Anda di halaman 1dari 6

TUGAS LAPORAN PENGANTAR KESEHATAN JIWA

“WAWANCARA PSIKIATRI”

Rita Untari, S.Psi.,SST.,M.Si & Maharso AN, SST

Disusun Oleh:

1. Delma Putri Chairunnisa DA (P27228020180)


2. Hanifah Azzah Aliyyah (P27228020187)

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyelesaikan


Mata Kuliah Pengantar Kesehatan Jiwa

PROGRAM STUDI D-IV OKUPASI TERAPI

JURUSAN OKUPASI TERAPI


POLITEKNIK KEMENTERIAN KESEHATAN SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2020/2021
I. IDENTIFIKASI PASIEN
o Nama: Agustinus Aji Kusnanto
o Usia: 18 Tahun
o Status perkawinan: Belum Menikah
o Jenis kelamin: Laki-Laki
o Pekerjaan: Kuli Bangunan
o Agama: Islam
o Alamat: Ngawi, Jawa Timur
o Info singkat tentang lingkungan, situasi rumah atau tempat tinggal
 Lingkungan Rumah: Pasien adalah anak satu-satunya dari
kedua orang tuanya, tinggal bersama ibunya seorang
dikarenakan bapak beliau sudah tiada. Pasien berkata jika ia
sering dijenguk oleh kerabatnya dan diberikan motivasi untuk
bisa sembuh dan pulang kembali. Untuk sang ibu, pasien
berkata jarang menjenguknya tetapi pernah dan memotivasinya
juga untuk sembuh dan kembali kerumah.
 Lingkungan Sekolah: Dikarenakan ekonomi yang menimpa
keluarga pasien, pasien hanya bersekolah sampai Sekolah
Dasar (SD) lalu membantu ibunya mencari uang dengan
bekerja sebagai kuli bangunan.
 Lingkungan RSJ: Pasien berkata bahwa ia nyaman di RSJ dan
bangsalnya serta hampir mengenal semua teman bangsalnya.
Akan tetapi akhir-akhir ini pasien sedih dikarenakan banyak
teman bangsalnya yang sudah dipulangkan dikarenakan
kesembuhan teman-teman bangsalnya.
o Multiaksial diagnosis:
Aksis I: F 20.6
Aksis II: -
Aksis III: -
Aksis IV: Pasien Masuk kedalam RSJ dikarenakan mengamuk setelah
memecahkan kaca tetangganya (Masalah Yang Berkaitan Dengan
Lingkungan Sosial).
Aksis V: GAF 40-31 (Beberapa disabilitas dalam hubungan dengan
realita dan komunikasi, disabilitas berat dalam beberapa fungsi).
Sehingga terapi yang diberikan berupa INJ Lodomer 1 AMP,
Delladryl 1cc 1m, Clozapin 1x25 Mg, Haloperidol 2x1,5 Mg, dan
THP 2X2 Mg.

II. GARIS BESAR STATUS MENTAL PASIEN


a. Deskripsi Umum
 Penampilan: Pasien bertubuh kurus dan tinggi, Rambut pasien
dicukur hingga botak, akan tetapi bulu didaerah wajah cukup
berantakan seperti tidak dicukur dan dirapikan, secara
kesulurah penampilan pasien rapih dan bersih.
 Perilaku: Pasien sepertinya orang yang pendiam dan agak
murung terlihat dari sikap pasien menjawab pertanyaan yang
sedang diberikan.
b. Mood dan afek
Saat diwawancara sepertinya mood pasien sedang dalam tahap
tidak baik sehingga berpengaruh kepada afeknya saat bercerita hanya
sepotong-potong seperti orang bosan dan tidak ingin ditanya lagi. Dan
saat selesai pun pasien berkata bahwa ia keliyengan setelah
diwawancara.
c. Pembicaraan
 Kuantitas: Sejauh wawancara yang dilakukan pasien bisa
menjawab pertanyaan yang diberikan terapis walau hanya
sepotong-sepotong dan terkesan malas, akan tetapi terapis
dapat menangkap inti yang diharapkan.
 Kualitas: Pasien hanya menjawab ketika ditanya dan
seperlunya saja tanpa banyak bercerita.
d. Persepsi
Pasien dapat mengalami halusinasi jika ia sedang kambuh, seperti
mendengarkan bisikan-bisikan yang menyuruhnya untuk mengamuk
ketika penyakitnya kambuh.
e. Isi pikir dan proses pikir
Untuk isi pikir pasien mengalami halusinasi dimana ia selalu
mendengar bisikan-bisikan untuk mengamuk dan tidak bisa
menahannya, dikarenakan pasien berkata jika ia mengamuk maka ia
akan merasa lega. Dan untuk proses berpikir pasien tidak mengalami
gangguan dikarenakan ketika ditanya pasien bisa menjawabnya dengan
lancar dan tanpa hambatan.
f. Sensorium dan Kognisi
 Kesadaran: Tingkat kesadaran pasien normal dan dapat
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh terapis.
 Orientasi: Pasien mengetahui bahwa ia berada di RSJ dan
mengenal teman-teman yang sebangsal dengannya.
 Daya Ingat: Daya ingat pasien rendah, dikarenakan beberapa
pertanyaan terapis yang ia jawab tidak tahu atau lupa ketika
ditanyakan padanya.
 Konsentrasi: Pasien dapat berkonsentrasi dnegan cukup baik
dikarenakan pasien mampu mendengarkan dan menjawab
semua yang ditanyakan oleh terapis.
 Perhatian: Pasien mampu menempatkan perhatiannya pada
terapis walau terkadang melamun.
 Daya Pikir Abstrak: Daya berpikir abstrak pasien bagus
dikarenakan pasien mampu mencerna informasi dari
pertanyaan yang diberikan dan menjawabnya.
g. Impuls
Pengendalian impuls pasien baik, dikarenakan ketika wawancara
pasien tidak menunjukka gejala akan mengamuk serta menangis.
h. Judgment dan insight
Insight pasien berada di level 5 dimana pasien mengakui dan
menceritakan bahwa ia masuk ke rsj dikarenakan memecahkan kaca
dan mengamuk.
i. Reliability (taraf dapat dipercaya)
Taraf yang dapat dipercaya dari pasien sekitar 75% dikarenakan
ada beberapa pertanyaan yang ditanyakan kepada pasien memiliki
jawaban berbeda hingga akhirnya memiliki jawaban yang sebenarnya
ketika ditanya beberapa kali.

III. KELUHAN UTAMA


a. Keluhan yang menjadi alasan utama pasien berobat atau mencari
pertolongan.
b. Dinyatakan dengan kata/kalimat pasien
c. Kalau pasien tidak bisa mengutarakan maka perlu dicatat siapa yang
mengutarakan.
d. Keluhan pada area /komponen kinerja okupasional yang dialami pasien

IV. RIWAYAT PENYAKIT/KONDISI SEKARANG


a. Berhubungan dengan karakteristik, penyebab dan hal-hal yang
berhubungan.
b. Gejala atau tanda awal dan mana gejala yang paling dominan
c. Lingkungan/kehidupan pasien saat gejala/ tanda psikiatrik muncul,
perilaku apa yang timbul? Bagaimana pengaruh gejala/tanda terhadap area
kinerja okupasional pasien?

V. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


a. Kondisi medis yang dialami bahwa diperlukan mondok atau
pembedahan.
b. Riwayat penyalahgunaan napza
c. Sejarah perkembangan pasien sejak kecil sampai sekarang. (prenatal,
masa kanak dini, pertengahan dan akhir atau remaja, masa dewasa, riwayat
pekerjaan, perkawinan, pendidikan, agama, aktivitas social, lingkungan
tempat tinggal sekarang)
d. Riwayat seksual : pernah mengalami trauma dimasa muda/tidak (spt
diperkosa), pernah melihat kekerasan seksual yg dilakukan ayahnya pd
ibunya/tdk.
e. Fantasi dan impian : bisa mempengaruhi munculnya gejala tertentu

VI. RIWAYAT SINGKAT KELUARGA


a. Kondisi gangguan jiwa yang dialami keluarga (adakah keluarga yg
pernah mengalami gangguan jiwa spt schizophrenia/tdk)
b. Kepribadian anggota keluarga
c. Peran anggota keluarga dalam proses perkembangan kijiwaan pasien
d. Hubungan anggota keluarga dengan pasien
e. Sikap anggota keluarga terhadap pasien

http://grhasia.jogjaprov.go.id/berita/106/insight

Anda mungkin juga menyukai