Anda di halaman 1dari 30

Dermatitis Kontak Iritan

Dibuat oleh : Fiona Wongkar


Penguji : dr. Nana, SpKK
Identitas Pasien
Nama : An. LHI
Jenis Kelamin : laki-laki
Tanggal Lahir : 08 Maret 2016
Umur : 1 tahun 7 bulan
Alamat : Kp. Koper RT 02/01
Tangerang-Banten
Med Record : RSUS. 00007729**
Anamnesa
Dilakukan secara : alloanamnesis
Keluhan utama : kulit kemerahan
Keluhan tambahan : diare
Riwayat Penyakit Sekarang :
22 Agustus Kemerahan Muncul setelah
Mengalami bercak berkarakteristik datar, pemakaian
kemerahan di regio susunan tidak khas, popok selama 24
selangkangan dan batas tegas, ukuran jam.
menyebar ke bokong plakat (>5cm), tidak
gatal, tidak perih
Riwayat penggunaan Krim, x
Riwayat travelling, x
Riwayat paparan matahari, x
Riwayat gigitan serangga x
Riwayat penyakit dahulu :
Keluhan serupa (-)
Eksim (-)
Alergi (-)
Ginjal (-)
Diabetes (-)
Tiroid (-)
HIV (-)
Riwayat Pengobatan
Belum menerima obat apapun terkait
dengan keluhan utamanya ini

Riwayat Penyakit Keluarga


Keluhan serupa (-)
Eksim (-)
Alergi (-)
Asma (-)
HIV (-)
Diabetes(-)
Riwayat Sosial, Ekonomi & Lingkungan
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Kesadaran : Compos Mentis
Keadaan sakit : sedang
BB : 11kg skor IDAI 0
GCS : E/M/V 4/6/5
Tanda Vital
Tensi : 110/80 mmHg
Suhu : 36,5 derajat Celcius
RR : 28x/menit
Pulse : 120x/menit, ekual, simetris, regular.
Pemeriksaan Kulit
Fitzpatrick type V
Ada lesi bewarna kemerahan di anogenital
Tidak ada eritema lainnya di bagian tubuh yang lain
Tidak ada nyeri tekan
Tidak ada benjolan ataupun cekungan
Tidak ada discharge
Tidak ada kulit bersisik
Tidak kering, berminyak, lembap
Tidak panas
Konsistensi padat dan kenyal
Tidak ada luka terbuka
Kepala & Rambut : Normal
Mata : Normal
Hidung : Normal
Telinga : Normal
Mulut : Normal
Leher : Normal
Thorax
(Jantung & Paru) : Normal
Abdomen : distensi, bising usus
meningkat
Ekstremitas : Normal
Status Dermatologis : Pada regio inguinal,
gluteal terdapat makula eritematosa, batas
tegas, ukuran plakat
RESUME
Pasien anak, inisial LHI.
Umur 1 th 7 bl.
Menderita bercak kemerahan di kulit dengan
status dermatologik: pada regio inguinal dan
gluteal terdapat makula eritematosa, batas tegas,
ukuran plakat akibat penggunaan popok selama
24 jam.
Bersama dengan keluhan diare dan ditemukan
distensi abdomen serta peningkatan bising usus.
Memiliki kehigienisan lingkungan yang kurang
memadai dan kebutuhan mikronutrien yang tidak
tercukupi
Diagnosis Kerja : Dermatitis Kontak Iritan

Definisi : suatu inflamasi pada kulit yang terjadi


karena adanya kontak yang berlebihan antara
kulit dengan iritan.
Iritan dapat berupa fisik (friksi), air, zat kimia,
larutan yang bersifat asam/basa.
Tampilan klinis dibagi berdasarkan stadium
akut/kronis.
-akut : eritema, vesikel, pruritus, rasa
terbakar
-kronis : kulit yang kering, fisura, skuama
1. Durasi
2. Frekuensi TAMPILAN
3. Kekuatan
4. Jumlah zat iritan KLINIS
5. Jenis kulit (tipis,
berminyak, sudah memiliki
riw. atopik)
6. Lingkungan (lembap)
7. Temperatur (panas/dingin)
Diagnosis Banding

Akibat reaksi antara kulit dengan alergen


TYPE IV HYPERSENSITIVITY/DELAYED TYPE
Fase sensitisasi (2-3 minggu) dan fase
elisitasi(24-48 jam)
Rechallenge : tidak harus kontak kulit, tapi
bisa IM, IV, inhalasi, subkutan, oral.
Infeksi pada kulit yang terjadi pada intertriginosa
misalnya aksila, inguinal, interdigital
Et causal : gram + aerobik
Corynebacterium minutissimum
Faktor resiko : obesitas, HIV, diabetes,
imunosupresi, higienitas kurang, hiperhidrosis
Tampilan klinis : makula eritematosa atau
kecoklatan, batas tegas /
fisura dengan maserasi putih
Etiologi : gangguan penyerapan, faktor diet,
trauma (luka bakar, pasca OP), keganasan,
gangguan ginjal, anemia hemolitik

Tampilan klinis : kulit kering,


dermatitis pada periorifisial dan akral,
alopesia, diare,
hipogeusia, anoreksia.
Tinjauan Pustaka

Kerusakkan Hilangnya lipid dan


membran kelembapan kulit
sel

Denaturasi
Efek Direk Keratin
Sitotoksik Epidermis
Enzim pada feses : protease dan lipase
Cairan empedu : meningkatkan
aktivasi enzim

kemotaksis
Faktor-faktor yang berperan

Faktor Eksogen: Faktor Endogen :


1. Struktur molekular: 1. Genetik :
pH, ukuran molekul, memetabolisme
ionisasi, vehicle radikal bebas, jumlah
2. Karakteristik paparan: Heat Shock Protein
durasi, frekuensi, 2. Umur <8 th & >65 th
konsentrasi, crossover
phenomenon, interval
3. Regio tubuh, temp
tubuh
4. Tekanan, friksi.
Tipe Dermatitis : Delayed type. Dermatitis tipe
lambat, tampilan klinis timbul pada waktu 8-24
jam.

Komplikasi : ko-infeksi dengan fungal atau


bakteri, meningkatnya sensitivitas ke agen
topikal, hiperpigmentasi/hipopigmentasi post-
inflamasi, ulserasi, erosi, jaringan parut.
Tatalaksana

1. Mengurangi inflamasi
2. Memperbaiki kerusakkan pada lapisan kulit
3. Mencegah rekurensi
Non-Medikamentosa :
1. Identifikasi dan eliminasi dari zat pencetus
iritan sehingga memproteksi terhadap
rekurensi.
2. ABCDE
CLEANSING
AIR BARRIER
CREAM
JAUHI AGEN IRITAN!

DIAPERING EDUCATION
Mengurangi inflamasi dengan topikal
kortikosteroid.
Sel Langerhans, sitokin pro-inflamasi,
vasokonstriksi, anti-mitotik X
Pilihan vehikulum : krim
Pilihan potensi : ringan
Dosis : 3 x 0,5 gr = 6 FTU 2 kali sehari
Adapted from : Long CC, Mills CM, Finlay A Y. (1998). A Practical Guide to Topical Therapy
in Children. 138 : 293-6
Tinjauan Pustaka
Aneja, Savina. Medscape article 1049353 Irritant Contact Dermatitis

Amado, Antoine., Apra Sood, & James S Taylor.(2012). Fitzpatricks Dermatology in General Medicine Chapter 48 Irritant Contact
Dermatitis. New York: McGraw-Hill.

Castanedo, Mari Paz., Tardan, & Kathyrn A. Zug.(2012). Fitzpatricks Dermatology in General Medicine Chapter 13 Allergic
Contact Dermatitis, New York: McGraw-Hill.

Menaldi, Sri Linuwih SW. 2016. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Jen M, Shah KN, Yan AC. Skin in nutritional, metabolic, and heritable disease. Fitzpatricks Dermatology in General Medicine. New
York: McGraw-Hill.

Boiko, S. (1999). Treatment of diaper dermatitis. Dermatologic Clinics, Vol. 17(1). Hlm 235-240

Buckingham, K. W., & Berg, R. W. (1986). Etiologic Factors in diaper dermatitis: The role of feces. Pediatric Dermatoloy, 3(2), 107-
112.

Rietschel et al. Dermatologic Therapy (2004). Clues to an accurate diagnosis of contact dermatitis. 17, hlm 224-230.

Humphrey, S., Bergman, J. N., & Au, S. Skin Therapy Letter (2006). Practical management strategies for diaper dermatitis. 11(7),
1-6.

Johan, Reyshiani. (2014). Penggunaan Kortikosteroid Topikal yang Tepat. Vol.42, No. 4, hlm. 309

Ference JD, Last AR. (2009).Choosing Topical Corticosteroids. American Family Physician. Vol 79(2).

Long CC, Mills CM, Finlay A Y. (1998). A Practical Guide to Topical Therapy in Children. 138: 293-6

Hengge UR, Ruzieka T, Schwartz RA, Cork MJ. (2006). Adverse Effect of Topical Glucocorticoids. 54(1):5.

Anda mungkin juga menyukai