Anda di halaman 1dari 7

Nama : Nurul Adibah

Nim : 1848201008
Tugas 1

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat !

1. Pemberian beberapa jenis multi vitamin (multivitamin B comp dan Iberet tab) pada
pasien hamil disebut
a. Over prescribing
b. Under prescribing
c. Incorect Prescribing
d. Polypharmacy
e. Use if inffective or harmful drugs
Jawaban:
Pembahasan soal:
PERESEPANBERLEBIHAN (OVER PRESCRIBING )
# Peresepan dengan dosis, lama pemberian atau jumlah obat yang diresepkan melebihi
ketentuan
Contoh :
* Pemberian beberapa jenis multi vitamin :
Vitamin B comp ( Generik ) dengan Iberet tab
( Patent) pada pasien hamil
* Pemberian Infus pada setiap pasien masuk dari IGD
( Instalasi Gawat Darurat ) padahal belum tentu
mengalami kekurangan cairan tubuh.
* Pemberian Antibiotika profilaksis untuk pasien bedah
bersih………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……

2. Pemilihan obat yang tidak rasional adalah kecuali


a. Memilih obat yang lebih mahal
b. Pembirian antibiotik untuk semua penderita diare
c. Pemberian antimikroba selama 3 hari, termasuk untuk infeksi jamur
d. Kombinasi antimikroba + antifungi + antiinflamasi
e. Memilih obat yang safety dan efficacy
Jawaban:
Pembahasan soal:
Pemilihan obat yang tidak rasional
• Memilih obt yg lebih mahal
• Injeksi analgetik + antihistamin/kortikosteroid untuk semua keluhan
• Kombinasi antinflamasi non steroid (AINS) + misoprostol/H2 bloker, pd org yg tdk
beresiko terkena ESO AINS
• Pemberian antibiotik untuk semua penderita diare
• Pemberian antimikroba selama 3 hari, termasuk untuk infeksi jamur
• Memilih ampisilin dibanding amoksilin untuk diberikan secara oral
• Kombinasi antimikroba + antifungi + antiinflamasi
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

3. Kontributor penggunaan obat yang irrational adalah:


a. Jarak pemakaian terlalu panjang
b. Industri farmasi, tenaga kesehatan, masyarakat
c. Tidak ada indikasi medis
d. Timbul efekyang tidak diinginkan
e. Obat terlalu mahal
Jawaban:
Pembahasan soal:
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

4. Menggunakan dua atau lebih obat padahal suatu obat sudah mencukupi atau pengobatan
setiap gejala secara terpisah padahal pengobatan terhadap penyakit primernya sudah
dapat mengatasi semua gejala disebut
a. Polidipsia
b. Monoterapi
c. Monodipsia
d. Polifarmasi
e. Polikinetika
Jawaban :
Pembahasan soal:
Polifarmasi yaitu penggunaan dua atau lebih obat padahal suatu obat sudah mencukupi atau
pengobatan setiap gejala secara terpisah padahal pengobatan terhadap penyakit primernya sudah
dapat mengatasi semua gejala.

5. Dibawah ini yang bukan merupakan alasan penggunaan obat baru yaitu :
a. Tidak ada obat untuk penyakit tersebut
b. Biaya lebih mahal
c. Efektivitas lebih tinggi dibandingkan dengan obat yang lebih dulu tersedia
d. Lebih aman dibandingkan dengan obat yang lebih dulu tersedia
e. Penggunaan lebih praktis bukan karna barunya
Jawaban:
Pembahasan soal:
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
6. Meresepkan asam mefenamat untuk demam bukan parasetamol yang lebih aman
merupakan penggunaan obat yang tidak rasional:
a. Over prescribing
b. Under prescribing
c. Incorect Prescribing
d. Polypharmacy
e. Use if inffective or harmful drugs
Jawaban :
Pembahasan soal:
Peresepan salah (incorrect prescribing) mencakup pemberian obat untuk indikasi yang
keliru, untuk kondisi yang sebenarnya merupakan kontraindikasi pemberian obat,
memberikan kemungkinan risiko efek samping yang lebih besar, pemberian informasi
yang keliru mengenai obat yang diberikan kepada pasien, dan sebagainya.
Contoh :
pemberian antibiotik golongan kuinolon (misalnya siprofloksasin dan ofloksasin) untuk anak
meresepkan asam mefenamat untuk demam, bukannya parasetamol yang lebih aman.
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

7. Kecenderungan untuk meresepkan obat bermerek yang relatif mahal padahal obat generik dengan
manfaat dan keamanan yang sama dan harga lebih murah tersedia. Hal tersebut merupakan
a. Ketidakrasionalan penggunaan obat dalam praktek sehari-hari
b. Penggunaan obat yang rasional
c. Peresepan yang kurang
d. Peresepan yang berlebihan
e. Peresepan majemuk
Jawaban :
Pembahasan soal:
Contoh lain ketidak rasionalan penggunaan obat dalam praktek sehari hari:
a. Pemberian obat untuk penderita yang tidak memerlukan terapi obat.
Contoh:
Pemberian roboransia untuk perangsang nafsu makan pada anak padahal intervensi gizi
jauh lebih bermanfaat.
b. Penggunaan obat yang tidak sesuai dengan indikasi penyakit.
Contoh:
Pemberian injeksi vitamin B12 untuk keluhan pegal linu.
c. Penggunaan obat yang tidak sesuai dengan aturan.
Contoh:
Frekuensi pemberian amoksisilin 3 x sehari, padahal yangbenar adalah diberikan 1 kaplet
tiap 8 jam.
d. Penggunaan obat yang memiliki potensi toksisitas lebih besar, sementara obat lain
dengan manfaat yang sama tetapi jauhlebih aman tersedia.
Contoh:
Pemberian metilprednisolon atau deksametason untuk mengatasi sakit tenggorok atau
sakit menelan padahal tersedia ibuprofen yang jelas lebih aman dan efficacious.
e. Penggunaan obat yang harganya mahal, sementara obat sejenis dengan mutu yang
sama dan harga lebih murah tersedia.
Contoh:
Kecenderungan untuk meresepkan obat bermerek yang relatif mahal padahal obat
generik dengan manfaat dan keamanan yang sama dan harga lebih murah tersedia.
f. Penggunaan obat yang belum terbukti secara ilmiah manfaat dan keamanannya.
Contoh:
Terlalu cepat meresepkan obat obat baru sebaiknya dihindari karena umumnya belum
teruji manfaat dan keamanan jangka panjangnya, yang justru dapat merugikan pasien.
g. Penggunaan obat yang jelas-jelas akan mempengaruhi kebiasaan atau persepsi yang
keliru dari masyarakat terhadap hasil pengobatan.
Contoh:
Kebiasaan pemberian injeksi roborantia pada pasien dewasayang selanjutnya akan
mendorong penderita tersebut untuk selalu minta diinjeksi jika datang dengan keluhan
yang sama.
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
8. Dampak negatif dari ketidakrasionalan penggunaan obat yaitu, kecuali:
a. Dampak pada mutu pengobatan dan pelayanan
b. Dampak terhadap biaya pengobatan
c. Dampak pada peresepan majemuk
d. Dampak terhadap ketersediaan obat
e. Dampak terhadap kemungkinan efek samping dan efek lain yang tidak diharapkan
Jawaban :
Pembahasan soal:
Dampak negatif penggunaan obat yang tidak rasional sangat beragam dan bervariasi
tergantung dari jenis ketidakrasionalan penggunaannya.
1. Dampak pada mutu pengobatan dan pelayanan
2. Dampak terhadap biaya pengobatan
3. Dampak terhadap kemungkinan efek samping dan efek lain yang tidak diharapkan
4. Dampak terhadap mutu ketersediaan obat
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

9. Terjadinya resistensi kuman terhadap antibiotika merupakan salah satu akibat dari pemakaian antibiotika
yang berlebih (overprescribing), kurang (underprescribing), maupun pemberian pada kondisi
yang bukan merupakan indikasi (misalnya infeksi yang disebabkan oleh virus). Hal tersebut merupak
dampak dari ketidakrasionalan penggunaan obat :
a. Dampak terhadap mutu ketersediaan obat
b. Dampak terhadap biaya pengobatan
c. Dampak injeksi
d. Dampak terhadap kemungkinan efek samping dan efek lain yang tidak
diharapkan
e. Dampak pada mutu pengobatan dan pelayanan
Jawaban :
Pembahasan soal:
Dampak terhadap kemungkinan efek samping dan efek lain yang tidak
diharapkan:
Dampak lain dari ketidakrasionalan penggunaan obat adalahbmeningkatkan resiko
terjadinya efek samping serta efek lainyang tidak diharapkan, baikuntuk pasien maupun
masyarakat.Beberapa data berikut mewakili dampak negatif yang terjadi akibat
penggunaan obat yang tidak rasional:
a. Resiko terjadinya penularan penyakit (misalnya hepatitis & HIV) meningkat pada
penggunaan injeksi yang tidak legeartis, (misalnya 1 jarum suntik digunakan untuk lebih
dari satu pasien).
b. Kebiasaan memberikan obat dalam bentuk injeksi akan meningkatkan resiko
terjadinya syok anafilaksis.
c. Resiko terjadinya efek samping obat meningkat secara konsisten dengan makin
banyaknya jenis obat yang diberikan kepada pasien. Keadaan ini semakin nyata pada
usia lanjut. Pada kelompok umur ini kejadian efek samping dialami oleh 1 di antara 6
penderita usia lanjut yang dirawat di rumah sakit.
d. Terjadinya resistensi kuman terhadap antibiotik merupakan salah satu akibat dari
pemakaian antibiotika yang berlebih (overprescribing), kurang (underprescribing),
maupun pemberian pada kondisi yang bukan merupakan indikasi (misalnya infeksi yang
disebabkan oleh virus).
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

10. Upaya dalam mengatasi ketidakrasionalan penggunaan obat diantaranya:


a. Upaya perbaikan dan intervensi dari tingkat provider yaitu peresep dan
penyerah obat dan pasien/masyarakat hingga sistem kebijakan nasional obat
b. Kurangnya informasi yang objektif tentang obat
c. Monitoring efek samping obat belum berjalan
d. Jumlah obat yang berada di pasar sangat banyak
e. Metode promosi obat yang langsung ke professional kesehatan
Jawaban :
Pembahasan soal:
UPAYA DAN INTERVENSI UNTUK MENGATASI MASALAH PENGGUNAAN
OBAT YANG TIDAK RASIONAL
a. Upaya Pendidikan (educational strategies)
Upaya pendidikan dapat mencakup pendidikan selama masa kuliah (pre service) maupun
sesudah menjalankan praktek keprofesian (post service). Upaya tersebut mutlak harus
diikuti dengan pendidikan kepada pasien/masyarakat secara simultan.
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

Anda mungkin juga menyukai