BAB I
LATAR BELAKANG
Menurut World Health Organization, Pengertian Rumah Sakit adalah suatu bagian dari organisasi
medis dan sosial yang mempunyai fungsi untuk memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada
masyarakat, baik kuratif maupun preventif pelayanan keluarnya menjangkau keluarga dan lingkungan
rumah. Rumah sakit juga merupakan pusat untuk latihan tenaga.
Rumah sakit merupakan industri pada modal dan padat karya (padat sumber daya) serta padat
teknologi. Sumber daya manusia merupakan komponen utama proses pelayanan dalam rumah sakit.
Jenis produk atau jasa rumah sakit dapat berupa private goods (pelayanan dokter, keperawatan
farmasi, gizi), public goods (layanan parkir, front office, cleaning service, house keeping, laundry)
dan externality (imunisasi).
Rumah Sakit pada umumnya mempunyai misi memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu
dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh
karena itu rumah sakit perlu memiliki persiapan perencanaan, agar dapat memilih dan menetapkan
strategi dan sasaran sehingga tersusun program-program dan proyek-proyek yang efektif dan
efisien. Salah satu analisis yang cukup populer di kalangan pelaku organisasi adalah Analisis SWOT.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi SWOT
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi
kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam
suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT
(strengths, weaknesses, opportunities, dan threats).
2. Tujuan Analisis SWOT
a. Untuk memberikan gambaran hasil analisis keunggulan, kelemahan, peluang dan ancaman
perusahaan secara menyeluruh yang digunakan sebagai dasar atau landasan penyusunan
objective dan strategi perusahaan dalam corporate planning
b. Untuk mencocokkan “fit” antara sumber daya internal dan situasi eksternal perusahaan.
Pencocokkan yang baik akan memaksimalkan kekuatan dan peluang perusahaan dan
meminimumkan kelemahan dan ancamannya. Asumsi sederhana ini mempunyai implikasi yang
kuat untuk design strategi yang sukses.
Keterangan :
1) Sel A : Comparative Advantages
Sel ini merupakan pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang sehingga
memberikan kemungkinan bagi suatu organisasi untuk bisa berkembang lebih cepat
2) Sel B : Mobilization
Sel ini merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan. Disini harus dilakukan
upaya mobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk
memperlunak ancaman dari luar tersebut, bahkan kemudian merubah ancaman itu
menjadi sebuah peluang.
3) Sel C : Divestment/Investment
Sel ini merupakan interaksi antara kelemahan organisasi dan peluang dari luar. Situasi
seperti ini memberikan suatu pilihan pada situasi yang kabur. Peluang yang tersedia
sangat meyakinkan namun tidak dimanfaatkan karena kekuatan yang ada tidak cukup
untuk menggarapnya. Pilihan keputusan yang diambil adalah (melepas peluang yang
ada untuk dimanfaatkan organisasi lain) atau memaksakan menggarap peluang itu
(investasi)
4) Sel D : Damage Control
Sel ini merupakan kondisi yang paling lemah dari semua sel karena merupakan
pertemuan antara kelemahan organisasi dengan ancaman dari luar, dan karenanya
keputusan yang salah akan membawa bencana yang besar bagi organisasi. Strategi
yang harus diambil adalah Damage Control (mengendalikan kerugian) sehingga tidak
menjadi lebih parah dari yang diperkirakan.
b. Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT
Data SWOT kualitatif diatas dapat dikembangkan secara kuantitatif melalui perhitungan
analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan Robinson (1998) agar diketahui secara
pasti posisi organisasi yang sesungguhnya.
Perhitungan yang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu :
1) Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor serta jumlah total
perkalian skor dan bobot (c = a×b) pada setiap faktor S-W-O-T
2) Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d) dan faktor O
dengan T (e); Perolehan angka (d = x) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu
X, sementara perolehan angka (e = y) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu
Y;
3) Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadran.
HYPERLINK
"https://1.bp.blogspot.com/-dWTkUau1kX4/V6VQpHOIlRI/AAAAAAAAAQg/6L5B6i9roxAz6f1pYHxo-
iAuJZHJ6H8lwCLcB/s1600/Capture3.PNG"
Keterangan :
Kuadran I (positif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang,
Rekomendasi strategi yang diberikan adalah progresif, artinya organisasi dalam
kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus
melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara
maksimal.
Kuadran II (positif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi
tantangan yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Diversifikasi
Strategi, artinya organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah
tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami
kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya.
Oleh karenya, organisasi disarankan untuk segera memperbanyak ragam
strategi taktisnya.
Kuadran III (negatif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat
berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi, artinya
organisasi disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab, strategi
yang lama dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada
sekaligus memperbaiki kinerja organisasi.
Kuadran IV (negatif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi
tantanganbesar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi Bertahan,
artinyakondisi internal organisasi berada pada pilihan dilematis. Oleh
karenanyaorganisasi disarankan untuk meenggunakan strategi bertahan,
mengendalikankinerja internal agar tidak semakin terperosok. Strategi ini
dipertahankan sambilterus berupaya membenahi diri.
BAB III
STUDI KASUS
“Rumah Sakit Stella Maris (Perkiraan)”
1. Berikut ini merupakan data yang didapat dari rumah sakit tersebut
Faktor Internal Faktor Eksternal
Kelebihan Kekurangan Peluang Ancaman
Mempunyai dokter Hanya berpatok pada Ibu yang ingin Berdirinya rumah sakit
spesialis di bidang ibu bagian ibu dan anak, melahirkan percaya siloam yang merupakan
dan anak tidak mencakup jenis akan rumah sakit bagian dari lippo group
umum karena kemampuan
pada bidang ibu dan
anak
Usia pegawai dan Kondisi parkir kurang Kinerja dari para Daya beli masyarakat
perawat relatif muda kondusif pegawai baik perawat, menurun
(tenaga produktif) bidan, dan spesialis,
masih dapat
ditingkatkan
Tarif pelayanan sesuai Lokasi rumah sakit Peran masyarakat Biaya yang dikeluarkan
perda kurang strategis cukup baik. masyarakat di rumah
sakit sejenis lebih
murah
5 Keterbatasan ruangan
rumah sakit -2 0,15 -0,30
9 Mempunyai suasana
yang nyaman +1 0,05 +0,05
Total 1 +0,29
2 Mendapat dukungan
+1 0,08 +0,08
penuh dari pemerintah
3 Kinerja dari para pegawai +2 0,10 +0,2
baik perawat, bidan, dan
spesialis masih dapat
ditingkatkan
4 Pemanfaatan sarana dan
prasarana dapat +2 0,09 +0,18
ditingkatkan
Total 1 +0,13
HYPERLINK "https://1.bp.blogspot.com/-
G1QBR6lMp1E/V6VRtfxYUPI/AAAAAAAAAQs/aCaC5OEAjYIUQGaaeWMXNqkI8sycB6ELgCLcB/s1600/C
apture4.PNG"
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa Rumah Sakit Stella Maris terletak di kuadran I artinya
strategi pertumbuhan cepat / agresif. Kuadran I merupakan situasi yang menguntungkankarena rumah
sakit memiliki peluang dan kekuatan yang baik dan bisa dioptimalkan dengan cara meminimalisir
segala kelemahan dan ancaman.
Strategi yang digunakan adalah mendukung strategi agresif yang bertujuan untuk memajukan
program serta meminimalisir kelemahan yang berasal dari sumber daya manusia (pekerja). Cara yang
digunakan antara lain :
1. Meningkatkan mutu pelayanan dengan memperbaiki dan mengembangkan sarana dan
prasarana yang ada.
2. Mengadakan pelatihan yang dikhususkan untuk para dokter, perawat, bidan dan tenaga kerja
yang lainnya untuk memperbaiki kualitas SDM
3. Menyediakan lahan parkir baik bagi pegawai maupun masyarakat
4. Menetapkan kebijakan baru yang mendukung perkembangan Rumah Sakit
5. Menambah luas gedung dengan tujuan agar dapat memberikan layanan BPJS Kesehatan bagi
masyarakat.