Layanan Laboratorium
OLEH :
MAKASSAR
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1. Staf medis
o Dokter Spesialis Patologi Klinik,
o Dokter Spesialis Patologi Anatomik,
o Dokter Spesialis Forensik,
o Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik,
o Dokter umum yang telah memiliki pengalaman teknis laboratorium
2. Tenaga teknis laboratorium
o Analis Kesehatan atau Analis Medis,
o Perawat Kesehatan,
o Dokter umum,
o Sarjana kedokteran,
o Sarjana farmasi,
o Sarjana biologi,
o Sarjana teknik elektromedik,
o Sarjana teknik kesehatan lingkungan
3. Tenaga administrasi
4. Pekarya
Analis Kesehatan memiliki tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh
dalam melaksanakan pelayanan laboratorium. Pelayanan laboratorium yang
dimaksud adalah pelayanan laboratorium secara menyeluruh meliputi salah satu
atau lebih bidang pelayanan, meliputi bidang hematologi, kimia klinik,
imunoserologi, mikrobiologi, toksikologi, kimia lingkungan, patologi anatomi
(histopatologi, sitopatologi, histokimia, imuno patologi, patologi molekuler),
biologi dan fisika.[4]
BAB II
PEMBAHASAN
Salah satu standar mutu pelayanan laboratorium klinik Rumah Sakit adalah
tersedianya SDM dengan jumlah yang cukup dan memenuhi kualifikasi tenaga
sesuai dengan jenis pelayanan laboratorium klinik yang ada.
Konsep TQM pada mulanya dipelopori oleh W. Edward Deming, seorang doktor
di bidang statistik yang diilhami oleh manajemen Jepang yang selalu konsisten
terhadap kualitas terhadap produk-produk dan layananannya. TQM adalah suatu
pendekatan yang seharusnya dilakukan oleh organisasi masa kini untuk
memperbaiki otputnya, menekan biaya produksi serta meningkatkan produksi.
Total mempunyai konotasi seluruh sistem, yaitu seluruh proses, seluruh
pegawai, termasuk pemakai produk dan jasa juga supplier. Quality berarti
karakteristik yang memenuhi kebutuhan pemakai, sedangkan management
berarti proses komunikasi vertikal dan horizontal, top-down dan bottom-up, guna
mencapai mutu dan produktivitas [1].
Komponen kunci dari perencanaan SDM adalah penentuan tipe SDM yang
diperlukan. Untuk perencanaan kepegawaian dengan memperkirakan suplai dan
permintaan terhadap SDM, selanjutnya menentukan perbedaan atas suplai dan
permintaan, apa ada kekurangan atau kelebihan. Selanjutnya dapat ditentukan
langkah strategik apa yang akan diambil dalam menghadapi kekurangan atau
kelebihan SDM. [9]
Analisis kebutuhan organisasi akan SDM dinilai sangat penting karena berfungsi
sebagai pusat kegiatan perencanaan SDM; mempengaruhi dan mengarahkan
kegiatan, perilaku dan dampak tindakan-tindakan operasional; meningkatkan
pendayagunaan SDM secara optimal; mengarahkan perencanaan SDM dalam
memperoleh jumlah, tipe dan mutu karyawan untuk mengerjakan sesuatu
dengan tepat pada waktu yang tepat. [12]
Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam peramalan akan kebutuhan
SDM, salah satu di antaranya adalah dengan menggunakan analisis beban
kerja.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
1. Sulistiyani, Ambar T. dan Rosidah, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia : Konsep,
Teori dan Pengembangan Dalam Konteks Organisasi Publik, Graha Ilmu, Yogyakarta.
2. Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jendral Pelayanan Medik, Pedoman Pengelolaan
Laboratorium Patologi Klinik, Patologi Anatomik dan Patologi Forensik/Kamar Jenazah,
Cetakan I, 1988.
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 04/Menkes/SK/I/2002 tentang Laboratorium
Kesehatn Swasta
4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. PER/08/M.PAN/3/2006 tentang
Jabatan Fungsional Pranata Laboratorium Kesehatan.
5. Kuncoro, T., et. al., 1997, Manajemen Proses di Laboratorium Klinik Menuju Produk
yang Bermutu, Dalam : Sianipar, O. (ed), 1997, Prinsip-prinsip Manajemen Untuk
Peningkatan Mutu Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit, Magister
Manajemen Rumah Sakit, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
6. Nursanti, Tinjung Desi, 2002, Strategi Terintegrasi Dalam Perencanaan Sumber Daya
Manusia yang Efektif, Dalam Usmara, A. (ed), 2002, Paradigma Baru Manajemen
Sumber Daya Manusia, edisi ke-3, Amara Books, Yogyakarta.
7. Moehijat, 1979, Perencanaan Tenaga Kerja, Penerbit Alumni, Bandung.
8. Umar, Husein, 1997, Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi, PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
9. Sunarto dan Sahedy Noor, 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM), Bagian
Penerbitan FE-UST, Yogyakarta.
10. Amstrong, Michael, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik : Mengelola
Karyawan, Buku Wajib Bagi Manajer Lini, PT. Bhuana Ilmu Populer, Jakarta.
11. Sumarsono, Sonny, 2003, Ekonomi Sumber Daya Manusia dan Ketenagakerjaan, Graha
Ilmu, Yogyakarta.
12. Mangkuprawira, TB. Syafrie, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik, Ghalia
Indonesia, Jakarta.