Anda di halaman 1dari 39

Case Report Session

PENCATATAN DAN PELAPORAN TERPADU PUSKESMAS

ANDALAS

Oleh :

Arif Rizki Taradita

1740312426

Preseptor :

Dr. dr. Edison, MPH

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ANDALAS

2019

1
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di satu atau

sebagian wilayah kecamatan, Puskesmas memiliki program kesehatan wajib dan

program kesehatan pengembangan Puskesmas. Pencatatan dan pelaporan

merupakan kegiatan pengembangan dari tiap program kesehatan wajib.

Keberhasilan manajemen kesehatan sangat ditentukan antara lain oleh tersedianya

data dan informasi kesehatan, di mana sumber utamanya adalah Sistem

Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP).1

Sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas (SP2TP) merupakan

kegiatan dan pelaporan data umum, sarana, tenaga dan upaya pelayanan kesehatan

di masyarakat (SK Menkes No 63/Menkes/SK/11/1981). Sistem pencatatan dan

pelaporan terpadu puskesmas (SP2TP) adalah tata cara pencatatan dan pelaporan

yang lengkap untuk pengelolaan puskesmas, meliputi keadaan fisik, tenaga,

sarana, dan kegiatan pokok yang dilakukan serta hasil yang dicapai oleh

puskesmas.2

Sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas (SP2TP) dikirim ke

dinas kesehatan kabupaten atau kota setiap awal bulan. Dinas kesehatan

kabupaten atau kota mengolah kembali laporan puskesmas dan mengirimkan

umpan baliknya ke dinas kesehatan provinsi dan departemen kesehatan pusat.

2
Feedback terhadap laporan puskesmas harus dikirimkan kembali secara

rutin ke puskesmas untuk dapat dijadikan evaluasi keberhasilan program. Jenis

dan periode laporan yaitu (1) Bulanan, data kesakitan, data kematian, data

operasional (gizi, imunisasi, KIA, KB, dsb.), data manajemen obat, (2) Triwulan,

data kegiatan puskesmas, (3) Tahunan, umum dan fasilitas, sarana, dan tenaga.3

Pemanfaatan data sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas

(SP2TP) untuk memenuhi kebutuhan administrasi pada jenjang yang lebih tinggi

dalam rangka pembinaan, penetapan kebijaksanaan dan dimanfaatkan oleh

puskesmas untuk peningkatan upaya kesehatan puskesmas, melalui perencanaan,

penggerakan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian, dan penilaian.3 Selain itu

berfungsi untuk petugas di tingkat puskesmas lebih bertanggung jawab dalam

mencatat seluruh upaya kesehatan yang dilaksanakannya dan melaporkan secara

teratur dan tepat waktu serta mampu memanfaatkan data dan informasi dari data

sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas (SP2TP) sehingga dapat

memberikan umpan balik.4

Puskesmas Andalas merupakan salah satu puskesmas di kota Padang yang

sudah menggunakan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas

(SP2TP). Pencatatan dan pelaporan Puskesmas Andalas sudah menggunakan cara

online yang disebut dengan e-puskesmas. Akan tetapi, sebagian besar masih

menggunakan cara manual. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengetahui

kegiatan pencatatan dan pelaporan di Puskesmas Andalas dan permasalahan yang

ada dalam kegiatan tersebut.

3
1.2 Batasan Masalah

Makalah ini membahas mengenai kegiatan pencatatan dan pelaporan

terpadu di Puskesmas Andalas, serta permasalahan yang ada dalam rangkaian

kegiatan tersebut.

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Tujuan Umum

Makalah ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan pencatatan

dan pelaporan terpadu di Puskesmas Andalas.

1.3.2 Tujuan Khusus

1.3.2.1 Mengetahui sistem pencatatan dan pelaporan terpadu di Puskesmas

Andalas.

1.3.2.2 Mengetahui permasalahan dalam kegiatan pencatatan dan

pelaporan terpadu di Puskesmas Andalas.

1.4 Metode Penulisan

Metode penulisan makalah ini berupa tinjauan pustaka yang merujuk pada

berbagai literatur, laporan tahunan puskesmas, dan diskusi dengan Pemegang

Program SP2TP Puskesmas Andalas.

4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sistem Pencatatan dan Pelaporan

Pencatatan adalah kegiatan atau proses pendokumentasian suatu aktifitas

dalam bentuk tulisan. Pencatatan dilakukan diatas kertas, disket, dan pita film.

Bentuk catatan dapat berupa tulisan, grafik, gambar, dan suara. Selanjutnya untuk

melengkapi pencatatan setiap kegiatan yang dilakukan diakhiri dengan pembuatan

laporan.4

Pelaporan adalah catatan yang memberikan informasi tentang kegiatan

tertentu dan hasilnya disampaikan ke pihak yang berwenang atau berkaitan

dengan kegiatan tertentu. Pelaporan adalah bersifat objektif yang dilaporkan

terinci dan disampaikan secara jelas dan lengkap. Pelaporan merupakan cara

komunikasi petugas kesehatan tentang hasil suatu kegiatan yang telah

dilaksanakan dan pelaporan sebagai alat komunikasi yang penting antar petugas

kesehatan dalam melakukan kegiatan ini diperlukan data informasi yang tepat,

akurat, tanpa adanya hal tersebut kegiatan pelaporan akan diragukan

kebenarannya.2

Beberapa pengertian dasar dari Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu

Puskesmas (SP2TP) menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia, yaitu4:

1. Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) adalah

kegiatan pencatatan dan pelaporan data umum, sarana, tenaga dan upaya

pelayanan kesehatan di puskesmas termasuk puskesmas pembantu , yang

ditetapkan melalui surat keputusan Menteri Kesehatan RI No

63/Menkes/SK/II/1981.

5
2. Sistem adalah satu kesatuan yang terdiri atas beberapa komponen yang

saling berkaitan, berintegrasi, dan mempunyai tujuan tertentu.

3. Terpadu merupakan gabungan dari berbagai macam kegiatan pelayanan

kesehatan puskesmas, untuk menghindari adanya pencatatan dan pelaporan

lain yang dapat memperberat beban kerja petugas puskesmas.

4. Pencatatan dan pelaporan penyelenggaraan tiap kegiatan bagi tenaga

kesehatan adalah melakukan pencatatan dan penyelenggaraan tiap kegiatan

bagi tenaga kesehatan dan melaporkan data tersebut kepada instansi yang

berwenang berupa laporan lengkap pelaksanaan kegiatan dengan

menggunakan format yang ditetapkan.

5. Pencatatan dan pelaporan rekapitulasi kegiatan tiap triwulan adalah

melakukan pencatatan data pada semua kegiatan dalam satu triwulan

berjalan dan melaporkan data tersebut dalam bentuk rekapitulasi kegiatan

triwulanan kepada instansi yang berwenang dengan menggunakan format

yang ditetapkan.

6. Pencatatan dan palaporan rekapitulasi kegiatan yang diselenggarakan setiap

triwulan dan tiap tahun adalah pencatatan data untuk semua kegiatan dalam

satu triwulan dan satu tahun berjalan, serta melaporkan data tersebut dalam

bentuk rekapitulasi kegiatan triwulanan dan tahunan kepada instansi yang

berwenang dengan menggunakan format yang telah ditetapkan.

2.2 Tujuan Sistem Pencatatan dan Pelaporan

Tujuan umun SP2TP adalah mendapatkan semua data hasil kegiatan

Puskesmas (termasuk Puskesmas dengan tempat tidur, Puskesmas pembantu,

6
Puskesmas keliling, bidan di desa, dan posyandu) dan data yang berkaitan, serta

melaporkan data tersebut kepada jenjang administrasi diatasnya sesuai kebutuhan

secara benar, berkala, dan teratur guna menunjang pengelolaan upaya kesehatan

masyarakat. Sedangkan tujuan khususnya, antara lain:

1. Tercatatnya semua data hasil kegiatan Puskesmas dan data yang berkaitan

dalam format yang telah ditentukan secara benar, berkelanjutan dan

teratur.

2. Terlaporkannya data tersebut kepada jenjang yang lebih atas sesuai

kebutuhan.

3. Terolahnya data menjadi informasi di Puskesmas dan setiap jenjang

administrasi diatasnya, sehingga bermanfaat mengetahui permasalahan

kesehatan masyarakat serta merumuskan cara penanggulangannya secara

tepat.

2.3 Manfaat Pencatatan dan Pelaporan

Pencatatan dan pelaporan mempunyai manfaat seperti4:

a. Memudahkan dalam mengelola informasi kegiatan di tingkat pusat,

provinsi, dan kabupaten/kota.

b. Memudahkan dalam memperoleh data untuk perencanaan dalam rangka

pengembangan tenaga kesehatan.

c. Memudahkan dalam melakukan pembinaan tenaga kesehatan.

d. Memudahkan dalam melakukan evaluasi hasil.

7
2.4 Pencatatan

2.4.1 Bentuk Pencatatan

Bentuk pencatatan meliputi4:

a. Catatan tradisional adalah sistem pencatatan yang memiliki catatan masing-

masing dari setiap profesi atau petugas kesehatan, di mana dalam sistem ini

masing-masing disiplin ilmu mempunyai catatan sendiri-sendiri secara

terpisah. Keuntungan sistem ini adalah pencatatan dapat dilakukan secara

lebih sederhana. Kelemahan sistem ini adalah data tentang kesehatan yang

terkumpul kurang menyeluruh, koordinasi antar petugas kesehatan tidak ada

dan upaya pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan tuntas sulit

dilakukan.

b. Catatan non-tradisional adalah pencatatan yang berorientasi pada masalah.

Keuntungan sistem ini adalah kerjasama antar tim kesehatan lebih baik dan

menunjang mutu pelayanan kesehatan secara menyeluruh.

Bentuk pencatatan berdasarkan pada sasaran, yaitu4:

a. Catatan individu (catatan ibu, bayi, dan balita)

b. Catatan keluarga (kesehatan keluarga tertentu)

c. Catatan masyarakat (biasanya pada kegiatan survei komunitas apabila

ditemukan masalah komunitas yang lebih diarahkan pada ibu dan anak

balita).

Bentuk catatan berdasarkan kegiatan, yaitu4:

a. Catatan pelayanan kesehatan anak

8
b. Catatan pelayanan kesehatan KB

c. Catatan pelayanan kesehatan ibu

d. Catatan imunisasi

e. Catatan kunjungan rumah

f. Catatan persalinan

g. Catatan kelainan

h. Catatan kematian ibu dan bayi

i. Catatan rujukan

Bentuk catatan berdasarkan proses pelayanan, yaitu:

a. Catatan awal/masuk

b. Catatan pengembangan berisi kemajuan/perkembangan pelayanan

c. Catatan pindah dan catatan keluar.

2.4.2 Jenis Pencatatan Terpadu Puskesmas

Pencatatan kegiatan harian program Puskesmas dapat dilakukan di dalam

dan di luar gedung.4

1. Pencatatan yang dibuat di dalam gedung Puskesmas

Pencatatan yang dibuat di dalam gedung Puskesmas adalah semua data yang

diperoleh dari pencatatan kegiatan harian program yang dilakukan dalam

gedung puskesmas seperti tekanan darah, laboratorium, KB, dan lain-lain.

Pencatatan dan pelaporan ini menggunakan family folder, kartu indek

penyakit, buku register, dan sensus harian.

2. Pencatatan yang dibuat di luar gedung Puskesmas

9
Pencatatan yang dibuat di luar gedung Puskesmas adalah data yang dibuat

berdasarkan catatan harian yang dilaksanakan di luar gedung puskesmas

seperti kegiatan program yandu, kesehatan lingkungan, UKS, dan lain-lain.

Pencatatan dan pelaporan ini menggunakan kartu register dan kartu murid.

Pencatatan harian masing-masing program Puskesmas dikombinasi menjadi

laporan terpadu Puskesmas atau yang disebut dengan sistem pencatatan dan

pelaporan terpadu puskesmas (SP2TP). SP2TP ini dikirim ke dinas kesehatan

kabupaten/kota setiap awal bulan, kemudian ke Dinas Kesehatan/Kota

mengolahnya dan mengirimkan umpan baliknya ke Dinas Kesehatan Provinsi dan

Departemen Kesehatan Pusat. Umpan balik tersebut harus dikirimkan kembali

secara rutin ke Puskesmas untuk dapat dijadikan evaluasi keberhasilan program.

Namun sejak otonomi daerah dilaksanakan Puskesmas tidak punya kewajiban lagi

mengirimkan laporan ke Departemen Kesehatan Pusat tetapi Dinas Kesahatan

Kabupaten/Kota lah yang berkewajiban menyampaikan laporan rutinnya ke

Depatemen Kesehatan Pusat.4

2.4.3 Jenis Pelaporan Terpadu Puskesmas

Ada beberapa jenis laporan yang dibuat oleh Puskesmas, antara lain5:

1. Laporan harian untuk melaporkan kejadian luar biasa penyakit tertentu.

2. Laporan mingguan untuk melaporkan kegiatan penyakit yang sedang

ditanggulangi.

3. Laporan bulanan untuk melaporkan kegiatan rutin program.

Laporan jenis ini ada 4 jenis, yaitu :

a. LB.1, berisi data kesakitan

b. LB.2, berisi data obat-obatan

10
c. LB.3, berisi data program gizi, KIA, Imunisasi, dan Pengamatan

Penyakit Menular.

d. LB.4, berisi data kegiatan Puskesmas

Bentuk formulir pelaporan7:

1. Formulir LB : untuk data kesakitan dan obat dengan LPLPO

2. Formulir LT : untuk data kegiatan

a. LT-1, berisi data dasar puskesmas

b. LT-2, berisi data kepagawaian

c. LT-3, berisi data peralatan

2.5 Pelaporan

2.5.1 Formulir Pelaporan

Formulir pelaporan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan

kemampuan/beban kerja di puskesmas. Formulir laporan dari Puskesmas ke

Kabupaten berupa5:

1. Laporan bulanan

a. Data kesakitan (LB1)

b. Data obat-obatan (LB2)

c. Data kegiatan gizi, KIA/KB, imunisasi termasuk pengamatan penyakit

menular (LB3)

2. Laporan sentinel

a. Laporan bulan sentinel (LB1S)

Laporan yang memuat data penderita penyakit yang dapat dicegah

dengan imunisasi (PD31), penyakit infeksi saluran pernafasan akut

(ISPA), dan diare, menurut umur dan status imunisasi. Puskesmas yang

11
memuat LB1S adalah puskesmas yang ditunjuk yaitu satu puskesmas

dari setiap kab/kota dengan periode laporan bulan serta dilaporkan ke

dinas kesehatan kab/kota, Dinas kesehatan provinsi dan pusat (Ditjen

PPM dan PLP)

b. Laporan bulanan sentinel (LB2S)

Dalam laporan ini memuat data KIA, gizi, tetanus neonatorum dan

penyakit akibat kerja. Laporan bulanan sentinel hanya diperuntukkan

bagi puskesmas rawat inap. Laporan ini dilaporkan ke dinas kesehatan.

3. Laporan tahunan

Laporan tahunan meliputi :

a. Data dasar puskesmas (LT-1)

b. Data kepegawaian (LT-2)

c. Data peralatan (LT-3)

2.5.2 Alur Pelaporan

Laporan dari Dati II dikirimkan ke Dinas Kesehatan Dati I dan Kanwil

Depkes Provinsi serta Pusat (Ditjen Pembinaan Kesehatan Masyarakat) dalam

bentuk rekapitulasi dari laporan SP2TP. Laporan tersebut meliputi sebagai

berikut4:

1. Laporan triwulan

a. Hasil entri data/ rekapilasi laporan LB1

b. Hasil entri data/ rekapilasi laporan LB2

c. Hasil entri data/ rekapilasi laporan LB3

d. Hasil entri data/ rekapilasi laporan LB4

12
2. Laporan tahunan

a. Hasil entri data/ rekapilasi laporan LT-1

b. Hasil entri data/ rekapilasi laporan LT-2

c. Hasil entri data/ rekapilasi laporan LT-3

2.5.3 Frekuensi Pelaporan

2.5.3.1 Laporan Triwulan

Laporan triwulan dikirim paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya dari

triwulan yang dimaksud (contoh : laporan triwulan pertama tanggal 20 april 2009,

maka laporan triwulan berikutnya adalah tanggal 20 mei 2009). Laporan ini

diberikan kepada dinas-dinas terkait di bawah ini4 :

a. Kepala Dinas Kesehatan Dati I

b. Kepala Kantor Wilayah Depkes Provinsi

c. Depkes RI Cq Binkesmas

2.5.3.2 Laporan Tahunan

Laporan tahunan dikirim paling lambat akhir bulan Februari di tahun

berikutnya dan diberikan kepada dinas-dinas terkait berikut ini4:

a. Kepala Dinas Kesehatan Dati I

b. Kepala Kantor Wilayah Depkes Provinsi

c. Depkes RI Cq Ditjen Binkesmas

2.5.4 Mekanisme Pelaporan

2.5.4.1 Tingkat Puskesmas4

a. Laporan dari Puskesmas pembantu dan bidan di desa disampaikan ke

pelaksana kegiatan di puskesmas.

13
b. Pelaksana kegiatan merekapitulasi data yang dicatat baik di dalam

maupun di luar gedung serta laporan yang di terima dari puskesmas

pembantu dan bidan di desa.

c. Hasil rekapitulasi pelaksanaan kegiatan dimasukkan ke formulir laporan

sebanyak 2 rangkap, untuk disampaikan kepada koordinator SP2TP.

d. Hasil rekapitulasi pelaksanaan kegiatan diolah dan dimanfaatkan untuk

tindak lanjut yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja kegiatan.

2.5.4.2 Tingkat Dati II4

a. Pengolahan data SP2TP di Dati II menggunakan perangkat lunak yang

ditetapkan oleh Depkes.

b. Laporan SP2TP dari puskesmas yang diterima Dinas Kesehatan Dati II

disampaikan kepada pelaksana SP2TP untuk direkapitulasi/entri data.

c. Hasil rekapitulasi dikoreksi, diolah serta dimanfaatkan sebagai bahan

untuk umpan balik, bimbingan teknis ke Puskesmas dan tindak lalnjut

untuk meningkatkan kinerja program.

d. Hasil rekapitulasi data setiap 3 bulan dibuat dalam rangkap 3 (dalam

bentuk soft file) untuk dikirimkan ke Dinas Kesehatan Dati I, Kanwil

Depkes Provinsi, dan Departemen Kesehatan.

2.5.4.3 Tingkat Dati I4

a. Pengolahan dan pemanfaatan data SP2TP di Dati I mempergunakan

perangkat lunak sama dengan Dati II.

b. Laporan dari Dinkes Dati II, diterima oleh Dinkes Dati I dan Kanwil

Depkes dalam bentuk soft file diteruskan ke pelaksana untuk

dikompilasi/direkapitulasi.

14
c. Hasil rekapitulasi disampaikan ke pengelola program Dati I untuk diolah

dan dimanfaatkan serta dilakukan tindak lanjut, bimbingan dan

pengendalian.

2.5.4.4 Tingkat Pusat4

Hasil olahan yang dilaksanakan Ditjen Binkesmas paling lambat 2 bulan

setelah berkahirnya triwulan tersebut disampaikan kepada pengelola

program terkait dan pusat data kesehatan untuk dianalisis dan dimanfaatkan

sebagai umpan balik, kemudian dikirimkan ke Kanwil Depkes Provinsi.

2.6 Prosedur Pengisian Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu

Pusekesmas (SP2TP)

Prosedur pengisian Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas

(SP2TP), yaitu4 :

a. Formulir SP2TP mengacu pada formulir cetakan 2006 baik bulanan maupun

tahunan.

b. Pada formulir SP2TP diisi oleh masing-masing penangggung jawab

program.

c. Penanggung jawab program bertanggung jawab penuh terhadap kebenaran

data yang ada.

d. Hasil akhir pengisian data diketahui oleh kepala puskesmas.

e. Di dalam pengantrian ke komputer dapat dilakukan oleh petugas yang

ditunjuk atau staf pengelola program bersangkutan.

f. Data pada formulir SP2TP agar diarsipkan sebagai bukti di dalam

pertanggungjawaban akhir minimal 2 tahun.

15
g. Semua data diisi berdasarkan kegiatan yang dilakukan oleh Puskesmas.

16
BAB 3

ANALISIS SITUASI

3.1 Sejarah Singkat Puskesmas Andalas

Puskesmas Andalas didirikan pada tahun 1975 yang pertama kali dipimpin

oleh dr. Tamrin dengan 6 orang pegawai yang terdiri dari 1 orang bidan, 1 orang

perawat, 1 orang tenaga sanitasi, 1 orang pembantu bidan, 1 orang pembantu

perawat, dan 1 orang tenaga tata usaha dengan 11 program pokok.13

3.2 Keadaan Geografis

Puskesmas Andalas terletak di Kecamatan Padang Timur, Kota Padang

dengan luas 16,06 km2, terletak 00 58’ 4” LS/LU dan 1000 21’ 11” BT yang

terdiri 10 kelurahan sebagai berikut:6

1. Kelurahan Sawahan

2. Kelurahan Jati Baru

3. Kelurahan Jati

4. Kelurahan Sawahan Timur

5. Kelurahan Kubu Marapalam

6. Kelurahan Andalas

7. Kelurahan Kubu Dalam Parak Karakah

8. Kelurahan Parak Gadang Timur

9. Kelurahan Simpang Haru

10. Kelurahan Ganting Parak Gadang

Dengan batas wilayah sebagai berikut: 6

a. Sebelah Utara : Kecamatan Padang Utara, Kuranji

b. Sebelah Selatan : Kecamatan Padang Selatan

17
c. Sebelah Barat : Kecamatan Padang Barat

d. Sebelah Timur : Kecamatan Lubuk Begalung, Pauh

PETA PUSKESMAS ANDALAS

Gambar 3.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Andalas


Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Andalas Tahun 2018

Dilihat dari segi topografis dan geografis, puskesmas Andalas terletak di

Jalan Raya Andalas, Kelurahan Andalas, Kecamatan Padang Timur, Kota

Padang. Puskesmas Andalas dapat terjangkau dengan kendaraan roda dua atau

roda empat pribadi maupun sarana angkutan umum berupa angkutan kota dan

ojek sehingga akses masyarakat ke puskesmas mudah.6

3.3 Keadaan Demografi

Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Andalas pada tahun 2018 berjumlah

85.937 orang, terdiri dari penduduk asli dan pendatang. Sejumlah 22.675 orang di

antaranya tercatat sebagai Keluarga Miskin (Gakin) dan telah mendapatkan

penjaminan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dalam bentuk

18
Jamkesmas sejumlah 16.604 orang dan Jamkesda sejumlah 6.870 orang. Hingga

tahun 2018 kepesertaan keluarga miskin dalam Jamkesmas sudah hampir 100%.6

Tabel 3.2 menggambarkan distribusi jumlah penduduk tahun 2018 di

wilayah kerja Puskesmas Andalas berdasarkan kelompok sasaran dan Tabel 3.2

memperlihatkan distribusi kepesertaan BPJS dari bulan Januari hingga Desember

tahun 2018.6

Tabel 3.1 Data Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur di Wilayah Kerja


Puskesmas Andalas 2018
Jumlah B
TOTAL PNDDK

Penduduk u

Busui/ Bufas

Lansia (60+)
Balita m
Anak
KELURA Balit
NO Bayi Bumil il Bulin PUS
HAN a
L P R
es
ti
1 SAWAHAN 5586 2794 2792 100 385 485 109 22 104 104 1089 390

2 JATI BARU 7047 3525 3522 127 484 611 137 27 131 131 1373 492

3 JATI 10484 5244 5240 189 721 910 204 41 195 195 2044 732
SAWAHAN
4 TIMUR 4728 2365 2363 85 325 410 92 18 88 88 922 330
KB.
5 MARAPAL 6445 3224 3221 116 443 559 125 25 120 120 2815 450
AM

6 ANDALAS 11601 5803 5798 209 797 1006 226 45 215 215 2263 810
KB. DLM
7 PARAK 14437 7221 7216 259 994 1253 281 56 268 268 1809 1008
KARAKAH
PARAK
8 GDG 9281 4642 4639 167 638 805 181 36 172 172 971 648
TIMUR
SIMPANG
9 HARU 4984 2493 2491 90 342 432 97 19 93 93 1256 348
GANTING
10 PRK 11344 5674 5670 204 780 984 221 44 210 210 2212 792
GADANG
PUSKESMAS 85937 42985 42952 1546 5909 7455 1673 35 1596 1596 16034 6000
Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Andalas Tahun 2018

Tabel 3.1 menjelaskan sasaran penduduk di Kecamatan Padang Timur

sebagai wilayah kerja Puskesmas Andalas pada tahun 2018 yang terdiri dari 10

Kelurahan. Jumlah penduduk terbanyak berada di Kelurahan Kubu Dalam Parak

Karakah. 6

19
3.4 Kondisi Sosial Budaya dan Ekonomi

Penduduk di wilayah kerja Puskesmas Andalas sebagian besar beragama

Islam. Warga non muslim umumnya adalah kaum pendatang dari luar Provinsi. Di

tengah perbedaan suku, agama, dan budaya, aktivitas sosial serta peribadatan

penduduk berjalan dengan baik.6

Mata pencaharian penduduk beraneka ragam, mulai dari bertani, buruh,

pedagang, wiraswasta, pegawai swasta, pegawai negeri, ABRI dan lain-lain.

Pekerjaan sebagai buruh umumnya adalah buruh pabrik dan industri rumah tangga

yang terdapat di beberapa Kelurahan. Aktivitas perekonomian dalam lingkungan

menengah ke bawah juga berjalan sangat dinamis, ditunjang oleh keberadaan

kampus sebuah Universitas Swasta di Kelurahan Andalas.6

Tabel 3.2 Kepersertaan BPJS Kesehatan Puskesmas Andalas Tahun 2018

Askes Sosial
No Bulan Kapitasi (PNS, TNI Jamkesmas Jamkesda
Polri)

1 Januari 33700 9784 16986 6930


2 Februari 33656 9780 16959 6917
3 Maret 33646 9774 16957 6915
4 April 33729 9907 16913 6909
5 Mei 33759 9972 16895 6892
6 Juni 34137 10353 16884 6900
7 Juli 33328 9546 16889 6893
8 Agustus 33817 10055 16863 6899
9 September 33834 10073 16855 6906
10 Oktober 33790 10109 16796 6885
11 November 33603 10028 16706 6869
12 Desember 33470 10004 16604 6870
Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Andalas Tahun 2018

20
Tabel 3.2 menggambarkan kunjungan peserta JKN ke fasilitas pelayanan

Puskesmas Andalas tahun 2018, dengan jumlah rata-rata 6000-an jiwa setiap

bulannya antara lain peserta Askes Sosial, Jamkesmas dan Jamkesda. Jumlah

kapitasi terakhir yaitu 33.470 jiwa.6

3.5 Sarana dan Prasarana Kesehatan

Sarana kesehatan Puskesmas Andalas terdiri dari:6

a. Sarana dan Prasarana Umum, yaitu:

 Sarana ibadah; mesjid dan mushalla.

 Sarana - sarana lingkungan; Perumahan, Tempat-Tempat Umum

(TTU), Tempat Pengolahan Makanan (TPM), Sarana Air Bersih

(SAB), dan Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL).

 Sarana pendidikan; dari TK hingga PT, Madrasah Ibtidaiyah, SLB,

Panti Asuhan, dan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini).

 Sarana pelayanan kesehatan terdiri dari sarana kesehatan milik

pemerintah, UKBM, dan swasta. Sarana kesehatan pemerintah selain

Puskesmas Andalas juga terdapat 8 Puskesmas Pembantu dan 3 Pos

Kesehatan Kelurahan, sedangkan UKBM berupa Posyandu

berjumlah 86. Untuk sarana pelayanan kesehatan pemerintah/swasta

antara lain adalah:

1. Rumah Sakit Pemerintah : 3 unit


2. Rumah Sakit Swasta : 6 unit
3. Klinik Swasta : 14 unit
4. Dokter Praktek Umum : 17 Orang
5. Dokter Praktek Spesialis : 8 Orang
6. Bidan Praktek Swasta : 8 Orang
7. Kader aktif : 291Orang
8. Pos KB : 7 Pos
9. Posyandu Balita : 86 unit

21
10. Posyandu Lansia : 13 unit
11. Batra : 9 unit
Tabel 3.3 Data Sarana Umum dan Lingkungan Puskesmas Andalas 2018

No Sarana Umum dan Lingkungan Jumlah

1 Mesjid dan Mushalla 64/48


2 Panti Asuhan 2
3 Restoran dan Rumah Makan (TPM) 73
4 Rumah Penduduk 13.301
5 Tempat-tempat umum (TTU) 312
6 Tempat Pembuangan Sampah (TPS) 27
7 Sarana Air Bersih (PAM, SGL, SPT) 12.871
8 Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL) 12.157
Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Andalas Tahun 2018

Tabel 3.3 menggambarkan jumlah sarana umum dan lingkungan di wilayah

kerja Puskesmas Andalas yang terdata pada tahun 2018.6

Wilayah kerja Puskesmas Andalas memiliki sarana pendidikan dari

berbagai jenjang, mulai dari pendidikan usia dini, pendidikan dasar, pendidikan

lanjutan hingga perguruan tinggi yang tersebar di 10 kelurahan. Satu perguruan

tinggi swasta terletak di kelurahan Andalas.6

Semua siswa di semua sarana pendidikan dasar dan lanjutan adalah sasaran

pelayanan kesehatan Puskesmas Andalas, melalui program-program UKS, UKGS,

KIA-Anak, dan Imunisasi. Data sarana pendidikan tahun 2018 secara rinci dapat

dilihat pada Tabel 3.4.

22
Tabel 3.4 Data Distribusi Jumlah Fasilitas Pendidikan Per Kelurahan Di
Wilayah Kerja Puskesmas Andalas 2018
SLTA
No SMP/
Kelurahan PAUD TK SD SMA/M SMK/ST PT SLB
MTS
I M
1 Sawahan 1 3 9 2 3 1 0 0
2 Jati Baru 0 4 6 1 1 1 1 1
3 Jati 2 3 2 1 2 0 2 0
4 Sawahan Timur 0 2 9 1 0 0 0 0
5 Kb. Marapalam 1 3 2 1 0 1 0 0
6 Andalas 2 7 3 1 0 2 0 0
Kb. Parak
7 3 6 3 1 1 0 0 0
Karakah
Parak Gadang
8 1 4 8 1 0 0 0 0
Timur
9 Simpang Haru 1 2 3 4 1 3 3 0
Gantiang Parak
10 2 3 6 0 0 0 0 0
Gadang
PUSKESMAS 13 37 51 13 8 8 6 1
Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Andalas Tahun 2018

b. Prasarana

Pelaksanakan pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat dalam wilayah

kerja, Puskesmas Andalas memiliki sarana dan prasarana yang cukup. Secara

umum sarana dan prasarana tersebut meliputi:6

 Sarana fisik gedung


 Sarana transportasi
 Sarana pelayanan dan penunjang pelayanan
 Sarana penunjang administrasi dan sistem informasi
Data sarana dan prasarana khusus Puskesmas Andalas tercantum dalam

tabel 3.5.

23
Tabel 3.5 Data Sarana Dan Prasarana Puskesmas Andalas Tahun 2018

Jumlah

Jumlah
Kondi Jenis
No Sarana Jenis Sarana No Sarana Kondisi
si Sarana

1. Gedung
Puskesmas
I GEDUNG Induk 1 Baik IV Alat-alat
2.Gedung
Puskesmas
Pembantu 1. Kipas
(Pustu) 8 Baik Elektronik Angin 23 Baik
3.Gedung
Puskesmas 2.
PoskesKel 3 Baik Televisi 4
4. Rumah
Dinas Tenaga 3.
Medis 0 Komputer 12 Baik
5. Rumah
Dinas 1 (Rusak
Paramedis 0 4. Laptop 8 Berat)
1. Mobil
II Puskesmas
KENDA Keliling/Ambu
RAAN lance 1 Baik 5. Printer 14 Baik
2. Sepeda 6. In
Motor 3 Baik Focus 2 Baik
7.
Wireless
System 2 Baik

1
MEUBEL (Rusak
III AIR 1. Kursi Tamu 2 Berat) 8. EKG 1 Baik
2. Meja dan 9.
Kursi Mikrosko
Pimpinan 1 Baik p 2 Baik
3. Meja dan 3
Kursi Petugas 9
Baik
5 10. Alat-
3 alat
Baik sterilisasi 8 Baik
11.
4. Meja Kulkas
Komputer 0 Vaksin 2 Baik
5. Tempat 1 12.Dispen
Tidur 2 Baik ser GEA 0

6. Lemari Data 1 Baik 13.AC 3 Baik

24
7. Lemari
Pustaka 1 Baik 14.OHP 0 0
8. Lemari
TU/Arsip 3 Baik V Alat ketik
9. Lemari 1. Mesin
Status 1 Baik Manual Tik Besar 0
10. Lemari 2. Mesin
Gizi 1 Baik Tik Kecil 0
11. Lemari
Obat 8 Baik
1.
12. Lemari Kompor
P3K 0 VI Prasarana Gas 1 Baik
13. Lemari 2. Tabung
Labor 0 Gas 1 Baik
14. Lemari
Barang-barang
Inventaris 1 Baik
1.Peralata
15. Lemari n
Petugas Diagnosti
(Locker) 1 Baik VII Sarana k Klinik
2.Peralata
16. Lemari n
Panjang Tindakan
Program 7 Baik Pelayanan Medik
3.Peralata
n
Kesehatan
17. Rak TV 1 Baik Kesehatan Gigi
18. Kursi-kursi 15
tunggu pasien 3 Rusak
(panjang) 2 Berat 4.P3K Kit 1
5.PHN
Kit 1 Baik
6.UKS
Kit 2 Baik
Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Andalas Tahun 2018

c. Ketenagaan

Tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas Andalas pada tahun 2018

berjumlah 66 orang. Dari jumlah tersebut sebanyak 50 orang PNS, 16 orang

25
tenaga Non-PNS. Distribusi tenaga sebagian besar berada di Puskesmas induk,

sedangkan sebanyak 11 orang bertugas di 8 Pustu dan 3 orang di 3 Poskeskel.6

Menurut Permenkes 75 tahun 2014 tentang standar jumlah minimal SDM

di Puskesmas Perkotaan adalah berjumlah 22 orang. Berdasarkan Permenkes

tersebut SDM Puskesmas Andalas sudah mencukupi, namun jika berdasarkan

analisis jabatan yang sudah dilakukan pada tahun 2018 maka didapati kekurangan

SDM dengan rincian 5 perawat, 1 dokter, 1 penyuluh kesehatan masyarakat, 1

orang epidemiolog pemula, dan 1 orang perawat gigi pratama. Hal ini yang akan

dijadikan dasar penambahan SDM di tahun selanjutnya.6

Tabel 3.6 Distribusi Tenaga Kesehatan Puskesmas Andalas Berdasarkan


Ketenagaan dan Tingkat Pendidikan Tahun 2018
Laki-Laki Perempuan
No Jenis Ketenagaan Jumlah
PNS Non PNS PNS Non PNS
1 Dokter - - 2 2 4
2 Dokter Gigi 1 3 - 4
3 Bidan - - 12 3 15
4 Perawat - - 14 - 14
5 Perawat Gigi 1 - - - 1
6 Kefarmasian - - 1 1 2
7 Apoteker - - 1 - 1
8 Kesehatan Masyarakat - - - - 0
9 Sanitarian - - 2 - 2
10 Nutrisionis - - 2 - 2
11 Pranata Labor - - 2 1 3
12 Perekam Medis - - 1 2 3
13 RO - - 1 - 1
14 Tenaga Penunjang Lainnya - 2 - 2 4
15 Pejabat Struktural - - 2 - 2
16 Staff Penunjang Adm 1 1 4 2 8
Jumlah 3 3 47 13 66
Sumber: Laporan Tahunan Puskesmas Andalas Tahun 2018
Seperti yang dituliskan pada Tabel 3.6 hingga Desember 2018 jumlah

tenanga di Puskesmas Andalas adalah 66 orang.6

26
3.6 Alur Pencatatan Puskesmas Andalas
Pasien mendaftar di meja registrasi dan
mengambil nomor antrian

Data pasien di entry ke e-puskesmas*

Pasien menuju ruangan pelayanan (BP umum,


KIA, gigi atau labor)

Dokter melakukan anamnesis, pemeriksaan


fisik, pemeriksaan penunjang, menegakkan
diagnosa dan memberikan terapi

Pegawai di ruang pelayanan memasukkan data


hasil pemeriksaan dan pengobatan ke e-
puskesmas**

*Data yang di entry berupa nama, nomor BPJS, alamat, umur, jenis kelamin
**Data berupa anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium,
diagnosis menggunakan ICD-10, obat atau rujukan.

27
3.7 Pelaporan di Puskesmas Andalas

Puskesmas Andalas saat ini telah menerapkan Sistem Pencatatan dan

Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP). Sejak tahun 2016 pencatatan dan

pelaporan di Puskesmas Andalas dilakukan menggunakan e-puskesmas. Langkah

pertama dalam pencatatan dan pelaporan tersebut berdasarkan SP2TP adalah

pencatatan oleh masing-masing pemegang program puskesmas, termasuk

pencatatan berdasarkan surveilans yang dilakukan oleh petugas surveilans.

Pencatatan tersebut ada yang dilakukan secara online dan ada secara manual. Hal

ini berkaitan dengan jenis form pencatatan yang dibutuhkan. Kemudian hasil

pencatatan diprint dan diserahkan ke kepala puskesmas untuk dievaluasi dan

ditandatangani. Selanjutnya, hasil pencatatan dikumpulkan oleh tata usaha lalu

dikirimkan ke Dinas Kesehatan Kota Padang, Dinas Kesehatan Kota Padang akan

mengirimkan ke Dinas Kesehatan Provinsi.

Waktu pengumpulan pencatatan ke kepala puskesmas dari semua

pemegang program puskesmas adalah setiap akhir bulan tepatnya tanggal 25

sampai akhir bulan. Pada tanggal 1 bulan berikutnya semua pencatatan sudah

harus ditandatangani oleh kepala puskesmas. Tanggal 5 bulan berikutnya hasil

pencatatan tersebut dikirimkan ke Dinas Kesehatan Kota Padang.

Formulir pencatatan dan pelaporan di Puskesmas Andalas masih belum

seragam karena di samping formulir yang bisa diakses secara online, masih ada

formulir secara manual yang disediakan oleh masing-masing pemegang program.

Formulir yang disediakan secara online hanya formulir LB1 dan LPLPO yang

bisa diakses di e-puskesmas. Formulir LB1 berisi data kesakitan dan LPLPO

28
berisi data obat. Sedangkan formulir lainnya disediakan oleh masing-masing

pemegang program, yang nantinya diketik dan diprint secara manual.

3.8 Jenis Pelaporan di Puskesmas Andalas

1. Mingguan

Pencatatan dan pelaporan penyakit mingguan dilakukan pada blangko W2

dan bisa diinput online melalui e-puskesmas.

2. Bulanan

Laporan Bulanan dilaporkan adalah Laporan kesakitan, kematian daftar

penyakit baru dan Surveillance Terpadu Puskemas (STP). Laporan didapatkan

dari rekapan KIA dan BP selanjutnya dikirimkan ke Dinas Kesehatan Kota

setiap awal bulan.

3. Tahunan

Laporan Tahunan dibuat berdasarkan laporan bulanan yang sudah ada.

Laporan dibuat dalam bentuk tabel dan Grafik untuk melihat jumlah kasus

perbulan, trend dan jumlah kasus per kelurahan.

4. Laporan KLB

Jika adanya wabah / kejadian luar biasa maka dilakukan investigasi

dengan turun ke lapangan bersama tim atau pemegang program bersangkutan.

Blangko laporan yang disertakan adalah W dan Laporan investigasi kasus.

5. Macam-Macam Laporan

a. Laporan kesakitan

b. Laporan kematian

c. ISPA / ILI

29
d. Sistem terpadu puskesmas (STP)

e. Laporan penyakit baru

f. Laporan investigasi penyelidikan epidemiologi KLB (W1)

30
BAB 4

PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Program Pencatatan dan Pelaporan di Puskesmas

Andalas

Puskesmas Andalas saat ini sudah menerapkan Sistem Pencatatan dan

Pelaporan Terpau Puskesmas (SP2TP) yang dilakukan secara online dan secara

manual. Sistem pencatatan dan pelaporan secara online sudah dilakukan sejak

tahun 2016 dengan menggunakan e-puskesmas yang nanti juga akan dikirimkan

ke dinas kesehatan kota dan provinsi. Sistem ini dilakukan berdasarkan Sistem

Informasi Kesehatan Daerah (SIKDA).

Pencatatan dengan menggunakan e-puskesmas lebih efisien karena formulir

pencatatan bisa langsung diakses secara online dengan menggunakan aplikasi

yang sudah berada di komputer puskesmas dan jaringan internet di puskesmas

dan diisi oleh staf puskesmas setiap harinya, sehingga di akhir bulan semua data

sudah terkumpul dan pelaporan bisa dilaksanankan tepat waktu. Dahulu di

Puskesmas Andalas, pencatatan secara online hanya dilakukan untuk laporan

mengenai data kesehatan perorangan, tetapi sekarang sudah dilakukan juga untuk

data lain, seperti penyuluhan, posyandu, dan lain-lain. Di samping itu, Puskesmas

Andalas tetap melakukan pencatatan dan pelaporan secara manual yang diberikan

setiap bulannya pada tanggal 5 awal bulan. Hal ini disebabkan di samping data

yang dilaporkan dari e-puskesmas, Puskesmas Andalas juga berkewajiban untuk

melaporkannya ke dinas kesehatan kota Padang dengan menggunakan format

khusus yang berbeda dari yang ada dalam e-puskesmas. E-puskemas adalah

aplikasi yang dibuat oleh PT Telkom Indonesia bersama dengan PT Infokes

31
Indonesia pada tahun 2013, sampai saat ini lebih dari 1000 puskesmas dan 50

Dinkes Kota / Kabupaten di Indonesia telah menggunakan produk tersebut.

Selain itu, menurut penanggungjawab SP2TP pencatatan dan pelaporan secara

manual ini dilakukan karena masih adanya ketakutan hilangnya data online

tersebut dan puskesmas tidak memiliki arsip.

Pencatatan yang dilakukan berupa kegiatan di dalam gedung dan di luar

gedung. Pencatatan dan laporan di dalam gedung berupa kegiatan yang

berlangsung di puskesmas seperti pelayanan kesehatan BP umum, lansia, KIA

dan lain-lain. Sedangkan pencatatan dan pelaporan luar gedung termasuk

diantaranya kegiatan posyandu balita, posyandu lansia, promkes, kesling dan

lain-lain.

Langkah pertama dalam pencatatan dan pelaporan berdasarkan SP2TP di

Puskesmas Andalas ialah masing-masing pemegang program melakukan

pencatatan data dengan menggunakan formulir yang tersedia untuk setiap

program. Kemudian dilaporkan kepada kepala Upaya Kesehatan Masyarakat

(UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) sesuai dengan ruang lingkup

masing-masing program. Setelah dikoreksi oleh kepala UKM ataupun UKP,

setiap pemegang program mengumpulkan hasil pencatatan tersebut kepada

penanggung jawab SP2TP Puskesmas Andalas sebanyak tiga rangkap, yakni

untuk dikirim ke Dinas Kesehatan Kota, untuk arsip tata usaha dan untuk arsip

pemegang program itu sendiri.

Hasil pencatatan yang telah dikumpulkan selanjutnya diberikan kepada

kepala tata usaha untuk diserahkan kepada kepala puskesmas, kemudian

dievaluasi dan ditanda tangani oleh kepala puskesmas. Selanjutnya, hasil

32
pencatatan diserahkan kembali kepada penanggung jawab SP2TP, lalu dikirimkan

ke Dinas Kesehatan Kota Padang. Kemudian Dinas Kesehatan Kota Padang akan

mengirimkan hasil pencatatan dan laporan tersebut ke Dinas Kesehatan Provinsi.

Waktu pengumpulan pencatatan kepada penanggung jawab SP2TP dari

semua pemegang program adalah setiap tanggal 25 akhir bulan untuk data dalam

gedung dan setiap selesai kegiatan untuk data luar gedung. Kemudian hasil

pencatatan langsung diberikan kepada kepala puskesmas melalui kepala tata

usaha. Lalu pada tanggal 5 bulan selanjutnya, hasil pencatatan yang telah

dievaluasi dan ditandatangani oleh kepala puskesmas dikembalikan kepada

penanggung jawab SP2TP untuk diserahkan ke Dinas Kesehatan Kota Padang.

Daftar Pencatatan dan Laporan Bulanan Puskesmas Andalas:

a. Seksi YANKES

LB 1, LB 4, Sensus, labor, 10 penyakit terbanyak, laporan kematian, indra,

laporan gigi, batra dan perkesmas.

b. Seksi KESGA dan Gigi

PWS KIA, LB 3 KIA ibu, Buku KIA + 10 penyakit terbanyak, komplikasi

kehamilan, kelas ibu hamil, Bikor, PWS KB, peserta KB aktif, peserta KB

baru, P4K, LB 3 anak, kelas ibu balita, neonatus komplikasi, kematian ibu,

kematian anak, penyimpangan DDTK, gizi, lansia dan UKS.

c. Seksi Farmasi

Narkotika dan psikotropika, harga obat, ketersediaan obat, laporan

kefarmasian.

d. Seksi Jaminan Kesehatan

33
e. Seksi P2P

Laporan P2 ISPA, Rabies, DBD, TB, Diare, Malaria, Kusta, Filaria, HIV,

IMS, Surveilans terpadu, imunisasi, campak, PTM dan Jiwa.

f. Bidang KESMAS

PKM, PSM, Penyuluhan DBD, Toga, Kelsi (Kelurahan Siaga), Poskestren,

Penyuluhan HIV/NAPZA, PHBS, SBH, Germas, KTR, PIS-PK, laporan

olah raga, UKK, Kesling

g. Subbag Umum dan Kepeg

Data personil, rekap absen PNS dan PTT.

4.2 Permasalahan Pencatatan dan Pelaporan di Puskesmas Andalas

Terdapat beberapa masalah yang dihadapi Puskesmas dalam pencatatan dan

pelaporan terpadu kepada Dinas Kesehatan Kota.Pertama, penyerahan laporan

dari beberapa pemegang program yang terlambat ke dinas kesehatan kota yang

seharusnya dilakukan pada tanggal 5 bulan berikutnya. Hal ini disebabkan karena

masih adanya pemegang program yang rangkap jabatan. Akan tetapi di

Puskesmas Andalas hal ini sering disiasati dengan laporan tersebut menyusul,

dengan cara setiap pemegang program yang menyerahkan langsung ke dinas

kesehatan kota. Pemecahan masalah yang telah dilakukan oleh pihak puskesmas

untuk keterlambatan yaitu memberi peringatan waktu kepada pemegang program,

termasuk juga pengingat dalam kegiatan apel setiap pagi hari di puskesmas.

Kegiatan pencatatan dan pelaporan ini juga diperhitungkan sebagai poin kinerja

dalam penilaian perilaku kerja untuk mendapatkan jasa pelayanan (JP).

Kedua, ketidaksesuaian data antara hasil pencatatan program yang satu

dengan program yang lainnya. Menurut penanggung jawab SP2TP Puskesmas

34
Andalas, hal ini disebabkan aplikasi ePuskesmas melainkan penggunaan aplikasi

Pcare BPJS secara tidak langsung sudah terwakili input datanya melalui

ePuskesmas, hal ini dikarenakan ePuskesmas Kota Padang merupakan salah satu

Kota yang sudah melakukan MOU bersama BPJS, sehingga aplikasi Pcare BPJS

dan ePuskesmas sudah bridging.

Pcare atau kepanjangannya Primary Care adalah aplikasi sistem informasi

pelayanan pasien berbasis webbase dikembangkan oleh PT.ASKES yang

disediakan oleh BPJS Kesehatan diperuntukkan bagi para fasilitas kesehatan

primer untuk memberikan kemudahan akses data ke server BPJS baik itu

pendaftaran, penegakan diagnosa, terapi ,hingga pelayanan laboratorium. Pcare

ditujukan untuk pasien berstatus BPJS, sedangkan e-puskemas ditujukan untuk

pasien berstatus BPJS dan umum. Hal ini juga sering menyebabkan

ketidaksesuaian data, contohnya jika pasien status BPJS tidak aktif dan menjadi

pasien umum.

Jika terjadi ketidaksesuaian data, dinas kesehatan kota akan mengonfirmasi

langsung ke kepala puskesmas atau ke pemegang program sendiri. Pemecahan

masalah yang dapat dilakukan oleh pihak puskesmas yaitu setiap laporan yang

akan diserahkan ke Dinas Kesehatan Kota selalu diperiksa terlebih dahulu oleh

kepala puskesmas agar tidak terdapat kesenjangan data antar program. Jika

ditemukan ketidaksesuaian data, maka kepala puskesmas akan berdiskusi dengan

para pemegang program yang bersangkutan untuk mencari dimana letak kesalahan

data tersebut dan kemudian menyelesaikan permasalahannya.

Ketiga, masih ada staf puskesmas yang belum menguasai e-puskesmas,

termasuk penggunaan perangkat elektronik, sehingga pencatatan dan pelaporan

35
yang dilakukan secara online belum optimal.Dari hasil wawancara terhadap

penanggungjawab SP2TP, hal ini sering disiasati dengan pegawai puskesmas lain

yang bisa menggunakan dalam ruangan yang sama hari itu membantu menginput

data ke e-puskesmas. Menurut beberapa pemegang program diketahui bahwa

belum adanya pelatihan khusus mengenai penggunaan perangkat elektronik dan

program e-puskesmas kepada seluruh tenaga kesehatan di Puskesmas Andalas.

Pemecahan masalah yang dapat dilakukan oleh pihak puskesmas yaitu

mengadakan pelatihan khusus penggunaan e-puskesmas yang diikuti oleh seluruh

staf puskesmas.

Keempat, permasalahan jaringan internet (wifi) puskesmas yang tidak stabil

membuat penggunaan e-puskesmas kadang tidak optimal. Pemecahan masalah

yang dapat dilakukan oleh pihak puskesmas yaitu mengupgrade kecepatan

koneksi internet (wifi) puskesmas agar penginputan data setiap harinya tidak

terhambat.

36
BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Pencatatan dan pelaporan di Puskesmas Andalas menggunakan Sistem

Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) yang dijalankan

secara manual dan secara online (e-puskesmas).

2. Pencatatan dan pelaporan di Puskesmas Andalas mencangkup pencatatan

data luar gedung, seperti posyandu, kesehatan lingkungan dan lain-lain,

serta pencatatan data dalam gedung.

3. Kegiatan pencatatan dan pelaporan di Puskesmas Andalas dilakukan

secara terus menerus oleh masing-masing pemegang program dan

dilaporkan setiap bulannya ke Dinas Kesehatan Kota oleh penanggung

jawab SP2TP Puskesmas Andalas.

4. Pencatatan dan pelaporan di Puskesmas Andalas sering terkendala karena

beberapa faktor yaitu keterlambatan pengumpulan data dari beberapa

pemegang program, ketidaksesuaian data antara hasil pencatatan program

yang satu dengan program yang lainnya, masih adanya tenaga kesehatan

puskesmas yang belum menguasai e-puskesmas, dan permasalahan

jaringan internet (wifi) puskesmas yang tidak stabil.

5.2 Saran

1. Masing-masing pemegang program perlu diingatkan beberapa hari

sebelumnya untuk segera melengkapi pencatatan data agar tidak

terlambat melaporkan data tersebut.

37
2. Memberikan reward terhadap pemegang program yang mengumpulkan

laporan tepat waktu dan punishment kepada pemegang program yang

mengumpulkan laporan lewat dari batas waktu yang ditentukan.

3. Setiap pemegang program harus saling bekerja sama agar tidak terdapat

kesenjangan data antara program yang satu dengan program yang

lainnya.

4. Kualitas SDM perlu ditingkatkan denganmemberikan pelatihan kepada

tenaga kesehatanmengenai penggunaan perangkat elektronik dan sistem

e-puskesmas untuk menunjang pencatatan dan pelaporan secara online di

Puskesmas Andalas, begitu juga kualitas fasilitas seperti wifi.

38
DAFTAR PUSTAKA

1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan


RI No 128/Menkes/Sk/2004. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Jakarta; 2004.
2. Wijaya, R.R., Ifada, N., Achmad, J. Perancangan dan Pengembangan Sistem
Pelaporan Terpadu Sistem Informasi Puskesmas (SPT SIMPUS) Dengan
Metode BPR. Jurnal Ilmiah Kursor, 5. Hal. 94, 2009.
3. Rajab, W. Epidemiologi Untuk Mahasiswa Kebidanan. Edisi pertama. EGC.
Jakarta. Hal. 166-169, 2009.
4. Effendy, N. Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Edisi kedua. EGC.
Jakarta. Hal 185-187, 1998.
5. Muninjaya, A.A. Manajemen Kesehatan. Edisi kedua. EGC. Jakarta. Hal.
96,139,162. 2004.
6. Laporan Tahunan Puskesmas Andalas Tahun 2018.
7. Departemen Kesehatan RI, Petunjuk Pengolahan dan Pemanfaatan Data
SP2TP. Jakarta. Hal. 1-3, 1997.
8. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta,
Bandung. Hal. 241, 274, 2011.
9. Purwandari, A., Ilmu Kesehatan Masyarakat Dalam Konteks Kebidanan,
EGC, Jakarta. 44-45, 2011.
10. Muljo, H.H., Setiawan, J., Darmadi, H. Sistem Informasi Pelayanan
Puskesmas Terpadu. Jurnal Piranti Warta, 11. Hal. 357, 359, 2008.
11. Sulaeman, E.S. Manajemen Kesehatan, Edisi kedua. Universitas Gajah
mada. Yogyakarta. Hal. 46, 307, 2011.

39

Anda mungkin juga menyukai