Anda di halaman 1dari 29

DERMATITIS KONTAK ALERGI

Disusun oleh:
M Rizqi Hasani (119810036)

Pembimbing:
dr. Husnul

Fakultas Kedokteran Universitas swadaya Gunung Jati


Kepanitraan Klinik Ilmu kedokteran Komunitas Puskesmas Waruroyom
2021
Status Pasien
Nama : Ny. S
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 23 tahun
Status Pernikahan : Belum menikah
Alamat : Cirebon
Agama : Islam
Tgl Pemeriksaan : 16 Agustus 2021
Keluhan Utama :
Kulit kering dan gatal di sela jari tengan tangan kanan

Riwayat Penyakit Sekarang:

• Pasien datang ke Poliklinik umum Puskesmas Waruroyom dengan keluhan kulit


kering dan gatal di sela jari tengah tangan kanan sejak 1 minggu yang lalu.
Gatal dirasakan hilang timbul dan tidak bertambah jika berkeringat.
• Keluhan pasien awalnya berupa kulit yang memerah saja pada bagian sela jari
tengah kanan setelah berkontak dengan detergent beberapa hari terakhir.
Kemudian kulit yang memerah tersebut mulai terasa gatal,nyeri dan bertambah
lebar setelah digaruk.
• Selama ini pasien sudah menggunakan obat kulit klorampenikol salep selama 3
hari terakhir yang dibeli di apotik,namun keluhan tersebut masih tidak membaik.
01 02 03 04

Riwayat Penyakit Riwayat Penyakit Riwayat Riwayat Atopi


Dahulu Keluarga Pengobatan
Tidak ada keluhan Tidak terdapat keluarga Tidak ada riwayat Tidak ada riwayat
serupa sebelumnya yang mengalami hal pengobatan alergi
serupa sebelumnya

Tidak ada yang


menderita alergi
Pemeriksaan Fisik
STATUS GENERALIS
Keadaaan umum : Baik
Kepala : Mesochepal, rambut hitam, distribusi merata
Kesadaran : Compos mentis
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
BB : 58 kg,
Hidung : Simetris, deviasi septum (-), sekret (-)
TB : 155 cm
Telinga : Bentuk daun telinga normal, sekret (-)
Status gizi : Normal
Mulut : Mukosa bibir dan mulut lembab, sianosis (-)
Tenggorokan : T1 – T1 tenang , tidak hiperemis
Vital Sign
Thorax : Simetris, retraksi (-)
Nadi : 88 x/menit
Jantung : BJ I – II reguler, murmur (-), Gallop (-)
Pernafasan : 21 x/menit
Paru : SD vesikuler, ronki (-/-), wheezing (-)
Suhu : 36,5oC
Abdomen : Supel, datar, BU (+) normal
KGB : tidak teraba pembesaran.
Ekstremitas : Akral hangat, edema (- / -), sianosis (- / -)
Status Dermatologi

Lokasi : Digiti 2 dan 3 interphalanx


manus dextra
Effloresensi : Tampak plak
hiperpigmentasi,batas tegas, ukuran
lentikular, dengan skuama kasar
Resume
Pasien datang ke Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Waled dengan keluhan
terdapat bercak keputihan dan terasa gatal pada seluruh tubuh terutama bagian
tangan dan kaki, keluhan dirasakan sejak 1 minggu yang lalu. Pasien mengatakan
keluhan tersebut muncul setelah pasien mencuci piring, dan dirasakan memberat
saat pasien mencuci piring ataupun mencuci baju.
Pada pemeriksaan status generalis dalam batas normal. Pada pemeriksaan
status dermatologi a/r antebrachii, cruris : Tampak makula hipopigmentasi,
multiple, berukuran lentikular hingga numular, bentuk tidak teratur
Diagnosis Kerja Prognosis
• Quo ad vitam : dubia ad bonam
Dermatitis Kontak Alergi • Quo ad functionam : dubia ad bonam
Dermatitis kontak iritan • Quo ad sanationam : dubia

Penatalaksanaan
• Loratadine 10 mg 1x1 tab
• Desoksimetason salep

• Lindungi tangan dengan sarung


tangan dan jangan terkena air.
• Hentikan pemakaian detergent
• Jaga kebersihan tangan
DERMATITIS KONTAK ALERGI
● Dermatitis kontak alergi merupakan peradangan kulit yang timbul setelah kontak dengan allergen

● Etiologi : Bahan kimia sederhana dengan berat molekul rendah (<1000 dalton), disebut sebagai
hapten, bersifat lipofilik, sangat reaktif, dan dapat menembus stratum korneum – sel epidermis
bagian dalam yang hidup
● Faktor yang berpengaruh :

1. Potensi sensitasi allergen

2. Dosis per unit area

3. Luas daerah yang terkena

4. Lama pajanan

5. Oklusi

6. Suhu dan kelembaban lingkungan

7. Vehikulum dan pH
Epidemiologi

Dermatitis kontak merupakan


penyakit yang paling sering terjadi
sampai 90%

Dermatitis kontak iritan (sampai


80%), dermatitis kontak alergi
kurang lebih 20% dari seluruh
dermatitis kontak
DERMATITIS KONTAK ALERGI

Gejala Klinis :

● Subjektif : Gatal

● Akut : Bercak eritem, batas tegas, edema, papulo-vesikel, vesikel/bula dapat pecah – erosi dan
eksudasi

● Kronis : Kulit kering, skuama, papul, likenifikasi, dan mungkin fisura, batas tidak tegas
DERMATITIS KONTAK ALERGI
PATHWA • Fase sensitasi = induksi
Y
1. Kontak pertama – sensitive

2. Berlangsung 2-3 minggu

• Fase elisitasi

1. Pajanan ulang dengan allergen yang


sama – gejala klinis

2. Berlangsung 24-48 jam


Berbagai lokasi
kejadian DKA
Tatalaksana

• Non medikamentosa : Hindari pajanan dengan bahan kontak allergen, memakai


pelindung saat melakukan pekerjaan/kegiatan

• Medikamentosa :

1. Sistemik : Antihistamin, kortikosteroid (metilprednison,


metilprednisolon/triamsinolon)

2. Topikal : Jika lesi basah diberi kompres KMnO41/5000. Jika sudah


mengering diberi kortikosteroid topical seperti hidrokortison 1-2%,
triamsinolon 0,1%, fluosinolon 0,025%, desoksimetason 2-2,5%, dan
betamethasone-dipropionate 0,05%
Uji Tempel

Indikasi : Mengidentifikasi allergen penyebab reaksi hipersentivitas

Daerah tempat tes :

1. Punggung

2. Lengan atas bagian lateral

3. Lengan bawah bagian volar


Dilakukan pada keadaan kulit :

1. Bebas dari dermatitis

2. Pada bekas dermatitis sebaiknya dilakukan sebulan setelah sembuh

3. Bebas dari kelainan kulit yang lain, terutama yang dapat menyulitkan pembacaan

4. Bebas dari rambut yang lebat

5. Bebas dari kosmetik, salep-salep,. Kortikosteroid topical harus dibebaskan


paling sedikit 2 minggu sebelumnya
Cara :

1. Bahan diletakkan pada Finn Chamber

2. Tempelkan pada kulit

3. Tutup – rekatkan dengan plester

4. Dibuka setelah 48 jam

5. Hasil dibaca : 48 jam


Pembacaan :

1. + : reaksi lemah (non-vesikuler) : eritema,


infiltrate, papul (+)

2. ++ : reaksi kuat : edema atau vesikel (++)

3. +++ : reaksi sangat kuat (ekstrim) : bula atau


ulkus (+++)

4. ± : meragukan : hanya macula eritematosa (?)

5. IR : iritasi : seperti terbakar, pustul, atau


purpura (IR)

6. - : reaksi negative

7. NT : tidak di tes (NT : not tested)


Prognosis
• Quo ad vitam : dubia ad bonam
• Quo ad functionam : dubia ad bonam
• Quo ad sanationam : dubia
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai