Anda di halaman 1dari 2

Keratitis HSV

Herpes simplek virus (HSV) merupakan virus yang paling sering berada ni
nervus cranial V dan telah dilaporkan hampir ditemukan 100% pada pasien yang
berumur > 60 tahun yang telah diautopsi. Pada bidang ophthalmology, HSV 1 dan 2
dapat menyebabkan blepharokonjungtivitis, keratitis epithelial, keratitis stromal (
necrotizing & nonnecrotizing), iridocyclitis, atau infeksi retina. Keratitis epithelial dapat
terjadi pada satu atau kedua mata (paling sering pada pasien dengan penyakit atopik)
dan dapat disertai dengan blepharokonjungtivitis, melibatkan infeksi pada kelopak mata
dan konjungtiva. Selain itu, juga dapat terjadi pembesaran kelenjar getah bening
preauriculer.

Penyebab

Keratitis HSV disebabkan oleh virus herpes simpleks virus, sebuah virus DNA rantai
ganda yang berbentuk kapsid terususun dari phospoprotein. HSV 1 dan HSV 2
dibedakan dari antigen spesifiknya. HSV 1 biasanya menginfeksi orofaring sedangkan
HSV 2 biasanya melibatkan alat-alat genital, walalupun beberapa penelitian
menunjukkan bahwa kedua virus dapat menyebabkan infeksi lokasi lainnya.

Penyakit herpes mata biasanya disebabkan oleh HSV 1 , yang diduga mencapai kornea
melalui kontak langsungatau melalui nervus cranial V yang masuk melalui mulut. Pada
tahp awal infeksi biasanya tidak memberikan gejala,. Virus biasanya dalam keadaan
laten di dalam nucleus nervus cranial V. virus kemudian dapat diaktivasi kembali di
sepanjang nervus cranial V, khusunya saat keadaan imun pasien menurun.

Faktor resiko

Faktor resiko untuk munculnya infeksi HSV primer adalah kontak langsung dengan lesi
yang terinfeksi, namun juga dapat disebbakn oleh paparan langsung.

Beberapa faktor resiko untuk reaktivasi virus HSV

 Cahaya matahari
 Trauma
 Panas
 Menstruassi
 Stress
 Penyakit infeksi atau penurunan sistem imun

Anda mungkin juga menyukai