XEROSIS KUTIS
Disusun oleh:
Julio Ludji Pau
112018021
Pembimbing:
Dr. Chadijah Rifai Sp.KK
• Nama : TN. E
• Jenis Kelamin : Laki - laki
• Usia : 45 tahun
• Agama : Islam
• Alamat : kemayoran
• Tanggal pemeriksaan : 17 Juli 2020
ANAMNESIS
Keluhan utama:
Gatal-gatal pada kedua tangan dan kaki sejak 1 bulan SMRS
Tatalaksana
Medikamentosa:
- Vitamin B6 1 x 1
- topikal : lanoline, betamethasone 0,1% cream 5 mg.
Prognosis
- Ad Vitam : ad bonam
- Ad Sanationam : ad bonam
- Ad Fungsionam : ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINI
SI
Dermatitis xerotik atau xerosis atau disebut juga dermatitis asteatotik atau eczema craquele atau
winter itch adalah gangguan peradangan yang sering terjadi dan ditandai oleh kekeringan kulit hebat
dan rasa gatal. Kekeringan diduga berkaitan dengan pengurangan lemak permukaan kulit, walaupun
penyebab yang tepat tidak diketahui. Dermatitis xerotik paling sering terjadi pada orang lanjut usia.
ETIOLO
GI
•Terlalu sering dan terlalu lama mandi air panas
•Penurunan sebasea dan aktivitas kelenjar keringat usia lanjut
•Penurunan sintesis keratin di usia lanjut
•Lingkungan dengan kelembaban rendah dan dingin yang meningkatkan kehilangan air oleh konveksi
•Radiasi
•Malabsorpsi jangka panjang dari asam lemak esensial, termasuk asam linoleic dan asam linolenic
•Obat : terapi anti androgen, terapi diuretik, Antiretroviral
EPIDEMIOLOGI
• Kebanyakan pasien mengalami keluhan tersebut di musim dingin, terutama di daerah yang kelembabannya
menurun seperti di dalam ruangan dengan Penghangat Ruangan. Frekuensi asteatotic dermatitis meningkat
di Amerika Utara, terutama selama musim dingin. Meskipun kebanyakan kasus sembuh tanpa efek
penyakit, dermatitis asteatotic dapat menjadi kronis yang sering dengan relapses selama musim dingin dan
kelembaban rendah. Dermatitis asteatotic pada pria lebih dari 60 tahun meningkat dan lebih sering daripada
perempuan. Usia rata-rata pada pasien adalah 69 tahun. Asteatosis juga bisa terjadi pada orang-orang muda.
KLASIFIK
ASI
KLASIFIKASI XEROSIS KUTIS GUENTHER
Ringan + -/+ - + -
• Jika erupsi terus berlanjut meskipun sudah diterapi, perubahan perilaku dan kepatuhan pengobatan, dermatitis kontak alergi
dan dermatitis kontak iritan dan keganasan internal mungkin perlu diselidiki.
• Pemeriksaan Fisik
• Lesi primer berupa skuama yang kering dan halus, kulit retak atau pecah-pecah kelihatan seperti susunan genteng (crazy
paving). Fisura-fisura tersebut dapat menjadi merah dan meradang. Lokasi yang sering yaitu melibatkan daerah pretibial,
tetapi juga dapat terjadi pada paha, tangan, dan tubuh. Muka dan bagian lipatan yang lembab jarang terkena.
• Lesi sekunder berupa ekskoriasi, eritematosa, edematous patches mungkin akibat dari menggosok atau menggaruk. Terdapat
juga pendarahan celah sekunder akibat gangguan kapiler dermal, yang dimulai dari celah-celah yang dangkal di epidermis.
Pemeriksaan Penunjang
Ad Vitam : ad bonam
Ad Sanationam : ad bonam
Ad Fungsionam : ad bonam
ありがとうございまし
た