Anda di halaman 1dari 5

1

RENCANA PENGEMBANGAN APOTEK


NUSA DUA

I. Latar Belakang
Apotek Nusa Dua sebenarnya merupakan anak usaha dari PT. Semesta Berjaya Farmasindo.
PT. Semesta Berjaya Farmasindo adalah badan usaha yang didirikan untuk tujuan usaha sebagai
Pedagang besar farmasi (PBF) yang domisilinya kami pilih di Kabupaten Sumenep. Pemilihan domisili
usaha ini didasari oleh analisa persaingan usaha bahwa di Kabupaten Sumenep belum banyak PBF
yang beroprasi aktif. Pada perjalanannya ternyata kami cukup kesulitan dalam pengurusan izin-izin
usaha PBF di Kabupaten Sumenep, hal itu terjadi karena beberapa faktor diantaranya birokrasi yang
berbelit dan kesulitan mencari tenaga apoteker yang bersedia bekerja sebagai penanggung jawab di
PBF yang mau kami dirikan.

Dengan adanya kesulitan inilah maka kami berfikir kenapa tidak cari jalan lain sebagai badan
usahanya namun operasi usahanya tetap pada rencana semula yaitu sebagai sub distributor
farmasi/PBF. Setelah berkonsultasi pada beberapa rekan yang aktif pada usaha farmasi maka kami
temukanlah kesimpulan bahwa apotek juga memiliki ruang gerak yang hampir sama dengan PBF
bahkan apotek memiliki kelebihan karena apotek bisa menjual eceran langsung pada pasien maupun
tenaga medis (perawat, bidan , dokter) juga bisa mensuplai apotek-apotek yang lain. Kelebihan ini
tentu tidak dimiliki kalau kami bergerak dengan badan usaha PBF karena PBF tidak bisa menjual
langsung kepada tenaga medis apalagi pasien. Dengan adanya kelebihan ruang gerak ini kami rasa
sangat cocok dengan rencana pemasaran kami yang juga mentarget pasar kepulauan madura yang
mana potensi pasarnya cukup besar.

Tentu dengan kelebihan itu bukan berarti apotek memiliki ruang gerak yang melampaui PBF karena
apotek bukanlah badan usaha yang diakui oleh pemerintah untuk ikut dalam proses pengadaan obat
dan kebutuhan farmasi lainnya dalam proses tender pengadaan barang pemerintah. Namun untuk
tujuan perdagangan umum dibidang obat obatan dan kebutuhan farmasi maka badan usaha
apotek sudah sangat cukup memadai.

Dari sanalah kemudian secara kebetulan ada rekan di sumenep yang menawarkan apotek Nusa
Dua yang kegiatan usahanya terhenti karena kesibukan pemiliknya. Dengan pertimbangan waktu,
biaya dan kerumitan dalam pengurusan izin apabila kami mengurus izin apotek sendiri maka kami
putuskan untuk mengambil alih apotek Nusa Dua. Dari proses peralihan nama pemilik apotek,
persiapan tempat dan persiapan barang praktis membutuhkan waktu kurang lebih 2 (dua) bulan. Dan
Alhamdulillah dari perjalanan panjang pengurusan izin PBF hingga mengambil alih apotek Nusa Dua
ahirnya terbayar dengan dibukanya apotek Nusa Dua pada tanggal 1 April 2014.

II. Kondisi Saat ini


Legalitas usaha sudah lengkap dan siap untuk melakukan kegiatan usaha Apotek dalam
perdagangan obat dan kebutuhan farmasi lainnya
2

Fasilitas apotek berupa gedung dengan status sewa 2(dua tahun) dengan ukuran 3 x 6 M
terletak di pinggir jalan utama Jalan Raya bangkal pasar baru Sumenep dengan arus lalu
lintas yang sangat ramai karena merupakan jalan utama dan satu-satunya jalan akses menuju
bagian Timur sisi utara sumenep yang meliputi beberapa kecamatan diantaranya, kecamatan
Kota Sumenep, kecamatan Gapura, Kecamatan Batang-batang, dan kecamatan Dungkek
Perlengkapan apotek berupa etalase ada 3(tiga) unit dan 1(satu) unit rak obat untuk
penempatan stok
System pencatatan keluar masuknya obat dan laporan keuangan sudah terkomputerisasi
sehingga sangat meminimalisasi kesalahan dalam pencatatan dan pelaporan stok obat dan
jumlah uang yang ada dalam kas
Stok obat dan alkes senilai kurang lebih Rp. 75.000.000,-(tujuh puluh lima juta rupiah)
Omset penjualan untuk retail (eceran) diapotek langsung sebesar Rp. 800.000,- (delapan
ratus ribu rupiah) per hari
Omset penjualan partai (borongan) yang bergerak saat ini di Surabaya adalah Rp.
120.000.000,- (seratus dua puluh juta rupiah) per bulan

III. RENCANA PENGEMBANGAN KE DEPAN


Rencana pengembangan apotek kami tidak lepas dari tujuan awal didirikannya usaha kami di
bidang farmasi ini yakni sebagai Sub distributor obat dan kebutuhan farmasi lainnya (PBF) di Madura
khususnya dan Jawa Timur secara umum, dan kedepan kami menargetkan usaha kami bisa
berkembang lebih besar keluar daerah Jawa Timur. Sekalipun demikian rencana besar itu tidak boleh
melupakan target pasar dengan skup lebih kecil yaitu retail langsung pada masyarakat dan semi retail
pada paramedis. Oleh karena itu kami telah membuat rencana detail pengembangan usaha sebagai
berikut :

1. Retail murni
Langkah pengembangan yang akan dilakukan, dan target penjualan
Menjadikan apotek Nusa Dua sebagai apotek terlengkap, termurah, dan memberikan
pelayanan terbaik kepada pasien/pelanggan
Untuk mempercepat dikenalnya apotek kami akan melakukan promosi lewat iklan radio
maupun surat kabar
Target omset penjualan perbulan Rp. 50.000.000,-
Margin rata rata penjualan 15%

2. Penjualan langsung ke tenaga medis (perawat, bidan, dokter)


Langkah pengembangan yang akan dilakukan, dan target penjualan
Strategi pemasarang dengan cara direk selling (pemasaran langsung) dengan
menggunakan tenaga sales.
Area pemasaran Sumenep, Pamekasan, Surabaya, dan Sidoarjo
Target omset penjualan Rp. 200.000.000 (dua ratus juta rupiah) per bulan
Margin rata-rata penjualan 10%

3. Penjualan ke Kepulauan sekitar Madura melalui agen-agen pemasaran


3

Langkah pengembangan yang akan kami lakukan, dan target penjualan


Memperbanyak stok obat dengan harga yang lebih kompetitif
Strategi pemasaran dengan cara membina agen-agen pemasaran supaya bisa menjual
obat baik langsung kepada tenaga medis diareanya atau menjual obat langsung kepada
pasien. Pembinaan meliputi cara menjual, majemen, dan pengetahuan akan fungsi-
fungsi obat.
Area pemasaran meliputi Pulau Kangean, Sapeken dan sekitarnya, Sepudi, Raas,
Masalembu dan Gili
Target penjualan sebesar Rp. 100.000.000,-(seratus juta rupiah) per bulan
Margin rata rata penjualan 10%

4. Penjualan langsung ke apotek-apotek seluruh madura


Langkah pengembangan yang akan kami lakukan, dan target penjualan
Melakukan pembelian langsung ke distributor dengan volume yang besar untuk
mendapat harga yang bagus atau diskon yang besar hingga 10% dibawah harga jual
sub distributor (PBF) ke apotek
Strategi pemasaran dengan cara direk selling ke apotek-apotek seluruh madura
Area pemasaran seluruh Madura
Target omset penjualan Rp. 200.000.000,-(dua ratus juta rupiah) per bulan
Margin rata-rata penjualan 7,5 %

5. Penjualan partai besar


Untuk sementara penjualan ini kami jalankan di Surabaya yang saat ini omset penjualannya
sebesar Rp. 120.000.000,-(seratus dua puluh juta rupiah). Margin keuntungan untuk penjualan
partai tidak sebesar penjualan eceran yakni berkisar 4%, namun kelebihannya adalah putaran
cepat karena sekali kirim dalam jumlah besar dan pembayaran langsung tunai.
Target penjualan untuk partai besar sementara Rp. 400.000.000,-(empat ratus juta rupiah)
per bulan dan kedepan kami menargetkan Rp. 1M (satu milyar rupiah) per bulan

IV. ANALISA USAHA DAN KEBUTUHAN PENDANAAN


Untuk sementara langkah pemasaran kami fokuskan pada pemasaran ritail (eceran) langsung di
apotek, pemasaran ke tenaga medis (perawat, bidan, dokter), dan penjualan partai besar di
Surabaya. untuk langkah pemasaran ke Kepulauan dan ke apotek apotek di Madura akan kami
laksanakan setelah tiga langkah pemasaran sebelumnya sudah matang.
Berikut adalah rincian analisa usaha masing-masing langkah pemasaran yang kami hitung untuk
masa penjualan pertahun:

TARGET PENJUALAN :
1. Retail murni = 12 x Rp. 50.000.000,- = Rp. 600.000.000,-
2. Penjualan langsung ke tenaga medis = 12 x Rp. 200.000.000,- = Rp. 2.400.000.000,-
3. Penjualan partai = 12 x Rp. 400.000.000,- = Rp. 4.800.000.000,
Total Target omset penjualan per tahun (A) = Rp. 7.800.000.000,-
4

HARGA POKOK PENJUALAN (HPP)


1. Retail murni = Rp. 510.000.000,-
2. Penjualan langsung ke tenaga medis = Rp.2.160.000.000,-
3. Penjualan partai = Rp. 4.608.000.000,-
Total HPP per tahun (B) = Rp. 7.278.000.000,-
Laba kotor penjualan = A-B = Rp. 522.000.000-

BEBAN- BEBAN USAHA :


1. Sewa tempat/ tahun = 1 x Rp. 7.000.000,- = Rp. 7.000.000,-
2. Renovasi tempat = 1 x Rp. 2.000.000,- = Rp. 2.000.000,-
3. Gaji asisten apoteker = 2 x 12 x Rp. 800.000,- = Rp. 19.200.000,-
4. Gaji apoteker = 12 x Rp. 1.750.000,- = Rp. 21.000.000,-
5. THR karyawan = 1 x Rp. 7.000.000,- = Rp. 7.000.000,-
6. Listrik ,air, telpon = 12 x Rp. 150.000,- = Rp. 1.800.000,-
7. Biaya iklan = 12 x Rp. 1.000.000,- = Rp. 12.000.000,-
8. Biaya pemasaran/marketing = 12 x Rp. 7.000.000,- = Rp. 84.000.000,-
9. Gaji penanggung jawab = 2 x 12 x Rp. 3.000.000,- = Rp. 72.000.000,-
10.Sewa kantor di Surabaya = 1 x Rp. 20.000.000,- = Rp. 20.000.000,-
Totan Beban beban usaha (C) = Rp. 246.000.000,-
Laba bersih usaha per tahun = B C = Rp. 276.000.000,-

KEBUTUHAN DANA
1. Penambahan stok obat
Untuk penjualan langsung ke tenaga medis = Rp. 180.000.000,-
Untuk penjualan partai = Rp. 150.000.000,-
2. Biaya pembangunan kantor di Surabaya = Rp. 20.000.000,-
3. Biaya perlengkapan dan peralatan kantor Surabaya = Rp. 10.000.000,-
Total kebutuhan dana pengembangan = Rp. 360.000.000,-

V. MODEL KERJASAMA DENGAN INVESTOR


Kami menyadari bahwa rencana bisnis kami cukup besar oleh karena itu juga membutuhkan
dana pengembangan yang cukup besar. Oleh karena itu kami menawarkan kerjasama dengan
pemilik modal dengan model kerjasama investasi, yang mana pemilik modal menaruh dananya
dan kami kelola dalam bisnis seperti yang kami paparkan di atas. Sebagai imbalannya investor
atau pemilik dana mendapatkan hak saham atau kepemilikan apotek yang besarnya tergantung
besaran dana yang diinvestasikan.
Sebagai gambaran untuk pemilik modal yang menaruh dananya sebesar Rp. 50.000.000,- (lima
puluh Juta Rupiah) akan memiliki saham apotek Nusa Dua sebesar 10% (sepuluh persen).
Dengan memiliki saham kami sebesar 10% maka pemilik modal berhak atas keuntungan apotek
sebesar 10%. Keuntungan ini akan dibagi setiap 3 bulan sekali namun kami selaku pengelola
5

akan memberikan laporan kepada investor atau pemilik modal setiap 1 bulan sekali atau apabila
dibutuhkan.
Sebagai catatan bahwa besaran saham akan terus berubah sesuai kemajuan usaha apotek
yang kami kelola, dalam artian kalau saat ini Rp. 50.000.000,- mendapatkan hak saham 10 %
maka nantinya pada saat usaha semakin besar dan membutuhkan dana yang lebih besar maka
Rp. 50.000.000,- tidak lagi mendapatkan imbal saham 10% tapi mungkin hanya 5% saja.

VI. PENUTUP
Demikianlah gambaran umum dari rencana pengembangan Apotek Nusa Dua yang telah
kami buat dan kami rencanakan dengan cukup matang dan tentunya dengan
mempertimbangkan kondisi pasar dari masing-masing target pasar yang kami paparkan di atas.
Tujuan dari pemaparan ini tentunya untuk mengundang calon investor yang mau berinvestasi di
usaha yang telah kami mulai ini. Keberanian kami untuk mengundang investos karena didasari
oleh keyakinan kami terhadap potensi usaha yang begitu besar dan akan terus berkembang.
Pengalaman kami dibidang usaha telah membuat kami mampu menilai bahwa bisnis
dibidang farmasi adalah bisnis yang sangat stabil, akan terus berkembang, dan punya potensi
besar. Hal ini didasari oleh beberapa kondisi diantaranya:
Pertama obat dan kebutuhan farmasi lainnya adalah kebutuhan pokok masyarakat yang
kebutuhannya akan terus bertambah dikarenakan kesadaran masyarakat untuk berobat semakin
meningkat. Kedua obat dan kebutuhan farmasi lainnya adalah bisnis yang tidak mengenal
pasang surut, tidak peduli dimasa apapun masyarakat kalau sakit akan tetap butuh obat. Ketiga
adalah tidak banyak orang yang masuk di bisnis ini karena bisnis farmasi termasuk bisnis yang
membutuhkan pengetahuan tinggi dan perizinan khusus. Keempat alasan kami memilih bisnis
ini adalah karena bidang farmasi merupakan bisnis yang bisa dikembangkan menjadi bisnis yang
besar, mulai dari Apotek, Pedagang Besar Farmasi (PBF), Klinik Kesehatan, dan semacamnya
yang masih berkaitan dengan farmasi.
Keempat alasan bisnis inilah yang membuat kami sangat yakin akan potensi bisnis di bidang
farmasi ini, yakin dalam artian bahwa ini bisnis yang punya potensi besar.
Terakhir kami selaku pengelola apotek Nusa Dua mengajak anda untuk bersama sama
membangun bisnis yang memiliki potensi besar untuk maju dan menghasilkan keuntungan
besar. Bisnis kami dikelola secara hati-hati dan profesional dengan mempekerjakan orang-orang
yang berpengalaman dibidang obat dan farmasi. Bisnis yang kami jalankan ini bukanlah bisnis
yang baru akan didirikan tapi bisnis yang sudah berjalan dan sedang dikembangkan sehingga
sangatlah kecil sekali kemungkinan untuk gagal. Kalau anda menyimpan uang Rp. 50.000.000,- di
bank maka setahun mungkin hanya akan bertambah Rp. 3.000.000,- tapi dengan investasi di
apotek kami anda punya potensi untuk mendapat keuntungan sebesar Rp. 27.600.0000,- per
tahun dan akan terus bertambah sesuai dengan kemajuan apotek.
Demikian proposal penawaran kerjasama dari kami wassalamualaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai