Anda di halaman 1dari 13

BAB VI

LAPORAN KEGIATAN

6.1 Pelatihan Kader Posyandu Lansia tentang Optimalisasi Kunjungan Lansia

ke Posyandu Lansia melalui Program CERIA (OMA-OPA CERIA)

6.1.1 Tahap Persiapan

Persiapan pertama adalah tim PDCA melakukan diskusi dengan pemegang

program Lansia, kader, dan ketua Puskesmas Ambacang untuk menentukan program

yang dapat dilakukan sebagai pengoptimalan kegiatan Posyandu Lansia di Puskesmas

Ambacang. Salah satunya dengan mengadakan pelatihan kepada para kader tentang

skrining yang harus dilakukan kepada Lansia sesuai dengan Peraturan Menteri

Kesehatan No. 4 tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan

dan masalah kesehatan pada Lansia serta Pelayanan Posyandu Lansia yang sesuai

standar PerMenKes RI No. 4 tahun 2019. Peserta yang akan diundang dalam

mengikuti pelatihan ini adalah kader-kader Posyandu Lansia Puskesmas Amabacang.

Materi pada kegiatan ini disampaikan langsung oleh kepala Puskesmas Ambacang dr.

Weni Fitria Nazulis dan Dokter Muda Fakultas Kedokteran Unand.

Persiapan selanjutnya adalah pembuatan surat undangan untuk kader-kader

Posyandu Lansia Puskesmas Ambacang. Setelah itu, dilakukan penyebaran undangan

sosialisasi OMA-OPA Ceria kepada para kader Posyandu Lansia empat Kelurahan

yang dibawahi oleh Puskesmas Ambacang. Masing-masing kelurahan memiliki 3

Posyandu Lansia.
Sebelum pemberian materi pelatihan, para peserta akan diberikan pre-test

untuk melihat pengetahuannya tentang Kesehatan Lansia dan Posyandu Lansia. Pada

akhir materi akan diberikan post test untuk menilai peningkatan dari pengetahuan

peserta.

6.1.2 Tahap Pelaksanaan

Pelatihan Kader Posyandu Lansia dilaksanakan pada hari Selasa, 16 April

2019 di Aula Pertemuan Puskesmas Ambacang. Acara dimulai dengan pembacaan

ayat suci Al-Qur’an dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Puskesmas sekaligus

meresmikan kegiatan OMA-OPA CERIA. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian

materi oleh dr.Weni Fitria Nazulis. Sebelum diberikan materi peserta melakukan pre-

test terlebih dahulu dan setelah materi selesai dilanjutkan dengan melakukan post-

test. Peserta terlihat sangat antusias dan peserta juga memiliki semangat untuk

bertanya kepada pemateri tentang Posyandu Lansia dan program OMA-OPA CERIA.

Sebelum acara berakhir, dilakukan perencanaan untuk melaksanakan kegiatan

OMA-OPA CERIA di Mesjid Raya Istiqlal mulai dari teknis acara sampai

penjemputan Lansia masing-masing Kelurahan.

6.1.2.1 Pretest

Pelaksanaan pre-test bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan

peserta yang akan mengikuti Sosialisasi Kader OMA-OPA CERIA tentang

Posyandu Lansia. Hal ini agar dapat menjadi evaluasi bagi kami apakah
terjadi peningkatan pengetahuan peserta setelah diberikan materi tentang

Posyandu Lansia.

Pelaksanaan pre-test dilakukan setelah acara dibuka dengan kata

sambutan oleh Ketua PDCA dokter muda Puskesmas Ambacang dan Kepala

Puskesmas yang sekaligus meresmikan acara OMA-OPA CERIA. Pretest

dilaksanakan pada hari Selasa, 16 April 2019 pukul 09.00 WIB sampai 09.15

WIB. Jumlah peserta yang mengikuti Pre-test adalah 14 orang. Pre-test yang

diberikan berupa pertanyaan pilihan ganda yang berisi pertanyaan seputar

posyandu lansia. Rata-rata nilai pada Pre-test tersebut adalah 64 (Grafik 6.1).

Gambar 6.1 Kader mengisi soal Pre-test

6.1.2.2 Materi Pelatihan Kader Posyandu Lansia

Kegiatan PDCA dilakukan pada hari Selasa, 16 April 2019 di Aula

Pertemuan Puskesmas Ambacang. Kegiatan pelatihan Kader Posyandu

Lansia ini ditujukan kepada kader Posyandu Lansia Puskesmas Ambacang

dari empat kelurahan yang berada di wilayah kerja Puskesmas Ambacang.

Pelatihan ini diberikan oleh Kepala Puskesmas Ambacang dr. Weni Fitria
Nazulis. Materi yang disampaikan mengenai pengetahuan tentang Lansia,

masalah kesehatan pada Lansia dan Program Posyandu Lansia yang sesuai

Standar Palayanan Minimal. Kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi,

beberapa peserta mengajukan pertanyaan dan dilanjutkan dengan pemberian

jawaban oleh dr.Weni Fitria Nazulis. Setelah materi selesai, dilakukan post

test untuk melihat bagaimana pengetahuan peserta setelah diberikan materi.

Acara dilanjutkan dengan sosialisasi program OMA-OPA CERIA oleh

dokter muda Puskesmas Ambacang.

Gambar 6.2 Penyampaian materi oleh dr. Weni Fitria Nazulis

6.1.2.3 Sosialisasi program OMA-OPA CERIA


Sosialisasi program OMA-OPA CERIA disampaikan oleh dokter

muda. Materi sosialisasi berupa pengenalan program OMA-OPA CERIA

diantaranya mengenai sistem skrinning pada lansia yang harus dilakukan

sesuai PERMENKES No. 4 tahun 2019 dan pemeriksaan yang akan

dilakukan dilakukan diantaranya pemeriksaan gula darah. Pada sosialisasi

juga diperkenalkan Kartu Lansia Sehat yang akan diberikan kepada lansia

sebagai pengganti sementara buku KMS Lansia yang belum

diseberluaskan. Kartu ini juga bisa dimanfaatkan sebagai pengingat lansia


untuk berkunjung ke kegiatan Posyandu lansia selanjutnya. Selain itu juga

disampaikan tugas dan kewajiban kader dalam program tersebut.

6.1.3 Tahap Evaluasi


Tahap evaluasi pelatihan kader ini terdiri dari tiga hal diantaranya

penilaian tingkat pengetahuan peserta tentang kesehatan lansia dan

Posyandu lansia melalui perbandingan hasil pre test dan post test kader,

penilaian pemahaman kader tentang progam OMA-OPA CERIA melalui

pemahaman kader cara pengisian Kartu Lansia Sehat dan cara pengisian

lembar skrining lansia.

Berdasarkan pre-test dan post-test yang telah dibagikan kepada

kader didapatkan hasil nilai post test lebih baik dibandingkan dengan nilai

pre test setelah dilaksanakannya kegiatan pelatihan. Uji statistik terhadap

nilai pre-test dan post-test pada kader dengan nilai p 0,001, hasil nilai p

ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan antara nilai

pre-test dan post-test. Rata-rata nilai pre-test 64,3 dan post test 90,7.

(lampiran).
Grafik 6. 1 Tingkat Pengetahuan Peserta kader OMA-OPA CERIA

Grafik 6.2 tingkat pengetahuan peserta juga dijabarkan per item

pertanyaan. Terlihat bahwa terdapat peningkatan jawaban yang benar

terlihat pada seluruh pertanyaan. Pada pre test dan post test, pertanyaan

yang paling banyak dijawab salah adalah pertanyaan tentang ??. (Grafik 6.2)

Grafik 6.2 Tingkat Pengetahuan peserta kader OMA-OPA CERIA per


Item Pertanyaan
6.2 Penyuluhan Manajemen Stress pada Lansia
6.2.1 Tahap Persiapan
Tahap persiapan adalah tim PDCA melakukan diskusi dengan

pemegang program Lansia dan kepala Puskesmas Ambacang untuk

menentukan kegiatan yang dapat dilakukan sebagai pengoptimalan jumlah

lansia yang berkunjung ke posyandu lansia di wilayah kerja Puskesmas

Ambacang. Hasil diskusi dengan kepala puskesmas dan pemegang program

Lansia didapat kegiatan penyuluhan tentang manajemen stress pada lansia.

Kemudian ditentukan lokasi penyuluhan di Masjid Raya Istiqlal Kampung

Kalawi, Lubuk Lintah. Pemilihan lokasi ini disesuaikan dengan kondisi

lokasi masjid yang sangat strategis, berada di tengah-tengah wilayah kerja

Puskesmas Ambacang dan mudah untuk diakses karena berada di jalan

utama. Setelah itu, permintaan izin secara langsung dan secara tertulis

kepada pengurus Masjid Raya Istiqlal Kampung Kalawi untuk melaksanakan

kegiatan di Masjid Raya Istiqlal Kampung Kalawi tersebut. Tahap persiapan

selanjutnya adalah permintaan pemateri secara tertulis dengan topik

penyuluhan mengenai Manajemen Stress pada Lansia. Pemateri pada

penyuluhan kali ini adalah Dr. dr. Arina Widya Murni, Sp.PD-K Psi,

FINASIM.

Kemudian, hasil dari perencanaan diatas diteruskan ke kader di 4

kelurahan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Ambacang, untuk

penyebarluasan informasi mengenai waktu kegiatan, peserta, dan rencana

kegiatan yang akan dilakukan. Surat undangan juga dipersiapkan dan disebar
ke Lurah Pasar Ambacang, Lurah Anduring, Lurah Ampang, Lurah Lubuk

Lintah, Kepala Puskesmas Ambacang, Pembina Wilayah di 4 kelurahan

beserta kader-kader, Pemegang program Lansia dan kedua pembimbing dari

kampus. Sosialisasi mengenai penyuluhan dilakukan dengan memberdayakan

kader untuk mengumumkan kegiatan tersebut di lingkungan sekitar dan

gharim masjid untuk mengumumkan di masjid.

6.2.2 Tahap Pelaksanaan Penyuluhan Manajemen Stress pada Lansia


Kegiatan Penyuluhan Manajemen Stress pada Lansia dilaksanakan pada

hari Selasa, 23 April 2019 di Masjid Raya Istiqlal Kampung Kalawi, Lubuk Lintah.

Kegiatan ini berlangsung dari pukul 09.00 – 12.00 WIB dan diikuti oleh 78 peserta.

Kegiatan ini dimulai pada pukul 09.00 diawali dengan registrasi peserta yang hadir.

Acara pembukaan dilakukan pada pukul 09.30 WIB, dihadiri oleh perwakilan Lurah

Pasar Ambacang, perwakilan Lurah Ampang, Lurah Anduring, Perwakilan Camat

Kuranji, Kepala Puskesmas Ambacang, Pemegang program Lansia, Pembina

wilayah dari 4 kelurahan dan juga koordinator Dokter Muda di Puskesmas

Ambacang.
Acara pembukaan diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Quran,

dilanjutkan dengan kata sambutan oleh Ketua Panitia PDCA Dokter Muda FK

Unand, lalu sambutan dari Kepala Puskesmas Ambacang. Acara dilanjutkan dengan

penyuluhan oleh Dr. dr. Arina Widya Murni, Sp.PD-K Psi, FINASIM mengenai

Manajemen Strees pada Lansia. Materi diberikan selama 1 jam dan dilanjutkan
dengan sesi diskusi antara peserta penyuluhan dengan pemateri. Pada sesi tanya

jawab terlihat banyak warga yang bertanya seputar permasalahan sosial yang terkait

dengan stress yang terjadi pada peserta yang merupkan lanjut usia.

6.2.3 Tahap Evaluasi


Tahap Evaluasi penyuluhan ini dilakukan dengan cara melihat

kuantitas peserta yang hadir untuk berpartisipasi pada kegiatan ini. Dari segi

kuantitas, jumlah peserta yang mengikuti kegiatan berjumlah 78 orang dari

target 100 orang lansia. Dari 78 lansia yang hadir ini sudah cukup mewakili

dari 4 kelurahan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Ambacang dan

diharapkan dapat menjadi peer-educater pada sesama lansia mengenai

manajemen stress ini dan ikut membantu mengajak untuk rajin berkunjung

ke posyandu lanisa. Secara kualitas agak sulit untuk menilainya dikarenakan


kondisi lansia yang sulit untuk dilakukan pre-test dan post-test. Yang

dilakukan hanyalah berupa wrap-up materi yang sudah diberikan oleh

pemateri di akhir materi.

6.3 Penyediaan Kartu Lansia Sehat


6.3.1 Tahap Persiapan
Tahapan persiapan diawali dengan penyusunan konsep isi Kartu

Lansia Sehat yang dimulai pada tanggal 9 April 2019. Kartu Lansia Sehat ini

dibuat mengacu pada rancangan buku KMS Lansia dari Kemenkes RI yang

belum diterbitkan atau didistribusikan, dan juga mengacu pada Permenkes

No.4 tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimal di Puskesmas, dimana

pada poin ke 7 dijelaskan mengenai pelayanan minimal pada lansia. Kartu

Lansia Sehat ini berisi identitas diri dari lansia pemegang kartu, kemudian

data pengukuran tekanan darah, berat badan, tinggi badan, lingkar perut di

setiap bulannya, serta pencatatan hasil pemeriksaan gula darah, skrining


GDS (Geriatric Depression Scale), AMT (Abbrivied Mental Test), ADL

(Activity of Daily Living) yang dilakukan setahun sekali.

6.3.2 Tahap Pelaksanaan


Pencetakan Kartu Lansia Sehat ini dilakukan pada 22 April 2019 dan

kemudian dilakukan launching Kartu Lansia Sehat pada 23 April 2019.

Kartu Lansia Sehat selanjutnya secara simbolis diserahkan kepada pihak

Puskesmas Ambacang yang diterima langsung oleh Kepala Puskesmas

Ambacang.

6.3.3 Tahap Evaluasi


Pembuatan Kartu Lansia Sehat ini pada prosesnya tidak menemui

kendala yang berarti. Kartu ini pertama kali dibuat dan dicetak beberapa

buah pada tanggal 16 April 2019 yang kemudian dipresentasikan kepada

Kepala Puskesmas, Pemegang Program, Pembina wilayah dan kader-kader.

Setelah itu, dibuka sesi diskusi dan didapatkan beberapa masukan dan saran
untuk penyempurnaan kartu ini. Kemudian baru kartu tersebut di produksi

secara masal. Diharapkan dengan adanya kartu ini, dapat mempermudah

petugas kedepannya dalam mengidentifikasi dengan mudah untuk kegiatan

skrining pada lansia dan juga pencatatan kondisi kesehatan setiap bulannya

di Posyandu Lansia.

Anda mungkin juga menyukai