Anda di halaman 1dari 32

Pitiriasis Versikolor

Case Report Session

Perseptor: Lies Marlysa Ramali, dr., Sp.KK.,(K)

Yamunawati Reddy
Nadiah Nurul Ikhsani
Rajeswary Dhanabal
Identitas pasien
• Nama: Pak Tutun Mustafa
• Umur: 53 tahun
• Jenis Kelamin: Laki-laki
• Alamat: Baleendah
• Pendidikan: SMA
• Pekerjaan: Pehawai negeri sipil
• Agama: Islam
• Status Pernikahan: Bernikah
Anamnesis
• Keluhan Utama:
• Bercak keputihan yang terasa gatal di paha.

• Anamnesis Khusus:
Pasien mengeluhkan kelainan kulit sejak 2010 dan keputihannya
muncul sejak 3 bulan yang lalu. Keluhan disertai rasa gatal setelah
olahraga. Lokasi pertama timbul kelainan adalah di tangan. Pasien juga
mengatakan bahwa kulitnya akan terasa gatal pada suasan panas.
Pasien mandi dua kali sehari mengunnakan batang sabun dan sumber
airnya dari torren.
Pasien mengganti pakaian luar dua kali sehari. Pasien
mempunyai riwayat batuk-batuk dan sakit gigi yang lama. Riwayat
kontak dengan penderita yang sama disangkal. Riwayat keluhan
yang sama dalam keluarga disangkal. Pasien berobat sendiri dengan
salep dan obat minum yang dibel di apotek dan merasakan
perbaikan tetapi keluhan timbul kembali setelah penghentian obat.
Kerana keluhan terus berulang lalu pasien berobat ke puskesmas
Pasundan.
Pemeriksaan fisik
• Keadaan Umum: Compos Mentis

• Tanda tanda vital


• TD : Tidak diperiksa
• Respirasi: 20x/min
• Nadi : Tidak diperiksa
• Suhu : Tidak diperiksa

• Status generalisa: Dalam batas normal


Status Dermatologikus
• Distribusi: regional
• Ad Regio: Di paha
• Karateristik: multiple, sebagian besar confluence, ukuran lesi
terkecil 0.3x0.3cm , batas lesi tegas, tidak menimbul, dan kering.
• Efloresensi: Hipopigmentasi
Pemeriksaan Penunjang
• Laboratory :
Skin scrapping with KOH 10-20%. Pemeriksaan mikroskopis
dengan larutan KOH 20 % dan tinta parker:
Tampak hifa pendek dan spora bulat dengan gambaran “spaghetti
and meat balls”.
• Pemeriksaan Lampu Wood: Tampak lesi berwarna kuning
keemasan
Diagnosa Banding
• Tinea corporis
• Pityriasis versikolor

Diagnosa Kerja
• Candiasis Cutis
Pengobatan
• Umum
• Mengurangi kontak dengan air
• Menjaga kelembaban kulit
• Berpakaian nyaman, tidak sempit, bahan yang menyerap
keringat
• Meningkatkan kebersihan diri
• Khusus
• Topikal: Ketokonazol cream 2% 2 kali/minggu selama 4 minggu
Prognosis
• Quo ad vitam : ad bonam
• Quo ad functionam : ad bonam
• Quo ad sanationam : dubia ad bonam
PITIRIASIS VERSIKOLOR
Definisi
• Peradangan superfial pada lapisan tanduk yang bersifat kronis,
ringan dan umumya tidak disertai keluhan subyektif.
• Sering disebut tinea versikolor, kromofitosis, purpura, liver
spots, tinea flava, dan panu.
Etiologi
• Malasezia furfur, jamur yang bersifat lifopilik dimorfik dan
merupakan flora normal pada kulit manusia.
Diagnosis
• Anamnesis : bercak/makula berwarna putih ( hipopigmentasi )
hingga kecoklatan ( hiperpigmentasi ) yang dapat disertai gatal bila
berkeringat atau tidak sama sekali

• Pemeriksaan fisik : lesi sering kali terdapat pada leher, dada,


punggung, lengan atas, dan perut berupa makula hipopigmentasi
sampai hiperpigmentasi, berbatas tegas, distribusi tersebar
terdapat skuama halus.
Diagnosis klinis
• Ditegakkan berdasarkan adanya makula
hipopigmentasi/hiperpigmentasi/kemerahan yang berbatas tegas,
tertutup skuama halus.
• Finger nail sign (adanya skuama halus)
Pemeriksaan penunjang
• Mikroskopik (KOH 20%, tinta Parker) : kelompokan yeast cell bulat
berdinding tebal dengan miselium kasar, pendek-pendek 
gambaran spaghetti and meatballs

• Lampu wood : fluoresensi berwarna kuning muda pada lesi yang


bersisik.
Diagnosis bandingan
• Hipopigmentasi pasca inflamasi
• Pitiriasis alba
• Dermatitis seboroik
Pengobatan
Umum :
• Menghindari faktor predisposisi
• Meningkatkan kebersihan diri
• Menghindari pemakaian handuk, perlengkapan mandi atau
pakaian bersama-sama orang lain
• Pengobatan pitiriasis versikolor harus menyeluruh, tekun dan
konsisten
Pengobatan
Khusus :
• Topikal :
• Sampo selenium sulfida 1,8%
• Larutan natrium thioshulpate 20%
• Sampo ketokonazol 2%
• Untuk lesi yang kecil/sedikit, dapat di berikan krim golongan
azol, selama 2-3 minggu

• Sistemik :
• Ketokonazol 200 mg/hari 2-4 minggu
• Itrakonazol 200mg/hari 5-7 hari
Tindakan lanjut
• Penderita kontrol setiap minggu dan dilakukan pemeriksaan
dengan KOH.
• Penyakit dikatakan sembuh bila 2-3 kali pemeriksaan dengan KOH
dan lampu wood hasilnya negatif.
CANDIASIS KUTIS
Definisi
• Peradangan akut dan subakut pada kulit yang disebabkan oleh
jamur Candida terutama Candida Albicans.
• Flora normal pada kulit, membran mukosa mulut, usus dan
vagina.
Etiologi
• Candida albicans, C.krusei, C.tropicalis, C.parapsilosis,
C.pseudotropicalis, C.lustitaniae
Diagnosis
• Anamnesis: Bercak kemerahan yang terasa gatal dan panas, sering di
daerah lipatan.

• Pemeriksaan fisik:
• Lesi di daerah inertriginosa (leher, lipatan mammae, ketiak, lipat
paha dan bokong).
• Makula eritema, papula, vesikel, pustula.
• Berbatas tegas, basah dan dikelilingi lesi-lesi satelit.
• Di tengah lesi sering terjadi erosi, sedangkan di tepi terjadi
pengelupasan kulit tanpa peninggian lesi.
Pemeriksaan penunjang
• Kerokan kulit dengan KOH 10-20% didaptkan pseudohifa, sel ragi
berbentuk lonjong atu bulat.
• Kultur jamur
• Pemeriksaan fungsi hati (SGOT/SGPT) bila direncanakan
pemberian obat sistemik.
Diagnosis banding
• Tinea kruris
• Dermatitis seboroik
• Dermatitis kontak
• Eritrasma
• Tinea pedis (sela jari)
Pengobatan Umum
• Menghindari faktor predisposisi
• Menguragi kontak dengan air
• Menjaga kelembapan kulit
• Berpakaian nyaman, tidak sempit dan dari bahan yang menyerap
keringat.
• Meningkatkan kebersihan diri
Pengobatan Khusus
• TOPIKAL
• Kombinasi steroid dan antifungal (azol atau nistatin), dilanjutkan
dengan antifungal saja.
• Gunakan obat kompres untuk mengeringkan lesi basah,
dilanjutkan dengan krim antifungal (azol atau nistatin).
• Golongan imidazol: krim atau bedak mikonazol 2%, ketokonazol
2% (selama 2-3 minggu).
• Golongan alilamin: krim bufenafin 1%, terbinafin 1% (selama 2-3
minggu).
• Larutan gentian violet 2%, dioleskan 1 kali perhari.
Pengobatan Khusus
• SISTEMIK
• Ketokonazol 1 x 200mg perhari selama 7-14 hari.
• Itrakonazol 100-200mg perhsri selama 7-14 hari.
• Flukonazol 50mg perhari atau 150mg/minggu.
• Terbinafin 2 x 125 mg/hari atau 2 x 250 mg/hari.
Tindakan lanjut
• Penderita kontrol setiap minggu dan dilakukan pemeriksaan
dengan KOH.
• Penyakit dikatakan sembuh bila 2x pemeriksaan dengan KOH
hasilnya (-).
Terima kasih..

Anda mungkin juga menyukai