Anda di halaman 1dari 18

Lab/SMF Dermatologi dan Venerologi

Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

EKTIM Oleh:
Amelia Febrianti Buanawati 1810029009
A Pembimbing:
dr. Daulat Sinambela, Sp.DV
PENDAHULUAN
• Ektima ialah ulkus superfisial dengan
krusta diatasnya yang disebabkan
infeksi oleh Streptococcus.
• Biasa menyerang epidermis dan
dermis.
• Biasanya menyerang anak - anak dan
dewasa dengan higinietas yang kurang
baik.
• Karena ektima meluas ke dalam
dermis, sering disebut sebagai bentuk
impetigo yang lebih dalam.
EKTIMA
• Etiologi :
– Streptococcus β - hemolyticus grup
A
– Status bakteriologi dari ektima pada
dasarnya mirip dengan Impetigo.
– Keduanya dianggap sebagai infeksi
Streptococcus, karena pada banyak
kasus didapatkan kultur murni
Streptococcus pyogenes.
EKTIMA
• Manifestasi klinis :
– Vesikel atau pustula
– Tampak sebagai krusta tebal
berwarna kuning, biasanya
berlokasi di tungkai bawah, jika di
angkat ternyata lekat dan tampak
ulkus yang dangkal.
– Ulkus dengan gambaran “ punched
out appearance “ dengan dasar
merah dan tepi meninggi.
EKTIMA
–Lesi pada ektima biasanya di sebabkan
karena adanya trauma pada kulit. Lesi
yang tidak diobati akan membesar selama
beberapa minggu - bulan dengan diameter
2 cm atau lebih.
DIAGNOSIS
• ANAMNESIS : – Perkembangan lesi: Awalnya lesi berupa
– Pasien biasanya datang dengan keluhan pustul kemudian pecah membentuk ulkus
luka pada anggota gerak bawah. yang tertutupi krusta
– Anamnesis ektima, antara lain: – Riwayat penyakit sebelumnya: Misalnya,
• Keluhan utama: Pasien datang dengan Diabetes melitus dapat menyebabkan
keluhan berupa luka. penyembuhan luka yang lama.
• Durasi: Ektima dapat terjadi dalam
waktu yang lama akibat trauma
berulang.
• Lokasi: Ektima terjadi pada lokasi
yang relatif sering trauma berulang,
seperti tungkai bawah.
DIAGNOSIS
• PEMERIKSAAN FISIK :
Status Dermatologi
– Predileksi :
• anggota gerak bawah, wajah dan ketiak
– Effloresensi :
• Penyakit ini dimulai dengan suatu vesikel / pustul diatas kulit yang eritem, membesar dan
pecah (diameter 0,5 – 3 cm) dan beberapa hari kemudian terbentuk krusta tebal dan kering
yang sukar dilepas dari dasarnya. Bila krusta terlepas, tertinggal ulkus superficial dengan
gambaran “punched out appearance”.
• Lesi cenderung menjadi sembuh setelah beberapa minggu dan meninggalkan sikatriks.
Biasanya lesi dapat ditemukan pada daerah ekstremitas bawah, wajah dan ketiak
DIAGNOSIS
• PEMERIKSAAN PENUNJANG :
– Pem. darah tepi :
• Dijumpai adanya leukositosis
– Pem. gram dan kultur :
• peradangan dalam yang diinfeksi
kokus, dengan infiltrasi PMN
dan pembentukan abses mulai
dari folikel pilosebasea
DIAGNOSIS BANDING
• Ektima
• Impetigo krustosa
• Folikulitis
PENGOBATAN
• TERAPI : • TERAPI :
– Non Medikamentosa : – Medikamentosa :
• Edukasi pasien untuk tidak menggaruk • Sistemik
lesi • Topikal
• Menasehati agar menjaga daya tahan
tubuh dengan istirahat cukup dan
konsumsi makanan bergizi.
• Menjaga hygine dengan mandi teratur
dan mencuci pakaian yang bersih
• Menasehati agar teratur mengkonsumsi
obat sesuai anjuran dokter.
PENGOBATAN
• SISTEMIK : • Pengobatan lini kedua (golongan Makrolid)
– Pengobatan lini pertama (golongan Penisilin) • Azitromisin 1 x 500 mg, kemudian 1 x 250 mg
• Dikloksasilin. Dewasa: Dikloksasilin 4 x selama 4 hari
250 - 500 mg selama 5 - 7 hari. Anak    : 5 -
15 mg/kgBB/dosis, 3 - 4 kali/hari. • Klindamisin 15 mg/kgBB/hari dibagi 3 dosis
selama 10 hari
• Amoksisilin + Asam klavulanat 3 x 25
mg/kgBB • Dewasa: Eritomisin 4 x 250 - 500 mg selama 5 -
7 hari.  Anak    : 12,5 - 50 mg/kgBB/dosis, 4
• Sefalosporin generasi pertama, seperti kali/hari.
Sefaleksin 40 - 50 mg/kgBB/hari selama 10
hari atau sefadroksil 2 x 10-15 mg/kgBB
selama 5-7 hari
PENGOBATAN
• TOPIKAL :
– Neomisin,  Asam fusidat 2%, Mupirosin, dan Basitrasin merupakan antibiotik yang dapat
digunakan secara topical.
KOMPLIKASI
• Komplikasi invasif infeksi kulit : • Komplikasi nonsuppuratif infeksi
– selulitis, erisipelas, gangren, kulit :
limfangitis, limfadenitis supuratif, – demam berdarah dan glomerulonefritis
bursitis, lobar pneumonia, dan akut.
bakteremia.
PROGNOSIS
• ad vitam : ad bonam
• ad sanationam : ad bonam
• ad komestikam : ad malam
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai