IV. PENGADAAN
Pengadaan adalah kegiatan untuk memenuhi kebutuhan operasional yang
telah ditetapkan didalam fungsi perencanaan, penentuan, kebutuhan maupun
anggaran. Didalam pengadaan dilakukan proses pelaksanaan rencana
pengadaan dari fungsi perencanaan dan penentuan kebutuhan, serta rencana
pembiayaan dan fungsi penganggaran.
Proses pengadaan dikatakan baik apabila tersedianya obat dengan jenis
dan jumlah yang cukup sesuai dengan mutu yang terjamin serta dapat
diperoleh pada saat yang diperlukan. Pengadaan obat dilakukan dengan
membuat Surat Pesanan (SP) atau di TSJ disebut dengan PO (Phurchase
Order) kepada manufaktur atau PBF lain. PO ditandatangani oleh Apoteker
Penanggung Jawab yaitu kak Pipit (APJ di Tri Sapta Jaya) dengan
mencantumkan stempel dan tanda tangan, komponen SP meliputi tangan,
nomor SP, nama Suplier, nama obat, satuan obat, dan jumlah obat. Lembar
PO untuk obat yang mengandung prekursor dibuat terpisah dari PO obat
keras dan OTC lainnya. PO dibuat dengan system.
System PO untuk pengadaan di TSJ (Tri Sapta Jaya) :
Pengadaan dari TSJ (Tri Sapta Jaya) ada 2 sumbernya, pusat dan
supplier loka seperti APL, MBS, Enseval dan lain-lain. TSJ (Tri Sapta Jaya)
hanya menyalurkan OTC, obat keras, precursor dan alat kesehatan,
sedangkan untuk narkotika dan precursor tidak. PO dibuat berdasarkan
prinsipalnya, seperti untuk memesan produk dari berno, hexfarm jaya,
quantum, merck , lapi dan lain-lain harus dipisah PO nya. Untuk alkes
biasanya berupa masker, tes kehamilan, kondom, cotton bud, kapas dan lain-
lain. Pada saat wabah COVID 19 pada saat ini, TSJ (Tri Sapta Jaya) tetap
memproduksi masker namun dengan harga yang lumayan maha, Karen
bahan baku pembuatan masker diimpor dari luar negeri sehingga biaya
produksi meningkat ditambah nilai dollar juga naik. Itulah yang menyebabkan
masker menjadi langka, Jikapun ada, TSJ (Tri Sapta Jaya) akan
mengutamakan penjualan ke Rumah Sakit daripada Apotek, karena tenaga
medis lebih membutuhkan. Kendala yang sering dihadapi dilapangan saat
pengadaan adalah barang yang dipesan dari pusat membutuhkan waktu yang
cukup lama untuk sampai ke cabang.
Area masuk dan keluar gudang di TSJ (Tri Sapta Jaya) ada 2 pintu
terpisah dan diberi penandaan “masuk” dan “keluar”. Pintu masuk untuk jalur
barang yang datang dari pusat supplier barang retur dan lain-lain, sedangkan
pintu keluar untuk barang yang sudah jadi, faktur dikirim ke apotek-apotek.
Di depan gudang wajib ditempelkan denah apar dan pest control. Pest
Control adalah aktifitas pencegahan serangga, tikus dan sejenisnya yang jika
tidak dilakukan dapat menyebabkan kerusakan pada barang baik secara fisik
maupun kualitas serta dapat berpengaruh negatif pada kesehatan staff
gudang. Pest Control dilakukan oleh perusahaan penyedia jasa pest control
yang memiliki kemampuan didalam bidangnya atau dilakukan sendiri dengan
cara mempersiapkan peralatan penangkap tikus beserta racunya dan
ditempatkan disetiap pintu masuk/keluar.
Pada ruang retur (ED dekat, recall dan barang rusak). Untuk yang retur
bad seperti barang rusak/ tidak bisa digunakan lagi berarti barang tidak bisa
diperjualbelikan lagi, hanya untuk penyimpanan sendiri. Tujuannya adalah
untuk memastikan bahwa barang/produk tersebut tidak terkirim ketujuan dan
memastikan barang-barang tsb dimusnahkan secara keseluruhan. Sedangkan,
untuk retur good seperti ED dekat (6 bulan), recall/ barang masih dapat
digunakan, maka barang tetap dimasukkan dalam ruang retur namun
penyimpanannya dipisah dan diberi penandaan khusus. Di TSJ (Tri Sapta
Jaya) tidak ada barang yang dikemas ulang.
Setiap ruangan di TSJ (Tri Sapta Jaya) harus dilakukan pencatatan suhu 4
kali sehari. Dilakukan setiap jam :
- 08.00 WIB
- 11.00 WIB
- 14.00 WIB
- 16.00 WIB
Penempatan alat pencatat suhu harus sesuai mapping. Oleh karena itu
TSJ (Tri Sapta Jaya) harus melakukan mapping suhu menggunakan data
logger/alat untuk merekam suhu setiap 1 jam sekali selama 7 hari untuk
ruangan ambient. Suhu untuk ambient yaitu 30°C dan suhu untuk cool room
yaitu 25°C. Setiap 15 menit selama 3 hari untuk ruang cool room. Cara
penentuannya yaitu dengan dirata-ratakan suhu pada beberapa titik dan akan
diletakkan thermometer dititik yang suhunya tertinggi diantara yang lain.
Mapping ini di TSJ (Tri Sapta Jaya) dilakukan 3 kali dalam setahun, tapi harus
dilakukan ulang apabila ada penambahan gudang atau gudang baru.
Tujuan:
4. Pastikan bahwa obatyg akan disalurkan kondisi baik dan sesuai dengan
SP dan faktur
Relasi dari TSJ (Tri Sapta Jaya) untuk penyaluran barang adalah ke
dinkes, rumah sakit, puskesmas, apotek dan toko obat. Di TSJ (Tri Sapta
Jaya) belum ada terjadi SP yang tidak dilayani dalam 7 hari diberi surat
penolakkan, hanya saja yang terjadi dilapangan SP nya ada tapi produknya
kosong. Jadi, diberikan surat penolakkan tapi lebih ke produk-produk
precursor atau OOT (Obat-obat tertentu). Setiap laporan wajib dibuat
tembusan ke BPOM dan Dinkes. Untuk pelaporan sendiri, TSJ (Tri Sapta Jaya)
Sudah menggunakan by sistem semua. Untuk pemesanan sendiri,
kebanyakan apotek memesan obat/barang ke TSJ (Tri Sapta Jaya) melalui via
telfon, jadi setelah barang sampai baru dibuat kan SPnya oleh Apoteker di
apotek tersebut. Kecuali untuk precursor dan OOT (Obat-obat tertentu) harus
SP dahulu, baru bisa dilayani.
- SIPA aktif
Update pelanggan lama di TSJ (Tri Sapta Jaya) di lakukan sekali dalam
setahun. Sedangkan syarat untuk menjadi pelanggan di TSJ (Tri Sapta Jaya)
untuk toko obat :
1. Sejarah
PT. Tri Sapta Jaya adalah sebuah perusahaan distribusi nasional yang
bergerak dalam sektor distribusi untuk produk farmasi makanan kesehatan
dan alat kesehatan. Perusahaan ini sudah berdiri sejak tahun 1980 dan
berpusat di Jakarta Timur. PT. Tri Sapta Jaya beroperasi sebagai anak
perusahaan dari PT. Enseval Putra Megatrading Tbk. Saat ini PT Tri Sapta
Jaya memiliki 28 cabang di Indonesia. Sedangkan untuk cabang di Padang Tri
Sapta Jaya sudah berdiri sejak tahun 2006. Pada awalnya PBF ini berlokasi di
Kampung Nias. Tahun 2010, PT. Tri Sapta Jaya pindah ke Parak Gadang,
Padang. Tahun 2020, PT. Tri Sapta Jaya pindah ke Kuranji, Padang hingga
sekarang.
PT. Tri Sapta Jaya berada di Jalan. Raya Lolong Karan No. 8 Kuranji,
Padang. PT. Tri Sapta Jaya memiliki kantor dan fasilitas penyimpanan yang
luas, serta memasok obat-obatan dan alat kesehatan dari berbagai
perusahaan farmasi (Industri farmasi) maupun PBF lainnya dan
mendistribusikannya baik di dalam kota maupun luar kota.
Syarat mendirikan sebuah PBF adalah harus mampu memenuhi
persyaratan CDOB. Syarat untuk menjadi apoteker di PBF salah satunya wajib
mempunyai STRA aktif, SIKA paham dengan CDOB. Untuk memilih pemasuk
di Tri Sapta Jaya, pusatlah yang mengurusnya (pemasok pabrik), sedangkan
supplier lokal tidak ada kontrak atau pun tender. Untuk perizinan di Tri Sapta
Jaya cabang pengurusannya di cabang. Tapi, untuk PBF pusat langsung di
Kemenkes. Untuk penarikkan obat pernah terjadi setiap tahunnya. Atau
sering disebut dengan recall. Untuk barang yang ditarik peredarannya seperti
ranitidine mekanisme kerjanya yaitu awalnya barang di hold dulu
penjualannya. Setelah selang beberapa bulan baru di recall. Jadi, nantinya
pusat akan mengembalikannya ke pabrik. Lain hal nya dengan jika membeli di
supplier lokal, maka barang dibalikkan ke suppliernya.
TSJ (Tri Sapta Jaya) merupakan anak perusahaan ENSEVAL dan dalam
salah satu grup yang sama dengan Kalbe grup. Pemasok PBF yang bekerja
sama dengan TSJ (Tri Sapta Jaya) adalah :
PARIT PADANG
ENSEVAL
Untuk menghindari gudang dari masalah gangguan dari luar maka TSJ
(Tri Sapta Jaya) bekerjasama dengan vendor (rentokil). Jadi, mereka akan
memasang instrument di gudang. Mereka akan datang 2 kali dalam sebulan
untuk mengontrol instrument yang sudah mereka pasang. Untuk membawa
barang TSJ (Tri Sapta Jaya) menggudakan troli.
Kipas angin dan AC pada ruang biasa dihidupkan hanya pada jam kerja,
sedangkan pada ruang cool room hidup 24 jam. Penyimpanan obat
digudang menggunakan system FIFO dan FEFO. Sistem FIFO (First In First
Out) adalah penyimpanan barang dimana barang yang datang lebih dulu
akan disimpan di depan sehingga akan dikeluarkan lebih dulu dari yang
lainnya, sedangkan barang yang terakhir datang diletakkan dibelakang,
demikian seterusnya.
3. Pelaporan
a. Laporan bulanan
b. Laporan triwulan
4. Pemesanan
Untuk pemesanan pada TSJ (Tri Sapta Jaya) kebanyakan apotek
memesan obat/barang ke TSJ (Tri Sapta Jaya) melalui via telfon, jadi setelah
barang sampai baru dibuat kan SP nya oleh Apoteker di apotek tersebut.
Kecuali untuk precursor dan OOT (Obat-obat tertentu) harus SP dahulu, baru
bisa dilayani. Namun, ada beberapa apotek yang memesan obat dan untuk
pembayarannya dibayar pada bulan depannya. Jika dalam waktu yang telah
ditetapkan apotek masih belum membayar maka langkah TSJ (Tri Sapta Jaya)
selanjutnya adalah memblok pemesanan atas nama apotek tersebut. Apotek
tersebut tidak bisa memesan barang untuk selanjutnya sampai tagihannya
telah dibayar lunas. Karena jika tidak dilakukan pembayaran sampai waktu
yang telah ditetapkan TSJ (Tri Sapta Jaya) akan mengalami kerugian. Dan
untuk masalah kerugian dan masalah keuangan ini di atur dan akan ditangani
oleh bagian keuangan.
Pengesahan