Anda di halaman 1dari 18

ECOPRENEURSHIP

SWOT

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PAMULANG
DARTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 2
2.1 Pengertian Analisis SWOT ......................................................................... 2
BAB III PEMBAHASAN .................................................................................... 3
3.1 Analisis Situasi : SWOT............................................................................. 3
3.2 Strategi Korporasi ...................................................................................... 7
3.4 Manfaat Analisis SWOT .......................................................................... 10
3.5 Tujuan Analisis SWOT ............................................................................ 10
3.6 Cara membuat SWOT .............................................................................. 11
3.7 Study Kasus ............................................................................................. 12
BAB IV PENUTUP .......................................................................................... 14
4.1 Kesimpulan .............................................................................................. 14
4.2 Soal.......................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Analisis SWOT adalah suatu metode atau kerangka kerja yang digunakan dalam
manajemen bisnis untuk mengevaluasi faktor-faktor internal (Strengths dan
Weaknesses) dan eksternal (Opportunities dan Threats) yang dapat memengaruhi
kinerja suatu organisasi, bisnis, atau proyek. Tujuan dari analisis SWOT adalah
untuk mengidentifikasi kekuatan yang dapat dimanfaatkan, kelemahan yang perlu
diperbaiki, peluang yang dapat dimanfaatkan, dan ancaman yang harus diatasi
dalam rangka merumuskan strategi yang lebih efektif.

1
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Analisis SWOT


Pengertian analisis SWOT adalah salah satu bentuk analisis dalam
manajemen dengan menggunakan prinsip SWOT (Strength, Weaknesses,
Opportunities, and Threats). Analsis SWOT digunakan untuk melihat kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan. Dengan
melihat kekuatan yang dimiliki serta mengembangkan kekuatan tersebut dapat
dipastikan bahwa perusahaan akan lebih maju dibanding pesaing yang ada.
Demikian juga dengan kelemahan yang dimiliki harus diperbaiki agar perusahaan
bisa tetap eksis. Peluang yang ada harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh
perusahaan agar volume penjualan dapat meningkat. Dan ancaman yang akan
dihadapi oleh perusahaan haruslah dihadapi dengan mengembangkan strategi
pemasaran yang baik.

SWOT menurut Sutojo dan F. Kleinsteuber (2002:8) adalah untuk


menentukan tujuan usaha yang realistis, sesuai dengan kondisi perusahaan dan oleh
karenanya diharapkan lebih mudah tercapai. SWOT adalah singkatan dari kata-
kata Strength (kekuatan perusahaan) Weaknesses (kelemahan perusahaan).
Opportunities (peluang bisnis) dan Threats (hambatan untuk mencapai tujuan).

2
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Analisis Situasi : SWOT
Apabila teknik swot analisis tersebut diterapkan dalam kasus menentukan
tujuan strategi manajemen pemasaran dapat diutarakan sebelum menentukan
tujuan-tujuan pemasaran yang ingin dicapai hendaknya perusahaan menganalisis
kekuatan dan kelemahan, peluang bisnis yang ada, berbagai macam hambatan yang
mungkin timbul. Kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor
internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis
SWOT yaitu:

1. Pendekatan Kualitatif Matriks SWOT

Pendekatan kualitatif matriks SWOT sebagaimana dikembangkan oleh


Kearns menampilkan delapan kotak, yaitu dua paling atas adalah kotak faktor
eksternal (Peluang dan Tantangan) sedangkan dua kotak sebelah kiri adalah faktor
internal (Kekuatan dan Kelamahan). Empat kotak lainnya merupakan kotak isu-isu

Strategis yang timbul sebagai hasil titik pertemua antara faktor- faktor
internal dan eksternal. Matriks SWOT Kearns Sumber: Hisyam, 1998

Keterangan:

a. Sel A: Comparative Advantages

Sel ini merupakan pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang sehingga
memberikan kemungkinan bagi suatu organisasi untuk bisa berkembang lebih
cepat.

3
b. Sel B: Mobilization Sel

Sel ini merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan. Di sini harus
dilakukanupaya mobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi
untuk Comparative Advantage Divestment atau Investment Damage Control
Mobilization memperlunak ancaman dari luar tersebut, bahkan kemudian merubah
ancaman itumenjadi sebuah peluang.

c. Sel C: Divestment/Investment

Sel ini merupakan interaksi antara kelemahan organisasi dan peluang dari
luar. Situasi seperti ini memberikan suatu pilihan pada situasi yang kabur. Peluang
yang tersedia sangat meyakinkan namun tidak dapat dimanfaatkan karena kekuatan
yang ada tidak cukup untuk menggarapnya. Pilihan keputusan yang diambil adalah
(melepas peluang yang ada untuk dimanfaatkan organisasi lain)atau memaksakan
menggarap peluang itu (investasi).

d. Sel D: Damage Control

Sel ini merupaka kondisi yang paling lemah dari semua sel karena
merupakan pertemuan antara kelemahan organisasi dengan ancaman dari luar, dan
karenanya keputusan yang salah akan membawa bencana yang besar bagi
organisasi. Strategi yang harus diambil adalah Damage Control (mengendalikan
kerugian) sehingga tidak menjadi lebih parah dari yang diperkirakan.

2. Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT

Data SWOT kualitatif di atas dapat dikembangkan secara kuantitaif melalui


perhitungan Analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan Robinson (1998)
agar diketahui secara pasti posisi organisasi yang sesungguhnya. Perhitungan yang
dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:

a. Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor serta jumlah total
perkalian skor dan bobot (c = a x b) pada setiap faktor S-W-O-T: Menghitung skor
(a) masing-masing point faktor dilakukan secara saling bebas (penilaian terhadap
sebuah point faktor tidak boleh dipengaruhi atau mempengeruhi penilaian terhadap
poin faktor lainnya. Pilihan rentang besaran skor sangat menentukan akurasi
penilaian namun yang lazim digunakan adalah dari 1 sampai 10, dengan asumsi

4
nilai 1 berarti skor yang paling rendah dan 10 berarti skor yang peling tinggi.
Perhitungan bobot (b) masing-masing point faktor dilaksanakan secara saling
ketergantungan. Artinya, penilaian terhadap satu point faktor adalah dengan
membandingkan tingkat kepentingannya dengan point faktor lainnya.

b. Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d) dan faktor O
dengan T (e); Perolehan angka (d = x) selanjutnya menjadi nilai atau titikpada
sumbu X, sementara perolehan angka (e = y) selanjutnya menjadi nilai atautitik
pada sumbu Y:

c. Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadran SWOT.

5
a. Kuadran I (positif, positif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang,


Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Progresif, artinya organisasi dalam
kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan
ekspansi, memperbesar per- tumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.

b. Kuadran II (positif, negatif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi


tantangan yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Diversifikasi
Strategi,artinya organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah
tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan
untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karenya,
organisasi disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi taktisnya.

c. Kuadran III (negatif, positif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat


berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi, artinya
organisasi disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab, strategi yang
lama dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada sekaligus
memperbaiki kinerja organisasi.

d. Kuadran IV (negatif, negatif)

Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi


tantangan besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi Bertahan,

6
artinya kondisi internal organisasi berada pada pilihan dilematis. Oleh karenanya
organisasi disarankan meenggunakan strategi bertahan, mengatur kinerja internal
agar tidak semakin terperosok. Strategi ini dipertahankan sambil terus berupaya
membenahi diri.

3.2 Strategi Korporasi


Ada empat komponen untuk tebentuknya struktur korporasi, yaitu tujuan yang akan
dicapai, strategi yang akan dilakukan untuk mencapainya, taktik atau cara dimana
sumber daya akan digunakan, dan sumber daya yang dimiliki. Dengan demikian
strategi merupakan salah satu dari komponen penting struktur organisasi. Strategi
akan menghubungkan antara means dan ends. Strategi merupakan terminologi yang
diambil dari militer. Strategi dalam militer pada awalnya dimaknai sebagai cara
atau pendekatan yang dilakukan untuk dapat mengalahkan lawan. Dalam dunia
bisnis saat ini, strategi merupakan suatu pendekatan untuk meng- gapai masa depan
yang:

1. Melibatkan proses menilai keadaansaat ini dan faktor-faktor yang harus


diantisipasi terkait dengan pelanggan dan pesaing (sebagai lingkungan eksternal)
dan keadaan perusahaan itu sendiri (sebagai lingkungan internal),

2. Proses envisioning peran baru ataupun peran yang lebih efektif agar lebihkreatif,.

3. Aligning kebijakan, pengalaman, praktek baik, dan sumberdaya untuk


merealisasikan visi.

Sedangkan korporasi adalah salah satu bentuk organisasi bisnis, sebagai


aktivitas komersial untuk memperoleh profit dengan menjalankan suatu aktivitas
yang menghasilkan barang atau jasa. Salah satu ciri umum korporasi adalah adanya
pemisahan kemepilikan organisasi yang menyebabkan keterbatasan tanggung
jawab dari pemilik. Hal ini juga dikarenakan dalam korporasi terjadi penerbitan
saham yang mudah dipindah tangankan. Korporasi dapat menjalankan bisnisnya
dengan produk tunggal maupun produk yang bermacam-macam. Dalam persaingan
antar korporasi, strategi merupakan suatu cara untuk menjadi berbeda dengan
pesaing yang berarti korporasi harus mampu untuk menciptakan serangkaian
aktivitas untuk dapat memberikan nilai yang unik bagi pengguna. Ada beberapa
implikasi dari definisi ini, yaitu bahwa strategi korporasi harus dapat menjawab:

7
Dalam menjalankan strategi, para eksekutif perusahaan ataupun pihak
manajemen pada umumnya harus menentukan basis pengambilan keputusan yang
berdampak pada strategi dengan menggunakan driving force tunggal dalam bisnis.
Setidaknya ada sembilan daya dorong yang menjadi dasar pengembangan strategi
korporasi, yaitu: produk yang diberikan, kapabilitas produksi, sum ujiber daya
alam, kebutuhan pasar, metode penjualan, ukuran dan pertumbuhan, teknologi,
metode distribusi, atau keuntungan. Dengan pemilihan daya dorong ini, korporasi
akan mulai mengembangkan strategi untuk dapat melakukan penentasi
produk/jasanya kepada pelanggan dengan lebih baik. Hasil-hasil implementasi
strategi korporasi ini akan secara terus menerus dipantau secara periodik oleh pihak
manajemen melalui berbgai aktivitas pelaporan yang dilakukan oleh seluruh unit
kerja organisasi. Beberapa pertanyaan penting untuk melihat berjalannya strategi
adalah:

1. Apa yang telah dilakukan untuk meningkatkan layanan pelanggan

2. Apa yang telah dilakukan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan

3. Apa yang telah dilakukan untuk mengurangi biaya

4. Apa yang telah dilakukan untuk meningkatkan produktivitas

5. Apa yang telah dilakukan untuk meningkatkan pendapatan melalui produk atau
layanan baru

Dengan beberapa paparan di atas maka sesungguhnya akan ada tiga


terminologi yang saling beririsan, yaitu antara strategi, strategi korporasi, dan
strategi bersaing. Strategi korporasi akan menjelaskan bagaimana pilihan-pilihan
dan komitmen perusahaan terkait dengan bisnis yang akan dijalankan, pasar yang
akan dilayani, dan produk atau jasa yang akan diberikan. Sedangkan strategi
bersaing akan terkait dengan bagaimana dapat mengungguli competitor atau
pesaing dengan kompetensi yang dimiliki perusahaan. Menurut Porter ada tiga
strategi bersaing generik yaitu keunggulan biaya, deferensiasi, dan fokus. Untuk
menjalankan salah satu strategi generik tersebut, ada lima pesaing yang akan
dihadapi oleh perusahaan, yaitu:

1. Ancaman pendatang baru,

8
2. Ancaman pesaing sejenis,

3. Ancaman produk subsitutsi

4. Ancaman dari pemasok, dan

5. Ancaman dari pembeli.

Strategi korporasi dapat meresap ke dalam sendi-sendi kehidupan


perusahaan dan berdampak panjang (Collis & Montgomery: 2005). Hal ini terjadi
karena strategi korporasi menimbulkan konsekuensi yang terbesar dibandingkan
keputusan- keputusan manajerial lainnya. Riset membuktikan bahwa 60% aset di
USA dikendalikan oleh perusahaan multibisnis. Di Eropa keadaannya juga serupa,
sementara di negara-negara sedang membangun, kelompok usaha besar
mendominasi kepemilikan aset nasional. Persoalannya, kinerja ekonomi modern
dalam konteks global seperti sekarang ini dipengaruhi oleh efektivitas strategi
korporasi, dan bagaimana eksekutif perusahaan merancang dan
mengimplementasikan rancangan tersebut.

Hrebiniak dalam Making Strategy Work (2005) berargumen, mewujudkan


strategi yang berhasil lebih susah dibandingkan dengan membuatnya. Untuk itu,
perlu dibuat suatu kesamaan konsepsi mengenai strategi korporate agar upaya
restrukturisasi, refokus, rasionalisasi dan rekayasa organisasi menjadi tepat aksi dan
tepat sasaran. Hal ini penting, karena perkembangan terakhir menunjukkan para
investor mulai menaruh perhatian lebih banyak pada shareholder value, dan
peluang untuk memperolehnya dapat mereka lihat dari strategi korporasi.

Uraian di atas secara implisit menunjukkan adanya tiga faktor penting


dalam strategi korporasi. Pertama berkaitan dengan penciptaan nilai (value
creation) sebagai tujuan utama strategi korporasi. Faktor kedua berhubungan
dengan konfigurasi berbagai sumber daya yang ada guna menunjang usaha
(venture) pada berbagai lingkup bisnis, dan faktor ketiga terkait dengan bagaimana
perusahaan mengkoordinasikan semua aktivitas bisnisnya dalam hirarki korporasi
untuk mewujudkan penciptaan nilai. Tiga serangkai (value, konfigurasi, dan
koordinasi) penting dipahami oleh eksekutif bisnis. Banyak eksekutif perusahaan
induk justru merusak value yang sudah terbangun dan menjadi kekuatan unit bisnis
( Campbell, 2003 ) Lebih jauh Campbell menjelaskan, ada 4 cara perushaan induk

9
dapat mempengaruhi kinerja perushaan anak (subsidiaries) yang berdampak pada
penghapusan atau penciptaan value : seacara langsung dan berdiri sendiri (stand
alone ), secara tidak langgsung (linkage), melalui fungsi dan layanan yang berada
di perusahaan induk, serta melalui aktivitas pengembangan korporasi. Argumen
lain yang mendukung pentingnya penciptaan nilai dalam strategi korporasi diajukan
oleh Hubbard (2000), namun alasan yang mendasarinya sedikit berbeda. Secara
agregat, strategi korporasi harus menghasilkan value yang lebih tinggi
dibandingkan dengan value yang dimiliki semua unit bisnis jika secara terpisah
dijumlahkan. Jika value yang dihasilkan dari strategi korporasi lebih kecil dari
penjumlahan value dari semua unit bisnis. Hubbard mengatakan, tidak ada alasan
kuat untuk menggabungkan unit-unit bisnis tersebut, atau dapat pula dikatakan
strategi korporasi tidak berfungsi dengan baik. Dalam penciptaan nilai, kata
kuncinya adalah sinergi (De Wit dan Meyer, 2005). Namun itupun tidak cukup,
karena value yang dihasilkan dari sinergi unit bisnis ini masih harus diuji dengan
value yang dimiliki oleh kelompok-kelompok usaha lainnya (Porter, 1998). Jika
demikian, ada dua permasalahan yang perlu dicermati; bagaimana membangun
strategi korporasi, dan sekaligus melaksanakannya agar berhasil.

3.4 Manfaat Analisis SWOT


1. Ubah Kelemahan Menjadi Kekuatan Analisis SWOT memberikan model yang
terperinci dan terorganisir untuk mengevaluasi sifat terbaik organisasi dan
kekurangan saat ini. Hal ini dapat membantu mengidentifikasi beberapa kelemahan
untuk dihilangkan atau diubah menjadi kekuatan.

2. Minimalkan Kerugian Tujuan sebagian besar bisnis adalah meminimalkan


kerugian, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Misalnya, perusahaan
dapat mengurangi kerugian finansial dengan mengevaluasi manfaat dan kerugian
dari berinvestasi dalam teknologi baru.

3. Lebih Memahami Ancaman dan Peluang Eksternal Analisis SWOT membantu


menentukan ancaman dan peluang yang paling umum di industri, membuat pekerja
industri lebih siap untuk meminimalkan ancaman atau memanfaatkan peluang di
masa depan.

3.5 Tujuan Analisis SWOT

10
Tujuan utama analisis SWOT yaitu menemukan aspek krusial dari
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dialami oleh suatu perusahaan.
Keempat aspek tersebut berguna untuk meningkatkan kekuatan, mengurangi
kelemahan, membangun peluang lebih baik, serta menghindari ancaman yang
mungkin terjadi pada masa depan.

Beberapa ahli juga menggagas tujuan penerapan analisis SWOT. RD


Jatmiko mengungkapkan bahwa analisis SWOT bertujuan agar perusahaan dapat
menggunakan informasi untuk mencapai keunggulan kompetitif pada masa depan.

Analisis SWOT bukan untuk mencari solusi, melainkan mengilustrasikan


situasi yang sedang atau akan terjadi dalam bisnis. Hal ini senada dengan pendapat
Sondang P. Siagian dalam bukunya Manajemen Strategis. Menurutnya, tujuan
analisis SWOT yaitu menggambarkan kualitas dan kuantitas sumber daya dan
menggunakannya untuk pelaksanaan strategi yang telah dibuat.

3.6 Cara membuat SWOT


1. Kumpulkan pihak-pihak terkait

Saat Anda ingin membuat analisis SWOT yang efektif maka diperlukan
pihak-pihak yang terlibat dalam bisnis Anda. Hal ini dilakukan karena analisa tidak
bisa dilakukan oleh satu orang saja karena nantinya hasilnya tidak efektif. Siapa
saja yang bisa menganalisis SWOT? Tentu pemimpin perusahaan dan dibantu oleh
para karyawan di dalamnya. Pihak-pihak tersebut nantinya akan memberikan
perspektif yang berbeda mengenaik bisnis Anda.

Sebagai contoh untuk analisis SWOT pada langkah ini adalah, katakanlah
Anda sedang membangun sebuah bisnis yang di dalamnya terdapat struktur
organisasi kepegawaian. Untuk dapat mengembangkan bisnis, analisis SWOT
dilakukan untuk menganalisa berbagai aspek dalam bisnis Anda. Untuk itu, Anda
butuh mengadakan rapat untuk tiap-tiap orang yang terdapat di dalam struktur
organisasi bisnis Anda guna melakukan analisa SWOT.

2. Buatlah pertanyaan dari setiap komponen SWOT

Seperti yang telah dijelaskan di atas, analisa SWOT terdiri atas 4 komponen.
Untuk bisa menghasilkan analisa SWOT yang komprehensif dan jelas, dibutuhkan

11
pertanyaan-pertanyaan di dalam setiap komponen guna menghasilkan sebuah data
untuk diolah. Adapun kumpulan pertanyaan tersebut nantinya akan dijawab oleh
setiap orang yang terdapat di dalam organisasi perusahaan atau bisnis Anda.

3. Kumpulkan jawaban yang objektif

Setelah Anda membuat pertanyaan dan menanyakan kepada orang-orang


yang Anda pilih, maka langkah selanjutnya adalah mengumpulkan jawaban-
jawaban tersebut. Dari jawaban yang ada, kelompokkan jawaban yang sifatnya
serupa dan dari situ urutkan mana yang menjadi prioritas sesuai dengan komponen
dalam analisa SWOT.

4. Tentukan strategi mengkombinasikan SWOT

Berkaitan dengan poin nomor 3, pada tahapan ini Anda akan diminta untuk
mengkombinasikan setiap jawaban yang telah dikelompokkan berdasarkan
komponen analisa SWOT yang ada, kepada komponen-komponen lain yang
sifatnya sama ataupun berlawanan.

3.7 Study Kasus


Contoh analisis swot pada perusahaan fotografi sebagai berikut:

Strength

1. Kamera yang kualitasnya mumpuni dan dilengkapi dengan fitur lengkap


sehingga mampu menghasilkan foto yang prima;
2. Kemampuan fotografer yang sudah teruji karena berpengalaman selama
bertahun-tahun di bidang fotografi;
3. Jumlah pelanggan yang semakin bertambah karena punya reputasi yang sudah
bagus;
4. Harga paket foto yang bervariasi untuk memudahkan pelanggan menyesuaikan
dengan budget.

Weakness

1. Proses editing yang terkadang lama;


2. Terdapat kamera yang jarang diservis atau dicek sehingga kurang maksimal
saat digunakan;

12
3. Jumlah fotografer yang kurang sehingga belum bisa memenuhi semua orderan
saat musim ramai dan kurang bagus dalam memberikan pelayanan.

Opportunity

1. Pengguna jasa fotografi yang tidak pernah sepi karena dipakai untuk berbagai
acara, seperti tunangan, pernikahan, wisuda, perayaan ulang tahun dan acara
spesial lain;
2. Layanan fotografer panggilan yang selalu ramai pemesan;
3. Modal tidak terlalu banyak karena tidak harus memiliki studio foto sendiri,
tetapi bisa memulai dari fotografer panggilan/freelance.

Threat

1. Penyedia jasa fotografi yang menjamur dengan penawaran harga yang lebih
terjangkau sehingga persaingan yang muncul sangat ketat;
2. Peminat fotografi semakin banyak sehingga mereka belajar mengambil foto
yang bagus secara otodidak tanpa perlu memesan jasa fotografi lagi;

Perkembangan teknologi kamera handphone yang canggih sehingga banyak


orang yang cukup memakai handphone untuk memotret sendiri.

13
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Analisis SWOT digunakan dalam manajemen untuk mengidentifikasi
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman perusahaan. Ini membantu perusahaan
mengembangkan strategi yang sesuai dengan kondisinya dan mencapai tujuan yang
realistis. SWOT adalah singkatan dari Strength (kekuatan), Weaknesses
(kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman)

Analisis SWOT membantu perusahaan menetapkan strategi dengan


mempertimbangkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Ada dua
pendekatan: kualitatif (matriks SWOT) dan kuantitatif (skor dan kuadran SWOT).
Rekomendasi strategi disesuaikan dengan posisi organisasi dalam kuadran SWOT.

Strategi korporasi adalah inti dalam struktur bisnis, menghubungkan tujuan


dan sumber daya dalam lingkungan bisnis. Penting untuk memahami strategi
bersaing, ancaman, dan peluang. Faktor utama: menciptakan nilai, mengatur
sumber daya, dan koordinasi aktivitas bisnis. Kesalahan dalam mengelola strategi
korporasi bisa merusak nilai bisnis.

Analisis SWOT memberikan kerangka kerja untuk mengidentifikasi dan


mengatasi masalah internal dan eksternal dalam bisnis. Dengan mengubah
kelemahan menjadi kekuatan, meminimalkan kerugian, dan lebih memahami
ancaman dan peluang, perusahaan dapat meningkatkan kinerja dan daya saingnya.

Analisis SWOT bertujuan mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang,


dan ancaman perusahaan. Tujuannya adalah untuk memperbaiki kekuatan,
mengurangi kelemahan, manfaatkan peluang, dan hindari ancaman. Selain itu,
digunakan untuk menggambarkan sumber daya perusahaan dan dasar pelaksanaan
strategi masa depan.

Analisis SWOT efektif melibatkan pihak terkait dalam bisnis, seperti


pemimpin dan karyawan. Pertanyaan dibuat untuk setiap komponen SWOT,
jawaban dikumpulkan, dikelompokkan, dan diurutkan sesuai prioritas. Langkah
terakhir adalah menggabungkan jawaban untuk menentukan strategi.

14
Soal Latihan
1. Sembuatkan manfaat dari kita melakukan SWOT ?
2. Apa yang di maksud dengan analisis SWOT ?
3. Buatkan sebuah Contoh analisis SWOT ?

15
DAFTAR PUSTAKA
Dadang Munandar,(2023) Ecopreneushio strategi bisnis ramah lingkungan,

Surabaya, Cipta Media Nusantara

16

Anda mungkin juga menyukai