Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS SWOT

A. Pengertian Analisis SWOT

Analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threat) adalah upaya


untuk mengidentifikasi secara sistematik faktor-faktor lingkungan eksternal
(peluang dan ancaman) dan faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) yang
ada pada suatu organisasi baik organisasi publik, bisnis maupun nir-laba (non-
profit). Jadi analisis SWOT digunakan untuk mengetahui sebuah kondisi riil atau
posisi dari objek yang dianalisis, baik dari sisi internal maupun dari sisi
eksternalnya (Sutojo dan Kleinsteuber, 2002). Menurut Kurtz (2008) analisis
SWOT adalah suatu alat perencanaan strategik yang penting untuk membantu
perencana untuk membandingkan kekuatan dan kelemahan internal organisasi
dengan kesempatan dan ancaman dari eksternal. Proses pengambilan keputusan
strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi dan
kebijaksanaan perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategis (strategic
planer) harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada pada saat ini.

Analisis SWOT perlu dilakukan karena analisa SWOT untuk


mencocokkan “fit” antara sumber daya internal dan situasi eksternal perusahaan.
Pencocokkan yang baik akan memaksimalkan kekuatan dan peluang perusahaan
dan meminimumkan kelemahan dan ancamannya. Asumsi sederhana ini
mempunyai implikasi yang kuat untuk design strategi yang sukses (Pearce dan
Robinson, 2008). Sementara itu, Bryson (2000) mengatakan bahwa analisis
SWOT merupakan bagian dari proses perencanaan. Hal utama yang ditekankan
adalah bahwa dalam proses perencanaan tersebut, suatu institusi membutuhkan
penilaian mengenai kondisi saat ini dan gambaran ke depan yang mempengaruhi
proses pencapaian tujuan institusi. Dengan analisa SWOT akan didapatkan
karakteristik dari kekuatan utama, kekuatan tambahan, faktor netral, kelemahan
utama dan kelemahan tambahan berdasarkan analisa lingkungan internal dan
eksternal yang dilakukan. Dari analisa tersebut potensi dari suatu institusi untuk

1
bisa maju dan berkembang dipengaruhi oleh : bagaimana institusi memanfaatkan
pengaruh dari luar sebagai kekuatan tambahan serta pengaruh lokal dari dalam
yang bisa lebih dimaksimalkan.

Analisis SWOT terdiri dari dua model, yaitu model kuantitatif dan
modelkualitatif. Model kuantitatif menggambarkan sebuah kondisi berpasangan
antara Sdan W serta O dan T. Model ini berasumsi bahwa setiap ada kekuatan
pasti adakelemahan, sedangkan setiap ada peluang pasti ada ancaman. Model
kualitatif pada dasarnya hampir sama dengan model kuantitatif. Model kuantitatif
menyatakan bahwa setiap subkomponen S memiliki pasangan pada subkomponen
W dan subkomponen O memiliki pasangan pada subkomponen T. Pada
modelkualitatif tidak memandang hal yang sama dan berasumsi bahwa setiap
komponendapat berdiri bebas dan tidak memilliki hubungan satu sama lainnya.
Rencana strategis mempersiapkan arah rencana jangka panjang yang berkembang atas
dasar 3 landasan, yaitu:1) Kepentingan sosio-ekonomik organisasi, 2) Nilai-nilai
dan filosofi dari manajer puncak, 3) Penilaian mengenai kekuatan maupun
kelemahan dalam lingkungan internal dan eksternal organisasi. Disinilah letaknya
analisis SWOT (Simamora,2012).

B. Manfaat dan Tujuan Analisa SWOT


a. Melakukan perencanaan dalam upaya mengantisipasi masa depan dengan
melakukan pengkajian bedasarkan pengalaman masa lampau, ditopang
sumber daya dan kemampuan yang miliki saat ini yang akan diproyeksikan
kemasa depan.
b. Mengungkapkan keunggulan kompetitif perusahaan
c. Menganalisis kesempatan atau peluang dan kekuatan dalam membuat rencana
jangka panjang.
d. Memungkinkan untuk pengembangan rencana kontingensi
e. Mengatasi ancaman dan kelemahan yang mempunyai kecendrungan
menghasilkan rencana jangka pendek, yaitu rencana untuk perbaikan.
f. Untuk mengidentifikasi faktor eksternal (Opportunities dan Threat) dan
faktor internal (S Strength dan Weakness).

2
g. Menganalisis prospek penjualan, profitabilitas dan pengembangan produk.
h. Dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai dengan kondisi.
i. Untuk mengurangi resiko akibat dilakukannya keputusan yang berkali-kali
(double decision).
j. Menjawab hal yang bersifat intuitif atau keputusan yang bersifat emosional.
k. Mengidentifikasi kondisi internal daneksternal yang terlibat sebagai
inputan untuk perancangan proses sehingga prosesyang dirancang dapat
berjalan optimal, efektif, dan efisien
l. Menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan
dihadapi oleh sebuah organisasi (Simamora, 2012)

C. Unsur–Unsur SWOT
Menurut Pearce dan Robinson (2008) terdapat empat unsur pokok SWOT,
yaitu :
1. Strength (Kekuatan)
Strength adalah berbagai kelebihan yang bersifat khas yang dimiliki oleh
suatu organisasi dimana apabila dimanfaatkan maka akan berperan besar
tidak hanya dalam memperlancar berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan
oleh organisasi, tetapi juga dalam mencapai tujuan yang dimiliki oleh
organisasi. Faktor-faktor kekuatan yang dimaksud dalam SWOT adalah
kompetensi khusus (distinctive competence) yang terdapat dalam organisasi
yang berakibat pada pemilikan keunggulan komparatif oleh unit usaha di
pasaran. Dikatakan demikian karena satuan bisnis memiliki sumber,
keterampilan, produk andalan dan sebagainya yang membuatnya lebih kuat
dari para pesaing dalam memuaskan kebutuhan pasar yang sudah dan
direncanakan akan dilayani oleh satuan usaha yang bersangkutan. Adapun
contoh-contoh dari kekuatan ataupun keunggulan tersebut misalnya pada
aspek sumber keuangan,pencitraan perusahaan yang positif, keunggulan
kedudukan di pasar, hubungan dengan pemasok,loyalitas konsumen dan
kepercayaan para stakeholder.

3
2. Weakness (Kelemahan)
Weakness adalah berbagai kekurangan yang bersifat khas yang dimiliki
oleh suatu organisasi, yang apabila berhasil diatasi akan berperan besar, tidak
hanya dalam memperlancar berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan oleh
organisasi, tetapi juga dalam mencapai tujuan yang dimiliki oleh organisasi.
Kelemahan yang dimaksud dalam analisis SWOT yaitu keterbatasan atau
kekurangan dalam sumberdaya atau kekurangan dalam sumberdaya,
keterampilan dan kapabilitas yang secara serius menghambat kinerja efektif
perusahaan. Keterbatasan atau kekurangan kemampuan tersebut bisa terlihat
pada berbagai aspek seperti sarana dan prasarana yang tidak
dimiliki,kemampuan manajerial yang rendah, keterampilan pemasaran yang
tidak sesuai, produk yang kurang diminati calon konsumen ataupun tingkat
perolehan keuntungan yang kurang memadai.
3. Opportunities (Peluang atau Kesempatan)
Opportunities adalah peluang yang bersifat positif yang dihadapi oleh
suatu organisasi dimana apabila dimanfaatkan akan memiliki peranan yang
besar dalam mencapai tujuan organisasi. Opportunities juga diartikan sebagai
suatu peluang yang berkembang dimasa yang akan datang dan akan terjadi.
Peluang merupakan berbagai situasi lingkungan yang menguntungkan bagi
perusahaan. Adapun situasi lingkungan yang memungkinkan timbulnya
keuntungan bagi perusahaan yaitu identifikasi pasar yang belum mendapat
perhatian, perubahan dalam situasi persaingan, perubahan dalam peraturan
perundang-undangan yang membuka berbagai kesempatan baru bagi
perusahaan, serta membaiknya hubungan dengan pembeli atau pemasok.
Peluang dapat dikatagorikan dalam tiga tingkatan, yaitu:
a. Low, jika memiliki daya tarik dan manfaat yang kecil dan peluang
pencapaiannya juga kecil
b. Moderate, jika memiliki daya tarik dan manfaat yang besar namun
peluang pencapaian kecil atau sebaliknya.
c. Best, jika memiliki daya tarik dan manfaat yang tinggi serta peluang
tercapaianya besar.

4
4. Threat (Ancaman atau Hambatan)
Threat adalah kendala yang bersifat negatif yang dihadapi oleh suatu
organisasi dimana apabila berhasil diatasi akan besar peranannya dalam
mencapai tujuan organisasi. Ancaman yang dimaksudkan dalam analisis
SWOT adalah faktor lingkungan yang tidak menguntungkan bagi perusahaan.
Jika tidak diatasi ancaman tersebut akan menjadi hambatan bagi perusahaan
di masa sekarang maupun di masa yang akan datang. Contoh dari ancaman
yaitu masuknya pesaing baru di pasar, pertumbuhan pasar yang lamban,
peningkatan posisi tawar konsumen dan pemasok, perubahan dan
perkembangan teknologi, dan perubahan peraturan perundang-undangan oleh
pemerintah. Ancaman dapat di kategorikan menjadi:
a. Ancaman utama (major threats), adalah ancaman yang kemungkinan
terjadinya tinggi dan dampaknya besar. Untuk ancaman utama ini,
diperlukan beberapa contingency planning yang harus dilakukan institusi
untuk mengantisipasi.
b. Ancaman tidak utama (minor threats), adalah ancaman yang dampaknya
kecil dan kemungkinan terjadinya kecil
c. Ancaman moderate, berupa kombinasi tingkat keparahan yang tinggi
namun kemungkinan terjadinya rendah dan sebaliknya.
Jadi Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan
memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian
menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah
bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari
peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan
(weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang
(opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu
menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara
mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats)
menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.

5
Cara menganalisis secara lebih dalam tentang SWOT, maka perlu dilihat
unsur-unsur sebagai bagian penting dalam analisis SWOT, yaitu:
1. Unsur Strength dan Weakness bersifat internal, yaitu unsur yang ada atau
muncul di dalam organisasi yang mana ini turut mempengaruhi
terbentuknya pembuatan keputusan (decision making) perusahaan. Faktor
internal ini meliputi semua macam manajemen fungsional, seperti
pemasaran, keuangan, operasi, sumberdaya manusia, penelitian dan
pengembangan, sistem informasi manajemen dan budaya perusahaan
(corporate culture)
2. Unsur Opportunities dan Threat bersifat eksternal, yaitu unsur yang ada
atau muncul dari luar organisasi. Faktor ini mencakup lingkungan industri
dan lingkungan bisnis makro, ekonomi, politik, hukum, teknologi,
kependudukan,
1) dan sosial budaya.
3. Unsur Strength dan Opportunities merupakan faktor positif yang bersifat
menguntungkan bagi organisasi.
4. Unsur Weakness dan Threat merupakan faktor negatif yang bersifat
merugikan bagi organisasi. Untuk keberhasilan pekerjaan perencanaan
keempat unsur SWOT ini perlu dimiliki

D. Teknik SWOT
Terdapat beberapa metodologi dalam penyusunan SWOT. Johnson dan
Scholes menjelaskan bahwa dalam penyusunan SWOT terdapat empat langkah
utama yang harus dilakukan, yaitu:
1. Mengidentifikasi existing strategy yang telah ada dalam institusi
sebelumnya. Strategi ini bisa jadi bukan merupakan strategi yang disusun
berdasarkan kebutuhan institusi menghadapi gejala perubahan lingkungan
eskternal yang ada melainkan merupakan strategi turunan yang telah ada
sejak lama dipegang institusi.
2. Mengidentifikasi perubahan-perubahan lingkungan yang dihadapi institusi
dan masih mungkin terjadi di masa mendatang.

6
3. Membuat cross tabulation antara strategi yang ada saat ini dengan
perubahan lingkungan yang ada.
4. Menentukan katagorisasi kekuatan dan kelemahan berdasarkan penilaian
apakah strategi yang saat ini ada masih sesuai dengan perubahan lingkungan
di masa mendatang : Jika masih sesuai strategi tersebut menjadi
kekuatan/peluang, dan sudah tidak sesuai merupakan kelemahan.
`Hal- hal yang harus diperhatikan dalam teknik analisis SWOT, yaitu:
Melakukan analisis kekuatan dan kelemahan organisasi. Hal-hal yang
dapat dilakukan untuk melakukan analisis kekuatan dan kelemahan organisasi,
yaitu:
a. Menetapkan unsur-unsur organisasi yang akan dinilai. Unsur-unsur yang akan
dinilai biasanya dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1) Unsur perangkat organisasi (tool of administration) yang terdiri dari tenaga
(man), dana (money), sarana (material) dan metode (method)
2) Unsur fungsi organisasi (function of administration) yang terdiri dari
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan
(actuating) serta pengawasan (controlling )
b. Memberikan nilai untuk setiap unsur yang akan dinilai Nilai yang diberikan
untuk tiap unsur yang dinilai secara umum dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu:
1) Nilai penampilan (performance) yang dinyatakan dengan baik atau buruk.
2) Nilai kepentingan (importance) yang dinyatakan dengan penting atau tidak
penting
c. Membuat matrik dari hasil penilaian yang dilakukan Contoh matrik hasil
penilaian terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh organisasi
Matrik SWOT dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan
ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan
kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik SWOT sebagai alat
pencocokan yang mengembangkan empat tipe strategi yaitu strategi SO
(Strenght-Opportunities), strategi WO (Weakness-Opportunities), strategi ST

7
(Strenght-Threats), dan strategi WT (Weaknesses-Threats). Perencanaan
usaha yang baik dengan metode SWOT dirangkum dalam matrik SWOT.

Tabel 1. Matrik SWOT

STRENGTH (S) WEAKNESSES


EFI
(Tentukan 5-10 (Tentukan 5-10 faktor
EFE faktor kekuatan kelemahan internal)
internal)

OPPORTUNITIES (O) Strategi SO Strategi WO

(Tentukan 5-10 faktor Daftar kekuatan Daftar untuk memperkecil


peluang eksternal) untuk meraih kelemahan dengan
keuntungan dari memanfaatkan
peluang yang ada keuntungan dari peluang
yang ada

THREATS (T) Strategi ST Strategi WT

(Tentukan 5-10 faktor Daftar kekuatan Daftar untuk memperkecil


ancaman eksternal) untuk menghindari kelemahan dan
ancaman menghindari ancaman

Sumber: Freddy Rangkuti, 2006

Menurut Husein Umar (2003), analisis SWOT merupakan matching tools


yang penting bagi manajer dalam mengembangkan 4 strategi berikut :

1. Strategi SO (Strenght-Opportunities)
Pada strategi ini manajer menggunakan kekuatan internal perusahaan
untuk meraih berbagai peluang yang terdapat diluar perusahaan. Secara
umum untuk menerapkan strategi SO ini manajer harus melaksanakan

8
dulu strategi lain yaitu WO, ST, atau WT. Strategi pendahuluan ini penting
karena apabila perusahaan memiliki banyak kelemahan, manajer haruslah
mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut terlebih dahulu untuk menjadi
perusahaan yang kuat. Sedangkan apabila perusahaan memiliki banyak
ancaman yang akan berpengaruh pada operasional perusahaan baik pada
saat sekarang maupun dimasa mendatang, manajer haruslah berusaha
menghindari ancaman tersebut dan berkonsentrasi pada peluang-peluang
yang ada.
2. Strategi WO (Weakness-Opportunities)
Pada strategi ini manajer berusaha memperkecil kelemahan internal
perusahaan dengan memanfaatkan peluang-peluang eksternal yang
dimiliki perusahaan. Hal in disebabkan beberapa manajer menghadapi
kesulitan untuk memanfaatkan peluang-peluang yang dimiliki perusahaan
sebagai akibat dari kelemahan-kelemahan internal yang dimiliki
perusahaan.
3. Strategi ST (Strenght-Threats)
Pada strategi ini manajer berusaha menghindari atau mengurangi dampak
dari ancaman-ancaman eksternal yang dimiliki perusahaan. Namun dalam
hal ini bukan berarti seorang manajer yang mengelola perusahaan yang
telah berada dalam posisi kuat di pasaran harus selalu mendapatkan
ancaman.
4. Strategi WT (Weaknesses-Threats)
Pada strategi ini manajer berusaha mengurangi kelemahan internal serta
menghindari ancaman. Perusahaan yang dihadapkan pada sejumlah
kelemahan internal dan ancaman eksternal sesungguhnya berada pada
posisi yang berbahaya karena perusahaan terasebut harus berjuang untuk
tetap bertahan dengan melakukan strategi-strategi seperti merger,
reorganisasi atau likuidasi.

9
Terdapat 8 langkah dalam menyusun matrik SWOT, yaitu:

1. Tuliskan kekuatan internal perusahaan yang menentukan.


2. Tuliskan kelemahan internal perusahaan yang menentukan.
3. Tuliskan peluang eksternal perusahaan yang menentukan.
4. Tuliskan ancaman eksternal perusahaan yang menentukan.
5. Mencocokan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan mencatat
resultan strategi SO dalam sel yang tepat.
6. Mencocokan kelemahan internal dengan peluang eksternal dan mencatat
resultan strategi WO dalam sel yang tepat.
7. Mencocokan kekuatan internal dengan ancaman eksternal dan mencatat
resultan strategi ST dalam sel yang tepat.
8. Mencocokan kelemahan internal dengan ancaman eksternal dan mencatat
resultan strategi WT dalam sel yang tepat.

E. Waktu yang Tepat Menggunakan SWOT


SWOT digunakan saat mengembangkan rencana strategis atau
perencanaan solusi untuk masalah. Namun SWOT baru dapat diaplikasikan
setelah menganalisis lingkungan eksternal dan internal.Cara menggunakannya:
1. Analisis Internal / IFAS (internal strategic factory analysis summary) dengan
kata lain faktor-faktor strategis internal suatu perusahaan disusun untuk
merumuskan faktor-faktor internal dalam kerangka strength and weakness.
Total skor faktor strategik internal (IFAS) dikelompokkan ke dalam tiga
kelas, yaitu: kuat (nilai skor 3,0 – 4,0), rata-rata/menengah (skor 2,0 – 3,0),
dan lemah (skor 1,0 – 2,0).
2. Analisis Eksternal / EFAS (eksternal strategic factory analysis summary)
dengan kata lain faktor-faktor strategis eksternal suatu perusahaan disusun
untuk merumuskan faktor-faktor eksternal dalam kerangka opportunities and
threaths. Melihat pada titik-titik utama dalam analisis dan mengidentifikasi
titik-titik yang menimbulkan peluang untuk sistem tersebut, dan yang
menimbulkan ancaman atau hambatan terhadap kinerja yang bertujuan

10
membangun analisis SWOT dan mengatur sebuah program untuk
perencanaan dan memeriksa situasi yang ada pada saat ini. Maka perlu
diketahui terlebih dahulu kekuatan dan kelemahannya. Bagaimana kita bisa
memanfaatkan kekuatan dan mengatasi kelemahan yang ada, dan apakah
peluang eksternal dan internal dalam ancaman bidang yang dipilih. Total skor
faktor strategik eksternal (EFAS) juga dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu:
tinggi (nilai skor 3,0 – 4,0), menengah (skor 2,0 – 3,0), dan rendah (skor 1,0 –
2,0). (Rangkuti, 2006).
Sumber informasi analisis SWOT berasal dari:
1. Sumber Informasi Intern: data perusahaan dan data dan informasi yang
dikumpulkan perusahaan.
2. Sumber Informasi Ekstern: data sekunder serta data dan informasi yang
diperoleh dari hasil survai atau pengamatan. (Rangkuti, 2006).

F. Pembahasan Kasus Berdasarkan Analisis SWOT


1. Skenario:
Dokter Rendra adalah seorang dokter gigi anak, beliau memiliki klinik
gigi bernama “Happy Dental Care” yang merupakan klinik gigi pertama di kota
X. Lokasi klinik tersebut berada di dekat pusat kota dimana tidak jauh dari situ
terdapat beberapa area perumahan, rumah sakit umum maupun swasta, area
sekolah (TK hingga SMA) dan universitas. Beliau memiliki beberapa rekan
dokter gigi spesialis (pedodonsia, konservasi gigi dan ortodonsia) dan dokter
gigi umum lain, beberapa perawat gigi, tenaga administrasi dan manajemen
klinik dengan minimal pendidikan D3, teknisi serta petugas kebersihan. Klinik
tersebut terdiri dari 2 lantai, terdapat 4 ruangan praktek dokter gigi dengan
peralatan yang mumpuni, tempat bermain anak, mushola, ruang tunggu yang
dilengkapi dengan TV, coffee corner serta beberapa alat peraga sebagai sarana
edukasi kesehatan gigi. Klinik tersebut buka dari jam 09.00-20.00, dari hari
senin-minggu. Klinik ini belum bekerja sama dengan asuransi. Setelah satu
tahun klinik tersebut berjalan maka Dokter Rendra ingin melakukan evaluasi
untuk mengembangkan kliniknya lebih baik lagi.

11
2. Analisis Kasus
Analisis SWOT klinik gigi bernama “Happy Dental Care”, sebagai
berikut: Terlaksananya suatu program kesehatan, seperti program kegiatan lainnya
yang memerlukan analisis dalam perencanaan dan evaluasi terhadap program
yang telah dilakukan.

Unsur-unsur Analisis SWOT


1. Strange(Kekuatan)
a. Klinik “Happy Dental Care”memiliki jumlah petugas kesehatan yang
cukup sehingga upaya kesehatan yang dilakukan masih cukup efektif.
b. Klinik ini memiliki sumber daya manusia (SDM) yang berkompeten
di bidangnya dan memiliki pembagian tugas yang baik.
c. Klinik “Happy Dental Care” memiliki gedung permanen sebagai
tempat melaksanakan program-program yang membutuhkan ruangan
yang memadai.
d. Mempunyai dokter gigi spesialis (pedodonsia, konservasi gigi dan
ortodonsia).
e. Mempunyai fasilitas dan sarana memadai yang dapat menunjang
dalam pelayanan kesehatan.
f. Mempunyai lokasi yang berada di dekat pusat kota
g. Mempunyai dana yang mencukupi untuk melaksanakan pelayanan.
h. Jam kerja klink cukup baik sehingga banyak kasus-kasus kesehatan
gigi yang dapat ditangani dengan segera
2. Weakness(Kelemahan)
a. Klinik “Happy Dental Care” ini belum bekerja sama dengan asuransi
sehingga kesulitan bagi pemanfaatan penggunaan asuransi
3. Opportunity (Peluang)
a. Lokasi yang stategis menjadi peluang terciptanya jumlah pasien yang
lebih banyak

12
4. Threats (Ancaman)
a. Masih kurangnya kesadaran pasien dan keluarga untuk melakukan cek
up setiap bulannya.
b. Pengetahuan masyarakat tentang klinik sebagai pelayanan kesehatan
pertama masih kurang
c. Banyaknya rumah sakit baik umum maupun swasta yang berada tidak
jauh dari klinik
d. Banyaknya rumah sakit yang dapat memberikan pelayanan lebih baik
daripada klinik

13
DAFTAR PUSTAKA

Bryson, J.M., 2000, Defining Public Administration: Selections from the


International Encyclopedia of Public Policy and
Administration, ed. Jay M. Shafritz, Boulder, CO:
Westview Press, p.211.

Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, PT, Gramedia
Pustaka Utama, hal. 19.

Kurtz,D., 2008, Principles of Contemporary Marketing, Stamford: South-


Western: Educational Publishing, h. 45

Pearce, J.A., dan Robinson J.R., 2008, Strategic Management: Formulation,


Implementation And Control, New York: McGraw Hill,
Eight Edition, h. 134.

Simamora, R. H., 2012, Buku Ajar Manajemen Keperawatan, Jakarta: EGC

Sutojo, Siswanto dan F. Kleinsteuber, 2002, Strategi Manajemen Pemasaran,


cetakan pertama, Damar Mulia Pustaka, Jakarta

Umar, H., 2003., Strategic Management in Action. Jakarta:PT. Gramedia.

14

Anda mungkin juga menyukai