Anda di halaman 1dari 24

Dermatitis Atopik

PERSENTASI KASUS

OLEH :
NURULLIA ULFAH ISHEDY, S.KED

PEMBIMBING :
DR. ARIF EFFENDI, SP.KK
Kasus
Seorang anak perempuan umur 2 bulan datang
ke praktik dokter spesialis kulit kelamin dengan
keluhan kemerahan di kedua pipi sejak 10 hari yang
lalu, kadang- kadang basah, kadang kadang penderita
rewel. Riwayat stigma atopi ibu asma (+).
Identitas Pasien

 Nama : By. N
 Umur : 2 bulan
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Alamat : (tidak diketahui)
 Suku Bangsa : (tidak diketahui)
 Agama : (tidak diketahui)
 Status : (tidak diketahui)
Anamnesis
 Keluhan Utama :
Muncul kemerahan di kedua pipi

 Keluhan Tambahan :
Kemerahan kadang kadang basah, kadang kadang os rewel.

 Riwayat Penyakit :
Pasien datang ke praktik dokter dengan keluhan muncul
kemerahan pada kedua pipi, kadang kadang basah, dan penderita
kadang kadang rewel. Stigma Atopi ibu penderita asma (+)

 Pengobatan yang Pernah di Dapat: tidak diketahui

 Riwayat Penyakit Keluarga: Ibu penderita memiliki asma


Status Generalis

 Keadaan umum : Baik


 Kesadaran : Compos mentis
 GCS : E4 V5 M6
 Status gizi : Baik
 Vital sign
 Berat Badan : 4 kg
 Nadi : 105 x/menit
 Petnafasan : 30 x/ menit
 Suhu : 36,9 C
 Kepala, leher, paru-paru, jantung, abdomen, KGB
dalam batas normal
Status Dermatologis

 Lokasi :
Regio facialis

 Inspeksi :
Pada regio facialis tampak makula eritem
sebagian dengan papul sekitarnya.

 Tes manipulasi:
Tidak dilakukan
Resume

An. S umur 2 bulan datang ke praktik dokter


spesialis kulit kelamin dengan keluhan kemerahan di
kedua pipi sejak 10 hari yang lalu, kadang- kadang
basah, kadang kadang penderita rewel. Riwayat stigma
atopi ibu asma (+).
Status dermatologis pada regio facialis tampak
makula eritem sebagian dengan papul sekitarnya.
Diagnosis Banding
 Dermatitis Kontak
 Dermatitis Numular
 Dermatitis Seboroik
Diagnosis Kerja

Dermatitis Atopik
Penatalaksanaan

• Hindari semua faktor luar yang memungkinkan


akan menimbulkan manifestasi klinis.
Umum • Menjauhi alergen pencetus.
• Hindari pemakaian bahan yang merangsang
seperti sabun keras dan pakaian dari wol.

Khusus • Topikal
• Desonide 2 x ue
Prognosis
 Quo ad vitam : dubia ad bonam
 Quo ad functionam : dubia ad bonam
 Quo ad sanactionam : dubia ad bonam
Tinjauan
Pustaka
DERMATITIS ATOPIK
Definisi
dermatitis atopik adalah dermatitis yang timbul
pada individu dengan riwayat atopi pada dirinya
sendiri ataupun keluarganya, yaitu riwayat asma
bronkial, rinitis alergi, dan reaksi alergi terhadap
serbuk serbuk tanaman.
Penyebab dan Epidemiologi

 Penyebab : penyebab pasti masib belum diketahui, tetapi


faktor keturunan merupakan dasar pertaman untuk timbulnya
penyakit.
 Umur : bayi: 2 bulan- 2 tahun, anak: 3 – 10 tahun,
dewasa 13-30 tahun.
 Jenis kelamin : Menyerang pria dan wanita, terbanyak pada
wanita.
 Bangsa/ras : Penyakit ini tersebar diseluruh dunia
 Daerah : Terutama pada kondisi yang panas dan banyak
keringat yang sering terkena.
 Musim/iklim : panas dan lembab memudahkan timbul
penyakit ini.
 Kebersihan : jika kurang akan mempernerat penyakit.
 Keturunan : diduga diturunkan secara autosomal resesif dan
dominan.
 Lingkungan : yang bayak mengandung sensitizer, iritan serta
yang mmengganggu emosi lebih mudah menimbulkan penyakit.
PATOGENESIS
GEJALA
Dasar penyakit adalah faktor herediter yang
oleh faktor luar yang menimbulkan kelinan
kulit dimulai dengan eritema, papula- papula,
vesikel sampai erosi dan likenifikasi.
Penderita tampak gelisah, gatal dan sakit
berat.
Pemeriksaan Kulit

 Lokalisasi :
Bayi: kedua pipi, kepala, badan lipat siku, lipat lutut.
Anak: tengkuk, lipat siku, lipat lutut.
Dewasa: tengkuk, lipat siku, lipat lutut, punggung kaki.

 Efloresensi :
Bayi: eritema berbatas tegas, papula atau vesikel miliar,
disertai erosi dan eksudasi serta krusta.
Anak: papula-papula miliar, likenifikasi, plak eksudatif.
Dewasa: biasanya hiperpigmentasi, kering dan
likenifikasi.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Dermatografisme putih, untuk melihat perubahan


dari rangsangan goresan terhadap kulit.
 Percobaan asetilkolin akan menimbulakan
vasokontriksi kulit yang tampak sebagai garis pucat
selama satu jam.
DIAGNOSA BANDING

 Dermatitis Kontak
 Dermatitis Numular
 Dermatitis Seboroik
PENATALAKSANAAN

 Non medikamentosa
• Hindari semua faktor luar yang mungkin
meninggalkan manifestasi klinis.
• Menjauhi alergan pencetus.
• Hindari pemakaian bahan yang merangsang seperti
sabun keras dan bahan pakaian dari wol.
 Pengobatan sistemik
• Antihistamin golongan H untuk mengurangi gatal.
• Kortikosteroid jika gejala berat dan sering mengalami
kekambuhan.
• Jika ada infeksi sekuder diberi antibiotik seperti eritromisin
dan tetrasiklin.

 Pengobatan Topikal
• Pada bayi diberikan kortikosteroid ringan dengan efek
samping sedikit, misalnya krim hiidrokortison 1-1,5%.
 Pada bentu anak dan dewasa dengan likenifkasi dapat
diberikan kortikosteroid kuat seperti betametason
dipropionat 0,05% atau deoksimetason 0,25 %. Untuk efek
yang lebih kuat, dapat dikombinasi dengan as. salisilat 1-3%
dalam salep.
Daftar Pustaka

 Siregar,R.,S.Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit /


penulis, R.S. Siregar ; editor. Huriawati Hartanto.
Ed. 2. – Jakarta : EGC, 2004.
 Linuwih, Sri. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.
Jakarta: Badan PenerbitFakultas Kedokteran Umum
Universitas Indonesia, 2015.

Anda mungkin juga menyukai