Anda di halaman 1dari 55

Bagian Ilmu Kesehatan Anak Tutorial Klinik

Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman

TB MILIER + DESTROYED
LUNG

Oleh:
Amelia Febrianti Buanawati (1810029009)

Pembimbing:
dr. Sukartini, Sp.A
PENDAHULUAN
• Tuberkulosis adalah penyakit menular
langsung yang disebabkan oleh kuman TB
( Mycobacterium Tuberculosis ). Sebagian
besar kuman Tb menyerang paru, tetapi juga
dapat mengenai organ tubuh lainnya. TB pada
anak dapat terjadi pada usia 0 - 14 tahun.

(Kemenkes, 2016)
PENDAHULUAN

Sampai saat ini tuberkulosis (TB) masih merupakan masalah kesehatan yang penting di dunia. Dalam
beberapa tahun terakhir Indonesia termasuk dalam 5 negara dengan jumlah kasus TB terbanyak di dunia.
Tuberkulosis pada anak merupakan komponen penting dalam pengendalian TB, oleh karena jumlah anak
kurang dari 15 tahun adalah 40-50% dari jumlah seluruh populasi dan terdapat sekitar 500.000 anak di
dunia menderita TB setiap tahun.
RESUME KASUS
Identitas Pasien
• Nama : An. R
• Usia : 13 Tahun 11 Bulan
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Alamat : Samarinda
• Tanggal MRS : 25 Juni 2019

Anamnesis dilakukan pada tanggal 16 Juli 2019, di ruang Seruni. Anamnesis dilakukan dengan
cara heteroanamnesis orang tua pasien.
KASUS
• Keluhan utama: • Riwayat Penyakit Sekarang:
• Sesak nafas
Sesak nafas ↓ BB

Keringat
Demam
malam

Batuk
Ayah terkena
berdahak +
TB
darah
• Riwayat Penyakit Dahulu: • Riwayat Penyakit Keluarga:
• Riwayat MRS tidak ada • Ayah terkena TB dan meninggal karena
• Keluhan serupa tidak ada TB
• Alergi tidak ada • Riwayat asma (-), kejang (-), DM (-),
Hipertensi (-).
Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak

• Berat badan lahir : 2900 gram


• Panjang badan lahir : 50 cm
• Tengkurap : - bulan
• Duduk : - bulan
• Berdiri : - bulan
• Berjalan : - tahun
• Berbicara 2 suku kata : - tahun
• Gigi keluar : - bulan
RIWAYAT LINGKUNGAN

Pasien tinggal di pinggir jalan yang sering di


lewati kendaraan dan berdebu. Orang tua pasien
mengatakan ventilasi dan pencahayaan di rumah
kurang baik, namun cukup bersih.
Riwayat Kelahiran:
• Lahir di : klinik bidan
• Usia kehamilan : aterm ( 9 Riwayat Imunisasi:
bulan ) • Lengkap : BCG, DPT,
• Persalinan di tolong : Hep B, Campak
Bidan
• Jenis partus : Spontan
Tanda - tanda vital:
• Tekanan darah: 130/60
Pemeriksaan fisik:
mmHg
• Keadaan umum: Status gizi:
tampak sakit sedang • Frekuensi nadi: 102x/ • TBerat badan: 23kg
menit, reguler, kuat angkat
• Kesadaran: • Tinggi badan: 130cm ( gizi
• Frekuensi nafas: 24x/ kurang )
Composmentis
menit, reguler
( E4V5M6 )
• Suhu: 38,4oC
Regio Thorax:
• Inspeksi: Bentuk dada normal, pergerakan
dinding dada dextra tertinggal, retraksi
Regio Kepala / Leher: intercosta (-), suprasternal dan supraklavikula
(-), pembesaran KGB pada aksila (-)
Konjungtiva anemis (-/-), sklera
ikterik (-/-), sianosis bibir (-), tampak • Palpasi: Fremitus kanan melemah
pucat (+), pembesaran KGB (-), pupil
isokor (3mm,3mm), refleks cahaya (+/ • Perkusi: Redup (+/-)
+), pernafasan cuping hidung (-)
• Auskultasi: Vesikuler ( ↓ / + ), rhonki (+/-),
wheezing (-/-), suara jantung S1S2 tunggal, reguler,
murmur (-), gallop (-)
Regio Abdomen:
Regio Ekstremitas:
• Inspeksi: Perut tampak cembung
• Auskultasi: Peristaltik usus (+) kesan • Inspeksi : Edema (-), deformitas (-),
normal
• Perkusi: Timpani, batas paru hepar ruam (-), memar (-)
ICS 4
• Palpasi: Soefl, nyeri tekan epigastrium • Palpasi : Akral hangat, pucat (-/-),
(-), hepatomegali (-), splenomegali (-), CRT <2 detik.
pembesaran KGB inguinal (-).
Hasil Laboratorium

Pemeriksaan 25/7/2019
Leukosit 10.800
Hemoglobin 6,5
Hematokrit 21,3
MCV 60,0
MCH 18,2
MCHC 30,4
Trombosit 657.000
LED 10.800
GDS 133
Ureum 20,1
Creatinin 0,5
Serum Elektrolit
Natrium 130
Kalium 3,6
Chloride 99
Analisa Gas Darah
pH 7,55
pCO2 30,60
pO2 100,60
Beecf 4,3
FOTO THORAX

Keterangan:
Cor, trakea, dan hilus tertarik ke kanan.

Pulmo:
• Corakan bronkovaskular baik
• Bercak infiltrat di kedua lapangan paru
dengan perselubungan opak di paru
kanan.
• Sinus costofrenikus sinistra tumpul
• Jaringan lunak dan tulang - tulang
dinding dada baik
MSCT

Keterangan:

Konsolidasi disertai airbronchogram sign


pada seluruh paru kanan dan bercak-bercak
infiltrat pada segmen anterior lobus superior
paru kiri disertai limfadenopati mediastinal,
peribronkhial kanan dan subcarina
gambaran pneumonia curiga proses spesifik
TB.
Tatalaksana:
• O2 nasal kanul menggunakan masker 4-6
Diagnosis: lpm
• IVFD D5 ½ NS 1500 cc/24 jam
• TB milier • Injeksi cefotaxim 3 x 600 mg IV
• INH 1 x 250 mg PO
• Efusi masif
• Rifampisin 1 x 375 mg PO
• Destroyed lung dextra • Pirazinamid 1x625mg
• Anemia mikrositik hipokrom ec • Etambutol 1x625mg
• Prednison 2-2-1 PO
defisiensi Fe • Ranitidin 2x50 mg
• Gizi kurang • Injeki Paracetamol 3 x 250 mg IV
• PRC 250 ml (2 hari)
Tanggal Pemeriksaan Terapi
Kamis, 27/6/2019 S: sesak (+) batuk (+) demam (-) mual A: TB milier + Efusi masif dextra + Anemia

(perawatan H-1) (-) penurunan nafu makan (+) P:


O: O2 nasal kanul menggunakan masker 4-6 lpm
Kesadaran : Composmentis, GCS IVFD D5 ½ NS 1500 cc/24 jam
PRC 250 ml (2 hari)
E4V5M6 Injeksi cefotaxim 4 x 500 mg IV
TD: 110/70mmHg, HR: INH 1 x 250 mg PO
100x/mnt,kuat angkat, RR: 24 x/mnt, Suhu: Rifampisin 1 x 375 mg PO
Pirazinamid 1x625mg
36,50
Etambutol 1x625mg
Ves (↓/+) Rhonki (+/-) Perkusi redup Prednison 2-2-1 PO
(+/-) Ranitidin 2x50 mg
Injeki Paracetamol 3 x 250 mg IV
Skor TB : 6 (TB)
Planning
Kontak dengan pasien TB (+) Konsul BTKV
Uji tuberkulin (-) Cek SI, TIBC, dan Ferritin
Berat badan/keadaan gizi (+)
Demam tanpa sebab yang jelas (+)
Batuk (+)
Pembesaran KGB (-)
Pembengkakan tulang, sendi
panggul, lutut, falang (-)
Foto dada (+)
Tanggal Pemeriksaan Terapi

Jum’at, 28/6/19 S: sesak (↓) batuk (+) demam (-) mual (-) A: TB milier + Efusi masif dextra + Anemia defisiensi besi

(perawatan H-2) penurunan nafu makan (+) P:


O:
BTKV : Saran CT scan (A : Detroyed Lung Dextra)
Kesadaran : Composmentis, GCS E4V5M6 O2 nasal kanul menggunakan masker 4-6 lpm
TD: 110/80mmHg, HR: 95x/mnt,kuat angkat, RR: IVFD D5 ½ NS 1500 cc/24 jam
PRC 250 ml (2 hari)
25 x/mnt, Suhu: 36,80
Injeksi cefotaxim 4 x 500 mg IV
Ves (↓/+) Rhonki (+/-) Perkusi redup (+/-) INH 1 x 250 mg PO
Hasil lab : Rifampisin 1 x 375 mg PO
Pirazinamid 1x625mg
Hasil lab :
Etambutol 1x625mg
L: 8270 Prednison 2-2-1 PO
Hb: 6,0 Ranitidin 2x50 mg
Ht: 21,3% Injeksi Paracetamol 3 x 250 mg IV
MCV : 64,9
MCH: 18,3
MCHC: 28,2
Tr: 476.000
Serum transferin: 5
Serum iron: 11
UIBC: 227
TIBC: 238
Na: 129
K: 3,5
Cl: 100
CRP: 24,0 (+)
Tanggal Pemeriksaan Terapi
Sabtu, 29/6/19 S: sesak (↓) batuk (+) demam (-) A: TB milier + Efusi masif dextra +
Destroyed lung dextra + Anemia defisiensi
(perawatan H-3) mual (-) penurunan nafsu makan (+)
besi
O:
P:
Kesadaran : Composmentis, GCS
IVFD D5 ½ NS 1500 cc/24 jam
E4V5M6 Injeksi cefotaxim 4 x 500 mg IV
TD: 110/70mmHg, HR: INH 1 x 250 mg PO
89x/mnt,kuat angkat, RR: 20 x/mnt, Rifampisin 1 x 375 mg PO
Pirazinamid 1x625mg
Suhu: 36,50 Etambutol 1x625mg
Ves (↓/+) Rhonki (+/-) Perkusi Prednison 2-2-1 PO
redup (+/-) Ranitidin 2x50 mg
Injeki Paracetamol 3 x 250 mg IV
Ambroxol 3x1
Transamin 2 x 250 mg
Diet TKTP
Planning
MSCT
Tanggal Pemeriksaan Terapi

Senin, 1/07/19 S: sesak (-) batuk (↓) demam (-) mual (-) penurunan A: TB milier + Efusi masif dextra + Destroyed lung dextra +
Anemia defisiensi besi
(perawatan H-6) nafsu makan (+)
O: P:
o Kesadaran : Composmentis, GCS E4V5M6 IVFD D5 ½ NS 1500 cc/24 jam
INH 1 x 250 mg PO
o TD: 110/70mmHg, HR: 91x/mnt,kuat angkat,
Rifampisin 1 x 375 mg PO
RR: 22 x/mnt, Suhu: 36,90 Pirazinamid 1x625mg
o Ves (↓/+) Rhonki (+/-) Perkusi redup (+/-) Etambutol 1x625mg
Prednison 2-2-1 PO
Hasil lab :
Ranitidin 2x50 mg
L: 8970 Injeki Paracetamol 3 x 250 mg IV
Hb: 11,8 Ambroxol 3x1
Ht: 38,9% Transamin 2 x 250 mg
Diet TKTP
Tr: 527.000 Planning
Cek DL, LED, CRP, BTA
MSCT :
Konsolidasi disertai airbronchogram sign pada
seluruh paru kanan dan bercak-bercak infiltrat pada
segmen anterior lobus superior paru kiri disertai
limfadenopati mediastinal, peribronkhial kanan dan
subcarina gambaran pneumonia curiga proses spesifik TB.
Tanggal Pemeriksaan Terapi

Selasa, 2/07/19 S: sesak (-) batuk (↓) demam (-) mual (-) A: TB milier + Efusi masif dextra + Destroyed lung
dextra + Anemia defisiensi besi
(perawatan H-7) penurunan nafsu makan (+)
O: P:
 Kesadaran : Composmentis, GCS  IVFD D5 ½ NS 1500 cc/24 jam
 INH 1 x 250 mg PO
E4V5M6  Rifampisin 1 x 375 mg PO
 TD: 100/80mmHg, HR: 88x/mnt,kuat  Pirazinamid 1x625mg
angkat, RR: 20 x/mnt, Suhu: 36,50  Etambutol 1x625mg
 Prednison 2-2-1 PO
 Ves (↓/+) Rhonki (+/-) Perkusi redup
 Injeki Paracetamol 3 x 250 mg IV
(+/-)  Ambroxol 3x1
Hasil lab :  Transamin 2 x 250 mg
 Diet TKTP
Hb: 10,5
 Cefixim 2x100mg
L: 11.470
Ht: 32,4%
Tr: 563.000
LED: 36
CRP: 48 (+)
BTA I: -
BTA II: -
Tanggal Pemeriksaan Terapi
Rabu, 10/07/19 S: sesak (-) batuk (-) demam (-) mual A: TB milier + Efusi masif dextra +
Destroyed lung dextra + Anemia defisiensi besi
(perawatan H-15) (-) penurunan nafsu makan (-)
O: P:
BTKV : tidak ada indikasi pemasangan
 Kesadaran : Composmentis, GCS
chest tube, jika terjadi kegawatan (massive
E4V5M6 hemoptisis dan pnemothorax) dapat
 TD: 110/80mmHg, HR: dipertimbangkan untuk pneumoctomy (D)
88x/mnt,kuat angkat, RR: 20 IVFD D5 ½ NS 1500 cc/24 jam
INH 1 x 250 mg PO
x/mnt, Suhu: 36,50
Rifampisin 1 x 375 mg PO
 Ves (↓/+) Rhonki (+/-) Perkusi Pirazinamid 1x625mg
redup (+/-) Etambutol 1x625mg
Prednison 2-2-1 PO
Transamin 2 x 250 mg
Diet TKTP
Cefixim (stop)
Ampicilin 4x500mg
Gentamicim 2x100mg
PCT 3x1/2 tab
Tanggal Pemeriksaan Terapi

Kamis, 11/07/19 S: sesak (-) batuk (-) demam (-) mual A: TB milier + Efusi masif dextra +
Destroyed lung dextra + Anemia defisiensi besi
(perawatan H-16) (-) penurunan nafsu makan (-)
O: P:
IVFD D5 ½ NS 1500 cc/24 jam
 Kesadaran : Composmentis, GCS
INH 1 x 250 mg PO
E4V5M6 Rifampisin 1 x 375 mg PO
 TD: 110/80mmHg, HR: Pirazinamid 1x625mg
88x/mnt,kuat angkat, RR: 20 Etambutol 1x625mg
Prednison 2-2-1 PO
x/mnt, Suhu: 36,50
Transamin 2 x 250 mg
 Ves (↓/+) Rhonki (+/-) Perkusi Diet TKTP
redup (+/-) Cefixim (stop)
Ampicilin 4x500mg
Gentamicim 2x100mg
PCT 3x1/2 tab
Planning
BTA sputum
Kultur sputum
Kultur darah
Cek DL, CRP
Tanggal Pemeriksaan Terapi

Sabtu, 13/07/19 S: sesak (-) batuk (-) demam (-) mual (-) A: TB milier + Efusi masif dextra + Destroyed lung
dextra + Anemia defisiensi besi
(perawatan H-18) penurunan nafsu makan (-)
O: P:
 Kesadaran : Composmentis, GCS IVFD D5 ½ NS 1500 cc/24 jam
INH 1 x 250 mg PO
E4V5M6 Rifampisin 1 x 375 mg PO
 TD: 110/70mmHg, HR: 90x/mnt,kuat Pirazinamid 1x625mg
angkat, RR: 20 x/mnt, Suhu: 36,30 Etambutol 1x625mg
Prednison 2-2-1 PO
 Ves (↓/+) Rhonki (+/-) Perkusi redup
Transamin 2 x 250 mg
(+/-) Diet TKTP
Hasil lab : Ampicilin 4x500mg
Gentamicim 2x100mg
Hb: 9,3
PCT 3x1/2 tab
L: 12.730 Cetrizin 1x1 cth
Ht: 29,1% CTM 2 mg + NAC 200 mg (3x1)
Planning
Tr: 669.000
Cek DL, CRP
LED: 79
CRP: 24 (+)
BTA I: -
Tanggal Pemeriksaan Terapi

Senin, 15/07/19 S: sesak (-) batuk (-) demam (-) mual A: TB milier + Efusi masif dextra +
Destroyed lung dextra + Anemia defisiensi besi
(perawatan H-20) (-) penurunan nafsu makan (-)
O: P:
IVFD D5 ½ NS 1500 cc/24 jam
 Kesadaran : Composmentis, GCS
INH 1 x 250 mg PO
E4V5M6 Rifampisin 1 x 375 mg PO
 TD: 110/60mmHg, HR: x/mnt,kuat Pirazinamid 1x625mg
angkat, RR: 20 x/mnt, Suhu: 36,60 Etambutol 1x625mg
Prednison 2-2-1 PO
 Ves (↓/+) Rhonki (+/-) Perkusi Transamin 2 x 250 mg
redup (+/-) Diet TKTP
Ampicilin 4x500mg
Gentamicim 2x100mg
Cefixim 2x1 00mg PO
PCT 3x1/2 tab
Cetrizin 1x1 cth
CTM 2 mg + NAC 200 mg (3x1)
Planning
Cek DL, CRP
Tanggal Pemeriksaan Terapi

Rabu, 17/07/19 S: sesak (-) batuk (-) demam (-) mual A: TB milier + Efusi masif dextra +
Destroyed lung dextra + Anemia defisiensi besi
(perawatan H-22) (-) penurunan nafsu makan (-)
O: P:
 Aff infus
 Kesadaran : Composmentis, GCS
 INH 1 x 250 mg PO
E4V5M6  Rifampisin 1 x 375 mg PO
 TD: 110/80mmHg, HR: x/mnt,kuat  Pirazinamid 1x625mg
angkat, RR: 20 x/mnt, Suhu: 36,70  Etambutol 1x625mg
 Prednison 2-2-1 PO
 Ves (↓/+) Rhonki (+/-) Perkusi  Transamin 2 x 250 mg
redup (+/-)  Diet TKTP
Hasil lab :  Cefixime 2x100mg
 PCT 3x1/2 tab
CRP: 48 (+)
 Cetrizin 1x1 cth
Procalcitonin : 0,20  CTM 2 mg + NAC 200 mg (3x1)
Tanggal Pemeriksaan Terapi

Kamis, 18/07/19 S: sesak (-) batuk (-) demam A: TB milier + Efusi masif dextra +
Destroyed lung dextra + Anemia
(perawatan H- (-) mual (-) penurunan nafsu
23) makan (-) P:
 INH 1 x 250 mg PO
O:  Rifampisin 1 x 375 mg PO
 Kesadaran : Composmentis,  Pirazinamid 1x625mg
GCS E4V5M6  Etambutol 1x625mg
 Cefixime 2x100mg
 TD: 110/80mmHg, HR:
 CTM 2 mg + NAC 200 mg (3x1)
x/mnt,kuat angkat, RR: 20  KRS
x/mnt, Suhu: 36,70
 Ves (↓/+) Rhonki (+/-)
Perkusi redup (+/-)
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

• Tuberkulosis (TB) merupakan


penyakit menular yang di • TB milier klasik diartikan
sebabkan oleh Mycobacterium sebagai kuman basil TB
Tuberculosis. berbentuk milliet (padi), ukurn
rata - rata 2 mm, lebar 1-5 mm
• Tuberkulosis pada anak di diparu, terlihat pada rontgen.
definisikan sebagai Pola ini terlihat pada 1-3%
tuberkulosis yang di derita oleh kasus TB.
anak < 15 tahun.
EPIDEMIOLOGI

TB pada anak terjadi pada anak


Proporsi kasus TB anak di
usia 0-14 tahun. Di negara -
antara semua kasus TB di
negara berkembang jumlah anak
Indonesia pada tahun 2010
berusia kurang dari 15 tahun
adalah 9,4%, kemudian menjadi
adalah 40-50% dari jumlah
8,5% pada tahun 2011, 8,2%
seluruh populasi umum dan
pada tahun 2012, 7,9% pada
terdapat sekitar 500.000 anak di
tahun 2013, 7,16% pada tahun
dunia menderita TB setiap
2014, dan 9% di tahun 2015
tahun.
Patofisiologi
MANIFESTASI

Pada TB ekstra paru dapat dijumpai gejala


dantanda klinis yang khas pada organ
Gejala klinis TB pada anak dapat berupa yang terkena.
gejala sistemik/umum atau sesuai organ
terkait. Gejala umum TB pada anak yang • Tuberkulosis kelenjar
sering dijumpai adalah batuk persisten, • Tuberkulosis sistem saraf pusat
berat badan turun atau gagal tumbuh, • Tuberkulosis sistem skeletal
demam lama serta lesu dan tidak aktif. • Tuberkulosis mata
• Tuberkulosis kulit
• Tuberkulosis organ - organ lainnya
DIAGNOSIS

•Secara umum penegakan diagnosis TB pada anak di


dasarkan pada 4 hal, yaitu:

• Konfirmasi bakteriologis TB
• Gejala klinis yang khas TB
• Adanya bukti infeksi TB ( hasil uji tuberkulin + /
kontak erat dengan pasien TB )
• Gambaran foto thorax sugestif TB.
PEMERIKSAAN UNTUK DIAGNOSIS TB
ANAK

Pemeriksaan bakteriologis:

• Pemeriksaan mikroskopis BTA Pemeriksaan penunjang:


sputum atau spesimen lain
( cairan tubuh atau jaringan • Uji tuberkulin
biopsi ) • Foto thoraks
• Tes cepat molekuler (TCM) • Pemeriksaan histopatologi
TB
• Pemeriksaan biakan
Klasifikasi pasien TB:
• Terduga TB
• Pasien TB anak: • Lokasi anatomi dari penyakit
• Pasien TB anak terkonfirmasi • Riwayat pengobatan
bakteriologis sebelumnya
• Pasien TB anank terdiagnosis • Hasil pemeriksaan uji
secara klinis. kepekaan obat
• Status HIV
TATALAKSANA
Tuberkulosis Pleura

Efusi pleura adalah penumpukan abnormal cairan


dalam rongga pleura. Salah satu etiologi yang perlu
dipikirkan bila menjumpai kasus efusi pleura di Indonesia
adalah TB. Efusia TB bisa ditemukan dalam 2 bentuk,
yaitu (1) cairan serosa, bentuk ini paling banyak dijumpai,
(2) empiema TB, yang merupakan efusi pleura TB primer
yang gagal mengalami resolusi dan berlanjut ke proses
supuratif kronik. Pleuritis TB sering terjadi pada anak,
biasanya terjadi dalam 3-9 bulan pertama setelah terjadi
Gejala awal meliputi demam akut yang
TB primer.
disertai batuk nonproduktif (94%) dan
nyeri dada (78%). Pasien juga sering
datang dalam keadaan sesak nafas yang
hebat. Pemeriksaan foto thoraks dapat
dijumpai kelainan parenkim paru. Efusi
biasanya unilateral (95%) dan hampir
selalu terjadi di sisi yang sama dengan
kelainan parenkim parunya
TUBERKULOSIS
PLEURA

Untuk diagnosis definitif dan terapi , pasien ini harus


segera dirujuk. Penunjang diagnostik yang dilakukan di
fasilitas rujukan adalah analisis cairan pleura, tes ADA (
adenosin deaminase ), jaringan pleura dan biakan TB
dari cairan pleura.

Karakteristik cairan pleura pada pleuritis TB, yaitu


: cairan berwarna kuning, protein meningkat, pH 1,012
- 1,025 (<7,3), kadar glukosa 20 - 40 mg/dl, kadar
protein > 30 g/L, lactate dehydrogenase (LDH) > 200
U/L, dan peningkatan adenosin deaminase (ADA) >
40U/L.
DESTROYED LUNG

Luluh paru unilateral adalah


penyebab morbitas dan komplikasi
yang sering ditemukan. Tumor paru
primer, massa di mediastinum, Destruksi paru tuberkulosis
abnormalitas vaskular, dan infeksi unilateral dapat merupakan
pulmonal destruktif progresif diduga
infeksi primer atau reinfeksi.
menjadi faktor predominan dari
kelainan paru ini. Tuberkulosis
Pasien - pasien tersebut dapat
menjadi 83,3% penyebab luluh paru. dilaporkan pada saat pertama
diagnosis atau setelah
menyelesaikan pengobatan atau
tidak merespon pada
pengobatan anti tuberkulosis
karena resistensi obat.
MANIFESTA PENYEBAB RADIOLO
KEMATIAN
SI GI

Gambaran radiologik yang


Manifestasi klinisnya adalah menunjukkan kerusakan jaringan
Penyebab kematian pada TB
dyspnea progresif, paru yang berat, biasanya secara
dengan luluh paru adalah
hemoptisis, dan penurunan klinis disebut luluh paru. Gambaran
hemoptisis masif dan gagal
berat badan. Pasien TB radiologik luluh paru terdiri dari
nafas pada TB yang
dengan luluh paru memiliki atelektaksis, estasis/multikaviti dan
tereaktivasi dan / atau
manifestasi klinis serupa fibrosis parenkim paru. Sulit untuk
superinfeksi bakteri, dan
dengan PPOK tapi berbeda menilai aktiviti lesi atau penyakit
mortalitasnya biasanya tinggi
patofisiologinya. hanya berdasarkan gambaran
radiologik tersebut.
PEMBAHASAN
PEMERIKSAAN FISIK
ANAMNESIS DAN PENUNJANG

Teori Kasus Te
ori

An
Ka
sus

An
Teori Kasus
ore ore
ksi ksi
aB aB

 Pembesaran kelenjar limfe 


B B

Gizi kurang (80%)


tur tur

 Anoreksia  Anoreksia
un un
ata De
u ma
ga m
gal 1
tu bul
mb an
uh Ba
De tuk
ma 1

leher, aksila, inguinal.  Uji tuberkulin (-)


m bul
la an
ma Se

 BB turun atau gagal  BB turun


de sa
ng k
an naf
pe as
ny 1
eb har
ab i
ya S
ng M

 Pembengkakan progresif  Pembesaran kelenjar limfe


tak RS
jel Ri
as wa
Ba yat

tumbuh  Demam 1 bulan


tuk ko
>2 nta
mi kK
ng eri
gu ng
Se at
sa ma
k la

atau deformitas tulang, (-)


naf m
as
Ri
wa
yat

 Demam lama dengan  Batuk 1 bulan


ko
nta
kK
eri
ng
at

sendi, lutut, falang.  Foto thoraks (sugestif TB)


ma
la
m

penyebab yang tak jelas  Sesak nafas 1 hari


 Uji tuberkulin.
 Batuk > 2 minggu SMRS  Pengukuran berat badan
 Sesak nafas  Riwayat kontak  Foto thoraks
 Riwayat kontak  Keringat malam
 Keringat malam
Teori dan
Kasus
Sesuai

Teori dan Kasus Sesuai Teori dan kasus sesuai


DIAGNOSIS TATALAKSANA

Teori Kasus Teori Kasus


Skoring TB pada anak : Skor TB : 6 (TB)
 Pada tahap intensif TB milier  O2 nasal kanul
Kontak dengan pasien Kontak dengan pasien menggunakan masker 4-
diberikan minimal 4 macam
TB TB (+) 6 lpm
obat (INH, Rifampisin,  IVFD D5 ½ NS 1500
Uji tuberkulin Uji tuberkulin (-)
Pirazinamid, Etambutol atau cc/24 jam
Berat badan/keadaan Berat badan/keadaan
 PRC 250 ml (2 hari)
gizi gizi (+) Streptomisin).
 Injeksi cefotaxim 4 x
Demam tanpa sebab Demam tanpa sebab  Untuk kasus TB tertentu yaitu 500 mg IV
yang jelas yang jelas (+) TB milier, efusi pleura TB,  INH 1 x 250 mg PO
TB 
Batuk Batuk (+) Rifampisin 1 x 375 mg
perikarditis TB,
Pembesaran KGB Pembesaran KGB (-) PO
endobronkial, meningitis TB  Pirazinamid 1x625mg
Pembengkakan tulang, Pembengkakan tulang,
dan peritonitis TB diberikan  Etambutol 1x625mg
sendi panggul, lutut, falang sendi panggul, lutut, falang (-)
kortikosteroid (prednison).  Prednison 2-2-1 PO
Foto dada Foto dada (+)
 Ranitidin 2x50 mg
 Injeksi Paracetamol 3 x
250 mg IV

Teori dan kasus sesuai Teori dan kasus sesuai


KESIMPULA
N

Telah dilakukan pemeriksaan pada An. R usia 13 tahun


11 bulan dengan diagnosis TB milier, efusi pleura masif
dextra, destroyed lung dextra dan anemia defisiensi
besi. Pasien datang ke IGD RSUD Abdul Wahab
Sjahranie Samarinda karena sesak nafas, batuk lama,
dan demam lama. Secara umum, penegakan diagnosis,
alur penatalaksanaan sudah sesuai dengan literatur
yang ada
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai