1910070100090 Step_5 (Learning Objective) Step_6 (Gather Information And Privat Study) 1. Menjelaskan tentang MORS • Manajemen operasional adalah bidang manajemen yang terkait dengan merancang, mengendalikan, dan memastikan bahwa proses produksi/layanan berjalan dengan baik • Pada prakteknya di RS, manajemen operasi merupakan praktik yang dirancang untuk memantau dan mengelola semua proses pemberiann layanan kesehatan kepada pasien. • Fokus manajemen operasional berada pada penciptaan dan pengembangan layanan yang efisien & efektif. Mengelola pembelian, memantau inventaris, dan menjaga kualitas adalah tujuan utama. Ruang lingkup manajemen operasional • Manajemen operasional memainkan peran penting dalam industri pelayanan kesehatan. Tanggung jawab manajemen operasional sangat besar. • Manajer operasional bertanggungjawab dalam mengawasi kegiatan operasional fasilitas pelayanan kesehatan, Hal ini mencakup efisien dan kemampuan RS dalam memberikan pelayanan yang memadai dan dapat diandalkan. Pada tataran implementasi, manajemen operasional merupakan proses pengambilan keputusan tentang penggunaan sumber daya dalam memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik dan sesuai dengan tujuan & sasaran RS. Beberapa aspek yang saling berhubungan dalam ruang lingkup manajemen operasional, antara lain : 1) Aspek Struktur; merupakan aspek yang terkait dengan pengaturan komponen dalam sistem manajemen operasional yan saling berinteraksi antara satu sama lainnya. 2) Aspek Fungsi; merupakan aspek yang berhubungan dengan manajerial dan pengorganisasian atas seluruh komponen struktur dan interaksinya mulai dari perencanaan, implementasi, pengendalian maupun perbaikan agar diperoleh kinerja optimal. 3) Aspek Lingkungan; aspek ini merupakan bagian dari sistem dalam manajemen operasional yang memperhatikan pentingnya perkembangan dan kecenderungan yang berhubungan erat dengan lingkungan. Sedangkan ruang lingkup manajemen operasional di RS, sangat berhubungan dengan proses pelayanan kesehatan, antara lain: 1) Perencanaan jumlah kapasitas layanan yang optimal, 2) Perencanaan gedung, layout, desain tata letak fasilitas, 3) Desain alur proses layanan, 4) Manajemen persediaan, 5) Membuat skedul kerja, 6) Pengendalian dan pengawasan kualitas layanan, 7) Pemeliharaan fasilitas layanan. 2. Menjelaskan tentang manajemen personalia dan SDM Manajemen personalia • Manajemen personalia adalah penyedia kepemimpinan dan pengarahan para karyawan dalam pekerjaan atau hubungan kerja (Yoder dalam Hasibuan, 2017:11). • Manajemen Personalia memfokuskan perhatian mereka pada”input” dan “kegiatan/program” sedangkan Manajemen Sumber Daya Manusia memfokuskan perhatiannya pada “output” yaitu “sumber daya”atau kekuatan yang dihasilkan oleh manusia/karyawan/pekerja. • Spesifiknya, manajemen personalia adalah perencananaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian dari pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemberhentian karyawan, dengan maksud terwujudnya tujuan perusahaan, individu, karyawan, dan masyarakat yang bersangkutan Fungsi Manajemen Personalia • Perencanaan Perencanaan yang dimaksud adalah merencanakan personel secara efektif dan efisien agar sesuai dnegan kebutuhan perusahaan dalam membantu terwujudnya tujuan perusahaan. • Pengorganisasian Pengorganisasian adalah kegiatan mengorganisasikan seluruh personel/karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, delegasi wewenang, integrasi, dan koordinasi dalam struktur organisasi. • Pengarahan Pengarahan (Directing) berarti mengarahkan seluruh karyawan agar mau dan mampu bekerjasama dan bekerja secara efektif dalam membantu tercapainya tujuan perushaan, karyawan, dan masyarakat. • Pengendalian Pengendalian maksudnya adalah kegiatan yang mengendalikan karyawan agar menaati peraturan dan rencana kerja perusahaan. • Pengadaan Pengadaan atau Procurement adalah proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkan hsil yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. • Pengembangan Development atau pengembangan merupakan proses peningkatan keterampilan teknis, teoretis, konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan. • Kompensasi Kompensasi adalah pemberian balas jasa secara langsung dan tidak langsung berupa uang atau barang kepada karyawan sbagai imbalas atas tenaga dan jasa yang diberikan kepada perusahaan. • Pengintegrsian Pengintegrasian berarti kegiatan yang ditujukan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dengan kebutuhan karyawan agar tercipta kerjasama yang selaras dan saling menguntungkan. • Pemeliharaan Pemeliharaan adalah kegiatan memelihara dan meingkatkan kondisi fisik, mental, dan loyalitas karyawan agar tetap mau bekerjasama hingga pensiun. • Kedisiplinan Menjaga kedisiplinan adalah fungsi manajemen personalia yang paling penting. Pemberhentian Pemberhentian adalah putusnya hubungan kerja seorang karyawan dari suatu perusahaan. Manajemen SDM • Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menjadi salah satu bidang dari manajemen umum, seperti manajemen keuangan, manajemen pemasaran, serta manajemen operasi. • Cushway memberikan pendapat bahwasanya tujuan manajemen sumber daya manusia adalah memberi pertimbangan manajemen dalam membuat kebijakan sumber daya manusia untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki karyawan atau pegawai yang memiliki kinerja tinggi, selalu siap mengatasi perubahan, serta memenuhi kewajiban sebagai pekerja secara legal. Manfaat SDM • Perusahaan dapat memanfaatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang sudah ada secara baik • Produktivitas dari karyawan yang sudah ada semakin meningkat • Penentuan kebutuhan tenaga kerja atau karyawan • Penanganan informasi ketenagakerjaan • Penelitian 3. Menjelaskan tentang manajemen pelayanan medis & perawatan • Manajemen pelayanan medik merupakan proses penerapan ilmu medis untuk menyusun rencana, mengimplementasikan rencana, mengoordinasikan dan menyelesaikan aktivitas-aktivitas pelayanan demi tercapainya tujuan pelayanan yang baik serta meningkatkan suatu mutu dalam bidang medis atau kedokteran. 4. Menjelaskan tentang manajemen gizi, farmasi, linien laundry, dan sanitasi Gizi Pelayanan gizi rumah sakit merupakan suatu upaya memperbaiki atau meningkatkan gizi/makanan dan dietetic masyakara/kelompok/individu melalui rangkaian kegiatan assessment, diagnosis, intervensi, dan evaluasi gizi dalam rangka mencapai status Kesehatan optimal dalam kondisi sakit maupun sehat. Pelayanan gizi di rumah sakit dikatakan bermutu jika memenuhi 3 komponen mutu, yaitu : 1.) Pengawasan dan pengendalian mutu untuk menjamin bahwa produk yang dihasilkan aman, 2.) Menjamin Kepuasan konsumen dan 3). Assessment yang berkualitas. Farmasi • Sistem manajemen farmasi (juga dikenal sebagai sistem informasi farmasi) yaitu sistem yang menyimpan data dan memungkinkan fungsionalitas yang mengatur dan memelihara proses penggunaan obat-obatan di apotek. Sistem ini mungkin merupakan teknologi independen untuk penggunaan apotek saja, atau dalam pengaturan rumah sakit, apotek dapat diintegrasikan dalam sistem entri pesanan dokter komputer rumah sakit (CPOE) rawat inap • Sistem manajemen farmasi melayani banyak tujuan, termasuk pengeluaran obat-obatan farmasi yang aman dan efektif. Selama proses pengeluaran, sistem akan meminta apoteker untuk memverifikasi obat yang telah mereka isi untuk pasien yang dengan baik, berisi jumlah dan dosis yang tepat, dan menampilkan informasi yang akurat pada label resep. Linien laundry • Linen merupakan unsur paling penting di Rumah Sakit, semua ruangan di Rumah Sakit memerlukan dan menggunakan linen. Penanganan linen kotor sangat penting guna mengurangi infeksi nosokomial, penanganan linen bisa disebut juga manajemen linen dimulai dari penanganan linen kotor, penyimpNn linen berih hingga desain bangunan. Tujuan manajemen linen itu sendiri adalah Tersedianya linen bersih, hygienis dan siap pakai, Untuk memutus mata rantai transmisi kuman Untuk meminimalkan infeksi di Rumah Sakit dengan meningkatkan standar Dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada pasien sehingga meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit. Sanitasi • Dalam lingkup rumah sakit, sanitasi berarti upaya pengawasan berbagai faktor lingkungan fisik, kimiawi dan biologidi rumah sakit.yang menimbulkan atau mungkin dapat mengakibatkan pengaruh buruk terhadap kesehatan petugas,pasien, pengunjung maupun bagi masyarakat di sekitar rumah sakit. • Dari pengertian di atas maka sanitasi rumah sakit merupakan upaya dan bagian tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan di rumah sakit dalam memberikan layanan danasuhan pasien yang sebaik-baiknya karena tujuan dari sanitasi rumah sakittersebut adalah menciptakan kondisi lingkungan rumah sakit agar tetap bersih, nyaman, sehat dan dapat mencegah terjadinya infeksi silang serta tidak mencemari lingkungan. Menjelaskan tentang standar mutu dan keselamatan pasien Standar Mutu dan Keselamatan pasien menurut WHO meliputi: 1. Identifikasi Pasien dengan Benar Rumah sakit mengembangkan dan menerapkan proses untuk meningkatkan akurasi identifikasi pasien. Identifikasi dilakukan dengan menggunakan dua tanda pengenal pasien. 2. Meningkatkan Komunikasi yang Efektif a) Rumah sakit mengembangkan dan menerapkan proses untuk meningkatkan efektivitas komunikasi verbal dan/atau telepon di antara para perawat. b) Rumah sakit mengembangkan dan menerapkan proses untuk melaporkan hasil kritis dari tes diagnostik. c) Rumah sakit mengembangkan dan menerapkan proses komunikasi serah terima. 3. Meningkatkan Keamanan Pengobatan dengan Waspada Tinggi a) Rumah sakit mengembangkan dan menerapkan proses untuk meningkatkan keamanan pengobatan dengan kewaspadaan tinggi. b) Rumah sakit mengembangkan dan menerapkan proses untuk mengelola penggunaan elektrolit pekat yang aman. 4. Pastikan Operasi Aman c) Rumah sakit mengembangkan dan menerapkan proses untuk verifikasi pra operasi dan penandaan lokasi prosedur bedah/invasif. d) Rumah sakit mengembangkan dan menerapkan proses untuk waktu istirahat yang dilakukan segera sebelum dimulainya prosedur pembedahan/invasif dan penandatanganan yang dilakukan setelah prosedur. 5. Mengurangi Risiko Infeksi Terkait Perawatan Kesehatan Rumah sakit mengadopsi dan menerapkan pedoman kebersihan tangan berbasis bukti untuk mengurangi risiko infeksi terkait perawatan kesehatan. 6. Mengurangi Risiko Cedera Pasien Akibat Terjatuh Rumah sakit mengembangkan dan menerapkan proses untuk mengurangi risiko cedera pasien akibat jatuh pada populasi pasien rawat inap. Standar Mutu dan Keselamatan pasien menurut Permenkes No. 11 Tahun 2017 1. Standar Keselamatan Pasien meliputi standar: a) Hak pasien; b) Pendidikan bagi pasien dan keluarga; c) Keselamatan Pasien dalam kesinambungan pelayanan; d) Penggunaan metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan peningkatan Keselamatan Pasien; e) Peran kepemimpinan dalam meningkatkan Keselamatan Pasien; f) Pendidikan bagi staf tentang Keselamatan Pasien; dan g) Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai Keselamatan Pasien. 2. Sasaran Keselamatan Pasien meliputi tercapainya hal-hal: a) Mengidentifikasi pasien dengan benar; b) Meningkatkan komunikasi yang efektif; c) Meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus diwaspadai; d) Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar, pembedahan pada pasien yang benar; e) Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan; dan f) Mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh. Menjelaskan tentang patient safety • Safety Patient atau keselamatan pasien adalah upaya yang dilakukan di pelayanan kesehatan untuk mencegah terjadinya cidera dan tindakan yang tidak seharusnya dilakukan pada pasien. Safety Patient menjadi unsur penting yang perlu diperhatikan dalam pelayanan kesehatan karena menyangkut keselamatan manusia. • Tujuan utama pengembangan program patient safety di rumah sakit dan fasyankes lainnya adalah terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit, meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat, menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit, dan terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan. Tujuh Langkah Keselamatan Pasien : • Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien. • Memimpin dan mendukung staf. • Mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko. • Mengembangkan sistem pelaporan. • Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien. • Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien. 6 Sasaran keselamatan pasien: • Mengidentifikasi pasien dengan benar • Meningkatkan komunikasi yang benar • Meningkatkan komunikasi yang benar • Meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus diwaspadai • Memastikan lokasi pembedahan yang benar, Prosedur yang benar, Pembedahan pada pasien yang benar • Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan Kesehatan • Mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh Menjelaskan tentang bioetika kedokteran • Bioetika kedokteran merupakan salah satu etika khusus dan etika sosial dalam kedokteran yang memenuhi kaidah praksiologik (praktis) dan filsafat moral (normatif) yang berfungsi sebagai pedoman (das sollen) maupun sikap kritis reflektif (das sein) Ada 4 prinsip (kaidah dasar) bioetika yang dikemukakan oleh Beauchamps dan Childress yakni, 1. Melakukan yang terbaik (memaksimalkan ikhtiar untuk mencapai kebaikan), 2. Menghindari/meminimalkan bahaya, 3. Menghormati pemilik hak, 4. Keadilan. Menjelaskan tentang pencegahan dan pengendalian infeksi 1. Membangun budaya cuci tangan( kebersihan tangan) 2. Membangun budaya penggunaan Alat Pelindung Diri Alat pelindung diri terdiri dari sarung tangan, masker, gaun pelindung, goggle/perisai wajah, sepatu pelindung dan topi pelindung. Pemantau penggunaan alat pelindung diri sesuai dengan indikasi. 3. Penerapan dekontaminasi alat kesehatan termasuk sterilisasi : a) Dekontaminasi b) Pencucian dan pembilasan c) Pemilahan alat d) Pengeringan e) Pengemasan dan pelabelan f) Sterilisasi alat g) Penyimpanan alat steril 4. Pengendalian lingkungan a.) Pengendalian lingkungan yaitu : • Kualitas udara • Kualitas air • Permukaan lingkungan • Desain dan konstruksi bangunan 5. Pengelolaan limbah a) Identifikasi jenis limbah b) Pemisahan limbah Wadah tempat penampungan sementara limbah infeksius c) Pengangkutan d) Pengolahan limbah e) Penanganan limbah benda tajam f) Pembuangan benda tajamPengelolaan tumpahan cairan tubuh dan merkuri dengan spill kit 6. Penatalaksanaan linen g) Linen infeksius dan non infeksius. 7. Perlindungan petugas kesehatan a) Tatalaksana pajanan b) Tatalaksana pajanan bahan infeksius di tempat kerja c) Langkah dasar tatalaksana klinis profilaksis pasca pajanan HIV pada kasus kecelakaan kerja d) Posbindu karyawan secara berkala 8. Penempatan pasien 9. Higine respirasi/ etika batuk 10. Praktek menyuntik yang aman 11. Kewaspadaan berdasarkan transmisi e) Kewaspadaan berdasarkan transmisi melalui kontak f) Kewaspadaan berdasarkan transmisi melalui droplet g) Kewaspadaan berdasarkan transmisi melalui udara ( airbone )
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional