap apa yang diamati dan informasi yang direkam

dalam bentuk nilai tertentu sebagai refleksi dari penilaian skala observası terapi

bermain

6) Fasilitator perawat

Tugas Memfasılitası peralatan yang dibutuhkan agar tujuan dari terapi bermain dapat
tercapai.

7) Anak: anak berusia 2 -6tahun dirawat di ruang anak Mawar I

16. Kriteria evaluası

1 Evalusı Struktur

a. Anak hadir di ruangan minimal 2 orang

b. Penyelenggaraan terapi bermain dilakukan di ruang anak Mawar I

e Pengorganisasıan penyelenggaraan terapi dilakukan sebelumnya

2 Evaluasi Proses

a Anak antusias dalam kegiatan mewarnai gambar

b Anak mengikuti terapi bermain dari awal sampai akhir

c Tidak terdapat anak yang rewel atau malas untuk mewarnai gambar

3. Kriteria Hasil

a. Anak terlihat senang dan gembira

b. Kecemasan anak berkurang

c. Mewarnai gambar sesuai dengan contoh

d. Anak mampu menyebutkan warnu yang dipakai

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1 2010) Bermain melatih konseentrası anak. [Online). Tersedia

Erlita. dr. (2006) Pengaruh Permainan pada Perkembangan Anak Terdapat pada

http: info balitacerdas com Diakses pada tanggal 25 Desember 2016

Foster and Humsberger. 1998. Family Centered Nursing Care of Children WB sauders

Company, Philadelpia USA

Hurlock. EB 199I Perkembangan Anuk Jitid ! Erlangga Jakarta

L Wong. Donna 2003. Pedoman Klinik Keperawatan Pediatrik Edisı 4. EGC Jakarta

www.Pediatrik com Minggu 25 Desember 2016


Markum, dkk 1990.Buku Ajar lmu Keschatan Anak, EGC Jakarta

Nursalam (2005) Asuhan Keperawatan Bayı dan Anak (untuk Perawat dan

Bidan) Jakarta. Salemba Medika.

Soctjinıngsih. 1995. Tumhuh Kembang Anak, EGC Jakarta

Whaley and Wong. 2009, Nursıng Care Infanst and Children. Fourth Edition. Mosby

Year Book Toronto Canada

125 Desember 2010]

Anda mungkin juga menyukai