“PYODERMA”
Tidak ada riwayat digigit serangga, tidak ada riwayat terjatuh, tidak ada
riwayat terkena bahan kimia di tempat luka. Riwayat semakin gatal ketika
berkeringat tidak ada. Pasien mandi 2x sehari dan mengganti pakaian 2x sehari.
Air yang digunakan oleh asien dan keluarga pasien berasal dari sumber yang
bersih, tidak berwarna dan tidak berbau dan dipakai oleh seluruh anggota
keluarga.
Tidak terdapat keluhan kulit yang serupa pada anggota keluarga pasien
yang lain. Riwayat sering bersin-bersin pada pagi atau malam hari tidak ada.
Tidak ada riwayat alergi pada makanan dan obat-obatan.
Tidak terdapat keluhan berkemih, tidak terdapat benjolan di lipat paha,
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK
◉ Distribusi : Lokalis
◉ Ad regio : Cruris sinistra
◉ Karakteristik lesi :
Soliter, berbentuk bulat, reguler, dengan ukuran 1,5x1,5x0.2 cm
batas tegas, bagian tengah cekung, tepi menimbul, basah
Efloresensi :
Macula eritema, ulkus dangkal, erosi, krusta pustulosa
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
PEMERIKSAAN PENUNJANG
◉ Pemeriksaan gram
USUL PEMERIKSAAN
◉ Kultur bakteri
DIAGNOSIS BANDING
◉ Ektima
◉ Impetigo Krustosa
◉ Insect Bite
DIAGNOSIS KERJA
◉ Ektima
TATALAKSANA
◉ Umum
◉ Khusus
UMUM
◉ Menjelaskan kepada pasien mengenai penyakitnya, dan bahwa luka dapat
menimbulkan bekas
◉ Edukasi untuk tidak menggaruk luka
◉ Menjaga kebersihan kulit dan mencegah terjadinya trauma pada kulit
terutama yang sedang terdapat lesi
◉ Menjelaskan cara penggunaan obat harus benar
KHUSUS
◉ Topikal
- kompres terbuka dengan NaCl 0.9%
- Mupirocin cream 2% 2dd pada luka setelah dikompres, selama 7 hari
◉ Sistemik
- Cetirizine 1x10mg 0-0-1
PROGNOSIS
◉ Quo ad vitam : Ad bonam
◉ Quo ad functionam : Ad bonam
◉ Quo ad sanationam : Dubia ad bonam
PEMBAHASAN
PIODERMA
◉ Impetigo
◉ Folliculitis
◉ Furuncle
◉ Carbuncle
◉ Ecthyma
◉ Abcess
◉ Erisepelas & Selulitis
DEFINISI
Infeksi kulit yang terletak di epidermis, dibawah stratum corneum atau di folikel
rambut yang disebabkan oleh bakteri penghasil pus.
Penyebab paling sering adalah Staphylococcus aureus dan Streptococcus sp.
KLASIFIKASI
◉ Pioderma primer
◉ Pioderma sekunder
FAKTOR PREDISPOSISI
◉ Poor hygiene
◉ Menurunnya imunitas tubuh
◉ Telah adanya penyakit lain di kulit
IMPETIGO
Klasifikasi:
• Impetigo bullous
• Impetigo non-bullous (krustosa)
IMPETIGO NONBULOSA IMPETIGO
(KRUSTOSA) BULOSA
Etiologi • Staphylococcus aureus • Staphylococcus aureus
• Streptococcus β-hemolyticus grup A
Usia Anak dan dewasa Newborn dan infant
Adalah Infeksi bakteri pada folikel rambut (bagian atas) dan struktur perifolikuler.
Klasifikasi:
• Folikulitis superfisialis (Impetigo Bockhart)
• Folikulitis profunda (Sycosis Barbae)
FAKTOR PREDISPOSISI
MANIFESTASI KLINIS
◉Lesi : papula dan pustula yang rapuh. Kadang tampak rambut menembus
pustula.
◉Pustula pecah krusta pada folikel rambut
◉Tidak nyeri atau sedikit nyeri dan bisa terasa gatal
Folikuitis superfisialis (Impetigo Bockhart)
◉Predileksi: Tungkai bawah
◉Lesi: papula, pustula eritematus dengan bagian tengahnya tampak rambut
Karbunkel: kumpulan furunkel (lebih besar dan dalam, serta memiliki beberapa
muara pus)
Faktor Predisposisi
◉ Hygiene buruk
◉ Riwayat infeksi piogenik dalam keluarga
◉ Trauma okupasi
◉ Obesitas
◉ Infeksi dermatosis sebelumnya: dermatitis atopik, pedikulosis, skabies,
ekskoriasi)
◉ Keadaan imunokompromi: riwayat DM, malnutrisi
Manifestasi Klinis
◉Lesi nyeri
◉Demam dan malaise
◉Predileksi : daerah berambut dan mudah terkena gesekan (bokong, leher,
wajah, aksila, dan sekitar ikat pinggang)
◉Furunkel:
Nodul merah pustula nekrosis (2-21 hari) pus keluar sembuh
jaringan parut
◉Karbunkel:
Nodul kemerahan dan sangat nyeri membesar (dalam beberapa hari ) pus
keluar dari beberapa muara (5-7 hari kemudian) nodul menggaung atau luka
dalam sembuh jaringan parut
ECTHYMA
Adalah Pioderma kulit yang ditandai dengan erosi atau ulserasi yang tertutup
krusta tebal. Merupakan konsekuensi impetigo yang tidak diterapi sehingga
infeksi menyebar sampai ke dermis (beberapa minggu)
Faktor Predisposisi
◉Higienitas buruk
◉Berkembang dari lesi ekskoriasi, gigitan serangga, atau trauma minor pada
pasien diabetes
Gejala Klinis
tampak sebagai krusta tebal berwarna kuning. Jika krusta diangkat, ternyata
lekat dan tampak ulkus yang dangkal
Komplikasi
◉ Penyebaran lesi
◉ Glomerulonefritis akut pasca infeksi Streptococcus
◉ Erisipelas dan selulitis
◉ Lymphangitis, suppurative lymphadenitis, bacteremia, septicemia
Pemeriksaan Penunjang
Terapi
◉ Hygiene buruk
◉ Penurunan daya tahan tubuh
◉ Keadaan imunokomprimise : riwayat DM dan malnutrisi
Manifestasi Klinis