Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Keperawatan Volume 12 No 3, Hal 439 - 448, September 2020 p-ISSN 2085-1049

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal e-ISSN 2549-8118

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KOMPLIKASI HIPERTENSI DENGAN


TINDAKAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI
Siti Eka Yanti*, Ahmad Asyrofi, Triana Arisdiani
Program Studi Sarjana Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal, Jln Laut 31A Kendal, Jawa
Tengah, Indonesia 51311
*beydiata.ekayanti@gmail.com

ABSTRAK
Hipertensi merupakan salah satu penyakit kardiovaskuler yang menjadi penyebab utama mortalitas di
dunia dan menjadi risiko serangan jantung, stroke, dan gagal jantung. Komplikasi hipertensi dapat
sangat berbahaya karena tidak disertai gejala apapun, sehingga perlu adanya pengetahuan penderita
hipertensi untuk mencegah terjadinya komplikasi. penelitian ini menggunakan metode cross sectional
dengan jumlah sampel sebanyak 71 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive
sampling. Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian didapatkan rata-rata umur
responden 57,8 tahun, mayoritas jenis kelamin perempuan 50,7%, pendidikan terakhir SD/Sederajat
56,3%, pekerjaan wiraswasta 38,0%, menderita hipertensi rata-rata selama 3 tahun, komorbiditas
penyakit adalah diabetes mellitus 62,0%, tingkat pengetahuan rendah 73,2% dan tindakan pencegahan
buruk 64,8%. Terdapat hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan komplikasi hipertensi dengan
tindakan pencegahan komplikasi hipertensi (p=0,0001).

Kata kunci: tingkat pengetahuan; tindakan pencegahan komplikasi hipertensi

RELATIONSHIP OF LEVEL OF KNIP COMPLICATIONS KNOWLEDGE WITH


COMPLICATIONS PREVENTION MEASURES

ABSTRACT
Hypertension is a cardiovascular disease which is the main cause of mortality in the world and is a
risk of heart attack, stroke and heart failure. Complications of hypertension can be very dangerous
because they are not accompanied by any symptoms, so there is a need for knowledge of hypertension
sufferers to prevent complications. This study used a cross sectional method with a total sample of 71
people. The sampling technique uses consecutive sampling. Data analysis using chi square test. The
results obtained an average age of respondents 57.8 years, the majority of female sex 50.7%, the last
education elementary / equivalent 56.3%, 38.0% of self-employed, suffer from hypertension for an
average of 3 years, comorbidity diabetes mellitus was 62.0%, low knowledge level 73.2% and bad
prevention measures 64.8%. There was a significant relationship between the level of knowledge of
hypertension complications and prevention of hypertension complications (p = 0.0001).

Keywords: knowledge level; prevention of hypertension complications

PENDAHULUAN negara berkembang, termasuk Indonesia


Hipertensi merupakan salah satu penyakit (World Health Organization, 2016). Secara
kardiovaskuler yang menjadi penyebab nasional prevalensi hipertensi di Jawa
utama mortalitas baik di dunia khususnya di Tengah sebesar 34,1% (Dinkes Provinsi
negara-negara berkembang (Kemenkes RI, Jawa Tengah, 2019). Dinas Kesehatan
2018). Prevalensi hipertensi di dunia Kabupaten Kendal tahun 2019
mencapai 972 juta orang atau 26,4% orang menyebutkan prevalensi hipertensi
di seluruh dunia mengidap hipertensi, mengalami peningkatan dari tahun 2017
angka ini kemungkinan akan meningkat sebesar 26,90% menjadi 36,40 % di tahun
menjadi 29,2% di tahun 2025. Dari 972 juta 2018.
pengidap hipertensi, 333 juta berada di
negara maju dan 639 sisanya berada di

439
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 2, Hal 439 - 448, September 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Terdapat tujuh wilayah di Kabupaten perilaku pencegahan dan pengendalian


Kendal yang memiliki prevalensi hipertensi hipertensi menunjukkan bahwa mayoritas
tertinggi antara lain Pageruyung dengan wanita pasca menopause yang normotensi
jumlah penderita hipertensi 1828 (16,07%) dan hipertensi berumur 55 tahun dan
orang, Cepiring dengan jumlah penderita pendidikan SMA, sebagian besar memiliki
hipertensi 1267 (12,92%) orang, Rowosari pengetahuan dan sikap yang baik dalam
dengan jumlah penderita hipertensi 1471 pencegahan dan pengontrolan tekanan
(11,84%) orang, Patebon dengan jumlah darah, tetapi masih kurang dalam
penderita hipertensi 820 (11,50%) orang, prakteknya. Sejalan dengan penelitian
Weleri dengan jumlah penderita hipertensi Damanik (2018), tentang hubungan
1273 (11,15%) orang, Brangsong dengan pemahaman penderita hipertensi tentang
jumlah penderita hipertensi 672 (10,49%) komplikasi salah satunya stroke
orang dan Boja dengan jumlah pasien menunjukkan penderita hipertensi tentang
hipertensi 1703 (10,49%) orang (Dinkes stroke mayoritas buruk yaitu 71,4% dengan
Kendal, 2019). perilaku pencegahan komplikasi kategori
buruk yaitu 42,9%.
Hipertensi dikenal sebagai silent killer
karena gejalanya tanpa keluhan dan nanti Komplikasi hipertensi dapat dicegah
diketahui saat sudah terjadi komplikasi. melalui edukasi atau pendidikan kesehatan,
Hipertensi berkaitan dengan peningkatan penerapan pola hidup sehat, dan
tekanan darah. Semakin tinggi tekanan penggunaan terapi secara farmakologi serta
darah, maka semakin besar risiko terjadi nonfarmakologi. Penelitian Masruroh,
komplikasi. Komplikasi dari hipertensi Roifah, & Yuniarti (2019), menunjukkan
adalah stroke, penyakit jantung, infark terdapat pengaruh pendidikan kesehatan
miokard, gagal ginjal dan kebutaan dengan menggunakan media animasi
(Kemenkes RI, 2018). Hasil riset Institute terhadap pengetahuan tentang pencegahan
for Health Metrics and Evaluation tahun komplikasi pada penderita hipertensi.
2017, stroke merupakan penyebab kematian
pertama di Indonesia, diikuti dengan Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di
penyakit jantung iskemik, diabetes, Puskesmas Cepiring yang di ambil dari
tuberkulosa, sirosis, diare, PPOK, input data jumlah pasien hipertensi yang
alzheimer, infeksi saluran napas bawah dan berobat secara teratur sampai bulan Agustus
gangguan neonatal serta kecelakaan lalu 2019 berjumlah 1948. Sejumlah 976 kasus
lintas (IHME, 2017). terjadi komplikasi diabetes mellitus (Rekam
medis Puskesmas Cepiring, 2019).
Stroke dapat dicegah dengan pengetahuan Berdasarkan uraian latar belakang diatas,
tentang komplikasi hipertensi. Pengetahuan peneliti tertarik melakukan penelitian
dapat meningkatkan penderita hipertensi tentang “hubungan antara tingkat
untuk mencegah terjadinya stroke dengan pengetahuan tentang komplikasi hipertensi
perawatan hipertensi. Pengetahuan menjadi dengan tindakan pencegahan komplikasi
kebutuhan mendasar dalam upaya hipertensi”. Tujuan penelitian ini untuk
meningkatkan perilaku pencegahan mengidentifikasi karakteristik responden
komplikasi hipertensi. Kurangnya meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan,
pengetahuan tentang komplikasi hipertensi pekerjaan, lama menderita hipertensi, dan
dapat mempengaruhi perilaku pencegahan komorbiditas penyakit penyerta hipertensi,
komplikasi hipertensi yang diakibatkan mengidentifikasi tingkat pengetahuan
oleh perubahan gaya hidup, mengkonsumsi penderita hipertensi tentang pencegahan
makanan tinggi lemak, kolesterol, merokok komplikasi hipertens, mengidentifikasi
dan stress yang tinggi (Susanti, 2019). Hasil tindakan pencegahan komplikasi hipertensi
penelitian Setiarini, (2018), tentang dan menganalisis hubungan tingkat

440
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 2, Hal 439 - 448, September 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

pengetahuan tentang pencegahan pengetahuan komplikasi hipertensi dengan


komplikasi dengan tindakan pencegahan tindakan pencegahan komplikasi hipertensi
komplikasi hipertensi. nilai alpha sebesar 5 % (0,05).

METODE HASIL
Penelitian ini merupakan penelitian Hasil penelitian meliputi distribusi
kuantitatif dengan desain deskriptif frekuensi dan presentase karakateristik
korelasi. Rancangan penelitian responden, variabel penelitian serta tabulasi
menggunakan cross sectional. Penelitian ini silang dari hubungan variabel independent
menggunakan kuesioner karakteristik tingkat pengetahuan komplikasi hipertensi
responden, tingkat pengetahuan tentang dengan variabel dependent yaitu tindakan
komplikasi hipertensi dan tindakan pencegahan komplikasi hipertensi
pencegahan komplikasi hipertensi. dipaparkan sebagai berikut :
Kuesioner yag digunakan merupakan
kuesioner yang sudah diuji validitas dan Tabel 1 hasil penelitian tentang
reliabilitas oleh peneliti sebelumnya. Uji karakteristik penderita hipertensi
validitas pada skala tingkat pengetahuan berdasarkan umur rerata menunjukkan 57,8
tentang komplikasi hipertensi dari 18 item, tahun dengan ± 8,3. Hasil pada variabel
didapatkan hasil 12 item valid dan sisanya lama menderita hipertensi rerata
tidak valid (hasil terlampir). Uji validitas menunjukkan 2.9 tahun dengan ± 1,5. Tabel
pada tindakan pencegahan komplikasi 2 menunjukkan mayoritas responden
hipertensi didapatkan hasil dari 37 berjenis kelamin perempuan dengan
pernyataan terdapat pernyataan tidak valid presentase 50,7%, sedangkan tingkat
karena r hitung (0,087) < r yaitu pendidikan mayoritas responden lulusan SD
pernyataan nomer 2 dan r hitung (0,102) < r sebanyak 56,3% responden. Klasifikasi
tabel (0,444) pernyataan nomer 3, sehingga pekerjaan mayoritas bekerja sebagai
hasil akhirnya kuesioner terdiri dari 35 item wiraswasta sebanyak 38,0%. Komorbiditas
pernyataan yang digunakan untuk penyakit penyerta hipertensi adalah diabetes
penelitian. Setelah dilakukan uji reliabilitas mellitus sebanyak 60,2%
didapatkan nilai r alpha untuk instrument
skala tingkat pengetahuan tentang Tabel 3 menunjukkan bahwa sebagian besar
komplikasi hipertensi didapatkan nilai a = > responden memiliki tingkat pengetahuan
0,06 yang berarti reliabel. Uji reliabilitas yang rendah yaitu 73,2%. Berdasarkan
untuk kuesioner tindakan pencegahan tindakan pencegahan komplikasi hipertensi
komplikasi hipertensi sebesar 0,756 sebagian besar responden memiliki
mendekati 1 sehingga dapat disimpulkan tindakan pencegahan buruk yaitu 64,8%.\
pernyataan dalam kuesioner tersebut Tabel 4 menunjukkan bahwa tingkat
reliabel untuk dijadikan pengumpulan data. pengetahuan pasien hipertensi tentang
komplikasi hipertensi kategori rendah
Penelitian ini dengan jumlah 71 responden berdasarkan umur rata-rata berusia 58,8
yang diambil melalui teknik consecutive tahun, sedangkan lama menderita hipertensi
sampling. Populasi dan sampel pada rata-rata selama 3 tahun. Tindakan
penelitian ini adalah semua penderita pencegahan komplikasi hipertensi kategori
hipertensi di Puskesmas Cepiring. Alat ukur buruk berdasarkan umur rata-rata berumur
dilaksanakan pada bulan September 2019 - 57,4 tahun, sedangkan lama menderita
Februari 2020. Tempat penelitian di hipertensi kategori buruk rata-rata
Puskesmas Cepiring. Analisis data menderita.
menggunakan uji chi square guna
mengetahui hubungan antara tingkat

441
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 2, Hal 439 - 448, September 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Tabel 1.
Deskripsi Umur dan Lama Menderita Hipertensi (n=71)
Variabel Mean Standar deviasi Median Min-mak CI 95%
Umur responden (tahun) 57,80 8,278 57,0 43-95 55,84-59,76
Lama Hipertensi (tahun) 2,96 1,535 3,0 1-10 2,59-3,32

Tabel 2.
Deskripsi Jenis Kelamin, Pendidikan, Pekerjaan dan Komorbiditas (n=71)
Variabel f %
Jenis kelamin
Laki-laki 35 49,3
Perempuan 36 50,7
Pendidikan
SD/Sederajat 40 56,3
SMP/Sederajat 7 9,9
SMA/Sederajat 18 25,4
Diploma/Perguruan Tinggi 6 8,5
Pekerjaan
Tidak bekerja 21 29,6
TNI/POLRI/PNS 4 5,6
Wiraswasta 27 38,0
Buruh 19 26,8
Komorbiditas
Stroke 22 31,0
Infark miokard 5 7,0
Diabetes mellitus 44 60,2

Tabel 3.
Deskripsi Tingkat Pengetahuan dan Tindakan Pencegahan Komplikasi Hipertensi (n=71)
Variabel f %
Tingkat pengetahuan
Rendah 52 73.2
Tinggi 19 26,8
Tindakan pencegahan
Buruk 46 64,8
Baik 25 35,2

Tabel 4.
Deskripsi tingkat pengetahuan dan tindakan pencegahan komplikasi berdasarkan karakteristik
responden meliputi umur dan lama menderita hipertensi (n=71)
Variabel Pengetahuan Tindakan
Rendah Tinggi Buruk Baik
f (%) f (%) f (%) f (%)
Umur
Mean 58,81 55,05 57,46 58,44
Standar deviasi 8,93 5,4 7,12 10,2
Lama Menderita Hipertensi
Median 3 3 3 3
Min – maks 1-10 1-6 1-5 1-10

442
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 2, Hal 439 - 448, September 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Tabel 5.
Tindakan Pencegahan Komplikasi Hipertensi dengan Pola Hidup, Pola Olahraga/aktivitas,
Manajemen stress dan Pola istirahat (n=71)
Variabel f %
Pola hidup
Kurang 49 69,0
Baik 22 31,0
Pola olahraga/aktivitas
Kurang 46 64,8
Baik 25 35,2
Manajemen stress
Kurang 29 40,8
Baik 42 59,2
Pola istirahat
Kurang 26 36,6
Baik 45 63,4

Tabel 6.
Deskripsi Tingkat pengetahuan dan tindakan pencegahan komplikasi berdasarkan
karakteristik responden (n=71)
Variabel Tingkat Pengetahuan Tindakan Pencegahan
Rendah Tinggi Buruk Baik
f (%) f (%) f (%) f (%)
Jenis kelamin
Laki-laki 25 (71,4) 10 (28,6) 22 (62,9) 13 (37,1)
Perempuan 27 (75,0) 9 (25,0) 24 (66,7) 12 (33,3)
Pendidikan
SD/Sederajat 35 (87,5) 5 (12,5) 30 (75,0) 10 (25,0)
SMP/Sederajat 7 (100,0) - 4 (57,1) 3 (42,9)
SMA/Sederajat 10 (55,6) 8 (44,4) 10 (55,6) 8 (44,4)
Diploma/Perguruan - 6 (100,0) 2 (33,3) 4 (66,7)
Tinggi
Pekerjaan
Tidak bekerja 19 (90,5) 2 (9,5) 16 (76,2) 5 (23,8)
TNI/POLRI/PNS 2 (50,0) 2 (50,0) 2 (50,0) 2 (50,0)
Wiraswasta 16 (59,3) 11 (40,7) 14 (51,9) 13 (48,1)
Buruh 15 (78,9) 4 (21,1) 14 (73,7) 5 (26,3)
Komorbiditas
Stroke 15 (68,2) 7 (31,8) 13 (59,1) 9 (40,9)
Infark miokard 4 (80,0) 1 (20,0) 3 (60,0) 2 (40,0)
Diabetes mellitus 33 (75,0) 11 (25,0) 30 (68,2) 14 (31,8)

Tabel 7.
Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Tindakan Pencegahan Komplikasi Hipertensi (n=71)
Tingkat Pengetahuan Tindakan Pencegahan
Total OR
Kurang Baik P
f % f % f %
Rendah 41 78,8 11 21.2 52 100,0 0,000 10,
4
Tinggi 5 26,3 14 73,7 19 100,0

443
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 2, Hal 439 - 448, September 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Tabel 5 didapatkan bahwa sebagian besar Tabel 7 hasil analisa bivariat menunjukkan
responden memiliki tindakan pencegahan penderita hipertensi yang berpengetahuan
pola hidup yang kurang dengan presentase rendah dan tindakan pencegahannya kurang
69,0%, sedangkan responden yang sebesar 78,8%, sedangkan penderita
memiliki tindakan pencegahan komplikasi hipertensi dengan pengetahuan tinggi dan
hipertensi dengan Pola olahraga/aktivitas tindakan pencegahan komplikasi hipertensi
kurang dengan presentase 64,8%, baik sebesar 73,3%. Hasil uji chi-square
sedangkan sebagian besar responden diperoleh nilai p=0,0001, karena p ≤ 0,05
memiliki tindakan pencegahan manajemen maka H0 ditolak yang berarti terdapat
stres yang baik dengan presentase 59,2% hubungan tindakan pencegahan komplikasi
dan sebagian besar responden memiliki hipertensi antara penderita yang
tindakan pencegahan pola istirahat yang berpengetahuan rendah dan tinggi. Hasil uji
baik dengan presentase 63,4%. juga diperoleh OR=10,4, artinya penderita
hipertensi yang berpengetahuan tinggi
Tabel 6 menunjukkan bahwa tingkat berpeluang sebesar 10,4 kali untuk
pengetahuan tentang komplikasi hipertensi melakukan tindakan pencegahan
kategori rendah berdasarkan jenis kelamin komplikasi hipertensi dibandingkan dengan
menunjukkan mayoritas perempuan penderita yang berpengetahuan rendah.
berpengetahuan rendah dengan presentase
75%, berdasarkan pendidikan mayoritas PEMBAHASAN
responden yang berpengetahuan rendah Karakteristik responden
mayoritas berpendidikan SMP/Sederajat Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-
dengan presentase 100%, berdasarkan rata umur responden yang mengalami
pekerjaan mayoritas responden yang hipertensi adalah 57,8 tahun. Hal ini
berpengetahuan rendah mayoritas ditemukan juga dalam penelitian Gerungan
responden yang tidak bekerja dengan (2016) bahwa diperoleh hasil ada hubungan
presentase 90% dan berdasarkan yang bermakna antara umur dengan
komorbiditas penyakit penyerta mayoritas kejadian hipertensi, umur ≥ 40 tahun
responden yang berpengetahuan rendah memiliki risiko terkena hipertensi sebesar
adalah dengan infark miokard dengan 11,71 kali dibandingkan dengan umur < 40
presentase 80%. Tindakan pencegahan Tahun. Hal ini terjadi karena semakin
komplikasi hipertensi kategori buruk bertambahnya usia elastisitas pembuluh
berdasarkan jenis kelamin menunjukkan darah akan mengecil menyebabkan aliran
laki-laki dengan tindakan pencegahan darah ke tubuh semakin sedikit sehingga
komplikasi buruk sebanyak 63% sedangkan jantung harus bekerja keras untuk
perempuan sebanyak 69%, berdasarkan memenuhi aliran darah sehingga berdampak
tingkat pendidikan mayoritas responden pada hipertensi (Aidha & Tarigan, 2019).
dengan tindakan pencegahan kategori buruk
menunjukkan responden dengan tingkat Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pendidikan SD/Sederajat dengan presentase sebagian besar responden berjenis kelamin
75%, berdasarkan kategori pekerjaan perempuan sebanyak 50,7%. Sejalan
responden dengan tindakan pencegahan dengan hasil penelitian Aristoteles (2018)
kategori buruk mayoritas tidak bekerja yang menunjukkan ada hubungan jenis
dengan presentase 76% dan berdasarkan kelamin dengan penyakit hipertensi. Hasil
kategori komorbiditas penyakit penyerta penelitian Aidha & Tarigan (2019)
mayoritas responden dengan tindakan mendapatkan hasil 56,6% perempuan dan
pencegahan buruk yaitu diabetes mellitus 43,4% laki-laki menderita hipertensi.
sebanyak 66%. Perempuan lebih banyak menderita
hipertensi setelah menopause, hal tersebut
terjadi karena adanya penurunan hormon

444
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 2, Hal 439 - 448, September 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

yang menyebabkan penurunan homeostatis menderita hipertensi maksimum pada


tubuh, setelah usia 45 tahun perempuan penelitian ini adalah 10 tahun. Hasil
lebih berisiko terkena hipertensi karena penelitian ini sama dengan responden
produksi hormon estrogen yang dalam penelitian Violita, Thaha & Dwinta
mempengaruhi kadar High Density (2015) bahwa lama menderita hipertensi
Lipoprotein (HDL). Perubahan hormon responden sebagian besar telah menderita
tersebut dapat menyebabkan hipertensi dan hipertensi selama 1-3 tahun yaitu sebanyak
penebalan pembuluh darah atau 63 orang (47,0%) bahwa terdapat hubungan
aterosklerosis (Chen, Lo, Chang, dan Kuo, antara riwayat lama menderita hipertensi
2014). dengan kejadian hipertensi. Hasil penelitian
Khansa & Partiningrum (2018)
Hasil penelitian mayoritas responden menunjukkan bahwa belum terbukti bahwa
dengan tingkat pendidikan Sekolah Dasar lama hipertensi mempengaruhi kejadian
(SD) yaitu sebanyak 56,3%. Distribusi gambaran EKG HVKi (hipertrofi ventrikel
tingkat pendidikan responden menunjukkan kiri) dan infark miokard lama. Hasil
bahwa sebagian besar responden memiliki penelitian menunjukkan bahwa lama
tingkat pendidikan yang kurang. Hasil menderita hipertensi bukan menjadi faktor
Penelitian Wijayanto & Satyabakti (2014), utama yang mempengaruhi tindakan
menunjukkan terdapat hubungan antara pencegahan komplikasi hipertensi. Hal ini
tingkat pendidikan dan pengetahuan dengan bertentangan dengan kepustakaan yang
angka kejadian hipertensi pada lansia di menyatakan bahwa membiarkan hipertensi
Puskesmas Dukuh Kupang Surabaya. lebih lama akan menyebabkan gangguan
Pendidikan merupakan indikator tingkat pada organ lain seperti stroke, infark
kemampuan manusia dalam memahami miokard, gagal ginjal, enselopati, gangguan
akses informasi yang diperoleh dari luar, penglihatan dan diabetes mellitus (Smeltzer
dalam hal ini kaitnnya dengan informasi & Bare, 2012).
dari kesehatan berkaitan dengan kesadaran
untuk mau memeriksakan diri serta Hasil penelitian menunjukkan komorbiditas
mengetahui komplikasi-komplikasi lanjutan penyakit penyerta hipertensi pada
dari hipertensi termasuk mengetahui gejala- responden sebagian besar adalah diabetes
gejala awal dari hipertensi (Ferreira et al, mellitus dengan presentase 62,0%. Sejalan
2015). dengan hasil penelitian Sami'un, Pertiwi &
Rahmawati (2018) didapatkan jumlah 93
Hasil distribusi frekuensi menunjukkan pasien dengan hipertensi komplikasi pasien
jenis pekerjaan terbanyak sebagai penderita diabetes sebanyak 85 pasien,
wiraswasta dengan presentase 38,0%. penderita komplikasi jantung sebanyak 5
Sejalan dengan hasil penelitian yang pasien, penderita komplikasi stroke
dilakukan Damanik (2018) menunjukkan sebanyak 3 pasien. Penelitian Fitria,
pekerjaan responden mayoritas wiraswasta Christianti & Santoso (2018) menunjukkan
yaitu 34,3%. Sesuai dengan hasil penelitian bahwa pasien hipertensi didominasi oleh
Hasil penelitian Mara, Sari, & Suhatri perempuan usia 60 tahun ke atas dengan
(2019) menunjukkan bahwa 38 orang tekanan darah 120-129 mmHg dan
(33,3%) responden yang bekerja menderita komorbiditas terbesar untuk kasus stroke
hipertensi. sebanyak 44 orang (73,3%). atau Cedera Cerebrovascular (CVA).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hubungan Tingkat Pengetahuan


mayoritas responden menderita hipertensi Komplikasi Hipertensi dengan Tindakan
rata-rata adalah 3 tahun. Lama responden Pencegahan Komplikasi Hipertensi
menderita hipertensi minimun adalah 1 Hasil analisa statistik menggunakan chi-
tahun, sedangkan lama responden yang square, didapatkan nilai p = 0,0001 yang

445
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 2, Hal 439 - 448, September 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

berarti signifikan. Hal ini menunjukkan akhirnya akan mempengaruhi terjadinya


bahwa ada hubungan yang signifikan antara perubahan perilaku (Notoatmodjo, 2012).
tingkat pengetahuan tentang komplikasi
hipertensi dengan tindakan pencegahan SIMPULAN
komplikasi hpertensi, hal tersebut dapat Responden rata-rata berusia 57,8 tahun,
dimaknai terdapat perbedaan penderita mayoritas berjenis kelamin perempuan
hipertensi yang berpengetahuan rendah dan sebanyak 50,7%, berpendidikan
tinggi. Terdapat perbedaan tindakan SD/Sederajat 56,3%, pekerjaan wiraswasta
pencegahan komplikasi hipertensi antara 38,0%, lama menderita hipertensi rata-rata
penderita yang berpengetahuan rendah dan 3 tahun, komorbiditas penyakit penyerta
tinggi. hipertensi adalah diabetes mellitus
sebanyak 60,2%. Sebagian besar (73,2%)
Hal ini sesuai dengan penelitian penderita hipertensi berpengetahuan rendah
sebelumnya yang dilakukan oleh Mujiran, tentang komplikasi dan tindakan
Setiyawan & Rizqie (2019) menunjukkan pencegahan sebagian buruk (64,8%)
bahwa ada hubungan antara pengetahuan meliputi tindakan pencegahan pola hidup
responden tentang penyakit hipertensi yang kurang (69,0%), tindakan pencegahan
dengan sikap pencegahan komplikasi pola aktivitas/aktivitas yang kurang
hipertensi pada lansia peserta prolanis pada (64,8%), tindakan pencegahan manajemen
UPT Puskesmas Jenawi Kabupaten stres yang baik (59,2%), tindakan
Karanganyar. Hasil penelitian Eriyani & pencegahan pola istirahat yang baik
Shalahuddin (2019), menunjukkan ada (63,4%).
hubungan yang bermakna antara tingkat
pengetahuan pasien hipertensi tentang Hasil uji chi-square diperoleh nilai p =
upaya pencegahan stroke dengan cara terapi 0,0001, karena p ≤ 0,05 maka H0 ditolak
non-farmakologi di Poli Dalam RSU dr. yang berarti terdapat hubungan tindakan
Slamet Garut. Sejalan dengan penelitian pencegahan komplikasi hipertensi antara
Damanik (2018), tentang hubungan penderita yang berpengetahuan rendah dan
pemahaman penderita hipertensi tentang tinggi. Penderita hipertensi yang
komplikasi salah satunya stroke berpengetahuan tinggi berpeluang sebesar
menunjukkan bahwa pemahaman penderita 10,4 kali untuk melakukan tindakan
hipertensi tentang stroke mayoritas buruk pencegahan komplikasi hipertensi
yaitu 71,4% dengan perilaku pencegahan dibandingkan dengan penderita yang
komplikasi kategori buruk yaitu 42,9%. berpengetahuan rendah.

Pengetahuan yang tinggi tentang DAFTAR PUSTAKA


komplikasi hipertensi dan bagaimana Almira Khansa & Dwi Lestari
tindakan pencegahannya dapat Partiningrum. (2018). Hubungan
mempengaruhi perilaku penderita hipertensi Antara Lama Hipertensi Dan
dalam mengontrol pola hidup hidup, pola Gambaran Elektrokardiogram
olahraga/aktivitas, manajemen stress, dan Hipertrofi Ventrikel Kiri Dan Infark
pola istirahat yang dapat memicu Miokard Lama. Jurnal Kedokteran
peningkatan tekanan darah dan Diponegoro Volume 7, Nomor 2
meningkatkan risiko terjadinya komplikasi
hipertensi. Aspek pengetahuan merupakan Aprillya M.T. Gerungan, Angela F.C.
domain yang sangat penting untuk Kalesaran, & Rahayu H. Akili.
terbentuknya perilaku seseorang. Dimana (2016). Hubungan antara Umur,
semakin tinggi tingkat pengetahuan Aktivitas Fisik dan Stress Dengan
seseorang akan dapat mempengaruhi pola Kejadian Hipertensi di Puskesmas
pikir dan sikap terhadap sesuatu hal yang Kawangkoan. Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Sam

446
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 2, Hal 439 - 448, September 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Ratulangi Socioeconomic Variables In


Adolescents From Low-Income
Aristoteles. (2018). Korelasi Umur Dan Region doi:
Jenis Kelamin Dengan Penyakit 10.3305/nh.2015.31.1.7511.
Hipertensi Di Emergency Center Unit
Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Hamonangan Damanik. (2018). Hubungan
Palembang 2017. Indonesia Jurnal Pengetahuan Penderita Hipertensi
Perawat Vol.3 No.1 tentang Stroke dengan Perilaku
Pencegahan Stroke di Puskesmas
Chen, K., Chiou, C.F., Plauschinat, C.A., Helvetia Medan. Jurnal Keperawatan
Frech, F., Harer, A. & Dubois, R.. Priority, Vol 1, No. 1
(2014). Patient Satisfaction with
Antihypertensive Therapy, Journal of Institute For Health Metrics And Evaluation
Human Hypertension (2017). Findings from the Global
Burden of Disease Study
Dahroni, Triana Arisdiani, Yuni Puji
Widiastuti. (2017). Hubungan Antara Kementrian Kesehatan, RI. (2018).
Stres Emosi Dengan Kualitas Tidur Hipertensi Membunuh Diam-diam,
Lansia. Jurnal Keperawatan Jiwa Ketahui Tekanan Darah Anda.
Volume 5 No 2 . https://www.depkes.go.id/
DOI:https://doi.org/10.26714/jkj.5.2.2 article/view/18051600004/ hipertensi-
017.68-71 membunuh-diam-diam-ketahui-
tekanan-darah-anda.html
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.
(2019). Buku Saku Kesehatan Dinas Masruroh, Roifah, & Yuniarti. (2019).
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Pengaruh Pendidikan Kesehatan
dengan Menggunakan Media Animasi
Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal. Terhadap Pengetahuan tentang
(2019). Profil Kesehatan Kabupaten Pencegahan Komplikasi pada
Kendal DKK Kendal Penderita Hipertensi URI:
http://hdl.handle.net/123456789/633
Eriyani & Shalahuddin (2019).
Pengetahuan Pasien Tentang Upaya Mujiran, Setiyawan & Noerma Shovie
Pencegahan Stroke Dengan Terapi Rizqie. (2019). Hipertensi Pada
Non-Farmakologi Di Poli Dalam Lansia Peserta Prolanis UPT
Rsu Dr. Slamet Garut. Jurnal Ilmiah Puskesmas Jenawi Karanganyar.
Ibnu Sina, Jurnal Ilmiah Kesehatan dan
4(1)DOI:https://doi.org/10.36387/jiis. Aplikasinya, Vol.7(2)
v4i1.197. DOI:https://doi.org/10.20961/placent
um.v7i2.29734
Ida Lailatul Fitria, Debby Christianti, &
Arif Santoso. (2018). Profil Samiun, Ajeng Dian Pertiwi & Sri
Penggunaan Antihipertensi Pasien Rahmawati (2018). Evaluasi
Rawat Jalan Dengan Atau Tanpa Ketepatan Obat Anti Hipertensipada
Komorbiditas Di Rumah Sakit Era Pasien Rawat Jalan Dengan
Medka Periode Januari-Maret 2018. Hipertensi Komplikasi. Jurnal
Jurnal Ilmiah Kesehatan Karya Putra Farmasetis Volume 7 No 1. DOI:
Bangsa Vol. 1 , No.1 https://doi.org/10.32583/farmasetis.v7
i1.308
Nascimento-Ferreira, M. V. et al. (2015).
Prevalence Of Cardiovascular Risk Smeltzer, Suzanne. C. (2012). Buku Ajar
Factors, The Association With Keperawatan Medikal Bedah Bruner

447
Jurnal Keperawatan Volume 12 No 2, Hal 439 - 448, September 2020 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

and Suddart. Edisi 8. Jakarta : EGC http://dx.doi.org/10.30829/jumantik.v


4i1.4128
Setiarini, S. (2018). Hubungan Tingkat
Pengetahuan Dan Sikap Penderita
Hipertensi Di Puskesmas Danguang.
LPPM UMSB
Soekidjo Notoatmodjo. (2010). Ilmu
Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka
Cipta
Soekidjo Notoatmodjo. (2012). Metodologi
Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi.
Jakarta : Rineka Cipta
Susanti. (2019). Kepatuhan Diet dengan
Kejadian Komplikasi pada Penderita
Hipertensi di Puskesmas Sidotopo
Wetan Surabaya. Adi Husada
Nursing Journal, Vol. 5, No.1
Wijayanto, W., & Satyabhakti, P. (2014).
Hubungan Tingkat Pengetahuan
Komplikasi Hipertensi dengan
Keteraturan Kunjungan Penderita
Hipertensi Usia 45 Tahun Ke Atas.
Jurnal Berkala Epidemiologi DOI:
10.20473/jbe.v2i1.2014.24-33
Violetta Vincentia, Nurhasanah, & Iklas
Sanubary. (2019). Deteksi Awal
Retinopati Hipertensi Menggunakan
Jaringan Syaraf Tiruan pada Citra
Fundus Mata. Jurnal Fisika 9 (1)
DOI:
https://doi.org/10.15294/jf.v9i1.18508
World Health Organisation (WHO). (2016).
World Health
Statistics.http://www.who.int /topics
/world health statistics.en./
World Health Organization. (2016).
Cerebrovaskuler Accident.
http://www.who.int /topics
/cerebrovaskuler_accident/en
Zuhrina Aidha, Azhari Akmal Tarigan.
(2018). Survey Hipertensi Dan
Pencegahan Komplikasinya Di
Wilayah Pesisir Kecamatan Percut
Sei Tuan. Fakultas Kesehatan
Masyarakat Uinsu Medan. DOI:

448

Anda mungkin juga menyukai