• Tuberkulosis adalah infeksi bakteri kronik disebabkan oleh M.TB dan ditandai dengan pembentukan granuloma pada jaringan yang terinfeksi dan oleh hipersensitifitas yang diperantai sel.
• Peritonitis luas dapat terjadi akibat penyebaran hematogen
• Peritonitis lokal biasanya terjadi karena perluasan dan kel.
Limfa abdominal (fokus di usus dan TB urogenital)
• Rasa sakit dan nyeri tekan tidak menonjol di awalnya
• kel. Limfa, omentum dan peritoneum dapat lengket satu dengan
yang lain dan menyebabkan fenomena papan catur. Perlengketan juga dapat menyebabkan obstruksi usus, penekanan pada vena porta sehingga menyebabkan pelebaran dinding abdomen dan asites • TB adalah bakteri basil tuberkel. Batang Tahan Asam
• Patogenesis peritonitis TB didahului dengan inf M. tuberculosis
menyebar secara hematogen ke organ-ogran di luar paru termasuk di peritoneum
• Limfogen juga bisa melalui kelenjar limfa mesentrika
• Dapat juga terjadi awalnya dari TB paru lalu sputum tertelan.
• Proporsi tuberkulosis ekstrapulmonal lebih tinggi pada orang- orang dengan AIDS
• Pada TB intestinal regio yang paling sering terinfeksi Adalah
regio ileocaecal alasannya Adalah kelenjar limfe berlebih di daerah tsb. • M tuberkulosis dapat bertahan dalam makrofag selama bertahun-tahun walaupun terjadi peningkatan pembentukan lisozim dalam sel ini namun multiplikasi dan penyebaran selanjutnya biasanya terbatas
• Terjadinya penyembuhan seringkali dengan kalsifikasi
granuloma yang lambat dan meninggalkan lesi sosa yang Tampak pada foto rontgen paru • Tuberkulosis abdomen umumnya didapatkan dari M.bovis didapatkan dari susu sapi yang tidak dipasteurisasi.
penyebaran lokal oleh organ disekitarnya melalui pembentukkan fistula • Untuk mendiagnosis kita perlu curiga yang tinggi karena kalau ada lesi pulmonal baiknya kita pertimbangkan lesi abdominal pula
• Hanya 25% TB abdomen disertai dengan TB paru
• BTA jarang dapat diidentifikasikan by poop
• Diagnosis pasti : Lewat biopsi dengan pewarnaan ZN, kultur
positif dan ditemukannya granuloma pada pemeriksaan histologi jaringan lesi. Kultur memerlukan waktu 4 minggu. abdomen bersifat ringan, kronis dan adanya demam ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK • Massa umumnya di kuadran kanan bawah abdomen
• Bila menginfeksi rectum atau anus dapat menyebabkan striktur
yang dapat menstimulasi terjadinya keganasan. PERJALANAN PENYAKIT 1. Limfadenopati mesentrika
di abdomen karena akumulasi cairan intraabdomen dan pembesaran KGB secara masif → penyakit berjalan terus akan terjadi anemia, hipoalbuminea, edema perifer.
2. Daerah ileocaecal
Massa kuadran kanan bawah + obstruksi + perforasi dan
malabsorpsi terutama bila sudah terdapat striktur → menimbulkan gejala nyeri perut dan mual. Nyeri akibat obstruksi yang umumnya terjadi di ileum terminal.
Striktur juga dapat terjadi perforasi yang jadi peritonitis
• Gejala lain juga terdapat disfagia, odynophagia dan ulkus esofagus, dispepsia, hematokezia pada tb colon dan striktur rectum atau fistula perianal
3. Penyakit kolon dan anorektal
Nyeri kolik kuadran bawah abdomen, perubahan kebiasaan buang
air dan demam, pembentukan striktura. TB juga dapat infeksi kanalis ani lalu menjadi fissura yang awalnya tidak dapat dibedakan dengan fissura ani sederhana.
4. Peritonitis
Bila keterlibatan peritoneal terjadi umumnya asites bersifat
progresif (tipe basah) dan terjadi adhesi dimana-mana (tipe kering) dan terjadi perlengkatan dimana-mana PEMERIKSAAN CT SCAN • Gambaran berupa asites subklinis, adenopati, abses dan penebalan dinding usus, penebalan dinding ileocaecal dan kalsifikasi permukaan peritoneum. DIAGNOSIS BANDING • Crohn disease, non-hodgkin limfoma, yersiniosis, South American blastomycosis dan anisakiasis.
• Non hodgkin limfoma Adalah neoplasma paling sering terjadi
di usus halus. 40% neoplasma maligna primer. Usus memperlihatkan gambaran dilatasi aneurisma fokal yang tidak berhubungan dengan struktur • Tanpa komplikasi : pemberian tiga Obat antituberkulosis selama
TATALAKSANA 10 bulan yaitu isoniazid, rifampisin dan pirazinamid (pirizinamid hanya digunakan dalam 2 bulan pertama terapi)