Anda di halaman 1dari 18

CASE REPORT

XEROSIS KUTIS
Disusun oleh:
Julio Ludji Pau
112018021

Pembimbing:
Dr. Chadijah Rifai Sp.KK

KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT


KULIT & KELAMIN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOJA
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
2020
IDENTITAS PASIEN

• Nama : TN. E
• Jenis Kelamin : Laki - laki
• Usia : 45 tahun
• Agama : Islam
• Alamat : kemayoran
• Tanggal pemeriksaan : 17 Juli 2020
ANAMNESIS
Keluhan utama:
Gatal-gatal pada kedua tangan dan kaki sejak 1 bulan SMRS

Riwayat penyakit sekarang:


Pasien datang dengan keluhan gatal pada tangan dan kaki sejak 1 bulan SMRS setelah terapi ARV.
Awalnya gatal timbul di daerah kaki, namun 2 minggu terakhir gatal juga dirasakan di daerah kaki. Gatal
dirasakan hilang timbul, terutama dirasakan pada malam hari. Keluhan disertai dengan bintik kemerahan,
kulit terasa kering dan karena sering di garuk terdapat luka kecil- kecil dan terasa perih.
Pasien mengaku mandi 2 kali sehari dan sering menggunakan air panas. Pasien mengaku selalu
menggunakan sabun yang sama dan tidak mengganti sabun pada beberapa minggu terakhir. Pasien juga
mengaku tidak pernah menggunakan krim untuk mengurangi keluhan kulit kering tersebut dan tidak
terkena bahan kimia sebelum keluhan dirasakan.

Riwayat Penyakit Dahulu:


TBC umur 12 tahun

Riwayat Penyakit dalam Keluarga:


Tidak ada anggota keluarga yang mempunyai keluhan yang sama seperti pasien.
THT: Normotia, sekret -/- Rambut hitam tidak
Mata: SkIera Ikterik -/-, mudah rontok
Mulut: Sianosis (-) Pucat Conjungtiva Anemis
(-) mukosa bibir tampak -/-,
lembab, Leher: Pembesaran
KGB (-), Deviasi
Paru trakea (-)
I: Gerakan dinding dada
simetris kanan dan kiri , \
P: dalam batas normal Abdomen
P: dalam batas normal I: simetris, datar, jejas (-),
A: Vesikuler +/+, ronkhi -/-, A: BU (+)
wheezing -/- P: Supel, NT (-),
P: dalam batas normal
Jantung
I: dalam batas normal
P: dalam batas normal
P: Badalam batas normal Ekstremitas atas :
A: s1 s2 reguler, murmur (-) Akral hangat di seluruh
gallop (-) ekstremitas bawah : edema
(+/+)
Keadaan umum: Sakit ringan
Kesadaran: Compos Mentis
TD : 118/76 mmhg
Nadi: 80x/menit
Rr: 22x/menit
0
PEMERIKSAAN DERMATOLOGIS
Status Dermatologi
Efloresensi : eritema, skuama, papul, kulit kering
Lokasi : Tungkai atas dan tungkai bawah
Distribusi : Regional
Lesi : Multipel, tidak teratur
Ukuran : Miliar
Batas : Tidak tegas
Diagnosis
Diagnosis kerja : Xerosis kutis
Diagnosis Banding : Ichtyosis vulgaris

Tatalaksana
Medikamentosa:
- Vitamin B6 1 x 1
- topikal : lanoline, betamethasone 0,1% cream 5 mg.

Prognosis
- Ad Vitam : ad bonam
- Ad Sanationam : ad bonam
- Ad Fungsionam : ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINI
SI
Dermatitis xerotik atau xerosis atau disebut juga dermatitis asteatotik atau eczema craquele atau
winter itch adalah gangguan peradangan yang sering terjadi dan ditandai oleh kekeringan kulit hebat
dan rasa gatal. Kekeringan diduga berkaitan dengan pengurangan lemak permukaan kulit, walaupun
penyebab yang tepat tidak diketahui. Dermatitis xerotik paling sering terjadi pada orang lanjut usia.

ETIOLO
GI
•Terlalu sering dan terlalu lama mandi air panas
•Penurunan sebasea dan aktivitas kelenjar keringat usia lanjut
•Penurunan sintesis keratin di usia lanjut
•Lingkungan dengan kelembaban rendah dan dingin yang meningkatkan kehilangan air oleh konveksi
•Radiasi
•Malabsorpsi jangka panjang dari asam lemak esensial, termasuk asam linoleic dan asam linolenic
•Obat : terapi anti androgen, terapi diuretik, Antiretroviral
EPIDEMIOLOGI

• Kebanyakan pasien mengalami keluhan tersebut di musim dingin, terutama di daerah yang kelembabannya
menurun seperti di dalam ruangan dengan Penghangat Ruangan. Frekuensi asteatotic dermatitis meningkat
di Amerika Utara, terutama selama musim dingin. Meskipun kebanyakan kasus sembuh tanpa efek
penyakit, dermatitis asteatotic dapat menjadi kronis yang sering dengan relapses selama musim dingin dan
kelembaban rendah. Dermatitis asteatotic pada pria lebih dari 60 tahun meningkat dan lebih sering daripada
perempuan. Usia rata-rata pada pasien adalah 69 tahun. Asteatosis juga bisa terjadi pada orang-orang muda.
KLASIFIK
ASI
KLASIFIKASI XEROSIS KUTIS GUENTHER

Skuama Gatal Nyeri Eritema Fisura

Ringan + -/+ - + -

Sedang ++ +/++ +/++ + -/+

Berat +++ ++/+++ ++/+++ ++/+++ +/++


PATOGENESI
S
GAMBARAN KLINIS

• Kulit terasa seperti kering tertarik terutama sesudah mandi


• Dapat disertai sensasi gatal atau nyeri
• Kulit teraba kasar dan kering. Dapat dijumpai skuama halus dan bila lebih berat dapat
dijumpai kelainan klinis iktiotik atau gambaran skuama menyerupai sisik ikan, keretakan
kulit (erythema craquele/crazy paving appearance), eritema dan inflamasi, serta fisura.
• Predileksi xerosis kutis: daerah lengan, tungkai bawah, dan sisi lateral abdomen
Xerosis kutis
DIAGNOSIS
• Anamnesis
• Tanyakan faktor-faktor yang penting yang berhubungan dengan penyakit seperti :
• Frekuensi mandi, jenis sabun atau pembersih yang digunakan
• Jenis krim pelembut kulit yang digunakan, metode dan frekuensi pemakaian
• Diet
• Medikasi
• Jenis pakaian yang dipakai (wol dapat menyebabkan iritasi)
• Suhu lingkungan

• Jika erupsi terus berlanjut meskipun sudah diterapi, perubahan perilaku dan kepatuhan pengobatan, dermatitis kontak alergi
dan dermatitis kontak iritan dan keganasan internal mungkin perlu diselidiki.
• Pemeriksaan Fisik
• Lesi primer berupa skuama yang kering dan halus, kulit retak atau pecah-pecah kelihatan seperti susunan genteng (crazy
paving). Fisura-fisura tersebut dapat menjadi merah dan meradang. Lokasi yang sering yaitu melibatkan daerah pretibial,
tetapi juga dapat terjadi pada paha, tangan, dan tubuh. Muka dan bagian lipatan yang lembab jarang terkena.
• Lesi sekunder berupa ekskoriasi, eritematosa, edematous patches mungkin akibat dari menggosok atau menggaruk. Terdapat
juga pendarahan celah sekunder akibat gangguan kapiler dermal, yang dimulai dari celah-celah yang dangkal di epidermis.
Pemeriksaan Penunjang

• Tidak diperlukan pemeriksaan penunjang khusus.


• Pengukuran derajat kekeringan dapat dilakukan secara objektif dengan
alat pengukuran trans epidermal water loss guna follow up terapi.
TATALAKSANA
• Tubuh:
• 1. Emolien/moisturizer dengan atau tanpa keratolitik
• 2. Klasifikasi xerosis ringan-sedang: gunakan humektan kekuatan ringan, misalnya urea (5-10%) asam glikolat (AG) (4-
8%) asam laktat (AL) (5%) atau keratolitik asam salisilat (AS) (1-3%)
• 3. Klasifikasi xerosis sedang: gunakan humektan kekuatan sedang misalnya urea 20%, AG 10%, AL 12%, AS 5% (khusus
penggunaan asam salisilat jika lesi terlokalisir, karena risiko salisilisme)
• Wajah:
• 1. Emolien atau moisturizer non komedogenik dan non aknegenik
• 2. Humektan: urea 5 % (5-10%) AG 4 %, atau AL 5%.
• Tangan/ kaki :
• 1. Emolien/moisturizer dengan atau tanpa keratolitik
• 2. Klasifikasi xerosis ringan: gunakan barrier cream/unguentum Dapat ditambahkan urea, AG, AL, AS kekuatan rendah
• 3. Klasifikasi xerosis sedang-berat: gunakan humektan kekuatan tinggi misalnya urea 20-40%, AG 10%, AL 12%, AS 5 %.
PROGNOSIS

 Ad Vitam : ad bonam

 Ad Sanationam : ad bonam

 Ad Fungsionam : ad bonam
ありがとうございまし

Anda mungkin juga menyukai