Anda di halaman 1dari 4

 Blood Pressure (BP)

 Gambaran Test
Blood Pressure adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kekuatan dimana darah
menekan dinding arteri sebagaimana kekuatan yang sama diterima oleh seluruh tubuh. Setiap
kali jantung berdenyut, jantung memompa darah ke dalam pembuluh arteri, menghasilkan
tekanan darah yang lebih tinggi sebagai kontraksi jantung.

Blood Pressure merukpakan satu-satunya cara mengetahui apakah tekanan darah seseorang
terlalu tinggi atau terlalu rendah.

Ada dua angka yang dicatat ketika mngukur tekanan darah, angka yang lebih tinggi, atau
tekanan systolic, mengacu pada tekanan di dalam pembuluh arteri ketika jantung berkontraksi
dan memompa darah ke seluruh tubuh, angka yang lebih rendah, atau tekanan diastolic,
mengacu pada tekanan di dalam arteri ketika jantung beristirahat dan diisi dengan darah.
Keduanya, tekanan systolic dan diastolic dicatat sebagai “mm Hg” (millimeter of mercury).

Bunyi yang terdengar selama mengukur tekanan darah dinamakan bunyi Korotkoff. Bunyi
pertama kali terdengar dicatat sebagai bacaan systolic, sedangkan bunyi terakhir trdengar
dicatat dengan bacaan diastolic.

 Prosedur Test
 Tujuan
 Untuk memperolh tekanan darah pasien.
 Persiapan Alat/Instrumen
 Pastikan peralatan pemeriksaan telah lengkap seperti, stethoscope,
sphygmomanometer, alcohol wipe.
 Pastikan bahwa ukuran cuff tepat. Sebab, ukuran cuff yang tidak cocok akan
mengakibatkan pengukuran tidak akurat.
 Bersihkan ear-pieces (bagian telinga) stethoscope dengan alcohol wipe sebelum
digunakan.
 Persiapan Pasien
 Jelaskan prosedur test kepada pasien misalnya, lokasi tekanan darah yang akan diukur,
untuk mengurangi kecemasan pasien dan memastikan pasien kooperatif.
 Posisikan pasien senyaman mungkin dalam posisi terlentang; tungkai lurus dan rileks,
dengan rest disamping badan.
 Upayakan lengan yang di test bebas dari pakaian, karena dapat menghambat atau
menyebabkan hasil pengukuran tidak akurat.
 Teknik Operasional Blood Pressure Test
 Palpasi arteri brachialis
 Tempatkan cuff tepat di atas arteri brachialis pada lekukan elbow. Ingat : Cuff harus
sedikit lebih tinggi sehingga stethoscope tidak tertekan.
 Posisi stethoscope diatas arteri brachialis dan tahan dengan jemari
 Lakukan pemompaan pada cuff hingga tidak terdngar bunyi Korotkoff, lalu kempiskan
cuff secara perlahan-lahan.
 Dengarkan bunyi Korotkoff, catat ketika itu terdengar pertama kali sebagai tekanan
systolic, dan catat bunyi terakhir ketika semua suara hilang sebagai diastolic.
 Bersihkan ear-piece dan diaphragm stethoscope dengan alcohol wipe
 Catat hasil pengukuran tekanan darah pasien dalam medical record pasien. Contohnya :
BP.120/80, right arm, supine.
 Blood Pressure Parameter
Menurut the American Heart Association (AHA), parameter blood pressure pada :
 Dewasa 18 tahun ke atas : Berkisar ≤120/80 mmHg.
 Prehipertensi : Berkisar antara 120-139/80-89 mmHg.
 Hipertensi 1 : Berkisar antara 140-159/90-99 mmHg.
 Hipertensi 2 : Berkisar 160/≥100 mmHg.

 Pulse Rate/ Heart Rate (HR)


 Gambaran Test
Pulse Rate/Heart Rate Test merupakan pengukuran denyut jantung, atau bilangan kali
denyut jantung (or heart beast) per menit. Sebagaimana jantung mendorong darah
melalui arteri, arteri mengembang dan berkontraksi bersama aliran darah.

Pengambilan pulse tidak hanya mengukur heart rate, tapi juga dapat mengidntifikasi
irama jantung dan kekuatan dari pulse, serta apakah pembuluh darah terasa hard atau
soft.

Pulse rate/heart rate dapat dirasakan di beberapa pembuluh darah yang dekat dengan
permukaan kulit, seperti radial puls di pergelangan tangan, carotid pulse di leher, atau
brachial pulse di lengan atas. Menghitung pulse rate adalah cara sederhana untuk
mengetahui sberapa cepat jantung berdenyut.

Rata-rata pulse rate atau heart rate bervariasi dari lahir hingga dewasa. Pada saat lahir,
pulse rate lebih tinggi, dan seiring bertambah usia umumnya menurun.

 Prosedur Test
 Tujuan
 Untuk memperoleh pulse rate (or heart rate) pasien
 Persiapan Alat/Instrument
 Pastikan stopwatch atau jam tangan tersedia dan dalam kondisi baik.
 Persiapan Pasien
 Jelaskan prosedur tet kepada pasien, untuk mmastikan pasien kooperatif
 Posisi pasien duduk dengan wrist rest di atas bed atau di atas paha pasien
 Teknik Operasional Pulse Rate/Heart Rate Test
 Lokalisasi radial/carotid pulse/brachial pulse dengan menggunakan ketiga ujung jari
telunjuk, jari tengah, dan jari manis. Jangan gunakan ibu jari.
 Tekan secara lembut pada arteri radial/carotid/brachial cukup untuk merasakan pulse.
 Hitung pulse bersamaan dengan stopwatch on selama 1 menit (setidaknya sampai 20
detik dan mengalikan jumlah tersebut untuk mndapatkan jumlah denyut per menit)
 Catat bila ditemukan irama dan volume yang irregular, serta kondisi arteri.
 Catat hasil pengukuran pulse rate pasien dalam medical record pasien contohnya :
HR.80,radial puls, regulr and strong.
 Pulse Rate/ Heart Rate Parameter
Pulse rate (or heart rate) normal pada usia :
 Bayi baru lahir : Berkisar antara 130-140 bpm (beats per minute)
 Bayi : Berkisar antara 110-130 bpm
 Anak-anak usia : 1 tahun, berkisar antara 110-130 bpm.
: 2 tahun, berkisar antara 96-115 bpm.
: 3 tahun, berkisar antara 76-90 bpm.
 Dewasa : Berkisar antara 60-80 bpm.

***Catatan : Pulse rate abnormal dapat berupa bradycardio (denyut nadi kurang dari 60
bpm), dan atau tochycardio (denyut nadi lebih dari 100 bpm).

 Respiratory Rate (RR)


 Gambaran Test
Respiratory rate test adalah jumlah respirasi seseorang yang diambil per menit. Rate
biasanya diukur ketika seseorang beristirahat dan hanya dengan menghitung jumlah
respirasi selama satu menit mlalui perhitungan seberapa kali dada naik.

Respiratory rate normal atau eupnea, bervariasi pada setiap usia, aktivitas, penyakit,
emosi, dan obat yang dikonsumsi. Rata-rata respiratory rate terhadap pulse rate adalah
1:4, satu respirasi untuk empat pulse rate.

Nilai dari respiratory rate sebagai indicator potensi disfungsi respiratory. Respiratory
rate abnormal meliputi, apnea, dyspnea, hyperpnea, tachypnea, hypopnea, bradypnea,
arthopnea, respirasi Cheyne-Stokes.

 Prosedur Test
 Tujuan
 Untuk memperoleh respiratory rat (or hart rate)
 Persiapan Alat/ Instrument
 Pastikan stopwatch atau jam tangan tersedia dan dalam kondisi baik
 Persiapan Pasien
 Jelaskan prosedur test kepada pasien, untuk memastikan pasien koopratif
 Identifikasi pasien
 Pastikan posisi pasien merasa nyaman atau comfortable
 Teknik Operasional Respiratory Rate Test
 Letakkan salah satu tangan anda di atas dada atau pada area epigastic pasien dan
rasakan pergerakan naik dan turunnya dinding dada. Alternative lainnya, letakkan
tangan anda di atas shoulder pasien dan rasakan, amati dan hitung naik dan turunnya
dinding dada selama 1 menit menggunakan stopwatch.
 Catat kedalaman, irama, dan bunyi napas sewaktu mnghitung.
 Catat hasil pengukuran respiratory rate pasien dalam medical record pasien. Contohnya
: RR. 24 rpm, rate and rhythm regular.

 Respiratory Rate Parameter


Respiratory rate normal pada :
 Bayi baru lahir : Berkisar 44 rpm (respiratorions per minute).
 Bayi : Berkisar antara 20-40 rpm
 Anak-anak : Usia 1-7 tahun,berkisar antara 18-30 rpm
 Dewasa : Berkisar antara 12-20 rpm

 Oxygen Saturations (SO2)


 Gambaran Test
Oxygn Saturations (SO2) didefinisikan sebagai rasio hemoglobin oksigen terhadap
konsentrasi total hemoglobin di dalam darah. Hemoglobin adalah protein ikat untuk
membawa oksigen dalam darah. Satu molekul hemoglobin dapat membawa maksimum
empat molekul oksigen. 1000 molekul hemoglobin dapat membawa maksimum 4000
molekul oksigen; jika mereka bersamaan membawa 3600 molekul oksigen, maka tingkat
saturasi oksigen dapat menjadi (3600/4000) 100 atau 90%.
Saturasi oksigen dapat diukur melalui 2 cara, secara langsung dan tidak langsung. Secara
langsung, berarti pengukuran dilakukan dengan prosedur invasive melalui pengambilan
darah arteri radial atau arteri femoral. Hasilnya dinyatakan dalam

Anda mungkin juga menyukai