Anda di halaman 1dari 37

PSORIASIS VULGARIS

Presentan :

Cindy Fatricia Therescova 2210070200120


Muhammad Iqballisandi 2210070200062
Raylofa Devia Annisyah 2210070200044
Aulia Nopriyanti 2310070200008

Preseptor :
Dr. dr. H. Yosse Rizal, Sp.KK, FINSDV, FAADV
dr. Yola Fadilla, Sp. DV
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
BAGIAN KULIT DAN KELAMIN RSAM BUKITTINGGI
01
Laporan
kasus
Identitas pasien
Nama : Tn. R
Umur : 23 tahun
Jenis Kelamin : laki - laki
Status : Belum Menikah
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Bukit apit
Tanggal Pemeriksaan : 28 November 2023
Anamnesis
Keluhan
utama
Pasien laki-laki usia 23 tahun datang ke poliklinik kulit
dan kelamin Rumah Sakit Achmad Moechtar dengan
keluhan gatal dan bercak putih kasar pada bagian lutut
dan lengan bawah yang dirasakan sejak 9 bulan terakhir
Riwayat penyakit sekarang
• Keluhan gatal pada bagian lutut dan lengan bawah yang dirasakan
sejak 9 bulan terakhir
• Awalnya muncul bercak berwarna merah pada bagian lutut dan
lengan bawah dengan ukuran seperti biji jagung dan terasa gatal
• Pasien tersebut sering menggaruk dan lama kelamaan bercak
dirasakan semakin melebar dan menebal, kulit pada ruam tersebut
terkelupas, serta tampak sisik berwarna putih
• Bercak berwarna merah semakin bertambah banyak disekitar lutut
dan lengan bawah
Anamnesis
Riwayat penyakit Dahulu
• Pasien pernah mengalami gejala yang sama sekitar 2 tahun yang lalu
dan pernah berobat ke dokter. Setelah diobati, pasien sembuh, namun
gejala tersebut muncul Kembali
Riwayat penyakit
keluarga
Ayah pasien menderita penyakit yang sama sebelumnya
Anamnesis
Riwayat pengobatan
• Pasien sebelumnya sudah pernah berobat tetapi kambuh lagi
• Pasien mendapatkan obat, Krim desoximetasone dan
cetirizine
Riwayat alergi obat
Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat
Riwayat kebiasaan sosial ekonomi
• Pasien perokok aktif dan tidak mengkonsumsi minuman
beralkohol
• Akhir-akhir ini pasien mengeluh sedang banyak pikiran
karena tugas kuliah.
Satatus generalisata
Pemeriksaan Fisik

• Keadaan umum : Dalam batas normal


• Kesadaran : Compos mentis
cooperatif
• Tanda vital : Dalam Batas Normal
• Pemeriksaan thorax : Dalam Batas Normal
• Pemeriksaan abdomen : Dalam Batas Normal
• Pemeriksaan ekstremitas : Dalam Batas Normal
• Berat Badan : 65 kg
• Tinggi Badan : 170 cm
• BMI : 22,49 (Normoweight)
Status
Dermatologikus
● Lokasi : Lengan bawah dan lutut
bilateral
● Distribusi : Regional
● Bentuk : Tidak Khas
● Susunan : Tidak khas
● Batas : Tegas
● Ukuran : Lentikular - Plakat
● Effloresensi : Plak eritematosa,
skuama
kasar tebal, berlapis,
berwarna putih.
Dignosis

Diagnosis Diagnosis
Kerja
Psoriasis Vulgaris • Banding
Tinea Corporis
• Dermatitis Seboroik
• Neurodermatitis
• Liken Planus
Pemeriksaan penunjang
• Histopatologi
Penebalan atau akantosis,papilla dermis memanjang
● Fenomena Tetesan Lilin
• Fenomena Auspitz
• Fenomena Kobner
Tatalaksana
Terapi umum

• Menjelaskan kepada pasien tentang penyakit dan


penatalaksanaannya
• Menghindari faktor pencetus seperti Hindari merokok,
stres dan kelelahan.
• Membersihkan serta memotong kuku
• Mencegah garukan dan gosokan
• Minum obat dan kontrol ke dokter secara teratur
Terapi khusus
Topikal Sisitemik

• Krim desoximetasone 0,25 % yang • Cetirizine 1x 10mg


dioleskan tipis-tipis pada lesi yang
diberikan 2 kali sehari terutama
pada pagi dan malam hari
• Krim urea 10%pelembab
RESEP
RSUD. ACHMAD MOCHTAR
Ruangan Poliklinik : Kulit dan Kelamin
Dokter : dr. H
SIP No. 123/sip/2023

Bukittinggi, 14 Juni 2023

R/ krim deksoximetasone 0,25% tube No I


S2 dd applic loc dol

R/ krim urea 10% tube No I


Sue

R/Cetirizine tab 10 mg no. X


S1 dd tab 1 pc

Pro : Tn. R
Umur: 25 tahun
Alamat : Bukit apit
Prognosis

● Quo ad vitam : Bonam


● Quo ad fungtionam : Bonam
● Quo ad sanationam : Dubia ad Bonam
● Quo ad cosmetikum : Dubia ad Bonam
02
Diskusi
Definisi

Penyakit peradangan kulit kronik dengan dasar genetik yang kuat


dengan karakteristik perubahan pertumbuhan & diferensiasi sel
epidermis disertai manifestasi vaskuler, diduga ada pengaruh sistem
saraf
Epidemiologi
 Prevalensi usia bervariasi di setiap wilayah
 Di Indonesia pencatatan pernah dilakukan oleh sepuluh RS
besar dengan angka prevalensi pada tahun 1996,1997,1998
berturut-turut adalah 0,62%;0,59%; dan 0,92%.
 Remisi dialami 17-55% kasus. Dengan beragam tenggang
waktu
Etiopatogenesis
Hanseler & Christopher (1985) Autoimun
 Tipe 1: <40 th  Genetik
fc genetik
fenotip lebih parah Sitokin, kemokin, maupun fc
 Tipe 2: >40 th  pertumbuhan gangguan regulasi
familialnya rendah
keratinosit, sel2 radang, & pembuluh
darah lesi menebal & berskuama tebal
berlapis
Patofisiologi
Pertumbuhan kulit yang cepat (3-4 hari)

Stratum granulosum tidak terbentuk

Interval keratinisasi sel-sel stratum basal memendek

Proses pematangan dan keratisasi stratum korneum gagal

Terjadi parakeratosis
(Inti sel lapisan tanduk masih ada)

Suplai pembuluh darah


Patofisiologi

Suplai pembuluh darah

Timbul plak eritem

Nekrosis sel-sel epidermis

Timbul skuama berwarna putih (seperti tetesan lilin)

Gatal
Gambaran klinis
o Plak eritema, diliputi skuama putih disertai titik-titik perdarahan bila skuama dilepas
o Gatal
o Besar lesi lentikuler–plakat
o Simetris
o Kulit, kuku & sendi
o Auspitz sign : Jika skuama dikerok muncul bintik perdarahan
 Papilomatosis
o Koebner phen : Muncul lesi baru pada tempat terkena trauma, muncul 7-14
hari setelah trauma  Lesi Isomorfik
o Fenomena tetesan lilin : Skuama yang berubah warnanya menjadi putih seperti
lilin pada goresan
Bentuk klinis psoriasis
● Psoriasis vulgaris (tipe plakat) → terbanyak
○ Lesi dimulai dengan makula eritematosa <1 cm
○ Woronoff’s ring  lingkaran kecil putih pucat
mengelilingi lesi psoriasis plakat
○ Gatal (70%), terbakar, nyeri  skalp
○ Skalp, siku, lutut, punggung, lumbal & retroaurikuler
● Psoriasis inversa (P.fleksural)
○ Letak lesi di daerah intertriginosa (tampak lembab,
dan eritematosa) mirip dengan ruam intertrigo
○ Aksila, fosa antekubital, poplitea, lipat inguinal,
inframamae, dan perineum
Bentuk klinis psoriasis
● Psoriasis gutata
○ Lesi papul eruptif 1-10mm warna merah
salmon, bentuk seperti tetesan air
○ Infeksi streptococcus beta hemolitikus
seperti faringitis, laryngitis, tonsilitis 
mengawali munculnya psoriasis glutata
● Psoriasis pustulosa
○ Jenis Von Zumbusch (generalisata) 
bersifat sistemik dan mengancam jiwa
○ Lokalisata  palmoplantar
Bentuk klinis Psoriasis
● Eritroderma
○ Psoriasis universalis  psoriasis plakat yang luas,
tidak diikuti demam atau menggigil
○ Vasodilatasi generalisata : infeksi, tar, obat/putus obat
kortikosteroid  eritema difus, demam, menggigil,
malaise
● Psoriasis kuku
○ Lesi beragam, sumur-sumur dangkal (pits) adalah
kasus terbanyak 65%
○ Yellowwish dis-coloration, onikolisis, hiperkeratosis
subungual
● Psoriasis artritis
○ 30% kasus
○ Gejala : kaku sendi pagi hari,nyeri sendi persisten
Histopatologi
Khas
Hiperkeratosis, parakeratosis, akantosis dan pembuluh darah
dermis membengkak dan berkelok, mikroabses Munro atau
spongioform pustules of kogoj
Faktor pencetus
• Lingkungan
• Kimia, mekanik, termal  mekanisme koebner,
misalnya garukan, aberasi superfisial, reaksi
fototoksik, atau pembedahan
• Stres
• Obat (beta-bloker, ace-inhibitor, antimalaria, litium,
NSAID, gembifrosil, beberapa antibiotik)
• Bakteri, virus, jamur
Komplikasi
• Gangguan emosional
• Hipotermia, hipoalbuminemia, gagal jantung,
pneumonia terjadi pada penderita eritroderma
• Psoriasis pustulosa generalisata menderita
Artralgia, mialgia
Dermatitis seboroik Dermatitis numularis
Tinea corporis

Neurodermatitis kandidosis intertriginosa


Dermatitis seboroik Dermatitis numularis Tinea corporis

Curiga riwayat infeksi,


Etiologi Jamur Mallassezia furfur bertambah dengan kadaan T. rubrum
emosi dan stress
Plak Eritemaskuamosa,
batas tegas dengan tepi
Skuama kuning berminyak dg lesi Seperti koin kulit menebal,
Effloresensi aktif, papul, dengan
batas rambut krusta dan skuama,
daerah tengah lebih
tenang

Ketombe dg skuama halus,


Gejala Klinis gatal , bekas garukan (+) gatal
tebal, gatal

Skalep, wajah (lipatan Tempat yang mudah di


Lokasi garuk, tangan, kaki, tubuh
nasolabial, alis, ketiak)
Psoriasis area severity index (PASI)
● Untuk menilai keparahan psoriasis sehingga disesuaikan
dengan pengobatan
● <3% psoriasis ringan
● 3-10% psoriasis sedang
● >10% psoriasis berat
Tatalaksana
Topikal
 Kortikosteroid
 Ditranol (antralin) 0,05%-1%: mempunyai efek antimitotik dan menghambat enzim
poliferasi. Obat ini mampu membersihkan lesi psoriasis dan bersifat iritasi
 Fototerapi( UVA,UVB,PUVA)kemampuan induksi apoptosis, imunosupresan, mengubah
profil sitokin dan mekanisme lainnya.
 Calcipotriol: suatu sintetik vit D, antiproliferatif keratinosit, menghambat poliferasi sel, dan
meningkatkan diferensiasi juga menghambat produksi sitokin yang berasal dari keratinosit
maupun limfosit. Bersifat iritasi
 Retinoid topikal: asam vit A, dan sintetik analog dengan reseptor β dan γ.
 Ter
Tatalaksana
• Metotreksat  gangguan fungsi hati & hematopoeti
• Dosis dewasa 7,5-15mg setiap minggu
• Asitretin  gangguan fungsi hati
• Dosis 0,5-1mg/kgbb/hari
• Siklosporin  gangguan ginjal & Hipertensi
• Dosis 2,5mg/kgBB/hari
• Agen biologicefalizumab,alefacept,infliximab
Prognosis

● Penyakit ini tidak fatal namun berdampak negative terhadap


kehidupan di masyarakat, misalnya pertimbangan pekerjaan
dan hubungan social, karena penampilan kulitnya tidak
menarik.
TERIMAK
ASIH

Anda mungkin juga menyukai