Anda di halaman 1dari 9

analisis SWOT

BAB I
PENDAHULUAN

Analisis SWOT bisnis apotek merupakan metode analisis yang efektif untuk
mengidentifikasi faktor – faktor internal dan eksternal, serta membuat kombinasi sebuah
rancangan strategi dalam rangka memenangkan pertarungan bisnis apotek tersebut. Penggunaan
analisis SWOT tidak akan pernah lepas dari faktor internal yang akan senantiasa bertemu dengan
faktor eksternal bisnis tersebut. Strenght & weakness cenderung berperan sebagai faktor internal,
sedangkan opportunity & threat cenderung merupakan faktor eksternalnya. Secara logika, bisnis
apotek dikatakan kokoh bila pada kondisi strenght yang maksimal dengan opportunity yang
maksimal pula. Pada posisi demikian, apabila weakness pada kondisi yang minimal & disertai
threat yang minimal, maka keberhasilan bisnis apotek niscaya akan mudah diraih.
BAB II
ISI MAKALAH

1. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan
ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang
membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini
melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan
mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai
tujuan tersebut. Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah
berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar
matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil
keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi
kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang
(opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi
ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagimana cara mengatasi kelemahan
(weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah
ancaman baru. Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada
Universitas Stanford pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan menggunakan data dari
perusahaan-perusahaan Fortune 500.
Langkah pertama dalam analisis SWOT adalah membuat sebuah lembaran kerja dengan
jalan menarik sebuah garis persilangan yang membentuk empat kuadran, keadaan masing-
masing satu untuk kekuatan, kelemahan, peluang/kesempatan, dan ancaman. Secara garis besar
lembaran kerja tersebut diperlihatkan dalam lembar-1. Langkah berikutnya adalah membuat
daftar item spesifik yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi di bawah topik masing.
Dengan membatasi daftar sampai 10 poin atau lebih sedikit, untuk menghindari generalisasi yang
berlebihan (Johnson, et al., 1989).
Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu organisasi yang
selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi dan program kerja. Analisis
internal meliputi peniaian terhadap faktor kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness).
Sementara, analisis eksternal mencakup faktor peluang (Opportunity) dan tantangan (ThreathS).
Ada dua macam pendekatan dalam analisis SWOT, yaitu:
A. Pendekatan Kualitatif Matriks SWOT
Pendekatan kualitatif matriks SWOT sebagaimana dikembangkan oleh Kearns menampilkan
delapan kotak, yaitu dua paling atas adalah kotak faktor eksternal (Peluang dan Tantangan)
sedangkan dua kotak sebelah kiri adalah faktor internal (Kekuatan dan Kelamahan). Empat
kotak lainnya merupakan kotak isu-isu strategis yang timbul sebagai hasil titik pertemua antara
faktor-faktor internal dan eksternal.

Threats

Oppurtinity

Eksternal

Internal
Matriks SWOT Kearns

Sumber:
Hisyam, 1998
Keterangan:
Sel A: Comparative Advantages
Sel ini merupakan pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang sehingga memberikan
kemungkinan bagi suatu organisasi untuk bisa berkembang lebih cepat.
Sel B: Mobilization
Sel ini merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan. Di sini harus dilakukan upaya
mobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk. Mobilization memperlunak
ancaman dari luar tersebut, bahkan kemudian merubah ancaman itu menjadi sebuah peluang.
Sel C: Divestment/Investment
Sel ini merupakan interaksi antara kelemahan organisasi dan peluang dari luar. Situasi seperti
ini memberikan suatu pilihan pada situasi yang kabur. Peluang yang tersedia sangat meyakinkan
namun tidak dapat dimanfaatkan karena kekuatan yang ada tidak cukup untuk menggarapnya.
Pilihan keputusan yang diambil adalah (melepas peluang yang ada untuk dimanfaatkan
organisasi lain) atau memaksakan menggarap peluang itu (investasi).
Sel D: Damage Control
Sel ini merupaka kondisi yang paling lemahdari semua sel karena merupakan pertemuan
antara kelemahan organisasi dengan ancaman dari luar, dan karenanya keputusan yang salah
akan membawa bencana yang besar bagi organisasi. Strategi yang harus diambil adalah Damage
Control (mengendalikan kerugian) sehingga tidak menjadi lebih parah dari yang diperkirakan.
B. Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT
Data SWOT kualitatif di atas dapat dikembangkan secara kuantitaif melalui perhitungan
Analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan Robinson (1998) agar diketahui secara
pasti posisi organisasi yang sesungguhnya.
Perhitungan yang dilakukan melalui tiga tahap, yaitu:
1. Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor setta jumlah total perkalian skor dan
bobot (c = a x b) pada setiap faktor S-W-O-T; Menghitung skor (a) masing-masing point faktor
dilakukan secara saling bebas (penilaian terhadap sebuah point faktor tidak boleh dipengaruhi
atau mempengeruhi penilaian terhadap point faktor lainnya. Pilihan rentang besaran skor sangat
menentukan akurasi penilaian namun yang lazim digunakan adalah dari 1 sampai 10, dengan
asumsi nilai 1 berarti skor yang paling rendah dan 10 berarti skor yang peling tinggi. Perhitungan
bobot (b) masing-masing point faktor dilaksanakan secara saling ketergantungan. Artinya,
penilaian terhadap satu point faktor adalah dengan membandingkan tingkat kepentingannya
dengan point faktor lainnya. Sehingga formulasi perhitungannya adalah nilai yang telah didapat
(rentang nilainya sama dengan banyaknya point faktor) dibagi dengan banyaknya jumlah point
faktor).
2. Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d) dan faktor O dengan T (e);
Perolehan angka (d = x) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu X, sementara perolehan
angka (e = y) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu Y;
3. Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadran SWOT.

Kuadran I (positif, positif)


Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang, Rekomendasi strategi yang
diberikan adalah Progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat
dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih
kemajuan secara maksimal.
Kuadran II (positif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi tantangan yang besar.
Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Diversifikasi Strategi, artinya organisasi dalam
kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda
organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi
sebelumnya. Oleh karenya, organisasi disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi
taktisnya.
Kuadran III (negatif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat berpeluang. Rekomendasi
strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi, artinya organisasi disarankan untuk mengubah
strategi sebelumnya. Sebab, strategi yang lama dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap
peluang yang ada sekaligus memperbaiki kinerja organisasi.
Kuadran IVKuadran IV (negatif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi tantangan besar.
Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi Bertahan, artinya kondisi internal
organisasi berada pada pilihan dilematis. Oleh karenanya organisasi disarankan untuk
meenggunakan strategi bertahan, mengendalikan kinerja internal agar tidak semakin terperosok.
Strategi ini dipertahankan sambil terus berupaya membenahi diri.
2. Contoh analisis SWOT Apotek X
1. Gambaran Singkat Bisnis
Apotek X yang akan didirikan di jalan Flamboyan RT 26 merupakan pengembangan dari sarana
pelayanan kesehatan yang telah didirikan sebelumnya sebagai klinik dokter jaga 24 jam.
Pelayanan kefarmasian yang akan diberikan oleh apotek X ini antara lain pelayanan konsultasi,
informasi, edukasi dan monitoring dalam hal penggunaan obat, penyediaan obat-obatan, delivery
service, dan penyediaan praktek dokter. Apotek X melayani permintaan obat resep dan obat
bebas bagi semua kelompok masyarakat.
2. Bentuk Bisnis
Kepemilikan Apotek X dalam bentuk saham yang dipegang oleh ........................ (50%) dan
........................ (50%). Sedangkan Apoteker Penanggung jawab Apotek X adalah
................................
3. Produk
Produk yang akan diberikan oleh Apotek X adalah produk farmasi dan jasa pelayanan
kefarmasian. Kedua produk tersebut dikemas dalam sistem pelayanan yang terpadu dan
profesional :
 Produk farmasi
Produk yang disediakan berupa obat yang termasuk ke dalam obat wajib apotek, obat etikal (obat
dengan resep dokter), obat bebas terbatas dan obat bebas.
 Jasa pelayanan kefarmasian
Apotek X memberikan jasa pelayanan kefarmasian berupa konsultasi, informasi, edukasi dan
monitoring dalam hal penggunaan obat, penyediaan obat-obatan, dan delivery service . Sistem
pelayanan di Apotek X merupakan sistem pelayanan yang berorientasi pada kepuasan konsumen
dengan cara memberikan lingkungan (baik tempat, fasilitas maupun personel) apotek yang
kondusif bagi kenyamanan konsumen, pelayanan yang cepat, serta berusaha menjaga hubungan
baik yang berkelanjutan dengan konsumen.
4. Analisis SWOT
a. Kekuatan (Strength)
 Melalui klinik rancamanyar potensi pasar telah diketahui
 Klinik rancamanyar sebelumnya telah menjalin mitra kerja dengan klinik lainnya
 Adanya konsultasi, informasi, edukasi dan monitoring bagi konsumen.
 Tenaga profesional yang kompeten.
 Sistem manajemen dan komputerisasi yang baik.
 Kondisi bangunan baru dan telah diset untuk dokter spesialis dan laboratorium
 Pemilik sarana apotek adalah seorang apoteker sehingga bisa menerapkan pharmaceutical care
dengan baik.
b. Kelemahan (Weakness)
 Modal yang terbatas.
 PSA dan Apoteker yang kurang berpengalaman.
c. Peluang (Opportunity)
 Perumahan di daerah rancamanyar berkembang pesat
 Dengan bangunan yang baru, bisa mendapatkan segmen masyarakat golongan menengah keatas
 Dokter spesialis anak telah siap
 Mitra kerja klinik lainnya siap untuk disuply.
d. Ancaman (Threat)
- Kemungkinan munculnya kompetitor.
DAFTAR PUSTAKA

http://duniailmu-mastjum.blogspot.com/2011/02/analisis-swot.html
http://www.smeru.or.id/report/training/menjembatani_penelitian_dan_kebijakan/untuk_c
so/file/82.pdf
http://nasrulwathoni.files.wordpress.com/2009/09/bp_contoh.pdf
http://bisnisapotek.blogspot.com/2010/12/analisis-tows-bukan-swot-untuk-bisnis.html

Anda mungkin juga menyukai