Anda di halaman 1dari 35

Case Report Session

DERMATITIS KONTAK ALERGI

Ahmad Muhtar
Yudi Putra Wardhana
Yola Anggraeni

Preseptor :
Dr.dr. Roni Eka Saputra, Sp.OT(K)-Spine
PENDAHULUAN

• Dermatitis kontak: • DKI: reaksi peradangan


dermatitis yang disebabkan kulit non-imunologik, yaitu
oleh bahan/substansi yang kerusakan kulit terjadi
menempel pada kulit. langsung tanpa didahului
• Ada 2 jenis: proses pengenalan/
1. Dermatitis Kontak Iritan sensitisasi.
(DKI) • DKA terjadi pada seseorang
2. Dermatitis Kontak Alergi yang telah mengalami
(DKA. sensitisasi terhadap suatu
bahan penyebab/alergen.
PENDAHULUAN
• Seiring dengan banyaknya jumlah produk yang mengandung
bahan kimia yang dipakai oleh masyarakat, penderita
dermatitis kontak iritan dan dermatitis kontak alergi semakin
meningkat.
• Diagnosis ditegakkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang.
DEFINISI

DKA adalah reaksi imunologi tipe IV (reaksi


hipersensitifitas tipe lambat) yang dimediasi oleh
limfosit yang sebelumnya tersensitisasi yang
kemudian menyebabkan peradangan dan edema pada
kulit.
EPIDEMIOLOGI
DKA lebih sedikit dari DKI >
karena hanya mengenai orang
dg kulit yg sgt peka
(hipersensitif) saja.
Diperkirakan jumlah kasus
dermatitis kontak semakin
meningkat seiring dg
bertambahnya jumlah produk yg
mengandung bahan kimia.
 Dulu, dermatitis akibat kerja:
DKI 80%, DKA 20%
 Data yg lebih baru: DKA 50-
60%
Satu penelitian: frekuensi
DKA bukan akibat kerja 3x
lebih sering dr DKA akibat
kerja.
ETIOLOGI
Penyebab DKA: hapten
(bahan kimia sederhana dg berat
molekul rendah ), bersifat
lipofilik, sgt reaktif dan dapat
menembus stratum korneum
hingga mencapai sel epidermis
bagian dalam.

Faktor berpengaruh terhadap


kejadian DKA, misalnya potensi
sensitisasi alergen, dosis per
unit area, luas daerah yang
terkena, lama pajanan, oklusi,
suhu, dan kelembaban
lingkungan, vehikulum dan pH.
PATOFISIOLOGI
1. FASE SENSITISASI
2. FASE ELISITASI
DIAGNOSIS

ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK


• Riwayat keluhan yang sama • Lesi polimorfik
sebelumnya • Reaksi dapat meluas ke
• Mencari alergen penyebab daerah sekitarnya
• Pekerjaan • Batas kabur dan dapat
terjadi satelit2 disekitar
daerah penempelan.
DIAGNOSIS

PEMERIKSAAN
PENUNJANG
• Uji tempel dan patch test
• Provocative use test
• Uji Photopatch
DIAGNOSIS BANDING

 Dermatitis Kontak Iritan


 Dermatitis seboroik
 Dermatitis atopik
 Psoriasis
TATALAKSANA

1. Cegah pajanan ulang dg


alergen penyebab.
2. Sistemik: kortikosteroid
3. Topikal:
-kompres (garam faal,
asam salisilat 1: 1000)
- ks topikal
PROGNOSIS

• DKA rentan kambuh


Laporan Kasus
• Nama : Tn. WY
• Umur : 28 tahun
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Pekerjaan : Tukang Cuci Kendaraan
• Alamat : Jln. Perjuangan V No 31 Rt 5
RW 3, Naggalo, Padang
• Status : Belum Menikah
• Agama : Islam
• Suku : Minang
• Negara Asal : Indonesia
• Nomor telefon : 082174176101
• Tanggal Pemeriksaan: 2 September 2019
Keluhan Utama
• Bercak berwarna merah kehitaman disertai luka
akibat garukan dan nanah yang mengering yang
terasa semakin gatal di kedua punggung kaki sejak
1 minggu yang lalu.
Riwayat Penyakit Sekarang
• Awalnya, 5 bulan yang lalu pasien datang berobat
dengan keluhan gatal-gatal dan adanya nanah pada
sela jari ibu kiri. Kemudian pasien diberi obat dan
sembuh
• Dua bulan kemudian, pasien datang lagi berobat
dengan keluhan gatal-gatal pada kedua punggung
kaki disertai luka akibat garukan dan bersisik
diatasnya. Kemudian pasien didiagnosa menderita
dermatitits kontak alergi karena sandal jempit.
Kemudian pasien diberi obat dan keluhan hilang
• Dua setengah bulan kemudian, yaitu hari ini,
pasien datang dengan keluhan lebih hebat dari
sebelumnya yaitu gatal pada kedua punggung kaki,
disetai luka akibat garukan, gelembung yang berisi
nanah serta nanah yang mongering diatasnya
• Pasien datang dengan memakai sandal jepit dan
mengaku memang memakai sandal jepit lagi
setelah penyakit sebelumnya sembuh.
• Keluhan terasa nyeri, pedih, dan rasa terbakar di
bagian kedua punggung kaki. Kaki juga tampak
membengkak sehingga susah bergerak.
• Pasien sehari-hari bekerja di tempat pencucian
mobil sehingga kaki sering basah.
• Tidak ada keluhan kulit dengan bercak kemerahan
dan terasa gatal pada bagian tubuh yang lain.
• Tidak ada kebiasaan memakai kaos kaki basah dan
sepatu lembab sebelumnya.
• Tidak ada riwayat kebiasaan berkebun tidak
memakai alas kaki.
Riwayat Penyakit Dahulu:
• Pasien pernah mengalami keluhan ini 5 bulan yang
lalu setelah 1 bulan memakai sandal jepit karet,
namun keluhan tersebut sembuh setelah pasien
berobat ke dokter umum. Namun pasien tidak
mematuhi anjuran dokter.
Riwayat Penyakit keluarga
• Tidak ada anggota keluarga yang menderita
keluhan seperti pasien.
• Riwayat atopi keluarga tidak diketahui
Riwayat pengobatan
• Pasien pernah berobat sebelumnya dengan
keluhan yang sama kemudian keluhan hilang.
Riwayat Atopi
• Riwayat bersin-bersin lebih dari 6 kali pada pagi
hari tidak ada
• Riwayat kaligata ada.
• Riwayat alergi makanan tidak ada
• Riwayat alergi obat tidak ada
• Riwayat asma tidak ada
• Riwayat eksim tidak ada
• Riwayat mata merah dan terasa gatal tidak ada
• Riwayat biring susu tidak ada
STATUS GENERALIS
• Keadaan umum : Sakit ringan
• Kesadaran : CMC
• Berat badan : 85 kg
• Tinggi badan : 165 cm
• IMT : 31 kg/m2
• Status gizi : Obesitas
• TD : 120/80 mmHg
• Nadi : 81 x/ menit
• Nafas : 20 x/ menit
• Suhu : 36,7 ºC
• Pemeriksaan paru : Dalam batas normal
• Pemeriksaan thorak : Dalam batas normal
• Pemeriksaan jantung : Dalam batas normal
• Pemeriksaan abdomen : Dalam batas normal
STATUS DERMATOLOGIS
• Lokasi : punggung kaki kanan dan kiri
• Distribusi : terlokalisir, bilateral
• Bentuk : khas, menyerupai tali sandal jepit
• Susunan : tidak khas
• Batas : tegas hingga tidak tegas
• Ukuran : secara keseluruhan plakat
• Efloresensi :Papul hiperpigmentasi, Plak
hiperpigmentasi dengan erosi, pustul dan pus yang telah
mengering di atasnya
STATUS VENEREOLOGIKUS : Tidak dilakukan
Diagnosa Kerja
• Dermatitis Kontak Alergi ec susp bahan karet pada
sandal jepit
Diagnosa Banding
• Dermatitis Kontak Iritan ec susp bahan karet pada sandal
jepit
• Tinea Pedis
• Neurodermatitis sirkumskripta
Pemeriksaan penunjang
• -
Pemeriksaan Anjuran
• Kerokan lesi dengan KOH 10%
• TATALAKSANA
1. Umum
• Edukasi mengenai penyakit, perjalanan penyakit,
jenis pengobatan, dan prognosis penyakit
• Edukasi bahwa ini merupakan kelainan alergi dan
dapat hilang jika faktor pencetus dihindari
• Penyuluhan higiene personal dan lingkungan untuk
mencegah infeksi sekunder
• Hentikan pemakaian sandal jepit berbahan karet
• Edukasi pasien untuk tidak menggaruk lesi karena
akan memperparah peradangan yang terjadi dan
memperlambat penyembuhan
• Anjuran penggunaan pelembab kulit
2. Khusus
Sistemik
• - Certirizin tab 1 x 10mg/hari
• - Deksamethason tab 2 x 0,5 mg/hari
• - Vitamin C tab 1 x 1
Topikal
• -Krim kortikosteroid: bethamethasone tube 10 gram
2 x sehari
PROGNOSIS
• Quo ad sanationam : dubia ad bonam
• Quo ad vitam : bonam
• Quo ad kosmetikum : bonam
• Quo ad functionam : bonam
Diskusi
• Telah diperiksa seorang pasien laki-laki umur
28 tahun di Poliklinik Puskesmas Naggalo pada
tanggal 2 September 2018 dengan keluhan
bercak merah kehitaman dengan luka akibat
garukan dan gelembung berisi nanah disertai
nanah yang mengering yang terasa semakin
gatal di kedua punggung kaki sejak 1 minggu
yang lalu.
Bercak merah kehitaman disertai luka
akibat garukan yang terasa semakin
gatal di kedua punggung kaki.

Sesuai dg Dermatitis

Pada pasien, bercak merah yang terasa gatal tersebut


muncul setelah memakai sandal jepit dalam jangka waktu
lama. Pasien berkontak dengan sandal jepit karet tersebut
sejak 2,5 bulan yang lalu. Hal ini sesuai dengan etiologi
dermatitis kontak dimana terdapat bahan/subtansi yang
menempel pada kulit yang berperan sebagai alergen
• Gejala klinis yang muncul setelah penggunaan
sandal jepit selama ± 2,5 bulan sesuai dengan
patogenesis dari dermatitis kontak alergi berupa
reaksi hipersensitifitas tipe lambat.
• Riwayat atopi merupakan salah satu presdiposisi
dari dermatitis kontak alergi. Riwayat atopi
menggambarkan suatu reaksi hipersensitivitas.
Seseorang yang memiliki riwayat atopi memiliki
kerentanan terhadap efek iritasi dengan terjadinya
abnormalitas sawar kulit atopi dan menurunnya
ambang iritasi
• Dari pemeriksaan fisik ditemukan lesi di punggung
kaki kanan dan kiri, terlokalisir, bilateral, bentuk khas,
menyerupai karet sandal jepit, susunan tidak khas,
batas tegas sampai tidak tegas, ukuran keseluruhan
plakat, dan efloresensi papul hiperpigmentasi, plak
hiperpigmentasi dengan erosi dan skuma tebal di
atasnya
• Efloresensi yang polimorfik ini merupakan ciri khas
dari dermatitis. Pada dermatitis kontak alergik akan
tampak efloresensi polimorfik akibat peradangan zat
alergen, dan bentuk lesi menyerupai benda atau zat
yang dicurigai sebagai alergen tersebut.
• Pada pasien mungkin sebaiknya dilakukan
pemeriksaan patch test untuk memperjelas dan
membantu diagnosa.
• Patch test digunakan untuk menentukan substansi
yang menyebabkan dermatitis kontak alergi serta
memastikan apakah lesi tersebut suatu lesi
dermatitis kontak alergi atau dermatitis kontak
iritan.
• Pada pasien diberikan penatalaksanaan umum dan
khusus.
• Penatalaksanaan umum bertujuan untuk
menghindari eksaserbasi dengan cara menghindari
agen penyebab alergi.
• Pada kasus ini yang dicurigai adalah sandal jepit
berbahan karet.
• Mengurangi menggaruk daerah gatal tersebut
karena akan menimbulkan perlukaan dan lesi baru
berupa erosi, sehingga proses penyembuhan
terjadi semakin lama.
• citirizine 1 x 10mg yang berfungsi sebagai
antihistamin untuk mengurangi keluhan gatal
pasien.
• Steroid oral deksamethason oral 2 x 0,5 mg perhari
selama 5 hari dianjurkan pemberiannya pada kasus
yang sudah kronis.
• Vitamin c 1 x 1 tab selama 10 hari untuk
mempercepat pembentukan kolagen
• bethametason salep dioleskan pada lesi 2 kali
sehari maksimal 2 minggu pemakaian

Anda mungkin juga menyukai